Anda di halaman 1dari 5

Tata Cara Menggunakan Tongkat dalam Baris Berbaris

Kegiatan baris-berbaris (PBB) dalam kepramukaan dapat juga menggunakan


tongkat pramuka. Baris-berbaris dengan menggunakan tongkat ini memiliki tata cara
dan pedoman tersendiri yang telah diatur oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Pada pramuka penggalang, tongkat pramuka menjadi sebuah kelengkapan.
Dalam satu regu penggalang, pemimpin regu membawa tongkat pramuka yang
dipasangi bendera regu. Anggota regu lainnya pun bisa ikut membawa tongkat
pramuka masing-masing. Tongkat pramuka yang dibawa oleh regu pramuka
penggalang ini bisa digunakan sebagai penunjang berbagai kegiatan dan aktifitas yang
dilakukan oleh regu tersebut. Seperti digunakan untuk membuat dragbar atau tandu
darurat, membuat pionering atau bangunan darurat, kegiatan halang rintang dan lain
sebagainya.

Secara garis besar, ketentuan tentang tata cara dan sikap pramuka saat membawa
tongkat dapat dikelompokkan dalam :

Pedoman Penggunaan Tongkat dalam Baris Berbaris


Berikut adalah penjelasan dan gambar tentang tata cara dan sikap seorang pramuka
dalam membawa tongkat pada masing-masing sikap.

1. Sikap Sempurna (siap)


Saat melakukan sikap sempurna, tata cara menggunakan tongkat yang benar
adalah

Tongkat dipegang dengan menggunakan jari jempol dan


telunjuk tangan kanan (seperti memegang pensil waktu akan
menulis)
Tangan lurus ke bawah
Tongkat berdiri tegak lurus di atas tanah tepat di samping
kanan sepatu sebalah kanan.
Aba-aba : Siap…… grak !
2. Sikap Saat Akan Melakukan Gerakan.
Saat akan melaksanakan suatu gerakan dalam PBB seperti akan hadap kanan,
hadap kiri, balik kanan, tata cara menggunakan tongkat yang benar adalah :

Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat


lurus ke atas, dengan posisi tangan setinggi ikat pinggang.
Melaksanakan gerakan PBB sebagaimana diperintahkan,
seperti hadap kanan atau hadap kiri.

3. Sikap Saat Memberi Salam Biasa.


Salam biasa adalah salam pramuka atau penghormatan yang diberikan kepada
sesama pramuka maupun kakak pembina baik di luar upacara maupun saat
upacara. Saat memberikan salam biasa, penggunaan tongkat yang benar adalah :

Dari sikap sempurna, tongkat digenggam dan diangkat


lurus ke atas, dengan posisi tangan kanan setinggi ikat
pinggang.
Tangan kiri dibuka, diletakkan rata di depan dada
dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ujung ibu
jari tangan kiri menyentuh tongkat.
Pandangan mata lurus melihat ke arah yang diberi
salam.
Aba-aba : Kepada pembina hormat …… grak !

4. Sikap Saat Memberi Salam Hormat atau Janji.


Salam hormat adalah salam atau penghormatan yang diberikan kepada bendera
merah putih saat dikibarkan; lagu Indonesia Raya saat dikumandangkan; kepala
dan wakil kepala negara, para duta negara, panglima tinggi, para menteri, dan
pejabat lainnya; jenazah yang sedang diusung atau dikuburkan; saat memasuki
makam pahlawan. Sedangkan salam janji adalah salam atau penghormatan yang
dilakukan saat pengucapan Satya Pramuka (Trisatya atau Dwisatya). Saat
memberikan salam hormat dan janji, penggunaan tongkat yang benar adalah :
Tongkat pindah digenggam dengan tangan kiri (ibu jari
dengan keempat jari lainnya), dengan posisi tongkat
miring (bagian bawah di sisi kanan tubuh sedangkan
bagian atas di sisi kiri tubuh) di depan dada.
Tangan kanan memberi salam hormat, yaitu diangkat
pada pelipis dengan posisi telapak tangan miring,
terbuka, punggung tangan di bagian atas dan kelima jari
rapat.
Aba-aba : Kepada Sang Merah Putih, hormat …… grak !

5. Sikap Saat Melaksanakan Gerakan Maju Jalan atau Lari Jalan.


Saat melaksanakan gerakan maju jalan atau lari jalan, tata cara menggunakan
tongkat yang benar adalah :

Tongkat digenggam dengan kedua tangan, tongkat di


depan dada, posisi tongkat miring ke depan dengan bagian
kiri di atas.
Posisi tangan kanan setinggi pinggang sebelah kanan,
sedangkan tangan kiri di depan dada sebelah kiri.

6. Sikap Saat Sedang Berjalan atau Lari dengan Mengikuti Aba-aba


Saat pramuka sedang berjalan atau berlari dengan membawa tongkat, tata cara
menggunakan tongkat seperti saat akan melaksanakan gerakan maju jalan atau
lari jalan.
7. Sikap Istirahat di Tempat
Saat melaksanakan aba-aba istirahat di tempat, sikap dan tata cara penggunaan
tongkat pramuka adalah sebagai berikut :

Kaki kiri membuka satu langkah ke kiri.


Tangan kanan memegang tongkat setinggi pinggang.
Tongkat diserongkan ke arah kanan agak depan dengan
ujung atas menjauhi tubuh dan ujung bawah di samping
kiri sepatu kiri.
Tangan kiri bebas atas diletakkan di belakang pinggang.

8. Sikap Lencang Kanan


Saat melaksanakan aba-aba lencang kanan, sikap dan tata cara penggunaan
tongkat pramuka adalah sebagai berikut :

Tongkat pindah digenggam dengan tangan


kiri (ibu jari dengan keempat jari lainnya) di
depan dada.
Posisi tongkat miring (bagian bawah di sisi
kanan tubuh sedangkan bagian atas di sisi
kiri tubuh) di depan dada.
Tangan kanan mengambil jarak satu lengan,
dengan menggapai dan menyentuh bahu kiri
kanan di sedelahnya
Pandangan melihat ke kanan dan
meluruskan.
9. Cara Membawa Tongkat Pramuka Tanpa Mengikuti Aba-aba Berbaris
Membawa tongkat Pramuka tanpa mengikuti aba-aba berbaris adalah saat
pramuka berjalan jauh atau berbaris tetapi dengan aba-aba santai atau bebas.
Cara membawa tongkat bisa dengan cara :

Disandang seperti sikap membawa tongkat


saat sedang berjalan atau berlari.
Dipanggul di pundak sebelah kiri dan ujung
bawah tongkat di pegang tangan kiri.
Dibawa dengan diikat tali kemudian
disandang di bahu.

Itulah berbagai sikap cara menggunakan tongkat pramuka saat baris-berbaris


sebagaimana diatur dalam pedoman penggunaan tongkat pramuka dalam baris-
berbaris yang dikeluarkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Anda mungkin juga menyukai