A. Kompetensi Inti
KI SPIRITUAL (KI 1) DAN KI SOSIAL (KI 2)
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya” adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) yang
dipadukan dengan pendekatan saintifik yang menuntut peserta didik untuk megamati
permasalahan, tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok, presentasi dan literasi, peserta
didik dapat: Merancang formula untuk suatu pola barisan bilangan, Menjelaskan prinsip
induksi matematika, Membuktikan formula suatu barisan bilangan dengan prinsip induksi
matematika, Menerapkan prinsip induksi matematika untuk membuktikan kebenaran
formula suatu barisan bilangan, dan Menerapkan prinsip induksi matematika untuk
menyelidiki kebenaran suatu formula.
D. Materi Pembelajaran
Konsep
: Definisi Induksi Matematika
: Misalkan P(n) merupakan suatu pernyataan bilangan asli. Pernyataan
Prinsip P(n) benar jika memenuhi langkah berikut ini :
a. Langkah Awal : P(1) benar
b. Langkah Induksi : Jika P(k) benar, maka P (k+1) benar, untuk
setiap k bilangan asli.
Fakta : Permasalahan konstektual yang berkaitan dengan induksi matematika.
Prosedur : Langkah – langkah dalam menggunakan induksi Matematika bentuk
barisan, keterbagian, pertidaksamaan dalam pembuktian
E. Metode Pembelajaran
Apersepsi
1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya pembuktian
induksi matematika dengan metode langsung dan tak langsung.
2. Guru mengajak peserta didik untuk berpikir kritis dalam
pembuktian induksi matematika metode langsung dan tak langsung
Motivasi
1. Guru memberi motivasi peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi pembuktian induksi matematika dengan
metode langsung dan tak langsung dalam kehidupan sehari-hari
dengan memberi contoh.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
pembuktian induksi matematika dengan metode langsung dan tak
langsung.
Apersepsi
1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya merancang
Pendahuluan formula untuk suatu pola barisan bilangan.
(15 Menit) 2. Guru mengajak peserta didik untuk berpikir kritis dalam merancang
formula untuk suatu pola barisan bilangan
Motivasi
1. Guru memberi motivasi peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi merancang formula untuk suatu pola barisan
bilangan dalam kehidupan sehari-hari dengan memberi contoh.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
merancang formula untuk suatu pola barisan bilangan.
Kegiatan Inti Langkah 1: Orientasi peserta didik pada masalah
(55 Menit) Guru meminta peserta didik membaca dan mengamati masalah yang
berkaitan dengan merancang formula untuk suatu pola barisan
bilangan yang disajikan dan meminta peserta didik menuliskan
informasi yang terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan
menggunakan bahasa sendiri
Pendahuluan Apersepsi
(15 Menit) 1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya menggunakan
Prinsip Induksi Matematika dalam menyelesaikan permasalahan
ketidaksamaan.
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang merancang formula untuk suatu pola barisan
bilangan sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, peserta didik diajak memecahkan masalah
Motivasi
1. Guru memberi motivasi peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi Prinsip Induksi Matematika dalam
menyelesaikan permasalahan ketidaksamaan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
yaitu menjelaskan dan menggunakan prinsip induksi matematika
dari bentuk ketidaksamaan
Apersepsi
1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya menggunakan
Prinsip Induksi Matematika dalam menyelesaikan permasalahan
keterbagian.
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang Prinsip Induksi Matematika dalam
menyelesaikan permasalahan ketidaksamaan.
3. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir
kritis, peserta didik diajak memecahkan masalah
Motivasi
1. Guru memberi motivasi peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi Prinsip Induksi Matematika dalam
menyelesaikan permasalahan keterbagian dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
yaitu menjelaskan dan menggunakan prinsip induksi matematika
dari bentuk keterbagian.
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi / pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Penilaian Diskusi
2. Bentuk Penilaian
a. Obsevasi : Lembar pengamatan/jurnal aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : LKPD, tes formatif, dan soal ulangan
c. Unjuk Kerja : Lembar penilaian presentasi