Anda di halaman 1dari 13

KOMITE

KEPERAWATAN

RSJHK
UU NO 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT
Organisasi rumah sakit
bertujuan untuk
mencapai visi dan misi
dengan menjalankan:
a. tata kelola perusahaan
(Corporate Governance)
b. tata kelola klinis yang
baik Good Clinical
Governance)
PENYELENGGARAAN RS BERTUJUAN

1. AKSESIBILITAS PELAYANAN
2. PATIEN SAFETY
3. PENINGKATAN MUTU DAN STANDAR
4. KEPASTIAN HUKUM
KOMITE KEPERAWATAN DAN
KETEKNISIAN
Adalah perangkat rumah
sakit untuk menerapkan tata
kelola klinis (clinical
governance) agar tenaga
Keperawatan dirumah sakit
terjaga professionalismenya
melalui:
 mekanisme kredensial,
 penjagaan mutu profesi
keperawatan,
 pemeliharaan disiplin
profesi keperawatan.
FUNGSI UTAMA KOMITE
KEPERAWATAN
Mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme
tenaga keperawatan

sehingga pelayanan-asuhan keperawatan


kepada pasien diberikan secara:

hanya diberikan oleh


tenaga keperawatan
benar (ilmiah) sesuai baik (etis) sesuai
yang kompeten
standard kode etik profesi
dengan kewenangan
yang jelas.
TUJUAN
KOMITE KEPERAWATAN
1. Mewujudkan profesionalisme dalam
pelayanan keperawatan dengan
menerapkan asuhan keperawatan berbasis
bukti
2. Memberi masukan kepada Direktur rumah
sakit berkaitan dengan profesionalisme
tenaga keperawatan dalam memberikan
pelayanan asuhan keperawatan.
3. Menyelesaikan masalah-masalah terkait
dengan penerapan disiplin-etik profesi
Perawat
4. Meningkatkan mutu pelayanan asuhan
keperawatan melalui pembinaan dan
pengawasan terhadap kompetensi Perawat
PERAN KOMITE KEPERAWATAN
 Menjamin tersedianya tenaga keperawatan
yang kompeten dan etis sesuai
kewenangannya.
 Melakukan asesmen, pemeliharaan
dan pengembangan kompetensi tenaga
keperawatan.
 Memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan profesi tenaga
keperawatan melalui kegiatan yang
terorganisir
 Mempertahankan pelayanan keperawatan
berkualitas dan aman bagi pasien melalui
praktik tenaga keperawatan yang kompeten.
PERAN KOMITE KEPERAWATAN

 Menyelesaikan masalah tenaga


keperawatan yang terkait dengan
disiplin, etik dan moral.
 Melakukan kajian berbagai aspek tenaga
keperawatan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan.
 Merancang, mengimplementasikan serta
memantau dan menilai ide-ide baru terkait
dengan profesionalisme tenaga keperawatan
STRUKTUR DAN KEDUDUKAN KOMITE
KEPERAWATAN

Direktur Utama

KOMITE KOMITE DIREKTUR DIREKTUR


DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
MEDIS KEP MEDIK &
KEPERAWATAN

KEPALA BIDANG
KEPERAWATAN

SUB-KOMITE
SUB-KOMITE SUB-KOMITE ETIK DAN
KREDENSIAL DISIPLIN SUB-KOMITE
MUTU PROFESI
PROFESI KETEKNISIAN
DOKUMEN APA SAJA YANG DHARUS
DISIAPKAN

 Identifikasi level perawat (vokasi & profesional


: PK I s.d V)
 Menyiapkan perangkat (dokumen)
1. Pedoman Komite Keperawatan
2. Panduan Kredensial
 Rincian kewenangan klinis
 Buku Putih
 Alur kredensial
 Format aplikasi, rekomendasi Mitra Bestari
3. Panduan Pengembangan Mutu profesi
4. Panduan etik dan disiplin Profesi
 Penyusunan pedoman pembinaan etik dan disiplin
 Membuat panduan penyelesaian masalah etik dan SOP
 Membuat Nursing Staf By Law
IMPLEMANTASI KOMITE KEPERAWATAN
 Pada April 2013 pelaksanaan kredensial sudah mulai
dilaksanakan bersamaan dengan uji kompetensi
kenaikan level kompetensi
 Dokumen yang ada baru Rekomendasi penugasan
Klinis, karena:
 Rincian kewenangan klinis belum disertai dengan buku
putih.
 Rincian kewenangan klinis belum di SK kan oleh Dirut
 Setiap perawat dipanggil dan diinformasikan kewenangan
klinis yang diberikan, dan kompetensi apa yang harus
dikuasai untuk naik ke jenjang berikutnya
 Log Book belum ada sehingga untuk memastikan
bahwa perawat yang bersangkutan kompeten setelah
mereview portofolio, dilakukan uji tulis sesuai
tuntutan kompetensi setiap level.
IMPLEMANTASI KOMITE KEPERAWATAN

 Bila tidak lulus, Komite Mutu Profesi akan


menganalisa kebutuhan bimbingan apa yang
diperlukan untuk memenuhi kompetensi
yang dipersyaratkan.
 Bila sudah dinyatakan kompeten Akan
dikeluarkan SK oleh DIRUT perubahan
level kompetensi
 Persyaratan untuk bisa disesuaikan
remunerasi dengan level kompetensi yang baru
apabila sudah diberikan kewenangan klinik
untuk semua rincian kewenangan klinik di
levelnya.
KESIMPULAN
 Dengan adanya UU No 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, Permenkes 49 tahun 2013 tentang
Komite keperawatan, RS harus membentuk
komite Keperawatan.
 Supaya kedudukan komite Keperawatan kuat,
harus dibuat Nursing Staf By Law
 Untuk terlaksananya ketiga fungsi utama
komite keperawatan yang penting dibuatkan
dulu standar kompetensi setiap level
kompetensi
 Perlu komitmen Direksi untuk
terlaksananya komite keperawatan sesuai
yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai