Disusun oleh :
Annisa Ratna Dewi – NIM.1708119
Irfan Satiya Pradana – NIM.1708061
Rouli Gitamarta Munthe– NIM.1708085
B. Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum, tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini yaitu
mahasiswa dapat:
1. Memahami karakteristik respon transien pada model kecepatan motor DC pada saat
mengimplementasikan pengendali PI, PD & PID.
2. Memahami karakteristik respon steady state pada model kecepatan motor DC pada
saat mengimplementasikan pengendali PI, PD & PID.
3. Mengamati respon model kecepatan motor DC terhadap sinyal uji step pada saat
mengimplementasikan pengendali PI, PD & PID.
4. Menggunakan software MATLAB & Simulink / Scilab & Xcos untuk
pemodelansistem model kecepatan motor DC pada saat mengimplementasikan
pengendali PI,PD & PID..
D. Prosedur Praktikum
1. Buka software MATLAB / Scliab
2. Buatlah script baru, simpan dengan nama “Kode1“
3. “Add path“ agar script yang dibuat dapat dijalankan
4. Isikan kode berikut pada script yang telah dibuat
1
5. Jalankan kode diatas, sampai dengan keluar grafik. Simpan grafik tersebut dengan
nama “Grafik 1“
6. Pada software MATLAB, buka SIMULINK
7. Buat model, dengan cara mengklik “Blank Model“
8. Buatlah model seperti berikut.
Grafik I
Grafik I
DIAGRAM
Isikan nilai pada table berikut sesuai berdasarkan grafik diatas
Tabel 1.2 Nilai Sesuai Grafik Percobaan 1
Settling Overshoot
Delay Time Rise Time Peak Time
Time Maximum
Grafik I 0,51 s 0,0835 s 0,0993 s 0,23 s 24,9 %
Grafik I
0,508 s 0,089 s 0,102 s 0,206 s 22,480 %
DIAGRAM
2. Analisis
a. Pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali P
1. Jelaskan cara yang digunakan untuk mencari parameter PI terbaik
Jawab : Metode awal yang digunakan adalah metode osilasi. Dengan
merubah nilai KI dan KD menjadi 0, atau Ti menjadi tak hingga dan Td menjadi
0 dengan cara menaikkan nilai KP secara perlahan, maka output dari fungsi alih
tidak membentyk sebuah gelombang sinus yang seimbang. Maka rangkaian
pengendali kecepatan motor DC tersebut tidak dapat menggunakan metode
osilasi dalam mencari nilai K, Ti dan Td pada controller PID. Oleh karena itu,
digunakan metode BUMP TEST. Dengan merubah nilai Kp menjadi 1, KI dan
KD menjadi 0 atau Ti menjadi tak hingga dan Td menjadi 0 dengan
menggunakan persamaan dari metode BUMP TEST, maka didapatkan nilai
parameter sebagai berikut:
2. Tuliskan nilai dari parameter P yang anda pilih
Jawab :
∆PV 0,0908
K= = = 0,0908
∆CO 1
L = (t 63% − T)
L = 0,556 − 0,467
L = 0,0895
Tabel 1.3 Nilai Kp, Ti, dan Td Pada Pengendali P
Kp Ti Td
P 57,466 - -
Settling Overshoot
Delay Time Rise Time Peak Time
Time 5% Maximum
Grafik I
(setelah 0,199 s 0,116 s 0,147 s 0,362 s 13,068%
tuning)
b. Pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali PI
1. Jelaskan cara yang digunakan untuk mencari parameter PI terbaik
Jawab : Metode awal yang digunakan adalah metode osilasi. Dengan
merubah nilai KI dan KD menjadi 0, atau Ti menjadi tak hingga dan Td menjadi
0 dengan cara menaikkan nilai KP secara perlahan, maka output dari fungsi alih
tidak membentyk sebuah gelombang sinus yang seimbang. Maka rangkaian
pengendali kecepatan motor DC tersebut tidak dapat menggunakan metode
osilasi dalam mencari nilai K, Ti dan Td pada controller PID. Oleh karena itu,
digunakan metode BUMP TEST. Dengan merubah nilai Kp menjadi 1, KI dan
KD menjadi 0 atau Ti menjadi tak hingga dan Td menjadi 0 dengan
menggunakan persamaan dari metode BUMP TEST, maka didapatkan nilai
parameter sebagai berikut:
L = (t 63% − T)
L = 0,556 − 0,467
L = 0,0895
L = (t 63% − T)
L = 0,556 − 0,467
L = 0,0895
Settling Overshoot
Delay Time Rise Time Peak Time
Time Maximum
Grafik I
(setelah 2,180 s 0,125 s 0,239 s 10 s -1,521%
tuning)
5. Pembahasan
Pada simulasi praktikum ini kami menggunakan 3 metode yaitu Osilasi (PI & PID),
Bump test (PI & PID), dan Trial and Error (PD, PI & PID). Metode Osilasi dapat
dilakukan dengan mengubah nilai Ki dan Kd menjadi 0, atau Ti menjadi tak hingga dan
Td menjadi 0.
