Anda di halaman 1dari 5

Tinjauan Umum Self Efficacy

1. Definisi Self Efficacy

Self efficacy menurut Bandura (2004) dalam Permatasari, Lukman, & Supriadi (2014)
adalah keyakinan seseorang tentang kemampuan mereka untuk menghasilkan tindakan
yang ingin dicapai dan mempunyai pengaruh pada kehidupan mereka. Keyakinan tentang
self efficacy akan memberikan dasar motivasi, kesejahteraan dan prestasi seseorang. Self
efficacy akan menentukan bagaimana seseorang merasa, berfikir, memotivasi dirinya dan
berperilaku.

Self efficacy adalah salah satu faktor psikologis yang paling penting yang berdampak
pada kepatuhan terhadap pengobatan (Bandura, 1982 dalam Saffari et al., 2015). Teori
lain menyatakan bahwa self efficacy adalah kemampuan persepsi seseorang untuk
menyelesaikan tujuan, atau tantangan (Bandura, 1986 dalam Saffari et al., 2015). Self
efficacy telah dianggap sebagai prediktor yang paling menonjol untuk perubahan perilaku
kesehatan seperti kepatuhan terhadap pengobatan pada pasien dengan penyakit kronis
(Ogedegbege, 2003 dalam Saffari et al., 2015).

2. Sumber Self Efficacy

Menurut Bandura (1997, dikutip dalam Darmansyah, Nursalam, & Suharto, 2013) self
efficacy terdiri dari 4 sumber utama yaitu:

Performance accomplishment merupakan suatu pengalaman atau prestasi yang pernah


dicapai oleh individu tersebut di masa lalu. Faktor ini adalah pembentuk self efficacy
yang paling kuat. Prestasi yang baik pada masa lalu yang pernah dialami oleh subjek akan
membuat peningkatan pada ekspektansi efikasi, sedangkan pengalaman kegagalan akan
menurunkan efikasi individu.

Vicarious experience merupakan pengalaman yang diperoleh dari orang lain, dan meniru
perilaku mereka untuk mendapatkan seperti apa yang orang lain peroleh. Self efficacy
akan meningkat apabila individu mengamati seseorang yang memiliki kemampuan setara
dengan dirinya mengalami keberhasilan dan sebaliknya self efficacy menurun apabila
mengamati seseorang yang memiliki kemampuan setara dengan dirinya mengalami
kegagalan. Pengaruh yang diberikan faktor ini terhadap self efficacy adalah berdasarkan
kemiripan orang yang diamati dengan diri pengamat itu sendiri. Semakin orang yang
diamati memiliki kemiripan dengan dirinya, maka semakin besar potensial self efficacy
yang akan disumbangkan oleh faktor ini.

Verbal persuasion merupakan persuasi yang dilakukan orang lain secara verbal maupun
oleh diri sendiri (self talk) yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang bertindak atau
berperilaku. Individu mendapat pengaruh atau sugesti bahwa ia mampu
mengatasi masalah-masalah yang akan dihadapi. Seseorang yang senantiasa diberikan
keyakinan dan dorongan untuk sukses, maka akan menunjukkan perilaku untuk mencapai
kesuksesan tersebut, begitu pun sebaliknya.
Vicarious experience adalah pada faktor subjek mendapatkan feedback langsung dari
pihak lain, sedangkan pada vicarious experience subjek sendiri lah yang secara aktif
mengamati pihak lain tanpa intervensi dari pihak yang diamati. Besar pengaruh
yang dapat diberikan oleh pemberi persuasi adalah rasa percaya kepada pemberi persuasi
serta kriteria kerealistisan tentang apa yang dipersuasikan. Selain itu, subjek dapat
memberikan persuasi kepada dirinya sendiri dengan semacam self talk
kepada dirinya sendiri.

Emotional arousal merupakan pembangkitan emosi positif sehingga individu mempunyai


kepercayaan diri untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Kondisi emosional (mood)
juga mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang terkait self efficacy. Keadaan
emosi yang menyertai individu ketika dirinya sedang melakukan suatu kegiatan akan
mempengaruhi self efficacy seseorang pada bidang tersebut. Emosi yang dimaksudkan
adalah emosi yang kuat seperti takut, stres, cemas dan gembira. Emosi-emosi tersebut
dapat meningkatkan ataupun menurunkan self efficacy seseorang.

Hubungan Self Efficacy dengan Hipertensi

Self efficacy merupakan konsep penting yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kepatuhan pasien hipertensi. Self efficacy seorang penderita hipertensi dianggap baik apabila
mereka mampu beradaptasi dengan baik (Bandura, 1989 dalam Ogedegbe, Mancuso,
Allegrante, & Charlson, 2003). Salah satu cara untuk mengetahui self efficacy pasien yaitu
dengan membina hubungan yang baik antara dokter dengan pasien kemudian memberikan
instrumen yang dirancang untuk mengukur self efficacy. Self efficacy adalah salah satu teori
dan model yang paling ampuh yang telah digunakan untuk menjelaskan kepatuhan
pengobatan pada pasien hipertensi. Self efficacy bertujuan untuk menggambarkan keyakinan
pasien tentang pengetahuan dan pengobatan hipertensi yang merupakan aspek penting untuk
memahami kegagalan pasien dalam pengobatan dan mengontrol atau tekanan darahnya.

Menghadapi pasien hipertensi diperlukan adanya kepatuhan perawatan diri mereka untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Salah satu komponen dari perawatan diri yaitu self efficacy.
Penderita hipertensi yang memiliki self efficacy yang baik dapat menghasilkan beberapa
manfaat dalam penanganan hipertensi contohnya kepatuhan dalam mengkonsumsi obat anti
hipertensi.

Dari perspektif teoritis, dinilai self efficacy berhubungan dengan penyakit manajemen diri
kronis, sehingga menunjukkan bahwa konteks penyakit ini penting untuk diukur. Salah satu
penyebab kurangnya perawatan yang memadai pada penderita hipertensi yaitu akibat perilaku
individu itu sendiri. Dalam penelitian yang dilakukan Seymor & Huber
(2012) menunjukkan bahwa mendorong pasien untuk memiliki self efficacy yang tinggi
dalam kemampuan mereka untuk merawat tekanan darah tinggi mereka dapat menghasilkan
beberapa manfaat dalam hal kepatuhan perawatan diri mereka termasuk kepatuhan dalam
mengkonsumsi obat anti hipertensi (Seymour & Huber, 2012).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Mulyati, et al (2013) didapatkan bahwa adanya
hubungan antara self efficacy dengan perawatan diri pada pasien hipertensi. Penelitian
tersebut mengukur self efficacy pada penderita hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

Darmansyah, Nursalam, & Suharto. (2013). Efektivitas supportive educative terhadap


peningkatan self regulation, self efficacy, dan self care agency dalam kontrol glikemik
penderita diabetes mellitus tipe 2. Jurnal Ners, 8, 254–270.

Dinkes. (2016). Profil kesehatan Kota Makassar tahun 2015. Makassar: Dinas Kesehatan
Kota Makassar.

Huda, S. (2017). Hubungan antara efikasi diri dengan manajemen perawatan diri pada
penderita hipertensi dewasa di Kabupaten Jepara, 2(5).

Irwan, A., Kido, T., Taniguchi, Y., & Shogenji, M. (2016). Self-care practices and health
seeking behavior among older persons in a developing country: Theories-based research.
International Journal of Nursing Sciences, 3(1), 11–23.
https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2016.02.010

Lasianjayani, T., & Martini, S. (2014). Hubungan antara obesitas dan perilaku
merokok terhadap kejadian hipertensi. Jurnal Berkala Epidemiologi,
Nopember 2014, 2(3), 286–296.
Mamahit, M. L. (2017). Hubungan pengetahuan tentang diet garam dengan
tekanan darah pada lansia di Puskesmas Bahu Kota Manado. E-Journal
Keperawatan, 5, 1–4.
Mulyati, L., Yetti, K., & Sukmarini, L. (2013). Analisis faktor yang memengaruhi
self management behaviour pada pasien hipertensi. Jurnal Ilmu Kesehatan
Bhakti Husada, 1 nomor 2, 112–123.
Mustari, A. S., Rachmawati, Y., & Nugroho, S. W. (2014). Statistik penduduk
lanjut usia 2014. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Mutmainah, N., & Rahmawati, M. (2010). Hubungan antara kepatuhan
penggunaan obat dan keberhasilan terapi pada pasien hipertensi di Rumah
Sakit Daerah Surakarta Tahun 2010, 11(2), 51–56.
Nursalam, & Efendi, F. (2012). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Ogedegbe, G., Mancuso, C. A., Allegrante, J. P., & Charlson, M. E. (2003).
Development and evaluation of a medication adherence self-efficacy scale in
hypertensive African-American patients. Journal of Clinical Epidemiology,
56, 520–529. https://doi.org/10.1016/S0895-4356(03)00053-2
Okatiranti, Irawan, E., & Amelia, F. (2017). Hubungan self efficacy dengan
perawatan diri lansia hipertensi, V(2), 130–139.
Pematasari, L. I., Lukman, M., & Supriadi. (2014). Hubungan dukungan keluarga
dan self efficacy dengan perawatan diri lansia hipertensi. Jurnal Kesehatan
Komunitas Indonesia, 10(2), 993–1003.
Permatasari, L., Lukman, M., & Supriadi. (2014). Hubungan dukungan keluarga
dan self efficacy dengan perawatan diri lansia hipertensi. Jurnal Kesehatan
Komunitas Indonesia, 10(2), 993–1003.
Pratiwi, V. R., & Tala, Z. Z. (2013). Gambaran status gizi pasien hipertensi lansia
di RSUP H . Adam Malik Medan. E Journal FK USUS, 1(1), 1–5.
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. (2013). Gambaran kesehatan lanjut usia
di Indonesia. In Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan (1st ed.).
Jakarta: Kemenkes RI.
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. (2014a). Pusdatin hipertensi Kemenkes
RI. Jakarta Selatan: Kemenkes RI.
https://doi.org/10.1177/109019817400200403
Pusat data dan informasi Kemenkes RI. (2016). Situasi lanjut usia di Indonesia.
Infodatin. Jakarta Selatan: Kemenkes RI.
Saffari, M., Mohammadi, I., & Bengt, Z. (2015). A persian adaptation of
medication adherence self-efficacy scale (MASES) in hypertensive patients:
Psychometric properties and factor structure. High Blood Pressure &
Cardiovascular Prevention, 22(3), 247–255. https://doi.org/10.1007/s40292-
015-0101-8
Seymour, J. W. R. B., & Huber, L. R. B. (2012). The association between selfefficacy and
hypertension self-care activities among African American
adults. J Community Health, 37, 15–24. https://doi.org/10.1007/s10900-011-
9410-6
Situmorang, P. R. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
hipertensi pada penderita rawat inap di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara
Medan tahun 2014. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 1(1), 67–72.
Soenarta, A. A., Erwinanto, Mumpuni, A. S. S., Barack, R., Lukito, A. A.,
Hersunarti, N., … Pratikto, R. S. (2015). Pedoman tatalaksana hipertensi
pada penyakit kardiovaskular (1st ed.). Jakarta: Indonesian Heart
Association.
Warren-findlow, J., Seymour, R., & Huber, L. R. B. (2013). The association
between self-efficacy and hypertention self-care activities among African
American adults. National Institute of Health, 37(1), 15–24.
https://doi.org/10.1007/s10900-011-9410-6.The

Anda mungkin juga menyukai