Anda di halaman 1dari 9

PEDAGOGIK OLAHRAGA

TUGAS MATERI 8

Nama : Bastian Lubis


Nim : 6223111066
Kelas : PJKR 1-F 22
Mata Kuliah : Pedagogik
Dosen pengampu : Dr.Asep Suharta,M.Pd

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN

2022/2023
TUGAS MATERI 8

1.Sebutkan 10 Nama Gaya Mengajar dari Muska Muston ?

Jawab: 10 gaya mengajar menurut muska muston

 Gaya A: Komando (Command).


 Gaya B: Latihan (Practice).
 Gaya C Timbal Balik (Resiprocal)
 Gaya D: Evaluasi Diri (Shelfcheck).
 Gaya E: Inklusi (Inclusion).
 Gaya F: Penemuan Terpandu (Guided Discovery).
 Gaya G: Penemuan Konvergen.
 Gaya H: Penemuan Mandiri/Produksi (Divergen).
 Gaya I: Program Rancangan Individu Siswa (Individual Programme).
 Gaya J: Inisiasi Siswa.

2.Apa beda Gaya Mengajar A dengan B dan Seterusnya dikaitkan dengan Peran Siswa.

Jawab:

Beda gaya mengajar A dan B adalah gaya mengajar model A ini semua aktivitas
pembelajaran, keterlaksanaannya hanya dan sangat tergantung pada guru. Dapat
dikatakan peserta didik’akan bergerak’ hanya bila gurunya memerintahkannya untuk bergerak.
Situasi demikian menyebabkan peserta didik pasif dan tidak diperkenankan berinisiatif.
Akibatnya peserta didik tidak mampu mengembangkan kreativitas, khususnya kreativitas
dalam bergerak. Sedangkan gaya mengajar model B Gaya ini memberikan siswa untuk berlatih
secara individu dan mandiri, serta menyediakan guru waktu untuk memberikan umpan balik
(feedback) kepada siswa secara individu dan pribadi. Peserta didik mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru. Dalam model tugas, guru mendelegasikan sebagian kewenangannya pada
peserta didik.

3.Sebutkan kelemahan dan kelebihan gaya komando?

Jawab: Kelemahan gaya komando

 Siswa sering kehilangan kemandiriannya


 Sangat bergantung pada guru
 Menurunkan daya kreasi siswa
 Tidak adanya motivasi belajar
Keunggulan gaya komando
 Sangat efektif bila ingin membina keseragaman gerakan
 Gaya mengajar ini tidak menuntut pengetahuan yang banyak dari bahan ajarannya
 Pengontrolan informasi dikuasai oleh guru
 Sangat efektif bila ingin membina keserentakan gerakan

4.Sebutkan kelemahan dan kelebihan gaya latihan?

Jawab: Kelemahan Gaya Latihan

 Kurang mengembangkan keatifitas


 Tugas yang kurang jelasdan terlalu panjang dapat menimbulkan lupa
 Bagi sebagian anak dapat menghindari dari tugas yang sebenarnya
 Siswa dapat menyembunyikan dirinya, atau mengasingkan diri dari kelompok dan
gurunya.

Kelebihan Gaya Latihan


 Guru dapat memberikan umpan balik secara individual
 Dapat mengembangkan rasa tanggung jawab
 Memungkinkan penggunaan alat pengajaran secara lebih efisien
 Kegagalan dan keberhasilan seorang siswa tidak akan diketahui seluruh kelas
 Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan
 Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana pesera didik yang disiplin dalam
belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta
didik.

5.Apa yang anda fahami tentang gaya mengajar Resiprokal ? apa kelemahan dari gaya mengajar
ini, kapan saatnya gaya ini dapat diterapkan dalam Penjas?

Jawab:

Metode Mengajar Resiprokal

Metode resiprokal reciprocal style adalah suatu gaya mengajar yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memberikan umpan balik kepada temannya sendiri. Tanggung jawab untuk
memberikan umpan balik bergeser dari guru kepada siswa. Pergeseran ini memungkinkan para
siswa meningkatkan interaksi sosial antara teman sebayanya. Sebagaimana disebutkan Mosston
1994:65 “metode mengajar resiprokal diartikan sebagai gaya mengajar yang menunjukkan
hubungan sosial antar teman sebaya dan kondisi untuk memberi umpan balik yang cepat”.
Menurut Mosston 1994:65, metode resiprokal mempunyai ciri-ciri pokok pembelajaran, antara
lain :

1. Mempunyai kesempatan untuk melakukan pengulangan praktek dengan observer secara


individu
2. Mempraktekkan tugas berdasarkan kondisi-kondisi yang diberikan secara umpan balik
segera dari teman sebaya
3. Mampu mendiskusikan dengan teman sebaya mengenai aspek spesifik dari tugas tersebu
4. Melihat dan memahami bagian-bagian dan urutan didalam melakukan tugas
5. Mempraktekkan tugas tanpa guru meminta umpan balik atau penjelasan ketika ada
kesalahan yang dikoreksi.

