Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA

BERBASIS HOTS TEKS PUISI KELAS VIII

Oleh
Sari Agung Tamba1), Siti Samhati2), Iing Sunarti3)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
e-mail: sariagung699@gmail.com. siti.samhati@fkip.unila.ac.id.
iing.sunarti@fkip.unila.ac.id

Abstract
The problem in this research is how to develop multiple choice test instruments based on
higher order thinking skills in learning poetry texts for class VIII. The purpose of this study
was to make a multiple choice test instrument product based on higher order thinking skills
in learning poetry texts for class VIII. This research uses research and development (rnd).
The results showed the creation of a multiple-choice test instrument product based on higher
order thinking skills that had been validated. The validation was carried out by lecturers and
experts/practitioners to test the feasibility of the product. The results of the validation of the
practitioner or peer test and the expert or expert test that has been carried out using an
instrument in the form of a questionnaire. The value obtained from the practitioner or
colleague is 3.72 (good) and the value obtained from the expert or expert is 3.6 (good)
Keywords: development, HOTS, poetry texts, question instruments.

Abstrak
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengembangan instrumen tes pilihan
ganda berbasis higher order thinking skills pada pembelajaran teks puisi kelas VIII. Tujuan
penelitian ini untuk membuat produk instrumen tes pilihan ganda berbasis higher order
thinking skills pada pembelajaran teks puisi kelas VIII. Penelitian ini menggunakan research
and development (rnd). Hasil penelitian menunjukkan terciptanya produk instrumen tes
pilihan ganda berbasis higher order thinking skills yang sudah divalidasi. Validasi dilakukan
oleh dosen dan ahli/praktisi untuk menguji kelayakan produk. Hasil validasi uji praktisi atau
teman sejawat dan uji ahli atau pakar yang telah dilakukan dengan menggunakan instrument
berupa angket. Nilai yang diperoleh dari praktisi atau teman sejawat adalah 3.72 (layak) dan
nilai yang diperoleh dari ahli atau pakar adalah 3.6 (layak).
Kata kunci: pengembangan, HOTS, instrumen soal, teks puisi.

I. PENDAHULUAN memungkinkannya untuk berfungsi secara


Pendidikan merupakan salah satu hal adekwat dalam kehidupan masyarakat
penting bagi peradaban manusia, bangsa, (Hamalik, 2011: 3). Melalui pendidikan,
maupun negara. Pendidikan adalah suatu manusia akan memperoleh pengetahuan yang
proses dalam rangka mempengaruhi peserta akan dipergunakan sebagai pembentukan
didik supaya mampu menyesuaikan diri kepribadian seseorang. Pendidikan terdiri
sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan atas tiga jenjang yang terstruktur mulai dari
dengan demikian akan menimbulkan pendidikan dasar, pendidikan menengah,
perubahan dalam dirinya yang hingga jenjang pendidikan tinggi. Setiap

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Pengembangan Instrumen Tes Pilihan Ganda Berbasis Hots Teks Puisi Kelas VIII
(Sari Agung Tamba, Siti Samhati, Iing Sunarti)

jenjang pendidikan tentu berbeda satu sama Proses belajar mengajar merupakan inti
lain mulai dari segi tenaga pengajar, dari kegiatan pendidikan di sekolah. Agar
kurikulum, dan dari segi lainnya. tujuan pendidikan dan pengajaran berjalan
Pendidikan bertujuan untuk dengan benar maka perlu pengadministrasian
mewujudkan cita-cita bangsa maupun cita- kegiatan-kegiatan belajar mengajar.
cita setiap individu. Sekolah sebagai suatu pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas
lembaga pendidikan formal, secara sistematis antara guru dan siswa sebagai bentuk upaya
merencanakan bermacam-macam pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan ditentukan. Pembelajaran adalah suatu
yang menyediakan berbagai kesempatan bagi kombinasi yang tersusun meliputi unsur-
peserta didik untuk melakukan berbagai unsur manusiawi, material, fasilitas,
kegiatan belajar. Menurut peneliti, sekolah perlengkapan, dan prosedur yang saling
merupakan lembaga pendidikan formal yang mempengaruhi mencapai tujuan
di dalamnya terjadi proses pembelajaran pembelajaran (Hamalik, 2011: 57). Uno
antara guru dan siswa. Guru merupakan (2010: 34) mengatakan bahwa tujuan
unsur manusiawi dalam pendidikan. pembelajaran merupakan salah satu aspek
Guru adalah figur manusia sumber yang perlu dipertimbangkan dalam
yang menempati posisi dan memegang peran merencanakan pembelajaran. Tujuan
penting dalam pendidikan (Djamarah, pembelajaran adalah tujuan yang hendak
2010:1). Ketika semua orang mempersoalkan dicapai setelah diselenggarakannya suatu
masalah dunia pendidikan, figur guru mesti proses pembelajaran, misalnya satuan acara
terlibat dalam agenda pembicaraan, terutama pertemuan, yang bertitik tolak pada
yang menyangkut persoalan pendidikan perubahan tingkah laku siswa (Hamalik,
formal di sekolah. Hal ini tidak dapat 2011: 6).
disangkal karena lembaga pendidikan formal Kemp dalam Uno (2010: 35) yang
adalah dunia kehidupan guru. Sebagian besar memandang bahwa tujuan pembelajaran
waktu guru ada di sekolah, sisanya ada di adalah suatu pernyataan yang spesifik yang
rumah dan di masyarakat. Tugas dan peran dinyatakan dalam perilaku atau penampilan
guru sebagai pendidik profesional yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk
sesungguhnya sangat kompleks, tidak menggambarkan hasil belajar yang
terbatas pada saat berlangsungnya interaksi diharapkan. Dari beberapa pendapat ahli di
edukatif di dalam kelas, yang lazim disebut atas peneliti menyimpulkan bahwa tujuan
proses belajar mengajar (Suryosubroto, pembelajaran, yaitu salah satu aspek yang
2009: 2). hendak dicapai melalui proses pembelajaran

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 11


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol. 10, No 1, April 2022

yang telah diselanggarakan dan dinyatakan dapat menemukan solusi terhadap


dalam bentuk perilaku maupun penampilan. permasalahan yang dihadapi siswa saat
Pencapain tujuan pembelajaran proses pembelajaran berlangsung.
tentunya tidak cukup hanya melaksanakan Selain dari melakukan penilaian
proses belajar di sekoah saja. Guru sebagai pembelajaran, hal yang juga perlu
penanggung jawab sepenuhnya dalam proses diperhatikan oleh pendidik dalam penilaian
pembelajaran di ruang kelas harus mampu yaitu metode penilaian. Pemilihan metode
melaksakan tugasnya secara profesional. UU penilaian yang akan digunakan tentu
No. 14/2005 menyatakan bahwa tugas utama mempengaruhi tingkat ketercapain siswa. Di
guru sebagai pendidik profesional adalah samping itu, pemilihan metode tentunya
mendidik, mengajar, membimbing, memiliki tingkat keefektifan masing-masing.
mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi Pendidik atau evaluator harus mampu
peserta didik pada pendidikan anak diusia memilih secara profesional metode yang
dini jalur pendidikan formal, pendidikan hendak digunakan. Metode penilaian terdiri
dasar, dan pendidikan menengah atas dua jenis, yaitu tes dan nontes. Jika
(Sudaryono, 2012: 3). Oleh karena itu, dalam ditilik lebih dalam, kedua metode tersebut
menentukan tercapaia atau tidaknya tujuan sangatlah komplek baik dari cara
pendidikan perlu adanya dilakukan penilaian penyusunan hingga pada tahap penggunaan.
atau evaluasi. Pada permasalahan tersebutlah seorang
Wand dan Brown dalam Dimyati dan pendidik atau evaluator dituntut agar dapat
Mudjiono (2013: 191) menyatakan bahwa mempersiapakan serta melaksanakan
evaluasi merupakan suatu proses untuk penilaian pembelajaran secara fungsional.
menentukan nilai dari sesuatu. Pentingnya Pergantian KTSP menjadi kurikulum
dilakukan penilaian dalam sebuah proses 2013 sudah menjadi tantangan besar bagi
pembelajaran bertujuan untuk mengetahui guru dan terutama siswa. Meski pada
sejauh mana tingkat pemahaman siswa kurikulum 2013 menuntut siswa lebih
terhadap materi pembelajaran yang telah berperan aktif daripada guru, tetapi guru juga
diajarkan. Selain itu, setelah pendidik harus mampu berperan secara profesional
mengetahui tingkat pemahaman masing- sesuai dengan peran dan tanggungjawab.
masing siswa, maka pendidik akan Dari sekian mata pelajaran yang diajarkan di
menemukan berbagai faktor penyebab bagi SMP, mata pelajaran yang wajib adalah mata
siswa yang tingkat pemahamannya kurang pelajaran Bahasa Indonesia. Mata pelajaran
ataupun di bawah kriteria yang telah Bahasa Indonesia yang diajarkan di sekolah
ditentukan. Sehingga ke depannnya pendidik berbasis teks. Salah satu materi yang

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 12


Pengembangan Instrumen Tes Pilihan Ganda Berbasis Hots Teks Puisi Kelas VIII
(Sari Agung Tamba, Siti Samhati, Iing Sunarti)

diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa perasaan mereka dengan menggunakan diksi
Indonesia, yaitu sastra. yang indah.
Sastra juga berfungsi memberikan Berdasarkan penelitian pendahulan
kebermanfaatan secara rohaniah. Herman J. yang peneliti lakukan di SMP N 4 Bandar
Waluyo dalam Priyatni (2010: 21) Lampung dengan mewawancari salah satu
menyatakan bahwa sastra berfungsi sebagai guru bidang studi Bahasa Indonesia yaitu
wahana katarsis, yaitu pencerahan jiwa atau Nurfadilla, S.Pd., peneliti menemukan
penyadaran jiwa terhadap lingkungan beberapa data tentang penggunaan soal
masyarakat atau terhadap keterbatasan instrumen evaluasai. Pada pembelajaran
individu yang seringkali melabrak posisi puisi, ketika siswa diberi tugas membuat
Tuhan. Pembelajaran sastra berpotensi puisi, siswa sering kali memilih “jalan”
memperkaya kehidupan siswa, memperluas alternatif, yakni dengan mencari dari internet
pengalaman kejiwaan, dan mengembangkan dan langsung salin tempel. Hal ini tentu akan
kompetensi imajinatif. Salah satu jenis menghambat dan tidak akan mengasa
pembelajaran sastra yang dimuat dalam mata kreativitas dari siswa itu sendiri. Mereka
pelajaran bahasa Indonesia adalah teks puisi. akan ketergantungan pada sesuat yang serba
Puisi merupakan salah satu jenis karya instan. Dengan kondisi seperti ini, sudah
sastra yang mewakili perasaan penulisnya pasti tujuan pembelajaran yang telah
atau sering disebut juga sebagai ungkapan ditentukan tidak dapat tercapai dengan baik.
perasaan yang imajinatif. Menurut Suroto Selain dari itu, meski telah
(1989: 39) bahwa puisi merupakan suatu menggunakan kurikulum 2013, tetapi
bentuk karya sastra yang tentu saja berisi pembelajaran di SMP N 4 Bandar Lampung
ungkapan pikiran dan perasaan pengarang. belum berbasis Higher Order Thinking Skills
Senada apa yang dikemukakan oleh Waluyo (HOTS). Penyebab belum diterapkannya
(1987: 29) puisi adalah salah satu bentuk pembelajaran berbasis HOTS kurangnya
kesusastraan yang mengungkapkan pikiran semangat belajar atau motivasi untuk belajar
dan perasaan penyair secara imajinatif dan dan tingkat kreativitas siswa yang masih
disusun dengan mengkonsentrasikan semua rendah serta kurangnya umpan balik dari
kekuatan bahasa yakni dengan siswa ketika guru memberikan pertanyaan.
mengkonsentrasikan struktur fisik dan Faktor tersebut menjadi kendala besar
struktur batinnya. Dengan pembelajaran sehingga tidak diterapkannya pembelajaran
puisi, maka siswa ke depannya mampu berbasis HOTS. Evaluasi atau penilaian pada
mencipta puisi sebagai bentuk ungkapan pembelajaran yang diterapkan berupa
pemberian tugas mandiri dan kelompok

