Anda di halaman 1dari 19

Utilitas Ekonomi Daerah

dalam Kegiatan Hulu


Migas di Kalimantan
Utara

Disampaikan dalam Kuliah Umum


Industri Hulu Migas oleh:
Dr. Mappa Panglima Banding

Tarakan, 27 Oktober 2020


Agenda 01 Aktivitas Hulu Migas di Kalimantan Utara

02 Kontribusi Migas bagi Kalimantan Utara

03 Dampak Aktivitas Industri Hulu Migas


1. Aktivitas Hulu Migas di Kalimantan Utara
• 1. Aktivitas Hulu Migas di Kalimantan Utara
6. Di periode berikutnya Pertamina
3. Jepang (1942 ꟷ 1945) kembali menjalin kerja sama dengan
1897 ꟷ 1905 4. Setelah Indonesia TAC, yakni Expan-PT Medco E&P (1992
1. Nederlandsh merdeka, malalui ꟷ 2008)
Indische Industrie en perusahaan Pertamin yang 7. Pertamina mengambil alih melalui anak
Hander Maatchaapij merupakan cikal bakal awal perusahaannya, yakni Pertamina EP
(NIHM) berdirinya Pertamina (1945 ꟷ Asset 5 Field Tarakan (2008 – sekarang)
1972)
2 5

1 3&4 6&7
1905 ꟷ 1942 1972 ꟷ 1992
2. Batavia Petroleum Pertamina bekerja sama dengan
Maatchaapij (BPM) Technical Assistance Contract (TAC)
Tesero perusahaan minyak asal
Amerika Serikat
JUMLAH CADANGAN MINYAK YANG TELAH
DI EKPLOITASI
Kandungan minyak bumi di bawah tanah,
secara nasional sudah mulai menipis. Secara
umum, cadangan minyak nasional sudah mulai
terbatas untuk dieksplorasi. Sebab, sebagian
besar minyak bumi telah banyak di kuras habis
di masa lalu khusus nya di masa penjajahan
telah terjadi eksploitasi besar – besaran yang
dilakukan oleh para penjajah dari Eropa
maupun Asia. Jumlah nya telah mencapai 23
Miliar Barel.
Sementara cadangan minyak bumi yang
tersisa, hanya sekitar 3,7 miliar barel. Namun
berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan,
kandungan minyak yang potensial untuk
dilakukan eksploitasi masih ada sebanyak 43,7
miliar barel. Namun tingkat kedalaman minyak
tersebut sangat jauh di dalam tanah, dan
tingkat keberhasilannya pun belum dapat di
pastikan.
Perusahaan yang terlibat dalam
bidang migas
1. PT MEDCO E&P TARAKAN WAREHOUSE
(PAMDOCK)
2. PT. SUCOFINDO CABANG TARAKAN
3. PT PERUSAHAAN GAS NEGARA AREA TARAKAN
4. Demo room Pertamina EP Tarakan Filed
5. PT Pertamina EP Aset 5 Tarakan
6. PT Abadi Bhakti Abadi
7. PT Putra Kaltara
8. PT Indah Dewi
9. Koperasi Karyawan Pembangunan Exspan
10. PT Fauzan Putra Unggul
11. PT Global Multi Usaha
12. PT Etam Gembira
13. PT Rian Rachmad Abadi
14. PT Terang Dunia Agung
15. PT Alas Agung 7
16. PT Nur Kassatama Indonesia
17.PT Markoni Utama
18. PT Karya Penujuru
19. PT Dian Sarana Lestari
20. PT Wijaya Megasarana
2. Kontribusi Migas bagi Kalimantan Utara

