id
METODE WAWANCARA
DALAM PENELITIAN SEJARAH
(STUDI NON DOKUMENTER)
Samsi Haryanto
2011
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena atas berkat
dan rahmat-Nya, buku ini dapat tersusun.
Buku berjudul “Metode Wawancara dalam Penelitian Sejarah (Studi Non
Dokumenter)” ini disusun dengan maksud agar menjadi referensi bagi para
mahasiswa jurusan ilmu sejarah dalam mengembangkan pembelajaran metode
penelitian sejarah, bagi para mahasiswa pendidikan sejarah dalam upaya
mengembangkan atau menyusun bahan ajar muatan lokal pembelajaran sejarah
sebagai pelaksanaan kurikulum muatan lokal, dan bagi para mahasiswa lain yang
tertarik mengungkap peran tokoh dalam masa ketokohannya dalam suatu organisasi/
lembaga/pergerakan seperti Ketamansiswaan misalnya. Tidak menutup kemungkinan,
buku ini bisa dimanfaatkan oleh para pihak yang tertarik pada sejarah, khususnya
pada pengungkapan peran pelaku sejarah yang kini masih hidup.
Disadari oleh penyusun bahwa banyak pihak telah membantu demi
tersusunnya buku ini. Oleh sebab itu kepada pihak-pihak tersebut disampaikan
ucapan terima kasih.
Semoga kehadiran buku ini benar-benar bermanfaat.
Penyusun
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I SEJARAH LISAN SEBAGAI SUATU METODE ......................
A. Mengapa Sejarah Lisan ..........................................................
B. Pengertian dan sasaran studi sejrah lisan ................................
C. Beberapa contoh hasil studi sejarah non dokumenter ............
BAB II WAWANCARA DALAM PENELITIAN SEJARAH ................
A. Wawancara: Teknik Pengumpulan Informasi yang bersifat
pelengkap ...............................................................................
B. Persialan untuk wawancara.....................................................
C. Pelaksanaan Wanwancara .......................................................
BAB III KREDIBILITAS INFORMASI HASIL WAWANCARA ............
A. Konsep-konsep Reliabilitas, Validitas, dan Kredibilitas .......
B. Kemampuan untuk memberikan informasi yang kredibel .....
C. Kemauan untuk memberikan informasi yang kredibel ..........
D. Triangulasi .............................................................................
BAB IV MERENCANAKAN KEGIATAN PENELITIAN ......................
A. Menyusun rancangan penelitian pada umumnya ...................
C. Menyusun proposal penelitian untuk penulisan skripsi .........
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
SEJARAH LISAN SEBAGAI SUATU METODE
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
WAWANCARA DALAM PENELITIAN SEJARAH
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
data dari sumber dokumen oleh karena memang masalah yang ditelitinya tidak
meninggalkan jejak masa lalu yang berupa dokumen, maka barulah informasi
yang diperoleh dari hasil wawancara bisa dipandang sebagai bahan yang amat
penting. Hal yang demikian mengisyaratkan bahwa dalam penelitian sejarah,
peneliti pertama-tama wajib berusaha untuk mencari bahan atau informasi dari
sumber dokumen.
Apabila seorang peneliti sejarah “terpaksa” melakukan pengumpulan data
atau informasi melalui wawancara, maka sebagaimana peneliti-peneliti ilmu
sosial lainnya, seorang peneliti sejarah juga perlu mempersiapkan diri sebelum
memulai wawancara. Sebelum peneliti berhadapan muka dengan orang yang
diwawancara untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan, ada beberapa hal
yang harus dipersiapkan terlebih dahulu yakni: (1) seleksi individu untuk
diwawancara, (2) pendekatan terhadap orang yang telah dipilih untuk
diwawancara, (3) pengembangan suasana lancar dalam wawancara termasuk di
dalamnya adalah usaha untuk menimbulkan pengertian dan bantuan sepenuhnya
dari orang yang diwawancara (Koentjaraningrat, ed., 1977), dan (4)
mempersiapkan pokok-pokok masalah yang akan diwawancarakan.
BAB III
KREDIBILITAS INFORMASI HASIL WAWANCARA
commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dikenal pula tiga jenis uji validitas yakni validitas isi, validitas bertalian dengan
kriteria, dan validitas konstrak.
Penelitian jenis kualitatif tidak mengenal adanya instrumen penelitian
seperti angket dan yang lain sebagaimana dikenal dalam penelitian kuantitatif.
Dalam penelitian kualitatif, si peneliti itu sendirilah merupakan instrumen
penelitiannya (Moleong, 2002). Oleh sebab itu dalam penelitian kualitatif tidak
biasa dipakai istilah reliabilitas dan validitas. Terhadap data atau informasi yang
dikumpulkan dilakukan pemeriksaan untuk menetapkan keabsahan data. Ada
empat kriteria yang digunakan oleh penelitian kualitatif untuk menetapkan
keabsahan data, yakni kriteria derajat-keterpercayaan, keteralihan,
ketergantungan, dan kepastian (Moleong, 2002). Kriteria derajat-keterpercayaan
pada dasarnya menggantikan konsep validitas-internal dari penelitian kuantitatif,
kriteria keteralihan meskipun tidak tepat benar agak mirip dengan konsep
validitas eksternal atau setidak-tidaknya keduanya memiliki arah berpikir yang
sama yakni menuju kepada upaya generalisasi hasil penelitian, kriteria
ketergantungan merupakan substitusi dari istilah reliabilitas dalam penelitian
kuantitatif, dan kriteria kepastian menunjuk pada konsep objektivitas menurut
penelitian kuantitatif.
Kriteria derajad keterpercayaan atau kredibilitas data menurut penelitian
kualitatif bisa dicapai melalui berbagai teknik atau cara, seperti: perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi yang meliputi triangulasi
sumber metode peneliti dan teori.
Dari uraian singkat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa konsep
reliabilitas dan validitas biasa dipakai dalam model penelitian kuantitatif;
sedangkan dalam model penelitian kualitatif biasa dipakai konsep-konsep
keabsahan data, keterpercayaan atau kredibilitas, triangulasi, dan lain-lain
sebagaimana telah disebut di atas.
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
MERENCANAKAN KEGIATAN PENELITIAN
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Fontana, Andrea & James H Frey, “Wawancara Seni Ilmu Pengetahun”, dalam
Denzin, Vomank, dan Yyonna S. Lincoln, Handbook of Qualitative Research,
terj. Dariyatno, dkk., Pstaka Pelajar, Yogyakarta, 2009.
commit to user
64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Okihara, Gary Y., “Oral History and The Writing of Ethnic History”; A
reconnaissance into Method and Theory”, dalam The Oral History Review,
vol. 9, 1981.
The Oral History Review, Volume 9, 1981, The Oral History Association, California,
1981.
commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
TENTANG PENULIS
Penulis buku ini, Samsi Haryanto, dilahirkan di Klaten, 4 April 1944, adalah
seorang guru besar dalam bidang ilmu Metodologi Penelitian Sejarah, yang diangkat
dalam jabatan tersebut sejak 1 Agustus 2004 di lembaga tempat bekerja yakni di
Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Jurusan Ilmu Sejarah.
Pernah menjadi peserta di Pusat Latihan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial di FIS-UI
selama 1 tahun (tahun 1980). Sewaktu menempuh studi S3 di IKIP – Jakarta dalam
bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, penulis terpilih menjadi peserta Program
Sandwich di University of Houstan (USA) selama 6 Bulan.
Pada tahun 2006-2009, penulis dipercaya untuk memimpin Pusat Penelitian
Pedesaan dan Pengembangan Daerah (Pushlitdesbangda) – Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) U.N.S
Banyak penelitian yang telah dihasilkan antara lain: Pengembangan Model
Pengukuran Modernitas Individu Manusia Indonesia (Disertasi, 1992), Tenaga Kerja
Wanita ke Luar Negeri: Antara Manfaat dan Problema (1993), Kompleksitas
Masyarakat Pesisir (Kasus Desa Ujung Watu Jepara, 1994), Memudarnya Masyarakat
Adat di Bali (1993), Desentralisasi dan Otonomi Desa (2006), dan Evaluasi Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Kabupaten Grobogan (2010).
commit to user
66