TIM PENYUSUN
1. dr Wayan Arsana IW, SpOG (K)
2. dr Maria Rachmawati, SpA, M.Biomed
3. dr. Noerdian Syah
4. Sri Rahayu, AMd.Keb
5. Ainul Milah, AMd.Kep
6. Risqa Qur’analillah, AMd.Keb
KONTRIBUTOR
1. dr Yuni Kartikasari, MMRS
2. dr Ripto Tobing, SpOG
3. dr Luwang Wisana, SpOG
4. dr M. Muchlis, SpA
21
Panduan PMK
DAFTAR ISI
22
Panduan PMK
Disusun oleh
Sekretaris Tim PONEK
Diperiksa oleh
Ketua Tim PONEK
23
Panduan PMK
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT LAWANG MEDIKA
NOMOR : 093/PER.DIR/RSLM/VI.2022
TENTANG :
PANDUAN PMK
(PERAWATAN METODE KANGURU)
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan program PONEK yaitu perawatan bayi BBLR
maka diperlukan suatu Panduan tentang Perawatan bayi BBLR dengan Metode
Kangguru;
b. Bahwa Peraturan Direktur Nomor 106/PER.DIR/RSLM/XII.2019 tentang Panduan
PMK RS Lawang Medika, perlu dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan mengenai Pelayanan bayi BBLR;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b,
maka perlu ditetapkan Peraturan Direktur RS Lawang medika tentang Panduan
PMK di RS Lawang Medika;
24
Panduan PMK
MEMUTUSKAN
Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Direktur ini meliputi definisi, ruang lingkup, tata laksana dan
dokumentasi.
Pasal 3
Pada saat Peraturan Direktur ini mulai berlaku : Peraturan Direktur Nomor
106/PER.DIR/RSLM/XII.2019 tentang Panduan PMK Tahun 2019, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 4
Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya.
Ditetapkan di : Lawang
Pada tanggal : 06 Juni 2022
Direktur RS Lawang Medika
25
Panduan PMK
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT LAWANG MEDIKA
NOMOR 093/PER.DIR/RSLM/VI.2022
TENTANG PANDUAN PMK
PANDUAN PMK
BAB I
DEFINISI
A. Pengertian Metode Kanguru
Perawatan metode kanguru (PMK) atau Kangoroo Mother Care (KMC) adalah perawatan
untuk bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit
ibu (skin to skin kontak), dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi.
Metode ini sangat tepat dan mudah dilakukan guna mendukung kesehatan dan keselamatan BBLR.
Esensinya adalah :
1. Kontak badan lansung (kulit ke kulit) antara ibu dan bayinya secara berkelanjutan, terus menerus
dan dilakukan sejak dini
2. Pemberian ASI Eksklusif (idelanya)
3. Dimulai dilakukan di RS, kemudian dapat dilanjutkan di rumah
4. Bayi kecil dapat dipulangkan lebih dini
5. Setelah dirumah ibu perlu dukungan dan tindak lanjut yang memadai
6. Metode ini merupakan metode yang sederhana dan manusiawi, namun efektif untuk menghindari
berbagai stres yang dialami oleh BBLR selama perawatan di ruang perawatan intensif.
Perawatan metode kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti inkubator dalam perawatan
BBLR, dengan beberapa kelebihan, antra lain : merupakan cara yang efektif untuk memenuhi
kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu
akan menjadi termoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendaptakn kehangatan (menghindari bayi
dari hipotermia), PMK memudahkan pemberian ASI, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamtan
dan kasih sayang. PMK dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui dan
ketidak puasan ibu serta meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi, serta meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
C. Tujuan
Ibu bertindak seperti ibu kanguru mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi
stabil dan optimal (suhu 36,5-37,5 0C). Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung secara terus
menerus.