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 13


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol. 10, No 1, April 2022

untuk membuat puisi. Kemudian, tugas yang dilakukan oleh Rika Ridia Wati dengan
tersebut diperiksa oleh guru apakah asli judul “Pembelajaran Menulis Puisi Lama
buatan sendiri atau tidak. Di samping itu, dan Baru Pada Siswa Kelas VII SMP
guru mempertanyakan makna dari puisi yang Perintis 1 Bandar Lampung” bertujuan
mereka buat. Hal ini cukup membantu guru mengetahui proses berjalannya pembelajaran
untuk mengetahui keaslian tugas dari siswa. dalam menulis puisi lama dan baru hingga
Peneliti merasa sangat perlu pada penilaian oleh guru. Adapun penelitian
melakukan penelitian tentang evaluasi atau ini hanya berfokus pada pengembangan
peniliaan dalam pembelajaran puisi dengan instrumen tes pilihan ganda yang berorientasi
menggunakan instrumen tes pilihan ganda HOTS pada pembelajaran teks puisi.
berbasis HOTS. Peneliti memilih teks puisi Perbedaan antara penelitian yang dilakukan
sebagai acuan peneliti supaya siswa lebih oleh Diana Iryanti dan Rika Ridia Wati
mampu dalam mencipta maupun memahami dengan penelitian yang dilakukan oleh
serta memaknai arti dari sebuah puisi. Hal peneliti sendiri terdapat pada aspek kajian
tersebut sesuai dengan Kompetensi Dasar 3.7 penelitiannya.
mengidentifikasi unsur-unsur pembangun
teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca, II. METODE PENELITIAN
dan 4.7 menyimpulkan unsur-unsur Metode penelitian yang digunakan
pembangaun dan makna teks puisi yang adalah metode pengembangan (research
diperdengarkan atau dibaca. anda development/R&D). Metode penelitian
Penelitian yang berkaitan dengan teks ini digunakan untuk menghasilkan produk
puisi pernah dilakukan oleh mahasiswa tertentu dan menguji keefektifan produk
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut (Sugiyono, 2016:297). Penelitian
Universitas Lampung, yakni Diana Iryani dan pengembangan merupakan metode
dan Rika Ridia Wati. Penelitian yang penelitian yang digunakan untuk
dilakukan oleh Diana Iryanti berjudul mengembangkan atau memvalidasi produk-
“Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi produk yang digunakan dalam pendidikan
Melalui Teknik Pengamatan Pada Siswa dan pembelajaran. Penelitian ini
Kelas V-B SDN 1 Tanjung Senang Bandar mengembangkan produk berupa instrumen
Lampung”, penelitian ini bertujuan tes pilihan ganda berbasis HOTS dengan
mengetahui seberapa besar tingkat menggunakan beberapa langkah, antara lain:
kemampuan siswa dalam menulis puisi studi pendahuluan; membuat rancangan
melalui pengamatan lingkungan atau alam desain produk; mengembangkan bentuk
yang ada di sekolah, sedangkan penelitian produk awal; melakukan uji praktisi atau

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 14


Pengembangan Instrumen Tes Pilihan Ganda Berbasis Hots Teks Puisi Kelas VIII
(Sari Agung Tamba, Siti Samhati, Iing Sunarti)

teman sejawat; melakukan revisi produk dan kelayakan dilakukannya


hasil uji praktisi atau teman sejawat; pengembangan instrumen soal pilihan
melakukan uji ahli atau pakar; melakukan ganada. Studi pendahuluan digunakan
revisi produk hasil uji ahli atau pakar; sebagai landasan untuk mendesain dan
pembuatan produk akhir. mengembangkan soal pilihan ganda
berbasis higher order thinking skills.
III. HASIL PENELITIAN
Pada bab ini disajikan hasil penelitian 2. Perencanaan
mengenai pengembangan instrumen tes Pada tahapan kedua ini terdapat dua
pilihan ganda berbasis HOTS pada hal penting yang dilakukan, antara lain
pembelajaran teks puisi siswa SMP kelas melakukan pembuatan kisi-kisi instrumen
VIII dan kelayakannya sebagai produk penilaian, dan pembuatan instrumen
evaluasi pembelajaran. penilaian.
A. Hasil Penelitian a. Pembuatan kisi-kisi instrumen penilaian
1. Observasi (Pengumpulan Informasi) Dalam pembuatan kisi-kisi instrumen
Berdasarkan data pada tahap penelitian penilaian, kriteria penilaian disesuaikan
pendahuluan yang dilakukan dengan dengan kategori masing-masing penilai
dokumentasi diperoleh gambaran kebutuhan seperti dosen ahli dan guru Bahasa
guru dan siswa pada evaluasi pembelajaran. Indonesia.
Berdasarkan penelitian pendahuluan, b. Pembuatan instrumen penilaian
evaluasi pembelajaran dibutuhkan dalam Instrumen penelitian yang akan
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. digunakan adalah lembar validasi.
Pada tahapan ini, ada beberapa hal yang Lembar validasi digunakan untuk
dilakukan peneliti sebagai berikut. mengetahui kelayakan pengembangan
1. Melakukan tinjauan terhadap instrumen soal pada materi teks puisi
kompetensi inti (KI) dan kompetensi berdasarkan penilaian dosen ahli dan
dasar (KD) untuk menentukan indikator- guru bahasa Indonesia. Lembar observasi
indikator yang hendak dicapai dalam dan pedoman wawancara digunakan
pembuatan soal pilihan ganda. untuk mengetahui respon dan tanggapan
2. Mengadakan studi pendahuluan untuk guru mengenai pengembangan instrumen
mendapatkan gambaran secara umum soal pilihan ganda dalam materi teks
perihal instrumen evaluasi. Studi puisi.
pendahuluan dilakukan untuk
3. Pelaksanaan (Pengembangan Produk)
memperoleh informasi awal kebutuhan

