Anda di halaman 1dari 13

Nama Penulis

Judul Naskah
Judul Naskah

Judul Naskah

Penulis: Nama Penulis


Editor: Nama Editor
Tata Letak: Nama Layouter
Sampul: Pembuat Cover

Diterbitkan Oleh:
Guepedia
The First On-Publisher in Indonesia

E-mail: guepedia@gmail.com
Fb. Guepedia
Twitter. @guepedia

Website: www.guepedia.com

Hak Cipta dilindungi Undang-undang


All right reserved

2
Dean * Kalilla

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur Penulis panjatkan pada


…………………………

Terima kasih

DKI Jakarta
Penulis

(Nama Penulis)
.

3
Judul Naskah

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................1
Daftar Isi.................................................................2
Bagian Satu............................................................3
Bagian Dua.............................................................
Bagian Tiga.............................................................
Bagian Empat).........................................................
Bagian Lima............................................................
Bagian Enam...........................................................
Bagian Tujuh..........................................................
Bagian Delapan.......................................................
Bagian Sembilan.....................................................
Bagian Sepuluh.......................................................
Tentang Penulis.......................................................

4
Dean * Kalilla

5
Judul Naskah

Bagian Satu

Selama ini, modernitas ditandai dengan simbol


kecanggihan Tekhnologi, semua orang semakin simple dalam
menjawab persoalan dalam hidupnya. praktis dan efesiensi
melakukan banyak hal secara multitasking menjadi semacam
tradisi. Namun dapatkah model semacam itu menjadikan kita
memiliki sikap modern sesungguhnya?

Apakah dengan menggunakan smartphone pintar dan


canggih. Fasilitas yang mewah, menandakan kita adalah
manusia modern yang layak hidup di abad modern ini.
Sementara, kita semakin tenggelam dalam lautan
Konsumerisme yang semakin dalam seolah tidak menemukan
dasarnya. Sementara Indonesia merupakan negara dengan
menduduki peringkat ke-5 terbesar di dunia sebagai pengguna
Smartphone.

6
Dean * Kalilla

sementara rata-rata tingkat pendidikan di Indonesia


tidak menunjukkan angka yang baik.  Apa sesungguhnya
Modern itu, apakah sikap atau keadaan? sebagian Ahli
menyebutkan dan disimpulkan oleh Prof Syahrin bahwa
Modernisme merupakan usaha, pikiran dan gagasan serta
tindakan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik
terhadap institusi adat istiadat yang didukung atau dipelopori
oleh tekhnologi.

Lihatlah pemandangan yang unik di Malaysia, ketika


dulu aku berkunjung di sana, orang-orang Melayu dengan
memakai kebaya dan teluk belanga yang merupakan pakaian
adat mereka, menggunakan fasilitas-fasilitas dengan tekhnologi
tinggi, namun bersikap terbuka, toleran humanis, memiliki nilai
etos kerja yang tinggi serta amat menghargai ragam perbedaan.

Fenomena itu sebagai jawaban dari pertanyaan yang


paling elementer  di atas. Sesungguh ketika bicara abad
Modern, kita akan berbicara tentang sikap-sikap yang
dipelopori oleh nilai-nilai yang paling fundamental tentunya
menjadi pedoman dalam menghadapi abad modern.

Mau atau tidak suka ataupun gak, Manusia harus


menerima modernitas sebagai sebuah kenyataan yang pasti.
Menerimanya dengan sikap terbuka, atau menolaknya dengan
memberikan tawaran lain. Lantas pertanyaannya adakah
tawaran yang lain, selain modernitas? sementara dengan

7
Judul Naskah

kekolotan sebagian manusia, ia bersikap tendensius apriori


terhadap perubahan sebagai konsekuensi dari Modernitas.

Tanpa pernah sepenuhnya mengambil manfaat positif


dari Modernitas itu sendiri, walau kita hadir hanya sebagai
Pengguna!

8
Dean * Kalilla

Moderasi Pangkal Kerukunan atau Kerusuhan

Dalam bingkai kenegaraan, Negara sangat hadir


dalam menetapkan ideologi Pancasila sebagai falsafat
berbangsa dan bernegara. Produknya adalah Moderasi
Beragama.
Dalam Konteks Heremeneutika, Istilah moderasi
beragama lahir dari beberapa latar belakang aksi
terorisme yang marak terjadi di Indonesia ini.
Gerakan-gerakan disinyalir sebagai faham
transnasional merupakan bagian dari ancaman
disintergrasi bangsa. Akar gerakan tersebut berangkat
dari sikap fundamenalisme radikalisme dalam
pemahaman agama.
Faham inilah dinilai hari ini di Indonesia sedang
berkembang memasuki di segala ini berkehidupan
bangsa. Dan sesegera mungkin langsung dilakukan
penangan oleh pihak terkait.
Namun, kalau lekas disadari, drama kesenjangan
sosial sebagai praktek pengelolaan kenegaraan yang
Nirkeadilan pemangku kepentingan seakan absen di
sana.

9
Judul Naskah

Padahal sesungguhnya, jika boleh kita katakan,


ideologi-ideologi berengsek yang dkatakan sebagai
pemicu terorisme itu sebenarnya hanyalah sebahagian
kecil dari asbab mengapa tindakan itu dapat terjadi.
Kelaparan, keterancaman hidup merupakan
penyebab yang paling berpotensi melahirkan kekacauan
pikiran. Ketika pikiran kacau, matipun orang berani.
Tapi Negara Absen melalui kebijakan-kebijakan
yang tidak substansial ini. Moderasi memang kabijakan
yang amat diperlukan sebagai implementasi dari falsafah
pancasila sebagai Ideologi bangsa.
Kita yang multikultur ini berlindung pada sayap
Garuda yang bersemboyan Bhineka Tunggal Ika, sudah
semestilah dan sepatutnya kita belajar, satukan persepsi
untuk terus bersikap moderat secara konsisten, apapun
agama kita!.
Namun, ini gerakan edukasi yang berkelanjutan
dan konsisten. Penerapannya dalam kurikulum
pendidikan setiap jenjang merupakan hal yang amat
baik.
Apalagi di tingkat pendidikan dasar. Sikap
moderasi disampaikan secara doktrinasi agar mereka
ingat bahwa dalam rimbunan manusia Indonesia, ada
satu hal yang membuat mereka bersama adalah
Pancasila dengan sila pertama ketuhanan yang Maha
Esa.
Manusia yang memiliki Tuhan yang Esa, amat
mustahil ia tega membunuh manusia lain sementara
Tuhan yang ia imani itu sangat berbelas kasih terhadap
makhluknya.
Gagasan tersebut seyogyanya bukan merupakan
skala prioritas yang sifatnya mendesak untuk terus
ditanggulangi. Dengan fokus beban anggaran Negara
dialokasikan untuk anti terror.

10
Dean * Kalilla

Jika dikatakan Indonesia darurat teroris, belum


tentu. Tetapi hari ini, dapat dipastikan Indonesia darurat
kemiskinan dan darurat kesejahteraan.
Apa yang dapat diharapkan kepada orang yang
bersikap toleran dalam keadaan lapar? Tidak ada,
bukan?

-SILAHKAN GANTI DENGAN ISI NASKAH ANDA-

11
Judul Naskah

Tentang Penulis

Assalamu’alaikum 19s’ ... Waa ... Akhirnya, penulis


bisa balik lagi dengan karya terbaru ...

12
Dean * Kalilla

13

Anda mungkin juga menyukai