Anda di halaman 1dari 11

POLA GEOMETRI

MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas Matakuliah Geometri Informal

Dosen Pengampu:
Reza Ambarwati, M.Pd., M.Sc
Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 2
Fiony Octavia Ciptaningrum (170210101009)
Erisa Luthfiah Ananda (170210101034)
Tutut Indri Lestari (170210101059)
Titis Sahrita (170210101062)
Allifia Nindya Oktaviani (170210101098)
Nuril Fauziyah (170210101108)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
Geometri informal mengembangkan pola bangun geometri yang
didasarkan pada titik, ruas garis, garis, dan bangun-bangun dasar, seperti
segibanyak (segitiga, segiempat, segilima, dll) serta lingkaran untuk menghasilkan
pola bangun geometri ke-n. Pola bangun geometri adalah susunan bangun
geometri yang memiliki susunan teratur sehingga membentuk sebuah pola.
Berdasarkan pola bangun geometri tersebut maka diperoleh pola bilangan.
Kemudian berdasarkan pola bilangan tersebut akan diperoleh barisan bilangan dan
deret.
A. Korek api sebagai media pembelajaran barisan dan deret
Kelebihan pemanfaatan korek api sebagai media pembelajaran pada
materi geometri informal, yaitu:
 Ekonomis
 Dialogis
 Bisa digunakan untuk permainan yang menghibur

POLA GEOMETRI
Batang korek api di susun berbentuk:
a. Pola Persegi

b. Pola Segitiga
Menghitung jumlah batang korek api:
Pola Persegi : 4, 7, 10, 13, 16
Pola Segitiga : 3, 5, 7, 9, 11
Kegiatan yang dialogis bisa lewat pemunculan beberapa pertanyaan:
Untuk pola persegi berapa batang korek api yang dibutuhkan?
Untuk pola segitiga berapa batang korek api yang dibutuhkan?
Kenapa kok tidak sama?
Perhatikan angka-angka yang menunjukkan jumlah batang korek api untuk
menyusun pola persegi dan pola segitiga. Apa istimewanya?
Untuk satu kotak korek api bisa untuk membentuk pola persegi/ segitiga
sampai suku ke berapa?
Jika ingin menyusun pola persegi/ segitiga sampai suku ke-10, ada berapa
kotak korek api yang dibutuhkan?

B. Kelereng sebagai media pembelajaran barisan dan deret


Pada pembelajaran barisan dan deret menggunakan media kelereng
ini, siswa akan disediakan kelereng sebanyak 100 kelereng. Kemudian
menyusun kelereng-kelereng tersebut menjadi sebuah pola bangun geometri.
Dalam permainan ini siswa akan diminta untuk menyusun kelereng tersebut
membentuk pola segitiga.
Pola bilangan segitiga ialah suatu barisan bilangan yang membentuk
suatu pola yang berbentuk segitiga. Sehingga bentuknya itu dinamakan pola
bilangan segitiga.
Jika digambarkan akan menjadi sebagai berikut:

Pada gambar pola kelereng tersebut nominalnya yaitu 1, 3, 6, 10, 15


dan seterusnya. Barisan bilangan tersebut ternyata membentuk barisan
bilangan aritmatika tingkat kedua. Suku ke-n pada barisan aritmatika tingkat
kedua berbentuk :
2
U n =an +bn+c

Dari pola diatas kita dapat mencari pola segitiga yaitu :

Sehingga didapat :
1
2 a=1→ a=
2
1
3 a+ b=2 → b=
2
a+ b+c=1 → c=0
Maka diperoleh rumus :
2
Menentukan rumus Deret : U n =an +bn+c

Jumlah n suku pertama barisan aritmatika dilambangkan dengan Sn . Pada


dasarnya, untuk mencari rumus jumlah n pada suatu barisan aritmatika dapat
dilakukan dengan konsep berikut :
S} rsub {n} pada suatu barisan aritmatika bertingkat dapat ditemukan denga ¿
menggunakan U n barisan aritmatika dengan tingkat diatasnya
Lalu apakah rumus Sn pada pola segitiga kelereng di atas ?
Deret pada pola segitiga tersebut yaitu 1 + 3 + 6 + 10 + 15…
Kita perhatikan pola deret aritmatika tingkat tiga berikut :

Berdasarkan gambar diatas barisan pertama merupakan nilai Sn dari deret 1 +


3 + 6 + 10 + 15 +… dengan membandingkan pola barisan aritmatika
sebelumnya dengan pola deret aritmatika tersebut maka diperoleh nilai
a , b , c , d untuk pola aritmatikanya adalah
1 1 1
a= ,b= , c= , d=0 (dengan cara yang sama seperti menentukan a,b,c
6 2 3
pada barisan aritmatika tingkat dua) , maka didapat rumus :
3 2
1 1 1
Sn = n + n + n
6 2 3

Pola Bilangan Persegi


Pola bilangan persegi ialah suatu barisan bilangan yang membentuk
suatu pola yang persegi.
Jika digambarkan sebagai berikut :

Pola bilangan tersebut dapat disusun dari barisan bilangan berikut.


