TAHUN 2017
BAB 2
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih
dari 400 GW. Sementara pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
sebelumnya 38 MBOE menjadi 35 MBOE. Penurunan produksi paling
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
PERENCANAAN
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
c. Jasa Maritim
Jasa Kepelabuhanan
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
KINERJA
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
17
Laporanperhatian
Kinerja untuk
Laporan dikembangkan.
Kinerja
Kementerian Kementerian Dwelling
KoordinatorKoordinator
Bidang time, atau
Bidang waktu pelayanan
Kemaritiman|
Kemaritiman rata- 22
2017 25Halaman
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
pada saat ini masih berkisar 7 hari. Pemerintah telah menargetkan perbaikan
layanan di pelabuhan sehingga dwelling time menjadi kurang dari 5 hari pada
semester pertama 2015. Untuk memperbaiki ini banyak hal yang harus
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
24 jam dan solusi regulasi dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
pemasukan barang impor yang efisien namun tetap akurat.
Jasa Pariwisata Bahari
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
Indonesia. Bagi pecinta petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan
tempat yang baik untuk wisata yacht. Dalam dekade terakhir kegiatan sail di
Indonesia sudah menjadi agenda penting para pemain yacht dunia. Sejumlah
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
RPJM Nasional 2015-2019 dengan target kunjungan wisata pada tahun 2019
adalah sejumlah 19 juta wisatawan.
Pemanfaatan Ruang Laut
Sumber daya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil sangat penting bagi
pembangunan terutama pembangunan di tingkat lokal. Kawasan tersebut
merupakan lokasi utama bagi kegiatan-kegiatan beberapa sektor
pembangunan antara lain: (1) perikanan budidaya maupun tangkap; (2)
pariwisata bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4)
pertambangan seperti minyak, gas, timah dan galian lainnya; (5) perhubungan
laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
merupakan salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya alam secara
besar-besaran karena kandungan sumber daya alamnya yang kaya.
d. Lingkungan dan Kebencanaan
Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat,
sehingga jumlah industri di Indonesia semakin bertambah. Perkembangan
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
26 Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
Potensi batubara terkonsentrasi di Sumatera (50 persen) dan Kalimantan (49,5
BAB 2. PERENCANAAN KINERJA
persen). Sementara lokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di
wilayah Kalimantan mencapai 93 persen, sisanya 7 persen berada di wilayah
Rencana Kinerja merupakan penjabaran dari arah dan kebijakan Menteri
Sumatera.
Koordinator sesuai dengan Rencana Strategis yang telah ditetapkan serta merujuk
Produksi Pembangunan
pada Rencana batubara Indonesia Jangka mencapai
Panjang461Nasional
juta ton 2014-2019.
pada 2015 atau
Padanaik enam
tingkat
kali lipat
Kementerian dalam 15 tahun
Koordinator, terakhir, dengan
diimplementasikan dalamrerata pertumbuhan
pernyataan Kinerja14%/tahun.
Menteri
TahunJumlah
2015 dan Perjanjian
produksi Kinerja
tertinggi Sekretaris
pernah Kementerian
dicapai pada 2013 Koordinator dan para
dengan mencapai 474
Deputi.juta
Strategi pencapainya diimplementasikan dalam Peta Strategi
ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesar(Strategy Map)
Kementerian Koordinator
setelah Tiongkok, sebagai
Amerika Target
Serikat, dankinerja pada tingkat
India. Namun IndonesiaKementerian
mengekspor
Koordinator yang ditetapkan berdasarkan Pernyataan Kinerja Menteri Koordinator,
78,5 persen dari keseluruhan produksi batu baranya, sehingga menjadikan
dijabarkan lebih lanjut secara berjenjang kepada seluruh unsur organisasi sampai
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
dengan tingkat individu.
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman sedang mengembangkan
sistem kekurangan
dan prosedur,listrik serta mengurangi
termasuk ketergantungan
sistem akuntabilitas kinerja.negara
Sebagaipada bahan
upaya bakar
menuju
minyak.kinerja
akuntabilitas Pada program
kementerianlistrikyang
35 Gigawatt
handal, (GW), 20 GWKoordinator
kementerian di antaranyaBidang
adalah
berbasistelah
Kemaritiman batumenerapkan
bara. Hal inimanajemen
akan meningkatkan konsumsiteknologi
kinerja berbasiskan batu barainformasi
domestik
sebanyak(TIK)
dan computer 80–90dengan
Mt permetode
tahun. Balanced Score Card (BSC). Hal ini ditetapkan
denganPotensi
Keputusan
Energi BaruMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman nomor:
dan Terbarukan
SKEP.2/2017 tentang Pengelolaan Kinerja.
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
2.1. sinar
Petamatahari,
Strategi aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
lapisan
Dalam laut. Total
Renstra potensi energi
Kementerian terbarukanBidang
Koordinator (EBT)Kemaritiman
Indonesia mencapai lebih
2015–2019,
dari5 sasaran
memiliki 400 GW. Sementara
strategis, yaitu: pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
tersebut. Produksi
1) Terwujudnya EBT sampai
pembangunan tahun
kedaulatan 2015 menunjukan
Indonesia sebagai NegaratrenMaritim
yang negatif,
yang
terutama
berperan aktiftenaga
dalam air yang mengalami
kerjasama maritim di penurunan produksi
tingkat Regional hingga 7,6% dari
dan Global;
2) Menguatnya
sebelumnyajati38diriMBOE bangsamenjadi
Indonesia35 sebagai
MBOE.bangsa bahari produksi
Penurunan yang inovatif,
paling
berkarakter dan berbudaya nusantara;
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
3) Meningkatnya
mendekati 4pengelolaan dan nilai
juta KL pada 2014tambah
menjadisumberdaya alam
sekitar 1,6 juta; KL. Penurunan
4) Tejadinya percepatan pembangunan dan pemerataan infrastruktur poros
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
maritim;
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
5) Terwujudnya tatakelola pemerintahan yang baik di Kementerian Koordinator
Bidang
c. JasaKemaritiman.
Maritim
Lima sasaran strategis di atas memiliki keterkaitan sebagaimana diilustrasikan
Jasa Kepelabuhanan
pada peta strategis pada gambar 7 di bawah ini.
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
Dalam peta strategis tersebut terlihat sasaran strategis (SS) 1 sampai dengan 4
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
akan saling bersinergi dan diyakini akan memberikan kontribusi yang besar bagi
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
perwujudan visi Indonesia sebagai negara kepulauan yang maju, mandiri dan kuat,
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
menuju poros maritim dunia. Keempat sasaran strategis tersebut memerlukan
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
dukungan sasaran strategis 5 dalam bentuk penguatan sistem perencanaan dan
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
pengelolaan kinerja, pengelolaan anggaran, BMN dan sumberdaya manusia yang
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman | Tahun 2017
Halaman 22
Laporanperhatian untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 27 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
handal,
padapenyediaan sistem
saat ini masih informasi,
berkisar dukungantelah
7 hari. Pemerintah administrasi hukum
menargetkan dan
perbaikan
kehumasan
layananserta pengawasan
di pelabuhan akuntabilitas
sehingga kinerja.
dwelling time menjadi kurang dari 5 hari pada
semester pertama 2015. Untuk memperbaiki ini banyak hal yang harus
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
National Single Windows, solusiIndonesia
budaya kerja
sebagai dengan menerapkan pelayanan
Negara
Kepulauan yang mandiri,
24 jam dan solusi regulasi dengan menyederhanakan
maju dan kuat, menuju mekanisme perijinan
poros maritim dunia
pemasukan barang impor yang efisien namun tetap akurat.
Jasa Pariwisata Bahari
Potensi wisata bahari Indonesia
Mewujudkan Memperkuat bukan hanya Meningkatkan
dari keindahan saja. Mempercepat
Olah raga
pembangunan jatidiri bangsa pengelolaan pembangunan dan
baharikedaulatan
seperti memancing,Indonesia
surfing dan divingdanmendapatkan
nilai
surganya
pemerataan
di
Indonesia
Indonesia. Bagi pecinta petualangan,
sebagai Negara
sebagai
bangsa bahari
kepulauan Indonesia juga merupakan
tambah
sumberdaya
infrastruktur
maritim
poros
Maritim yang
tempat yang baik untuk wisata yacht. Dalam dekade
yang inovatif, alam terakhir kegiatan sail di
Indonesia sudah menjadi agenda penting para pemain yacht dunia. Sejumlah
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
penyumbang devisa yang penting. Mewujudkan tatakelola pemerintah sangat jelas
Arah kebijakan
pemerintahan yang baik di
dengan menempatkan pariwisataKementerian
sebagai salah satu program unggulan dalam
Koordinator
RPJM Nasional 2015-2019 denganBidang Kemaritiman
target kunjungan wisata pada tahun 2019
adalah sejumlah 19 juta wisatawan.
Pemanfaatan Ruang Laut
Gambar 7 Peta Strategis Kementerian Koordinator Kemaritiman
Sumber daya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil sangat penting bagi
Namun dalamterutama
pembangunan perkembangannya,
pembangunan lima sasaran lokal.
di tingkat strategis terebuttersebut
Kawasan belum
memenuhi dari tujuan
merupakan pembentukan
lokasi utama bagi Kemenko Bidang Kemaritiman.
kegiatan-kegiatan Berdasarkan
beberapa sektor
hal tersebut, kemudian dilakukan reviu dan perubahan (perbaikan) sasaran strategis
pembangunan antara lain: (1) perikanan budidaya maupun tangkap; (2)
berikut indikator kinerjanya. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap lima sasaran
pariwisata bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4)
strategis di atas sebagaimana diilustrasikan pada peta strategis gambar di atas,
pertambangan seperti minyak, gas, timah dan galian lainnya; (5) perhubungan
ditemukan beberapa kekurangan atau ketidaksesuaian dengan tujuan pendirian
laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
kementerian Koordinator bidang Kemaritiman.
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
Untuk itupesisir,
Kawasan kemudian
laut dilakukan pembahasan
dan pulau-pulau kecil perubahan/penyempurnaan
di segala pelosok dunia
dengan hasil sebagaimana gambar 8, maka sasaran strategisnya
merupakan salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber menjadi:
daya alam secara
1. Terwujudnya
besar-besaran karena kandungan sumber daya alamnya yang kaya.dan berperan
Indonesia sebagai Negara Maritim yang berdaulat
aktif dalam kerjasama maritim di tingkat Regional dan Global
2. d. Menguatnya
Lingkunganjatidan diri
Kebencanaan
bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari yang inovatif,
Pembangunan
berkarakter dan ekonomi
berbudayadi Indonesia saat ini semakin berkembang pesat,
nusantara
3. Meningkatnya
sehingga jumlah manfaat dandinilai
industri tambahsemakin
Indonesia pengelolaan sumberdaya
bertambah. alam serta
Perkembangan
kemandirian
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
4. Tersedianya infrastruktur
air, pencemaran poros
udara, dan maritim yang
pencemaran maju,
tanah yangterpadu sertadari
diakibatkan seimbangan,
kegiatan
selaras antar kawasan
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
Halaman 23 Laporan KinerjaLingkungan
Kementerian Koordinator
Hidup dariBidang
hasil Kemaritiman
pemantauan| Tahun 2017
28 Menurut data dari Kementerian
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
5. Tersedianya rekomendasi
Potensi batubara kebijakandikemaritiman
terkonsentrasi Sumatera (50yang dapatdan
persen) diimplementasikan
Kalimantan (49,5
oleh Kementerian/lembaga
persen). Sementara lokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di
6. Terlaksananya kebijakanmencapai
wilayah Kalimantan kemaritiman yang efektif
93 persen, pada
sisanya Kementerian/lembaga
7 persen berada di wilayah
7. Tersedianya
Sumatera. rumusan alternatif kebijakan kemaritiman
8. Terselenggaranya pengendalian pelaksanaan kebijakan kemaritiman
Produksi batubara
9. Tersedianya Indonesia
sumberdaya manusia mencapai 461 juta ton pada 2015 atau naik enam
yang kompeten
kali lipat dalam
10. Tersedianya 15 tahun
Tekonologi terakhir,
Informasi dengan rerata
dan Komunikasi pertumbuhan
yang handal 14%/tahun.
Jumlah produksi
11. Terwujudnya tertinggi
organisasi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
yang akuntabel
juta ton. Produksi
12. Terwujudnya Batubara
pengelolaan Indonesia
keuangan & BMNmenempati peringkat keempat terbesar
yang handal.
setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Namun Indonesia mengekspor
78,5 persen dari keseluruhan
INDONESIA MENJADI produksi batu
NEGARA baranya,
KEPULAUAN YANG sehingga menjadikan
MAJU, MANDIRI DAN KUAT, MENUJU POROS MARITIM
Indonesia sebagai pengekspor batu bara DUNIAtermal terbesar di dunia. Sementara
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
STAKE HOLDER PERSPECTIVE
DOMAIN KEMENKO
manfaat Tersedianya infrastruktur
dan nilai tambah poros maritim yang maju,
minyak. Pada program
33
listrik 35 Gigawatt (GW),
pengelolaan
4
terpadu 20 GW di antaranya adalah
serta seimbangan,
selaras antar kawasan
sumberdaya alam serta
berbasis batu bara.kemandirian
Hal ini akan
enegri yang meningkatkan konsumsi batu bara domestik
Terlaksananya kebijakan
CUSTOMER
dariTersedianya
400 GW.rekomendasi
Sementarakebijakan pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
kemaritiman yang efektif pada K/L
DOMAIN DEPUTI
kemaritiman yang dapat
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
diimplementasikan oleh K/L
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
sebelumnya 38 MBOE menjadi 35 MBOE. Penurunan produksi paling
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60%PENGENDALIANpada 2015 dari sebelumnya
NTERNAL IPROCESS
SINKRONISASI/
PERSPECTIVE
KOORDINASI
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
Terselenggaranya
Tersedianya rumusan
produksi biodiesel
7 pada
alternatif 2015 dipengaruhi oleh
kebijakan 8 terjadinya
pengendalian
pelaksanaan kebijakan
penurunan produksi
kemaritiman
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino. kemaritiman
c. Jasa Maritim
LEARNING & GROWTH
SETMENKO
Jasa Kepelabuhanan
PERSPECTIVE
10
9 11 12
Sebagai negara maritim dengan panjang garis Tpantai lebih dari 95.181 km dan
Tersedianya sumberdaya Tersedianya TIK Terrwujudnya organisasi Terwujudnya pengelolaan
jumlah pulau
manusia yang lebih dariYang
kompetren 17.500
Handal pulau, di yangmana
akuntabel 16.056 keuangan
pulau& di BMN antaranya
yang handal
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
sistem transportasi antar Gambarpulau
8. Petayang memadai.
Strategis Revisi Pembangunan transportasi
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman | Tahun 2017
Halaman 24
Laporanperhatian untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 29 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
2.2.pada saat ini Kinerja
Target masih berkisar 7 hari. Pemerintah telah menargetkan perbaikan
layanan di pelabuhan sehingga dwelling time menjadi kurang dari 5 hari pada
Dalam penetapan
semester pertama target
2015. kinerja
Untuk level Kemenko ini
memperbaiki Bidang Kemaritiman
banyak hal yangdisusun
harus
dalam 2 cara, yaitu:
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
1. Merupakan hasil kumulasi aau penjumlahan dari target/capaian level
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
dibawahnya: SS.1; SS.2; SS.5; SS.6; SS.7; dan SS.8
24 jam
2. Hasil dan solusi regulasi
kompilasi/akumulasi dengan
dari menyederhanakan
berbagai mekanisme
kegiatan dan capaian perijinan
dari unit kerja
pemasukan barang impor yang efisien namun tetap akurat.
dibawahnya. Target kinerja ini bersifat independen di level Kemenko
Kmearitiman. Target
Jasa Pariwisata kinerja ini terdiri dari SS.3; SS.4; SS.9; SS.10; SS.11; dan
Bahari
SS.12. SS.
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
Dalam pentapan kinerja, dilakukan dengan melalui penetapan SS dan IKU
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
tersebut, diikuti penentuan Cascading atau penurunan/pentahapan hasil. SS
Indonesia. Bagi pecinta petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan
Cascading didefinisikan sebagai SS yang diturunkan atau dijabarkan dari IKU/SS
yangtempat
sudah yang baik untuk wisata
tercapai/terealisasi yacht. Dalam
ke SS/IKU dekadeDari
berikutnya. terakhir
tabel kegiatan sail di
di atas (sesuai
denganIndonesia
gambarsudah menjadi
2 tentang Peta agenda penting
Strategis) dapat para pemain
dijelaskan yachtSSdunia.
bahwa Sejumlah
atau IKU yang
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
terletak di bawah akan dicascading ke SS/IKU di atasnya. Khusus untuk SS.7
dicascading ke SS.5,
Kunjungan sementara
wisatawan SS.5 dan SS.8
mancanegara ke diturunkan
Indonesia (cascading) ke SS.6.sebagai
ini diproyeksikan
Secara lebih devisa
penyumbang rinci, 12 SS penting.
yang yang telah dipetakan
Arah tersebut,
kebijakan memiliki
pemerintah IKUjelas
sangat dan
targetdengan
sebagaimenempatkan
berikut: pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
RPJM
TabelNasional
1. SS dan2015-2019 dengan target
IKU Kementerian kunjungan
Koordinator wisata
Bidang pada tahun 2019
Kemaritiman
adalah sejumlah 19 juta wisatawan.
Sasaran/Outcome/
Indikator Kinerja Utama Target
Pemanfaatan Ruang
Kinerja Laut
Utama
Sumber dayaPerspective
Stakeholders pesisir, laut dan pulau-pulau kecil sangat penting bagi
pembangunan
1. Terwujudnya terutama pembangunan
Pembangunan di tingkat lokal.
1) Menurunnya Kawasan tersebut
pelanggaran
5%
merupakanIndonesia
Kedaulatan lokasisebagai
utama kedaulatan maritim
bagi kegiatan-kegiatan beberapa sektor
Negara
Maritim yang Berperan Aktif dalam 2) Peranaktif Indonesia dalamtangkap; (2)
pembangunan antara lain: (1) perikanan budidaya maupun
Kerjasama Maritim di Tingkat Regional kerjasama internasional Bidang 100%
pariwisata
dan Global bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4)
Maritim
pertambangan seperti minyak, gas, timah dan galian lainnya; (5) perhubungan
3) Penerapan Muatan kurilikum
2. Menguatnya Jati
laut dan alur Diri Bangsa
pelayaran; Indonesia
dan yang paling kemaritiman
utama adalah (6) kegiatan konservasi 10 sekolah
sebagai Bangsa Bahari yang Inovatif,
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
Berkarakter, dan Berbudaya Nusantara 4) Meningkatnya even pariwisata 5 even
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau bahari dalam
kecil diagenda
segalawisata nasional
pelosok dunia
3. Meningkatnya manfaat
merupakan salah dankawasan
satu nilai tempat eksploitasi sumber daya alam secara
tambah pengelolaan sumber daya alam 5) Persentase pertumbuhan ekonomi
besar-besaran karena kandungan sumber bidang
serta kemandirian energi yang
daya alamnya yang kaya.
kemaritiman
5%
d.berkelanjutan
Lingkungan dan Kebencanaan
4. Tersedianya infrastruktur maritim yang
Pembangunan
maju dan terpadu ekonomi di Indonesia
sert aseimbang dan saat ini semakin berkembang pesat,
6) Pertumbuhan investasi infrastruktur
sehingga
selaras antarjumlah
kawasanindustri di Indonesia poros
semakin bertambah. Perkembangan 10%
maritim
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
air, pencemaran
Customer udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
Perspective
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
Halaman 25 Laporan KinerjaLingkungan
Kementerian Koordinator
Hidup dariBidang
hasil Kemaritiman
pemantauan| Tahun 2017
30 Menurut data dari Kementerian
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
Potensi batubara terkonsentrasi di Sumatera (50 persen) dan Kalimantan (49,5
Sasaran/Outcome/
Indikator Kinerja Utama Target
persen). Sementara
Kinerja Utamalokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di
wilayah Kalimantan mencapai 93 persen, sisanyarekomendasi
7) Persentase 7 persen berada di wilayah
kebijakan
Sumatera.Rekomendasi Kebijakan kemaritiman yang menjadi dasar
5. Tersedianya 55%
penerbitan kebijakan para pemangku
Kemaritiman yang dapat
Produksi batubara Indonesia mencapai kepentingan
461 juta ton pada 2015 atau naik enam
diimplementasikan oleh K/L
kali lipat dalam 15 tahun terakhir,8)denganJumlahrerata pertumbuhan
Kebijakan Menko yang 14%/tahun. 3
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai dihasilkan
pada 2013 dengan mencapai 474 kebijakan
BAB 3
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
juta ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesar
setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Namun Indonesia mengekspor
78,5 persen dari keseluruhan produksi batu baranya, sehingga menjadikan
AKUNTABILITAS KINERJA
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
kekurangan listrik serta mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar
minyak. Pada program listrik 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
sebanyak 80–90 Mt per tahun.
Potensi Energi Baru dan Terbarukan
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih
dari 400 GW. Sementara pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
sebelumnya 38 MBOE menjadi 35 MBOE. Penurunan produksi paling
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
c. Jasa Maritim
Jasa Kepelabuhanan
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7
Laporanperhatian
Kinerja untuk
Laporan dikembangkan.