26
Panduan PMK
1. Untuk Bayi
a. Suhu tubuh bayi, denyut jantung dan frekuensi pernapasan relatif terdapat dalam batas
normal.
b. BBLR lebih cepat mencapai suhu yang 36,5° C terutama dalam waktu 1 jam pertama.
c. ASI selalu tersedia dan mudah didapatkan sehingga memperkuat sistem imun bayi karena
meningkatnya produksi ASI.
d. Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan sehingga menurunkan stres
ditandai dengan kadar kortisol yang rendah.
e. Menurunkan respon nyeri fisiologis dan perilaku yang ditandai dengan waktu pemulihan yang
lebih singkat pada uji tusuk tumit.
h. Memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan perkembangan kognitif yang dilihat dari lebih
tingginya skor Indeks Perkembangan Mental Bayley.
i. Waktu tidur menjadi lebih lama yang antara lain ditandai dengan jumlah waktu terbangun
yang lebih rendah.
j. Menurunkan infeksi nosokomial, penyakit berat, atau infeksi saluran pernapasan bawah.
p. Kelangsungan hidup pada bayi BBLR lebih cepat membaik pada kelompok PMK daripada bayi
dengan metode konvensional pada 12 jam pertama dan seterusnya.
q. Bayi yang sangat prematur tampaknya memiliki mekanisme endogen yang diakibatkan oleh
kontak antara kulit ibu dan bayi dalam menurunkan respon nyeri.
r. Waktu pemulihan yang lebih singkat pada PMK secara klinis penting dalam mempertahankan
homeostasis.
27
Panduan PMK
2. Untuk Ibu
Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa PMK mempermudah pemberian ASI, ibu
lebih percaya diri dalam merawat bayi, hubungan lekat bayidan ibu lebih baik, ibu sayang kepada
bayinya, pengaruh psikologis ketenangan bagi ibu dan keluarga (ibu lebih puas, kurang merasa
stres). Peningkatan produksi ASI, peningkatan lama menyusui dan kesuksesan dalam menyusui.
Selain itu, bila perlu merujuk bayi ke fasilitas kesehatan maupun antar rumah sakit tidak
memerlukan alat khusus karena dapat menggunakan cara PMK.
3. Untuk Ayah
a. Ayah memainkan peranan yang lebih besar dalam perawatan bayinya.
b. Meningkatkan hubungan antara ayah dan bayinya, terutama berperan penting di negara
dengan tingkat kekerasan pada anak yang tinggi
Bagi petugas kesehatan paling sedikit akan bermanfaat dari segi efisiensi tenaga karena
ibu lebih banyak merawat bayinya sendiri. Dengan demikian beban kerja petugas akan berkurang.
Bahkan petugas justru dapat melakukan tugas lain yang memerlukan perhatian petugas misalnya
pemeriksaan lain atau kegawatan pada bayi maupun memberikan dukungan kepada ibu dalam
menerapkan PMK.
5. Untuk Rumah Sakit
Sedikitnya ada 3 manfaat bagi fasilitas pelayanan dengan penerapan PMK yaitu :
a. Lama perawatan lebih pendek sehingga cepat pulang dari fasilitas kesehatan. Dengan
demikian, tempat tersebut dapat digunakan bagi klien lain yang memerlukan (turn over
meningkat).
b. Manfaat lain adalah pengurangan penggunaan fasilitas (listrik, inkubator, alat canggih lain)
sehingga dapat membantu efisiensi anggaran.
c. Dengan naiknya turn over serta efisiensi anggaran diharapkan adanya kemungkinan kenaikan
penghasilan (revenue).
6. Untuk Negara
Karena penggunaan ASI meningkat, dan bila hal ini dapat dilakukan dalam skala makro
maka dapat menghemat devisa (import susu formula). Demikian pula dengan peningkatan
pemanfaatan ASI kemungkinan bayi sakit lebih kecil dan ini tentunya menghemat biaya
perawatan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta.
28
Panduan PMK
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan PMK ini digunakan oleh Tim Ponek sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan bayi
BBLR. Adapun kriteria bayi untuk metode kanguru adalah :
1. Bayi dengan berat badan > 2000 gram.
29
Panduan PMK
BAB IV
TATALAKSANA
2. PMK Kontinu : Pada PMK kontinu, kondisi bayi harus dalam keadaan stabil, dan bayi harus
dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk minum (seperti
menghisap dan menelan) bukan merupakan persyaratan utama, karena PMK sudah dapat
dimulai meskipun pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung. Dengan
melakukan PMK, pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya sehingga meningkatkan
asupan ASI.
a. Persiapan Ibu
1) Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 2-3
kali sehari.
b. Persiapan Bayi
1) Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan
hangat
2) Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama penggunaan
metode ini.
