Islam bukan hanya mengatur mengenai ibadah, akan tetapi juga merupakan agama
yang sesuai dengan akal manusia. Hal ini akan sesuai dengan beberapa ketentuan dalam Islam
yang dapat dibuktikan dengan penelitian maupun akal pikiran manusia, seperti hukum halal
dan haramnya makanan maupun minuman.
Allah SWT akan menghalalkan makanan dan minuman yang bermanfaat bagi manusia
dan juga sebaliknya, Allah akan mengharamkan minuman dan makanan yang membahayakan
bagi manusia. Makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang dapat berpengaruh bagi
jiwa seseorang dan mengganggu ibadah karena makanan dan minuman haram adalah salah
satu perangkap setan untuk menjauhkan manusia dari Allah SWT.
Pada dasarnya semua minuman yang dikonsumsi manusia adalah halal, namun dapat
menjadi haram hukumnya karena disebabkan oleh kondisi tertentu. Minuman haram adalah
minuman yang dilarang diminum oleh umat islam karena mudharatnya lebih besar dari
manfaatnya. Minuman yang diharamkan dalam islam dapat dikarenakan sifatnya maupun
zatnya.
Seseorang yang minum minuman haram tentunya berdosa dan dapat menyebabkan berbagai
masalah. Melansir dari dalamislam.com, berikut ini kami telah rangkum untuk Anda
9 minuman haram dalam Islam.
1. Minuman yang Berasal dari Darah
Minuman haram dalam Islam yang pertama adalah minuman yang berasal dari
darah. Darah adalah salah satu jenis makanan atau minuman yang diharamkan untuk
diminum. Seperti halnya beberapa orang yang gemar minum darah binatang seperti ular
dan sebagainya dengan alasan kesehatan atau untuk menyembuhkan suatu penyakit
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :
Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu
yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu
bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi — karena sesungguhnya semua itu
kotor — atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam
keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ( QS Al an’am
145)
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama
kalian dengan cara yang batil.” (An nisa 29)