Kinerja
Kementerian Kementerian Dwelling
KoordinatorKoordinator
Bidang time, atau
Bidang waktu pelayanan
Kemaritiman|
Kemaritiman rata- 56
2017 33Halaman
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
pada saat ini masih berkisar 7 hari. Pemerintah telah menargetkan perbaikan
layanan di pelabuhan sehingga dwelling time menjadi kurang dari 5 hari pada
semester pertama 2015. Untuk memperbaiki ini banyak hal yang harus
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
24 jam dan solusi regulasi dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
pemasukan barang impor yang efisien namun tetap akurat.
Jasa Pariwisata Bahari
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
Indonesia. Bagi pecinta petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan
tempat yang baik untuk wisata yacht. Dalam dekade terakhir kegiatan sail di
Indonesia sudah menjadi agenda penting para pemain yacht dunia. Sejumlah
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
RPJM Nasional 2015-2019 dengan target kunjungan wisata pada tahun 2019
adalah sejumlah 19 juta wisatawan.
Pemanfaatan Ruang Laut
Sumber daya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil sangat penting bagi
pembangunan terutama pembangunan di tingkat lokal. Kawasan tersebut
merupakan lokasi utama bagi kegiatan-kegiatan beberapa sektor
pembangunan antara lain: (1) perikanan budidaya maupun tangkap; (2)
pariwisata bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4)
pertambangan seperti minyak, gas, timah dan galian lainnya; (5) perhubungan
laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
merupakan salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya alam secara
besar-besaran karena kandungan sumber daya alamnya yang kaya.
d. Lingkungan dan Kebencanaan
Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat,
sehingga jumlah industri di Indonesia semakin bertambah. Perkembangan
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
34 Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
pada saat ini masih berkisar 7 hari. Pemerintah telah menargetkan perbaikan %
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Capaian
layanan di pelabuhan sehingga dwelling time menjadi kurang dari 5 hari pada Capaian
Internal Businesspertama
semester Process 2015.
Perspective
Untuk memperbaiki ini banyak hal yang harus
7. dilakukan, antara lain10)dengan
Sinkronisasi/Koordinasi solusi IT
Jumlah Rumusan/ melalui implementasi kebijakan
Formulasi
Perumusan Kebijakan Kebijakan yang dihasilkan di 30 25 86,21%
National Single Windows,bidang
Kemaritiman solusiKemaritiman
budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
8. 24 jam
Pengendalian dan solusi regulasi
Pelaksanaan dengan
11) Jumlah menyederhanakan
Rekomendasi Hasil mekanisme perijinan
Pengendalian Pelaksanaan 19 12 63,16%
pemasukan
Kebijakan Kemaritimanbarang impor Kebijakan
yang efisien namun tetap akurat.
Learning
JasaGrowth Perspective
Pariwisata Bahari
12) Persentase SDM yang
9. Potensi
Tersedianya wisata bahari
Sumberdaya Indonesia bukan hanya dari keindahan
memenuhi standar 50
saja. Olah
-
raga -
Manusia yang Berkompeten
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
kompetensi
10. Tersedianya Teknologi Informasi
Indonesia. Bagi pecinta 13) petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan
Persentase pengelolaan
dan Komunikasi terintegrasi dan 100 92,31 90,91%
sumber daya berbasis IT
handal tempat yang baik untuk wisata yacht. Dalam dekade terakhir kegiatan sail di
Indonesia
11. Terwujudnya sudah
Organisasi yangmenjadi agenda
14) Nilai AKIPpenting para pemain yacht
60 dunia. Sejumlah
58,05 96,78%
Akuntabel
rute sail yang dikenal antara lain
15) Nilai Ambon-Darwin.
Reformasi Birokrasi 60 60,34 100,57%
12. Terwujudnya Pengelolaan 16) Tingkat kehandalan laporan
Kunjungan
Keuangan dan BMN yangwisatawan mancanegara ke Indonesia
keuangan dan BMN sesuai ini WTP
diproyeksikan
WTP sebagai
100%
Handal penyumbang devisa yangketentuan
penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
yang berlaku
dengan menempatkanCAPAIAN
pariwisataTOTAL 97,55%
sebagai salah satu program unggulan dalam
RPJM Nasional 2015-2019 dengan target kunjungan wisata pada tahun 2019
adalah sejumlahnilai
Pengukuran 19 juta wisatawan.
capaian kinerja Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman TA. Ruang
Pemanfaatan 2017 dihitung
Laut dengan membandingkan realisasi capaian kinerja
padaSumber
akhir tahun
dayaanggaran
pesisir, (bulan
laut desember) dengan target
dan pulau-pulau kecil (rencana kinerja) yang
sangat penting bagi
telahpembangunan
disepakati danterutama
tertuang pembangunan
dalam Perjanjian Kinerja Kementerian Koordinator
di tingkat lokal. Kawasan tersebut
dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada awal tahun anggaran (bulan
merupakan lokasi utama bagi kegiatan-kegiatan beberapa sektor
Januari).
pembangunan antara lain: (1) perikanan budidaya maupun tangkap; (2)
Dalam target kinerja, selain target capaian teknis (SS nomor 1-8), juga
pariwisata bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4)
ditetapkan target kinerja dalam bidang keadministrasian/pelayanan sebagai kegiatan
pertambangan seperti minyak, gas, timah dan galian lainnya; (5) perhubungan
penunjang di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (SS nomor 9-12).
laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
Pada tabel di atas terlihat bahwa capaian total kinerja Kemenko Bidang
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
Kemaritiman sebesar 97,55% dari target yang ditetapkan. Jika nilai capaian ini
Kawasan dengan
dibandingkan pesisir,realisasi
laut dan
TA. pulau-pulau kecil di maka
2016 (tabel terlampir), segalacapaian
pelosok
TA.dunia
2017
merupakan salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya alam secara
lebih rendah. Hal ini terjadi karena pada TA. 2017 indikator yang ditetapkan sudah
besar-besaran
berupa karena
hasil/manfaat kandungan
(outcome) atausumber daya
keluaran alamnya
(output) yangatau
lanjut kaya.
output tingkat
kementerian. Sementara pada TA. 2016, target yang ada adalah sebagian besar
d. Lingkungan dan Kebencanaan
adalah output lanjut dari Deputi/Setmenko. Sehingga pencapaian target tahun 2017
Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat,
lebih susah dibanding tahun 2016.
sehingga jumlah industri di Indonesia semakin bertambah. Perkembangan
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
Halaman 29 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
36 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
Tabel 3 Capaian
Potensi batubaraKinerja Kementerian
terkonsentrasi Koordinator
di Sumatera Kemaritiman
(50 persen) Tahun 2016
dan Kalimantan (49,5
persen). Sementara lokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di %
Sasaran/Outcome/
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi
Kinerja Utama
wilayah Capaian
Kalimantan mencapai 93 persen, sisanya 7 persen berada di wilayah
pembangunan 1. Jumlah rekomendasi kebijakan
Sumatera.
1. Terwujudnya
kedaulatan Indonesia bidang kedaulatan maritim yang 4 4 100
Produksi batubara
sebagai Negara Maritim Indonesia mencapai
dihasilkan Menteri 461 juta ton
koordinator pada 2015 atau naik enam
kali aktif
yang berperan lipatdalam
dalam 152.tahun
Jumlahterakhir, dengan
pengendalian rerata pertumbuhan 14%/tahun.
implementasi
kerjasama maritim di tingkat kebijakan bidang Kedaulatan 2 2
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474 100
Regional dan Global Maritim
juta ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesar
3. Jumlah rekomendasi kebijakan
2. Menguatnya setelah Tiongkok,
jati diri bangsa Amerika
bidang Serikat,
SDM IPTEKdan India. Namun Indonesia mengekspor
dan Budaya
4 5 125
Indonesia 78,5
sebagaipersen
bangsadari keseluruhan
Maritim yangproduksi batuMenteri
dihasilkan baranya, sehingga menjadikan
bahari yang Koordinator
inovatif, sebagai pengekspor
Indonesia batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
berkarakter, dan berbudaya 4. Jumlah pengendalian implementasi
nusantara
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat
kebijakan bidang SDM IPTEK dan 3
untuk mengatasi
3 100
kekurangan listrik serta mengurangi
Budaya Maritim ketergantungan negara pada bahan bakar
minyak. Pada program listrikrekomendasi
5. Jumlah 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah
kebijakan
bidang Sumberdaya
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkanAlam dankonsumsi
Jasa batu bara12
domestik 109
11
3. Meningkatnya pengelolaan yang dihasilkan Menteri
sebanyak 80–90 Mt per
dan nilai tambah sumber
tahun.
Koordinator
daya alamPotensi Energi Baru
6. dan Terbarukan
Jumlah pengendalian implementasi
kebijakan
Sumber energi terbarukan adalahbidang Sumberdaya
sumber energi Alam
yang 3
dihasilkan dari4 sumber 133
dan Jasa
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
7. Jumlah rekomendasi kebijakan
4. Terjadinyasinar matahari, aliranbidang
percepatan dan Infrastruktur
terjunan air,yang
serta gerakan dan4 perbedaan
4 suhu 100
pembangunan dan
lapisan laut. Total potensi
pemerataan infrastruktur
energi
dihasilkan terbarukan
Menteri (EBT) Indonesia mencapai lebih
Koordinator
8. Jumlahpemanfaatannya
dari 400 GW. Sementara
poros maritim pengendalian implementasi
masih kurang3 dari 2%4 potensi 133
kebijakan bidang Infrastruktur
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
5. Terwujudnya tata kelola 9. Opini BPK atas Laporan
terutama tenaga air yang mengalami
Keuangan Kemenkopenurunan
Maritim produksi hingga 7,6% dari
WTP WDP 67
pemerintahan yang baik di
sebelumnya
Kementerian Koordinator38 MBOE menjadi
10. Nilai 35 MBOE.
Akuntabilitas Kinerja Penurunan A produksi paling
signifikan terjadi pada
Bidang Kemaritiman biodiesel
11. Indeks mendekati
Reformasi 60% pada 2015
Birokrasi B dari sebelumnya
mendekati 4 jutaTotalKL Capaian
pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan 108.1%
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
Pencapaian target tersebut diuraikan lebih lanjut berdasarkan SS dan IKU
c. Jasa
sebagai Maritim
berikut:
Jasa Kepelabuhanan
3.1.1 Stakeholder Perspective
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
Perspektif pemangku kepentingan atau stakeholder perspective terdiri dari 4
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
(empat) sasaran strategis, yaitu:
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
1. Sasaran
sistemStrategis
transportasi1 (SS.1):
antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
Terwujudnya
laut selain Indonesia
memerlukansebagai Negara
dukungan Kepulauankepelabuhanan
infrastruktur yang Berdaulatjuga
danmemerlukan
Berperan dukungan
Aktif dalam Kerjasama Maritim Regional dan
infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
Global.
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017 Halaman 30
perhatian
Laporan untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 37 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
A. Capaian
pada saatKinerja SS.1berkisar 7 hari. Pemerintah telah menargetkan perbaikan
ini masih
layanan di pelabuhan
Perwujudan sasaran sehingga
strategis dwelling
I (SS.1)time menjadi kurang
dilaksanakan dari pelaksanaan
melalui 5 hari pada
semester
program pertama
koordinasi 2015. Untukkebijakan
pengembangan memperbaiki ini banyak
kedaulatan hal yangMelalui
kemaritiman. harus
SS.1 dilakukan, antaradengan
ini dijalankan lain dengan
dengansolusi IT terwujudnya
tujuan melalui implementasi kebijakan
sinergi antarsektor,
tersedianya
Nationalrekomendasi solusisolusi
Single Windows, atas budaya
permasalahan sektoral,
kerja dengan serta termonitornya
menerapkan pelayanan
implementasi
24 jam dankebijakan
solusi mengenai hukummenyederhanakan
regulasi dengan dan perjanjian maritim, keamanan
mekanisme dan
perijinan
ketahanan maritim, delimitasi zona maritim dan navigasi dan keselamatan maritim.
pemasukan barang impor yang efisien namun tetap akurat.
Tujuan tersebut dicapai melalui koordinasi kebijakan yang efektif dan produktif.
Jasa Pariwisata
Melalui Bahari
SS.1 di atas kemudian disusun indkator kinerja yang terdiri dari 2
(dua)Potensi wisata
IKU seperti bahari
pada tabelIndonesia
berikut: bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
bahari seperti Tabel
memancing,
4 Targetsurfing dan diving
dan Capaian mendapatkan
SS.1 TA. 2017 surganya di
Indonesia. Bagi pecinta petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan
Target %
Indikator
tempat yang Kinerjawisata
baik untuk Utamayacht. Dalam dekade Capaian
terakhir kegiatan sail di
Tahunan Capaian
Indonesia sudah menjadi agenda penting para pemain 5 yacht dunia.
21,47 Sejumlah
120
1. Menurunnya pelanggaran kedaulatan maritim
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
2. Peran aktif Indonesia dalam kerjasama internasional
Kunjungan 100 94,43 94,43
Bidang Maritimwisatawan mancanegara ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
penyumbang devisa
Total yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat 107,22
capaian jelas
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
Pada akhir
RPJM tahun2015-2019
Nasional 2017 seperti yangtarget
dengan terterakunjungan
dalam tabel di atas,
wisata padaCapaian IKU
tahun 2019
SS.1 dapat dicapai sebesar 107,22% dari target yang ditetapkan.
adalah sejumlah 19 juta wisatawan.
Pemanfaatan
B. Penjelasan RuangKinerja
Capaian Laut SS.1
Sumber
Pada tahun daya 2017
pesisir,telah
lautdilakukan
dan pulau-pulau kecil sangat
penyempurnaan IKU penting bagi
SS.1. Dalam
pembangunan
penyempurnaan terutama
tersebut pembangunan
terdapat di tingkat lokal.
perubahan/perbedaan IKU. Kawasan
Sehingga tersebut
capaian
SS.1 merupakan
tahun 2017 tidak lokasi
dapatutama bagi dengan
dibandingkan kegiatan-kegiatan beberapa
capaian 2016 atau sektor
2015. Kualitas
pembangunan
keluaran kinerja IKUantara lain: 2017
SS.1 tahun (1) perikanan budidaya
dapat dikatakan sudahmaupun
lebih baiktangkap; (2)
dari tahun
2016,pariwisata
karena sudah bersifat outcome. Sementara pada tahun 2016, keluaran
bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4) nya
masih berisfat output
pertambangan seperti atauminyak,
output gas,
lanjut. Untuk
timah IKU.1lainnya;
dan galian penurunan pelanggaran
(5) perhubungan
kedaulatan
laut danmaritime didukung
alur pelayaran; dan terutama
yang palingoleh kebijakan
utama pemberantasan
adalah (6) IUUF.
kegiatan konservasi
Sementara untuk IKU.2 merupakan hasil dari diplomasi kemaritiman Indonesia.
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
Diplomasi maritim sebagai usaha peran serta ktif Indonesia juga telah memberikan
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
dampak yang baik bagi jumlah pelanggaaran kedaulatan maritim, terutama dalam
merupakan
bidang salah satu and
Ilegall, Unreported, kawasan tempat Fishing
Unregullated eksploitasi sumber daya alam secara
(IUUF).
besar-besaran karena kandungan sumber daya alamnya yang kaya.
IKU.1: Menurunnya pelanggaran kedaulatan maritim
d. Lingkungan dan Kebencanaan
Nilai capaian IKU.1 didapatkan dari perhitungan jumlah kapal asing yang
Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat,
melanggar kedaulatan RI dalam hal pelanggaran IUUF, seperti tabel berikut ini:
sehingga jumlah industri di Indonesia semakin bertambah. Perkembangan
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
Halaman 31 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
38 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
Tabel 5
Potensi batubara Daftar Kapal
terkonsentrasi diPelanggar
Sumatera Kedaulatan RI Kalimantan (49,5
(50 persen) dan
persen). Bendera
Sementara
Asallokasi produksi
Jumlah batubara di Indonesia terbesar
Pelanggaran % berada di
No Perubahan Perubahan
wilayah Kalimantan
Pelanggar mencapai
2016 93 persen,
2017 sisanya 7 persen berada di wilayah
Sumatera.
1 Vietnam 83 68 15
2 Thailand
Produksi batubara Indonesia1 mencapai0461 juta ton 1 pada 2015 atau naik enam
kali 3lipat
Filipina
dalam 15 tahun 29 5
terakhir, dengan 24
rerata pertumbuhan 14%/tahun.
4 Malaysia 26 11 15
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
5 Cina 1 0 1
juta ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesar
6 Indonesia 23 44 -21
setelah Tiongkok,
Jumlah Amerika Serikat,
163 dan
128 India. Namun
-35 Indonesia mengekspor
-21.47
78,5 persen
Sumberdari
data:keseluruhan
ditjen P2SDKPproduksi batu
Kementerian baranya,
kelautan sehingga menjadikan
dan Perikanan
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
Dari tabel tersebut, terdapat data kapal berbendera Indonesia, namun
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
dimasukan sebagai pelanggar. Hal ini karena kapal yang digunakan adalah kapal
kekurangan
asing (milik listrik asing
atau buatan serta mengurangi
(walau awakketergantungan
kapalnya adalahnegaraWNI)pada
atau bahan bakar
kapal yang
minyak.oleh
dioperasikan Padaawakprogram
asing listrik
(false 35 Gigawatt
flag). IKU ini(GW),
belum20tercantum
GW di antaranya adalah
dalam Renstra
Kemenkoberbasis batu bara.
2015-2019 yang Halresmi,
ini akan meningkatkan
namun konsumsi dalam
sudah ditargetkan batu bara domestik
Pernyataan
sebanyak
Kinerja. Sehingga 80–90 Mt per tahun.
diharapkan untuk Reviu Renstra agar dapat dimasukan.
Potensi Energi Baru dan Terbarukan
IKU.2: Peran aktif Indonesia dalam kerjasama internasional bidang maritim
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
Sementara itu nilai capaian IKU.2 dihasilkan dari jumlah peran serta aktif
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
(delegasi) Indonesia dalam kerjasama regional dan internasional bidang
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
Kemaritiman. IKU ini tidak ditargetkan pada tahun sebelumnya. Sementara pada
lapisan
draft reviu laut.IKU
renstra, Totalinipotensi energi terbarukan
d ditargetkan stabil setiap(EBT)
tahun Indonesia
pada angkamencapai
100%. lebih
dari 400 GW. Sementara pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
Pada tahun 2017, terdapat 28 kerja sama kemaritiman dengan luar negeri.
tersebut.28Produksi
Dari sejumlah kerja samaEBTkemaritiman
sampai tahun yang2015 menunjukan
dilakukan, tercatattren yang
27 di negatif,
antaranya
terutama
Indonesia tenaga
(delegasi atau air
timyang mengalami
pelaksana) penurunan
telah berperan produksi
serta hinggakerja
aktif. Dalam 7,6% dari
sama
sebelumnya
tersebut, 38 MBOE kontribusi
Indonesia memberikan menjadi 35 yangMBOE.
berarti, Penurunan produksisebagai
tidak hanya sekedar paling
pesertasignifikan
pertemuan.terjadi pada biodiesel
Sementara kerja mendekati
sama yang60% pada 2015Indonesia
(dianggap) dari sebelumnya
belum
berperan aktif adalah
mendekati dalam
4 juta KLhalpada
International Seabed Authority
2014 menjadi sekitar 1,6(ISA).
jutaIndonesia masih
KL. Penurunan
berperan sebagaibiodiesel
produksi observerpada
(pengamat) karena Indonesia
2015 dipengaruhi belum memiliki
oleh terjadinya penurunankebijakan
produksi
atau Road Map yang komprehensif dan diterbitkan
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino. resmi.
Beberapa kontribusi Indonesia yang menonjol dalam kerja sama bidang maritim
c. Jasa Maritim
(dari 28 kerja sama tersebut) adalah sebagai berikut:
Jasa
1. Kerja Kepelabuhanan
sama maritim dunia dalam IMO.
