Anda di halaman 1dari 29

Ir.

TJETJENG SOFJAN S, MM
UNIVERSITAS BANDARLAMPUNG FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
PENDAHULUAN

• Folded plate structure > struktur pelat lipat atau struktur


bidang lipat .

• Struktur pelat lipat adalah bentuk struktur pelat tipis yang


dilipat/ ditekuk dan secara keseluruhan struktur lipatan itu
berfungsi sebagai struktur yang berdiri sendiri.

• Struktur pelat lipat dibentuk melalui lipatan-lipatan bidang


datar dengan kekakuan dan kekuatan yang terletak pada
keseluruhan bentuk lipatannya.
Bentuk lipatan mempunyai kekakuan yang lebih besar karena
bentuk lipatan memiliki ketinggian yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan plat datar, sehingga momen inersia
pelat lipat jauh lebih besar dari pelat datar.
PENDAHULUAN

KARAKTERISTIK STRUKTUR PELAT LIPAT


• Kapasitas suatu pelat tipis akan meningkat jika pelat
tersebut ditekuk atau dilengkungkan.

• Kekuatan dan kekakuan pelat bertambah besar karena


bertambah besarnya momen inertia
Pada struktur lipatan, besarnya momen inersia adalah
I = 1/12.b.h3
bandingkan dengan momen inersia pada bidang datar
yaitu
I = 1/12.h.b3

• Walaupun belum menyamai pelat cangkang (shell) tetapi


struktur pelat lipat lebih menguntungkan daripada pelat/
balok datar biasa.
PENDAHULUAN

Visualisasi struktur lipatan dg. kertas :

1. Kertas/ bidang datar akan melengkung


hanya karena beban sendiri.

2. Kertas yang dilipat-lipat meningkatkan


kekuatan dan kekakuan.

3. Kertas yang dilipat, jatuh/tertekuk


karena beban yang lebih berat

4. Kertas yang dilipat diberi penguat pelat/


bidang disetiap tepinya, sehingga
meningkatkan ketahanan terhadap
tekuk.
KARAKTERISTIK PELAT LIPAT

1. Konsep bentuk pelat lipat


2. Penyaluran gaya pada arah
lebarnya
3. Pelat dan balok satu kesatuan
4. Penyaluran gaya pada arah
panjangnya > Pelat lipat
berfungsi sebagai balok:
A. Deformasi lentur
menyebabkan tekan pada
bagian atas dan tarik pada
bagian bawah
B. Gaya lintang horizontal
menyebabkan tekanan dan
tarikan
C. Gaya lintang vertikal terbesar
ditumpuan dan nol di tengah
bentang.
KARAKTERISTIK PELAT LIPAT

1. Konsep bentuk pelat lipat


2. Penyaluran gaya pada arah
lebarnya
3. Pelat dan balok satu kesatuan
4. Penyaluran gaya pada arah
panjangnya > Pelat lipat
berfungsi sebagai balok:
A. Deformasi lentur
menyebabkan tekan pada
bagian atas dan tarik pada
bagian bawah
B. Gaya lintang horizontal
menyebabkan tekanan dan
tarikan
C. Gaya lintang vertikal terbesar
ditumpuan dan nol di tengah
bentang.
KARAKTERISTIK PELAT LIPAT

• Untuk bentuk dasar pelat lipat


(V); perkiraan tinggi pelat lipat
terhadap lebar bentang adalah :

h = tinggi pelat lipat


L = panjang bentang/ span

• Lebar sudut lipat untuk bentuk V


atau W, berkisar atara 25° - 45°
GEOMETRI PELAT LIPAT

• Bentuk Lipatan:
Datar, lengkung, persegi, segitiga, segilima, dll – dengan tepi-tepi lurus
atau lengkung (spt parabola/busur), prisma beraturan atau prisma tidak
beraturan, anti prismatik atau non prismatik.

• Pengaturan Arah Lipatan:


Pararel, dua arah, tiga arah, radial, melingkar (circumferential), dll

• Penampang Lipatan:
Penampang lipatan berbentuk V,M,W,Z,U, atap gergaji (sawtooth),
selular, simulasi bentuk sel (cell simulation/ polyhedral), dan varian
bentuk lainnya.
GEOMETRI PELAT LIPAT

• Konstruksi:
Konstruksi struktur pelat lipat bisa dibentuk dari bahan yang solid,
rangka persegi (frame), rangka batang (trusses), corrugated, komposit,
dll
Proses konstruksi/ pelaksanaan : prefab, cast in place, semi prefab
(proses penekukan di tempat)

• Bahan:
Beton, baja, kayu, plastik, karton tebal, komposit, dll

• Perilaku Struktur:
Struktur pelat lipat bisa berfungsi sebagai balok (beam), busur, kerangka,
permukaan, lengkung, shell dengan berbagai bentuk (spt. Kubah,
hyperbolic paraboloid), bentuk-bentuk perpotongan (intersecting forms),
dll
Geometri
PELAT LIPAT
Geometri PELAT LIPAT
Geometri PELAT LIPAT

Bentuk pelat
lipat ini dapat
dipergunakan
untuk
dinding, atap,
lantai
bangunan
PERILAKU STRUKTUR PELAT LIPAT

Perilaku Stuktur
Pelat Lipat, dapat
berfungsi sebagai:

• Balok / Beam
• Busur/ Vault/
• Shell
• Penyangga
• Dll
CONTOH
BANGUNAN DENGAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Glanerbrug Custom
Bldg, Nederland
(1959).

