Anda di halaman 1dari 86

ANALISIS PENERAPAN DANA KAS KECIL (PETTY CASH)

PADA PT TEGAL JAYA MAKMUR SEJAHTERA TEGAL

TUGAS AKHIR

OLEH :

NUR ELIZA AZMI


NIM 1603E214

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
2019

i
ii

ii
iii
iv

iv
v

v
vi

HALAMAN MOTTO

♥ Banyak orang yang beranggapan bahwa wanita tidak perlu sekolah tinggi-

tinggi, jika pada akhirnya hanya menjadi ibu rumah tangga. Dan di dunia

ini sangatlah banyak wanita yang ingin menunggangi kuda putih sang

pangeran. Tetapi, saat ini kisah Cinderella sudah tidak populer lagi.

Faktanya dunia pada saat ini sudah dipenuhi oleh wanita-wanita bodoh yang

bekerja keras dan sukses dengan usaha mereka sendiri. (Nur Eliza Azmi)

♥ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya

bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari

suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya

kepada Tuhanmulah engkau berharap. (QS. Al-Insyirah ayat 6-8)

♥ Bakat tanpa usaha dan kerja tidak akan menghasilkan apapun. (Oda Sekar

Ayu)

♥ Sukses adalah akibat dari rangkaian sebab yang secara sadar Anda lakukan

secara terus-menerus. (Syafii Efendi)

♥ Nilai tertinggi seseorang bukanlah dimana ia berpijak pada saat nyaman dan

sukses, tetapi dimana ia berpijak pada saat tantangan dan pertentangan

berhasil dilewati dengan usaha yang konkret dan perbaikan tiada henti.

(Mega Candra)

vi
vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan berjuta kenikmatan dan hidayah-Nya atas terlaksananya penelitian

hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk :

♥ Keluargaku, terutama kedua orang tuaku Ibu Siti Latifah dan Bapak

Achmad Tohir yang senantiasa mendoakanku dan selalu mensupport.

Semoga Allah senantiasa memuliakan kalian dan menempatkan kalian di

tempat yang terpuji. Maafkan diri ini yang masih menyusahkan kalian,

belum bisa membanggakan kalian.

♥ Kakak-kakakku Fariz Rizaldi dan Nizar Afriansyah yang terlihat tidak

peduli namun sebenarnya selalu memperhatikan adiknya.

♥ Almarhumah Bude Mukhayah, yang telah membantu ibu merawatku dari

kecil, semoga Allah menerima amal dan ibadahnya serta ditempatkan pada

tempat yang terpuji.

♥ Teman-teman terbaikku : Fera, Ika, Put Dwi, Upil, Hanip yang telah

menghabiskan waktu bersama-sama, canda tawa, kenangan selama 3 tahun

ini. Dan berjuang sama-sama untuk kelulusan kita bersama.

♥ Rekan kerja terbaikku Riska Ayu yang selalu setia menasehati dan

mengingatkan akan Tugas Akhir dan kesehatanku.

♥ Teman ngopiku Oriza, Depi, Anis, Ulfa, Wiwit, Ela, Lia, Ayas yang sudah

menyemangatiku.

vii
viii

♥ Dosen Pembimbing Tugas Akhirku, Ibu Hetika, S.Pd, M.Si, Ak dan Arifia

Yasmin, SE, M.Si yang telah membantu saya menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

♥ Almamater dan teman-teman kelas N susah senang kita jalani bersama-sama

demi kelulusan dan kesuksesan kita semua.

♥ Para staff karyawan PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera yang sudah

membantuku dalam penyelesaian PKL dan Tugas Akhirku.

viii
ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir yang berjudul “Analisis Penerapan Dana Kas Kecil (Petty Cash) Pada PT.

Tegal Jaya Makmur Sejahtera Tegal.

Tugas Akhir ini diajukan dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi Akuntansi Politeknik

Harapan Bersama Tegal.

Tanpa adanya dukungan, petunjuk, bimbingan dari Dosen Pembimbing

serta bantuan dari berbagai pihak, penyusunan Tugas Akhir ini tidak dapat

terselesaikan sebagaimana mestinya. Maka pada kesempatan kali ini penulis

menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Mc. Chambali, B.Eng. EE, M.Kom, selaku Direktur Politeknik

Harapan Bersama.

2. Ibu Yeni Priatna Sari, SE, M.Si. CA.AK selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal.

3. Ibu Hetika, SE, M.Si, Ak sebagai Dosen Pembimbing 1 yang telah

memberikan arahan dan bimbingan hingga Tugas Akhir dapat terselesaikan

4. Ibu Arifia Yasmin, SE, M.Si, Ak sebagai Dosen Pembimbing 2 yang dengan

sabar memberikan petunjuk dan bimbingannya dalam pembuatan Tugas

Akhir ini.

ix
x

5. Kepada keluarga besar penulis yang tersayang. Ayah, ibu, kakak, yang telah

memberikan dukungan, doa serta semangat selama penulisan Tugas Akhir

ini.

6. Segenap Dosen Program Studi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Kota

Tegal yang telah melaksanakan kewajibannya dengan baik dalam

memberikan ilmu.

7. Seluruh Staff Karyawan Politeknik Harapan Bersama Tegal

8. Seluruh Staff Karyawan PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera yang sudah

membantuku selama proses pembuatan Tugas Akhir berlangsung.

9. Bapak Yustinus selaku Administrasi Personalia yang dengan sabar

membantu proses Tugas Akhir.

10. Teman-teman saya baik di kampus maupun luar kampus yang sudah

berpartisipasi dalam Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca Tugas

Akhir ini, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Tegal, Juli 2019

NUR ELIZA AZMI

NIM. 1603E214

x
xi

ABSTRAK
Azmi, Nur Eliza. 2019. Analisis Penerapan Dana Kas Kecil (Petty Cash) Pada PT
Tegal Jaya Makmur Sejahtera Tegal. Program Studi: D-III Akuntansi, Politeknik
Harapan Bersama Tegal. Pembimbing I: Hetika, S.Pd, M.Si, Ak.; Pembimbing II:
Arifia Yasmin, SE, M.Si, Ak.

PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak di


bidang manufaktur. Barang yang diproduksinya yaitu berupa rokok dan merupakan
mitra kerja dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna. Perusahaan tersebut juga
memiliki kas kecil. Kas kecil merupakan dana yang disediakan oleh perusahaan
untuk pengeluaran rutin dan transaksi-transaksi yang relatif kecil. Kas kecil
digunakan untuk membiayai segala kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan
tidak mungkin membuat satu lembar cek pada setiap transaksi biaya operasional
yang jumlahnya relatif kecil, karena hal tersebut adalah suatu pemborosan. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan dana kas kecil
pada PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera. Metode analisis data yang digunakan yaitu
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan
observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
metode kas kecil yang digunakan oleh perusahaan yaitu metode fluktuasi dimana
setiap transaksinya dicatat langsung oleh petugas kas kecil dan pengisian kembali
kas kecil berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Namun pada perusahaan tersebut
tidak melakukan pencatatan langsung saat terjadi pengeluaran kas kecil, sehingga
terjadi kesalahan saat input data.
Kata Kunci: Kas Kecil, Fluktuasi, Manufaktur.

xi
xii

ABSTRACT

Azmi, Nur Eliza. 2019. Analysis the Application of Petty Cash Fund at PT Tegal
Jaya Makmur Sejahtera Tegal. Study Program: D-III Accounting Department of
Politeknik Harapan Bersama Tegal. First Advisor: Hetika, S.Pd, M.Si, Ak.; Second
Advisor: Arifia Yasmin, SE, M.Si., Ak.

PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera is a company engaged in


manufacturing. The goods produced are in the form of cigarettes and are working
partners of PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. The company also has petty
cash. Petty cash is funds provided by companies for routine expenses and relatively
small transactions. Small cash is used to finance all operational activities of the
company. It is not possible for a company to make one check sheet for each
operational cost transaction which is relatively small, because it is a waste. The
purpose of this study was to find out how the application of petty cash funds in PT
Tegal Jaya Makmur Sejahtera. Data analysis methods used were qualitative and
quantitative descriptive. The data collection technique used were observation,
interviews and literature. The results of the study showed that the petty cash method
used by the company was a fluctuation method where each transaction was
recorded directly by the petty cash officer and replenishment of small cash changes
according to needs. However, the company did not make direct records when there
was a petty cash outlay, so an error occured when inputting data.

Key Words: Petty Cash, Fluctuation, Manufacture.

xii
xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii

HALAMAN PERNYATAAN................................................................................iv

HALAMAN MOTTO.............................................................................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................vii

KATA PENGANTAR............................................................................................ix

ABSTRAK..............................................................................................................xi

ABSTRACT...........................................................................................................xii

DAFTAR ISI.........................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL.................................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xviii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1


1.2 Perumusan Masalah...............................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................6
1.5 Batasan Masalah.....................................................................................7
1.6 Kerangka Berpikir..................................................................................8
1.7 Sistematika Penulisan.............................................................................9

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA..............................12

2.1 Definisi Analisis...................................................................................12

xiii
xiv

2.2 Definisi Kas..........................................................................................12

2.3 Tinjauan Atas Kas Kecil......................................................................12

2.3.1 Pengertian Kas Kecil (Petty Cash)........................................13

2.3.2 Fungsi Kas Kecil...................................................................14

2.3.3 Metode Pengelolaan Kas Kecil.............................................16

2.3.4 Karakteristik Kas Kecil.........................................................21

2.3.5 Pengendalian Dana Kas Kecil...............................................22

2.3.6 Jurnal-jurnal Yang Digunakan Dalam Pencatatan Akuntansi


Kas Kecil...............................................................................24

2.3.7 Selisih Kas Kecil...................................................................24

2.3.8 Bukti-bukti Transaksi............................................................25

2.3.9 Catatan Akuntansi Kas Yang Digunakan Dalam Sistem Dana


Kas Kecil...............................................................................26

