Anda di halaman 1dari 17

BREAK EVEN POINT

&
ANALISIS SENSIVITAS

EKOTEK - 08
BEP (Titik Pulang Pokok)

Definisi :
• keadaan suatu usaha ketika tidak
memperoleh laba dan tidak menderita rugi
(impas)

• Sebagai alat analisis untuk mengambil


kebijakan dalam suatu perusahaan
Fungsi BEP
• Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus
dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian

• Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk


memperoleh tingkat keuntungan tertentu

• Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan

• Mengetahui bagaimana efek perubahan harga


jual, biaya, dan volume penjualan terhadap keuntungan
Biaya Tetap Vs Biaya Variabel
Dalam hubungannya dengan volume produksi :
1. Biaya Variabel (Variable cost)
Karakteristik :
• biaya berubah total sebanding perubahan tingkat
aktivitas
• Biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume
kegiatan (biaya satuan konstan)

2. Biaya Tetap (fixed cost)


Karakteristik :
• Totalitas tidak berubah terhadap perubahan tingkat
aktivitas
• Biaya satuan berbanding terbalik terhadap perubahan
volume kegiatan
PERHITUNGAN BEP
Perhitungan BEP bisa dilakukan dalam bentuk unit atau price
tergantung kebutuhan

1. Pendekatan Margin Kontribusi

Persamaan umum : Y=cx – bx – a


dimana, Y = laba
c = harga jual per unit
x = jumlah produk
b = biaya variabel satuan
a =biaya tetap total

cx = penjualan total
bx = total biaya variabel
Dalam BEP (impas), laba =0
Y = 0
cx – bx –a = 0
(c-b). x = a

Maka , X(BEP dalam unit) = a/(c-b)

CX(BEP dlm nilai uang) = ac/(c-b) = a/(1 - b/c)

• Note : c-b margin kontribusi per unit


1 – b/c rasio margin kontribusi
2. Pendekatan Grafik

Dalam pendekatan grafis, BEP digambarkan sebagai titik


potong antara garis penjualan dengan garis biaya total
(Biaya total = Biaya tetap + Biaya variabel)

Total Sales

Prices Total
BEP Cost

Unit
Contoh Soal :
Laporan Laba Rugi CV. ABCDE
pada 31 Desember 2010
Y = cx – bx – a

Diketahui : c = Rp. 5000,-


b.x = Rp. 24 juta
b = Rp. 24 juta / 8000 unit = Rp. 3000,-
a = Rp. 7,5 juta

Maka : a Rp 7,5 juta


BEP(unit)    3750unit
c - b Rp 5000  Rp3000

a Rp.7,5 juta Rp.7,5 juta


BEP(Rp)     Rp.18,75 juta
b Rp 3000 0,4
1- 1
c Rp 5000
unit product
BEP dengan Pendekatan Grafik Total sales
Total Cost

40000000

30000000
dalam Rp

20000000

BEP
10000000

0
1 2 3 4 5 6 7 8

dalam ribu
Analisis Sensitivitas
Definisi :
• Analisis yang dibutuhkan untuk mengetahui sejauh
mana parameter investasi yang telah ditetapkan
boleh mengalami perubahan akibat adanya faktor
penyesuaian pada situasi tertentu selama umur
investasinya, sehingga memungkinkan munculnya
pengaruh yang signifikan pada keputusan yang telah
diambil
• Merupakan analisis kepekaan optimal suatu
investasi terhadap perubahan
Analisis Sensitivitas
Parameter-parameter yang membutuhkan analisis
sensivitas :

• Investasi
• Benefit / pendapatan
• Biaya / Pengeluaran
• Suku Bunga
Perspektif Analisis Sensitivitas

• Sensivitas terhadap dirinya sendiri


sensivitas pada saat kondisi BEP, yaitu saat NPV = 0
atau AE = 0

• Sensivitas terhadap alternatif lain


 Jika terdapat 2 atau lebih alternatif yang harus
dipilih mana yang akan dilakukan
 Kedua alternatif diposisikan pada kondisi BEP, shg:
maka
NPVn = NPVn+1
Contoh Soal :

Diketahui suatu rencana investasi senilai Rp. 400


juta, umur investasi 10 tahun dengan nilai sisa Rp. 100
juta. Benefit tahun pertama Rp. 80 juta selanjutnya
naik sebesar Rp. 2 juta per tahun, biaya operasional
rata-rata Rp. 25 juta per tahun. Analisiskan
sensivitasnya jika suku bunga 10% per tahun !!!
Sensivitas investasi :
NPV = 0
0 = PWB-PWC
0 = Ab (P/A, 10%,10) + Gb (P/G, 10%,10)+ S (P/F,10%,10) –
I – Ac (P/A, 10%,10)
0 = 80 (P/A, 10%,10) + 2 (P/G, 10%,10)+ 100 (P/F,10%,10)
– I – 25 (P/A, 10%,10)
0 = 80 (6,14) + 2 (22,89)+ 100 (0,39) – I – 25 (6,14)
0 = 491,2 + 45,78 + 39 – 153,5 – I
0 = 422,48 – I
I = Rp. 422,48 juta
Maka, investasi sensitif pada nilai Rp. 422,48 juta. Dalam kisaran
Rp. 400 juta – Rp. 422,48 juta, investasi masih layak, lebih dari
Rp. 422,48 juta sudah tidak layak
Sensivitas benefit :
NPV = 0
0 = PWB-PWC
0 = Ab (P/A, 10%,10) + Gb (P/G, 10%,10)+ S (P/F,10%,10) –
I – Ac (P/A, 10%,10)
0 = Ab (P/A, 10%,10) + 2 (P/G, 10%,10)+ 100 (P/F,10%,10)
– 400 – 25 (P/A, 10%,10)
0 = Ab (6,14) + 2 (22,89)+ 100 (0,39) –400– 25 (6,14)
0 = 6,14.Ab + 45,78 + 39 - 153,5 – 400
0 = 6,14 Ab – 468.72
Ab = 468,72 / 6,14 = Rp. 76,34 juta
Maka, benefit sensitif pada nilai Rp. 76,34 juta. Jika realisasi
benefit kurang dr angka tersebut, maka investasi sudah tidak
layak dilakukan
Sensivitas Cost :
NPV = 0
0 = PWB-PWC
0 = Ab (P/A, 10%,10) + Gb (P/G, 10%,10)+ S (P/F,10%,10) –
I – Ac (P/A, 10%,10)
0 = 80 (P/A, 10%,10) + 2 (P/G, 10%,10)+ 100 (P/F,10%,10)
– 400 – Ac (P/A, 10%,10)
0 = 80 (6,14) + 2 (22,89)+ 100 (0,39) – I – Ac (6,14)
0 = 491,2 + 45,78 + 39 – 6,14.Ac – 400
0 = 175,98 – 6,14.Ac
Ac = 175,98 / 6,14 = Rp. 28,66 juta
Maka, cost sensitif pada nilai Rp. 28,66 juta. Dalam kisaran Rp.
25 juta – Rp. 28,66 juta, investasi masih layak, lebih dari Rp.
28,66 juta sudah tidak layak

Anda mungkin juga menyukai