30
Panduan PMK
a. Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH.
c. Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.
f. Memakaikan baju model kanguru, dengan batas kain atas berada dibawah telinga
bayi.
g. Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas seperti berdiri,
duduk, jalan, makan dan mengobrol.
a. Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH
c. Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.
f. Menggunakan selendang, handuk atau kain lebar yang dibuat sedemikian untuk
menjaga tubuh bayi.
g. Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas seperti berdiri,
duduk, jalan, makan dan mengobrol.
a. Posisi ibu saat tidur yaitu dengan setengah duduk dengan meletakkan bantal di
belakang punggung ibu.
b. Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau anggota keluarga yang lain.
c. Dalam pelaksanaan perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, pisisi bayi, pemantauan
bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi
31
Panduan PMK
32
Panduan PMK
BAB IV
DOKUMENTASI
Pencatatan dan pelaporan RSSIB adalah keseluruhan proses pendataan pelaksanaan kegiatan
perlindungan ibu secara terpadu dan paripurna dimana petugas pencatatan dan pelaporan serta jalur
dan terapan telah ditetapkan secara jelas.
Azasnya :
1. Jelas
2. Singkat
3. Bermanfaat
Format pencatatan dan pelaporan Perawatan metode kanguru adalah sebagai berikut:
1. Data kegiatan rumah sakit ( format terlampir ), dilaporkan per triwulan.
2. Format Indikator mutu Ponek, dilaporkan perbulan.
33
Panduan PMK
BAB V
PENUTUP
Demikianlah panduan ini disusun sebagai acuan bagi RS Lawang Medika dalam memberikan
pelayanan kepada BBLR dalam rangka menurunkan AKI dan AKB. Panduan ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu panduan ini akan ditinjau kembali setiapi 3 tahun sesuai dengan tuntutan
layanan dan standar akreditasi - baik Akreditasi Nasional maupun standar Internasional.
34
Panduan PMK
Lampiran 1 :
DATA KEGIATAN RUMAH SAKIT
TRIWULAN…….TAHUN …………..
Bulan :
Tahun :
Laporan Persalinan
TOTAL
Rujukan Non Rujukan
No Jenis Pelayanan Jumlah Meninggal Jumlah Meninggal Dirujuk
1 Yan ibu hamil
- Hiperemesis
2 Yan Persalinan & Nifas
Total Persalinan (a+b+c)
a Persalinan Normal
b Persalinan dengan Komplikasi
- Perdarahan sebelum bersalin
- Perdarahan sesudah persalinan
- Pre eklampsi
- Eklamsi
- Infeksi
- Lain-lain
c Seksio Sesaria
d Indikasi Seksio
21
Panduan PMK
- CPD
- Partus macet
- Bekas SC
- Kelainan Panggul
- Perdarahan antepartum
- Tumor menghalangi jalan lahir
- Kegagalan induksi persalinan
- Persistent Fetal Distress
- Malpresentasi
- gawat janin
- gamely
- Anak Mahal
- Prolapsus funikuli & bayi masih hidup
- Permintaan Sendiri
Lain lain
3 Hasil Persalinan
. - Abortus
- Prematur
- Lahir Hidup
- Lahir Mati
- BB > 2500 gr
- BB < 2500 gr
Imunisasi - TT1
Imunisasi - TT2
22
Panduan PMK
Laporan Neonatal
TOTAL
Rujukan Non Rujukan
No Jenis Pelayanan Jumlah Meninggal Jumlah Meninggal Dirujuk
1 Kasus Neonatal 0 - 7 hari
- Asphyxia
- Trauma kelahiran
- BBLR
- Tetanus Neonatorum
- Kelainan congenital
- ISPA
- Diare
- Lain-lain
2 Kasus Neonatal 8-28 hari
- Asphyxia
- Trauma kelahiran
- BBLR
- Tetanus Neonatorum
- Kelainan congenital
- ISPA
- Diare
- Lain-lain
3 Kelahiran Mati
23
Panduan PMK
Lampiran 2 :
24