Anda di halaman 1dari 6

Fusi Protoplasma (Pengertian & Tahapan Fusi Protoplasma)

JUNI HARTONO SELASA, 03 MEI 2016 BIOLOGY

Fusi protoplasma adalah penggabungan dua sel dari jaringan yang sama atau dua sel dari organisme
yang berbeda dalam suatu medan listrik. Hal ini akan mengakibatkan kedua sel akan tertarik satu
sama lain dan akhirnya mengalami fusi (melebur). Prinsip ini dapat dilakukan pada sel tumbuhan
maupun sel hewan.

Fusi protoplasma pada tumbuhan dilakukan melalui serangkaian tahap. Tahap-tahap tersebut
diawali dengan menyiapkan protoplasma. Protoplasma biasanya diambil dari selsel yang masih muda
karena mempunyai dinding sel tipis serta protoplasma yang banyak dan utuh.

Tahap selanjutnya adalah mengisolasi protoplasma sel yang telah dipersiapkan. Protoplasma
diisolasi dengan cara menghilangkan dinding selnya. Dinding sel ini dihancurkan terlebih dahulu
dengan menggunakan enzim kemudian dilakukan penyaringan dan sentrifugasi berkali-kali.
Protoplasma yang didapat kemudian diuji viabilitasnya (aktivitas hidupnya) dengan cara melihat
aktivitas organel, misalnya melihat aktivitas fotosintesisnya. Fusi protoplasma dilakukan dalam suatu
medan listrik. Setelah sel-sel tadi mengalami fusi, tahap selanjutnya adalah menyeleksi protoplasma
yang dihasilkan. Setiap sel mempunyai spesifikasi tertentu. Protoplasma yang terseleksi kemudian
dibiakkan.

Fusi protoplasma pada sel hewan dan manusia sangat berguna terutama untuk menghasilkan
hibridoma. Hibridoma merupakan hasil fusi yang terjadi antara sel pembentuk antibodi dan sel
mieloma. Sel pembentuk antibodi ini adalah sel limfosit B, sedangkan sel mieloma sendiri
merupakan sel kanker. Sel hibridoma yang dihasilkan dapat membelah secara tidak terbatas seperti
sel kanker, tetapi juga menghasilkan antibodi seperti selsel limfosit B. Hibridoma yang dihasilkan
diseleksi karena setiap sel menghasilkan antibodi yang sifatnya khas. Satu antibodi yang dihasilkan
spesifik untuk satu antigen. Setiap hibrid ini kemudian diperbanyak (dikloning). Oleh karena antibodi
ini berasal dari satu klon maka antibodi ini disebut antibodi monoklonal.

Kedua prinsip di atas membutuhkan teknik lain agar organisme transgenik yang diperoleh dapat
ditumbuhkan. Hal ini penting untuk membuktikan keberhasilan proses yang berlangsung,

terutama untuk sel-sel tumbuhan. Sel-sel tersebut harus dapat ditumbuhkan menjadi organisme
utuh. Oleh karena itu, rangkaian proses rekayasa genetika pada tumbuhan membutuhkan teknik
kultur jaringan.

Fusi protoplas merupakan suatu proses alamiah yang terdapat dari mulai tanaman tingkat rendah
sampai pada tanaman tingkat tinggi. Fusi protoplas merupakan gabungan protoplas dengan
protoplas lain dari beberapa spesies, kemudian membentuk sel yang dapat tumbuh menjadi
tanaman hibrid. Hibridisasi somatik melalui fusi protoplasma digunakan untuk menggabungkan sifat
lain dua spesies atau genus yang tidak dapat digabungkan secara seksual ataupun aseksual. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh genom dari spesies yang sama (intra-spesies),
atau antarspesies dari genus yang sama (inter-spesies), atau antargenus dari satu famili (inter
genus).

Ketika tanaman dilukai, maka sejumlah sel yang disebut callus akan tumbuh pada tempat yang
dilukai tersebut. Sel-sel callus memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tunas dan akar
serta keseluruhan tanaman berbunga. Potensi alami sel-sel tersebut yang terprogram menjadi calon
tanaman baru sangat ideal untuk rekayasa genetik. Seperti pada sel-sel tanaman, sel-sel callus
dikelilingi oleh dinding selulosa yang tebal, yaitu sebuah rintangan yang menghambat pembentukan
DNA baru. Dinding sel tersebut dapat dipecah dengan dinding selulose sehingga menghasilkan sel
tanpa dinding sel yang disebut protoplas. Protoplas ini dapat digabungkan dengan protoplas lain dari
beberapa spesies, kemudian membentuk sel yang dapat tumbuh menjadi tanaman hibrid. Metode
ini disebut fusi protoplas.

Tujuan fusi protoplas adalah untuk mendapatkan suatu hibrida somatic atau sibrida atau mengatasi
kelemahan dari hibrida seksual. Terdapat kelemahan dari hibrida seksusal, yaitu:

 Sukar untuk mendapatkan suatu hibrida antar spesies dan antar genera. Hibridisasi somatik
dapat mengatasi hal tersebut.

 Sitoplasma pada perkawinan seksual hanya berasal dari induk betina saja. Dalam proses
pembuahan, ganet jantan hanya membawa inti saja dengan sedikit sitoplasma sebaliknya
pada tetua betina selain inti juga sitoplasma. Untuk mendapat sitoplasma dari kedua tetua
diadakan fusi antara sitoplasma.

Fusi protoplas dapat dimanfaatkan untuk melakukan persilangan antar spesies atau galur tanaman
yang tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan persilangan biasa karena adanya masalah
inkompatibilitas fisik. Fusi protoplas membuka kemungkinan untuk:

 Menghasilkan hibrid somatik amphidiploid yang fertil antar spesies yang secara seksual tidak
kompatibel

 Menghasilkan galur heterozigot dalam satu spesies tanaman yang secara normal hanya
dapat diperbanyak dengan cara vegetatif, misalnya pada kentang.

 Memindahkan sebagian informasi genetik dari satu spesies ke spesies lain dengan
memanfaatkan fenomena yang disebut penghilangan kromosom (chromosome elimination).

 Memindahkan informasi genetik yang ada di sitoplasma dari satu galur atau spesies ke galur
atau spesies lain

 Fusi protoplas dapat menghasilkan dua macam kemungkinan produk:

 Hibrid, jika nukleus dari kedua spesies tersebut betul-betul mengalami fusi (menyatu)
 Cybrid (cytoplasmid hybrid ataru heteroplast), jika hanya sitoplasma yang mengalami fusi
sedangkan informasi genetik dari salah satu induknya hilang.

Teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari teknik ini adalah dapat menghasilkan
tanaman dengan sifat tertentu dan dapat dilakukan dengan spesies yang berbeda. Kekurangan dari
teknik ini adalah memerlukan biaya yang mahal serta butuh ketelitan yang lebih.

BAB II Pembahasan

A.apa pengertian fusi protoplasma

     Fusi protoplasma disebut juga teknologi hibridoma yang dilakukan dengan menggabungkan dua
sel dan dua jaringan yang sama atau dua sel dari organisme yang berbeda dalam suatu medan
listrik.Teknik ini digunakan untuk menghasilkan organisme transgenik.Perinsip dari fusi protoplasma
adalah menggabungkan kedua isi sel dengan terlebih dahulu menghilangkan dinding sel atau
membran sel dari kedua sel yang akan digabungkan dalam suatu medan listrik.

B.bagaimana mekanisme fusi protoplasma

       Teknik pembuatan sel yang dihasilkan dari fusi antara sel limfosit B yang menghasilkan antibodi)
dengan sel kanker yang memiliki karakter cepat membelah.  Sifat dari sel hibridoma ini adalah
imortal Proses pembuatan dari sel hibridoma adalah sebagai berikut,.

               i. pertama  dilakukan proses imunisasi dengan menggunakan antigen tertentu.

               ii. Kemudian dipisahkan sel B-limfosit dari organ limpa,

               iii. lalu sel ini difusikan dengan sel kanker imortal.

         Tahapan fusi sel hibridoma ini dilakukan dengan membuat membran sel menjadi lebih
permeabel.Sel hibrid hasil fusi inilah yang disebut sebagai sel hibridoma yang merupakan sel imortal
yang dapat menghasilkan antibodi dengan cepat.  Dalam percobaan yang umum dilakukan, proses
pembuatan sel hibridoma dilakukan dengan menggunakan sel mieloma NS-1 dan sel limpa dari
mencit. Hasil dari teknik ini disebut Antibodi monoklonal yang dapat digunakan untuk diagnosis dan

Fusi protoplasma I
Fusi protoplasma adalah usaha yang dilakukan manusia untuk menggabung protoplasma (isi sel) dari
dua macam sel yang berbeda berasal dari tumbuhan tingkat tinggi secara alami maupun sengaja.
Pada fusi protoplas ini biasanya digunakan sel tubuh (sel somatis).

Ada dua macam fusi protoplasma, yaitu fusi spontan dan fusi induksi. Fusi spontan terjadi secara
alami, protoplas-protoplas yang sejenis bergabung membentuk sel-sel yang berinti dua atau berinti
banyak yang masing-masing intinya sama. Fusi induksi dapat terjadi pada protoplas-protoplas yang
berbeda.
Salah satu keberhasilan di dalam fusi protoplasma ini adalah terbentuknya hibridoma. Hibridoma
adalah sel-sel yang dihasilkan dari proses fusi sel eukariotik normal dengan sel eukariotik kanker.
Salah satu keberhasilan di dalam membuat hibridoma ini adalah fusi antar sel pembentuk anti bodi
(sel plasma), yaitu sel limfosit beta dan sel kanker yang disebut sel mielom.

Sel hibrid atau hibridoma mampu membelah secara tak terbatas seperti halnya sel kanker. Antibodi
monoklonal misalnya bermanfaat untuk menentukan tipe golongan darah (ABO, Rh, atau MN),
transplantasi antigen, dan mengedintifikasi sel-sel kanker.

Fusi protoplasma II
Mengembangkan tanaman dalam sekala besar atau untuk mendapatkan tanaman yang sifatnya
sama dengan induknya. Padahal, ada banyak manfaat lain yang bisa dihasilkan dengan kultur
jaringan ini. Menurut Ir Arie Wijayani MP, Dosen Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian UPN Veteran
Yogyakarta, penerapan teknik kultur jaringan juga dapat untuk menghasilkan varietas baru melalui
fusi protoplas. Suatu peluang yang memiliki prospek cerah di dunia bisnis tanaman hias. Bayangkan
bila mampu menghasilkan varietas baru anthurium Jenmanii atau aglaonema atau adenium, juga
anggrek dan tanaman hias lain yang tengah trend. Dosen yang memberi perhatian khusus terhadap
tanaman hias ini menjelaskan, fusi protoplasma merupakan penyatuan dua protoplasma atau lebih
menjadi satu individu baru yang sanggup tumbuh dan berkembangbiak. Satu varietas baru yang
mempunyai sifat-sifat baik seperti yang kita inginkan. Pengertian untuk awam adalah membuat
varietas baru dengan cara menyatukan protoplas dari tanaman-tanaman yang dinilai unggul sifatnya.
Misalnya protoplas

ma bunga anggrek merah disatukan dengan protoplas bungan anggrek putih, daun albino dengan
daun hijau, daun merah dengan daun hijau. Memang perlu teknik khusus untuk mendapatkan
protoplas dari sel tanaman. Diantaranya dengan melarutkan dinding sel menggunakan enzim.
Setelah protoplas didapat, selanjutnya dilakukan penggabungan protoplas tersebut. Penggabungan
bisa terjadi melalui stimulus medan magnet, bisa juga dengan memberikan zat kimia sepert PEG
6000, NaNO3,polivinil alkohol dan sebagainya. Salah satu contoh fusi protoplas yang berhasil adalah
tanaman Sri Rejeki (Aglaonema) berdaun hijau difusikan dengan Aglaonema berdaun putih. Fusi
beberapa jenis anggrek Vanda maupun Phaleonopsis. Pernah dilaporkan adanya fusi antara tanaman
jagung dengan padi, jagung dengan tebu, gandum dengan padi. Beberapa tanaman lain telah
dilakukan percobaanya, demikian juga tanaman yang dimanfaatkan untuk pengobatan. Banyak
faktor yang mempengaruhi keberhasilan fusi protoplas ini. Di antaranya, larutan enzim yang
digunakan harus mengandung osmoltiticum stabilizer, misalnya macerozym, sellulose, sehingga
protoplas tidak rusak. Faktor lainnya adalah jaringan yang digunakan sebagai sumber protoplas
sebaiknya diambil dari bagian yang sangat muda (meristematis) dan sebaiknya juga berasal dari
rumah kaca. Tanaman yang ditanam di luar rumah kaca dapat juga digunakan tetapi keberhasilannya
tidak lebih dari 25 persen. Rumit memang, dan sulit untuk menguasai teknik fusi protoplas ini tanpa
melalui praktek langsung.

apa itu 'fusi protoplas' ??


Diposkan oleh noviarahma di Sunday, November 21, 2010 

Tau ga apa itu 'protoplas' ??


Istilah protoplasma itu pertama kali diperkenalkan oleh Hanstein pada tahun 1880, yang dimaksud
dengan istilah tersebut adalah sel tumbuhan yang telah dikupas bagian dinding selnya atau sel
tumbuhan telanjang tanpa dibungkus oleh dinding sel. Protoplas dapat dimanfaatkan untuk
mendukung penelitian dasar biologi tanaman dan merupakan sarana penting di bidang rekayasa
genetik, misalnya untuk hibridisasi somatik untuk meningkatkan kualitas tanaman.

   Sedangkan fusi protoplas adalah salah satu metode persilangan atau hibridisasi tanaman dengan
memanfaatkan rekayasa genetika konvensional. Teknik fusi protoplas dapat digunakan untuk
mencampur sifat genetik dari spesies tanaman yang sama ataupun dari spesies yang berbeda. Selain
itu, teknik ini menguntungkan untuk diterapkan dalam persilangan tanaman steril ataupun tanaman
dengan siklus hidup yang panjang. Untuk menginduksi atau mendukung terjadinya fusi protoplas
dapat dilakukan dengan pemakaian senyawa kimia seperti polietilen glikol (PEG) ataupun
penggunaan arus listrik untuk membantu fusi (elektrofusi). Ketika dua protoplas bersatu, dapat
terjadi pemisahan atau penggabungan dua inti sel (nukleus) sehingga menghasilkan tanaman dengan
sifat baru hasil pencampuran kedua tetua. Apabila salah satu inti sel hilang selama terjadinya fusi
maka akan dihasilkan sel baru yang disebut sitoplasmik hibrid (cybrid).

    Fusi protoplas dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh genom dari spesies yang sama
(intra-spesies), atau antarspesies dari genus yang sama (inter-spesies), atau antargenus dari satu
famili (inter-genus). Penggunaan fusi protoplas memungkinkan diperolehnya hibrida-hibrida dengan
tingkat heterosigositas yang tinggi walaupun tingkat keberhasilannya sangat ditentukan oleh
genotipenya (Mollers et al. 1992). Teknologi fusi protoplas juga dapat dilakukan untuk mendapatkan
sifat-sifat tertentu seperti sifat ketahanan terhadap hama dan penyakit serta cekaman abiotik.
nih jenis-jenis fusi protoplast yang dapt dilakukan adalah:
1.Fusi protoplas intragenera
Yaitu fusi protoplas antara mikrobia satu genera. Fusi ini dibagi menjadi dua, yaitu:
  a.Fusi protoplas intraspesies, yang dapat terjadi antara mikrobia satu spesies, misalnya pada jamur  
Geotrichum candidum.
   b.Fusi protoplas interspesies, yang dapat terjadi antar spesies yang berbeda tetapi dalam genera
yang sama, misalnya antara Penicillium chrysogeneum dan Penicillium requeforti.
2.Fusi Protoplas intergenera
Yaitu fusi protoplas antara mikrobia yang berbeda genera, misalnya antara Brevibacterium
flavum dengan Corynebacterium glutamicum.

Anda mungkin juga menyukai