LABORATORIUM LISTRIK
PENYUSUN
KELOMPOK
:2
KELAS
: 5B
PEMBIMBING
: P. JANNUS ST, MT
ANDI ULFIANA, MSi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
BAB I.
PENDAHULUAN
1.
2.
TUJUAN PERCOBAAN
DASAR TEORI
1
1
3.
4.
LANGKAH KERJA
5.
PERTANYAAN
PEMBAHASAN
BAB II.
1.
2.
ANALISA DATA
3.
JAWABAN PERTANYAAN
13
BAB III.
PENUTUP
15
1.
KESIMPULAN
15
2.
SARAN
15
KATA PENUTUP
ii
PENUTUP
Demikian laporan praktikum listrik dan elektronika dapat dibuat, terima kasih untuk
dosen pembimbing yang telah menuntun dan mengajari kami.
kami berharap dari laporan pengujian ini, dapat terangkum setiap hal yang diajarkan
dalam belajar mengajar dan praktikum. Tugas ini dibuat dengan kerja team dan komunikasi yang
baik antar team.
kami meminta maaf untuk setiap kesalahan yang ada dalam laporan praktikum listrik dan
elektronika, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang saling membangun untuk
perbaikan kedepannya.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. TUJUAN PERCOBAAN :
Setelah selesai pecobaan, praktikan dapat :
-
2. DASAR TEORI
Tahanan atau resistor adalah salah satu komponen listrik yang banyak digunakan di dalam
rangkaian-rangkaian listrik.
Simbol Resistor adalah R dan satuannya Ohm (
Hukum Ohm menyatakan hubungan antara tegangan, arus, dan tahanan pada suatu rangkaian
listrik .
Berdasarkan hukum Ohm, bahwa V = I.R
R = V/I
dimana :
V : Tegangan yang diberikan pada tahanan..(volt)
I :Arus yang mengalir dalam tahanan..(Amper)
R :Besarnya nilai resitansi dari tahanan(Ohm)
Suatu hal yang penting diketahui dari resistor adalah kapasitas dan daya yang telah dicantumkan
pada resistor tersebut.
Daya yang didisipasikan oleh tahanan tidak boleh melebih idari daya yang tersedia misalnya :
0,25 w; 0,5 v; 1 v; 2 w; 5 w; dst.
Dengan demikian pemberian tegangan maksimum dapat ditentukan terlebih dahulu sebelum
percobaan dilakukan.
Pada percobaan ini jenis tahanan yang dipakai adalah wirebound dan jenis karbon.
5
.................
RT R1 R 2 R3
Rn
Selain dua jenis hubungan diatas adalagi hubungan kombinasi antara seri dan paralel.
4. LANGKAH KERJA
1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini
2. On-kan power supply dan beritegangan sebesar 2 sampai 12 volt (tentukan stepstepnya).Ukur arus dan tegangan, masukkan di tabel 1.
Ulangi percobaan untuk R2 = 47
/5W , R3 = 220
/0,5W , R4 = 68
/0,5W.
; 220
; 370
; 680
; 820
; dan 1 k
R1 = 1K2
R2 = 1K8
R3 = 3K3
BAB II
PEMBAHASAN
1. DATA PENGUKURAN & PERHITUNGAN
Tabel 1
N
o
1
Teganga
n Power
Supply
(V)
2
V
(V
)
2
I (A)
R1=47
/5W
V
(V)
I (A)
R2=680
/5W
V
(V)
I (A)
R3=1K
/5W
53.3333
0.0025
800
0.0016
1250
3.6
0.037
5
0.073
49.3151
0.0054
3.9
5.2
0.105
49.5238
1071.429
7.2
0.149
48.3221
7.9
0.0082
5
0.0112
0.0033
5
0.0056
1164.179
0.0076
1052.632
10
0.192
46.875
10
0.015
9.9
0.0095
1042.105
5,9
8
0,0084
7
740.740
7
727.272
7
705.357
1
666.666
7
706,021
5,9
6
0,0055
3
1077,757
Rata - Rata
a = 47 /5W
]
]
b = 680 /5W
c = 1K /5W
1. Untuk R1 = 47 /5W
Tabel 2
R Total
RANGKAIA
N
Note :
R1 (
R2 (
R3 (
Perhitunga
n(
Pengukura
n(
Langsun
g
1a
1K2
1K8
3K3
6300
6896,55
( )
6400
2b
1K2
1K8
3K3
591
655,71
570
3c
1K2
1K8
3K3
2364
2638,89
2400
4a
47
680
1K
1727
2173,91
1740
5b
47
680
1K
42,11
48,64
41
6c
47
680
1K
451.8
500
460
a = Rangkaian Seri
b = Rangkaian Paralel
c = Rangkaian Campuran
1a. R Pengukuran
=V/I
= 2 V / 0,29 mA
= 6896,55 [
R Perhitungan
= R1 + R2 + R3
= 1200 + 1800 + 3300
= 6300 [
2b. R Pengukuran
=V/I
= 2 V / 2,9 mA
= 655,71 [
R Perhitungan
10
= 591 [
11
3c. R Pengukuran
=V/I
= 2 V / 0.72 mA
= 2638,89[
R Perhitungan
= R1 + 1 / (1/R2 + 1/R3)
4a. R Pengukuran
=V/I
= 2 V / 0.92 mA
= 2173,91 [
R Perhitungan
5a. R Pengukuran
=V/I
= 1,8 V / 37 mA
= 48,64 [
R Perhitungan
6a. R Pengukuran
=V/I
= 1,9 V / 3,8 mA