• Perekonomian Negara-Negara yang memiliki sumber


daya alam migas yang berlimpah cenderung tergantung
kepada hasil migas (Youngquist , 1999)
• Hingga saat ini hasil migas dan peran sektor migas
dalam menopang perekonomian negara atau daerah
penghasil migas tidak tergantikan (Youngquist , 1999)
• Secara tradisional pertumbuhan ekonomi dipengaruhi
oleh tiga faktor, yakni: kapital (tanah dan peralatan),
manusia (tenaga kerja), dan teknologi (Solow, 1956).
2. Kontribusi Migas bagi Kalimantan Utara
• Capaian kinerja perekonomian di suatu
wilayah dapat ditinjau melalui Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB).
PDRB merupakan total dari nilai
tambah yang tercipta dari seluruh
aktivitas ekonomi. Dengan demikian,
perubahan angka PDRB menunjukkan
naik atau turunnya aktivitas ekonomi
pada wilayah tersebut.
• Perekonomian Provinsi Kalimantan
Utara masih menunjukkan tren yang
positif. Pada tahun 2019, tercatat
pertumbuhan ekonomi Provinsi
Kalimantan Utara sebesar 6,91 persen.
Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan
pertumbuhan ekonomi pada tahun
2018 yang hanya mampu tumbuh
sebesar 6,05 persen. Dibandingkan
dengan provinsi lainnya di Pulau
Kalimantan, pertumbuhan ekonomi di
Provinsi Kalimantan Utara merupakan
yang tertinggi.
2. Kontribusi Migas bagi Kalimantan Utara
2. Kontribusi Migas bagi Kalimantan Utara

Keberadaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu/Minyak dan Gas Bumi
bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama di Provinsi Kaltara, memberikan stimulus bagi
masyarakat. Kegiatan Usaha Hulu Migas, selain menyumbang pendapatan negara juga
menunjang pembangunan di daerah melalui pajak, participate Interest 10 Persen bagi BUMD
untuk berperan dalam KKKS di wilayah penghasil Migas. Efek tersebut seperti terbukanya
kesempatan kerja bagi masyarakat, jalur distribusi perekonomian yang lebih maju, tumbuhnya
pengusaha-pengusaha lokal yang bermitra dengan KKKS, pemberdayaan ekonomi dan
masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial. 

Ketentuan bagi hasil DBH diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Berdasarkan UU tersebut, dari 100 persen pendapatan minyak
bumi, pemerintah pusat mendapat bagian 84,5 persen. Sementara itu, pemerintah daerah mendapat 15,5 persen, yang
0,5 persennya dialokasikan untuk pendidikan. Adapun sisa 15 persen dibagi sesuai ketentuan berlaku. Contohnya, bila
daerah penghasilnya merupakan kabupataen/kota, maka rinciannya sebagai berikut 3 persen untuk provinsi, 6 persen
untuk kabupaten/kota penghasil minyak, dan 6 persen untuk kabupaten/kota non-penghasil. Untuk bagi hasil gas
bumi, pemerintah pusat mendapatkan 69,5 persen dan pemerintah daerah 30,5 persen, yang 0,5 persennya untuk
pembangunan pendidikan. Sisa 30 persennya kemudian dibagi sesuai ketentuan berlaku. Contohnya, bila daerah
penghasilnya merupakan kabupataen/kota, maka rinciannya 6 persen untuk provinsi, 12 persen untuk kabupaten/kota
penghasil, dan 12 persen untuk kabupaten/kota non-penghasil.
2. Kontribusi Migas bagi Kalimantan Utara
3. Dampak Aktivitas Industri Hulu Migas

• Sebelum Proses Operasi,


• eksplorasi, pengembangan lapangan migas
• Saat Operasi
• produksi/ eksploitasi, lifting minyak bumi atau gas alam.
• Setelah Operasi.
3. Dampak Aktivitas Industri Hulu Migas

• Dampak Langsung
• Operator Migas
• Provider Layanan Migas
• Dampak Tidak Langsung
• Yang menggerakkan sector transportasi, industry hilir, IT, dll
• Dampak Induksi,  merupakan dampak positif industri hulu migas
bagi:
• Sektor Utilitas
• Infrastruktur,
• Keamanan nasional, dll
3. Dampak Aktivitas Industri Hulu Migas