Posisi Indonesia
Sebagai negarasaat ini berada
maritim dengan dalam
panjangposisi yang cukup
garis pantai strategis
lebih dari 95.181dengan
km dan
besarnya
jumlahkontribusi
pulau lebihIndonesia pada
dari 17.500 hubungan-hubungan
pulau, maritim
di mana 16.056 pulau bilateral
di antaranya
maupun
sudahdalam
diakuiinfrastruktur
oleh PBB. multilateral seperti halnya
Untuk itu Indonesia pada Organisasi
memerlukan Maritim
konektivitas dan
Internasional (IMO), di mana Indonesia terpilih kembali menjadi anggota dewan
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
IMO kategori C untuk periode 2018-2019. Selain itu, Indonesia juga saat ini
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
berperan aktif pada berbagai forum maritim seperti halnya Indian Ocean Rim
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
Organizations (IORA) di mana Indonesia menjadi tuan rumah bagi pertemuan
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017 Halaman 32
perhatian
Laporan untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 39 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
pada pada
IORA saat ini masih
tahun 2017berkisar 7 hari. Pemerintah
yang memperkuat telah menargetkan
posisi tawar Indonesia sebagaiperbaikan
salah
satu negaradimaritim
layanan besar
pelabuhan di dunia.
sehingga dwelling time menjadi kurang dari 5 hari pada
2. Kerja
semester pertama 2015. Untukdi memperbaiki
sama dalam isu-isu kelautan PBB ini banyak hal yang harus
Indonesia
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melaluiisu-isu
juga berperan aktif pada pembahasan kelautan kebijakan
implementasi di forum
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) termasuk UN Ocean Conference. Beberapa
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
kontribusi positif Indonesia dalam kegiatan UN Ocean Conference yaitu sebagai
24 jam dan solusi regulasi dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
berikut: i) Indonesia terpilih sebagai wakil presiden Konferensi mewakili
pemasukan barang
wilayah/kelompok impor
Asia yangii)efisien
Pasifik; namun
Indonesia tetap
telah akurat. cukup signifikan
berkontribusi
dalam
Jasa hal pendaftaran
Pariwisata voluntary commitments yaitu sebanyak 12 komitmen di area,
Bahari
antara lain: penanganan bencana alam, nelayan dan perikanan, wilayah
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
konservasi laut, kerja sama regional, pemulihan lingkungan laut dari kerusakan
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
dan/atau polusi; peningkatan kapasitas, dan kebijakan untuk mengatasi sampah
Indonesia.
plastik. Bagi pecinta
Kehadiran petualangan,
dan kontribusi kepulauan
Indonesia selamaIndonesia juga merupakan
Ocean Conference termasuk
tempat yang baik untuk
pertemuan-pertemuan wisata yacht.
persiapannya Dalam
telah dekade terakhir
mendapatkan kegiatan
apresiasi yang sail di
sangat
Indonesia
baik sudah menjadi
dari negara-negara lainagenda
dan juga penting
PBB.para pemainbahkan
Indonesia yacht dunia. Sejumlah
tercatat sebagai
rute sail
salah satuyang dikenal
negara antaratingkat
dengan lain Ambon-Darwin.
partisipasi paling tinggi pada Konferensi
tersebut.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
3. Kerja sama penanggulangan dampak Perubahan Iklim
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
Dalam Conference of the Parties (COP) ke 23 United Nations Framework Convention on
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
Climate Change (UNFCCC) di Bonn, Jerman, 7–15 November 2017 Kemenko
RPJM Nasional 2015-2019 dengan target kunjungan wisata pada tahun 2019
Bidang Kemaritiman menjadi lokomotif bagi delegasi Indonesia untuk
adalah sejumlah
mendorong aspek19kelautan
juta wisatawan.
menjadi salah satu elemen kunci di dalam
perundingan
Pemanfaatan perubahan
Ruang Laut iklim di dunia internasional. Paris Agreement belum
memasukan
Sumber daya aspekpesisir,
kelautan.lautMengangkat isu Marinekecil
dan pulau-pulau plastic debris,penting
sangat Blue Carbon
bagi
dan Coral Triangle.
pembangunan terutama pembangunan di tingkat lokal. Kawasan tersebut
Kemenko Kemaritiman juga mendorong kerjasama antar negara
merupakan lokasi utama bagi kegiatan-kegiatan beberapa sektor
pulau/kepulauan bekerjasama mendorong aspek kelautan dalam pembahasan
pembangunan antara lain: (1) perikanan budidaya maupun tangkap; (2)
COP berikutnya, serta memaparkan kebijakan Indonesia terkait dengan
pariwisataekosistem
rehabilitasi bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4)
mangrove.
pertambangan
4. Pengelolaan seperti
terumbu minyak,
karang dan gas, timah dan
ketahanan pangangalian lainnya; (5) perhubungan
laut dan
Untuk alur pelayaran;
Kelompok dan yangLaut
Kerja Bentang paling utama Working
(Seascape adalah (6)Group),
kegiatan konservasi
sebagai salah
lautTechnical
satu dan pesisir sepertiGroup
Working mangrove,
dalamterumbu
CTI-CFF karang, dan biota
Indonesia, Kemenkolaut lainnya.
Bidang
Kemaritiman sebagai Sekretaris
Kawasan pesisir, laut dan Kelompok
pulau-pulau Kerja Bentang
kecil Laut. pelosok dunia
di segala
Kepentingan
merupakanIndonesia
salah satuyang didukung
kawasan yakni:
tempat eksploitasi sumber daya alam secara
a. besar-besaran
Dokument Bentang Laut (Seascape Document)
karena kandungan sumber daya alamnya telah disetujui
yang kaya.dalam SOM-13
Manila Tahun 2017 yang lalu;
d. Lingkungan danLesser
b. Menominasikan Kebencanaan
Sunda dan Bismarck Solomon sebagai Priority Seascape.
Pembangunan ekonomi
Diharapkan nominasi di Indonesia
tersebut saat dapat
secara resmi ini semakin
disetujuiberkembang
pada SOM-14 pesat,
dan
MM-7 Manila
sehingga jumlahTahun
industri 2018. Jika keduasemakin
di Indonesia lokasi ini disetujui sebagai
bertambah. Priority
Perkembangan
maka diharapkan
Seascape memberikan
tersebut investasiterhadap
konsekuensi dan kegiatan dari KL
lingkungan, dan pencemaran
seperti Mitra/NGO
akan
air, terfokus kepada
pencemaran udara,duadanlokasi tersebut. tanah yang diakibatkan dari kegiatan
pencemaran
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
Halaman 33 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
40 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
2. Sasaran
PotensiStrategis
batubara (SS) 2:
terkonsentrasi di Sumatera (50 persen) dan Kalimantan (49,5
Menguatnya Jati Diri
persen). Sementara lokasiBangsa
produksiIndonesia
batubara di sebagai
IndonesiaBangsa Baharidi
terbesar berada
yang Inovatif,
wilayah Berkarakter,
Kalimantan mencapaidan93 Berbudaya Nusantara
persen, sisanya 7 persen berada di wilayah
Sumatera.
A. Capaian Kinerja SS.2
Produksi batubara
Perwujudan sasaranIndonesia
strategi 2 mencapai 461 jutamelalui
(SS.2) dilakukan ton pada 2015 atau naik
pelaksanaan enam
program
kali lipat
koordinasi dalam 15 tahun
pengembangan terakhir,
kebijakan dengan rerata
kemaritiman. pertumbuhan
Sasaran Strategis 14%/tahun.
ini adalah
Jumlahsinergi
terwujudnya produksi
antartertinggi pernah dicapai
sektor, tersedianya pada 2013
rekomendasi dengan
solusi mencapai 474
atas permasalahan
jutaserta
sektoral, ton. termonitornya
Produksi Batubara Indonesia menempati
implementasi peringkat pendidikan
kebijakan mengenai keempat terbesar
dan
pelatihan maritim,
setelah pendayagunaan
Tiongkok, Amerika Serikat,ilmudan pengetahuan
India. NamundanIndonesia
teknologimengekspor
maritim,
budaya78,5
senipersen
dan olahraga bahari danproduksi
dari keseluruhan jejaring inovasi maritimsehingga
batu baranya, melalui koordinasi
menjadikan
kebijakan yang efektif dan produktif.
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
Sebagai penjabaran dari SS.2 ini ditetapkan 2 (dua) IKU dengan capaian
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
seperti dalam tabel berikut:
kekurangan listrik serta mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar
minyak. PadaTabel 6 Indikator
program listrik 35Kinerja Capaian
Gigawatt (GW),IKU SS.2di antaranya adalah
20 GW
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
Target %
Indikator Kinerja Utama Capaian
sebanyak 80–90 Mt per tahun. Tahunan Capaian
3. Penerapan
PotensiMuatan
EnergiKurikulum Kemaritiman
Baru dan Terbarukan 10 48 120%
4. Meningkatnya Eventterbarukan
Sumber energi Pariwisata Bahari
adalahdalam
sumber energi
Agenda Wisata Nasional 5 yang dihasilkan
6 dari120%
sumber
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
Total capaian 120%
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
lapisan laut.
B. Penjelasan TotalKinerja
Capaian potensi SS.2
energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih
dari 400 GW. Sementara pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
Pada tahun 2017 telah dilakukan perubahan rincian dan jumlah IKU pada
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
SS.2 ini. Jika pada tahun 2016 terdapat 4 IKU, maka di tahun 2017 hanya ada 2
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
IKU. Kedua IKU pada SS.2 TA. 2017 ini adalah IKU yang baru ditetapkan pada
tahun sebelumnya
2017. Sehingga38 MBOE menjadi
tidak dapat 35 MBOE.
dibandingkan nilaiPenurunan
pencapaianproduksi
kinerja paling
SS.2
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari
dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika dilihat dari kualitas keluaran kinerja yang sebelumnya
mendekati
dihasilkan 4 juta
SS.2 tahun 2017 KL padalebih
sudah 2014 menjadi
baik sekitar
dari capaian 1,6tahun
SS.2 juta 2016.
KL. Penurunan
IKU.3:produksi biodiesel
Penerapan Muatanpada 2015 dipengaruhi
Kurikulum oleh terjadinya penurunan produksi
Kemaritiman
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
Untuk mendorong pengembangan dan implementasi muatan kemaritiman
c. Jasa
dalam Maritimpendidikan, telah dilakukan penandatangan Naskah Nota
kurikulum
Kesepahaman antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dengan Menteri
Jasa Kepelabuhanan
Pendidikan dan Kebudayaan, pada tanggal 4 Mei 2017. Berdasarkan Nota
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
Kesepahaman yang ditandatangani oleh Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK
jumlah Maritim
dan Budaya pulau lebih dari Sekretaris
dengan 17.500 pulau, di mana
Jenderal 16.056 pulau
Kementerian di antaranya
Pendidikan dan
sudah diakui oleh PBB. Untuk
Kebudayaan pada tanggal 15 Agustus 2017. itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
sistem transportasi
Kedua antar pulau
naskah kerjasama yangmerupakan
tersebut memadai. Pembangunan
landasan bersama transportasi
bagi
laut selain
pengembangan dan memerlukan dukungankemaritiman,
penerapan kurikulum infrastrukturdi kepelabuhanan
samping dokumen- juga
dokumenmemerlukan
pendukungdukungan infrastruktur
yang dihasilkan bersama,lunak (softstructure)
yaitu: naskah akademisberupa sistem
kurikulum
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017 Halaman 34
perhatian
Laporan untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 41 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
IKU.4:Produksi batubara
Meningkatnya Indonesia
even mencapai
pariwisata bahari461 jutaagenda
dalam ton pada 2015 nasional
wisata atau naik enam
kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata pertumbuhan 14%/tahun.
Pada tahun sebelumnya target IKU ini adalah 100% dari target 5 even.
Jumlah
Sedangkan padaproduksi
tahun initertinggi
targetnyapernah
adalahdicapai pada 2013
peningkatan dengan
jumlah evenmencapai
pariwisata474
bahari.juta ton. Produksi
Sehingga Batubara tidak
perbandingannya Indonesia menempati
bisa sama persis. peringkat keempat terbesar
setelahrangka
Dalam Tiongkok, Amerikatarget
pencapaian Serikat, dan India.
IKU.4 Namun Indonesia
ini, Kemenko mengekspor
Bidang kemaritiman
terus 78,5 persen dari keseluruhan
mengkoordinasikan produksi batu baranya,
dan mengintegrasikan berbagaisehingga menjadikan
stakeholder serta
Indonesia
mendorong sebagai seni,
peningkatan pengekspor
budaya batu bara termal
dan olehraga bahariterbesar
sebagai didestinasi
dunia. Sementara
maupun
objek wisata.
konsumsi Berdasarkan
batu bara data kalender
domestik event yang
diperkirakan dikeluarkan
akan meningkat oleh Kementerian
untuk mengatasi
Pariwisata tahun 2016 dan 2017 terjadi kenaikan jumlah event
kekurangan listrik serta mengurangi ketergantungan negara pada bahan yang terkait dengan
bakar
wisata minyak.
ataupunPada seniprogram
dan budaya bahari. Pada tahun 2016 terdapat
listrik 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah 38 event
meningkat menjadi 44 even atau meningkat sebanyak 6 even pada tahun 2017.
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
Event yang terkait dengan seni, budaya dan olahraga bahari ini terdiri dari festival
sebanyak 80–90 Mt per tahun.
budaya yang terkait dengan kebaharian, baik festival, maupun lomba seni/olahraga
bahari.Potensi Energi Baru dan Terbarukan
Sumberdari
Selain energi5 terbarukan
even yangadalah sumber energi
diselenggarakan yang dihasilkan dari
langsung/sendiri, sumber
Kemenko
Kemaritiman juga mengkoordinasikan
daya energi yang berkelanjutan,kementerian
antara lain teknis
panas dan bumi,pemerintah daerah
angin, bioenergi,
dalam sinar
penyelenggaraan
matahari, aliranberbagai
dan event
terjunanpariwisata,
air, sertayaitu Tourdan
gerakan de Moluccas,
perbedaanWidi suhu
Internastional Fishing Tournament, Kegiatan Budaya Banda Neira
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih dan lainnya.
Kegiatan
dariini400
dilaksanakan oleh kementerian
GW. Sementara pariwisata
pemanfaatannya dan pamerintah
masih kurang daridaerah. 2% potensi
Budaya bahari memiliki peran penting dalam membangun bangsa yang
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
berorientasi kelautan. Dengan budaya bahari, masyarakat Indonesia akan belajar
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
keuletan, kerja keras, enterpreneurship gotong royong, menghargai perbedaan, dan
sebelumnya
cinta akan 38 MBOE
lingkungan. Budaya menjadi
bahari yang 35 MBOE.
kuat akanPenurunan
menjadikanproduksi paling
laut sebagai
ruang signifikan
hidup dan terjadi pada biodiesel
ruang juang, mendekati
tempat belajar, 60% pada
berkarya, 2015
bekerja, dari sebelumnya
berolah raga, dan
mendekati 4 juta KL
berekreasi serta mendidik masyarakat.pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
produksipilihan
Banyak biodiesel pada 2015 dipengaruhi
mengembangkan budaya oleh terjadinya
bahari antara penurunan
lain mendorongproduksi
crudemasyarakat
kreatifitas palm oil (CPO) dansebagai
menggalidampak dari Elbudaya
potensi Nino. untuk pengembangan
pariwisata melalui penyelengagraan event. Diharapkan lahir kreatifitas dan sajian-
c. khas
sajian Jasadaerah
Maritimseperti adat istiadat, kesenian, pakaian dan rumah tradisional, dan
Jasa Kepelabuhanan
situs dan simbol-simbol peninggalan sejarah, serta kuliner, dapat didorong
pengembangannya,
Sebagai negara peningkatan
maritim dengankualitas paket wisatanya,
panjang garis pantaidan intensif
lebih promosinya.
dari 95.181 km dan
Hal-hal
jumlah yangpulau menjadi
lebih daripermasalahan
17.500 pulau,dalam di manapengembangan
16.056 pulau wisata bahari
di antaranya
adalahsudah
masihdiakui
kurangnya
oleh perhatian
PBB. Untuk dariitu
pemerintah
Indonesiapusat dan daerah,
memerlukan aksesibiltas
konektivitas dan
terbatas, fasilitas pendukung seperti air bersih dan listrik di pulau-pulau kecil,
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
penanganan sampah dan lainnya.
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017 Halaman 36
perhatian
Laporan untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 43 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
3. Sasaran Strategis
pada saat ini masih(SS) 3: 7 hari. Pemerintah telah menargetkan perbaikan
berkisar
Meningkatnya manfaat
layanan di pelabuhan dan dwelling
sehingga nilai tambah pengelolaan
time menjadi sumber
kurang dari 5 hari daya
pada
alam sertapertama
semester kemandirian
2015. energi yang berkelanjutan
Untuk memperbaiki ini banyak hal yang harus
dilakukan,
A. Capaian antara
Kinerja SS.3 lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
National
PerwujudanSingle Windows,
sasaran solusi
strategi budaya
3 (SS.3) kerja dengan
dilakukan melaluimenerapkan
pelaksanaan pelayanan
program
24 jampengembangan
koordinasi dan solusi regulasi dengan
kebijakan menyederhanakan
kemaritiman. Sasaranmekanisme
ini dicapaiperijinan
melalui
terwujudnya
pemasukan sinergi antar
barang sektor,
impor tersedianya
yang rekomendasi
efisien namun solusi atas permasalahan
tetap akurat.
sektoral, serta termonitornya implementasi kebijakan mengenai sumberdaya hayati,
Jasa Pariwisata
sumberdaya Baharidan nonkonvesional, jasa kemaritiman, lingkungan dan
mineral energi
Potensi wisata
kebencanaan maritim,bahari Indonesia
melalui bukan
koordinasi hanya yang
kebijakan dari keindahan
efektif dan saja. Olah raga
produktif.
Dalam seperti
bahari rangka memancing,
mewujudkansurfing SS.3, telah ditetapkan
dan diving 1 (satu) rumusan
mendapatkan surganyaIKU di
(IKU.5) yaitu: Persentase pertumbuhan ekonomi bidang kemaritiman.
Indonesia. Bagi pecinta petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan IKU ini
adalah IKU yang
tempat baru pada tahun wisata
baik untuk 2017 (tidak
yacht.ada padadekade
Dalam tahun sebelumnya). Padasail
terakhir kegiatan akhirdi
tahun 2017, IKU.5 ini dari target 5%, tercapai 6,04% atau 120% dari target yang
Indonesia sudah menjadi agenda penting para pemain yacht dunia. Sejumlah
ditetapkan. Nilai capain tersebut adalah kondisi atau data persentase pertumbuhan
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
ekonomi bidang kemaritiman tahun 2016. Nilai ini diambil karena nilai tahun 2017
baru Kunjungan wisatawan
akan dirilis pada triwulan mancanegara
II 2018. ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
B. Penjelasan Capaian Kinerja
dengan menempatkan SS.3 sebagai salah satu program unggulan dalam
pariwisata
PadaNasional
RPJM Tahun 2016 telah dilaksanakan
2015-2019 dengan target penyusunan
kunjungan Klasifikasi
wisata padaBaku Lapangan
tahun 2019
Usaha Indonesia (KBLI) Maritim
adalah sejumlah 19 juta wisatawan. dan Statistik Ekspor Produk Kemaritiman Tahun
2010–2015, serta pada Tahun 2017 dilaksanakan penyusunan Statistik
PemanfaatanMaritim
Ketenagakerjaan Ruang Laut Tahun 2010–2016 dan Produk Domestik Bruto (PDB)
Sumber
Maritim Tahundaya pesisir,serta
2010–2016 lautStatistik
dan Ekspor
pulau-pulau
Produkkecil sangat penting
Kemaritiman bagi
Tahun 2016.
pembangunan
PDB Ekonomiterutama pembangunan
Maritim Indonesia tahundi2010-2016
tingkat lokal. Kawasan
atas dasar harga tersebut
berlaku,
hasil merupakan
penghitunganlokasisementara
utamamenunjukkan bahwa PDB Ekonomi
bagi kegiatan-kegiatan beberapa Maritim
sektor
memiliki kontribusi antara
pembangunan terhadap PDB
lain: (1)Nasional
perikanan sebesar sekitarmaupun
budidaya 7,36% (2010),
tangkap;7,74%
(2)
(2011), 7,95% (2012), 7,14% (2013), 6,80% (2014), 6,40% (2015)
pariwisata bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4) dan 6,04% (2016).
Sementara Penghitungan jumlah penduduk yang bekerja di sektor maritim
pertambangan seperti minyak, gas, timah dan galian lainnya; (5) perhubungan
menurut 9 (Sembilan) subsektor, pada tahun 2010 – 2016 menunjukkan bahwa
laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
jumlah tenaga kerja di sektor maritim dari total tenaga kerja di Indonesia adalah
laut2,8%
sebesar dan pesisir
(2010), seperti
2,83% mangrove,
(2011), 2,83% terumbu
(2012),karang,
2,85%dan biota 2,90%
(2013), laut lainnya.
(2014),
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di
2,96% (2015) dan 3,08% (2016). Subsektor yang paling mendominasi distribusi segala pelosok dunia
tenagamerupakan salah
kerja sektor satu kawasan
maritim tempat eksploitasi
adalah perikanan sumber daya
(51,49%–59,96%) dan alam
yang secara
paling
besar-besaran karena kandungan sumber daya alamnya
tidak mendominasi adalah subsektor industri bioteknologi (0,07%–0,19%). yang kaya.
Sedangkan untuk ekspor produk maritim pada tahun 2010–2016 trend
d. Lingkungan dan Kebencanaan
menurun, yang tertinggi pada tahun 2011 sebesar USD 33.597.049.030 dan terendah
padaPembangunan ekonomi
tahun 2016 sebesar USDdi12.552.625.986.
Indonesia saat Menurut
ini semakin berkembang
kluster, subsektor pesat,
energi
sehingga jumlah industri di Indonesia semakin bertambah.
dan sumber daya mineral mendominasi ekspor maritim Indonesia, yaitu sekitar Perkembangan
USDtersebut memberikan 31.805.066.307.
11.519.625.892,833– konsekuensi terhadap Sedangkan lingkungan,
subsektorseperti pencemaran
yang paling rendah
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang
jumlah ekspor maritimnya adalah industri bioteknologi, yaitu sekitar USD diakibatkan dari kegiatan
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
93.316.022–529.842.467.
Limbah B3.
