Anda di halaman 1dari 25

BUKU PANDUAN

PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN TEST


KEMAMPUAN DASAR KEAGAMAAN BAGI MAHASISWA
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

DISUSUN OLEH: LPPM-UNIKS

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (LPPM)


UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI (UNIKS)
TAHUN 2020
TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab : Ir. Hj. Elfi Indrawanis, MM


Pengarah : Harianja, S.Pd., M.Kom
: Trinop Sagiarti, S.P., M.Si
: H. Fitrianto, S.Ag., M.Sh
Ketua Tim : M. Irwan, SE.,MM
Anggota Tim : Bustanur, S.Ag., M.Us
: Alhairi, S.Pd., M.Pd.I
: Helbi Akbar, S.Pd.I.,MA
: Ikrima Mailani, S,Pd.I., M.Pd.I

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan mempersembahkan rasa syukur kepada Allah swt. Tuhan yang maha
Esa, Alhamdulillah telah disusun buku panduan pelaksanaan pembinaan dan test
kemampuan dasar keagamaan bagi mahasiswa Universitas Islam Kuantan Singingi ini.
Dalam proses penyusunan buku panduan ini, tim penyusun telah berupaya untuk
memenuhi standar yang diharapkan mampu dikuasai oleh setiap mahasiswa.
Dengan disusunnya buku panduan ini, semoga dapat dijadikan pedoman dalam
melaksanakan pembinaan kemampuan dasar keagamaan mahasiswa.
Secara sistematis penyusunan buku panduan pembinaan kemampuan dasar
keagamaan ini, mencakup: Latar belakang, tujuan dan manfaat, dasar, pengertian
aspek pembinaan, score penilaian, teknis pelaksanaan pembinaan dan tes serta
dilengkapi dengan bagan/alur pelaksanaan pembinaan dan test kemampuan dasar
keagamaan tersebut.
Kami menyadari penyusunan buku panduan pembinaan dan test kemampuan
dasar keagamaan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu sagala saran dan
masukkan yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna perbaikan dan
penyempurnaan penyusunan dikemudian hari.
Atas kerja samanya kami ucapkan terimakasih, semoga buku panduan ini dapat
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr.wb
Teluk Kuantan, Mei 2020

Tim Penyusun
.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………….………... i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
A. Latar Belakang ………………………………………………… 1
B. Tujuan dan Manfa’at…………………………………………… 2
C. Dasar Pelaksanaan ……… …………………………………….. 3
D. Keterangan Indikator…………………………………………… 3
E. Score Penilaian .………………………………………………... 4
F. Teknis Pelaksanaan …………………………………………….. 4
G. Bagan …………………………………………………………... 6
H. Petugas ………………………………………………………… 7

LAMPIRAN

iii
A. Latar Belakang
Bidang dakwah Islamiyah adalah salah satu bidang yang berada dibawah
naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS), dimana pembentukannya adalah
dalam rangka mengimplementasikan salah satu catur dharma perguruan tinggi
yang ke empat yaitu Dakwah Islamiyah di lingkungan kampus/civitas akademika
perguruan tinggi. Aktivitas dakwah Islamiyah pada perguruan tinggi merupakan
tonggak dari dakwah keseluruhan pada masyarakat. Hal tersebut dikarenakan
dakwah dalam lingkungan kampus memiliki keistimewaan-keistimewaan yang
kompleks, diantaranya:
1. Kampus adalah tempat berkumpulnya para pemuda/i dalam jangka
waktu yang lama
2. Mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan yang ada di lingkungan
kampus adalah kelompok manusia pilihan di tengah masyarakat yang
ada
3. Kampus merupakan salah satu gudang ilmu, tempat melakukan
penelitian, pengabdian maupun kajian-kajian yang ilmiah,
4. Dakwah di lingkungan kampus merupakan wadah paling srategis dan
cocok untuk mencetak kader-kader dan melahirkan pemimpin-
pemimipin dan ulama’-ulama’
5. Kampus merupakan lingkungan yang terbuka dan bebas bagi berbagai
bentuk pengembangan pemikiran kaum intelektual,
6. Mahasiswa memiliki ruang interaksi dan mobilitas yang cukup luas
baik vetikal (kaum professional dan elit birokrasi) maupun horizontal
(pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum)
7. Mahasiswa adalah calon orang tua, pembimbing dan tauladan untuk
massa depan bagi generasi berikutnya. Sehingga lulusan kampus
khususnya lulusan Universitas Islam Kuantan Singingi mampu
mengintegrasikan masing-masing bidang keilmuannya dengan Islam
itu sendiri sesuai dengan visinya yaitu: Unggul dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terintegrasi dengan Islam.