2.3.10 Pelaporan Kas Kecil............................................................27

2.4 Penelitian Terdahulu............................................................................29

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................30

3.1 Lokasi Penelitian..................................................................................30

3.2 Waktu Penelitian..................................................................................30

3.3 Jenis Data.............................................................................................30

3.4 Sumber Data.........................................................................................31

3.5 Teknik Pengumpulan Data...................................................................32

3.6 Metode Penelitian.................................................................................33

xiv
xv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................37

1.1 Gambaran Umum PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera..........................37


1.1.1 Sejarah PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera...............................37
1.1.2 Visi dan Misi............................................................................38
1.1.3 Struktur Organisasi...................................................................39
1.1.4 Tugas dan Wewenang..............................................................41
1.1.5 Kondisi Perusahaan Saat Ini.....................................................46
1.2 Hasil Analisis.......................................................................................47
1.2.1 Analisis Data Dana Kas Kecil..................................................47
1.2.2 Analisis Pencatatan Dana Kas Kecil........................................51
1.2.3 Analisis Pengeluaran Dana Kas Kecil......................................52
1.2.4 Analisis Pengisian Kembali Kas Kecil....................................53
1.2.5 Analisis Dokumen-dokumen Kas Kecil..................................54
1.2.6 Analisis Pengendalian Kas Kecil.............................................54
1.3 Pembahasan Hasil Penelitian...............................................................55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................58

5.1 Kesimpulan..........................................................................................58

5.2 Saran....................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................60

LAMPIRAN...........................................................................................................62

xv
xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Jurnal Kas Kecil........................................................................22

Tabel 2.2 Klasifikasi Penelitian Terdahulu............................................................29

Tabel 4.1 Pengisian Kembali Kas Kecil................................................................52

Tabel 4.2 Transaksi-transaksi Pengeluaran Kas Kecil..........................................52

Tabel 4.3 Perbandingan Penerapan Akuntansi Kas Kecil Menurut Teori Akuntansi

Kas Kecil Secara Umum dengan Teori Akuntansi Kas Kecil PT. Tegal Jaya

Makmur Sejahtera..................................................................................................55

xvi
xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir................................................................................8

Gambar 4.1. Bagan Struktur Organisasi PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera..........40

Gambar 4.2 Form Pengajuan Dana Kas Kecil.......................................................48

Gambar 4.3 Tampilan Awal Input.........................................................................49

Gambar 4.4 Input Data Kas Kecil..........................................................................49

Gambar 4.5 Total Pengeluaran Dana Kas Kecil....................................................50

xvii
xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Bukti Transaksi..................................................................................62

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan dalam dunia bisnis kini semakin berkembang secara

pesat. Baik itu perusahaan milik negara, swasta, maupun pihak asing.

Banyaknya perusahaan yang bergerak diberbagai bidang. Seperti

halnya bidang jasa, dagang, maupun manufaktur. Mereka bersaing

untuk menjadi perusahaan yang terbaik, baik di dalam negeri maupun

luar negeri. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan melakukan

strategi agar terhindar dari suatu kesulitan. Perusahaan dikatakan

efektif dan efisien apabila perusahaan dapat mengelola sumber dayanya

dengan baik dan tepat. Entah itu sumber daya maupun sumber daya

keuangannya.

Di dalam perusahaan pasti memiliki sumber daya keuangan. Kas

adalah salah satu sumber daya keuangan perusahaan. Kas merupakan

salah satu aset perusahaan yang paling penting karena kas merupakan

aset yang paling cair (liquid) berdasarkan (Soemarso, 2010:14)[1]. Kas

mudah diabaikan (misappropriate) dari pada aktiva lain, semacam

inventory atau peralatan karena alasan inilah, menjaga kas dan

membentuk sistem pengendalian internal terhadap kas merupakan

perhatian yang utama menurut (Soemarso, 2010:14)[1].

1
2

Kas adalah harta yang paling penting bagi perusahaan sebagai alat

pembayaran atas transaksi-transaksinya. Hampir seluruh aktifitas

perusahaan berhubungan dengan kas. Selain itu, perusahaan juga

melakukan pengawasan ketat terhadap fungsi-fungsi pengeluaran kas

agar tidak terjadi penggelapan dana kas.

Di dalam kas terdapat dana kas kecil yang biasa juga disebut

dengan Petty Cash. Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011:13)[2]

“kas kecil merupakan sebagai sarana untuk memfasilitasi pengeluaran

dalam jumlah yang relatif kecil yang tidak bisa dibayar dengan

menggunakan transfer bank atau dengan cek”. Kas kecil digunakan

untuk membiayai segala biaya operasional perusahaan yang jumlah

transaksinya kecil.

Alasan dibentuknya dana kas kecil karena kas kecil dirasa cukup

efektif dan efisien, perusahaan tidak mungkin membuat satu lembar cek

pada setiap transaksi biaya operasional yang jumlahnya relatif kecil,

karena hal tersebut adalah suatu pemborosan. Dana kas kecil ini

dikelola oleh seorang pengelola dana kas kecil yang sudah ditunjuk oleh

perusahaan. Walaupun jumlah transaksi dana kas kecil relatif kecil,

akan tetapi penangannya harus dilakukan dengan baik juga. Jika

transaksi-transaksi dikelola dengan kurang baik serta kurang

pengendalian maka akan menimbulkan berbagai masalah yang dapat

membuat perusahaan menjadi kurang baik dalam menggunakan

kekayaan perusahaan.
3

Sistem dana kas kecil merupakan sub dari Sistem Informasi

Akuntansi. Sistem ini sebagai alat untuk mengambil suatu keputusan

mengenai Sistem Pengendalian Intern. Sistem Informasi Akuntansi

digunakan sebagai alat untuk menilai, mengetahui serta mengendalikan

perusahaan agar mencapai tujuannya. Akan tetapi sistem yang sudah

dirancang tidak menjamin bisa mengatasi segala kesalahan yang ada,

kecurangan, dan juga penyelewengan.

Sistem yang dirancang secara baik akan menghasilkan informasi

yang akurat, handal, dan tepat waktu bagi manajemen dalam

mengambil suatu keputusan. Sama halnya dengan penerapan sistem

dana kas kecil, jika tidak dirancang dengan baik maka dapat

berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pada pihak manajemen,

bisa jadi fraud dalam penerapan sistem tersebut yang dapat merugikan

perusahaan. Pembentukan kas kecil juga dilakukan untuk menyisihkan

dana untuk berbagai keperluan khusus, dengan memindahbukukan

sejumlah dana dari rekening kas di bank yang ada.

PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera adalah perusahaan swasta yang

bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi rokok Dji Sam Soe

Super Premium dan Dji Sam Soe Kretek yang merupakan produk dari

PT. HM SAMPOERNA. PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera juga

merupakan mitra kerja dari PT. HM SAMPOERNA. Dalam

pelaksanaan kegiatan operasional PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera

tidak pernah lepas dari transaksi kas, sehingga penerapan pada dana kas
4

kecil sangatlah penting untuk pembiayaan operasional perusahaan yang

bersifat rutin dan jumlah yang relatif rendah. Untuk itu, pengelolaan

dana kas kecil juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan perusahaan

dalam menjalankan aktivitasnya.

Pada dasarnya, sebuah perusahaan pastinya memiliki ketentuan

sendiri atas sistem yang sudah diterapkannya, termasuk juga pada dana

kas kecil. Kebijakan-kebijakan pada dana kas kecil sudah pasti berbeda-

beda dengan perusahaan lain. Dalam menjalankan perusahaannya, PT

Tegal Jaya Makmur Sejahtera tidak melakukan pencatatan secara

terperinci terhadap pengeluaran kas kecilnya. Adanya ketidaksesuaian

data yang diinput dengan dana kas kecil yang digunakan, dapat

menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap kas kecil. Maka dari

itu, penulis melakukan penelitian ini dengan maksud ingin mengetahui

apakah penerapan dana kas kecil pada perusahaan tersebut sudah sesuai

atau belum. Apakah dana kas kecil tersebut sudah digunakan

sebagaimana mestinya.

Metode dana kas kecil yang digunakan oleh PT. Tegal Jaya

Makmur Sejahtera yaitu dengan Metode Berubah-ubah atau

Fluctuation Fund System yang artinya metode pembukuan pada kas

kecil dimana rekening jumlah kas kecilnya berubah-ubah. Setiap terjadi

pengeluaran kas, pemegang dana kas kecil harus langsung mencatatnya.

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENERAPAN


5

DANA KAS KECIL (PETTY CASH) PADA PT TEGAL JAYA

MAKMUR SEJAHTERA TEGAL”.


6

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari uraian diatas, maka penulis

merumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yakni:

“Apakah penerapan dana kas kecil pada PT Tegal Jaya Makmur

Sejahtera sudah sesuai dengan teori akuntansi dana kas kecil secara

umum?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kesesuaian penerapan dana kas kecil antara PT Tegal Jaya Makmur

Sejahtera dengan teori akuntansi kas kecil secara umum.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai penerapan dana kas

kecil pada perusahaan serta mengaplikasikan teori-teori mata kuliah

yang telah didapatkan selama mengikuti perkuliahan.

2. Bagi Perusahaan

Dapat memberi saran terkait dengan penerapan sistem dana kas

kecil.

3. Bagi Akademis

Dapat menambah koleksi literature perpustakaan, serta sebagai

bahan referensi untuk mahasiswa lain yang akan melakukan

penelitian yang sama.


7

1.5 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan

masalah yang sudah tertulis sebelumnya, maka batasan masalah dari

penelitian ini hanya pada penerapan dana kas kecil dan pengendalian

internalnya berdasarkan data tahun 2018 pada PT Tegal Jaya Makmur

Sejahtera Tegal.
8

1.6 Kerangka Berpikir

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dilakukan

penyederhanaan menggunakan kerangka berpikir penelitian sebagai

berikut:

Strategi Rumusan
Permasalahan: Pemecahan Masalah:
Belum sesuainya Masalah:
Apakah penerapan
pencatatan dan Melakukan dana kas kecil
bukti transaksi analisis pada PT Tegal
kas kecil yang penerapan dana Jaya Makmur
disebabkan karena kas kecil (petty Sejahtera sudah
pengeluaran kas cash) pada PT sesuai dengan
kecil tidak dicatat Tegal Jaya teori akuntansi
secara langsung. Makmur dana kas kecil
Sejahtera Tegal secara umum?