Tujuan dari metode resiprokal adalah siswa bekerja dengan pasangan dan memberikan umpan
balik kepada pasangan, yang berdasarkan kriteria yang telah dipersiapkan oleh guru. Hakikat dari
metode resiprokal yaitu siswa bekerja dengan pasangan, menerima umpan balik dengan segera,
mengikuti kriteria yang telah dirancang guru, dan mengembangkan umpan balik dan
keterampilan sosialisasinya. Mekanisme pelaksanaan metode resiprokal menurut Mosston 1994:
65 adalah :

1. Memberi kesempatan pada proses sosialisasi tertentu untuk saling memberi dan
menerima umpan balik dengan teman sebaya
2. Mengamati kemampuan teman pasangannya, membandingkan, menarik kesimpulan, dan
mengkomunikasikan hasil dengan teman pasangannya
3. Mempelajari bagaimana cara memberi koreksi umpan balik yang tidak mengganggu
kelangsungan persahabatan
4. Mengembangkan kesabaran, toleransi dan menghargai syarat untuk suksesnya
pelaksanaan proses pembelajaran
5. Memberikan penghargaan pada yang sukses
6. Mengembangkan ikatan sosial melalui pelaksanaan tugas Sasaran metode resiprokal
berhubungan dengan tugas dan peranan siswa.

Anatomi metode resiprokal : sebelum pertemuan pre impact keputusan ada pada guru, selama
pertemuan impact keputusan ada pada pelaku, sesudah pertemuan post impact keputusan ada
pada pengamat. Pada saat sebelum pertemuan, guru sudah membuat kriteria yang akan
dilaksanakan oleh pelaku. Sebelum pelajaran dimulai pusatkan perhatian siswa dalam pembagian
kelompok yaitu menjadi dua kelompok kecil, dimana satu siswa menjadi pelaku dan satu siswa
menjadi pengamat. Guru hanya berperan khusus dalam berkomunikasi dengan pengamat
walaupun pada pelaksanaan kegiatan guru mengamati pelaku maupun pengamat, sehingga hal ini
akan memungkinkan timbulnya rasa saling percaya antara pelaku dengan pengamat serta akan
menimbulkan pola kerjasama yang bagus dan kebersamaan implementasi proses bagaimana
membuat keputusan dalam pre impact, impact, dan post impact. Pre impact.

Kelemahan dari gaya mengajar resiprokal

 Sering menimbulkan situasi yang emosional antar pelaku dan pengamat yang disebabkan
pengamat terlalu berlebihan dalam menyampaikan informasi yang bersangkutan. Perilaku
yang berlebihan antara alain menyampaikan dengan nada mengejek, menghakimi, dan
serba tahu.
 Pada umumnya pelaku tidak tahan terhadap kritik siswa pengamat sehubungan dengan
hasil belajar yang pemah dilakukan sebelumnya. Siswa pelaku tidak mau terima hasil
pengamatan temannya. Situasi ini sering menimbulkan ketegangan anatara siswa pelaku
dan siswa pengamat.
 Sering juga terjadi pasangan ini justru memantapkan suatu perilaku belajar yang sama,
disebabkan mereka kurang memahami cara menafsirkan deskripsi gerakan atau pokok
bahasan yang tertera dalam lembaran kerja.
 Kemungkinan guru itu sendiri mendorong perbuatan yang keliru, memberikan petunjuk
yang berlebihan, atau menunjuk kriteria yang terlalu luas.

6.Apa yang harus dilakukan guru pada saat mengajar dengan gaya SelfChek (Evaluasi Diri)

Jawab:

Gaya Mengajar Periksa Diri (Self Check)

Dalam gaya mengajar periksa diri (self Check), lebih banyak keputusan yang digeser ke siswa.
Kepada siswa diberikan keputusan pasca pertemuan, untuk menilai penampilannya.

1. Anatomi Gaya Periksa Diri

Dalam gaya ini, keputusana-keputusan dibuat seperti dalam gaya Latihan dan kemudian
keputusan sesudah pertemuan untuk diri mereka sendiri. Siswa menyamakan dan
membandingkan penampilan dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh guru.

Pra – Pertemuan G

Dalam Pertemuan S

Pasca Pertemuan S

2. Peranan Siswa
 Menilai penampilan sendiri.
 Menerapkan kriteria untuk memperbaiki penampilannya.
 Belajar bersikap obyektif terhadap penampilannya.
 Membuat keputusan baru dalam bagian selam dan sesudah pertemuan berlangsung. Guru
membuat keputusan sebelum pertemua berlangsung.

3. Penerapan Gaya Periksa Diri

Gaya ini memungkinkan siswa menjadi lebih mandiri dalam melaksanakan tugasnya.
Keputusan dari Gaya Latihan dipertahankan, dan keputusan tentang penilaian dalam Gaya
Resiprokal bergeser dari mengamati teman sebaya ke mengamati diri sendiri.

Keputusan sebelum pertemuan; Guru membuat keputusan ini menyusun lembar kriteria.
 Keputusan pada saat pertemuan berlangsung;
 Menjelaskan tujuan gaya ini di depan kelas.
 Menjelaskan peranan siswa dan tekanan penilaian diri.

Keputusan sesudah pertemuan, peranan guru di sisi adalah :

 Mengawasi pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa.


 Mengawasi penggunaan lembaran kriteria.
 Mengadakan pembicaraan secara perorangan mengenai kecakapan dan keterbukaan
dalam menggunakan proses periksa diri.

Di akhir pertemuan, berikan umpan balik secara menyeluruh.

4. Implikasi Gaya Periksa Diri


 Guru mendorong kemandirian siswa.
 Guru mendorong untuk mengembangkan keterampilan untuk memantau diri sendiri.
 Guru mempercayai siswa.
 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berpusat pada proses periksa diri dan
pelaksanaan tugas.
5. Memilih dan Menyusun Pokok Bahasan
 Apabila pusat perhatian diarahkan kepada tugas akhir,yaitu pada posisi badan dan postur
yang untuk tugas ini tidak cocok, misalnya : Senam, menyelam, menari (beberapa
komponen), apabila umpan balik yang diperlukan berasal dari sumber luar, maka gaya
mengajar ini tidak cocok.
6. Pertimbangan-pertimbangan Mengenai Periksa Diri

Interaksi verbal guru kepada siswa harus mencerminkan maksud dari penilaian diri sendiri.

 Tentukan apakah siswa dapat menyamakan dan membandingkan penampilannya dengan


kriteria.
 Membantu siswa untuk melihat ketidaksesuaian yang terjadi dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
 Arahkan keputusan-keputusan siswa denga merujuk pada kriteria.

7. Memilih Desai Tugas Gaya Periksa Diri

a. Ada dua pilihan

Guru bisa memilih tugas untuk semuanya, atau Guru mendesain tugas yang berbeda-beda,
menyediakan berbagai tugas. bisa juga dengan menyediakan tugas yang berbeda untuk
memenuhi perbedaan individual dalam tingkat penampilannya.
b. Lembaran Kriteria,Lembaran kriteria untuk gaya Latihan dapat dipakai untuk Gaya Periksa
Sindiri ini.

7.Apa yang anda fahami dengan gaya inklusi? Berikan contohnya dalam pembelajaran Penjas?

Jawab:

Gaya Inklusi, Pada gaya inklusi, guru berperan sebagai pembuat keputusan dalam perencanaan,
sedangkan peserta didik menentukan pilihan terhadap kelompok kegiatan dalam pelaksanaan dan
evaluasi. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru terlebih dahulu menyampaikan rencana
kegiatan yang akan dilakukan, dan menetapkan pembagian level, atau kelompok kegiatan atas
dasar kemampuan peserta didik yang terkait dengan tingkat berat dan kesulitan aktivitas yang
akan dilakukan. Misal level 1 merupakan level yang paling mudah, level 2 lebih sulit dari pada
level 1, level 3 lebih sulit dari pada level 2 dan seterusnya. Disamping menetapkan pembuatan
level, guru juga menetapkan kriteria kemampuan pada tiap levelnya. Selanjutnya siswa secara
bebas boleh memilih aktivitas pada level yang mereka anggap sesuai dengan kemampuannya
(siswa) sendiri dan siswa diberi kesempatan untuk mengevaluasi kemampuan dirinya atas dasar
lembar kriteria kemampuan yang telah dibuat oleh guru dan mengambil keputusan untuk
berpindah level yang ada diatasnya (yang lebih tinggi). Untuk pelaksanaan gaya inklusi, siswa
terlebih dahulu harus pernah melakukan pembelajaran teknik dasar.

Tujuan Gaya Inklusi :

 Melibatkan semua siswa


 Penyesuaian terhadap perbedaan individu
 Memberi kesempatan untuk memulai pada tingkat kemampuan sendiri
 Memberi kesempatan untuk mulai kerja dengan tugas-tugas yang ringan ke berat,
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
 Belajar melihat hubungan antara kemampuan merasa dengan tugas apa yang dapat
dilakukan oleh siswa
 Individualisasi dimungkinkan, karena memilih diantara alternatif tingkat tugas yang
telah disediakan

Peranan Guru:

 Membuat keputusan pada pra pertemuan


 Harus merencanakan seperangkat tugas-tugas dalam berbagai tingkat kesulitan yang
disesuaikan dengan perbedaan individu dan yang memungkinkan siswa untuk beranjak
dari tugas yang mudah ke tugas yang sulit
Contoh kertas tugas gaya inklusi :

KERTAS TUGAS GAYA INKLUSI (CAKUPAN)

Nama Siwa : ……………………………..

No. Absen : ……………………………..

Kelas : ……………………………..

Materi : Passing permainan sepak bola

Petunjuk umum :

1. Pilihlah betuk latihan passing sepak bola yang tersedia sesuai kemampuan anda.
2. Setelah anda dapat melakukan 3 kali pada level 1 atau yang lain dapat diteruskan ke level
yang lebih tinggi.

Petunjuk khusus:

1. Siswa melakukan passing datar kearah teman.


2. Tendangan manggunakan kaki bagian dalam.
3. Saat passing, bola harus tetap menyusur tanah dan harus melewati 2 kun yang tertata.
4. Usahakan arah bola tepat pada teman sehingga mudah dikontrol.
5. Siswa yang menerima bola melakukan passing balik ke teman.
6. Pada jarak yang lebih jauh gunakan kekuatan tendangan yang lebih besar.

Tugas

Level 1

Level 2

Level 3

a. Passing menggunakan kaki bagian dalam dengan jarak antara titik passing terhadap
sasaran teman telah ditentukan.
b. Passing menggunakan kaki bagian dalam dengan teman sejauh 5 meter.
c. Passing menggunakan kaki bagian dalam dengan teman sejauh 5 meter, bola menyusur
diantara 2 kun.
d. Passing menggunakan kaki bagian dalam dengan teman sejauh 7 meter, bola menyusur
diantara 2 kun.

Contoh :

 Level 1, 5 meter
 Level 2, 5 meter
 Level 3, 7 meter

8.Terdapat beberapa variasi gaya dalam mengajar, antara lain: Suara, Pemusatan Perhatian,
Kesenyapan, Kontak Pandang, Gerakan Anggota Badan/Mimic, Perpindahan Posisi Guru.
Jelaskan secara ringkas beberapa variasi tersebut.

Jawab:

Variasi dalam gaya mengajar ini adalah sebagai berikut:

 Variasi suara. Suara guru dapat bervariasi dalam berintonasi, nada, volume, dan
kecepatan. Menunjukkan hal-hal yang dianggap penting, berbicara pelan dengan seorang
anak didik, atau berbicara secara tajam kepada anak didik yang kurang perhatian.
 Penekanan (focusing). Untuk memfokuskan perhatian anak didik pada suatu aspek yang
penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan “penekanan secara verbal”, misalnya
“Perhatikan baik-baik!” Penekanan seperti itu biasanya dikombinasikan dengan gerakan
anggota badan yang dapat menunjukkan dengan jari atau memberi tanda papan tulis.
 Pemberian waktu(pausing). Untuk menarik perhatian anak didik, dapat dilakukan dengan
mengubah yang bersuara menjadi sepi, dari suatu kegiatan menjadi tanpa kegiatan atau
diam, di akhir bagian pelajaran kebagian berikutnya. Bagi anak didik, pemberian waktu
dipakai untuk mengorganisasi jawaban yang diajukan oleh guru agar jawabannya menjadi
lengkap.
 Kontak Pandang. Bila guru berbicara atau berinterasi dengan anak didik, sebaiknya
mengarahkan pandangannya keseluruh kelas, menatap mata setiap anak didik untuk dapat
membentuk hubungan positif dan menhindari hilangnya kepribadian.
 Gerakan Anggota Badan (Gesturing). Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan
merupakan bagian yang penting dalam komunikasi. Tidak hanya untuk menarik perhatian
saja, tetapi juga menolong dalam menyampaikan arti pembicaraan.
 Pindah Posisi. Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu menarik
perhatian anak didik, dapat meningkatkan kepribadian guru. Perpindahannya dari muka
ke bagian belakang, dari sisi kiri ke kanan, atau antara anak didik dari belakang ke
samping anak didik.

9.Apa Komentar/Kritik Anda terhadap Materi 8

Jawab:Kritik saya adalah membantu saya sebagai calon guru dalam cara memahami cara
pembelajaran yang baik bagi calon siswa siswi saya

Anda mungkin juga menyukai