Dikarenakan begitu pentingnya peranan dakwah Islamiyah di lingkungan


kampus, maka bidang dakwah Islamiyah yang telah dibentuk haruslah sukses dan
1
berjalan dengan baik. Sukses atau tidaknya dakwah di suatu kampus, juga
ditentukan oleh adanya kualitas para aktivis dakwahnya. Oleh karena itu, bidang
dakwah Islamiyah yang dberada dibawa naungan Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Kuantan Singingi
(UNIKS) menawarkan beberapa program pembinaan dan mentoring yang akan
menunjang potensi spiritual keagamaan para mahasiswa dari yang awalnya tidak
memiliki keperibadian Islami menjadi memiliki keperibadian Islami sebagaimana
yang diharapkan. Disamping itu, Pembinaan keagamaan yang dilakukan oleh
mentor adalah dalam rangka memberikan bantuan kepada mahasiswa-mahasiswi
yang mengalami kesulitan-kesulitan rohaniyah dalam lingkungan hidupnya agar
orang tersebut mampu mengatasinya sendiri karena timbul kesadaran atau
penyerahan diri terhadap kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa sehingga timbul pada
diri pribadinya tersebut suatu cahaya harapan kebahagiaan hidup saat sekarang
dan masa depannya (dunia dan akhirat). Adapun kegiatan tersebut, yaitu sebagai
berikut:
1. Kegiatan pembinaan baca al-Qur’an
2. Kegiatan pembinaan hafalan al-Qur’an
3. Kegiatan pembinaan praktek ibadah (Shalat fardhu dan shalat
Jenazah)
4. Kegiatan pembinaan pengetahuan dasar keislaman
5. Dan lain-lain dianggap penting
B. Tujuan dan manfaat
Adapun secara khusus tujuan dan manfaat dari kegiatan-kegiatan ini adalah
sebagai berikut:
1. Menciptakan insan cendikia yang beriman dan bertaqa kepada Allah
swt serta mampu berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari
2. Untuk memperbaiki, meningkatkan dan memperkaya kemampuan
dalam membaca alqur’an demi terjaganya originalitas praktek tilawah
sesuai dengan sunnah dan adab rasulullaah saw.
3. Memperbaiki bacaan-bacaan ibadah harian secara continue
4. Menanamkan loyalitas awal terhadap Islam
5. Menanamkan akan pentingnya pengetahuan agama Islam
6. Memberikan motivasi dalam menuntut ilmu
7. Dalam rangka pembinaan sebagai anggota masyarakat yang intelektual
2
8. Sebagai prasyarat dalam mengikuti ujian sarjana bagi seluruh
mahasiswa-mahasiswa Universitas Islam Kuantan Singingi. Sehingga
setelah pembinaan selesai mahasiswa akan diberikan tes untuk
mengukur kemampuan yang telah dicapai sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan melalui bidang dakwah islamiyah.
C. Dasar
Dalam rangka menunjang kurikulum berbasis Kerangkan Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI), maka setia mahasiswa yang akan mengikuti ujian
komprehensif atau skripsi di Universitas Islam Kuantan Singingi harus terlebih
dahulu mendapatkan surat keterangan lulus tes kemampuan dasar keagamaan
sebagai bentuk keintegrasian keilmuannya nanti dengan agama Islam
sebagaimana yang tertera pada visi-misi Universitas Islam Kuantan Singingi itu
sendiri. Adapun surat yang keteranga lulus/bebas kemampuan dasar keagamaan
tersebut dikeluarkan oleh LPPM-UNIKS.
D. Keterangan
1. Bacaan al-Qur’an
Dalam aspek ini, mahasiswa atau mahasiswi akan di uji kemampuan
bacaan al-Qur’annya, dimana indikator yang dinilai adalah;
a. Ketepatan tajwid yang meliputi: Mad dan Qashar, Qalqalah,
Idgham, ikhfa’, Izhar dan lain-lain
b. Makharijul huruf (Ketepatan huruf)
c. Fashahah
d. Adab
e. Kelancaran
2. Hafalan al-Qur’an
Dalam aspek ini, mahasiswa atau mahasiswi akan di uji kemampuan
hafalan al-Qur’annya, dimana penguji akan memberikan 5 pertanyaan yang
diambil dari surah-surah al-Qur-an yang ada pada Juz 30. Adapun bentuk
hafalannya seperti sambung ayat atau membacakan langsung satu surah
yang disebutkan oleh penguji. Sebagai panduan dan kisi-kisi silahkan di
download di laman Website LPPM-UNIKS (www.lppm.uniks.ac.id)
3. Praktek/bacaan shalat fardhu
Pada aspek ini, mahasiswa atau mahasiswi akan di uji dengan 5
pertanyaan yang terkait dengan hafalan bacaan-bacaan shalat wajib dan
3
keterampilannya dalam mempraktekkan gerakan-gerakan shalat wajib
tersebut.(contoh: Sebutkan bacaan sujud?)
4. Praktek/bacaan shalat jenazah
Pada aspek ini, mahasiswa atau mahasiswi akan di uji dengan 5
pertanyaan yang terkait dengan hafalan bacaan shalat jenazah dan
keterampilannya dalam mempraktekkan gerakan-gerakan yang ada pada
shalat tersebut.(contoh: Sebutkan bacaan takbir ke 2?)
5. Wawasan keagamaan

Pada aspek ini, mahasiswa atau mahasiswi juga akan di uji dengan 5
pertanyaan yang terkait dengan keilmuan, pengetahun atau wawasannya
tentang agama Islam. Jawaban dari pertanyaan pada aspek ini bisa
berbentuk argumentasi, pendapat atau analisa yang diuraikan secara lisan
didepan penguji dan atau bisa saja dimintak untuk membacakan do’a-do’a
sehari-hari.

E. Score Penilaian

ANGKA INDEKS
KETERANGAN
HURUF
80-100 A LULUS
70-79 B LULUS
60-69 C LULUS
< 59 D TIDAK LULUS

F. Teknis Pelaksanaan Pembinaan dan Tes

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka berikut adalah teknis


pelaksanaan dan teknis tes kemampuan dasar keagamaan mahasiswa yang akan
terapkan:
No. Kegiatan Uraian
1. Kegiatan a. Mahasiswa mendownload buku panduan, form penilaian
Utama dan form rekomendasi pada laman Website LPPM-
UNIKS (www.lppm.uniks.ac.id)
b. Mahasiswa mendaftar di LPPM-UNIKS bagian dakwah

4
Islamiyah untuk melakukan tes kemampuan dasar
keagamaan
c. Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, akan
direkomendasikan untuk melakukan pembinaan oleh
mentor yang sudah ditentukan
d. Pembinaan yang diberikan hanya pada indikator yang
belum tuntas pada 5 aspek yang di ujikan (keterangan
ada dalam surat rekomendasi yang telah di isi oleh
penguji)
e. Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus, akan
mendapatkan surat keterangan lulus yang dikeluarkan
oleh LPPM-UNIKS
f. Mahasiswa dipersilahkan menggunakan sesuai dengan
kebutuhannya.
2. Kegiatan a. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah mahasiswa
Khusus universitas Islam Kuantan Singingi semester angkatan
masuk tahun 2017
b. Penunjukkan mentor dan penguji berdasarkan hasil
musyawarah bidang dakwah Islamiyah bersama unsur
yang ada di LPPM. ditandai dengan SK Rektor
Universitas Islam Kuantan Singingi
c. Jadwal pelayanan pembinaan setiap hari kamis
d. Jadwal pelayanan tes setiap hari selasa dan kamis

Untuk lebih jelas bisa dilihat pada bagan berikut ini:t

5
BAGAN ALUR PEMBINAAN DAN TEST KEMAMPUAN DASAR
KEAGAMAAN MAHASISWA
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Mahasiswa Mendownload
Form Penilaian, Buku Petunjuk dan Kisi-Kisi Test
Pada Laman Website LPPM-UNIKS
(www.lppm.uniks.ac.id)

Test dan Penilaian :


Bacaan al-Qur’an
Hafalan al-Qur’an
3. Praktek/Bacaan Shalat Fardhu
4. Praktek /Bacaan Shalat Jenazah
5. Wawasan Keagamaan

PEMBINAAN Mahasiswa Menyerahkan


Form Penilaian Kepada Penguji

REKOMENDASI

TIDAK LULUS LULUS

LPPM MENGELUARKAN SURAT KETERANGAN LULUS

6
G. Petugas

Untuk mengsukseskan program-program yang akan dilaksanakan


tersebut, maka rektor Universitas Islam Kuantan Singingi menugaskan beberapa
orang dosen, yaitu sebagai berikut:

NO
NAMA TUGAS KETERANGAN
.

1. Bustanur, S.Ag.,M.Us Penguji TI dan FIS

2. Alhairi, S.Pd.I., M.Pd.I Penguji FTK dan FAPERTA

3. Helbi Akbar, S.Pd.I., MA Mentor Mahasiswa (Laki-laki)

Ikrima Mailani, S.Pd.I.,


4. Mentor Mahasiswi (Perempuan)
M.Pd.I

7
Lampiran

FORMAT PENILAIAN TEST KEMAMPUAN DASAR KEAGAMAAN


MAHASISWA-MAHASISWI UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN
SINGINGI

Nama : Program Studi :


NPM : Fakultas :
ASPEK INDIKATOR YANG
NO. SCORE KET.
PENILAIAN DINILAI
1. Ketepatan Tajwid 1 2 3 4
2. Ketepatan Huruf 1 2 3 4
1 TEST BACAAN 3. Fashahah 1 2 3 4
. AL-QUR’AN 4. Adab 1 2 3 4
5. Kelancaran 1 2 3 4
Jumlah
1. Pertanyaan I 1 2 3 4
2. Pertanyaan II 1 2 3 4
TEST
2 3. Pertanyaan III 1 2 3 4
HAFALAN
. 4. Pertanyaan IV 1 2 3 4
AL-QUR’AN
5. Pertanyaan V 1 2 3 4
Jumlah
1. Pertanyaan I 1 2 3 4
TEST 2. Pertanyaan II 1 2 3 4
PRAKTEK/
3 3. Pertanyaan III 1 2 3 4
BACAAN
. 4. Pertanyaan IV 1 2 3 4
SHALAT
FARDHU 5. Pertanyaan V 1 2 3 4
Jumlah
1. Pertanyaan I 1 2 3 4
TEST 2. Pertanyaan II 1 2 3 4
4 PRAKTEK/BAC 3. Pertanyaan III 1 2 3 4
. AAN SHALAT 4. Pertanyaan IV 1 2 3 4
JENAZAH 5. Pertanyaan V 1 2 3 4
Jumlah
1. Pertanyaan I 1 2 3 4
2. Pertanyaan II 1 2 3 4
TEST 3. Pertanyaan III 1 2 3 4
5
WAWASAN
. 4. Pertanyaan IV 1 2 3 4
KEAGAMAAN
5. Pertanyaan V 1 2 3 4
Jumlah
TOTAL SCORE (JUMLAH 1+2+3+4+5)

Teluk Kuantan, . . . . . .. . . . . . . . . . . 2020

Penguji

__________________
NIDN.
8
KOPS LPPM-UNIKS

SURAT REKOMENDASI
Nomor: .... /LPPM/UNIKS/ ... /2020

Assalamualaikum Wr. Wb.


Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : M. Irwan, SE.,MM
NIDN : 1012058301
Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat
Memberikan rekomendasi kepada mentor untuk melaksanakan pembinaan
terhadap mahasiswa/mahasiswi berikut:
Nama :
NPM :
Program Studi :
Fakultas :
Pembinaan yang dilakukan terkait dengan hal-hal berikut :

NO
ASPEK YANG DIBINA KETERANGAN
.
1. Bacaan al-Qur’an
2. Hafalan al-Qur’an (Juz 30)
3. Praktek/ Bacaan Shalat fardhu
4. Praktek/ bacaan Shalat Jenazah
5. Wawasan Keagamaan

Demikian rekomendasi ini dibuat, untuk dapat digunakan sebagaimana


mestinya.

Teluk Kuantan, . . . . . . . . . . . . . . . 2020

Ketua LPPM,

M. IRWAN, SE.,MM
NIDN. 1012058301

9
KISI-KISI/MATERI
TES BACAAN DAN HAFALAN ALQUR’AN

Surah Ad-dhuha sampai surah An-Naas


1. Adh-Dhuha (11)
   
           
        
         
         
         
2. Al-Insyirah (8)
   
         
         
          
   
3. At-Tiin (8)
   
       
         
       
        
      

4. Al-Alaq (19)
   
          
        
          
        
          
        
           
      
        
   
10
5. Al-Qadr (5)
   
         
         
        
     
6. Al-Bayyinah (8)
   
       
       
         
        
        
       
       
        
       
        
         
         
7. Al-Zalzalah (8)
   
       
         
        
        
       
8. Al-‘Adiyaat (11)
   
      
          
        
          
          
  
9. Al-Qaari’ah (11)
   
        
       
       

11
          
          

10. At-Takaatsur (8)


   

        


          
       
       
11. Al-‘Ashr (3)
   
         
      
12. Al-Humazah (9)
   
         
          
         
         
 
13. Al-Fiil (5)
   
         
        
        

14. Al-Qurays (4)


   
       
        
   
15. Al-Maa’uun (7)
   
       
        
         
    
16. Al-Kautsar (3)

12
   
        
   

17. Al-Kaafiruun (6)


   
          
           
        
18. An-Nasr (3)
   
         
         
  

19. Al-Lahab (5)


   
           
         
     

20. Al-Ikhlas (4)


   
            
     
21. Al-Falaq (5)
   
            
          
   
22. An-Naas (6)
   
           
         
   

13
KISI-KISI/MATERI TES PRAKTEK DAN BACAAN SHALAT FARDHU

RUKUN SHALAT FARDHU


BESERTA BACAANNYA

1. Niat
Perbuatan tergantung pada niatnya. Sehingga niat menjadi hal yang
wajib untuk dilakukan sebelum melakukan sebuah amalan. Termasuk dalam
shalat, terlepas tentang fiqh apakah niat tersebut diungkapkan ataupun cukup
dalam hati. Berikut adalah salah satu contoh niat shalat yaitu shalat shubuh:

‫ض الصُّ بْح َر َكعتَي ِْن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة َأدَا ًء هلل تَ َعالَى‬ َ ‫ُأ‬
َ ْ‫صلِّى فَر‬
Artinya :Aku niat melakukan shalat fardhu subuh 2 rakaat menghadap
qiblat karena Allah ta’ala.
Adapun untuk niat shalat yang lain. Jenis shalat pada lafadz niat tersebut
diganti dengan shalat yang dimaksud begitupun dengan jumlah raka’atnya.
Misal, kalau dzuhur menjadi dzuhri arba’a raka’atim. Kalau Maghrib
jadi maghribi tsalaatsa raka’aatim dan begitu seterusnya.

2. Berdiri (bagi yang mampu)


3. Bacaan Takbiratul ihram dan Iftitah

Kemudian setelah melafadzkan niat, tahap selanjutnya adalah dengan


melakukan takbiratul ihram dengan gerakan mengangkat kedua telapak tangan
sambil melafadzkan bacaan takbir yaitu “Allahu akbar” Pembacaan takbir
dilakukan dalam setiap gerakan shalat kecuali saat i’tidal. Kemudian setelah
takbiratul ihram masuk kepada do’a iftitah. Ada beberapa lafadz doa iftitah,
yaitu:
1. ‫ اِنِّى‬. ‫ص ْياًل‬ ِ َ‫هللاُ اَ ْكبَ ُر َكبِرًا َو ْال َح ْم ُد هلِل ِ َك ِش ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوا‬
َ‫ض َحنِ ْيفًا ُم ْسلِ ًما َو َما اَنَا ِمن‬َ ْ‫ت َوااْل اَر‬ ِ ‫ْت َوجْ ِه َي لِلَّ ِذيْ فَطَ َرال َّس َما َوا‬ ُ ‫َو َّجه‬
. َ‫ي َو َم َماتِ ْي هلِل ِ َربِّ ْال َعا لَ ِم ْين‬ َ ‫ اِ َّن‬. َ‫ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬
َ ‫صاَل تِ ْي َونُ ُس ِك ْي َو َمحْ يَا‬
14
َ‫ت َواَنَ ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬
ُ ْ‫الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوبِ َذ لِكَ اُ ِمر‬
Artinya: Allah maha besar dengan sebesar besarnya. Segala puji yang
sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang
hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah
menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan
kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang
menyekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku
hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun
sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku
adalah termasuk orang orang yang berserah diri. (Muslim)

2. ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬
,‫ب‬ ِ ‫ت بَ ْينَ ْال َم ْش ِر‬ َ َ‫اللَّ ُح َّم بَا ِع ْد بَ ْينِى َوبَ ْينَ خَ طَا ي‬
ْ ‫اى َك َما بَا َع ْد‬
‫ اللَّهُ َّم‬, ‫َس‬ِ ‫اللَّهُ َّم نَقِّنِى ِمن ْالخَ طَايَا َك َما يُنَقَّى الثَّوبُ االَ ْبيَضُ ِمنَ ال َّدن‬
‫ج َو ْالبَ َر ِد‬
ِ ‫ى بِ ْال َما ِء َوالثَّ ْل‬
َ ‫ا ْغ ِسلْ خَ طَايَا‬
Artinya: Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan kesalahanku,
sebagaimana engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah,
bersihkanlah aku dan kesalahan kesalahanku, sebagaimana baju
putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan
kesalahanku dengan salju, air dan air es.

4. Membaca Alfatihah dan ayat AlQur’an

Setelah membaca iftitah. Dilanjutkan dengan membaca surah alfatihah. Yaitu:

        


        
       
       
 

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang, yang menguasai di hari Pembalasan, hanya Engkaulah yang
Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan,
Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah

15
Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

.Dilanjutkan dengan membaca salah satu ayat al-Qur’an

5. Rukuk

Dengan membaca:

‫ُس ْب َحانَ َرب َِّى ْال َع ِظيم َوبِ َح ْم ِد ِه‬


Artinya, “Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan segala puji bagi-
Nya.”

6. I’tidal
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa bacaan shalat
ketika i’tidal berbeda dengan bacaan shalat lainnya. Bila yang lain melafadzkan
takbir maka i’tidal melafadzkan bacaan yang lain. Berikut adalah bacaan lafadz
i’tidal.

ُ‫َس ِم َع هَّللا ُ لِ َم ْن َح ِم َده‬


Artinya: Allah maha mendengar barang siapa yang memujiNya
Kemudian dilanjutkan dengan membaca do’a:

ِ ْ‫ت َو ِملْ َء اَأْلر‬


‫ض َو ِملْ َء َما ِشْئتَ ِم ْن َش ْي ٍء بَ ْع ُد‬ َ ‫َربَّنَا لَكَ ْال َح ْم ُد ِملْ َء ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
Artinya: Wahai Rabb kami, untukMulah segala pujian, (pujian) sepenuhnya
langit dan bumi serta sepenuh apa yang Engkau kehendaki dari sesuatu
setelahnya.

7. Sujud

Dengan membaca:
‫ان َرب َِّى اَأْل ْعلَى َوبِ َح ْم ِد ِه‬
َ ‫ُسب َْح‬
Artinya, “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya.“

8. Duduk Iftirasy atau Duduk diantara Dua Sujud

Dalam duduk iftirasy, ada bacaan khusus yang berisi do’a yaitu:

16
ُ ‫َربِّ ا ْغفِرْ لِ ْي َوارْ َح ْمنِ ْي َواجْ بُرْ نِ ْي َوارْ فَ ْعنِ ْي َوارْ ُز ْقنِ ْي َوا ْه ِدنِ ْي َوعَافِنِ ْي َوا ْع‬
‫ف‬
‫َعنِّ ْي‬
Artinya, “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah
derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah
kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”