= 500 [
R Perhitungan
= R1 + 1 / (1/R2 +1/R3)
= 47 + 1 / ( 1/680 + 1/1000)
= 47 + 1 / 2,471 x10-3
= 451 [
2. ANALISA DATA
GARFIK PENGUKURAN TAHANAN BERDASARKAN TABEL 1
R1=47 /5W
54
53.33
52
49.32
50
49.52
48.32
48
46.88
46
44
42
2
10
], sementara saat
pengukuran dengan metode mencari nilai V dan I diketahui tahanan rata-ratanya adalah 48,5175
[
presentase kesalahan saat pengukuran langsung adalah : [(47 - 45) / 47] x 100% = 4,25 %
Sementara saat pengukuran adalah : [(47 48,5175) / 47] x 100% = 3,22 %
Jadi dapat disimpulkan bahwa R pengukuran dengan metode mencari nilai V dan I mempunyai
akurasi/ keakuratan lebih tinggi dibandingkan menggunakan pengukuran langsung
R2=680 /5W
850
800
800
740.74
750
727.27
705.36
700
666.67
650
600
2
10
presentase kesalahan saat pengukuran langsung adalah : [(680 - 706,021) / 680] x 100% =
3.827%
kesalahan tersebut bisa terjadi karna kondisi alat ukur yang sudah tidak baik atau alat ukur yang
belum dikalibrasi atau kesalahan mahasiswa saat membaca nilai V ataupun nilai I .
R3=1K /5W
1300
1250
1250
1200
1164.18
1150
1100
1071.43
1050
1052.63
1042.11
1000
950
900
2
10
presentase kesalahan saat pengukuran langsung adalah : [(1000 - 1077,757) / 1000] x 100% =
7.776%
kesalahan tersebut bisa terjadi karna kondisi alat ukur yang sudah tidak baik atau alat ukur yang
belum dikalibrasi atau kesalahan mahasiswa saat membaca nilai V ataupun nilai I .
Chart Title
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
ket :
= 9.5 %
12
10
0
0
4
Perhitungan
ket :
6
Pengukuran
10
12
Langsung
8. JAWABAN PERTANYAAN
1
Hubunganantara V dan I
R1=47
0.3
0.2
0.1
0
0.04
0.07
0.11
0.15
0.19
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R2=680
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0
0
0
0.01
0.01
0.01
10
12
R3=1 K
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0
0
10
12
Dari ketiga grafik diatas, dapat terlihat bahwa hubungan antara V dan I adalah
berbanding lurus.Semakin besar nilai V, maka semakin besar pula nilai I.
Nilai V konstan
V=2 V
0.05
0.04
0.04
0.04
0.03
0.03
0.02
0.02
0.01
0.01
0
0
200
400
600
0
800
1000
1200
V=10 V
0.25
0.21
0.2
0.15
0.1
0.05
0.01
0
0
200
400
600
800
0.01
1000
1200
Dari kedua grafik diatas, dapat terlihat bahwa hubungan antara I dan R adalah
semakin besar I maka semakin kecil nilai Rnya dan semakin besar R maka semakin kecil
nilai Inya namun ada batas dimana I tidak bisa lebih kecil lagi.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktikum ini adalah berdasarkan data yang
diperoleh dan penyimpangan yang didapat pengukuran secara langsung lebih baik dari
pada pengukuran dengan metode mencari V dan I (pengukuran tidak langsung) . hal itu
dapat dilihat dari hasil pengukuran yang
pengukuran langsung lebih kecil dari pada pengukuran dengan metode mencari V dan I
( pengukuran tidak langsung ) . mungkin ada beberapa hal yang menyebabkan
pengukuran tidak langsung memiliki penyimpangan yang besar , hal tersebut yaitu :
- alat ukur yang kondisinya sudah tidak baik
- lupa mengkalibrasi alat ukur / kalibrasi tidak tepat
- salah membaca nilai yang teartera pada alat ukur
selain itu kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah bahwa semakin besar arus
yang mengalir pada suatu rangkain maka semakin besar tegangannya . semakin besar
hambatan yang ada disuatu rangkain maka semakin kecil arus yang mengalir dalam
rangkaian tersebut namun ada batas arus tersebut tidak bisa lebih kecil lagi .
2. SARAN
Setiap praktek yang dilakukan harus lebih teliti dalam melihat ukuran.
Sebaiknya alat ukur yang digunakan kondisinya harus masih sangat baik agar tidak
terjadi penyimpangan dari hasil pengukuran sehingga data yang didapatkan dari hasil
pengukuran sama atau mendekati data teori