Analisis Data:
Analisis deskriptif
kualitatif dan
kuantitatif.

Kesimpulan :

Umpan Balik Penerapan dana kas


kecil PT Tegal Jaya
Makmur Sejahtera
belum sesuai dengan
teori akuntansi kas
kecil dalam hal
pencatatannya, karena
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir pencatatan transaksinya
tidak sesuai dengan
teori pencatatan dana
kas kecil metode
fluktuasi.
9

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini, dibuat sistematika penulisan

agar lebih mudah untuk dipahami dan memberikan informasi secara

umum kepada para pembaca mengenai tugas akhir ini. Berikut

sistematika pada penulisan tugas akhir ini:

1. Bagian awal berisi halaman judul, halaman persetujuan, halaman

pengesahan, halaman pernyataan keaslian Tugas Akhir (TA),

halaman pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk

kepentingan akademis, halaman persembahan, halaman motto, kata

pengantar, intisari/abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan

lampiran.

Bagian awal ini berguna untuk memberikan kemudahan kepada

pembaca dalam mencari bagian-bagian dengan cara yang cepat dan

tepat.

2. Bagian isi terdiri dari 5 bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

batasan masalah, kerangka berpikir, dan sistematika

penulisan.
10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang teori-teori mengenai

pengertian dana kas kecil dan pengendalian intern.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang metodologi yang

digunakan penulis dalam penyelesaian masalah

penelitian. Pada bab ini berisi mengenai lokasi

penelitian (tempar dan alamat penelitian), waktu

penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan

sumber data penelitian, serta metode analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi mengenai tinjauan umum

perusahaan seperti halnya sejarah singkat

perusahaan/instansi, profil perusahaan, struktur

organisasi perusahaan, Job Description (Tugas dan

Wewenang), laporan hasil penelitian, dan

pembahasan hasil dari penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan berisi tentang garis besar dari inti

penelitian yang berupa informasi kualitatif.


11

Saran berisi mengenai garis besar saran-saran dari

penulis yang berupa tindakan-tindakan apa saja yang

harus dilakukan untuk ditindak lanjuti agar lebih baik

dari hasil pemecahan masalah.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi mengenai daftar buku, Literature yang

berkaitan dengan penelitian. Lampiran berisi data yang

mendukung data yang mendukung penelitian tugas akhir

selengkap-lengkapnya.

3. Bagian Akhir

LAMPIRAN

Berisi tentang informasi tambahan yang mendukung kelengkapan

laporan, antara lain Surat Keterangan Telah Melaksanakan

Penelitian dari Tempat Penelitian, Kartu Konsultasi, Spesifikasi

teknis serta data-data lain yang diperlukan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Analisis

Menurut Sugiyono, (2015:335)[3] mengatakan bahwa analisis

adalah sebuah kegiatan untuk mencari suatu pola selain itu analisis

merupakan cara berpikir yang berkaitan dengan pengujian secara

sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar

bagian dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah suatu

usaha untuk mengurangi suatu masalah atau fokus kajian menjadi

bagian-bagian (decomposition) sehingga susunan/tatanan bentuk

sesuatu yang diurai itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa secara

lebih terang ditangkap maknanya atau lebih jernih duduk perkaranya.

(Satori dan Komariyah 2014:200)[4]

2.2 Definisi Kas

Menurut Mar’atus Solikha (2017:15)[5] Kas merupakan suatu

aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang kertas

dan atau sejenisnya yang bisa digunakan sebagai alat tukar dan

mempunyai dasar pengukuran akuntansi. Kas merupakan aset yang

paling likuid dan bersiko, sehingga perlu adanya manajemen kas yang

ketat untuk menghindari hal – hal yang dapat merugikan perusahaan.

Kas perusahaan merupakan bagian dari sumber daya keuangan yang

memerlukan penanganan yang baik agar dapat mempertahankan

12
13

kelangsungan hidup perusahaan tersebut (Lesti Atika, Rudy Johanes

Pusung 2018:370).

2.3 Tinjauan Atas Kas Kecil

2.3.1 Pengertian Kas Kecil (Petty Cash)

Menurut Soemarso (2004:18)[6] kas kecil merupakan

sejumlah uang tunai yang disisihkan oleh perusahaan dan berguna

sebagai pelayanan pengeluaran tertentu yang tidak besar

jumlahnya dan berupa pengeluaran-pengeluaran lain telah

dilakukan oleh bank (menggunakan cek). Pemegang kas kecil

disebut dengan kasir. Kasir tersebut bertanggung jawab atas

pemasukan dan pengeluaran dana kas kecil. Hal ini dilakukan

agar tidak terjadi penyelewengan dana dan menjaga kelancaran

penggunaan dana.

Kas kecil diadakan dengan maksud agar tidak mengganggu

dana bagian keuangan pada setiap kali akan mengeluarkan dana.

Karena pada umumnya, perusahaan lebih sering mengeluarkan

dana yang relatif kecil untuk segala kepentingannya.

Menurut Fird Pangkey, Jantje Tinangon, Harijanto

Sabijono (2015:295)[7] “Pembayaran kas yang mesti dilakukan

dengan cepat dan pembayaran-pembayaran yang terlalu kecil

untuk dibuatkan cek dapat dilakukan dari suatu dana kas kecil.

Hal ini untuk mempermudah dilakukan pembayaran.”


14

Fungsi utamanya adalah untuk meningkatkan efektivitas

pada aktivitas operasi perusahaan, karena tidak efektif bila

pengeluaran kas kecil menggunakan cek. Tidak efisien jika

membayar pembelian harus dengan materai Rp 6.500,00 dan

menggunakan cek. Apalagi, tidak semua pembayaran bisa

dilakukan dengan menggunakan cek. Maka diperlukan dana

dalam bentuk tunai yaitu dana kas kecil.

Pembentukan kas kecil dilakukan berdasarkan dari Surat

Keputusan Direktur atau Manajer Keuangan pada perusahaan,

yang menetapkan jumlah dan pencatatannya. Menurut Fauziah

Intan Sari, Fidya Sutioni (2017:88)[8] “Penerimaan dan

pengeluaran dana kas kecil dalam kegiatan operasional

perusahaan perlu dikendalikan agar berjalan sesuai dengan

prosedur yang ditentukan.”

2.3.2 Fungsi Kas Kecil

Menurut soemarso (2004:18)[6] yaitu dalam sebuah

perusahaan yang sudah besar maupun perusahaan kecil, fungsi

dana kas kecil sangatlah penting untuk menunjang kelancaran

semua aktivitas perusahaan dan rutinitas dari perusahaan tersebut,

karena setiap pengeluaran yang sangat kecil tidak efektif jika

dilakukan dengan menggunakan cek, disebabkan karena

penarikan cek membutuhkan waktu yang sangat lama, butuh

proses yang panjang. Akan tetapi dengan dibentuknya suatu dana


15

kas kecil semua pengeluaran tersebut dapat dilakukan langsung

tanpa membutuhkan waktu yang sangat lama. Biasanya

pengeluaran yang termasuk dalam menggunakan kas kecil itu

sifatnya berupa pengeluaran yang sangat rutin.

Menurut Mulyadi (2017:429)[9], fungsi yang terkait dalam

sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :

1) Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas

Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas (misalnya

untuk pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas).

Fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek

kepada fungsi akuntansi (bagian utang).

2) Fungsi kas

Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi

ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan

otorisasi atas cek dan mengirimkan cek kepada kreditur via

pos atau pembayaran langsung kepada kreditur.

3) Fungsi akuntansi

Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi

akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran

kas yang menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan

transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau

register cek, serta pembukuan bukti kas keluar yang

memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam


16

mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam

dokumentasi tersebut.

2.3.3 Metode Pengelolaan Kas Kecil

Ada beberapa tahapan pengelolaan dalam penggunaan

dana kas kecil, pada saat laporan penggunaan kas kecil diminta

oleh pihak-pihak yang terkait agar menunjukkan secara cepat dan

lengkap tanpa adanya kesalahan. Ada 2 metode pencatatan kas

kecil, yaitu:

1) Metode Tetap (Imperest Fund System)

Metode tetap yaitu metode kas kecil yang tidak

mencatat pengeluaran-pengeluarannya dan jurnal

dilakukan pada saat kas kecil diisi kembali berikut

penyetoran bukti transaksi (menurut Kusnadi

2000:65)[10]. Dalam metode ini dana kas kecil besarnya

selalu tetap sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh

manajemen sehingga tidak setiap pengeluaran dicatat

dalam kas kecil (Mega Eliza Wongkar, Grace B.

Nangoi, Steven J. Tangkuman 2017:320)[11]. Menurut

Yuliasari Usman, Sintje Rondonuwu (2018:32)[12]

pencatatan yang diperlukan ada tiga tahap yaitu saat

pembentukan, saat penggunaan, dan saat pengisian

kembali kas kecil.


17

Pembentukan dana kas kecil dengan metode tetap

menurut Mar’atus Solikha (2017:18)[5] yaitu:

Pada Awal Periode Perusahaan

a) Membuat rencana anggaran perusahaan yaitu

dengan membentuk anggaran dana kas kecil yang

baik secara harian, mingguan, atau bulanan.

b) Dana kas kecil diserahkan kepada kasir kas kecil

baik itu berupa uang tunai maupun berupa cek

dalam jumlah tertentu. Pada perusahaan kas kecil

dicatat sebagai debit, sedangkan kas dicatat

sebagai kredit.

Jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut :

Kas Kecil Rp xxx

Kas Bank Rp xxx

c) Kasir kas kecil kemudian menukarkan cek tersebut

dengan uang tunai, yang akan digunakan untuk

transaksi-transaksi yang terjadi.

d) Setiap adanya transaksi kas kecil, kasir kas kecil

harus membuat Bukti Pengeluaran Kas (BPK)

berdasarkan pada nota pembelian ataupun bukti

transaksi lainnya.

e) Jika dana kas kecil tinggal sedikit, maka kasir kas

kecil harus meminta pengisian kembali dana kas


18

kecil sesuai dengan jumlah pengeluaran kas kecil

pada periode yang bersangkutan.