9. Duduk Tasyahud Awal

Membaca:,
‫ْك َأيُّهَا النَّبِ ُّي‬ ُ َ‫ات الطَّيِّب‬
َ ‫ اَل َّسالَ ُم َعلَي‬.ِ‫ات ِهلل‬ ¥ُ ‫صلَ َو‬ ُ ‫َّات ْال ُمبَا َر َك‬
َّ ‫ات ال‬ ¥ُ ‫اَلتَّ ِحي‬
‫ َأ ْشه ُد اَ ْن‬.‫ اَل َّسالَ ُم َعلَ ْينَا َو َعلَى ِعبَا ِد هللاِ الصَّالِ ِحي َْن‬.ُ‫َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬
‫الَِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َواَ ْشهَ ُد‬
ِ‫َأ َّن ُم َح َّمدًا َرس ُْو ُل هللا‬
Artinya: “Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta
kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari
Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan,
rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas
seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
10. Duduk Tawaruk atau Tasyahud Akhir
Dan inilah posisi terakhir dalam sholat sebelum salam. Bacaan pada tasyahud
akhir di awalnya sama seperti tasyahud awal. Bedanya, ketika tasyahud akhir
ditambahkan bacaan sholawat nabi.
11. Shalawat kepada Nabi
Berikut adalah bacaan tambahan tersebut:
‫ْت َع ٰلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع ٰلى‬ َ ‫صلَّي‬َ ‫ص ِّل َع ٰلى ُم َح َّم ٍد َو َع ٰلى ٰأ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫اَللّ ٰــهُ َّم‬
‫ت َع ٰلى ِإب َْرا ِه ْي َم‬ َ ‫ار ْك َع ٰلى ُم َح َّم ٍد َو َع ٰلى ٰأ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْك‬ ‫َٰأ‬
ِ َ‫ِل ِإب َْرا ِه ْي َم َوب‬
َ َّ‫َو َع ٰلى ٰأ ِل ِإب َْرا ِه ْي َم فِى ْال ٰعلَ ِمي َْن ِإن‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
Artinya, Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi
Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga
Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan

17
kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan
kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau
telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim.
Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi
Maha Agung.

12. Salam
Shalat ditutup dengan mengucapkan salam, dengan bacaan sebagai berikut:

ُ‫ت هّٰللا ِ َوبَ َر َكاتُه‬


ُ ْ‫اَل َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرح‬
Artinya: "Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian."

13. Tertib (Berurutan)

18
KISI-KISI /MATERI PRAKTEK DAN BACAAN SHALAT JENAZAH

RUKUN SHALAT JENAZAH


BESERTA BACAANNYA

1. Niat
Dengan lafazh:
Untuk laki-laki:

‫ض ْال ِكفَايَ ِة َمْأ ُم ْو ًما ِهللِ تَ َعالَى‬ ٍ ‫ت اَرْ بَ َع تَ ْكبِ َرا‬


َ ْ‫ت فَر‬ ْ ‫صلِّى َعلَى هَ َذ‬
ِ ِّ‫اال َمي‬ َ ُ‫ا‬
Artinya: Aku niat sholat atas mayit ini dengan empat takbir fardlu kirayah,
sebagai makmum karena Allah taala.”
Untuk perempuan:

‫ض ْال ِكفَايَ ِة َمْأ ُم ْو ًما ِهللِ تَ َعالَى‬ ٍ ‫صلِّى َعلَى هَ ِذ ِه ْال َميِّتَ ِة اَرْ بَ َع تَ ْكبِ َرا‬
َ ْ‫ت فَر‬ َ ُ‫ا‬
Artinya: Aku niat sholat atas mayit ini dengan empat takbir fardlu kirayah,
sebagai makmum karena Allah taala.”

2. Berdiri (Bagi yang mampu)


3. Takbir I
Membaca surah Alfatihah, yaitu:
       
       
       
      
    
4. Takbir II
Membaca shalawat kepada Nabi, yaitu:

‫ْت َع ٰلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع ٰلى‬ َ ‫صلَّي‬َ ‫ص ِّل َع ٰلى ُم َح َّم ٍد َو َع ٰلى ٰأ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫اَللّ ٰــهُ َّم‬
‫ت َع ٰلى ِإب َْرا ِه ْي َم‬ َ ‫ار ْك َع ٰلى ُم َح َّم ٍد َو َع ٰلى ٰأ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْك‬ ‫َٰأ‬
ِ َ‫ِل ِإب َْرا ِه ْي َم َوب‬
َ َّ‫َو َع ٰلى ٰأ ِل ِإب َْرا ِه ْي َم فِى ْال ٰعلَ ِمي َْن ِإن‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
Artinya, Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi
Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada
keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan
keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah
keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad,

19
sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan
kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau
adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung.

