Gunung Tidar terletak di tengah Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah berada pada
ketinggian 503 mdpl dan luas 70.1 Hektar. Gunung Tidar menjadi kawasan resapan air di
Kota Magelang dan Gunung Tidar menjadi hutan kota yang rindang dengan sebagian besar
pohon pinus dan berdasarkan penelitian dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
kurang lebih ada 111 jenis flora (tanaman) yang tumbuh serta menjadi tempat hidup
berbagai fauna (satwa) seperti ular, tupai, burung, monyet ekor panjang, dan banyak lagi.
Gunung Tidar memenuhi kriteria sebagai Fungsi Kebun Raya yaitu konservasi,
penetilitan, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan. Oleh sebab itu, Gunung Tidar
ditetapkan sebagai Kebun Raya di Kota Magelang berdasarkan KEPUTUSAN WALIKOTA
NOMOR 031/035/112 TAHUN 2021 tentang Penetapan Lokasi Kebun Raya Daerah Kota
Magelang.
Berdasarkan informasi sejarah Gunung Tidar berasal dari kata Mukti dan Kadadar,
Mukti memiliki arti bahagia, berpangkat, sukses dalam hidup sedangkan Kadadar diartikan
sebagai dididik, ditempa dan diuji. Sehingga Mukti dan Kadadar mempunyai arti siapa yang
ingin hidup bahagia, berpangkat dan meraih kesuksesan dalam hidup harus dididik, ditempa
dan diuji agar menjadi pribadi yang mumpuni dan tangguh.
Gunung Tidar ini juga sering disebut dengan wisata religi. Yang mana didalamnya
terdapat beberapa tempat bersejarah yang dapat di kunjungi oleh masyarakat, diantaranya :
FILOSOFI
Nama Tanah Air Satu Bangsa
mengandung makna, yaitu Tanah Air
Ribuan pulau di Indonesia yang
membentang dari Sabang sampai
Merauke.
Satu Bangsa Keberagaman suku
bangsa, agama, ras, adat istiadat, budaya
dan bahasa. Meskipun berbeda-berbeda
tetapi tetap satu dalam bingkai NKRI
(Negara Kesatuan Republik Indonesia)
7. Tiang Bendera Puncak Gunung Tidar.
Tiang Puncak Gunung Tidar
ini memiliki sejarah dalam
perjuangan bangsa. Pada zaman
peperangan, di Puncak Tidar telah
terpancang sebuah tiang bendera,
tempat bendera Jepang sehari-
harinya dikibarkan mulai pukul 06.00
pagi.
Pada tanggal 25 September
1945 melalui ajakan dari pejuang yang bernama Pak Suroso, seluruh rakyat Magelang
berduyun-duyun menuju Puncak Tidar untuk melaksanakan Pengibaran Bendera Merah
Putih yang pertama kalinya.
Tepat pada pukul 05.00 pagi, Bendera Merah Putih dikibarkan dan diiringi lagu
Merah Putih, seluruh masyarakat yang ada di Puncak Tidar pun terharu tak bisa menahan air
mata. Penuh rasa haru dan bangga karena untuk pertama kalinya Bendera Merah Putih
berkibar di Puncak Tidar. Tiba-tiba, meletuslah senjata api memecahkan kesunyian Lembah
Tidar di pagi itu. Peperangan antara pasukan Jepang dan rakyat Magelang pun tak dapat
terelakan, banyak rakyat Magelang yang tewas saat itu.
Dan seperti itulah asal mula adanya Tiang Bendera Puncak Gunung Tidar yang dapat
kita kunjungi hingga saat ini.