Dengan menggunakan metode Bumb test penulis perlu membahas tentang
perhitungan K, T, dan L. Dimana K itu adalah merupakan gain statis proses, T
merupakan konstanta waktu proses, dan L merupakan delay transportasi. Dibawwah ini
adalah persamaan K,T, dan L:
𝑑 𝑃𝑉
• 𝐾 = 𝑑 𝐶𝑂
• 𝑇 = 1.5(𝑡63% − 𝑡28% )
• 𝐿 = 𝑡63% − 𝑇
Dalam Pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali PD penulis
menggunakan metode Trial and Error yang mana dengan mengubah Kp=50.959, Ti=0,
dan Td=0.04475 maka didapatkan lah overshoot sebesar 1.531%.
F. Kesimpulan
a. Pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali P
Pada rangkaian pengendalian kecepatan motor DC, dengan pengendalian P
meskipun nilai P sudah mencapai nilai ideal namun dari nilai overshoot yang
didapatkan tidak kurang dari 5% yang memiliki nilai 13,068%. Maka, pengendalian P
tidak cocok untuk digunakan.
b. Pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali PI
Pada percobaan percobaan pengendalian kecapatan motor DC PM dengan
pengendali PI, terjadi nilai yang tidak sesuai dengan yang diharapkan karena
seharusnya nilai settling time menunjukkan nilai kurang dari 2 sekon tetapi yang
didapatkan yaitu sebesar 3,396 s.
c. Pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali PD
Pada pengendalian kecepatan motor DC PM dengan pengendali PD hanya dapat
menggunakan metode Trial and Errror karena sudah dilakukan dengan menggunakan
dua metode sebelumnya yaitu Osilasi dan Bump Test tetapi tidak dapat digunakan,
maka langkah yang dapat dilakukan yaitu menggunakan metode Trial and Error.
d. Pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali PID
Pada percobaan pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali PID,
dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai overshoot menunjukkan nilai sebesar -1,521 %
yang berarti sudah memenuhi syarat yaitu dibawah 5%.
LAMPIRAN
Disusun oleh :
Annisa Ratna Dewi – NIM.1708119
Irfan Satiya Pradana – NIM.1708061
Rouli Gitamarta Munthe – NIM.1708085
A. Tujuan
1. Memahami karakteristik respon transien pada model kecepatan motor DC pada saat
mengimplementasikan pengendali PI, PD & PID .
2. Memahami karakteristik respon steady state pada model kecepatan motor DC pada saat
mengimplementasikan pengendali PI, PD & PID .
3. Mengamati respon model kecepaatan motor DC terhadap sinyal uji step pada saat
mengimplementasikan pengendali PI, PD & PID .
4. Menggunakan software MATLAB & Simulink/Scilab & Xcos untuk pemodelan sistem
model kecepatan motor DC pada saat mengimplementasikan pengendali PI, PD & PID .