Pada Akhir Periode Perusahaan atau Awal Periode

Berikutnya

a) Perusahaan mengisi kembali dana kas kecil

sejumlah dengan pengeluaran-pengeluaran yang

dikeluarkan oleh kasir kas kecil.

b) Kasir kas kecil harus menyiapkan bukti-bukti

pengeluaran kas kecil dari kas besar dalam satu file

sebagai arsip.

c) Perusahaan akan mencatat dalam buku jurnal

perusahaan yaitu biaya-biaya pada rekening debit

dan kas pada rekening kredit. Jurnal yang dibuat

adalah sebagai berikut :

Biaya-biaya Rp xxx

Kas Bank Rp xxx

2) Metode Berubah-ubah (Fluctuating Fund System)

Menurut Kusnadi (2000:65)[10] Metode berubah-ubah

yaitu sistem dana kas kecil yang jumlahnya dapat

berubah-ubah dan pada saat ada transaksi dilakukan

jurnal. Dalam metode ini dana kas kecil berubah-ubah

sesuai dengan transaksi yang menyangkut kas kecil,

dengan kata lain bisa diisi tidak sebesar yang


19

dikeluarkan, bisa lebih besar atau lebih kecil dari saldo

awal (Mega Eliza Wongkar, Grace B. Nangoi, Steven

J. Tangkuman 2017:320)[11].

. Contohnya, pada saat membuat kebijakan untuk

pertama kalinya, perusahaan menetapkan jumlah

nominal kas kecil sebesar Rp 10.000.000 kemudian

digunakan sesuai kebutuhan, lalu kas kecil diisi

kembali.

Pada saat pengisisan, jika perusahaan menggunakan

metode dana tetap, maka jumlah dari kas kecil harus

sama dengan jumlah saldo awal kas kecil. Tapi pada

metode berubah-ubah jumlah pengisian kembali kas

kecil tidak harus sama dengan saldo awal, bisa lebih

atau berkurang.

Kas kecil bersifat opsional yang artinya hal ini boleh

diberlakukan, boleh juga tidak, tergantung dengan

kebutuhannya. Pembuatan laporan keuangan haruslah

tepat. Sehingga untuk pembuatan laporan keuangan

dapat dengan mudah dan cepat, untuk era sekarang

pembuatan laporan keuangan juga dapet menggunakan

software akuntansi. Jurnal merupakan software

akuntansi online yang dapat membantu untuk

pembuatan laporan keuangan secara instan. Hanya


20

dengan koneksi internet, laporan keuangan dapat

dimonitor kapanpun dan dimanapun yaitu melalui situs

Bursa Efek Indonesia (BEI). Pembentukan dana kas

kecil dengan metode tidak tetap menurut Mar’atus

Solikha (2017:18)[5] yaitu sebagai berikut :

Pada Awal Periode Perusahaan

a) Membuat rencana anggaran perusahaan, yaitu

membentuk kas kecil yang dibentuk dalam jangka

waktu dan jumlah yang telah ditentukan.

b) Kas kecil diserahkan kepada kasir kas kecil berupa

uang atau cek dalam jumlah tertentu dan

perusahaan akan mencatat kas kecil sebagai

rekening debit dan kas sebagai rekening kredit.

Jurnal yang dibuat perusahaan yaitu sebagai

berikut :

Kas Kecil Rp xxx

Kas Bank Rp xxx

c) Apabila perusahaan menyerahkan uang dalam

bentuk cek maka kasir kas kecil harus

menguangkan cek tersebut ke bank, dan uang

tersebut digunakan untuk pengeluaran-

pengeluaran perusahaan yang jumlahnya relatif

kecil dan bersifat mendadak.


21

d) Setiap adanya transaksi pembayaran, maka kasir

kas kecil harus langsung mencatatnya ke buku

pengeluaran kas kecil. Jurnal yang dibuat yaitu :

Biaya-biaya Rp xxx

Kas Bank Rp xxx

e) Jika dalam jangka waktu yang sudah ditentukan

saldo kas sudah menunjukkan batas saldo

maksimal, maka kasir kas kecil akan meminta

pengisian kembali dana kas kecil. Jurnal yang

dicatat oleh perusahaan yaitu sebagai berikut :

Kas Kecil Rp xxx

Kas Bank Rp xxx

2.3.4 Karakteristik Kas Kecil

Berikut ini adalah karakteristik kas kecil menurut Siti Tut Aliyah

(2017:24)[13] :

1) Jumlahnya dibatasi, tidak lebih maupun kurang dari jumlah

yang sudah ditentukan oleh pihak perusahaan. Setiap

perusahaan telah menetapkan jumlah yang berbeda sesuai

dengan kebutuhan operasional perusahaan.

2) Digunakan untu mendanai pengeluaran-pengeluaran yang

relatif kecil dan sifatnya rutin.

3) Disimpan pada tempat yang khusus seperti brankas ataupun

petty cash box ataupun yang lainnya.


22

4) Dipegang oleh petugas keuangan.

2.3.5 Pengendalian Dana Kas Kecil

Kas kecil termasuk harta yang dimiliki perusahaan,

walaupun jumlahnya relatif kecil namun tidak menutup

kemungkinan untuk dijadikan objek penyelewengan dana. Oleh

karena itu, pengendalian terhadap kas kecil harus dilaksanakan.

Dana kas kecil tidak dicampur dengan dana apapun, harus

dipisahkan. Sistem dan prosedur pencatatannya pun harus

didefinisikan, ditetapkan dengan tegas dan tidak berubah-ubah

dalam kebijakan perusahaan.

Menurut Soemarso S.R (2004:313)[14] dalam bukunya

Akuntansi Suatu Pengantar Buku Satu, edisi 5 (Revisi) yaitu:

“Agar dapat dikendalikan dengan baik, mengharuskan setiap

pengeluaran kas dilakukan dengan cek tetapi tidak semua

pengeluaran dapat dilakukan dengan cek, untuk pengeluaran

yang jumlahnya kecil dapat dilakukan melalui dana kas kecil.”

Menurut Weygandt, Jerry J, Donald Kieso, Paul Kimmel

(2005:467)[15] menyatakan bahwa :

“Pengeluaran kas lebih baik jika pembayarannya dilakukan

melalui cek. Akan tetapi, menggunakan cek untuk membayar

dalm jumlah kecil sangatlah tidak praktis dan menyulitkan.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan tidak akan mau

mengeluarkan cek untuk membayar benda pos, makan siang


23

karyawan, atau ongkos taksi. Metode yang umum untuk

menangani semacam ini, adalah dengan menggunakan dana kas

kecil (petty cash fund)”.

Prosedur pengawasan menurut Zaki Baridwan (2008:85)[16],

beberapa prosedur pengawasan yang penting adalah sebagai

berikut :

1. Pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang jumlahnya

relatif kecil sebaiknya dibayar dengan menggunakan kas

kecil.

2. Pembentukan kas kecil harus diawasi dengan ketat agar

terhindar dari kecurangan.

Horngren, Harrison, Robinson, Secokusumo (1997:324)[17]

menyebutkan pengendalian internal adalah suatu rencana

organisasional dan semua tindakan yang dilakukan

perusahaan untuk :

1. Mengamankan aktiva

2. Mendorong diikutinya kebijakan perusahaan

3. Mendorong efisiensi operasional

4. Menjamin ketepatan dan dapat dipercayainya

catatan-catatan akuntansi.

2.3.6 Jurnal-Jurnal Yang Digunakan Dalam Pencatatan

Akuntansi Kas Kecil


24

Tabel di bawah ini merupakan contoh jurnal dengan metode

fluktuasi atau metode berubah-ubah menurut Anisa Yulis Sofiani

(2018:25)[18]:

Tabel 2.1 Contoh Jurnal Kas Kecil

No Tahapan Sistem Fluktuasi

Kas Kecil Rp xxx


1. Pembentukan dana kas kecil
Kas Rp xxx

Biaya-biaya Rp xxx
2 Penggunaan dana kas kecil
Kas Kecil Rp xxx

Kas Kecil Rp xxx


3 Pengisian kembali dana kas kecil
Kas Rp xxx

Kas Kecil Rp xxx


4 Penambahan kas kecil
Kas Rp xxx

Kas Rp xxx
5 Pengurangan kas kecil
Kas Kecil Rp xxx

6 Penyesuaian akhir periode Tidak ada jurnal

Sumber : Data diolah 2019

2.3.7 Selisih Kas Kecil

Dalam praktek perlu adanya perhitungan pada fisik kas kecil,

mengingat bahwa besar kemungkinan jumlah fisik kas kecil yang

ada tidak sesuai dengan catatan perusahaan, sehingga terjadi


25

selisih yang perlu ditangani dengan semestinya. Menurut Hetika

& Dewi (2016:9)[19] ada 2 kemungkinan ketidakcocokan, yaitu :

1. Jumlah fisik kas kecil lebih kecil dibandingkan dengan

catatan perusahaan, maka biasanya dibebankan sebagai

kerugian.

Jurnal yang harus dibuat yaitu :

Rugi/Selisih Kas Kecil Rp xxx

Kas Kecil Rp xxx

2. Jumlah fisik kas kecil lebih besar dibandingkan dengan

catatan perusahaan, maka biasanya dibebankan sebagai laba

non operasi.

Jurnal yang dibuat yaitu :

Kas Kecil Rp xxx

Laba/Selisih Kas Kecil Rp xxx

2.3.8 Bukti-bukti Transaksi

Menurut Mulyadi (2016:443)[20], dokumen yang digunakan

dalam sistem dana kas kecil antara lain:

1) Bukti Kas Keluar

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari

fungsi akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum

dalam dokumen tersebut. Dalam sistem dana kas kecil,

dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan dana kas

kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.


26

2) Permintaan Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini digunakan pemakai dana kas kecil untuk

meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang

dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai telah

dikeluarkannya kas kecil olehnya.

3) Bukti Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk

mempertanggung jawabkan pemakai dana kas kecil.

Dokumen ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas

kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada

pemegang dana kas kecil.

4) Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk

meminta kepada Bagian Utang agar dibuatkan bukti kas

keluar untuk pengisian kembali dana kas kecil.

2.3.9 Catatan Akuntansi Kas yang digunakan dalam Sistem

Dana Kas Kecil

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem dana kas

kecil menurut Mulyadi (2016:445)[20] yaitu :

1. Jurnal Pengeluaran Kas

Catatan ini digunakan untuk mencatat cek

pengeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil

serta pengisian kembali dana kas kecil.


27

2. Register Cek

Catatan ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan

yang dikeluarkan dan kembali dana kas kecil.

3. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil

Digunakan untuk mencatat pengeluaran-pengeluaran

dana kas kecil yang diperlukan jurnal khusus. Jurnal

ini juga digunakan untuk alat distribusi pendebetan

yang timbul akibat pengeluaran dana kas kecil.

2.3.10 Pelaporan Kas Kecil

Menurut Donald E Kieso (2008:344)[21] “Pelaporan kas

secara relatif bersifat langsung, namun terdapat sejumlah

masalah yang perlu mendapat perhatian khusus, salah

satunya berhubungan dengan pelaporan kas yang dibatasi

atau restriktif. Kas kecil adalah contoh kas yang disisihkan

untuk tujuan tertentu. Dalam sebagian besar situasi, saldo

dana ini tidak material dan karenanya tidak dipisahkan

dari kas ketika dilaporkan dalam laporan keuangan. Jika

jumlahnya material, maka kas yang dibatasi dipisahkan

dari kas “reguler” untuk tujuan pelaporan kas yang

dibatasi (restricted cash) diklasifikasikan dalam kelompok

Aktiva Lancar atau Aktiva Jangka Panjang, tergantung

pada tanggal ketersediaan atau pengeluaran. Klasifikasi

dalam kelompok aktiva lancar adalah tepat jika kas akan


28

digunakan (dalam satu tahun atau satu siklus operasi,

mana lebih panjang) untuk membayar kewajiban yang ada

atau jatuh tempo. Pada sisi lain, jika kas dipegang untuk

periode waktu yang lama, maka kas yang dibatasi

ditampilkan dalam kelompok panjang dari neraca”.


29

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Klasifikasi Hasil Penelitian Terdahulu

NO NAMA JUDUL RUMUSAN HASIL PENELITIAN


PENELITI PENELITIAN MASALAH
(TAHUN)
1. Mega Eliza Evaluasi Penerapan Dan metode apa Metode yang
Wongkar, Dana Kas Kecil saja yang digunakan oleh
Grace B. Pada PT Putra digunakan perusahaan yaitu
Nangoi, Karangetang perusahaan metode fluktuasi.
Steven J. dalam
Tangkuman penyelesaian
Tahun 2017 dana kas kecil?
2. Fird Pangkey, Evaluasi Penerapan Bagaimanakah Penerapannya sudah
Jantje Akuntansi Kas Kecil penerapan cukup baik dan
Tinangon, Pada PT Sinar Pure akuntansi kas metode yang
Harijanto Foods Bitung kecil pada PT. digunakan yaitu
Sabijono Sinar Pure metode fluktuasi.
Tahun 2015 Foods Bitung?
3. Lesty Atika, IPTEKS Pengelolaan Apakah Pengelolaan kas
Rudy Johanes Kas Kecil (Petty Cash) pengelolaan kas dilakukan dengan baik
Pusung Pada PT. PLN kecil pada PT dan sesuai dengan
Tahun 2018 (Persero) Unit Induk PLN digunakan kebijakan yang berlaku
Pembangunan dengan baik? untuk UIP
Sulawesi Bagian Utara
Yuliasari IPTEKS Penerapan Mengapa PT. Dengan adanya rekening
Usman, Sintje Akuntansi Kas Kecil PLN perlu kas kecil mempermudah
4.
Rondonuwu Pada PT. PLN dibentuk adanya transaksi kecil yang
Tahun 2018 (Persero) Rayon dana kas kecil? terjadi di perusahaan.
Manado Selatan
Fauziah Intan Sistem Pengendalian Bagaimana sistem Pengelolaan dana kas
Sari, Fidya Internal terhadap pengendalian kecilnya sudah cukup
5.
Sutiono Pengelolaan Dana Kas internal dana kas baik dan pengendalian
Tahun 2017 Kecil pada PT. Jasa kecil pada PT. internal pada setiap
Marga (Persero) Tbk Jasa Marga prosedur sudah
Cabang Jakarta- (Persero) Tbk ditetapkan meski ada
Cikampek cabang Jakarta- yang belum sesuai
Cikampek? dengan landasan teori.

Sumber: Data Diolah (2019)


BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera

yang bergerak di sektor industri rokok. Untuk melakukan produksi,

perusahaan ini menggunakan tenaga kerja yang cukup banyak (padat

karya).

1.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat pada alamat Jl. Munjung Agung KM

5,5, Kramat, Kab Tegal.

1.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, terhitung 21 Januari-21 Maret

2019.

1.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Data Kualitatif

Menurut Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif,

(Yogyakarta : Rakesarasin, 1996:12)[22] data kualitatif

adalah data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan

dalam bentuk angka. Contohnya yaitu gambaran umum

obyek penelitan, meliputi: sejarah singkat berdirinya

perusahaan, letak geografis obyek, visi dan misi perusahaan,

struktur organisasi.

30
31

2. Data Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2016)[23] data kuantitatif adalah data

yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang

berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan

bilangan atau bentuk angka. Contohnya pencatatan transaksi

kas kecil yang terjadi dalam perusahaan dengan metode

fluktuasi.

1.4 Sumber Data

1) Data Primer

Menurut Umi Narimawati (2008:11)[24] dalam bukunya

“Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan

Aplikasi” data primer adalah data yang berasalh dari sumber asli

atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk kompilasi

ataupin file. Data ini harus dicari melalui narasumber.

Contohnya berupa wawancara.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi

yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data

sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi

pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web, internet dan

seterusnya (Uma Sekaran, 2011:19)[25]. Contohnya seperti

sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi dan dokumen-

dokumen lainnya.
32

1.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini,

maka metode penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

1) Observasi

Menurut Sugiyono (2015:8)[26] observasi merupakan kegiatan

pemuatan penelitian terhadap suatu objek. Peneliti dalam

membuat penelitian ini melalui observasi langsung, yaitu dengan

cara melakukan praktik kerja lapangan di PT. Tegal Jaya

Makmur Sejahtera.

2) Wawancara

Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian

terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif

adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-depth

interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,

dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara,

di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan

social yang relatif lama (Sutopo 2006:20)[27].

3) Studi Pustaka
33

Studi pustaka adalah mengumpulkan informasi dan data dengan

bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan

seperti dokumen, buku, catatan, majalah, kisah-kisah sejarah dan

sebagainya. (Mardalis : 1999:21)[28]

1.6 Metode Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2005:23)[29] menyatakan bahwa metode deskriptif adalah

suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis

suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang luas. Untuk mencapai tujuan penelitian agar sesuai

yang diharapkan dengan cara mengumpulkan data, dan data yang sudah

terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif dengan cara melakukan

pengambilan data pada PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera melalui

wawancara, mengumpulkan data, menguraikan, menghitung serta

membandingkan dengan teori umum akuntansi sehingga dapat ditarik

kesimpulan penerapan dana kas kecil pada PT Tegal Jaya Makmur

Sejahtera.

Tahapan-tahapan dalam metode analisis deskriptif menurut Dr Endang

S Sedyaningsih Mahamit (2006) dalam Asep Suryana (2007:5)[30] yaitu:

1. Menentukan Permasalahan
34

Sebuah permasalahan timbul akibat adanya hambatan dalam

memperoleh atau mencapai tujuan. Setelah peneliti melakukan

observasi, maka ditemukan sebuah permasalahan yaitu dalam hal

pencatatan transaksi yang tidak sesuai dengan metode yang

digunakannya yaitu metode fluktuasi. Dimana setiap terjadi

transaksi harus langsung dicatat oleh kasir/petugas kas kecil.

2. Melakukan Studi Literatur

Studi literatur yaitu mencari referensi teori-teori yang relevan

dengan kasus yang ditemukan. Referensi tersebut dapat ditemukan

di buku, jurnal, artikel laporan penelitian, serta situs-situs di

internet. Hasil dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi

yang relevan dengan perumusan masalah.

3. Penetapan Lokasi

Lokasi penelitian adalah lokasi dimana penelitian tersebut

dilakukan. Peneliti melakukan penelitian dengan kegiatan Praktik

Kerja Lapangan. Penelitian dilakukan di PT Tegal Jaya Makmur

Sejahtera yang beralamatkan di Jalan Munjung Agung KM 5,5

Kramat, Kabupaten Tegal.

4. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan yaitu studi yang dilakukan untuk memperoleh

informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan. Studi

pendahuluan dilakukan karena kelayakan penelitian berkenan

dengan prosedur penelitian dalam hal lain yang masih belum jelas.
35

Dalam hal ini, peneliti melakukan studi pendahuluan dengan cara

mencari literature dari berbagai buku dan jurnal, membuat proposal

penelitian, mengonsultasikan penelitian dengan dosen pembimbing

dan mengunjungi lokasi penelitian untuk mengambil data dan

melengkapi data yang diperlukan.

5. Penetapan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yaitu cara yang dilakukan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

penelitian. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa

observasi, wawancara dan studi dokumen.

6. Analisa Data Selama Penelitian

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara

sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan

serta dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari serta membuat kesimpulan agar mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam hal ini peneliti

membandingi penerapan akuntansi kas kecil di PT Tegal Jaya

Makmur Sejahtera dengan Teori Umum Akuntansi sehingga

membuahkan hasil berupa kesimpulan dan saran-saran yang

membangun dan bermanfaat untuk masa yang akan datang.


36

7. Analisa Data Setelah

Pemeriksaan keabsahan data hasil wawancara dengan narasumber

sebagai informan penelitian serta membandingkan data tersebut

dengan berbagai informasi yang terkait. Pada tahap ini, pengolahan

data dianggap optimal jika data yang diperoleh sudah lengkap dan

dapat dipresentasikan masalah yang dijadikan obyek penelitian.

8. Hasil

Hasil merupakan proses akhir dari penelitian. Hasil yang diperoleh

yaitu berupa pembahasan penelitian yang dilakukan oleh peneliti,

sehingga dapat diambil kesimpulan dan saran yang akan digunakan

untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi mengenai obyek yang

diteliti.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera

4.1.1 Sejarah PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera

PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera berlokasi di Jl Munjung

Agung KM 5,5 Kramat, Tegal, Jawa Tengah merupakan satu-

satunya produsen rokok di Kabupaten/Kota Tegal. Perusahaan yang

berdiri dan mulai beroperasi sejak tanggal 10 Oktober 2005 ini

diresmikan oleh Bapak Muhammad Ma’ruf (Menteri Dalam Negeri

saat itu). PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera adalah salah satu dari 38

Mitra Produksi Sigaret PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

Pada awalnya, PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera hanya

memproduksi Brand SAMPOERNA HIJAU 12. Pada pertengahan

tahun 2006 PT HM Sampoerna Tbk. mempercayakan Brand DJI

SAM SOE Premium 12 yang sekarang berubah nama menjadi DJI

SAM SOE SNAPP BOX 12 untuk diproduksi oleh perusahaan

tersebut.

Tahun 2009, PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera membuka

sebuah perusahaan cabang dengan nama PT ASIA TEMBAKAU

untuk memproduksi Brand KOMET yang merupakan produk baru

dari SAMPOERNA. Namun, perusahaan ini hanya bertahan kurang

37
38

dari 2 tahun dikarenakan minimnya minat konsumen pada produk

tersebut.

Pada bulan Agustus 2013, PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera

membuka instruksi Switch Brand dari PT HM Sampoerna Tbk.

untuk memproduksi Brand DJI SAM SOE SNAPP BOX 12 secara

menyeluruh dan menghentikan produksi Brand SAMPOERNA

HIJAU 12 hingga saat ini.

4.1.2 Visi dan Misi

Adapun visi dan misi PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera

adalah sebagai berikut:

1. Visi

Menjadi Mitra Produksi Sigaret (MPS) PT HM

SAMPOERNA Tbk. yang terbaik dalam pencapaian

produktivitas, kualitas dan efisiensi serta menjadi perusahaan

padat karya yang paling diminati oleh masyarakat Tegal dan

sekitarnya.

2. Misi

Menganut prinsip dari PT HM SAMPOERNA Tbk., PT

TEGAL JAYA MAKMUR SEJAHTERA juga mendasari

segala strategi dan aktivitas demi tercapainya kepuasan 3

Tangan untuk mencapai Visi Perusahaan.

Kepuasan 3 Tangan MPS yaitu:


39

1. PT HM SAMPOERNA Tbk. (Pemberi kerja)

2. Direktur/Shareholder (Pengusaha)

3. Employees & Society (Pekerja dan Masyarakat Sekitar)

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang

menggambarkan bentuk dari hubungan pekerjaan antara perorangan

atau kelompok dalam menjalankan tugas sesuai dengan bidangnya

masing-masing. Agar kegiatan perusahaan dapat terlaksana dengan

efektif dan efisien, maka sangat diperlukan struktur organisasi yang

baik agar pembagian tugas dapat diketahui, wewenang serta

tanggung jawab yang jelas dari masing-masing karyawan. Berikut

ini adalah struktur organisasi pada PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera.


Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera

40
41

4.1.4 Tugas dan Wewenang

Tujuan dari perusahaan dapat tercapai jika adanya kerjasama

dalam pembagian tugas kerja yang jelas antar bagian. Berikut ini

merupakan pembagian tugas dan wewenang pada PT Tegal Jaya

Makmur Sejahtera.

1. Direktur Utama

Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi sekaligus pemilik

perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

a. Sebagai pemimpin tertinggi perusahaan yang membidangi

pengembangan perusahaan, pengadaan modal dan

pengeluaran modal

b. Memberikan kekuasaan (mandat) kepada direktur, manajer

dan bawahan yang ditunjuk dan berhubungan langsung

dengan pimpinan.

c. Bertanggung jawab penuh terhadap kondisi serta kemajuan

perusahaan

2. Direktur

Direktur pada PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera adalah sebutan

untuk direktur pelaksana yang mempunyai tanggung jawab

sebagai berikut:
42

a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-

kebijakan perusahaan

b. Memilih, menetapkan, dan mengawasi tugas dari masing-

masing kepala bagian

c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja

perusahaan

3. Manajer Operaional

Manajer Operasional dikenal pula dengan istilah executive

officer, yang mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Memegang kekuasaan tertinggi dalam kegiatan manajemen

b. Merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara

umum dan mengarahkan jalannya perusahaan

c. Memimpin segala aktivitas untuk pencapaian target

perusahaan

d. Mengorganisir dan menganalisis kegiatan, keputusan dan

hubungan yang diperlukan.

e. Mengelompokkan unit dan tugas dalam struktur organisasi

perusahaan

4. Personalia, GA & EHS

Kepala personalia memiliki tanggung jawab terhadap

pelaksanaan administrasi karyawan, perekrutan, dan


43

pemberhentian karyawan serta alokasi karyawan berdasarkan

kemampuan karyawan dan kebutuhan perusahaan.

Sedangkan tugasnya sebagai EHS (Ergonomic Healt and

Safety) adalah merencanakan dan melaksanakan program dalam

hal keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan kerja

untuk mengurangi kecelakaan dan cidera lain yang terkait

dengan pekerjaan.

5. Quality Control

Tugas dan tanggung jawab seorang quality control adalah

sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengatur dan mengawasi kualitas terkait

dengan program, kebijakan dan prosedur perusahaan

b. Memonitor dan menganalisis hasil pengujian dan

pengukuran serta menyediakan feedback kepada bagian

produksi.

c. Memelihara dokumen dan catatan yang berkaitan dengan

kualitas

d. Merancang dan menetapkan prosedur yang diperlukan untuk

mencapai kualitas yang ditargetkan.

6. Corporate Secretary (CS)

Corporate Secretary memiliki peranan kunci dalam

pelaksanaan Corporate Governance, khususnya pada


44

perusahaan publik. Terdapat empat peranan dan fungsi pokok

Corporate Secretary, yaitu:

a. mengikuti perkembangan Pasar khususnya peraturan-

peraturan yang berlaku di Pasar saat ini

b. memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat yang

berkaitan dengan kondisi perusahaan

c. memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka

mematuhi ketentuan undang-undang

d. menjadi penghubung antara perusahaan dengan Pemerintah

dan perusahaan dengan masyarakat.

7. Keuangan

Tugas-tugas karyawan bagian keuangan diantaranya adalah:

a. mengkoordinir, menganalisa dan mengelola data-data,

sehingga tersusun suatu laporan keuangan perusahaan

b. ikut serta dalam mengamankan asset perusahaan

c. bertanggung jawab atas kegiatan keuangan

d. mengatur masalah yang berhubungan dengan penyediaan

dan penggunaan dana.

e. menyediakan laporan keuangan untuk internal maupun

eksternal perusahaan

8. Supervisor Produksi
45

Supervisor produksi adalah orang yang memimpin atau menjadi

koordinator satu bagian dalam gudang produksi. Tugasnya

antara lain:

a. Bertanggung jawab untuk mencapai kapasitas, kualitas dan

jadwal produksi serta tingkat pemanfaatan alat produksi yang

telah dibentuk dan disepakati bersama

b. Bertanggung jawab atas pemenuhan standar kualitas

produksi sesuai dengan PPIC

c. Bertanggung jawab untuk standar keselamatan kerja dan

kebersihan tempat kerja (order / kerapian lingkungan kerja)

d. Bertanggung jawab untuk koordinasi dan kerjasama dalam

mengembangkan sebuah kelompok kerja (taemwork)

9. Logistik

Kepala bagian logistik mempunyai tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas penyimpanan, penerimaan dan

pengiriman barang

b. Bertanggung jawab terhadap administrasi gudang dan

transportasi

c. Menentukan tempat penyimpanan bahan-bahan dan barang

hasil produksi.

10. Maintenance
46

Seorang maintenance di PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera

memiliki tanggung jawab terhadap karyawan bagian bengkel.

Tugas seorang mantenance antara lain:

a. Menyusun jadwal pemeliharaan peralatan-peralatan pabrik

agar tidak menghambat jalannya proses produksi

b. Memeriksa kerusakan yang timbul dan menentukan bahan-

bahan atau spare part yang diperlukan untuk memperbaiki

kerusakan tersebut

c. Mengadakan pengecekan langsung bekerjanya dan kondisi

semua peralatan pabrik

d. Menyusun, mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan

dan repair dan mesin-mesin peralatan pabrik agar tidak

mengganggu jalannya operasi perusahaan.

11. Bagian Umum

Kepala bagian umum memilikitanggung jawab terhadap hal-hal

yang belum diambil alih oleh bagian-bagian di atas, diantaranya

adalah bagian listrik, kebersihan dan housekeeping. Tugasnya

antara lain:

a. Mengatur dan mengawasi penggunaan peralatan kerja

b. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan secara rutin

c. Bertanggung jawab terhadap kebersihan di semua area

perusahaan

4.2 Kondisi Perusahaan Saat Ini


47

Kondisi pada PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera saat ini sudah

memiliki 2 gudang produksi. Gudang yang lama digunakan untuk memproduksi

rokok DJI SAM SOE Kretek, sedangkan gudang yang baru digunakan untuk

memproduksi rokok DJI SAM SOE Super Premium refil. Alat produksi yang

digunakan sudah semakin mudah sehingga dapat mempermudah karyawan untuk

produksinya.

4.3 Hasil Analisis

4.3.1 Analisis Data Dana Kas Kecil

PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera sudah menyediakan dana

kas kecil untuk melakukan transaksi-transaksi yang sifatnya kecil.

Perusahaan ini menggunakan metode fluktuasi pada kas kecilnya,

yaitu setiap terjadinya pengeluaran dana dari kas kecil dicatat

langsung. Pengeluaran-pengeluaran yang biasanya dibayar dengan

menggunakan dana kas kecil seperti halnya pembelian materai,

pembelian kertas, pembelian tinta, bahan bakar minyak, pembayaran

rekening listrik dan lain-lain. Dalam pembentukan dana kas kecil,

uang yang diserahkan kepada pemegang dana kas kecil berubah-

ubah atau tidak tetap dan waktu pengisiannya juga tidak ditentukan.

Pemegang dana kas kecil mengeluarkan dana dari kas kecil setelah

menerima nota pembelian barang atau tagihan serta bagian umum

atau karyawan perusahaan.

Berikut ini adalah form dana kas kecil pada PT. Tegal Jaya

Makmur Sejahtera pada bulan Januari 2018.


48

FORM PENGAJUAN DANA KAS KECIL

Dana untuk Bagian : Kasir

Periode Kas Kecil : 01 Januari s/d 31 Januari 2018

Dana awal Kas Kecil : Rp 2.000.000

Keterangan Jumlah

Pengajuan dana kas kecil untuk bagian Kasir Rp 2.000.000

Total Rp 2.000.000

Disetujui oleh : Yudita Diterima oleh : Staff Administrasi

Tanggal : 03 Januari 2018 tanggal : 03 Januari 2018

Sumber : PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera 2018

Gambar 4.2 Form Pengajuan Dana Kas Kecil

Gambar di atas adalah form pengajuan dana kas kecil.

Setelah mengisi form pengajuan dana kas kecil, penerima kas kecil

dapat menggunakan dana tersebut untuk keperluan operasional

unitnya.
49

Sumber : PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera Tahun 2018

Gambar 4.3 Tampilan Awal Input

Pada gambar di atas merupakan cara penginputan total dari

pengeluaran kas kecil, untuk proses pembuatan laporan closingan

biasanya dilakukan saat penginputan kas kecil sudah selesai.


50

Sumber : PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera Tahun 2018

Gambar 4.4 Input Data Kas Kecil

Sumber : PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera Tahun 2018

Gambar 4.5 Total Pengeluaran Dana Kas Kecil

Gambar di atas adalah pengeluaran kas kecil pada PT. Tegal

Jaya Makmur Sejahtera seperti pembelian materai, pembayaran

listrik, pembelian alat kantor, dan lain sebagainya.

Penginputan kas kecil pada Microsoft Excel di atas

menggunakan beberapa rumus excel. Diantaranya pada kolom No,

Tanggal, Account No, Description, Saldo Akhir, dan Total. Rumus-

rumus tersebut digunakan untuk membantu menginput data agar

lebih mudah tanpa harus mengetik ulang.


51

4.3.2 Analisis Pencatatan Dana Kas Kecil

Pencatatan dana kas kecil pada PT. Tegal Jaya Makmur

Sejahtera menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Microsoft Excel

atau yang biasa disebut dengan Ms.Excel adalah program aplikasi

lembar kerja spreadsheet yang didistribusikan oleh Microsoft

Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS.

Pada aplikasi ini memiliki berbagai macam fitur kalkulasi dan

pembuatan grafik pengolah angka.

Dengan memanfaatkan fungsi seperti VLOOKUP dan

HLOOKUP, kita bisa mengontrol identitas responden untuk

keperluan transfer informasi antar sheet, antar tabel, maupun antar

file excel. Dengan menggunakan Pivot Tables, dapat mempermudah

pekerjaan karena semua tabel summary yang sudah direncanakan

dapat kita buat terlebih dahulu walaupun datanya belum masuk

semua. Setiap kali ada data yang masuk secara otomatis pivot tabel

akan me-refresh sehingga tabel akan ter-update dengan sendirinya.

Namun, Ms.Excel juga memiliki beberapa kekurangan.

Untuk tabel berukuran file lebih dari 10MB, maka setiap editing atau

updating data, secara default excel akan melakukan proses

Workbook Calculating yang kecepatannya tergantung dari processor

dan RAM pada komputer. Untuk membuat kolom baru yang berisi

pengkategorian dari sebuah kolom/jawaban pertanyaan atau

membuat filter responden, harus membuat rumus excel baik itu


52

rumus matematika, logikan maupun text. Banyak yang kesulitan

dengan hal ini.

4.3.3 Analisis Pengeluaran Dana Kas Kecil

Dana kas kecil dikeluarkan oleh administrasi kas yang

sehubungan dengan diterimanya nota pembelian asli. Pencatatan

jurnal yang dilakukan oleh kasir yaitu seperti tabel 4.1 berikut ini :

Pengisian kas kecil pada bulan Januari 2018 yaitu sebesar Rp

2.000.000,-.

Tabel 4.1 Pengisian Kembali Kas Kecil

Tanggal Uraian Debit Kredit


1-Jan-2018 Kas Kecil Rp 2.358.000
Rp 2.358.000
Sumber Data: PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera Tahun 2018

Tabel 4.2 Transaksi-transaksi Pengeluaran Kas Kecil Bulan Januari 2018

Tgl Uraian Debit Kredit


Jan-07 Pembelian Bensin Pertalite 335.400
Mobil
Kas Kecil 335.400
Jan-10 Pembelian Gayung 25.000
Kas Kecil 25.000
Jan-14 Pembelian Materai 300.000
Kas Kecil 300.000
Jan-15 Pembelian Amplop 17.000
Kas Kecil 17.000
Jan-15 Pembelian Kertas A4 325.000
Kas Kecil 325.000
Jan-15 Pembelian Tinta Printer 140.000
Kas Kecil
140.000
Jan-17 Fotocopy 14 L 2.500
Kas Kecil 2.500
Jan-21 Cuci AC 2 Unit @50.000 100.000
53

Kas Kecil
100.000
Jan-24 Kirim Dokumen 40.000
Kas Kecil 40.000
Jan-26 Kas Kecil 2.500.000
Kas di Bank 2.500.000
Jan-26 Pembayaran Listrik 1.349.000
Kas Kecil 1.349.000
Jan-26 Pembayaran PDAM 300.800
Kas Kecil 300.800
Jan-27 Pembelian Isi Ulang Galon 126.000
Kas Kecil
126.000
Jan-28 Pembayaran Telepon 506.000
Kas Kecil 506.000
Jan-29 Pembayaran Iuran Sampah 150.000
Kas Kecil
150.000
Sumber Data: PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera Tahun 2018

Pengeluaran Kas Operasional dikeluarkan secara rutin setiap

hari, karena berkaitan secara langsung dengan jalannya kegiatan

perusahaan. Sedangkan selain pengeluaran operasional dapat

dilakukan dengan sewaktu-waktu saja pada saat dibutuhkan.

4.3.4 Analisis Pengisian Kembali Dana Kas Kecil

PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera mengelola dana kas kecil

dengan menggunakan metode fluktuasi dimana jumlah kas kecil

setiap melakukan pengisian kembali tidak sama dengan pengisian

sebelumnya atau berubah-ubah. Agar dana kas kecil dapat diisi

kembali, rekapan laporan hasil penggunaan kas kecil, nota asli yang

berupa form biaya untuk periode senin sampai dengan minggu, akan

ditanda tangani pimpinan perusahaan agar dapat dikoreksi dengan

batas waktu selambat-lambatnya hari rabu.


54

Setelah data sudah berhasil untuk divalidasi, perusahaan

akan memperoleh refill dana kas kecil pada setiap jumat. Jika terjadi

ketidakcocokan pada laporan keuangan dari data fisik nota dengan

Ms. Excel, maka administrasi harus melakukan pengoreksian,

karena akan berpengaruh pada keterlambatan pencairan dana dan

dapat memperlambat jalannya operasional dikarenakan dana kas

kecil yang tidak mencukupi.

4.3.5 Analisis Dokumen-dokumen Kas Kecil

Dokumen-dokumen yang digunakan oleh PT. Tegal Jaya

Makmur Sejahtera yaitu :

1. Bukti Kas Keluar (form biaya)

2. Buku tanda terima pengeluaran kas

3. Dokumen laporan harian kas kecil

4. Laporan mingguan kas kecil

4.3.6 Analisis Pengendalian Dana Kas Kecil

Pengendalian dana kas kecil dilakukan untuk menghindari

penyelewengan yang dapat terjadi. PT. Tegal Jaya Makmur

Sejahtera menyimpan sebagian besar dana kas kecilnya pada

rekening khusus, yang dipegang oleh administrasi. Sedangkan

sebagiannya lagi disimpan di dalam brankas yang sudah disediakan

seminimal mungkin agar terhindar dari resiko hilangnya uang kas,

namun dapat mencukup kebutuhan operasional perusahaan.


55

Pemeriksaan kas kecil dilakukan oleh bagian Keuangan

yaitu dengan mencocokkan saldo kas dengan catatan pengeluaran

kas yang ada.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis terkait dengan penerapan dana kas kecil pada PT.

Tegal Jaya Makmur Sejahtera maka dapat dilakukan efektivitas penerapan dana kas

kecil pada PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera sebagai berikut :

Tabel 4.3 Perbandingan Penerapan Akuntansi Kas Kecil Menurut Teori Akuntansi

Kas Kecil Secara Umum dengan Teori Akuntansi Kas Kecil PT. Tegal Jaya

Makmur Sejahtera

No Teori Akuntansi PT. Tegal Jaya Makmur Ketera


Sejahtera ngan
1. Dana kas kecil disediakan untuk Perusahaan menggunakan dana kas Sudah
membayar pengeluaran yang kecilnya untuk melakukan sesuai
jumlahnya relatif kecil dan tidak pengeluaran-pengeluaran yang dengan
ekonomis bila dibayar dengan cek. jumlahnya relatif kecil. teori
akuntan
si kas
kecil.

2. Dana kas kecil dipegang oleh petugas Dana kas kecil dipegang oleh Tidak
atau karyawan yang khusus menangani karyawan bagian admin personalia sesuai
pengeluaran-pengeluaran yang yang mengurus absensi, cuti, dan dengan
berhubungan dengan kas kecil, yang resign karyawan. teori
disebut dengan kasir kas kecil. akuntan
si kas
kecil.
3. Ada 2 metode yang berhubungan Perusahaan menggunakan metode Sudah
dengan kas kecil yaitu metode fluktuasi fluktuasi pada kas kecilnya. sesuai
dan metode imperest dengan
teori
akuntan
si kas
kecil.
56

4. Dalam metode fluktuasi setiap terjadi Kasir tidak langsung mencatat saat Tidak
pengeluaran uang dari kas kecil terjadi pengeluaran kas kecil. sesuai
langsung dilakukan pencatatan. dengan
teori
akuntan
si kas
kecil.

5. Jumlah dan waktu pengisian dana kas Jumlah dan waktu pengisian dana Sudah
kecil ditetapkan sesuai dengan kas kecil sudah ditentukan oleh sesuai
kebutuhan perusahaan. perusahaan. dengan
teori
akuntan
si kas
kecil.

6. Setiap dilakukan pembayaran kas kecil Perusahaan menyediakan slip atau Sudah
harus disertai slip atau bukti. bukti pengeluaran kas kecil. sesuai
dengan
teori
akuntan
si kas
kecil.
7. Pembentukan dana kas kecil Rp Perusahaan membentuk dana kas Sudah
2.000.000,- dicatat dengan kecil Rp 2.000.000,- dicatat dengan sesuai
jurnal : jurnal : dengan
Kas Kecil Rp 2.000.000 Kas Kecil Rp 2.000.000 teori
Kas Rp 2.000.000 Kas Rp 2.000.000 akuntan
si kas
kecil.

8. Transaksi pengeluaran kas kecil, Perusahaan mencatat pengeluaran: Sudah


misalnya : a. Untuk membayar cuci AC 2 sesuai
a. Untuk membayar cuci AC 2 unit unit Rp 50.000,- per unit dengan
Rp 50.000,- per unit Biaya Perbaikan Rp 100.000 teori
Biaya Perbaikan Rp 100.000 Kas Kecil Rp 100.000 akuntan
Kas Kecil Rp 100.000 b. Pembelian tinta printer Rp si kas
b. Pembelian tinta printer Rp 140.000,- kecil.
140.000,- Perlengkapan Kntr Rp 140.000
Perlengkapan Kntr Rp 140.000 Kas Kecil Rp 140.000
Kas Kecil Rp 140.000 c. Untuk membayar telepon Rp
c. Untuk membayar telepon Rp 505.000,-
505.000,- Biaya Telepon Rp 506.000
Biaya Telepon Rp 506.000 Kas Kecil Rp 506.000
Kas Kecil Rp 506.000
9. Dana kas kecil diisi kembali Rp Perusahaan mengisi kembali dana Sudah
2.500.000,- dicatat dengan jurnal : kas kecil Rp 2.500.000,- dicatat sesuai
Kas Kecil Rp 2.500.000 dengan jurnal : dengan
57

Kas di Bank Rp 2.500.000 Kas Kecil Rp 2.500.000 teori


Kas di Bank Rp 2.500.000 akuntan
si kas
kecil.
Sumber : Data diolah, 2019.

Berdasarkan pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa penerapan akuntansi kas

kecil pada PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera secara menyeluruh sudah sesuai

dengan teori akuntansi kas kecil. Namun ada beberapa hal yang dinyatakan belum

sesuai dengan teori akuntansi kas kecil. Hal ini dapat ditunjukan dengan dana kas

kecil yang dikelola oleh karyawan administrasi personalia, yang seharusnya

ditugaskan oleh karyawan yang khusus untuk menangani dana kas kecil agar

tugasnya tidak terbagi-bagi. Serta tidak sesuainya pencatatan dana kas kecil dengan

metode yang diterapkannya yaitu metode fluktuasi, dimana setiap terjadinya

transaksi harus dilakukan pencatatan langsung. Sehingga memicu terjadi hilangnya

bukti transaksi yang belum tercatat oleh petugas. Ketidaksesuaian tersebut dapat

menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap kas kecil, karena terbaginya tugas

dan kesalahan input data.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti,

penerapan dana kas kecil pada PT Tegal Jaya Makmur Sejahtera belum

sesuai dengan teori akuntansi dana kas kecil secara umum, karena dalam hal

pencatatannya masih belum sesuai dengan metode yang digunakannya,

yaitu metode fluktuasi. Dimana setiap terjadi pengeluaran kas harus

langsung dicatat oleh petugas kas kecil. Namun hal tersebut tidak dilakukan

oleh petugas kas kecil karena karyawan tersebut kewalahan dengan tugas-

tugasnya. Selain menjadi petugas kas kecil karyawan tersebut memiliki

tugas tersendiri untuk mengurus absensi karyawan produksi. Sehingga

karyawan tersebut terlambat untuk mencatat langsung bukti transaksi

tersebut, serta bukti-bukti pengeluaran kas tidak disimpan dengan baik yang

dapat memicu terjadi hilangnya bukti pengeluaran kas kecil yang belum

tercatat, karena bukti-bukti tersebut tercampur dengan lembar kertas kerja

yang lain dan tidak tertata dengan rapi. Hal tersebut dapat menjadi penyebab

pencatatan kas kecil dan bukti transaksi tidak sesuai dengan dana yang

dikeluarkan. Namun, untuk secara keseluruhan penerapan dana kas kecil

pada perusahaan tersebut dominan sudah sesuai dengan teori akuntansi kas

kecil umum.

58
59

5.2 Saran

Berdasarkan pada kesimpulan yang sudah ditemukan, maka saran

yang akan disampaikan oleh penulis mungkin dapat bermanfaat bagi

perusahaan dimasa mendatang yaitu sebagai berikut :

1. Untuk PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera sebaiknya melakukan kerapian

dalam bukti-bukti kas kecilnya dengan menyediakan tempat khusus untuk

mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan berikan batas-batas

untuk setiap transaksi per bulannya.

2. Untuk PT. Tegal Jaya Makmur Sejahtera sebaiknya melakukan pemisahan

tugas agar karyawan tidak kewalahan dalam tugas-tugasnya dengan cara

merekrut karyawan baru lagi yang khusus untuk menangani kas kecil, agar

tugasnya tidak terbagi-bagi.

3. Untuk Mahasiswa penelitian berikutnya diharapkan agar melakukan

penelitian seputar kas kecil dengan jangkauan yang lebih luas.


DAFTAR PUSTAKA

[1] Soemarso. 2010. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 5. Cetakan Ke

Enam. Jakarta: Rineka Cipta.

[2] Diana, Anastasia., Setiawati, Lilis. 2011. Sistem Informasi

Akuntasi, Perancangan Prosedur dan Penerapan. Edisi 1.

Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

[3] Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods).

Bandung: Alfabeta.

[4] Satori., Komariyah. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta.

[5] Solikha, Mar’atus. 2017. Analisis Pencatatan Akuntansi Kas

Kecil Dengan Metode Dana Tidak Tetap Pada Kantor Notaris

Ronal Ahmad Tawaqal, SH, M.Kn. Politeknik Harapan Bersama.

Tegal.

[6] Atika, Lesti., Pusung Rudy Johanes. 2018. IPTEKS Pengelolaan

Kas Kecil (Petty Cash) Pada PT. PLN (Persero) Unit Induk

Pembangunan Sulawesi Bagian Utara. Universitas Sam

Ratulangi. Sulawesi Utara.

[7] Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Lima.

Jakarta: Salemba Empat

[8] Pangkey, Fird., Tinangon, Jantje., Sabijono, Harijanto. 2015.

Evaluasi Penerapan Akuntansi Kas Kecil Pada PT. Sinar Pure

Foods Bitung. Universitas Sam Ratulangi. Sulawesi Utara.

60
61

[9] Sari, Fauziah Intan., Sutiono, Fidya. 2017. Sistem Pengendalian

Internal terhadap Pengelolaan Dana Kas Kecil pada PT. Jasa

Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Cikampek. Akademi

Akuntansi Bina Insani. Bekasi.

[10] Mulyadi. 2017. Sistem Akuntansi. Edisi Empat. Jakarta: Salemba

Empat.

[11] Kusnadi. 2000. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate,

Prinsip, Prosedur, dan Metode. Universitas Brawijaya. Malang.

[12] Wongkar, Mega Eliza., Nangoi Grace. B., Tangkuman, Steven. J.

2017. Evaluasi Penerapan Dana Kas Kecil Pada PT. Putra

Karangetang. Universitas Sam Ratulangi. Sulawesi Utara.

[13] Usman, Yuliasari., Rondonuwu, Sintje. 2018. IPTEKS

Penerapan Akuntansi Kas Kecil Pada PT. PLN (Persero) Rayon

Manado Selatan. Universitas Sam Ratulangi. Sulawesi Utara.

[14] Siti Tut Aliyah. 2017. Evaluasi Penerapan Akuntansi Kas Kecil

Pada PT PLN (Persero) Area Tegal. Politeknik Harapan

Bersama. Tegal.

[15] Soemarso S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Lima.

Jakarta: Salemba Empat.

[16] Weygandt., Jerry J., Kieso, Donald E., Kimmel Paul. 2005.

Accounting Principles 7th Edition. Canada: John Wiley & Sons,

Inc.
62

[17] Baridwan, Zaki. 2008. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur

dan Metode. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPPE.

[18] Horngren., Harrison., Robinson., Secokusumo. 1997. Akuntansi

di Indonesia. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

[19] Sofiani, Anisa Yulis. 2018. Evaluasi Penerapan Akuntansi Kas

Kecil Dengan Metode Fluktuasi Pada Klinik Pratama NU

Kabupaten Tegal. Tegal.

[20] Hetika., Dewi. 2016. Pengantar Akuntansi 2. Politeknik Harapan

Bersama. Tegal.

[21] Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta Selatan: Salemba

Empat.

[22] Kieso, Donald E, dkk. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi 12

Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

[23] Muhadjir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Yogyakarta: Rakesarasin.

[24] Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabet.

[25] Narimawati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan

Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media.

[26] Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta:

Salemba Empat.

[27] Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.


63

[28] Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS.

[29] Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.

Jakarta: Bumi Aksara.

[30] Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

[31] Mahamit, Endang S Sedyaningsih. 2006. Dalam Sunarya, Asep.

2007. Tahapan Penelitian Kualitatif.


LAMPIRAN

64
65
66
67
68

Anda mungkin juga menyukai