Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum wr wb

Halo semuanya, perkenalkan saya Aldilla Natasya mahasiswa sastra indonesia fakultas ilmu
budaya universitas diponegoro.
Dalam video ini, saya akan bercerita sedikit tentang kesenian tradisional yang berkembang di
Jawa Barat, yaitu wayang golek.
wayang golek merupakan teater rakyat yang digemari oleh masyarakat sunda. Kesenian ini
sebenarnya merupakan perkembangan dari kesenian wayang kulit yang berasal dari jawa. Jadi,
tidak salah lagi kalau tokoh dan ceritanya hampir mirip dengan kesenian wayang kulit.
Kesenian ini pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kudus dalam upaya menyiarkan agama
islam di daerah kudus. Namun pada saat itu, kesenian ini masih kurang mendapatkan perhatian
masyarakat karena sudah terlanjur menggemari wayang kulit. Dalam perkembangannya, muncul
tokoh-tokoh dari Sunda yang tertarik pada kesenian ini sehingga mereka menjadi penggiat seni
wayang golek, dan membuat pertunjukan kesenian ini lebih menarik dan memiliki nilai-nilai
sunda.
Wayang golek terbuat dari kayu yang dibentuk menyerupai tokoh-tokoh dalam cerita yang
dikenakan kostum serta aksesoris yang mendukungnya. Cerita yang digunakan biasanya tentang
kisah mahabharata dan ramayana. Tetapi, tidak selamanya cerita yang diambil itu berdasarkan
kisah itu saja, seorang dalang (yang memainkan wayang golek) sering menciptakan cerita
sendiri. Namun, tokoh-tokoh yang digunakan itu seperti tokoh-tokoh dari mahabharata seperi
pandawa dan srikandi, tokoh bima sakti, tokoh-tokoh ramayana, dan tokoh-tokoh lain seperti
cepot, semar, dan masih banyak lagi.
Oh iya, kalau sudah membicarakan tentang wayang golek, orang sunda pasti langsung teringat
pada sosok si cepot. Di daerah saya sendiri, ketimbang menyebutnya sebagai pertunjukan
wayang golek, mereka lebih sering menyebutnya sebagai pertunjukan si cepot. Mengapa
demikian? Si cepot merupakan tokoh wayang golek yang sangat terkenal dengan tingkahnya
yang lucu. Si cepot biasanya menjadi tokoh yang selalu mencairkan suasana dalam cerita agar
tidak melulu serius. Makanya, masyarakat sangat menyukai tokoh si cepot ini.
Wayang golek dimainkan oleh seorang dalang. Beberapa dalang wayang golek yang terkenal
adalah Asep Sunandar Sunarya, Cecep Supriadi, Abeng Sunarya, dan masih banyak lagi.
Kesenian wayang golek juga diiringi oleh berbagai alat musik seperti gamelan, rebab, gong, dan
gendang. Ditambah dengan iringan nyanyain dari para sinden.
Kesenian tradisional yang berbentuk teater ini juga sangat interaktif dengan penonton dalam
pertunjukannya. Tidak hanya melulu berdialog dan melakukan aksi saja bersama tokoh lain.
Interaksi dengan penonton selalu dilakukan agar lebih komunikatif. Bahasa yang digunakan
selama pertunjukan pun menggunakan basa sunda lemes atau bahasa sunda halus namun masih
bisa dipahami oleh masyarakat sunda.
Kesenian wayang golek tidak sebatas teater rakyat yang menyuguhkan sebuah kisah saja, di
dalamnya terdapat pesan yang dapat kita petik untuk dipraktikan dalam kehidupan.
Pertunjukan kesenian wayang golek tidak akan pernah kuno karena selalu menyuguhkan cerita
baru yang mengikuti perkembangan zaman. Namun eksistensinya memang tidak begitu terlihat
lagi untuk saat ini. di daerah saya sendiri pertunjukan wayang golek sudah jarang dijumpai,
biasanya baru dapat ditemui pada acara-acara hajatan seperti pernikahan atau khitanan, itu pun
tidak banyak masyarakat ketika hajatan menggunakan pertunjukan kenian wayang golek ini.
Meskipun sudah jarang, pertunjukan wayang golek dapat kita tonton di kanal youtube. Sudah
banyak unggahan video pertunjukan wayang golek yang bisa kita tonton secara gratis.
Sebenarnya ini menjadi pr untuk kita, untuk melestarikan kesenian tradisional, tidak hanya
wayang golek, tetapi semua kesenian tradisional yang ada di indonesia.
Nah, sekian dulu cerita tentang wayang golek ini, terima kasih sudah menonton dan
mendengarkan, semoga cerita tentang wayang golek ini menambah wawasan kita tentang
kesenian tradisional.

Anda mungkin juga menyukai