Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PEMAHAMAN METODE ANALITIS, NUMERIK DAN

EKSPERIMENTAL

OLEH

ARMANDA PUTRA RILDA LUBIS

(227015001)

DOSEN PENGAMPU: Dr. Ir. M. Sabri. MT IPM ASEAN


Daftar Isi
Metode analysis .................................................................................................................. 1
Analisa Gaya Input Pada Sistem Mekanik ...................................................................... 1
Metode Eksperimental ........................................................................................................ 4
Metode Numerik ................................................................................................................. 8
Metode analysis
Metode analisis biasanya selalu menggunakan rumus atau formula yang didapati
dari berbagai literatur, dengan akurasi perhitungan sampai 100% dan biasanya
metode ini sangat sulit karena perhitungannya juga sering dilakukan dengan
manual tanpa bantuan komputer, dahulu skripsi saya menggunakan metode
analisa untuk menghitung rancangan dan juga kekuatan bahan yang nantinya
apakah memiliki efisiensi yang baik untuk hasil yang didapatkan skripsi saya
adalah “Rancang Bangun Sistem Mekanik Speedbump Generasi 3 Sebagai
Penghasil Daya Listrik”, dapat diketahui dari judul adalah dengan menganalisa
sistem rancangan dan menghitung pembebanan pada masing-masing komponen
sistem mekanik untuk menghasilkan energi listrik. Berikut contoh analisa pada
skripsi saya.

Analisa Gaya Input Pada Sistem Mekanik


Agar dapat meghitung gaya pada setiap komponen sistem mekanik maka harus
diketahui dulu gaya input-nya, gaya input dihitung saat kendaraan memberikan
gaya ke speed bump, Kemudian tuas akan menarik tali baja yang bersentuhan
dengan katrol dan kemudian memberikan putaran terhadap poros yang terpasang
sprocket. Untuk menghitung gaya input maka merujuk pada diagram benda bebas
(FBD) untuk mendapat gaya input sesuai dengan yang diharapkan. Pada gambar 1
ditunjukkan analisa gaya terhadap sistem mekanik.

Gambar 1. FBD analisa Gaya

1
Berikutnya gaya-gaya yang ada pada FBD dianalisa dengan hitungan, diambil dari
buku fisika dasar dan buku elemen mesin, untuk mempersingkat saya akanberikan
beberapa hitungan saja.

Diketahui :

𝑚 = 1375 𝑘𝑔
𝑚
𝑔 = 9,81
𝑠
𝑙𝑘 = 7𝑥10−2 𝑚
𝑙𝑏 = 14𝑥10−2 𝑚
𝑥 = 9𝑥10−2 𝑚
𝑍𝐴 = 48 𝑚𝑎𝑡𝑎
𝑍𝐵 = 12 𝑚𝑎𝑡𝑎
𝑡 =1𝑠

Pertama mencari gaya yang dihasilkan oleh kendaran sesaat setelah melintas
sistem mekanik dengan rumus Hukum Newton II.Free body diagram untuk F1

𝐹1 = 𝑚 . 𝑔

𝑚
𝐹1 = 1375 𝑘𝑔 . 9,81
𝑠2

𝐹1 = 13488,75 𝑁

Lalu untuk perhitungan F2 nya

2
𝐹2 = 𝐹1 cos 𝜃.

𝐹2 = 13488,75 cos 41°

𝐹2 = 13488,75 . 0,7574

𝐹2 = 10179,95 𝑁

Mencari F3 dan F4

Σ𝑀 = 0
𝐹3 . 𝑙𝑘 = 𝐹4 . 𝑙𝑏
7682,91 . 7𝑥10−2 = 𝐹4 . 14𝑥10−2
𝐹4 = 3841,455 𝑁

Dan untuk mempersingkat tugas maka saya akan langsung memberi perhitungan
hasil putaran.

3
Menghitung kecepatan sudut putaran

𝑘 7,85𝑥10−2
𝑇= =
𝑝 18𝑥10−2
𝑇 = 0,4361 𝑠

1
𝜔 =2𝜋.
𝑇
1
𝜔 = 2. 𝜋.
0,4361 𝑠

𝑟𝑎𝑑
𝜔 = 4,586 𝜋 𝑠

Dan setelah itu kecepatan sudut masih akan di masukkan kedalam rumus
kecepatan putar pada sprocket. Dapat dilihat pada perhitungan diatas,
menggunakan analisa manual untuk menyelesaikannya.

Metode Eksperimental
Metode Eksperimental adalah salah satu metode yang dilakukan dengan pengujian
langsung untuk mengetahui langsung hasil yang didapat Pak Sabri pada mata
kuliah analis teknik menyatakan bahwa dalam meerttode eksperimental biasanya
dilakukan dengan berkali-kali pengujian sampai pada iterasi tertentu agar
mendapat hasil yang lebih confidence, saya mengetahui ada beberapa metode
pengujian untuk kekuatan bahan seperti uji tarik, tekan, 3 point bending, impact
dinamik dan impact jatuh bebas, ada juga uji puntir, dan charpy maupun izod
nantinya dilakukan suatu pengujian dan diambil hasil tertinggi dalam pengujian
tersebut, namun biasanya metode eksperimental memiliki kekurangan karena
bahan campuran baik itu komposit maupun campuran baja alloy memiliki tingkat
distribusi molekul dan dispersi yang berbeda-beda didalam material tersebut.
Itulah sebabnya perlu dilakukan pengujian berkali-kali, sebagai operator mesin uji
material komposit biasanya saya akan meminta pelanggan saya untuk membuat 3
spesimen dalam satu komposisi.

4
Dalam contoh uji eksperimental ini saya akan mengambil contoh skripsi dari
sahabat saya Donny Surya Dharma. ST yang judulnya “ANALISA VARIASI
KOMPOSISI POLYMERIC FOAM DIPERKUAT FIBER GLASS SEBAGAI
BAHAN ALTERNATIF PEMBUAT SEPATU KUDA TERHADAP
PENGUJIAN TEKAN DAN TARIK STATIK”.

Didalam skripsi milik teman saya tersebut ia melakukan pengujian sebanyak 3


kali dalam satu komposisi dan akan saya uraikan sebagian.

(a) (b)
Gambar 2. Spesimen uji tekan (a) Spesimen uji tarik (b)

Berikut ini beberapa hasil pengujian tekan

5
Gambar 3. Pengujian tekan spesimen A

Dan teman saya juga memberikan hasil pengujian berupa grafik tegangan vs
regangan seperti berikut.

Gambar 4 Grafik tegangan vs regangan uji tekan pada spesimen A1, A2 dan A3

Nilai tegangan tertinggi dari pengujian tekan terdapat pada spesimen A2 dengan
nilai tegangan tekan maksimum 15.042 MPa dengan nilai tegangan maksimum
rata-rata 13.294 MPa. Secara detail nilai gaya, tegangan dan nilai rata-rata
diperlihatkanpadatabel.

6
Tabel 1. Data uji tekan spesimen A
GAYA MODULUS
NO. TEGANGAN
KOMPOSISI TEKAN ELASTISITAS
SPESIMEN (MPa)
(kN) (MPa)
A1 20.594 13.215 104.6
A A2 17.96 15.042 164.25
A3 13.882 11.627 127.02
Nilai Rata-rata 17.478 13.294 131.956

Dan dilakukan hal yang sama pada spesimen b,dan c sampai disimpulkan data
seperti berikut ini.

Tabel 2. Kumpulan Data Hasil Pengujian Tekan

NO. GAYA TEKAN TEGANGAN MODULUS


KOMPOSISI
SPESIMEN (kN) (MPa) ELASTISITAS (MPa)

A1 20.594 13.215 104.6


A A2 17.96 15.042 164.25
A3 13.882 11.627 127.02
Nilai Rata-rata 17.478 13.294 131.956
B1 21.537 18.038 460.5
B B2 18.114 15.171 454.5
B3 16.838 14.102 379.5
Nilai Rata-rata 18.829 15.77 431.5
C1 21.888 18.332 359.033
C C2 25.929 21.717 498.381
C3 20.699 17.336 626.915
Nilai Rata-rata 22.838 19.128 494.776

Dan hasil uji tarik juga demikian, pengujian di lakukan untuk mendapat rata-rata
kekuatan dari bahan komposit tersebut.

7
Metode Numerik
Metode numerik biasanya memakai software khusus untuk mendapatkan hasilnya,
dalammetode numerik tidak ada hasil yang pasti yang ada adalah hasil yang
mendekati hasil analitis dengan melakukan iterasi pada perhitungan numerik, saya
mempelajari metode numerik dengan dosen pengampu Prof. Dr. Ir. Farel H
Napitupulu, DEA untuk saat ini, metode numerik memiliki beberapa cara
pengerjaan untuk menyelesaikan persamaan matematik seperti, setengah interval,
Interpolasi linier, Newton Rhapson, metode secant, dan yang terakhir adalah
iterasi. Dan untuk persamaan linier 3 variabel maupun persamaan lanjar biasanya
memakai matriks dengan metode eliminasi Gauss, Gauss-jordan, Gaus Naif,
Iterasi Jacobi dan Gauss Seidel. Sekarang ini metode numerik sudah banyak
dikerjakan menggunakan software, sebagai contoh untuk menghitung plane stress
dalam suatu bidang, biasanya dipakai metode numerik dengan menguraikan suatu
bentuk seperti bumper mobil misalnya menjadi meshing dan kemudian mencari
plane stress dengan memakai metode numerik, metode ini juga dipakai oleh
hampir semua bidang engineering seperti teknik sipil misalnya dengan analisa
terhadap rekayasa struktur, manajemen konstruksi, ataupun sumber daya air,
software yang umum digunakan adalah Ansys, Hypermesh, Matlab. Berikut
sedikit contoh perhitungan numerik memakai Ansys.
Berikut contoh gambar dalam program ansys

Gambar 5. Meshing pada ansys

Berikutnya dalam ansys dilakukan operasi untuk menghasilkan hasil simulasi


dengan memberi pembebanan pada rangka tersebut sebesar 98 N.

8
Gambar di atas memperlihatkan pemberian pembebanan pada rangka yang di
tandai dengan bagian rangka atas yang berwarna merah.Selanjutnya untuk
mengetahui arah pergerakan pada belt diperlihatkan pada tanda panah yang ada di
atas belt coveyor.

Gambar 6. Arah putaran belt conveyor

Lalu hasil simulasi stelah diberi pembebanan adalah seperti gambar dibawah ini

Gambar 6 Total deformasi.

9
Gambar 7. Ekivalen Stress

Gambar 8. Ekivalen Strain

Hasil perhitungan simulasi bahan structural steel dengan pembebanan 98 N


didapatkan nilai hasil : Total deformasi maksimal = 7,7896e-9 mm Equivalent
stress maksimal = 5,0519e-12 MPa Equivalent strain maksimal = 0,90534
mm/mm

10

Anda mungkin juga menyukai