5. Takbir III

،)‫ف َع ْنهُ (هَا‬ ُ ‫اَ ٰللّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ (لَهَا) َوارْ َح ْمهُ (هَا) َو َعافِ ِه (هَا) َوا ْع‬

ِ ‫ َوا ْغ ِس ْلهُ (هَا) بِ ْال َما ِء َوالثَّ ْل‬،)‫ َو َو ِّس ْع َم ْد َخلَهُ (هَا‬،)‫َوَأ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ (هَا‬
‫ج‬
‫وال َخطَايَا َك َما يُنَقَّى الثَّ ْوبُ اَأْل ْبيَضُ ِم َن‬
ْ ‫ب‬ ِ ‫الذنُو‬ ُّ ‫ َونَقِّ ِه (هَا) ِم َن‬،‫َو ْالبَ َر ِد‬

ِ ‫ َوَأ ْب ِد ْلهُ (هَا) َدارًا َخ ْيرًا ِم ْن َد‬،‫س‬


‫ َواَ ْهاًل َخ ْيرًا ِم ْن اَ ْهلِ ِه‬،)‫ار ِه (هَا‬ ِ َ‫ال َّدن‬
ِ ‫ َوقِ ِه (هَا) فِ ْتنَةَ ْالقَب ِْر َو َع َذا‬،)‫ َو َز ْوجًا َخ ْيرًا ِم ْن َز ْو ِج ِه (هَا‬،)‫(هَا‬
‫ب النَّار‬
Artinya: “Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan
maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya.
Mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari
kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.
Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih
baik dari isterinya. Dan peliharalah ia (lindungilah) dari azab kubur dan azab
neraka.”
Keteranagan: Apabila jenazahnya perempuan, maka bacaan akhir pada dhomir
“hu” diganti dengan dhomir “ha” yang ada pada tanda kurung.

6. Takbir IV

ِ ‫لَنَا َولَهُ(هَا) َواَل‬ ْ‫اَ ٰللّهُ َّم اَل تَحْ ِر ْمنَا اَجْ َرهُ(هَا) َواَل تَ ْفتِنَّا بَ ْع َدهُ(هَا) َوا ْغفِر‬
‫لِّلَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا‬ ‫ان َواَل تَجْ َعلْ فِ ْي قُلُ ْوبِنَا ِغاًّل‬
ِ ‫ْخ َوا نِنَا الَّ ِذي َْن َسبَقُ ْونَا بِااْل ِ ْي َم‬
‫َّح ْي ٌم‬
ِ ‫فر‬ َ َّ‫َربَّنَااِن‬
ٌ ‫ك َرُؤ‬
Artinya:Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami,
dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah
kami dan dia, dan bagi saudara-saudara kita yang mendahului kita dengan
iman, dan janganlah Engkau menjadikan gelisah dalam hati kami dan bagi

20
orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Keteranagan: Apabila jenazahnya perempuan, maka bacaan akhir pada dhomir
“hu” diganti dengan dhomir “ha” yang ada pada tanda kurung.

7. Salam
Setelah selesai membaca doa takbir keempat, maka shalat ditutup dengan
mengucapkan salam, dengan bacaan sebagai berikut:

ُ‫ت هّٰللا ِ َوبَ َر َكاتُه‬


ُ ْ‫اَل َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرح‬
Artinya: "Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu
sekalian."
Demikian bacaan dan tata cara shalat jenazah dengan bacaan doa
disertai terjemahnya. Jangan lupa saat kita melakukan takziah untuk selalu
menyempurnakannya dengan mengiringinya ke tempat pemakaman serta
hal-hal yang dianggap perlu.

Keterangan: Dalam shalat jenazah tidak ada gerakan rukuk, sujud, duduk iftirasy
atau duduk tasyahud seperti yang ada pada shalat fardhu

21

Anda mungkin juga menyukai