Anak Eew
Anak Eew
Oleh:
Bian Felisya S.P
Nafisah Khairah P.H
KELAS IX J
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada miss Dinar yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.4 Tujuan Penulisan …………………………………………………..........
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Penjelasan Demokrasi Parlementer…………………...............................
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.1.1 Pendapat Ahli tentang demokrasi parlementer
1. Kabinet Natsir
Pertama, ada kabinet Natsir yang langsung dipimpin oleh Mohammad Natsir selaku
perdana menteri. Natsir adalah tokoh politik dari partai Masyumi - partai Islam
terbesar pada saat itu. Natsir menjabat mulai 6 September 1950 hingga 21 Maret 1951
2. Kabinet Sukiman-Suwirjo
Kedua, ada kabinet Sukiman-Suwirjo yang merupakan koalisi politik dari dua partai,
yakni partai Masyumi dan PNI. Di kabinet ini, Sukiman Wirjosandjojo bertindak
sebagai kepala pemerintahan dan Suwirjo sebagai wakil kepala pemerintahan.
Kabinet ini mengudara mulai 27 April 2951 hingga 3 April 1952.
3. Kabinet Wilopo
Ketiga, ada kabinet Wilopo yang memimpin dari 3 April 1952 hingga 31 April 1953.
Kabinet ini sangat cepat demisioner karena berbagai dinamika politik yang
menghantuinya.
6
2.1.3 Pempimpin demokrasi parlementer
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Disini yang kita telah ketahui bahwa demokrasi parlementer itu memiliki
banyak memiliki sejarah dari tahun ke tahun, disini kami juga berharap agar pembaca
dapat lebih mengetahui soal demokrasi parlementer, mungkin itu saja yang kami
dapat sampaikan pada makalah kami, lebih dan kurang kami mohon maaf, sekian.
8
9