Dampak Langsung buat Daerah:


1. Tanggung jawab sosial industri hulu migas yang dilakukan secara industrial, baik oleh SKK
Migas maupun KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama).
2. Corporate social responsibility (CSR) murni dari perusahaan.
3. Dana bagi hasil (DBH) migas untuk daerah.
4. Partisipacing interest 10 persen, yakni memberikan kesempatan bagi masyarakat melalui
BUMD, untuk terlibat dalam kegiatan hulu migas sebesar 10 persen.
5. Kewajiban perusahaan membayar pajak daerah, sehingga secara otomatis menambah
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
6. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Migas, yaitu kewajiban perusahaan membayar PBB, baik
dalam bentuk bangunan, area tanah, maupun hasil bumi. Pembayaran PBB ini melalui
pemerintah pusat, kemudian pemerintah pusat akan menyalurkan ke daerah sekitar 92
persen.
7. Tenaga kerja lokal. Kegiatan hulu migas itu daerah, tentu akan lebih optimal menggunakan
tenaga kerja daerah yang qualified dan memenuhi syarat.
3. Dampak Aktivitas Industri Hulu Migas

Dampak Tidak Langsung buat Daerah:


1. Bisnis penyedia barang dan jasa lokal. Artinya kegiatan hulu
migas memberikan multiplier effect kepada daerah, untuk ikut
serta dalam bisnis hulu migas melalui BUMD atau badan usaha
lokal sesuai ketentuan yang ada (Pengembangan Vendor Lokal).
2. Ketersediaan infrastruktur yang memadai bagi masyarakat.
3. Pasokan minyak bumi untuk ketersediaan bahan bakar minyak
(BBM).
4. Pasokan gas untuk bahan bakar kelistrikan di daerah.
5. Keberadaan industri turunan.
3. Dampak Aktivitas Industri Hulu Migas
Pengembangan
vendor lokal
Dalam hal pengadaan barang atau jasa untuk aktivitas indusri
hulu migas, pengembangan penyedia barang/jasa lokal juga
menjadi prioritas. Hal ini diatur dalam Pedoman Tata Kerja
Pengelolaan Rantai Suplai tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Revisi 4. PTK tersebut
menjelaskan, KKKS, penyedia barang/jasa, dan
subkontraktor wajib menggunakan barang/jasa dalam
negeri. Pada PTK itu dijelaskan pula, Badan Usaha Milik
Daerah , koperasi, dan perusahaan lokal mendapat prioritas
untuk berpatisipasi dalam proses tender pengadaan
barang/jasa.

Nilai paket tendernya dapat mencapai Rp 10 miliar untuk


kontrak dalam rupiah atau 1 juta dolar AS untuk kontrak
dalam kurs dolar. Contohnya, penggunaan konten lokal untuk
Tangguh Expansion Project oleh BP Indonesia. Hingga akhir
Oktober 2019, realisasi penggunaan konten lokal untuk
barang dan jasa di lokasi onshore masih memenuhi
komitmen kontrak sebesar 37,33 persen.
Referensi
BPS Provinsi Kalimantan Utara, 2019, Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Utara 2019.

https://kaltim.tribunnews.com/2019/10/24/dana-transfer-ke-kalimantan-utara-2020-sentuh-rp-19-triliun-ini- rin
ciannya
.

Pusat Data dan Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral, 2016, Dampak Kegiatan Usaha Hulu
Migas Terhadap Perekonomian Regional Wilayah Kerja Migas (Studi Kasus Provinsi Jambi), Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral.

Solow, R. M. 1974. The Economics of Resources. American Economic Review, 64: 1 – 14.

Youngquist, W. 1999. The Post Petroleum Paradigm and Population. Population and Enviroment, 20: 297-315.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai