EKSPERIMENTAL
OLEH
(227015001)
1
Berikutnya gaya-gaya yang ada pada FBD dianalisa dengan hitungan, diambil dari
buku fisika dasar dan buku elemen mesin, untuk mempersingkat saya akanberikan
beberapa hitungan saja.
Diketahui :
𝑚 = 1375 𝑘𝑔
𝑚
𝑔 = 9,81
𝑠
𝑙𝑘 = 7𝑥10−2 𝑚
𝑙𝑏 = 14𝑥10−2 𝑚
𝑥 = 9𝑥10−2 𝑚
𝑍𝐴 = 48 𝑚𝑎𝑡𝑎
𝑍𝐵 = 12 𝑚𝑎𝑡𝑎
𝑡 =1𝑠
Pertama mencari gaya yang dihasilkan oleh kendaran sesaat setelah melintas
sistem mekanik dengan rumus Hukum Newton II.Free body diagram untuk F1
𝐹1 = 𝑚 . 𝑔
𝑚
𝐹1 = 1375 𝑘𝑔 . 9,81
𝑠2
𝐹1 = 13488,75 𝑁
2
𝐹2 = 𝐹1 cos 𝜃.
𝐹2 = 13488,75 . 0,7574
𝐹2 = 10179,95 𝑁
Mencari F3 dan F4
Σ𝑀 = 0
𝐹3 . 𝑙𝑘 = 𝐹4 . 𝑙𝑏
7682,91 . 7𝑥10−2 = 𝐹4 . 14𝑥10−2
𝐹4 = 3841,455 𝑁
Dan untuk mempersingkat tugas maka saya akan langsung memberi perhitungan
hasil putaran.
3
Menghitung kecepatan sudut putaran
𝑘 7,85𝑥10−2
𝑇= =
𝑝 18𝑥10−2
𝑇 = 0,4361 𝑠
1
𝜔 =2𝜋.
𝑇
1
𝜔 = 2. 𝜋.
0,4361 𝑠
𝑟𝑎𝑑
𝜔 = 4,586 𝜋 𝑠
Dan setelah itu kecepatan sudut masih akan di masukkan kedalam rumus
kecepatan putar pada sprocket. Dapat dilihat pada perhitungan diatas,
menggunakan analisa manual untuk menyelesaikannya.
Metode Eksperimental
Metode Eksperimental adalah salah satu metode yang dilakukan dengan pengujian
langsung untuk mengetahui langsung hasil yang didapat Pak Sabri pada mata
kuliah analis teknik menyatakan bahwa dalam meerttode eksperimental biasanya
dilakukan dengan berkali-kali pengujian sampai pada iterasi tertentu agar
mendapat hasil yang lebih confidence, saya mengetahui ada beberapa metode
pengujian untuk kekuatan bahan seperti uji tarik, tekan, 3 point bending, impact
dinamik dan impact jatuh bebas, ada juga uji puntir, dan charpy maupun izod
nantinya dilakukan suatu pengujian dan diambil hasil tertinggi dalam pengujian
tersebut, namun biasanya metode eksperimental memiliki kekurangan karena
bahan campuran baik itu komposit maupun campuran baja alloy memiliki tingkat
distribusi molekul dan dispersi yang berbeda-beda didalam material tersebut.
Itulah sebabnya perlu dilakukan pengujian berkali-kali, sebagai operator mesin uji
material komposit biasanya saya akan meminta pelanggan saya untuk membuat 3
spesimen dalam satu komposisi.
4
Dalam contoh uji eksperimental ini saya akan mengambil contoh skripsi dari
sahabat saya Donny Surya Dharma. ST yang judulnya “ANALISA VARIASI
KOMPOSISI POLYMERIC FOAM DIPERKUAT FIBER GLASS SEBAGAI
BAHAN ALTERNATIF PEMBUAT SEPATU KUDA TERHADAP
PENGUJIAN TEKAN DAN TARIK STATIK”.
(a) (b)
Gambar 2. Spesimen uji tekan (a) Spesimen uji tarik (b)
5
Gambar 3. Pengujian tekan spesimen A
Dan teman saya juga memberikan hasil pengujian berupa grafik tegangan vs
regangan seperti berikut.
Gambar 4 Grafik tegangan vs regangan uji tekan pada spesimen A1, A2 dan A3
Nilai tegangan tertinggi dari pengujian tekan terdapat pada spesimen A2 dengan
nilai tegangan tekan maksimum 15.042 MPa dengan nilai tegangan maksimum
rata-rata 13.294 MPa. Secara detail nilai gaya, tegangan dan nilai rata-rata
diperlihatkanpadatabel.
6
Tabel 1. Data uji tekan spesimen A
GAYA MODULUS
NO. TEGANGAN
KOMPOSISI TEKAN ELASTISITAS
SPESIMEN (MPa)
(kN) (MPa)
A1 20.594 13.215 104.6
A A2 17.96 15.042 164.25
A3 13.882 11.627 127.02
Nilai Rata-rata 17.478 13.294 131.956
Dan dilakukan hal yang sama pada spesimen b,dan c sampai disimpulkan data
seperti berikut ini.
Dan hasil uji tarik juga demikian, pengujian di lakukan untuk mendapat rata-rata
kekuatan dari bahan komposit tersebut.
7
Metode Numerik
Metode numerik biasanya memakai software khusus untuk mendapatkan hasilnya,
dalammetode numerik tidak ada hasil yang pasti yang ada adalah hasil yang
mendekati hasil analitis dengan melakukan iterasi pada perhitungan numerik, saya
mempelajari metode numerik dengan dosen pengampu Prof. Dr. Ir. Farel H
Napitupulu, DEA untuk saat ini, metode numerik memiliki beberapa cara
pengerjaan untuk menyelesaikan persamaan matematik seperti, setengah interval,
Interpolasi linier, Newton Rhapson, metode secant, dan yang terakhir adalah
iterasi. Dan untuk persamaan linier 3 variabel maupun persamaan lanjar biasanya
memakai matriks dengan metode eliminasi Gauss, Gauss-jordan, Gaus Naif,
Iterasi Jacobi dan Gauss Seidel. Sekarang ini metode numerik sudah banyak
dikerjakan menggunakan software, sebagai contoh untuk menghitung plane stress
dalam suatu bidang, biasanya dipakai metode numerik dengan menguraikan suatu
bentuk seperti bumper mobil misalnya menjadi meshing dan kemudian mencari
plane stress dengan memakai metode numerik, metode ini juga dipakai oleh
hampir semua bidang engineering seperti teknik sipil misalnya dengan analisa
terhadap rekayasa struktur, manajemen konstruksi, ataupun sumber daya air,
software yang umum digunakan adalah Ansys, Hypermesh, Matlab. Berikut
sedikit contoh perhitungan numerik memakai Ansys.
Berikut contoh gambar dalam program ansys
8
Gambar di atas memperlihatkan pemberian pembebanan pada rangka yang di
tandai dengan bagian rangka atas yang berwarna merah.Selanjutnya untuk
mengetahui arah pergerakan pada belt diperlihatkan pada tanda panah yang ada di
atas belt coveyor.
Lalu hasil simulasi stelah diberi pembebanan adalah seperti gambar dibawah ini
9
Gambar 7. Ekivalen Stress
10