Halaman 37 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
44 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
Potensi yang
Kondisi batubara terkonsentrasi
mendorong di Sumatera
keberhasilan (50 persen)
pencapaian dansub
kinerja Kalimantan
indikator(49,5
ini
adalah:persen). Sementara lokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di
1. Kegiatan
wilayah ini Kalimantan
merupakan amanat
mencapai RPJMN;
93 persen, sisanya 7 persen berada di wilayah
2. Kegiatan ini
Sumatera. merupakan tugas khusus dari pimpinan nasional;
3. BPS adalah lembaga yang melakukan kegiatan statistik yang bertujuan untuk
Produksi batubara
menyediakan Indonesia
data statistik yangmencapai
lengkap, 461 juta dan
akurat, ton pada 2015 atau
mutakhir dalamnaik enam
rangka
kali lipat dalam
mewujudkan sistem 15 tahun nasional
statistik terakhir, dengan rerataefektif,
yang andal, pertumbuhan 14%/tahun.
dan efisien guna
Jumlah produksi
mendukung tertingginasional
pembangunan pernah dicapai pada 2013
(UU Nomor dengan 1997
16 Tahun mencapai 474
tentang
juta ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesar
Statistik).
setelah Tiongkok,
Sementara Amerika
kendala yang Serikat,
terjadi dalamdan India. Namun
pelaksanaan Indonesia
kegiatan mengekspor
ini adalah adanya
78,5 persen
pemotongan dari yang
anggaran keseluruhan produksi
signifikan batu 2017
pada tahun baranya,
dan sehingga
waktu yangmenjadikan
sangat
terbatas untuk bisa
Indonesia menyelesaikan
sebagai pengeksporkegiatan tersebut
batu bara sesuai
termal target.di dunia. Sementara
terbesar
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
kekurangan
4. Sasaran listrik(SS)
Strategis serta4:mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar
minyak. Pada
Tersedianya program listrikMaritime
Infrastruktur 35 Gigawatt (GW),
yang 20 GW
Maju dandiTerpadu
antaranya serta
adalah
berbasis dan
Seimbang batu Selaras
bara. Halantar
ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
Kawasan
sebanyak 80–90
Perwujudan Mt per
sasaran tahun.
strategi 4 (SS.4) dilakukan melalui pelaksanaan program
Potensi
koordinasi Energi Baru dan
pengembangan Terbarukan
kebijakan kemaritiman. Sasaran ini dicapai dengan
tujuan Sumber
terwujudnya sinergi antar
energi terbarukan sektor,
adalah tersedianya
sumber rekomendasi
energi yang dihasilkan solusi atas
dari sumber
permasalahan sektoral,
daya energi yang serta termonitornya
berkelanjutan, antara implementasi
lain panas bumi,kebijakan
angin, mengenai
bioenergi,
infrastruktur, konektivitas
sinar matahari, alirandan
dansistem logistik,
terjunan infrastruktur
air, serta pertambangan
gerakan dan perbedaan dan
suhu
energi, infrastruktur pelayaran, perikanan dan pariwisata, dan industri penunjang
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih
infrastruktur melalui koordinasi kebijakan yang efektif dan produktif.
dari 400 GW. Sementara pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
tersebut.
A. Capaian Produksi
Kinerja SS.4 EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
terutama
Dari SS.4tenaga air yang
tersebut mengalami
kemudian penurunan
disusun IKU.4: produksi hingga 7,6%
Pertumbuhan dari
investasi
sebelumnya
infrastruktur poros 38 MBOE
maritim. menjadi
IKU.4 35 MBOE.
ini adalah IKU baruPenurunan produksi
yang belum paling
ditetapkan
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
tahun sebelumnya.
Pertumbuhan
mendekati 4 jutanilaiKLinvestasi
pada 2014 infrastruktur dihitung
menjadi sekitar dariKL.
1,6 juta sektor-sektor
Penurunan
infrastruktur
produksiyamg menunjang
biodiesel dalam
pada 2015 pembangunan/terwujudnya
dipengaruhi poros maritim,
oleh terjadinya penurunan produksi
atau sektor yang menunjang pembangunan di bidang
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino. kemaritiman. Nilai investasi
yang dihitung adalah nilai pada tahun 2016 dan tahun 2017. Dari kedua nilai
c. Jasa
tersebut Maritim
lalu diukur kenaikan nilainya. Nilai kenaikan tersebut kemudian
dibandingkan (dibagi) dengan nilai pada tahun 2016 dan dilakukan persentasenya
Jasa Kepelabuhanan
(dikalikan 100%).
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
Target yang ditetapkan pada tahun 2017 sebesar 10%. Pada akhir tahun 2017
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
capaian pertumbuhan investasi infrastruktur poros maritim mencapai 24,92%
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
(sumber data: Badan koordinasi Penanaman Modal, diolah).
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
laut selain
B. Penjelasan memerlukan
Capaian Kinerja SS.4dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
memerlukan
Jika dukungan
dibandingkan infrastruktur
dengan capaian lunak total
nilai investasi (softstructure) berupa
pada periode sistem
yang sama
tatakelola
(2016-2017) yangdan jasa kepelabuhanan.
mencapai 13,1%, maka capaian investasi sektor poros maritim ini
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017 Halaman 38
perhatian
Laporan untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 45 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
jauh pada
lebih saat ini Apabila
tinggi. masih berkisar 7 hari. dengan
dibandingkan Pemerintah
nilai telah menargetkan
total investasi, makaperbaikan
investasi
sektor poros maritim
layanan ini sudah
di pelabuhan cukupdwelling
sehingga baik. Pada
timetahun 2016kurang
menjadi total investasi nasional
dari 5 hari pada
(di luar migas, lembaga keuangan, sewa guna usaha dan industri
semester pertama 2015. Untuk memperbaiki ini banyak hal yang harus rumah tangga)
adalah Rp 612,8antara
dilakukan, trilyun,lain
naikdengan
menjadisolusi
Rp 692,8 trilyun di
IT melalui tahun 2017. kebijakan
implementasi Sehingga
persentasi capaian investasi sektor poros maritim berbanding total investasi tersebut
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
di atas adalah 17,18% (2016) dan 19,01% (2017).
24 jam dan solusi regulasi dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
Sementara itu jika dilakukan perhitungan besaran asal investasi (di luar sektor
migas, lembaga barang
pemasukan keuangan,impor yangguna
sewa efisien namun
usaha dantetap akurat.
industri rumah tangga), maka
investasi
Jasa dalam negeri
Pariwisata di sektor maritim masih sangat dominan. Investasi dalam
Bahari
negeri (PMDN) sektor maritim mencakup 89,15% (2016) dan 88,41% (2017) dari
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
total investasi sektor maritim.
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
Indonesia.
Tabel Bagi pecinta
7 Nilai petualangan,
Realisasi Investasi kepulauan Indonesia
Infrastruktur juga merupakan
Poros Maritim
tempat yang baik untuk wisata yacht. 2016
Dalam dekade terakhir kegiatan
2017sail di
No Indonesia sudah menjadi agenda penting Investasi
Asal Investasi para pemain yacht dunia. Sejumlah
Investasi
Proyek Proyek
(Rp. Juta)
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin. (Rp. Juta)
1 Dalam Negeri
Kunjungan 1.432 ke 93.817.456,10
wisatawan mancanegara 2.445
Indonesia ini diproyeksikan 116.440.487,20
sebagai
2 penyumbang devisa yang penting.
Asing (Luar Negeri) 5.206 Arah11.448.447,50
kebijakan pemerintah
7.433 sangat jelas
15.272.248,50
dengan menempatkan pariwisata sebagai
6.638 salah satu program9.878
105.265.903,60 unggulan dalam
131.712.735,70
RPJM Nasional 2015-2019 dengan target kunjungan wisata pada tahun 2019
Nilaiadalah
Kenaikan Investasi
sejumlah (Rp. Juta)
19 juta wisatawan. 26.446.832
Persentase Kenaikan % 24,92
Pemanfaatan Ruang Laut
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal (data diolah)
Sumber daya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil sangat penting bagi
Dari persentase total investasi tersebut, maka perkembangan investasi di sektor
pembangunan terutama pembangunan di tingkat lokal. Kawasan tersebut
poros maritim mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal ini selaras dengan
merupakan lokasi utama bagi kegiatan-kegiatan beberapa sektor
prioritas pemerintah dalam perbaikan/peningkatan pembangunan di sektor
pembangunan antara lain: (1) perikanan budidaya maupun
maritim. Melalui prioritas terebut, pemerintah telah memberikan berbagai
tangkap; (2)
pariwisata
kemudahan baharidan
perijinan dananggaran
pantai; (3)
yangindustri maritim
sesuai atau seperti dengan
berimbang perkapalan; (4)
investasi
pertambangan
swasta. Peningkatanseperti minyak,
anggaran gas,pembangunan
untuk timah dan galian lainnya; (5)
infrastruktur perhubungan
dasar akan lebih
laut minat
menarik dan alur pelayaran;
investor swastadan yangdan
dalam paling
luar utama
negeri.adalah (6) kegiatan konservasi
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
3.1.2 Customer
merupakan salah Perspective
satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya alam secara
besar-besaran karena kandungan sumber daya alamnya yang kaya.
Perspektif Pelanggan/penerima manfaat atau Customer Perspective terdiri dari 2
(dua) sasaran strategis,
d. Lingkungan yaitu:
dan Kebencanaan
Pembangunan
1. Sasaran ekonomi
Strategis di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat,
5 (SS.5):
sehingga jumlah
Tersedianya industri di Indonesia
Rekomendasi semakin
Kebijakan bertambah. Perkembangan
Kemaritiman yang dapat
Diimplementasikan oleh K/L terhadap lingkungan, seperti pencemaran
tersebut memberikan konsekuensi
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
Halaman 39 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
46 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
A. Capaian
PotensiKinerja SS.5
batubara terkonsentrasi di Sumatera (50 persen) dan Kalimantan (49,5
persen).
Pada SS.5Sementara lokasi
mempunyai produksi
2 IKU batubara
dengan di target
rincian Indonesia
dan terbesar
capaian berada
sebagaidi
berikut:wilayah Kalimantan mencapai 93 persen, sisanya 7 persen berada di wilayah
Sumatera. Tabel 8 Target dan Capaian SS.5
Produksi batubara Indonesia mencapai 461Target juta ton pada 2015 atau naik% enam
Indikator Kinerja Utama Capaian
kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata pertumbuhan capaian 14%/tahun.
Jumlah produksi
7. Persentase rekomendasitertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
kebijakan
60%
kemaritiman yang menjadi dasar penerbitanmenempati
juta ton. Produksi Batubara Indonesia 55% peringkat 109,09
keempat terbesar
(15 kebijakan)
kebijakan para pemangku kepentingan
setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Namun Indonesia mengekspor
8. Jumlah Kebijakan
78,5 persen dariMenko yang dihasilkan
keseluruhan produksi batu3 baranya, sehingga
6 120
menjadikan
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia.114,55
Total Capaian Sementara
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
kekurangan
Pada listrikKinerja
Pernyataan serta mengurangi ketergantungan
TA. 2017, IKU.7 negara55%
memiliki target padarekomendasi
bahan bakar
minyak. Pada
yang dihasilkan program
Kemenko listrik 35 Gigawatt
Kemaritiman (GW),total
(dari proyeksi 20 GW di antaranya adalah
30 rekomendasi) yang
berbasis batu
ditindaklanjuti olehbara. Hal ini akan
pemangku meningkatkan
kepentingan (ataukonsumsi batu bara domestik
16 kebijakan). Namun
sebanyak
berdasarkan 80–90
data hasilMtrekomendasi
per tahun. yang dihasil pada akhir tahun 2017 yang
berhasil dicapai adalah 25 kebijakan. Sehingga, jumlah kinerja yang seharusnya
Potensi Energi Baru dan Terbarukan
tercapai dari 55% kebijakan yang dihasilkan (25 kebijakan) adalah 14 rekomendasi
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
kebijakan yang menjadi dasar penerbitan kebijakan para pemangku kepentingan.
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
Sementara itu pada IKU.8 ditargetkan 3 kebijakan yang dihasilkan oleh Menteri
sinar matahari,
Koordinator aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
Bidang Kemaritiman.
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih
B. Penjelasan
dari 400Capaian Kinerja SS.5
GW. Sementara pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
IKU.7:tersebut. Produksi
Persentase EBT sampai
rekomendasi tahun 2015
kebijakan menunjukan
kemaritiman yangtren yang negatif,
menjadi dasar
penerbitan kebijakan para pemangku kepentingan
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
sebelumnya
Realisasi dari 38 MBOE
target menjadi
tersebut pada 35
TA.MBOE.
2017 iniPenurunan
adalah 15produksi paling
rekomendasi
kebijakan atau 57,69%
signifikan terjadidari target.
pada Rincian
biodiesel sub IKU.7
mendekati 60%tersaji
padadalam
2015Tabel
dari berikut:
sebelumnya
mendekati 4 juta KL 9pada
Tabel Sub2014
IKU menjadi
Komponen sekitar
IKU.7 1,6 juta KL. Penurunan
No produksi biodiesel
Sub Indikatorpada 2015 dipengaruhi
Kinerja oleh terjadinya penurunan
Tercapai produksi
Keterangan
crude palm oil (CPO) sebagai dampak Ya dari El Nino.
Tidak
1 c.Rekomendasi Kebijakan Terkait
Jasa Maritim V Telah terbit Buku PDB maritim
Perhitungan Maritime GDP Indonesia
2
Jasa Kepelabuhanan
Rekomendasi Kebijakan terkait V Surat Deputi kepada Dirjen FAO,
SebagaiCooperation
Regional negara maritim dengan panjang garis pantaiSekjen
lebih dari 95.181 kmdll,
INTERPOL danterkait
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya level
Agreemen/Penanganan IUUF persetujuan kerjasama
kawasan dalam melawan
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas
kejahatan perikanan dan
3 sistem transportasi
Rekomendasi Kebijakanantar pulau yang Vmemadai. Pembangunan
Terkait Telah disusun transportasi
dokumen gugatan
Penyelesaian
laut selainKasus Tumpahan Minyak
memerlukan dukungan infrastruktur dan diajukan ke PN Jakarta
kepelabuhanan jugaPusat
Montara
4 memerlukanKebijakan
Rekomendasi dukungan infrastruktur
Penetapan Peta V lunak (softstructure)
Telah disusunberupa sistem
Peta NKRI
tatakelola
Rujukan dan jasa kepelabuhanan.
Nasional
No pada saatSubiniIndikator
masih berkisar
Kinerja7 hari. Pemerintah
Tercapaitelah menargetkan perbaikan
Keterangan
layanan di pelabuhan sehingga dwellingYa time Tidak
menjadi kurang dari 5 hari pada
5 semester
Rekomendasipertama 2015.
rancangan Untuk memperbaiki ini banyak
Roadmap hal keyang
Surat Deputi harustentang
Kemenpar
tentang pengelolaan terpadu taman V Roadmap pengelolaan Taman
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui nasional
nasional laut dan kawasan konservasi
implementasi kebijakan
dan kawasan Konservasi
National Single Windows, solusi budaya kerja denganPerarian
perairan nasional menerapkan pelayanan
nasional
6 24 jam dan solusi
Rekomendasi regulasi
kebijakan tentangdengan
rencana menyederhanakan
V mekanisme
Surat dari menko perijinan
ke Setkab ttg
aksi swasembada garam nasional penyampaian rancangan inpres
pemasukan barang impor yang efisien namun tetap akurat.
tentang percepatan swasembada
Jasa Pariwisata Bahari garam nasional & Renaksi
swasembada garam nasional; draft
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan rancangansaja.
inpresOlah raga
tentang
percepatan swasembada garam
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
nasional
7 Indonesia.
Rekomendasi Bagi pecinta
kebijakan petualangan, kepulauan
penyusunan V Indonesia juga Badan
Draft Perpres merupakan
Otorita
tempat yang baik untuk wisata yacht. Dalam dekade terakhir kegiatan sail di
peraturan presiden tentang Pengelola Kawasan Bromo
pembentukan
Indonesia Badan
sudah Otoritaagenda penting para pemain
menjadi Tengger
yacht Semeru, Posisi draft di
dunia. Sejumlah
Pengelolaan KSPN Bromo, Tengger, KLHK
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
Semeru
8 Rekomendasiwisatawan
Kunjungan mancanegara ke VIndonesia ini
kebijakan penyusunan Nota Dinas Deputi sebagai
diproyeksikan ke Menko
rencana aksi nasional pengelolaan tentang bahan percepatan
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan rehabilitasi
ekosistem mangrove pemerintahkerusakan
sangat kawasan
jelas
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
pesisir Indonesia
9 RPJM Nasional
Rekomendasi 2015-2019
kebijakan dengan targetV kunjungan Perpres
dan/atau wisata pada
No. 70 tahun
tahun2019
2017 telah
regulasi terkait infrastruktur konektivitas dilaksanakan dengan pembukaan
adalah sejumlah 19 juta wisatawan.
dan logistik poros maritim (revisi rute tol laut
perpres 106/2015)
Pemanfaatan Ruang Laut
10 Rekomendasi hasil koordinasi, V Beberapa kota telah menyusun
Sumber daya
sinkronisasi pesisir, lautprogram
dan pengendalian dan pulau-pulau kecil roadsangat
map dan penting
atau DED bagitnentang
pembangunan
peningkatan perananterutama
energipembangunan
baru & di tingkat lokal. Kawasan
pengolahan tersebutmenjadi
sampah
terbarukan dalam bauran energi energi
merupakan lokasi utama bagi kegiatan-kegiatan beberapa sektor
(percepatan pembangunan PLTSa)
11 pembangunan antara dan/atau
Rekomendasi Kebijakan lain: (1) perikanan budidayaBadan maupun
Otoritatangkap;
Pengelola(2)Kawasan
pariwisata bahari
regulasi terkait dan pantai; (3) industri
percepatan V maritimPariwisata
seperti perkapalan; (4)
Borobudur diresmikan
pembangunan infrastruktur
pertambangan dasar gas,
seperti minyak, di 10timah dan galian lainnya;
melalui Perpres No 46 Tahun 2017
(5) perhubungan
KSPN proritas
12 laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalahTelah
Rekomendasi kebijakan dan/atau
(6) kegiatan
dibentuk
konservasi
Tim Pokja
laut danterkait
regulasi pesisir seperti mangrove,
peningkatan daya saing terumbu
V karang, dan biota laut lainnya.
Penggunan Produk Dalam Negeri
industri manufaktur nasional
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
13 Penerapan Muatan Kemaritiman dalam V Telah ditandatangani keomitmen
merupakan salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya alam secara
kerja sama antara Deputi 4 dengan
Kurikulum Pendidikan
besar-besaran karena kandungan sumber daya alamnya yangKemendikbud
Sekjen kaya. tentang
penerapan muatan kemaritiman
d. Lingkungan dan Kebencanaan dalam kurikulum Pendidikan
14 Pembangunan
Pengelolaan Sampah ekonomi
PlastikdidiIndonesia
Laut saat
V ini semakin berkembang
Rancangan pesat, RAN
Perpres tentang
(Marine Debris) Pengelolaan sampah plastik di laut
sehingga jumlah industri di Indonesia semakin bertambah. Perkembangan
menunggu proses di Setkab
15 tersebut
Penguatan memberikan
Karakter Bangsakonsekuensi
Bahari terhadap lingkungan,
V Laporanseperti pencemaran
tentang Rekomendasi
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan Bahan Rumusan dariKebijakan
kegiatan
Penguatan Karakter Bangsa Bahari
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Kementerian Koordinator Bidang
Limbah B3.
Halaman 41 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
48 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
No PotensiSub
batubara terkonsentrasi
Indikator Kinerja di Sumatera (50 persen) dan Kalimantan
Tercapai Keterangan (49,5
persen). Sementara lokasi produksi batubara
Ya Tidakdi Indonesia terbesar berada di
wilayah Kalimantan mencapai 93 persen, sisanya 7Kemaritiman (masih
persen berada level Deputi)
di wilayah
Sumatera.
16 Pengembangan Pengelolaan Jejaring V Rancangan Peraturan Presiden
Produksi batubara
Geopark Nasional Indonesia mencapai 461 juta ton pada 2015
Republik atau naik enam
Indonesia
kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata Tentang Pengembangan
pertumbuhan Taman
14%/tahun.
Bumi (Geopark)
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
juta ton.
IKU ini Produksi Batubara Indonesia
belum ditargetkan menempatisebelumnya.
pada tahun-tahun peringkat keempat
Faktorterbesar
yang
setelah keberhasilan
mendorong Tiongkok, Amerika Serikat,dari
pencapaian dan India.
IKU Namun
ini adalahIndonesia mengekspor
komitmen dari
78,5 persen didari
pimpinan/pejabat keseluruhan
Kemenko produksi batu baranya,
dan kesepemahaman sehingga
dari instansi menjadikan
dan pihal-pihak
terkait.Indonesia
Sementara satu Sub
sebagai IKU yang
pengekspor gagal
batu baraterealisasi disebabkan
termal terbesar karena
di dunia. proses
Sementara
penyusunan kebijakan
konsumsi tentang
batu bara karakter
domestik memang lebih
diperkirakan akanberat/sulit
meningkatdan memerlukan
untuk mengatasi
koordinasi dengan Kemenko lain, yaitu Kemenko Pembangunan Manusia
kekurangan listrik serta mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar dan
Kebudayaan.
minyak. Pada program listrik 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah
IKU.8:berbasis
Jumlahbatu bara. Hal
Kebijakan ini akan
Menko yangmeningkatkan
dihasilkan konsumsi batu bara domestik
sebanyak 80–90 Mt per tahun.