Tipe: Struktur lipat V


Kantilever: 4,5 m
pd. kedua sisinya
Jarak kolom: 9 m
Tinggi gedung: 5,8 m
Tebal pelat lipat: 8 cm
Sudut lipat: 29,7°
Material: beton
CONTOH BANGUNAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Den Helder Station,


Nederland
(1959).

Luas ruang: 35x30 m2


Tipe: pelat lipat non
pararel.( dari jarak
2,65m sd 1,35m)
Sudut lipat: 45°
Material: beton
Bagian tengah pelat
diberi 3 lubang skylight.
CONTOH
BANGUNAN DENGAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Verenigd Plastic NV,


Nederland
(1962).

Lebar bentang : 20 m
Tipe: pelat lipat, ( jarak
antar lembah 2,5m)
Tinggi lipatan: 1 m,
kemiringan dr. tengah
ketepi 20 cm
Tebal pelat lipat: 9 cm.
Material: beton
Tinggi ruang (lantai ke
lembah 4,20 m)
CONTOH
BANGUNAN DENGAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Verenigd Plastic NV,


Nederland
(1962).

Tampak interior
CONTOH BANGUNAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Church at Hoensbroek
Nederland (1964).

Lebar bentang : 21,4 m


Tipe: pelat lipat, ( lebar pelat
2,8m)
Tinggi lipatan: 1 m, kemiringan
dr. tengah ketepi 20 cm
Tebal pelat lipat atap : 8 cm.
Tebal pelat lipat dinding 20 cm
Material: beton
CONTOH BANGUNAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Wholesale fish market. Scheveningen,


Nederland , 1964

Jarak span : 27,3 m, Kantilever 10,7 m


Tipe: pelat lipat, panjang seluruh pelat
38m, lebar ruang (trapesium) 22,75m
dan 29,25 m; tinggi kolom 9 m.
Tinggi lipatan: 2,51 m (tertinggi), sudut
lipat 45°
Tebal pelat lipat: 15 cm.
Material: beton
CONTOH
BANGUNAN DENGAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Delft Polytechnic
School Auditorium,
Nederland (1961).

Luas ruangan: 1600 m2


Kantilever lantai : 14 m
Atap terdiri dari 6 pelat
lipat.
Lantai berbentuk kolam
dengan struktur pelat
lipat.
Lebar tiap pelat lipat:
7,4 m
Material: lantai beton,
pelat atap beton ringan
CONTOH
BANGUNAN DENGAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Delft Polytechnic
School Auditorium,
Nederland (1961).

Potongan memanjang,
axonometri dan
potongan melintang
atap auditorium.
CONTOH
BANGUNAN DENGAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Delft Polytechnic
School Auditorium,
Nederland (1961).

Denah rencana atap


dan potongan.
Tampak model pelat
lipat pada bagian
belakang bangunan.
CONTOH
BANGUNAN DENGAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Delft Polytechnic
School Auditorium,
Nederland (1961).

Axonometri diagaram
pelat lipat atap.
CONTOH
BANGUNAN DENGAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Delft Polytechnic
School Auditorium,
Nederland (1961).

Diagram dan dimensi


palung pelat lantai dan
tribun auditorium.
CONTOH
BANGUNAN DENGAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Delft Polytechnic School


Auditorium,
Nederland (1961).

Denah lantai auditorium.


Memperlihatkan
penempatan rusuk-rusuk
penguat dan lokasi kabel
pratekan (pre-stressed).
CONTOH
BANGUNAN DENGAN STRUKTUR PELAT LIPAT

US NAVY –
Hangar, USA

Jarak/ Lebar
span 73 m
Tinggi struktur
18,6 m
CONTOH
BANGUNAN DENGAN STRUKTUR PELAT LIPAT

Chapel for the


Deaconesses of
St-Loup, France
CONTOH
BANGUNAN DENGAN STRUKTUR PELAT LIPAT
REFERENSI
• GG , Schierle; 2006; Architectural Structures Excerpts;
University of Southern California, Custom Publishing, LA,; ISBN
0-18-195009-x
• Garcia, Rafael , 2003-04 ; Concrete folded plates in The
Netherlands; Research paper grant awarded by the Spanish
Ministry of Education and Science.
• Siegel, Curt; 1962; Structure and Form in Modern Architecture;
Reinhold Publishing Corp, NY.

Anda mungkin juga menyukai