2
U 1 →1=1×1=1
U 2 → 4=2×2=22
2
U 3 →9=3×3=3

U 4 →16=4×4=4 2
2
U 5 →25=5×5=5
Dst.....
Ternyata banyaknya titik yang membentuk barisan persegi tersebut sama
dengan cara mencari luas sebuah persegi, yaitu sisi x sisi. Maka untuk
bilangan kesembilan dari pola tersebut adalah  81, didapat dari 9 x 9 = 81.
Jadi, rumus untuk mencari bilangan ke-n dari pola bilangan persegi adalah
U n =n×n=n2

Pola Bilangan Persegi Panjang


Pola bilangan persegi panjang ialah suatu barisan bilangan yang
membentuk suatu pola yang persegi panjang.
Jika digambarkan sebagai berikut :

Pola bilangan tersebut dapat disusun dari barisan bilangan berikut.


U 1 →2=1×2
U 2 →6=2×3
U 3 →12=3×4
U 4 →20=4×5
Dst.....
Ternyata banyaknya titik yang membentuk barisan persegi tersebut sama
dengan cara mencari luas sebuah persegipanjang, yaitu panjang x lebar. Misal
pola bilangan kedelapan, maka 8 dimisalkan sebagai lebarnya, sedangkan
panjangnya 8 + 1 = 9, maka pola bilangan kedelapan adalah 8 x 9 =72.
Jadi, rumus untuk mencari bilangan ke-n dari pola bilangan persegi
panjang adalah
2
U n →n×( n+1 )=n + n

C. Permainan alat peraga rumah susun sebagai media pembelajaran


barisan dan deret
Rumah susun merupakan sebuah permainan dengan menggunakan kartu
atau lempengan-lempengan kayu yang diperuntukkan bagi siswa untuk
mengenal pola geometri. Kemudian dari rumah susun yang membentuk pola
geometri tersebut siswa dapat menemukan pola barisan bilangan dan
menentukan suku ke-n barisan pola bilangan dengan cara bereksplorasi.
Bentuk alat peraga:
Alat peraga terdiri dari lempengan-lempengan kayu
Berikut contoh rumah susun dari lempengan kayu yang membentuk pola
segitiga:
Foto alat peraga:

Langkah penggunaan alat peraga:


a. Siapkan lempengan-lempengan kayu berbentuk persegipanjang yang sudah
disediakan

b. Susun lempegan-lempengan tersebut menjadi rumah susun 1, rumah susun


2, rumah susun 3, dan seterusnya seperti pada gambar di atas
c. Dari percobaan yang dilakukan selanjutnya tuliskan banyak lempengan
kayu yang membentuk rumah susun tersebut ke dalam tabel berikut
Rumah Susun ke-n Banyak lempengan
Rumah susun ke-1 ........
Rumah susun ke-2 ........
Rumah susun ke-3 ........
dst dst
. .
. .
. .
Rumah susun ke-n ........
d. Selanjutnya bila dilihat urutan bilangan dari banyak lempengan maka akan
membentuk suatu barisan.
Tentukan aturan rumus dari banyak lempengan rumah susun ke-n
KESIMPULAN
Pada kegiatan ini menggunakan tiga media pembelajaran barisan dan
deret, yaitu korek api, kelereng, dan lempengan kayu. Semua alat yang di
gunakan tersebut memiliki pola yang berbeda-beda dan tentunya dapat
mempengaruhi rumus ke-n. Agar dapat mengkonstruk sebuah rumus, siswa
diharapkan mampu membuat pola sesuai dengan yang di instruksikan. Pola yang
menggunakan media korek api menghasilkan bangun segitiga, jajar genjang, dan
trapesium. Pola kelereng menghasilkan bangun segitiga, persegi, dan persegi
panjang. Pola lempengan kayu menghasilkan bangun segitiga sama sisi.
DAFTAR PUSTAKA

https://dumatika.id/pola-bilangan-persegi-dan-persegipanjang/
https://www.academia.edu/29929420/
PEMANFAATAN_ALAT_PERAGA_DALAM_PEMBELAJARAN_MAT
EMATIKA_SMP_DIKLAT_SMP_JENJANG_DASAR_Kode_Dok_F-
PRO-016_Revisi_No_0
https://www.google.com/amp/s/imamhanafi99.wordpress.com/2010/06/07/media-
ajar/amp/

Anda mungkin juga menyukai