Target pada IKU No. 8 ini adalah dimaksudkan pada kebijakan-kebijakan
Potensiusulan/inisiatif
yang bukan Energi Baru dan Terbarukan
dari Deputi-Deputi, namun berupa instruksi Menko
Sumber energi
atau Presiden. terbarukan
Jenis atau adalah sumber
nama kebijakan energi yang dihasilkan
yang terbit/dikeluarkan dari sumber
tidak ditetapkan,
Karenadaya
akanenergi
dikeluarkan sesuai denganantara
yang berkelanjutan, situasilain
danpanas
kebutuhan.
bumi, IKU
angin,No.8 pada
bioenergi,
tahun 2017
sinar ditargetkan sebanyak
matahari, aliran dan3 kebijakan Menko
terjunan air, sertayang dihasilkan.
gerakan dan perbedaan suhu
Pada TA.laut.
lapisan 2017 ini telah
Total tercapai
potensi energi6terbarukan
(enam) kebijakan yang dihasilkan
(EBT) Indonesia Menko
mencapai lebih
Kemaritiman
dari 400atau
GW. tercapai 120% dari
Sementara target. Kebijakan
pemanfaatannya tersebut
masih seperti
kurang daridalam tabel
2% potensi
berikuttersebut.
ini: Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
Tabel 10Sub IKU Komponen IKU.7
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
No sebelumnya
Kebijakan Menko
38 MBOE menjadi 35 MBOE. Keterang an
Penurunan produksi paling
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati
Melalui surat 60% pada
Menko Bidang 2015 dari
kemaritiman sebelumnya
kepada
Gubernur Provinsi DKI Jakarta dengan Nomer S-78-
1
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
Reklamasi Teluk Jakarta 001/02/Menko/Maritim/X/2017 tentang pencabutan
produksi biodiesel pada Penghentian
2015 dipengaruhi oleh(Moratorium)
Smeentara terjadinya penurunan produksi
Pembangunan
Proyek Reklamasi Teluk Jakarta
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
Pengelolaan Barang Kepmen No.2 th 2018 tentang Tim Kerja Evaluasi BMKT
2 c.Muatan
Jasa Maritim
Kapal
Tenggelam (BMKT)
Jasa Kepelabuhanan
Kepmen No.57 th 2017 tentang Tim Kerja Percepatan
3 Sebagai negara
Pengelolaan maritim Pembangunan
Garam dengan panjang garis pantai lebih
& Pengembangan dari 95.181 km dan
Komoditas
Nasional
jumlah pulau lebih dariPenggaraman
17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
Nasional
No Potensi Sub
batubara terkonsentrasi
Indikator Kinerja di Sumatera (50 persen) dan Kalimantan
Tercapai Keterangan(49,5
persen). Sementara lokasi produksi batubara
Ya di Indonesia terbesar berada di
Tidak
3 wilayah
Hasil Kalimantan
pelaksanaan mencapai
kebijakan 93 persen,
Peraturan V sisanya 7 Bekerja
persen sama
berada di wilayah
dengan KSP untuk
Presiden Nomor 16 tahun 2017 tentang membangun sistem pemantauan
Sumatera.
Kebijakan Kelautan Indonesia pelaksanaan RAN KKI
4 Produksi
Hasil batubara
pelaksanaan Indonesia
kebijakan mencapaiV461 juta ton pada
Peraturan 2015 atau
RPP dalam naik
proses enam
di Sekneg
Presiden Nomor 3 tahun 2017 tentang
kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata pertumbuhan 14%/tahun.
Rencana aksi percepatan pembangunan
Jumlahperikanan
industri produksinasional
tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
5 juta ton.
Hasil Produksi
pelaksanaan Batubara Indonesia menempati
kebijakan V peringkat keempat
Surat Deputi terbesar
pada K/L terkait
Pembangunan Sentra Kelautan dan tentang permohonan
setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Namun Indonesia mengekspor pengisian
Perikanan Terpadu (SKPT) implementasi Perpres No.3 tahun
78,5 persen dari keseluruhan produksi batu baranya, 2017sehingga menjadikan
di SKPT Morotai, Talaud,
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia.
Mentawai, Sementara
Natuna, Merauke,
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat Saumlaki untuk
dan beberapa provinsi
mengatasi
lainnya, belum dilaksanakan
6
kekurangan listrik serta
Hasil pelaksanaan kebijakan
mengurangi ketergantungan
V
negara pada bahan bakar
Telah diimplementasikan konversi
minyak. Pada
implementasi program
konversi BBM listrik 35 Gigawatt (GW), 20BBM
ke BBG GW ke di BBG
antaranya adalah kecil
untuk nelayan
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
7 Hasil pelaksanaan
sebanyak 80–90 kebijakan
Mt per tahun. V Telah terbit Peraturan Menteri
implementasi diversifikasi dan ESDM tentang Perubahan
Potensi Energi
desentralisasi Baru dan Terbarukan
energi Pemanfaatan Sumber Energi
Terbarukan untuk Penyediaan
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
Tenaga Listrik. Peraturan ini
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panasjuga bumi,
telahangin, bioenergi,
diimplementasikan
8 sinarPelaksanaan
Hasil matahari, Kebijakan
aliran danterkait
terjunan air,
V serta gerakan
Suratdan perbedaan
Deputi suhu Badan
kepada Kepala
kunjungan kapal wisata asing dan Kebijakan Fiskal,
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebihKemenkeu
cruise Perihal Permohonan Penghapusan
dari 400 GW. Sementara pemanfaatannya masih PPn kurang dari 2%
BM Kapal Yachtpotensi
9 tersebut.
Hasil Produksi
Pelaksanaan EBT sampai
Kebijakan terkait tahun 2015 V
menunjukan tren yang laporan
Telah dilaksanakan negatif,hasil
tindak lanjut kebijakan penurunan
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% logistik
survei biaya komponen dari
angka Dwelling Time pelabuhan di Tanjung Priok. Bahan
sebelumnya 38 MBOE menjadi 35 MBOE. Penurunan produksi
kebijakan sedang paling
disusun
10 signifikan
Hasil terjadiKebijakan
Pelaksanaan pada biodiesel
terkait mendekati 60%
V pada 2015
Telah dari laporan
disusun sebelumnya
hasil nilai
tindak lanjut penanggulangan
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar ekonomi
1,6 juta yang
KL.hilang di Pantai
Penurunan
tumpahan minyak di laut Nongsa akibat tumpahan minyak
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
11 Hasil Pelaksanaan Kebijakan terkait V Nota Dinas dari Deputi ke Menko
crude palm oil
implementasi (CPO)
BMKT sebagai dampak dari El Nino. tentang status penyelesaian BMKT
di Indonesia
12
c. Hasil
Jasapelaksanaan
Maritim kebijakan dan/atau
regulasi terkait percepatan
V Belum tercapai karena terkendala
persetujuan dari Pemda setempat
Jasa Kepelabuhanan
pengembangan KEK Sorong
13 Hasil pelaksanaan kebijakan dan/atau V
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantaiBerhasil mendorong terbitnya
lebih dari 95.181 km dan
regulasi terkait percepatan Peraturan Presiden (PP) Nomor 5
jumlah pulauKEK
pengembangan lebihLhokseumawe
dari 17.500 pulau,di mana 16.056 pulautentang
tahun 2017 di antaranya
Kawasan
Ekonomi Khusus
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan Arun
Lhokseumawe
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
14 Hasil Pelaksanaan Kebijakan V Telah ada pernyataan dari Kepala
laut selain
Penerapan memerlukan
Muatan Kemaritimandukungan infrastruktur kepelabuhanan
Sekolah juga
untuk menerapkan
memerlukan
dalam Kurikulumdukungan
Pendidikan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
kurikulum kemaritiman
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017 Halaman 44
perhatian
Laporan untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 51 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
No pada saatSub
ini Indikator
masih berkisar
Kinerja 7 hari. Pemerintah
Tercapaitelah menargetkan perbaikan
Keterangan
layanan di pelabuhan sehingga dwellingYatime Tidak menjadi kurang dari 5 hari pada
15 semester pertamakebijakan
Hasil pelaksanaan 2015. Untuk
kegiatanmemperbaiki
V ini banyak hal yang
Telah ditetapkan harus
peningkatan
pengembangan pengelolaan jejaring status Geopark lokal menjadi
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
Geopark nasional Geopark nasional
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
24 jam dan
B. Penjelasan solusi Kinerja
Capaian regulasiSS.6
dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
pemasukan
Capaian padabarang
IKUimpor yangmencapai
ini tidak efisien namun
target.tetap
Hal akurat.
ini terjadi karena beberapa
faktorJasa
penghambat,
Pariwisata yaitu:
Bahariadanya berbagai kebijakan dan atau pendanaan pada
instansi terkait; kondisi sosial politik; kendala teknis; keterbatasan personal di unit
kerjaPotensi wisata bahari
(Deputi-Deputi); Indonesia
kendala bukan hanya
administrasi dan dari keindahan saja. Olah raga
pencairan/pertanggungjawaban
bahari dalam
keuangan seperti fasilitasi
memancing, surfingdan
kegiatan; danperaturan
diving mendapatkan surganyaatau
yang menghambat di
Indonesia.
bertabrakan dalamBagi pecinta rekomendasi
penerapan petualangan,kebijakan.
kepulauan Indonesia juga merupakan
tempat
IKU ini yang baik IKU
adalah untukbaru
wisata yacht.
yang Dalam
belum dekade dalam
tercantum terakhirRenstra
kegiatanmaupun
sail di
Indonesia
Target sudah menjadi
Kinerja tahun-tahun agenda penting
sebelumnya. para pemain
Diharapkan denganyacht dunia.
perbaikan Sejumlah
pada faktor-
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
faktor penghambat tersebut, capaian kinerja pada IKU ini dapat lebih baik dan lebih
bermanfaat bagi masyarakat
Kunjungan wisatawan luas.
mancanegara ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
3.1.3 Internal
RPJM NasionalBusiness
2015-2019Process
denganPerspective
target kunjungan wisata pada tahun 2019
adalah sejumlah
Perspektif Proses19Bisnis
juta wisatawan.
Internal atau Internal Business Process Perspective terdiri
dari 2 (dua) sasaran strategis, yaitu:
Pemanfaatan Ruang Laut
1. Sasaran
Sumber Strategis 7 (SS7):
daya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil sangat penting bagi
Sinkronisasi/Koordinasi
pembangunan terutama pembangunan Perumusan di Kebijakan
tingkat lokal.Kemaritiman
Kawasan tersebut
merupakan
A. Capaian Kinerjalokasi
SS.7 utama bagi kegiatan-kegiatan beberapa sektor
pembangunan antara
Sasaran strategis lain: (1)
7 hanya perikanan
terdiri dari 1 budidaya maupunyaitu:
IKU (IKU.10), tangkap; (2)
Jumlah
pariwisata bahariKebijakan
Rumusan/Formulasi dan pantai; yang(3)dihasilkan
industri maritim
di bidangseperti perkapalan;
Kemaritiman. (4)
Target
padapertambangan
tahun 2017 adalah
seperti30minyak,
rumusan/formula kebijakan
gas, timah dan galian dengan
lainnya;rincian target dari
(5) perhubungan
deputi 1 (10
laut danbuah); deputi 2 (5dan
alur pelayaran; buah);
yangdeputi
paling3 (11 buah);
utama dan(6)
adalah deputi 4 (8 buah).
kegiatan konservasi
Pada awal tahun 2017 target yang ditetapkan 30 rumusan. Namun
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya. sampai
dengan akhir tahun 2017 terdapat 1 (rumusan) yang tidak ditangani/dikerjakan,
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
yaitu tentang Penanganan Gugatan Terhadap Tanggung Jawab Negara Bendera
merupakan salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya alam secara
Kapal Pelaku IUUF. Hal ini terjadi karena tidak ada negara asal kapal pelaku
IUUF besar-besaran
melakukan karena
gugatankandungan sumber daya
atas penanganan kapalalamnya yang kaya.oleh apparat
yang tertangkap
hokum di Indonesia.
d. Lingkungan Sehingga target akhir dari IKU ini menjadi 29 rumusan
dan Kebencanaan
kebijakan, dimana berhasil terealisasi 25 rumusan kebijakan atau 86,21% dari target.
Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat,
Adapun rincian dan target dari IKU.10 ini adalah sebagai berikut:
sehingga jumlah industri di Indonesia semakin bertambah. Perkembangan
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
Halaman 45 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
52 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
Tabelterkonsentrasi
Potensi batubara 12 Komponen di(Sub Indikator)
Sumatera IKU.10
(50 persen) dan Kalimantan (49,5
persen). Sementara lokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di
Tercapai
No Sub Indikator Kinerja Keterangan
wilayah Kalimantan mencapai Ya 93 persen,
Tidak sisanya 7 persen berada di wilayah
Sumatera.
1 Rumusan Kebijakan terkait V Rumusan bahan kebijakan pemerintah
Peran Serta Indonesia dalam Indonesia tentang peningkatan peran
Produksi batubara Indonesia mencapai 461 juta
Pengelolaan Dasar Samudera
ton pada 2015 atau naik enam
indonesia dalam pengelolaan dasar samudera
kali lipat
Dalam (The dalam
Area) 15 tahun terakhir, dengan dalam rerata(thepertumbuhan
area) dan The14%/tahun.
Internasional Seabed
Authority (ISA)
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
2 Rumusan Kebijakan terkait V ND dari Deputi Ke Menko perihal laporan
juta ton. Produksi Batubara Indonesia
Regional Cooperation
menempati peringkat keempat terbesar
pelaksanaan (rumusan) The 3rd regional
setelah Tiongkok, Amerika
Agreement/Penanganan IUUF Serikat, dan India. Namun
conference Indonesia
on the mengekspor
establishment of a regional
cooperation agreement
78,5 persen dari keseluruhan produksi batu baranya, sehingga menjadikan againt crimes related to
fisheries
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
3 Rumusan kebijakan Terkait Laporan Penyempurnaan Draft Gugatan
konsumsi batu
Penyelesaian Kasusbara domestik diperkirakan
Tumpahan V akan meningkat
Kasus Montara untuk mengatasi
Minyak Montara
kekurangan listrik serta mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar
4 Rumusan Kebijakan
minyak. Pada program terkait listrik 35 Gigawatt (GW),
Tidak ada
20 GWpengajuan gugatan dari
di antaranya negara
adalah
Penanganan Gugatan Terhadap pemilik kapal berbendera asing
berbasis Jawab
Tanggung batu bara.
Negara Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
sebanyak
Bendera Kapal80–90
PelakuMtIUUF
per tahun.
5 Rumusan Kebijakan Penetapan V Peta NKRI telah ditetapkan
Potensi
Peta RujukanEnergi Baru dan Terbarukan
Nasional
6 Sumber Kebijakan
Rumusan energi terbarukan
Terkait adalah V sumber energi
Telahyang dihasilkan
dihasilkan kebijakandariperhitungan
sumber
daya energi
Perhitungan yang berkelanjutan,
Maritime GDP antara lain panas ekonomi
indikator bumi, angin,
maritimbioenergi,
Indonesia
Indonesia
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
7 Rumusan Rancangan Roadmap Surat ke Deputi Bidang Pengembangan dan
lapisanpengelolaan
tentang laut. Totalterpadu
potensi energi V terbarukanindustri
(EBT) Pariwisata-
Indonesia Kemenpar
mencapaiperihallebih
dari nasional
taman 400 GW. lautSementara
dan kawasanpemanfaatannyaroadmap masih pengelolaan
kurang dariterpadu2% potensi
taman nasional
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015dan
konservasi perairan nasional kawasan konservasi perairan nasional
menunjukan tren yang negatif,
2018-2025
8 terutamabahan
Rumusan tenaga air yang mengalami
kebijakan V penurunan produksi
Telah disusun: hingga
Surat Menko 7,6% dariPokja
tentang
sebelumnya
tentang rencana 38 aksi MBOE
swasembada menjadi 35 MBOE. Penurunan
Percepatan produksi
Rancangan palingGaram
Swasembada
garam nasional Nasional; dan Inpres
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya tentang Percepatan
Swasembada Garam Nasional dan Renaksi
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi Swasembada sekitar 1,6 Garam
juta KL. Penurunan
Nasional;
9 produksikebijakan
Rumusan biodieselpenyusunan
pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya
Draft Rancangan penurunan produksi
Perpres tentang Badan
peraturan presiden tentang V
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino. Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata
pembentukan Badan Otorita Bromo–Tengger-Semeru
c.Pengelolaan
Jasa MaritimKSPN Bromo,
Tengger, Semeru
10
Jasa Kepelabuhanan
Rumusan kebijakan penyusunan V Draft Rencana Aksi Nasional Pengelolaan
rencana
Sebagai aksi nasional
negara maritim dengan panjang garis ekosistem Mangrove
pantai lebih (level Deputi)
dari 95.181 km dan
pengelolaan ekosistem mangrove
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
11 Rumusan rekomendasi kebijakan V Telah dilakukan revisi dengan diterbitkan
sudah diakui
dan/atau regulasioleh
yang PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan
Perpres No. 70 tahunkonektivitas
2017 tentang dan
tol laut
sistem transportasi
dihasilkan antar pulau yang memadai.
terkait infrastruktur Pembangunan transportasi
sudah diterbitkan
konektivitas dan logistik poros
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
maritim (revisi perpres 106/2015)
12 memerlukan
Rumusan dukungan
rekomendasi kebijakaninfrastruktur
V lunak
Ptelah terbit PP No. 5berupa
(softstructure) tahun 2017sistem
tentang
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
dan/atau regulasi terkait Kawasan Ekonomi Khusu Arun
pada saat ini masih berkisar 7 hari. Pemerintah telah menargetkan perbaikan
Tercapai
No Sub Indikator Kinerja Keterangan
layanan di pelabuhan sehingga dwelling time menjadi kurang dari 5 hari pada
Ya Tidak
percepatanpertama
semester pengembangan
2015.KEKUntuk memperbaiki Lhokseumawe
ini banyak hal yang harus
Lhokseumawe)
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
13 Rumusan rekomendasi kebijakan Draft Permenko Tentang Pemantauan dan
National Single Windows,
terkait peningkatan daya saingsolusi budaya
V kerja dengan menerapkan
Pengendalian pelayanan
Implementasi Pengunaan
24 jam dan solusi regulasi dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
industri manufaktur nasional Produk Dalam Negeri Dalam Kegiatan
pemasukan barang impor yang efisien namun Pembangunan
tetap akurat.
14 Rumusan Rekomendasi terkait V Perpres No 70 Tahun 2017 tentang
Percepatan
Jasa Infrastrukur
Pariwisata Bahari Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik
Pelabuhan Dalam Mendukung untuk Angkutan Barang dari dan ke daerah
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanyatertinggal,
Poros Maritim dari keindahan saja.
terpencil, Olah
terluar danraga
perbatasan
15 bahari
Rumusan seperti memancing,
rekomendasi kebijakansurfing
V dan diving Telahmendapatkan
disusun rencanasurganya
pengembangandi jalur
dan/atau regulasi terkait kereta Jakarta-Surabaya
Indonesia. Bagi pecinta petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan
percepatan pembangunan kereta
tempat yang -baik
cepat Jakarta untuk wisata yacht. Dalam dekade terakhir kegiatan sail di
Surabaya
16 Indonesia sudah menjadi
Rumusan rekomendasi agenda V
kebijakan penting paraBahan
pemain yacht dan
kebijakan dunia.
atauSejumlah
regulasi terkait
dan/atau regulasi terkait
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin. pengembangan logistic maritim terpadu
infrastruktur konektivitas dan pengembangan pelayaraan perintis di pesisir
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia
logistik maritim selatanini diproyeksikan sebagai
Jawa
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan Peraturan Presiden (Perpres)
pemerintah sangatNomor
jelas 70 tahun
2017 tentang Tol Laut
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
17 Rumusan rekomendasi kebijakan V Rancaangan Perpres tentang Percepatan
RPJM Nasionalsinkronisasi
hasil koordinasi, 2015-2019dan dengan target kunjungan wisataPLTSa
Pembangunan pada pengganti
tahun 2019 Perpres No
pengendalian program
adalah sejumlah 19 juta wisatawan. 18 thn 2016 tentang Percepatan Pembangunan
peningkatan peranan energi baru Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi
& terbarukan dalam
Pemanfaatan Ruang bauran
Laut Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan
energi (percepatan pembangunan
Sumber
PLTSa)
daya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil sangat penting bagi
18 pembangunan
Rumusan rekomendasiterutama pembangunan
kebijakan V di tingkat lokal.
Surat dari Kawasan
Setkab kepada K/L tersebut
terkait tentang
merupakan
hasil koordinasi,lokasi utama
sinkronisasi dan bagi kegiatan-kegiatan beberapa penggunan
aksi nasional penghapusan sektor mercuri
pengendalian pengelolaan dalam pengolahan emas pada keg. Usaha
pembangunan antara lain: (1) perikanan budidaya
pertambangan skala kecil pertambangan
maupun tangkap; (2)
19 pariwisata bahari dan
Rumusan rekomendasi pantai; (3) industri maritim
kebijakan seperti
Bahan Tayang perkapalan;
tentang (4)
rakor pengembangan
pertambangan
hasil koordinasi,seperti minyak,
sinkronisasi dan gas,V timah dan proyek
galian prioritas
lainnya;kilang
(5) perhubungan
minyak dari KPPIP
pengendalian program
laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
pengembangan cadangan energi
laut dan pesisir
(pembangunan danseperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
upgrading
kilang minyak)
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
20 merupakan salah satukebijakan
Rumusan rekomendasi V
kawasan tempat Perpressumber
eksploitasi No 46 tahun
daya2017alamtentang
secaraBOP
dan/atau regulasi terkait Kawasan Pariwisata Borobudur
besar-besaran karena kandungan sumber daya alamnya yang kaya.
percepatan pembangunan
infrastruktur dasar di 10 KSPN
d. Lingkungan dan Kebencanaan
proritas
21 Pembangunan
Rumusan rekomendasiekonomi di Indonesia saat ini
kebijakan semakin
Surat berkembang
rekomendasi dari Kabidpesat,
ke Asdep ttg
dan/atau regulasi terkait integrasi rekomendasi sentra
sehingga jumlah industri di Indonesia Vsemakin bertambah. Perkembangan kelautan & perikanan
infrastruktur pelabuhan terpadu ;surat rekomendasi dari asdep ke
tersebut
perikananmemberikan
dan SLIN konsekuensi terhadap lingkungan,
deputi tentangseperti pencemaran
Sistem Logistik Ikan Nasional
22 air, pencemaran udara,
Rumusan rekomendasi kebijakandan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
Masih penyusunan draft di level deputi
terkait percepatan pengembangan V
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
Halaman 47 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
54 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
pada saat
kerjasama daninisaling
masihkesepemahaman
berkisar 7 hari. Pemerintah telah menargetkan
dengan pihak-pihak di luar perbaikan
Kemenko
Kemaritiman.
layanan di pelabuhan sehingga dwelling time menjadi kurang dari 5 hari pada
Beberapa pertama
semester saran atau rekomendasi
2015. atas hasil capaian
Untuk memperbaiki dan kegagalan
ini banyak hal yangIKU ini
harus
adalah:
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
1. Penetapan tema Sub IKU yang feasibel, realistik dan terukur sesuai
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
kemampuan SDM dan pendanaan yang ada, serta memperhitungkan faktor-
24 jam dan solusi regulasi dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
faktor (penunjang dan penghambat) dari eksternal
pemasukan barang impor
2. Segera melakukan revisi yang
jika efisien namun tetap
ada perubahan akurat.dari pimpinan atau
kebijakan
perubahan
Jasa anggaran
Pariwisata (unit kerja) dan instansi terkait
Bahari
3. Memonitor perkembangan pendanaan dan kondisi sosial-ekonomi dan
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
peraturan yang terkait.
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
Indonesia. Bagi pecinta petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan
2. Sasaran Strategis
tempat yang 8 (SS.8):
baik untuk wisata yacht. Dalam dekade terakhir kegiatan sail di
Pengendalian Pelaksanaan
Indonesia sudah menjadi agenda Kebijakan Kemaritiman
penting para pemain yacht dunia. Sejumlah
A. Capaian
rute sailKinerja SS.8 antara lain Ambon-Darwin.
yang dikenal
Sasaran Strategis
Kunjungan 8 ini mancanegara
wisatawan hanya terdiri ke
dariIndonesia
1 IKU, yaitu IKU No. 11: sebagai
ini diproyeksikan Jumlah
Rekomendasi Hasil Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan. Target IKU No. 11 pada
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
tahun 2017 terdiri dari target 19 pengendalian pelaksanaan kebijakan, dengan
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
rincian target dari Deputi 1 (3 buah); Deputi 2 (8 buah); Deputi 3 (4 buah); dan
RPJM
Deputi Nasional 2015-2019 dengan target kunjungan wisata pada tahun 2019
4 (4 buah).
adalah sejumlah
Pada akhir TA. 19 jutaberhasil
2017 wisatawan.
terealisasi sebesar 12 (dua belas) buah kebijakan
atau Pemanfaatan
63,16% dari target
Ruang(19Laut
kebijakan).
Sumber dayaTabel pesisir, laut dan (Sub
13 Komponen pulau-pulau kecil
Indikator) sangat penting bagi
IKU.11
pembangunan terutama pembangunan di tingkat lokal. Kawasan tersebut
Tercapai
No Sub Indikator Kinerja Keteranganra
merupakan lokasi utama bagiYa kegiatan-kegiatan
Tidak beberapa sektor
1 pembangunan
Kebijakan terkaitantara
Hasil lain: (1) perikanan
V budidaya maupun
Telah dibangun tangkap;
aplikasi Monev(2)
KKI
Pengendalian Kebijakan Peraturan
pariwisata bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4)
Presiden No 16 Tahun 2017
pertambangan seperti
tentang kebijakan minyak, gas, timah dan galian lainnya; (5) perhubungan
Kelautan
laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
Indonesia
2 laut
Kebijakan Pengendalian
dan pesisir seperti mangrove, terumbu V karang,
Penanganan masih laut
dan biota di tingkat Deputi
lainnya.
Pembentukan Traffic Separation
Kawasan pesisir, Strategis
Scheme di perairan laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
merupakan
Indonesia salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya alam secara
3 besar-besaran
Kebijakan Pengendalian Alur Laut sumber daya
karena kandungan V alamnya yang kaya.
Kepulauan Indonesia (ALKI)
4d. Lingkungankebijakan
Rekomendasi dan Kebencanaan
tindak V Setkab telah mengirim surat kepada
lanjut peraturan presiden nomor 3
Pembangunan ekonomi di Indonesia saat iniSekretaris
tahun 2017 tentang rencana aksi
semakinJenderal Kemenko Bidang
berkembang pesat,
Perekonomian tentang permintaan paraf
sehingga
percepatanjumlah industri
pembangunan di Indonesia semakin
industri bertambah.
kembali Perkembangan
pada Naskah Rancangan PP
perikanan nasional tentang Pembudidaya Ikan
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
5 Rekomendasi kebijakan V Penanganan masih di tingkat Deputi
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
pembangunan Sentra Kelautan
industri yang menghasilkan
dan Perikanan Terpadu (SKPT)limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
Halaman 49 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
56 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
Tabel
Potensi14batubara
Capaianterkonsentrasi
Kinerja Perspektif Pembelajaran
di Sumatera dan dan
(50 persen) Pertumbuhan
Kalimantan (49,5
persen). Sementara lokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di%
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi
wilayah Kalimantan mencapai 93 persen, sisanya 7 persen berada di wilayah
Capaian
9. Sumatera.
Tersedianya Sumberdaya
12. Persentase SDM yang
Manusia yang 50% - -
Produksi batubara memenuhi
Indonesia standar
mencapai kompetensi
461 juta ton pada 2015 atau naik enam
Berkompeten
kali lipat
10. Tersedianya dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata pertumbuhan 14%/tahun.
Teknologi
Informasi
Jumlah 13. Persentase
danproduksi tertinggi pernahpengelolaan sumber
dicapai pada 2013 100%
dengan mencapai 474
92,31 92,31
Komunikasi terintegrasi daya berbasis IT
juta ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesar
dan handal
setelah Tiongkok, Amerika
11. Terwujudnya Organisasi 14. NilaiSerikat,
AKIP dan India. Namun Indonesia
60 mengekspor
58,05 96,78
yang78,5 persen dari keseluruhan
Akuntabel produksi batu baranya, sehingga
15. Nilai Reformasi Birokrasi 60 menjadikan
60,34 100,57
12. Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal
Terwujudnya Pengelolaan 16.Tingkat kehandalan laporan terbesar di dunia. Sementara
konsumsi
Keuangan batu yang
dan BMN bara domestik
keuangandiperkirakan akan meningkat
dan BMN sesuai WTP untuk WTPmengatasi
100%
Handal
kekurangan listrik serta ketentuan
mengurangiyangketergantungan
berlaku negara pada bahan bakar
Total Capaian Learning and Growth Perspective 96,99
minyak. Pada program listrik 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
Tabel
sebanyak 15 Mt
80–90 Indikator Kinerja, Capaian IKU SS5 TA. 2016
per tahun.
Potensi Energi Baru dan Terbarukan
Sasaran/Outcome/ %
No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Kinerja Utama*)
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
daya energi
Terwujudnya yang berkelanjutan,
tata kelola 9 Opini BPK antara lain panas bumi,
atas Laporan
WTP
angin,
WTP
bioenergi,
100
pemerintahan Keuangan Kemenko Maritim
yang baik aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
sinar matahari,
di Kementerian 10 -
Nilai
lapisan laut. Total potensi Akuntabilitas
energi terbarukanKinerja B
(EBT) Indonesia mencapai lebih-
Koordinator Bidang
11
dari 400 GW. Sementara pemanfaatannya
Indeks masih kurang
Reformasi Birokrasi B dari 2% - potensi-
Kemaritiman
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
terutama
Dari keduatenaga air atas
tabel di yangdapat
mengalami penurunan
disimpulkan bahwaproduksi hingga
yang bisa 7,6% dari
dibandingkan
sebelumnya
pencapaiannya adalah38 IKU
MBOE menjadi
tentang Opini 35
BPK.MBOE.
Di mana Penurunan
pada tahunproduksi
2016 danpaling
207
signifikan
berhasil terjaditarget
merealisasikan pada yang
biodiesel mendekati
ditetapkan, yaitu60% padaWTP.
predikat 2015 Sementara
dari sebelumnya
IKU
lainnyamendekati
tidak bisa, 4karena IKUpada
juta KL nilai AKIP dan Indeks
2014 menjadi reformasi
sekitar Birokrasi
1,6 juta KL. yang pada
Penurunan
tahun 2016 belum
produksi mendapatkan
biodiesel pada 2015penilaian.
dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
crude palm
Rincian oil (CPO)
capaian sebagai dampakSS
dari masing-masing daripada
El Nino.
perspektif ini adalah sebagai
berikut:
c. Jasa Maritim
1. Sasaran Strategis (SS.9):
Jasa Kepelabuhanan
Sumberdaya Manusia yang Berkompeten
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
Pada SS.9pulau
jumlah ini diturunkan
lebih darimenjadi
17.500 1pulau,
IKU (IKU No. 12)
di mana yaitu:
16.056 Persentase
pulau SDM
di antaranya
yang memenuhi standar
sudah diakui oleh kompetensi,
PBB. Untukdengan target pada
itu Indonesia akhir tahun
memerlukan sebesar 50%.
konektivitas dan
Pada tahun 2017 ini belum dapat dilakukan penghitungan capaian, karena masih
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
dalam proses penyusunan standar kompetensi pegawai.
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
Kepala Bagian yang bertanggung jawab pada IKU ini sempat kosong selama 5
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
bulan (ditunjuk plt), yang kemudian baru dilakukan pelantikan pejabat definitif pada
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017 Halaman 52
perhatian
Laporan untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 59 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
Potensi
1. Dalam batubara terkonsentrasi
penyelenggaran di Sumatera
atau pengiriman pegawai(50 persen) dan Kalimantan
untuk melaksanakan (49,5
Diklat
mengalami kendala karena keterbatasan kursi/kesempatan diklat
persen). Sementara lokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di pada lembaga
diklat yang dianggap membantu pelaksanaan diklat
wilayah Kalimantan mencapai 93 persen, sisanya 7 persen berada di wilayah
2. Kesibukan dari pada pejabat/pegawai dimasing–masing unit untuk dapat
Sumatera.
dikirim/melaksanakan diklat (fungsional/kepemimpinan)
3. Belum ada batubara
Produksi kesepakatan dengan
Indonesia instansi461
mencapai lainjuta(kementerian/lembaga
ton pada 2015 atau naik teknis)
enam
dalam cara/model pengembangan kompetensi (untuk program
kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata pertumbuhan 14%/tahun. magang, diklat
teknis, in the job training)
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
4. PNS yang masuk dalam Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman belum
jutakebutuhan.
sesuai ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesar
setelah beberapa
Selain Tiongkok,hal Amerika
yang Serikat, dan India. Namun
telah dilaksanakan, Indonesia
Sekretariat mengekspor
Kementerian
78,5 persen
Koordinator Bidangdari keseluruhantelah
Kemaritiman produksi batu baranya, beberapa
pula merencanakan sehingga menjadikan
hal dalam
Indonesia sebagai pengekspor
meningkatkan kompetensi pegawainya, yaitu: batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
1. konsumsi batu bara
Penyelenggaraan domestikdan
pendidikan diperkirakan akan meningkat
latihan (diklat) baik diklat untuk mengatasi
kepemimpinan,
diklat fungsional,
kekurangan listrik dan
sertadiklat teknis ketergantungan negara pada bahan bakar
mengurangi
2. minyak.
Memberikan kesempatan magang
Pada program listrik 35 Gigawatt pegawai,(GW), nbaik di lingkungan
20 GW di antaranyainstansi
adalah
pemerintah, swasta, maupun masyarakat
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
3. In the Job Training, dan
sebanyak 80–90 Mt per tahun.
4. Seminar, workshop, lokakarya, dan lain-lain.
Potensi Energi Baru dan Terbarukan
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
daya energi
2. Sasaran yang10berkelanjutan,
Strategis (SS.10): antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
Tersedianya Teknologi
sinar matahari, Informasi
aliran dan terjunan dan
air, Komunikasi Terintegrasi
serta gerakan dan perbedaan dan
suhu
Handal
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih
dari SS.10,
Pada 400 GW. Sementara
seperti juga pada pemanfaatannya
SS.9, hanya terdirimasih
dari 1 kurang dariIKU
IKU, yaitu 2% No.13:
potensi
tersebut.
Persentase Produksisumber
pengelolaan EBT sampai tahun 2015
daya berbasis menunjukan
IT, dengan tren yang
target pada akhir negatif,
tahun
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga
sebesar 100%. Capaian IKU.13 ini pada tahun 2017 adalah 92,30% dari target atau 7,6% dari
sebelumnya
tercapai 38 MBOE
12 dari 13 yang menjadi 35 MBOE. Penurunan produksi paling
ditargetkan
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
Tabel 16 Persentase Pengelolaan Sumber Daya Berbasis IT
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
Indikator Kinerja Tidak
No produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi
Penanggung jawab olehAdaterjadinya penurunan produksi
Keterangan
Program/ Outcome ada
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
1 Pengelolaan Pelaporan Bagian AK √ e-Laporan
2 c. Jasa
Sistem Maritim
perencanaan Subbag Program √ e-Planning
Jasa Kepelabuhanan Program
Aplikasi Renja, ADIK dan
3 Pengelolaan
SebagaiProgram
negaradan
maritimSubbag
denganAnggaran
panjang garis√pantai lebih dari 95.181 km dan
RKAKL
Anggaran
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
4 Pengelolaan Keuangan Bagian Keuangan √ Aplikasi SAI, SILABI
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
5 Pengelolaan BMN RTP √ Simaskomar
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
6 Pengelolaan Kepegawaian
laut selain memerlukanKepegawaian √
dukungan infrastruktur SIKAP, Simpegjuga
kepelabuhanan
7 Pengelolaan Persuratan
memerlukan dan
dukungan Persuratan
infrastruktur lunak√ (softstructure)NDE
berupa sistem
kearsipan
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017 Halaman 54
perhatian
Laporan untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 61 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
3. Sasaran
Potensi Strategis 11 (SS.11):
batubara terkonsentrasi di Sumatera (50 persen) dan Kalimantan (49,5
persen). Sementara
Terwujudnya lokasi yang
Organisasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di
Akuntabel
n wilayah Kalimantan
Pada SS.11 terdiri darimencapai 93 persen,
2 IKU yaitu: sisanya
IKU No.14 7 persen
(Nilai AKIP)berada di wilayah
dan IKU No.15
Sumatera.
(Nilai Reformasi Birokrasi). Kedua IKU ini ditargetkan dengan nilai masing-masing
sebesarProduksi
nilai 60.batubara
CapaianIndonesia mencapai
masing-masing IKU461inijuta ton pada
adalah: 2015
Nilai atau58,05
AKIP naik enam
dan
kali lipat dalam 15 tahun
Nilai Reformasi Birokrasi 60,34. terakhir, dengan rerata pertumbuhan 14%/tahun.
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
IKU.14: Nilai AKIP
juta ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesar
Nilai capaian AKIP atau Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada
setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Namun Indonesia mengekspor
laporan kinerja ini, adalah nilai yang dihasilkan dari pelaksanakan AKIP pada
78,5 persen dari keseluruhan produksi batu baranya, sehingga menjadikan
tahun 2016. Nilai tersebut diperoleh/diterima Kemenko Bidang kemaritiman pada
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
bulan Februari 2017. Sementara itu nilai untuk pelaksanaan AKIP tahun 2017
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
sampai laporan ini disusun belum didapatkan (dikeluarkan oleh KemenPAN RB).
kekurangan listrik serta mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar
Nilai capaian nilai AKIP yang dicapai masuk kategori CC. Pada tahun
minyak. Pada program listrik 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah
sebelumnya Kemenko Bidang Kemaritiman belum mendapatkan penilaian. Adapun
rincianberbasis batuadalah
penilainnya bara. Hal ini akan
dengan meningkatkan
rincian konsumsi batu bara domestik
sebagai berikut:
sebanyak 80–90 Mt per tahun.
Tabel 17 Nilai AKIP Kemenko Bidang Kemaritiman
Potensi Energi Baru dan Terbarukan
NoSumber energi terbarukan
Komponen yang sumber
adalah Dinilai energi yang dihasilkan
Bobot dariNilai
sumber
1dayaPerencanaan
energi yangKinerja
berkelanjutan, antara lain panas bumi, 30 angin, 19,84
bioenergi,
2sinarPengukuran
matahari, Kinerja
aliran dan terjunan air, serta gerakan dan25perbedaan13,90 suhu
3lapisan
Pelaporan Kinerja
laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia 15 mencapai
9,68 lebih
4dariEvaluasi
400 GW. Sementara pemanfaatannya masih kurang10dari 2%
Kinerja potensi
3,56
5tersebut.
CapaianProduksi
KinerjaEBT sampai tahun 2015 menunjukan tren 20 yang negatif,
11,06
terutama tenagaEvaluasi
Nilai Hasil air yang mengalami penurunan produksi hingga 58,04 7,6% dari
sebelumnya 38 MBOE menjadi 35 MBOE. Penurunan produksi paling
Sebagai Kementerian
signifikan terjadi padayang baru mendapatkan
biodiesel mendekati 60% penilaian pelaksanaan
pada 2015 AKIP,
dari sebelumnya
Nilai CC ini sudah termasuk cukup baik. Permasalahan utama dalam pencapaian
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
nilai AKIP yang lebih baik lagi adalah karena keterbatasan staf/pegawai. Sehingga
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
perencanaan kinerja, pelaksanaan pencapaian kinerja, serta evaluasi kinerja tidak
crude palm oil
dapat dilaksnakan (CPO)
secara sebagaiTerlebih
optimal. dampaklagi
daridalam
El Nino.
pendokumentasian kegiatan
danc.capaian kinerja. Masih ada kegiatan yang sudah berhasil mencapai target
Jasa Maritim
kinerja,Jasa
namun bukti kinerjanya tidak dapat disediakan/disusun.
Kepelabuhanan
Untuk meningkatkan nilai AKIP beberapa hal yang dapat dilaksanakan di
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
masa mendatang adalah:
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
1. Keterlibatan pimpinan dalam perencanaan dan evaluasi kinerja perlu
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
ditingkatkan
sistem transportasi
2. Perbaikan antar pulau
atau reviu renstra yangindikator
dan target memadai. Pembangunan transportasi
kinerja
laut selainsosialisasi
3. Melakukan memerlukan dukungan pelaksanaan
dan bimbingan infrastrukturAKIP
kepelabuhanan juga
kepada seluruh
memerlukan
pegawai dengandukungan infrastruktur
dihadiri para lunak (softstructure) berupa sistem
pejabat/pimpinan
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017 Halaman 56
perhatian
Laporan untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 63 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
Potensi batubara
Sementara terkonsentrasi
beberapa di Sumatera
hal yang kurang (50 persen)
dan perlu dan Kalimantan
dilaksanakan (49,5
dalam rangka
perbaikan reformasi birokrasi adalah sebagai berikut:
persen). Sementara lokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di
1. menyediakan media komunikasi
wilayah Kalimantan mencapaidalam mensosialisasikan
93 persen, pelaksanaan
sisanya 7 persen berada reformasi
di wilayah
birokrasi
Sumatera.
2. melakukan evaluasi atas pelaksanaannya
Produksi batubara Indonesia mencapai 461 juta ton pada 2015 atau naik enam
3. menyusun dan memformalkan e-government
kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata pertumbuhan 14%/tahun.
