DENGAN STROKE
HUSNI MUBAROK
2111515117
NON REGULER
STROKE
DEFINISI
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditanganisecara cepat
dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadakyang disebabkan karena
terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi padasiapa saja dan kapan saja
(Muttaqin, 2008).
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepatakibat
gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsungselama 24 jam
atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak(Corwin, 2009).
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yangdiakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler
selama beberapa tahun (Smeltzeret al , 2002).
KLASIFIKASI
1.Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu: (Muttaqin,2008)
a.Stroke Hemoragi,
1. Perdarahan intraserebra
2. Perdarahan subaraknoid
Pedarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM. Aneurismayang pecah ini
berasal dari pembuluh darah sirkulasi willisi dan cabang-cabangnya yang terdapat diluar
parenkim otak.Pecahnya arteri dan keluarnyakeruang subaraknoid menyebabkan TIK
meningkat mendadak, meregangnyastruktur peka nyeri, dan vasospasme pembuluh darah
serebral yang berakibatdisfungsi otak global (sakit kepala, penurunan kesadaran) maupun
fokal(hemiparase, gangguan hemisensorik, dll)
Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanyaterjadi saat setelah
lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidakterjadi perdarahan namun terjadi
iskemia yang menimbulkan hipoksia danselanjutnya dapat timbul edema sekunder.
Kesadaran umumnya baik.
a. TIA (Trans Iskemik Attack) gangguan neurologis setempat yang terjadi selama beberapa
menit sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul akan hilang denganspontan dan
sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.
b. Stroke involusi: stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguanneurologis
terlihat semakin berat dan bertambah buruk. Proses dapat berjalan 24 jam atau beberapa hari.
ETIOLOGI
a.Thrombosis Cerebral
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehinggamenyebabkan
iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti disekitarnya. Thrombosis
biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi
karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunantekanan darah yang dapat menyebabkan
iskemi serebral. Tanda dan gejala neurologismemburuk pada 48 jam setelah trombosis.
c. Hipoksia Umum
Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia umum adalah:
a.Hipertensi yang parah
b.Cardiac Pulmonary Arrestc.
c.Cardiac output turun akibat aritmiad.
d. Hipoksia Setempat
Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia setempat adalah:
a. Spasme arteri serebral, yang disertai perdarahan subarachnoid.
b. Vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain.
PATOFISIOLOGI
Infark serbral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak.
Luasnyainfark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh
darah danadekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh
darahyang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lmbat atau cepat)
padagangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh
karenagangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung). Atherosklerotik
sering/cenderung sebagai faktor penting terhadap otak, thrombus dapat berasal dari
flakarterosklerotik, atau darah dapat beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah
akanlambat atau terjadi turbulensi.
Thrombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah terbawa sebagai embolidalam
aliran darah. Thrombus mengakibatkan; iskemia jaringan otak yang disuplai oleh
pembuluh darah yang bersangkutan dan edema dan kongesti disekitar area. Area
edemaini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada area infark itu sendiri.
Edema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang-kadang sesudah beberapa hari.
Dengan berkurangnya edema pasien mulai menunjukan perbaikan. Oleh karena
thrombosis biasanya tidak fatal, jika tidak terjadi perdarahan masif. Oklusi pada
pembuluh darahserebral oleh embolus menyebabkan edema dan nekrosis diikuti
thrombosis. Jika terjadiseptik infeksi akan meluas pada dinding pembukluh darah maka
akan terjadi abses atauensefalitis, atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang
tersumbatmenyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh darah. Hal ini akan menyebabkan
perdarahancerebral, jika aneurisma pecah atau ruptur.
Perdarahan pada otak lebih disebabkan oleh ruptur arteriosklerotik dan hipertensi
pembuluh darah. Perdarahan intraserebral yang sangat luas akan menyebabkan
kematiandibandingkan dari keseluruhan penyakit cerebro vaskuler, karena perdarahan
yang luasterjadi destruksi massa otak, peningkatan tekanan intracranial dan yang lebih
berat dapatmenyebabkan herniasi otak.
Kematian dapat disebabkan oleh kompresi batang otak, hemisfer otak, dan
perdarahan batang otak sekunder atau ekstensi perdarahan ke batang otak.
Perembesandarah ke ventrikel otak terjadi pada sepertiga kasus perdarahan otak di
nukleus kaudatus,talamus dan pons.
Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang anoksia cerebral.
Perubahandisebabkan oleh anoksia serebral dapat reversibel untuk jangka waktu 4-6
menit.Perubahan irreversibel bila anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebral dapat
terjadioleh karena gangguan yang bervariasi salah satunya henti jantung.
Selain kerusakan parenkim otak, akibat volume perdarahan yang relatif banyakakan
mengakibatkan peningian tekanan intrakranial dan menyebabkan menurunnyatekanan
perfusi otak serta terganggunya drainase otak. Elemen-elemen vasoaktif darahyang
keluar serta kaskade iskemik akibat menurunnya tekanan perfusi, menyebabkanneuron-
neuron di daerah yang terkena darah dan sekitarnya tertekan lagi.
Jumlah darah yang keluar menentukan prognosis. Apabila volume darah lebihdari 60
cc maka resiko kematian sebesar 93 % pada perdarahan dalam dan 71 % pada
perdarahan lobar. Sedangkan bila terjadi perdarahan serebelar dengan volume antara 30-
60 cc diperkirakan kemungkinan kematian sebesar 75 % tetapi volume darah 5 cc
danterdapat di pons sudah berakibat fatal. (Misbach, 1999 cit Muttaqin 2008)
MANIFESTASI KLINIS
2. Lumpuh pada salah satu sisi wajah anggota badan (biasanya hemiparesis) yang
timbulmendadak.
8. Gangguan persepsi
KOMPLIKASI
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi, komplikasiini dapat
dikelompokan berdasarkan:
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT).Untuk mendeteksi luas dan daerah
abnormal dari otak, yang juga mendeteksi,melokalisasi, dan mengukur stroke (sebelum nampak
oleh pemindaian CT).
5.EEG
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari jaringan yang
infark sehingga menurunya impuls listrik dalam jaringan otak.
6. Pemeriksaan laboratoriuma.
a. Lumbang fungsi: pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada perdarahanyang masif,
sedangkan pendarahan yang kecil biasanya warna likuor masih normal(xantokhrom) sewaktu
hari-hari pertama.
d. gula darah dapat mencapai 250 mg di dalam serum dan kemudian berangsur-rangsurturun
kembali.
e. Pemeriksaan darah lengkap: untuk mencari kelainan pada darah itu sendiri
PENATALAKSANAAN MEDIS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan, alamat,
pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomorregister, diagnose medis.
2. Keluhan utama
Biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, dan tidakdapat
berkomunikasi.
Serangan stroke hemoragik seringkali berlangsung sangat mendadak, pada saatklien sedang
melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkankejang sampai tidak
sadar, disamping gejala kelumpuhan separoh badan atau gangguanfungsi otak yang lain.
Adanya riwayat hipertensi, diabetes militus, penyakit jantung, anemia, riwayattrauma kepala,
kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat-obat anti koagulan, aspirin,vasodilator, obat-
obat adiktif, kegemukan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN