Anda di halaman 1dari 3

FESTIVAL HISTORIOGRAFI: SEMINAR PENELITIAN TENTANG

SEJARAH LOKAL DAN SEJARAH SOSIAL INDONESIA

Nama: Ougstia Mahesh Berliana

NIM: 22407141008

Kelas: A

1. Topik apa yang baru dan unik yang ada dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah di Festival
Historiografi, beserta alasannya

Berdasarkan seminar penelitian dari Festival Historiografi, topik yang paling unik dan menarik
yang adalah paper tentang "Lokalisasi Bongkaran: Perkembangan Prostitusi Kelas Teri di Tanah
Abang Jakarta" yang disusun oleh para mahasiswa Universitas Indonesia yaitu Hafizh Zulmar,
Razan Tenaya Athallah dan Rifky Vidy Rakasiwi. Topik yang dibawa tidak biasa didengar oleh
masyarakat umum karena prostitusi sendiri bertentangan dengan norma yang ada dalam
masyarakat. Hal ini mungkin dipengaruhi karena prostitusi itu sering menjadi salah satu pihak
yang menyebabkan terjadinya ketidaksetiaan. Hal ini membuat masyarakat resah akan rumah
tangga dan keluarga mereka yang mengakibatkan prostitusi sangat-sangat tabu dalam
masyarakat, terutama yang sudah berkeluarga. Prostitusi sendiri sering dilibatkan dengan adanya
eksploitas terhadap perempuan pekerja seks komersial, hal ini melanggar HAM dan dapat
dikenai hukum undang-undang

Lokalisasi prostitusi sendiri bukanlah hal yang baru di Indonesia. Pada 1970, Ali Sadikin yang
kala itu menjabat sebagai gubernur D.K.I. Jakarta secara resmi mengesahkan daerah Kramat
Tunggak menjadi lokalisasi kegiatan prostitusi. Ali berpikiran bahwa industri prostitusi sangat
sulit diberantas, dan dengan terinspirasi distrik malam di Bangkok, Thailand. Ali berkeinginan
agar prostitusi bisa dipantau dan dapat di regulasi agar tidak menyebar jauh dan tidak terkontrol.
Tentu ini adalah kebijakan yang cukup ekstrem dan kontroversial. Lalu lokalisasi Kramat
Tunggak pun ditutup oleh gubernur Jakarta l, gubernur Sutiyoso secara resmi pada 1999.
Meskipun begitu, banyak negara-negara maju yang telah melokalisasikan prostitusi seperti
Belanda, Kanada, Finlandia, Jerman, serta Spanyol. Prostitusi adalah salah satu profesi tertua di
dunia, oleh karena itu sulitnya memberantas prostitusi menjadi salah satu faktor kenapa
diberlakukannya lokalisasi bagi prostitusi.

Prostitusi di Bongkaran, Tanah Abang merupakan salah satu tempat prostitusi kelas teri yang ada
di Indonesia. Bongkaran sendiri memiliki arti gubuk tempat dijajakannya psk yg dibongkar saat
adanya razia disana, jika tidak ada maka gubuk akan dipasang kembali. Para pekerja seks
komersial yang ada di Bongkaran pun merupakan pendatang, begitupun pengurus atau
mucikarinya. Namun sekarang pun Bongkaran sudah mengalami pembaruan, sehingga terbebas
dari prostitusi. Lalu kemanakah industri prostitusi kelas teri itu pindah lapaknya? Hal ini lah
yang menarik perhatian saya ketika mendengarkan topik ini.

2. Topik yang saya ajukan jika saya ikut Lomba Karya Tulis Ilmiah Festival Historiografi
ini

Jika mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah ini, saya tertarik untuk mengajukan paper dengan
tema sejarah olahraga di Indonesia. Topik ini saya pilih karena menarik bagi saya untuk
mempelajari perkembangan bidang olahraga yang ada di Indonesia. Perkembangan sejarah
Indonesia sendiri tidak bisa lepas dari kebudayaan yang dibawa oleh para pendatang ke
Indonesia. Sebagai contoh adalah sepak bola, sepak bola diperkirakan sudah masuk pada tahun
1930 di Yogyakarta. Siapa yang membawa sepak bola ke Indonesia? Bagaimana respon
penduduk ketika melihat bola yang dimakamkan saat itu? namun kesulitan selera. Hal inilah
yang ingin saya kaji dalam paper saya

Sejarah olahraga juga blom terlalu populer untuk dikaji lebih lanjut, sejarah tentang olahraga
biasanya hanya sebagai pengantar atau lebih tepatnya hanya untuk "sekilas info" saja. Sejarah
olahraga dengan beladiri juga menarik untuk dikaji, misal bagaimana respon masyarakat pada
zaman awal-awal kemerdekaan terhadap karate yang merupakan peninggalan Jepang? Atau
Sejarah olahraga pencak silat yang merupakan topik kebudayaan juga. Oleh karena itu, saya
tertarik untuk mengkaji topik ini dan dapat menuliskan topik ini jika saya mengikuti Lomba
Karya Tulis Ilmiah ini. Selain untuk mengetahui asal mula olahraga-olahraga yang ada di
Indonesia, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui respon rakyat pada olahraga itu juga,
khususnya yang berasal dari kolonial Belanda dan juga Jepang. Saya berharap bahwa penelitian
ini nanti akan menjadi tambahan referensi dan pengantar untuk mempelajari pengantar ilmu
sejarah.

Dalam melakukan penelitian nanti, saya memilih untuk menjelaskan secara deskriptif, untuk
tahap-tahap dalam penelitian tersebut yang pertama adalah penentuan topik, pengumpulan
sumber (Heuristik). Kemudian tahap berikutnya adalah kritik sumber untuk mendapatkan sumber
yang berar (kritik sumber). Tahap selanjutnya adalah penafsiran sejarah (Interpretasi), lalu ditulis
ulang (Historiografi). Berdasarkan paparan diatas, itulah beberapa topik yang ingin saya bawa
jika saya mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Kesan mengikuti Festival Historiografi dan usaha untuk memajukan Historiografi di


Indonesia.
1. Menambah Wawasan

Saya mendapat banyak wawasan ketika mengikuti seminar dari Festival Historiografi ini,
khususnya perihal yang berkaitan dengan sejarah lokal dan sejarah sosial yang ada di Indonesia
yang diajukan para peserta. Topik-topik yang dipilih masih asing di telinga saya, yang membuat
itu merupakan informasi yang baru saya tahu. Cara peserta mempresentasikan juga mudah
dipahami. Acara ini juga memberikan gambaran tentang presentasi yang baik seperti apa

2. Memberi motivasi

Manfaat yang saya dapat ketika melihat mengikuti acara ini salah satunya memberi motivasi
untuk melakukan penelitian dengan sejarah-sejarah yang menarik untuk dikaji, saya juga merasa
termotivasi untuk terus belajar dan membaca buku-buku sejarah lokal untuk memperluas
referensi saya, berkompetisi untuk dapat mengukur kemampuan saya dan mampu
mengembangkan skill public speaking dan komunikasi untuk mampu mengungkapkan apa yang
saya maksud dan mengurangi adanya misconception dikarenakan kurangnya skill tersebut.

Menurut saya yang bisa diusahakan untuk dapat menjadikan Historiografi Indonesia itu menarik
salah satunya menggunakan audio visual, seperti story teller yang ada di youtube. Karena
sejarawan juga harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada untuk menarik
minat, khususnya di kalangan anak muda. Karena yang saya lihat di platform YouTube ini story
teller memiliki pasar yang cukup menjanjikan, oleh karena itu harus ada inovasi dalam
Historiografi Indonesia.

Lalu Historiografi juga bisa dilakukan dengan format audio saya, seperti story teller hanya saja
hanya audionya, itu lebih ringan bagi orang untuk mendengarkan sambil beraktivitas, karena
tidak harus terpaku terhadap layar. Hal ini menyebabkan orang dapat terus mendengar hasil dari
Historiografi namun dengan bobot yang lebih ringan karena menggunakan media lisan yang ada
di audio filenya, yang membuat seperti orang yang sedang bercerita sehingga membuat orang
nyaman mendengarnya. Historiografi memerlukan bantuan perkembangan teknologi dalam
"keberlangsungan" pembacanya.

Dengan adanya cara ini, para pendengar dan penikmat sejarah terlah terbentuk. Namun karena
bobotnya yang ringan dan cenderung tidak membahas peristiwa sejarah secara mendetail, maka
dari itu cara ini hanya dibuat sebagai pengantar sejarah saja, sehingga Historiografi yang utuh
tetap diperlukan. Hal ini dibutuhkan agar dapat meningkatkan minat dari generasi selanjutnya.
Oleh karena itu, menurut saya Historiografi memerlukan format audio visual atau audio sebagai
penarik minat dan pengantar dari kejadian sejarah

Anda mungkin juga menyukai