4. meningkatkan kualitas pengendalian gratifikasi serta penerapan SPIP, benturan
Jumlah produksi
kepentingan, tertinggimasyarakat
dan pengaduan pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
juta ton. Produksi
5. melaksanakan Batubara
pembangunan Indonesia
zona menempati
integritas peringkat
wilayah bebas keempat
korupsi (WBK)terbesar
dan
setelah
wilayah Tiongkok,
birokrasi Amerika
bersih Serikat,(WBBK)
dan melayani dan India. Namun Indonesia mengekspor
78,5 persen
6. melakukan terusdari keseluruhan
inovasi pelayananproduksi
publik batu baranya, sehingga
dan penyelenggaran menjadikan
pemerintahan
yangIndonesia
baik. sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
kekurangan listrik serta mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar
4. Sasaran Strategis
minyak. 12 (SS.12):
Pada program listrik 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah
Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan BMN yang Handal
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
SS.12 ini hanya
sebanyak 80–90memiliki 1 IKU, yaitu: Tingkat kehandalan laporan keuangan
Mt per tahun.
dan BMN sesuai ketentuan yang berlaku. Target IKU ini adalah tercapainya opini
Potensi Energi Baru dan Terbarukan
laporan BPK dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
Tahun 2017 adalah tahun kedua Kementerian Koordinator Bidang
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
Kemaritiman mengelola DIPA secara mandiri. Pada pemeriksaan
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan
pertanggungjawaban keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sesuai
perbedaan suhu
denganlapisan
surat laut. TotalBadan
Kepala potensiPemeriksa
energi terbarukan
Keuangan(EBT) Indonesia22mencapai
tertanggal lebih
Mei 2017,
dari 400
Kementerian GW. Sementara
Koordiantor Bidang pemanfaatannya masih kurang
Kemaritiman mendapatkan dari WTP,
predikat 2% potensi
atau
sesuai tersebut. Produksi
dengan target yangEBT sampai tahun
ditetapkan. Capaian2015
inimenunjukan
sama dengantren yang negatif,
capaian tahun
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
sebelumnya.
sebelumnya
Bbeberapa 38 MBOE
rekomendasi menjadi
perbaikan 35 keuangan
laporan MBOE. Penurunan produksidengan
dan BMN adalah paling
signifikanhal-hal
memperhatikan terjadisebagai
pada biodiesel
berikut: mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
1. Opini atas Laporan
mendekati 4 juta KLKeuangan
pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
BPK memberikan
produksi biodieselpendapat
pada 2015wajar tanpa pengecualian
dipengaruhi atas Laporan
oleh terjadinya penurunanKeuangan
produksi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
2. Sistem Pengendalian Intern
c.BPKJasamenemukan
Maritim adanya kelemahan dalam sistem pengendalian intern dalam
Jasa Kepelabuhanan
peyusunan laporan keuangan, diantaranya yaitu:
a.Sebagai
penatausahaan kas di dengan
negara maritim Bendahara pengeluaran
panjang dan lebih
garis pantai bendahara pengeluaran
dari 95.181 km dan
pembantu belum memadai;
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
b. sistem pengendalian atas pengelolaan belanja barang belum memadai; dan (
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
c. pengelolaan aset tetap belum tertib.
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
3. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017 Halaman 58
perhatian
Laporan untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 65 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
pada
BPK saat
jugaini masih berkisar
menemukan 7 hari.
adanya Pemerintahterhadap
ketidakpatuhan telah menargetkan perbaikan
peraturan perundang-
undangan dalam pengelolaan keuangan Negara, yaitu terdapat
layanan di pelabuhan sehingga dwelling time menjadi kurang dari 5 hari beberapa
pada
temuan ketidaksesuai penggunaan dana dengan bukti pelaksanaan
semester pertama 2015. Untuk memperbaiki ini banyak hal yang harus pekerjaan.
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
3.1.5 Analisa dan Ringkasan Capaian Kinerja
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
A. Analisa
24 jam Ringkas Capaian
dan solusi Kinerja
regulasi dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
pemasukan
Secara umumbarang impor
capaian yang Kementerian
kinerja efisien namunKoordinator
tetap akurat.Bidang Kemaritiman
tahun 2017 lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun
Jasa Pariwisata Bahari
sebelumnya. Hal ini dapat di lihat dari nilai pencapaian kinerja tahun 2017 sebesar
Potensi
97,28%, wisata nilai
sedangkan bahari Indonesiakinerja
pencapaian bukantahun
hanya2016darisebesar
keindahan saja. Olah raga
108,1%.
bahari
Hal iniseperti memancing,
dapat dilihat surfing
dari nilai dan diving
pencapaian kinerja mendapatkan
SS.6, SS7, SS.8,surganya
dan SS.10di
tahunIndonesia.
2017 yangBagi pecinta
kurang dari petualangan,
target kinerja. kepulauan
SedangkanIndonesia
SS 1, SS.2,juga merupakan
SS.3, SS.4 dan
SS.5,tempat
melebihiyang baik yang
target untukditetapkan.
wisata yacht. Dalam
SS.12 adalahdekade terakhir kegiatan
satu-satunya SS yang sail di
persis
samaIndonesia
(sesuai) dengan target. Sementara dan SS.9 adalah satu-satunya
sudah menjadi agenda penting para pemain yacht dunia. Sejumlah yang tidak
dapatrute
dinilai
sail yang dikenalkarena
capaiannya antarabelum didapatkan data capaian atau standar dasar
lain Ambon-Darwin.
perhitungan.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
Keberhasilan dan atau kegagalan dari pencapaian target kinerja tersebut terjadi
penyumbang
dikarenakan: devisa yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
dengan
1. Sudah menempatkan
semakin pariwisata
meningkatnya sebagai salah
pemahaman satudan
pejabat program
pegawaiunggulan dalam
Kementerian
RPJM Nasional
Koordinator Bidang2015-2019
Kemaritiman dengan
padatarget kunjungan
bidang tugas danwisata
fungsipada
sertatahun 2019
pentingnya
adalah sejumlah
penetapan 19 juta
kinerja yang wisatawan.
terukur
2. Tersedianya anggaran yang memadai
Pemanfaatan Ruang Laut
3. Mulai tercukupinya sarana dan prasarana kerja yang turut mempengaruhi
Sumber daya
meningkatnya pesisir,
capaian dan laut dankinerja
kualitas pulau-pulau kecil sangat
individu maupun penting bagi
organisasi.
pembangunan
4. Kemampuan unitterutama pembangunan
kerja/organisasi dalamdimenjalankan
tingkat lokal.program
Kawasan tersebut
koordinasi,
merupakandanlokasi
sinkronisasi, utamadalam
pengendalian bagimenghasilkan/mengendalikan
kegiatan-kegiatan beberapa sektor
kebijakan di
pembangunan
bidang Kemaritimanantara lain: baik.
dengan (1) perikanan
Selain itu, budidaya maupun tangkap;
kegiatan/pelaksanaan (2)
koordinasi
pariwisata
yang dilakukanbahari
setiapdan
unitpantai; (3) industrimelalui
kerja/organisasi maritim seperti
forum perkapalan;
discussion (4)
group/rapat
koordinasi
pertambanganmenteri/rapat koordinasi
seperti minyak, eselondan
gas, timah I atau II/monitoring
galian dirasa cukup
lainnya; (5) perhubungan
efektif dan alur
laut dan baik.pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
5. Dukungan atau fasilitasi
laut dan pesisir dari Sekretariat
seperti mangrove, terumbuKementerian,
karang, danterutama
biota lautdalam hal
lainnya.
pencairan pendanaan dan proses administrasi (proses pengajuan
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
peraturan/undang-undang/kebijakan). Namun demikian, masih terdapat kendala
merupakan salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya alam secara
yang berpotensi menghambat pencapaian kinerja organisasi yaitu target kinerja
besar-besaran
yang ditetapkan karena kandungan
tidak sebanding sumber
dengan daya daya
sumber alamnya
yangyang
ada kaya.
(terutama jumlah
stafLingkungan
d. pelaksana). dan
Sampai dengan tahun 2017, sumber daya manusia yang ada di
Kebencanaan
Kementerian
Pembangunan Koordinator
ekonomiBidang Kemaritiman
di Indonesia saat inididominasi
semakin oleh pegawai/tenaga
berkembang pesat,
kontrak. Sehingga, sebanyak 367 posisi jabatan fungsional (pelaksana) belum
sehingga jumlah industri di Indonesia semakin bertambah. Perkembangan
terisi. Untuk itu direkomendasikan agar unit kerja yang membidangi
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
kepegawaian untuk melakukan perekrutan pegawai dari instansi pusat maupun
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
pemerintah daerah.
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
Halaman 59 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
66 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
Potensi ini
Berikut batubara terkonsentrasi
ditampilkan di Sumatera
kebijakan (50 persen)
atau regulasi yangdan dikoordinasikan,
Kalimantan (49,5
diharmonisasikan, disinkronisasikan atau dikendalikan oleh Kemenko Bidangdi
persen). Sementara lokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada
Kemaritiman:
wilayah Kalimantan mencapai 93 persen, sisanya 7 persen berada di wilayah
Sumatera.
Tabel 19 Kebijakan bidang kemaritiman yang masih dalam proses penetapan
Produksi batubara Indonesia mencapai 461 juta ton pada 2015 atau naik enam
No Rancangan Regulasi/Kebijakan
kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata pertumbuhan 14%/tahun.
1 Surat dari Kementerian Perhubungan kepada Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan
Jumlahtentang
Maritim produksi tertinggi
Naskah pernah
Proposal dicapai
TSS Selat pada&2013
Lombok dengan mencapai 474
Selat Sunda
2 juta dari
Surat ton. Deputi
Produksi Batubara
Bidang Indonesia
Koordinasi Sumber menempati
Daya Alamperingkat
& Jasa kekeempat terbesar
Dirjen Perhubungan
setelah
Laut, Tiongkok, Perhubungan
Kementerian Amerika Serikat, danPenyampaian
tentang India. Namun Indonesia
Hasil mengekspor
Pertemuan antara Tim
Nasional dengan SPICA Services Indonesia
78,5 persen dari keseluruhan produksi batu baranya, sehingga menjadikan
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
Tabel 20 Rekomendasi Kebijakan difasilitasi/didorong penetapannya oleh
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
dihasilkan Kementerian Koordinator
kekurangan listrik serta mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar
No minyak. Pada program listrik 35 GigawattKebijakan(GW), 20 GW di antaranya adalah
1 Perpres
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkanKedua
nomor 49 tahun 2017 tentang Perubahan atas Perpres
konsumsi nomor
batu bara 98 tahun
domestik
2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api /Light Rail Transit Terintegrasi di
sebanyak
Wilayah 80–90Bogor,
Jakarta, Mt per tahun.
Depok dan Bekasi
2 PotensiNomor
Perpres Energi70Baru dan2017
Tahun Terbarukan
tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik
untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar & Perbatasan
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
3 Inpres tentang Aksi Nasional Penghapusan Penggunaan Merkuri dalam Pengolahan Emas
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
pada Kegiatan Usaha Pertambangan
4
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
Rancangan Perpres tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah
lapisanEnergi
menjadi laut. Total
Listrikpotensi
Berbasisenergi terbarukan
Teknologi (EBT) Indonesia mencapai lebih
Ramah Lingkungan
5 dari 400
Perpres GW.
Nomor Sementara
46 Tahun pemanfaatannya
2017 Kawasan masih Arun
Ekonomi Khusus kurang dari 2% potensi
Lhokseumawe
6 tersebut.
Draft Produksi
Permen tentang EBT sampaidan
Pemantauan tahun 2015 menunjukan
Pengendalian tren
Implementasi yang negatif,
Penggunaan Produk
Dalam Negeri dalam Kegiatan Pembangunan
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
7 Surat tentang Pencabutan
sebelumnya 38 MBOEPenghentian Sementara
menjadi 35 MBOE.(Moratorium)
Penurunan Pembangunan Proyek
produksi paling
Reklamasi Teluk Jakarta
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
Tabel 21 Kebijakan bidang Kemaritiman yang direkomendasikan oleh Kemenko
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi
Bidang oleh terjadinya penurunan produksi
Kemaritiman
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
No Regulasi/Kebijakan
1 c.RPP
Jasa Maritim
tentang Percepatan Pembangunan Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis
Teknologi Ramah Lingkungan
Jasa Kepelabuhanan
2 Perpres no.46 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
3 Penetapan Peta NKRI tahun 2017
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
4 Kepmenkomar no.2 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Kinerja
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
5 Kepmen Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tim Nasional Penanganan Kerusakan Terumbu
sistemditransportasi
Karang antar
Kab. Kepulauan pulau
Raja Ampat yang memadai. Pembangunan transportasi
6 laut selain
Kepmen No. 57memerlukan
Tahun 2017dukungan infrastruktur
tentang Tim kepelabuhanan
Kerja Percepatan juga &
Pembangunan
memerlukan Komoditas
Pengembangan dukunganPergaraman
infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
Nasional
7 tatakelola
Kepmen No.dan
69 jasa kepelabuhanan.
Tahun 2017 tentang Tim Koordinasi Percepatan Penataan Tempat
No pada saat ini masih berkisar 7 hari. Pemerintah telah menargetkan perbaikan
Regulasi/Kebijakan
layanan di pelabuhan
Pembuangan sehingga
Akhir (TPA) Sampah dwelling
Suwungtime menjadi kurang dari 5 hari pada
di Bali
8 semester
Kepmen no.pertama 2015.
72 tahun 2017Untuk
tentangmemperbaiki ini banyak
Panitia Penyelenggara hal yang
Peringatan Hari harus
Nusantara
tingkat Nasional
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
24 jam
Tabel dan solusi yang
22 Kebijakan regulasi dengan menyederhanakan
dikendalikan oleh Kemenko Bidang mekanisme perijinan
Kemaritiman
No pemasukan barang impor yang efisien namun
Dokumen Tindaktetap akurat.
Lanjut
1 Jasa Pariwisata
Rekomendasi Bahariterkait Alur Laut Kepulauan Indonesia
kebijakan
2 Potensi wisata
RPP tentang bahari Indonesia
Pembudidayaan Ikan bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
3 Penyampaian hasil nilai ekonomi yang hilang di Pantai Nongsa akibat tumpahan minyak
Indonesia. Bagi pecinta petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan
4 Nodin dari deputi ke Menteri tentang BMKT, evaluasi izin salvage, pengelolaan kerangka
tempat yang asing
kapal perang baik untuk wisata yacht. Dalam dekade terakhir kegiatan sail di
5 Indonesia
Nodin dari sudah menjadi
deputi ke Menko agenda penting
tetang status para pemain
penyelesaian yacht dunia. Sejumlah
BMKT
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
6 Rancangan Inpres tentang Aksi Nasional Penghapusan Penggunaan Merkuri dalam
Kunjungan wisatawan
Pengolahan Emas mancanegara
pada Kegiatan ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
Usaha Pertambangan
7 penyumbang devisa yang
Kertas Kerja Kebijakan penting. Arah
Pengembangan kebijakan pemerintah
& Implementasi sangat jelas
Muatan Kemaritiman dalam
Kurikulum Pendidikan
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
8 Kertas Kerja Kebijakan Rencana Aksi Antisipasi diberlakukannya Ratifikasi STCW-F
RPJM Nasional 2015-2019 dengan target kunjungan wisata pada tahun 2019
1995
adalah sejumlah 19 juta wisatawan.
Pemanfaatan
B. Analisa Ruang
Kondisi Laut
Sumber Daya Pegawai
Sumber daya pesisir,
Secara umum, pada Bulanlaut Oktober
dan pulau-pulau kecil unit
2017 di seluruh sangat
kerjapenting bagi
di Kemenko
pembangunan
Bidang Kemaritimanterutama pembangunan
masih sangat kekurangandi tingkat
pegawai.lokal.
BahkanKawasan
Deputitersebut
Bidang
merupakan
Koordinasi lokasi belum
Infrastruktur utamamemiliki
bagi staf
kegiatan-kegiatan
PNS, dan hanya beberapa
dibantu sektor
2 staf
pelaksana tenaga kontrak
pembangunan antarauntuk
lain:setiap.
(1) perikanan budidaya maupun tangkap; (2)
Komposisi jumlah sumberdaya
pariwisata bahari dan pantai; (3) manusia padamaritim
industri Kemenko Bidang
seperti Kemaritiman
perkapalan; (4)
sampai dengan akhir Oktober tahun 2017 berbeda sedikit dengan kondisi
pertambangan seperti minyak, gas, timah dan galian lainnya; (5) perhubungan pada bulan
sebelumnya. Jumlah seluruh pegawai berjumlah berjumlah 606 orang yang terdiri
laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
dari unsur pegawai PNS (termasuk TNI/Polri) 185 orang, serta pegawai non-PNS
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
289 orang. Sementara itu berdasarkan jenjang jabatan eselon I, II, III dan IV di
Kawasanorganisasi
lingkungan pesisir, laut dan pulau-pulau
Kementerian kecil Bidang
Koordinator di segala pelosok dunia
Kemaritiman, dari
merupakan salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya
kebutuhan sebanyak 140 jabatan, hingga saat ini baru teralokasikan untuk 121 alam secara
besar-besaran
jabatan karena
eselon I, II, kandungan
III dan IV atau sumber daya alamnya
sekitar 86,42%. Masih yang kaya. 19 jabatan
ada sekitar
(setingkat eselon) yang belum terisi. Sementara itu untuk jabatan
d. Lingkungan dan Kebencanaan
fungsional/pelaksana masih kekurangan 380 pegawai (ASN/PNS).
Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat,
Adapun keragaan pegawai Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
sehinggajenjang
berdasarkan jumlahjabatan
industri di tabel
pada Indonesia semakin
21. Dari bertambah.
data pada Perkembangan
table 21 tersebut terlihat
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan,
bahwa Kemenko Bidang Kemaritiman masih terdapat kekurangan staf seperti pencemaran
air, pencemaran udara,
fungsional/pelaksana (PNS) dan pencemaran
sebanyak tanah
380 orang. yang diakibatkan
Sebagai dari kegiatan
antisipasi kekurangan staf
industri yang menghasilkan
pelaksana/fungsional, limbah,
telah diangkat staftermasuk limbahPNS
kontrak/non B3 dan limbah299
sebanyak non orang
B3.
Limbah B3.
Halaman 61 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
68 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
denganPotensi batubara
rincian: terkonsentrasi
pendukung di Sumatera
administrasi (50keamanan
200 orang; persen) dan
47Kalimantan (49,5
orang; petugas
kebersihan 29 orang, pramubakti 30 orang; dan pengemudi 40 orang.
persen). Sementara lokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di
wilayah Kalimantan mencapai 93 persen, sisanya 7 persen berada di wilayah
Sumatera.
Produksi batubara Indonesia mencapai 461 juta ton pada 2015 atau naik enam
Tabel 23 Jumlah Kondisi Pegawai Kemenko Bidang Kemaritiman
kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata pertumbuhan 14%/tahun.
No Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai
Pejabat/Eselon pada 2013
Kebutuhan dengan Belum
Terpenuhi mencapaiTerpenuhi
474
Terpenuhi (%)
juta ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesar
1. Jabatan Pimpinan Tinggi Madya 9 7 2 77,78
setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Namun Indonesia mengekspor
3. Jabatan Pimpinan
78,5 persen dariTinggi Pratama produksi batu
keseluruhan 24 baranya,22sehingga 2menjadikan91,67
4. Jabatan Administrator
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal68 56 di dunia.
terbesar 12Sementara
82,35
5. konsumsi
Jabatan batu bara domestik diperkirakan39akan meningkat
Pengawas 36 untuk3 mengatasi
92,31
6. kekurangan
Staf fungsionallistrik serta mengurangi ketergantungan
466 negara
99 pada367
bahan bakar
21,25
minyak.
Jumlah Pada(PNS)
Eselon program listrik 35 Gigawatt606 (GW), 20 GW
226 di antaranya
380 adalah
37,25
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
sebanyak
Adapun 80–90jabatan
rincian Mt peryang
tahun.
belum terisi adalah sebagai berikut:
¥ Potensi
Jabatan Energi
eselon I: 2 Staf
Baru danAhli;
Terbarukan
¥ Sumber
Jabatan energi
eselonterbarukan
II: 1 Asisten Deputi
adalah Navigasi
sumber dan Keselamatan
energi yang Maritim
dihasilkan dari sumber
Deputi pada Deputi Bidang Koordinasi Bidang Kemaritiman;
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
¥ Jabatan eselon III: 1 Jabatan belum terisi; dan
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
¥ Jabatan eselon IV: 3 Jabatan belum terisi;
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih
dari 400
Untuk GW. Sementara
pemenuhan pemanfaatannya
pegawai bagi masih kurang
jabatan administrator dari 2%sampai
dan pengawas potensi
tersebut.
saat ini dalamProduksi
tahap EBT prosessampai tahun
seleksi. 2015 menunjukan
Sedangkan tren yang negatif,
untuk penambahan staf
fungsional/pelaksana
terutama tenaga(PNS) pada
air yang akhir tahun
mengalami telah mendapatkan
penurunan tambahan
produksi hingga 48
7,6% dari
calon ASN hasil dari38seleksi
sebelumnya MBOE mandiri (40 orang)
menjadi dan 8 orang
35 MBOE. dari lulusan
Penurunan STAN.paling
produksi
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
3.2 KINERJA KEUANGAN
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
3.2.1 Realisasi Anggaran
c. Jasa Maritim
Pada Tahun Anggaran 2017, Anggaran Kementerian Koordinator Bidang
Jasa Kepelabuhanan
Kemaritiman telah disahkan pada tanggal 07 Desember 2017, dan telah diunggah di
DIPA Sebagai
Onlinenegara maritim dengan
Kementerian panjang
Keuangan garis pantai
dengan DIPAlebih dari 95.181
Induk Nomor: km SPdan
jumlah pulau lebih
DIPA120.01-0/2017, dari 17.500
serta DIPA Petikanpulau, di mana
Nomor: 16.056 pulau di antaranya
SP DIPA-120.01.1.350494/2017
dengansudah
besar diakui oleh PBB.Definitif
Pagu Anggaran Untuk sebesar
itu Indonesia memerlukan konektivitas
Rp. 350.532.233.000,-. Pada tahun dan
sistem
2017 juga transportasi
telah dilakukanantar pulau anggaran.
perubahan yang memadai.
DalamPembangunan
DIPA APBNPtransportasi
tersebut,
pagu laut
anggarannya menjadi sebesar
selain memerlukan Rp 300.532.233.000,-.
dukungan Dari sisi realisasi,
infrastruktur kepelabuhanan juga
Kemenko Bidang Kemaritiman
memerlukan memiliki tingkat
dukungan infrastruktur lunakpenyerapan anggaran
(softstructure) berupasebesar
sistem
88,74%tatakelola
yaitu dengan nilaikepelabuhanan.
dan jasa Rp 262.689.784.104,-.
140
Sumatera.
120
Produksi batubara Indonesia mencapai 461 juta ton pada 2015 atau naik enam
100
kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata pertumbuhan 14%/tahun.
80
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
60 ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat
juta 47.85 45.07
keempat terbesar
29.75 29.42
setelah
40 Tiongkok, Amerika Serikat, 25.75dan21.12
India.27.69
Namun Indonesia mengekspor
23.04
78,5
20 persen dari keseluruhan produksi batu baranya, sehingga menjadikan
Indonesia
0 sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
konsumsiSekretariat Deputi I diperkirakan
batu bara domestik Deputi II akan Deputi III
meningkat Deputi
untukIVmengatasi
kekurangan. Gambar
listrik serta mengurangi
9 Pagu dan Realisasiketergantungan
TA 2017 per Unit negara
Eselon I pada bahan bakar
minyak. Pada program listrik 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah
Dari grafik dan tabel di atas terlihat bahwa persentase realisasi dari masing-
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
masing unit kerja tidak terlalu berbeda jauh. Adapun rincian realisasi penggunaan
sebanyak 80–90 Mt per tahun.
anggaran Kemenko Maritim untuk setiap bulannya adalah sebagai berikut:
Potensi Energi Baru dan Terbarukan
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
Tabel 25 Realisasi Anggaran/Bulan TA. 2017
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
sinar matahari, aliran dan terjunanBULAN
air, serta gerakan dan perbedaan suhu
JAN
lapisan laut. Total potensi energi terbarukanAPRIL
FEB MAR
(EBT) IndonesiaMEI
mencapai lebihJUNI
3.421.993.754 7.884.998.639
dari 400 GW. Sementara8.894.087.289
pemanfaatannya14.644.682.681 24.378.050.233 13.648.405.411
masih kurang dari 2% potensi
BULAN
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
JULI AGT SEP OKT NOV DES
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
24.424.757.148 19.676.239.325 15.564.319.285 23.030.331.337 35.742.341.938 78.459.377.064
sebelumnya 38 MBOE menjadi 35 MBOE. Penurunan produksi paling
100 signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
mendekati 4Realisasi
juta KL pada Anggaran
2014 menjadiPer Bulan
sekitar 1,6 juta KL. Penurunan78.46
80 produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
pada
Jika saat inidalam
dilihat masih grafik
berkisar 7 hari.
diatas, Pemerintah
terlihat bahwa telah menargetkan
realisasi keuangan perbaikan
tiap bulan
cenderung
layanannaik dari awalsehingga
di pelabuhan tahun, dengan
dwellingpeningkatan
time menjaditajam
kurangpada
dariakhir
5 haritahun.
pada
Diharapkan di masa mendatang pencapaian realisasi keuangan
semester pertama 2015. Untuk memperbaiki ini banyak hal yang harus tersebut bisa
mengikuti kurva S,
dilakukan, sehingga
antara lain tidak ada lonjakan
dengan solusi ITkegiatan
melaluipada akhir tahun kebijakan
implementasi anggaran.
National Single Windows,
Tabel solusi
26 Realisasi budaya kerja
Anggaran dengan
Kumulasi TA.menerapkan
2017 pelayanan
24 jam dan solusi regulasi dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
BULAN
pemasukan barang impor yang efisien namun tetap akurat.
JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI
Jasa Pariwisata
501,306,654 Bahari17.341.238.902
8.386.305.293 32.303.822.470 57.443.638.628 71.198.677.365
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
BULAN
JULI bahari seperti
AGT memancing,SEP surfing dan diving
OKT mendapatkan NOVsurganya diDES
Indonesia.
96.261.429.320 Bagi pecinta
117.323.907.480 petualangan, 156.356.769.270
132.971.972.704 kepulauan Indonesia juga merupakan
191.298.320.638 262.158.674.905
tempat yang baik untuk wisata yacht. Dalam dekade terakhir kegiatan sail di
Indonesia sudah menjadi agenda penting para pemain yacht dunia. Sejumlah
Sementara jika dilihat dalam grafik di bawah, terlihat bahwa realisasi
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
keuangan kumulatif, cenderung naik dengan stabil stabil, dengan sedikit
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
peningkatan pada akhir tahun.
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
300 dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
262.16
RPJM Nasional 2015-2019 dengan target kunjungan wisata pada tahun 2019
250 adalah sejumlah 19 juta wisatawan.
191.3
Dalam Jumlah (Miliar
Potensi batubara
melaksanakan kegiatan terkonsentrasi
adalah sebesardi 148.040.355.467,-
Sumatera (50 persen) ataudan Kalimantan
87,35% (49,5
dari pagu.
Targetpersen).
dimaksudSementara
adalah: lokasi produksi
Persentase SDMbatubara di Indonesia
yang memenuhi terbesar
standar berada di
kompetensi;
Persentase pengelolaan
wilayah Kalimantansumber daya berbasis
mencapai IT; sisanya
93 persen, Nilai Akuntabilitas Kinerja;
7 persen berada Nilai
di wilayah
AKIP;Sumatera.
Nilai Reformasi Birokrasi; dan Tingkat kehandalan laporan keuangan dan
BMN sesuai ketentuan
Produksi batubarayang berlaku.mencapai 461 juta ton pada 2015 atau naik enam
Indonesia
Program
kali Dukungan
lipat dalam Manajemen
15 tahun terakhir,dan Fasilitasi
dengan reratajuga berhasil memfasilitasi
pertumbuhan 14%/tahun.
Deputi-deputi di lingkup Kementerian Koordinator merealisasikan
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai capaian kinerja
474
yang ditetapkan. Fasilitasi yang utama diberikan dari Program ini
juta ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesarantara lain
meliputi:
setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Namun Indonesia mengekspor
1. Penyusunan pengajuan pencairan anggaran ke KPPN sehingga pelaksanaan
78,5 persen dari keseluruhan produksi batu baranya, sehingga menjadikan
kegiatan dalam pencapaian kinerja dapat terlaksana
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
2. Pengajuan rancangan peraturan (peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
instruksi presiden) ke sekretariat kabinet/kementerian hukum dan HAM.
kekurangan listrik serta mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar
3. Proses rekruitmen pegawai (PNS dan honorer), sehingga terdapat tambahan
minyak. Pada program listrik 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah
tenaga dalam pelaksanaan kegiatan untuk pencapaian target kinerja.
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
4. Penambahan sarana dan prasarana kerja yang lebih memadai.
sebanyak 80–90 Mt per tahun.
Potensi Energi
B. Dukungan ProgramBaru dan Terbarukan
Koordinasi Pengembangan Kebijakan Kemaritiman
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
Untuk mendukung pelaksanaan program Koordinasi Pengembangan
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
Kebijakan Kemaritiman telah dianggarkan sebesar Rp 131.044.544.000,-. Anggaran
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
tersebut masuk dalam anggaran Kesekretariatan. Dari realisasi anggaran sebesar Rp
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih
118.649.428.637,- atau 90,54%, Kemenko Bidang Kemaritiam telah menghasilkan
dari 400 GW. Sementara pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
beberapa rekomendasi kebijakan di bidang kemaritiman. Jika dilihat dari
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
pemanfaatan penggunaan anggaran, Kemenko Kemaritiman berhasil dimanfaatkan
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
anggarannya secara optimal. Secara keseluruhan pencapaian kinerja Kemenko
sebelumnya 38 MBOE menjadi 35 MBOE. Penurunan produksi paling
Kemaritiman untuk Program Koordinasi Pengembangan Kebijakan Kemaritiman
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
sebesar 93,61%.
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
3.3.3 crude
Realisasi
palm per Jenissebagai
oil (CPO) Belanja dampak dari El Nino.
c.Jika dihitung
Jasa Maritimdari Pagu anggaran efektif, maka belanja barang memiliki pagu
terbesar yaitu Rp 241,11 milyar (80,23%); kemudian belanja modal sebesar 31,56
Jasa Kepelabuhanan
Milyar (10,50%) dan yang terkecil belanja pegawai sebesar Rp 27,86 Milyar (9,27%).
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
Realisasi per jenis belanja yang tertinggi (jika dihitung dari PAGU DIPA APBNP)
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
belanja modal sebesar 97,81%; belanja barang 88,16%; dan belanja pegawai sebesar
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
83,51%.
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
7 Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman | Tahun 2017 Halaman 66
perhatian
Laporan untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 73 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
bahari seperti300 memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
Nilai PAGU (Rp.000
LAMPIRAN
minyak. Pada program listrik 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
sebanyak 80–90 Mt per tahun.
Potensi Energi Baru dan Terbarukan
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih
dari 400 GW. Sementara pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
sebelumnya 38 MBOE menjadi 35 MBOE. Penurunan produksi paling
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
c. Jasa Maritim
Jasa Kepelabuhanan
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
n Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman | 2017 Halaman 70
17 Laporanperhatian untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 79 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
pada saat ini masih berkisar 7 hari. Pemerintah telah menargetkan perbaikan
PERYATAAN TELAH DI REVIU
layanan di pelabuhan sehingga dwelling time menjadi kurang dari 5 hari pada
semester pertama 2015. Untuk memperbaiki ini banyak hal yang harus
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
24 jam dan solusi regulasi dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
pemasukan barang impor yang efisien namun tetap akurat.
Jasa Pariwisata Bahari
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
Indonesia. Bagi pecinta petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan
tempat yang baik untuk wisata yacht. Dalam dekade terakhir kegiatan sail di
Indonesia sudah menjadi agenda penting para pemain yacht dunia. Sejumlah
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
RPJM Nasional 2015-2019 dengan target kunjungan wisata pada tahun 2019
adalah sejumlah 19 juta wisatawan.
Pemanfaatan Ruang Laut
Sumber daya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil sangat penting bagi
pembangunan terutama pembangunan di tingkat lokal. Kawasan tersebut
merupakan lokasi utama bagi kegiatan-kegiatan beberapa sektor
pembangunan antara lain: (1) perikanan budidaya maupun tangkap; (2)
pariwisata bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4)
pertambangan seperti minyak, gas, timah dan galian lainnya; (5) perhubungan
laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
merupakan salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya alam secara
besar-besaran karena kandungan sumber daya alamnya yang kaya.
d. Lingkungan dan Kebencanaan
Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat,
sehingga jumlah industri di Indonesia semakin bertambah. Perkembangan
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
80 MenurutLaporan
data Kinerja Kementerian Koordinator
dari Kementerian Lingkungan Bidang Kemaritiman
Hidup | 2017
dari hasil Halaman 71
pemantauan
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
Potensi batubara terkonsentrasi di Sumatera (50 persen) dan Kalimantan (49,5
persen). Sementara lokasi KINERJA
PERJANJIAN produksi batubara
TAHUNdi Indonesia
2017terbesar berada di
wilayah Kalimantan mencapai 93 persen, sisanya 7 persen berada di wilayah
MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN
Sumatera.
Produksi batubara Indonesia mencapai 461 juta ton pada 2015 atau naik enam
kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata pertumbuhan 14%/tahun.
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
juta ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesar
setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Namun Indonesia mengekspor
78,5 persen dari keseluruhan produksi batu baranya, sehingga menjadikan
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
kekurangan listrik serta mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar
minyak. Pada program listrik 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
sebanyak 80–90 Mt per tahun.
Potensi Energi Baru dan Terbarukan
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih
dari 400 GW. Sementara pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
sebelumnya 38 MBOE menjadi 35 MBOE. Penurunan produksi paling
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
c. Jasa Maritim
Jasa Kepelabuhanan
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman | 2017 Halaman 72
Laporanperhatian untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 81 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
pada saat ini masih berkisar 7 hari. Pemerintah telah menargetkan perbaikan
layanan di pelabuhan sehingga dwelling time menjadi kurang dari 5 hari pada
semester pertama 2015. Untuk memperbaiki ini banyak hal yang harus
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
24 jam dan solusi regulasi dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
pemasukan barang impor yang efisien namun tetap akurat.
Jasa Pariwisata Bahari
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
Indonesia. Bagi pecinta petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan
tempat yang baik untuk wisata yacht. Dalam dekade terakhir kegiatan sail di
Indonesia sudah menjadi agenda penting para pemain yacht dunia. Sejumlah
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
RPJM Nasional 2015-2019 dengan target kunjungan wisata pada tahun 2019
adalah sejumlah 19 juta wisatawan.
Pemanfaatan Ruang Laut
Sumber daya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil sangat penting bagi
pembangunan terutama pembangunan di tingkat lokal. Kawasan tersebut
merupakan lokasi utama bagi kegiatan-kegiatan beberapa sektor
pembangunan antara lain: (1) perikanan budidaya maupun tangkap; (2)
pariwisata bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4)
pertambangan seperti minyak, gas, timah dan galian lainnya; (5) perhubungan
laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
merupakan salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya alam secara
besar-besaran karena kandungan sumber daya alamnya yang kaya.
d. Lingkungan dan Kebencanaan
Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat,
sehingga jumlah industri di Indonesia semakin bertambah. Perkembangan
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
82 MenurutLaporan
data Kinerja Kementerian Koordinator
dari Kementerian Lingkungan Bidang Kemaritiman
Hidup | 2017
dari hasil Halaman 73
pemantauan
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
Potensi batubara terkonsentrasi di Sumatera (50 persen) dan Kalimantan (49,5
persen). Sementara lokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di
wilayah Kalimantan mencapai 93 persen, sisanya 7 persen berada di wilayah
Sumatera.
Produksi batubara Indonesia mencapai 461 juta ton pada 2015 atau naik enam
kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata pertumbuhan 14%/tahun.
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
juta ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesar
setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Namun Indonesia mengekspor
78,5 persen dari keseluruhan produksi batu baranya, sehingga menjadikan
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
kekurangan listrik serta mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar
minyak. Pada program listrik 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
sebanyak 80–90 Mt per tahun.
Potensi Energi Baru dan Terbarukan
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih
dari 400 GW. Sementara pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
sebelumnya 38 MBOE menjadi 35 MBOE. Penurunan produksi paling
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
c. Jasa Maritim
Jasa Kepelabuhanan
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman | 2017 Halaman 74
Laporanperhatian untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 83 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
pada saat ini masih berkisar 7 hari. Pemerintah telah menargetkan perbaikan
layanan di pelabuhanKINERJA
PERJANJIAN sehingga dwelling time menjadi
TAHUN 2017kurang dari 5 hari pada
(REVISI)
semester pertama 2015. Untuk memperbaiki ini banyak hal yang harus
MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
24 jam dan solusi regulasi dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
pemasukan barang impor yang efisien namun tetap akurat.
Jasa Pariwisata Bahari
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
Indonesia. Bagi pecinta petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan
tempat yang baik untuk wisata yacht. Dalam dekade terakhir kegiatan sail di
Indonesia sudah menjadi agenda penting para pemain yacht dunia. Sejumlah
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
RPJM Nasional 2015-2019 dengan target kunjungan wisata pada tahun 2019
adalah sejumlah 19 juta wisatawan.
Pemanfaatan Ruang Laut
Sumber daya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil sangat penting bagi
pembangunan terutama pembangunan di tingkat lokal. Kawasan tersebut
merupakan lokasi utama bagi kegiatan-kegiatan beberapa sektor
pembangunan antara lain: (1) perikanan budidaya maupun tangkap; (2)
pariwisata bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4)
pertambangan seperti minyak, gas, timah dan galian lainnya; (5) perhubungan
laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
merupakan salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya alam secara
besar-besaran karena kandungan sumber daya alamnya yang kaya.
d. Lingkungan dan Kebencanaan
Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat,
sehingga jumlah industri di Indonesia semakin bertambah. Perkembangan
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
84 MenurutLaporan
data Kinerja Kementerian Koordinator
dari Kementerian Lingkungan Bidang Kemaritiman
Hidup | 2017
dari hasil Halaman 75
pemantauan
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan
Potensi batubara terkonsentrasi di Sumatera (50 persen) dan Kalimantan (49,5
persen). Sementara lokasi produksi batubara di Indonesia terbesar berada di
wilayah Kalimantan mencapai 93 persen, sisanya 7 persen berada di wilayah
Sumatera.
Produksi batubara Indonesia mencapai 461 juta ton pada 2015 atau naik enam
kali lipat dalam 15 tahun terakhir, dengan rerata pertumbuhan 14%/tahun.
Jumlah produksi tertinggi pernah dicapai pada 2013 dengan mencapai 474
juta ton. Produksi Batubara Indonesia menempati peringkat keempat terbesar
setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Namun Indonesia mengekspor
78,5 persen dari keseluruhan produksi batu baranya, sehingga menjadikan
Indonesia sebagai pengekspor batu bara termal terbesar di dunia. Sementara
konsumsi batu bara domestik diperkirakan akan meningkat untuk mengatasi
kekurangan listrik serta mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar
minyak. Pada program listrik 35 Gigawatt (GW), 20 GW di antaranya adalah
berbasis batu bara. Hal ini akan meningkatkan konsumsi batu bara domestik
sebanyak 80–90 Mt per tahun.
Potensi Energi Baru dan Terbarukan
Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber
daya energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, bioenergi,
sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu
lapisan laut. Total potensi energi terbarukan (EBT) Indonesia mencapai lebih
dari 400 GW. Sementara pemanfaatannya masih kurang dari 2% potensi
tersebut. Produksi EBT sampai tahun 2015 menunjukan tren yang negatif,
terutama tenaga air yang mengalami penurunan produksi hingga 7,6% dari
sebelumnya 38 MBOE menjadi 35 MBOE. Penurunan produksi paling
signifikan terjadi pada biodiesel mendekati 60% pada 2015 dari sebelumnya
mendekati 4 juta KL pada 2014 menjadi sekitar 1,6 juta KL. Penurunan
produksi biodiesel pada 2015 dipengaruhi oleh terjadinya penurunan produksi
crude palm oil (CPO) sebagai dampak dari El Nino.
c. Jasa Maritim
Jasa Kepelabuhanan
Sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai lebih dari 95.181 km dan
jumlah pulau lebih dari 17.500 pulau, di mana 16.056 pulau di antaranya
sudah diakui oleh PBB. Untuk itu Indonesia memerlukan konektivitas dan
sistem transportasi antar pulau yang memadai. Pembangunan transportasi
laut selain memerlukan dukungan infrastruktur kepelabuhanan juga
memerlukan dukungan infrastruktur lunak (softstructure) berupa sistem
tatakelola dan jasa kepelabuhanan.
Kondisi jasa kepelabuhanan di Indonesia pada saat ini masih memerlukan
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman | 2017 Halaman 76
Laporanperhatian untuk dikembangkan.
Kinerja Kementerian Dwelling
Koordinator Bidang time, atau waktu pelayanan
Kemaritiman 85 rata-
rata sejak mulai bongkar hingga kontainer siap di bawa keluar pelabuhan,
pada saat ini masih berkisar 7 hari. Pemerintah telah menargetkan perbaikan
layanan di pelabuhan sehingga dwelling time menjadi kurang dari 5 hari pada
semester pertama 2015. Untuk memperbaiki ini banyak hal yang harus
dilakukan, antara lain dengan solusi IT melalui implementasi kebijakan
National Single Windows, solusi budaya kerja dengan menerapkan pelayanan
24 jam dan solusi regulasi dengan menyederhanakan mekanisme perijinan
pemasukan barang impor yang efisien namun tetap akurat.
Jasa Pariwisata Bahari
Potensi wisata bahari Indonesia bukan hanya dari keindahan saja. Olah raga
bahari seperti memancing, surfing dan diving mendapatkan surganya di
Indonesia. Bagi pecinta petualangan, kepulauan Indonesia juga merupakan
tempat yang baik untuk wisata yacht. Dalam dekade terakhir kegiatan sail di
Indonesia sudah menjadi agenda penting para pemain yacht dunia. Sejumlah
rute sail yang dikenal antara lain Ambon-Darwin.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia ini diproyeksikan sebagai
penyumbang devisa yang penting. Arah kebijakan pemerintah sangat jelas
dengan menempatkan pariwisata sebagai salah satu program unggulan dalam
RPJM Nasional 2015-2019 dengan target kunjungan wisata pada tahun 2019
adalah sejumlah 19 juta wisatawan.
Pemanfaatan Ruang Laut
Sumber daya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil sangat penting bagi
pembangunan terutama pembangunan di tingkat lokal. Kawasan tersebut
merupakan lokasi utama bagi kegiatan-kegiatan beberapa sektor
pembangunan antara lain: (1) perikanan budidaya maupun tangkap; (2)
pariwisata bahari dan pantai; (3) industri maritim seperti perkapalan; (4)
pertambangan seperti minyak, gas, timah dan galian lainnya; (5) perhubungan
laut dan alur pelayaran; dan yang paling utama adalah (6) kegiatan konservasi
laut dan pesisir seperti mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil di segala pelosok dunia
merupakan salah satu kawasan tempat eksploitasi sumber daya alam secara
besar-besaran karena kandungan sumber daya alamnya yang kaya.
d. Lingkungan dan Kebencanaan
Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini semakin berkembang pesat,
sehingga jumlah industri di Indonesia semakin bertambah. Perkembangan
tersebut memberikan konsekuensi terhadap lingkungan, seperti pencemaran
air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah yang diakibatkan dari kegiatan
industri yang menghasilkan limbah, termasuk limbah B3 dan limbah non B3.
Limbah B3.
Laporan KinerjaKementerian
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman | 2017 Halaman 77
86 Menurut data dari Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan
Laporan Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
pengelolaan limbah B3 tahun 2015 diperoleh data limbah B3 sejumlah
125,540,827.76 ton dari 269 perusahaan di sektor pertambangan, energi dan