C. Kajian Teori
Fungsi alih dari kecepatan motor DC PM adalah sebagai berikut:
𝑟𝑎𝑑/𝑠𝑒𝑐 𝜃̇(𝑠) 𝐾
𝐺(𝑠) = [ ] =
𝑉 𝑉(𝑠) ((𝑠𝐽 + 𝑏)(𝑠𝐿 + 𝑅)) + 𝐾 2
𝐾𝑝 𝐾𝑑
𝑇𝑖 = 𝑑𝑎𝑛 𝑇𝑑 =
𝐾𝑖 𝐾𝑖
Diagram blok kendali pada saat saat mengimplementasikan control PID adalah sebagai berikut:
Dimana u merupaka Setting Point (SP) dan y merupakan Preset Value(PV), dari diagram blok
diatas, didapatkan fungsi alih sebagai berikut :
𝑃𝑉 𝐶(𝑠)𝐺(𝑠)
=
𝑆𝑃 1 + 𝐶(𝑠)𝐺(𝑠)
D. Hasil Praktikum
a. Simulasi
Grafik I
Grafik I
DIAGRAM
Isikan nilai pada table berikut sesuai berdasarkan grafik diatas
Overshoot
Settling Time Delay Time Rise Time Peak Time
Maximum
Grafik I 0,51 s 0,0835 s 0,0993 s 0,23 s 24,9 %
Grafik I
0,508 s 0,089 s 0,102 s 0,206 s 22,480 %
DIAGRAM
L = (t 63% − T)
L = 0,556 − 0,467
L = 0,0895
Kp Ti Td
P 57,466 - -
• Gambarkan grafik dari kecepatan setelah melakukan tuning
Jawab :
E. Kesimpulan
Pada rangkaian pengendalian kecepatan motor DC, dengan pengendalian P meskipun nilai
P sudah mencapai nilai ideal namun dari nilai overshoot yang didapatkan tidak kurang dari
5% yang memiliki nilai 13,068%. Maka, pengendalian P tidak cocok untuk digunakan.
Pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali PI
• Jelaskan cara yang digunakan untuk mencari parameter PI terbaik
Jawab : Metode awal yang digunakan adalah metode osilasi. Dengan merubah nilai KI
dan KD menjadi 0, atau Ti menjadi tak hingga dan Td menjadi 0 dengan cara menaikkan nilai
KP secara perlahan, maka output dari fungsi alih tidak membentyk sebuah gelombang sinus
yang seimbang. Maka rangkaian pengendali kecepatan motor DC tersebut tidak dapat
menggunakan metode osilasi dalam mencari nilai K, Ti dan Td pada controller PID. Oleh
karena itu, digunakan metode BUMP TEST. Dengan merubah nilai Kp menjadi 1, KI dan KD
menjadi 0 atau Ti menjadi tak hingga dan Td menjadi 0 dengan menggunakan persamaan dari
metode BUMP TEST, maka didapatkan nilai parameter sebagai berikut:
L = (t 63% − T)
L = 0,556 − 0,467
L = 0,0895
Kp Ti Td
PI 51,719 0,298 -
Kesimpulan
Pada percobaan percobaan pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali
PI, terjadi nilai yang tidak sesuai dengan yang diharapkan karena seharusnya nilai settling time
menunjukkan nilai kurang dari 2 sekon tetapi yang didapatkan yaitu sebesar 3,396 s.
Pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali PD
• Jelaskan cara yang digunakan untuk mencari parameter PD terbaik
Jawab : Metode yang digunakan adalah trial and error
Kesimpulan
Pada pengendalian kecepatan motor DC PM dengan pengendali PD hanya dapat
menggunakan metode Trial and Errror karena sudah dilakukan dengan menggunakan dua metode
sebelumnya yaitu Osilasi dan Bump Test tetapi tidak dapat digunakan, maka langkah yang dapat
dilakukan yaitu menggunakan metode Trial and Error.
Pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali PID
• Jelaskan cara yang digunakan untuk mencari parameter PID terbaik
Jawab : Metode awal yang digunakan adalah metode osilasi. Dengan merubah nilai KI
dan KD menjadi 0, atau Ti menjadi tak hingga dan Td menjadi 0 dengan cara menaikkan nilai
KP secara perlahan, maka output dari fungsi alih tidak membentyk sebuah gelombang sinus
yang seimbang. Maka rangkaian pengendali kecepatan motor DC tersebut tidak dapat
menggunakan metode osilasi dalam mencari nilai K, Ti dan Td pada controller PID. Oleh
karena itu, digunakan metode BUMP TEST. Dengan merubah nilai Kp menjadi 1, KI dan KD
menjadi 0 atau Ti menjadi tak hingga dan Td menjadi 0 dengan menggunakan persamaan dari
metode BUMP TEST, maka didapatkan nilai parameter sebagai berikut:
L = (t 63% − T)
L = 0,556 − 0,467
L = 0,0895
Kp Ti Td
PID 68,959 0,179 0,04475
Kesimpulan
Pada percobaan pengendalian kecapatan motor DC PM dengan pengendali PID,
dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai overshoot menunjukkan nilai sebesar -1,521 % yang
berarti sudah memenuhi syarat yaitu dibawah 5%.