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 15


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol. 10, No 1, April 2022

Tahap ini merupakan proses mengenali, mengetahui dan mengingat hal-


mewujudkan desain yang telah dibuat hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam
menjadi kenyataan (realisasi produk). Soal ingatan peserta didik. Pada soal nomor 1
pilihan ganda teks puisi yang dihasilkan siap tersebut, peserta didik dituntut untuk
untuk diuji kevalidannya. Validasi dilakukan mengingat dan mengenali kembali perihal
untuk menilai kevalidan instrumen soal yang sastrawan yang menciptakan puisi ayat-ayat
dikembangkan dengan menggunakan lembar api, yaitu Sapardi Djoko Damono.
penilaian yang telah disusun. Hasil validasi
2. Bacalah puisi di bawah ini.
digunakan sebagai acuan untuk merevisi dan
menyempurnakan instrumen soal yang telah
ADA POHON BERNAPAS
dikembangkan berdasarkan saran perbaikan
ada pohon bernapas jauh dalam diri kita
dari para penguji. Pada tahapan ini, peneliti di setiap helaannya seratus burung
pulang
akan menjelaskan bagian soal-soal yang mendengar cericit anak-anaknya
sesuai dengan kategori. Berikut ini akan ada pohon bernapas jauh dalam diri kita
di setiap hembusannya seratus warna
dipaparkan secara sistematis perihal soal-soal
bunga
dalam penelitian ini berhamburan menyambut godaan cahaya
(Sumber: Ayat-Ayat Api Hal.67)
Jenis Soal dan Nomor Soal
No Kompetensi Dasar
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. 3.7 Mengidentifikasi 01, 15, 06, 03, 04,
unsur-unsur 07 18 14 19, 05,
pembangun teks 21 16,
Berikut karya sastra yang sama dengan
puisi yang 22, puisi di atas adalah....
didengarkan atau 25
dibaca.
A. aku terkadang rindu dengan dirinya
2. 4.7 Menyimpulkan 10, 08, 17, 02 di setiap memandanginya aku pun tak
unsur-unsur 12 11, 20, sanggup
pembangun dan 13 23,
makna teks puisi 24 namun rindu
yang didengarkan aku terkadang rindu dengan dirinya
atau dibaca.
di setiap mendengar suaranya aku
Butir Soal: pun diam
1. Dalam sejarah kesusastraan Indonesia, namun penasaran
penyair yang meciptakan kumpulan B. aku rindu, aku diam
puisi dengan judul ayat-ayat api namun diamku tanpa rasa
adalah.... tenanglah
A. Sapardi Djoko Damono semua ini akan segera berlabuh
B. Chairil Anwar lantas, siapkah?
C. Taufik Ismail C. jalan-jalan ke Bandung
D. Isbedy Stiawan ZS. jangan lupa membeli mangga
aku selalu beruntung
Pada soal (1), soal tersebut termasuk bisa selalu disamping anda
ke dalam HOTS level C-1 (pengetahuan) D. jarum jam masih berdenting
aku memberanikan diri untuk
karena pada level pengetahuan soal harus berontak
disusun untuk mencakup kemampuan aku tak mau lagi terdiam berbaring
karena aku makhluk yang berotak

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 16


Pengembangan Instrumen Tes Pilihan Ganda Berbasis Hots Teks Puisi Kelas VIII
(Sari Agung Tamba, Siti Samhati, Iing Sunarti)

dan suara kapak di pokok kayu,


Pada soal nomor (2) tersebut termasuk ................................................
“jangan mengganggu,” hardik seekor
ke dalam kategori HOTS level C-6
tempua
(mengkreasi) karena siswa dituntut dapat yang sedang mengerami telur-telurnya
di kusut rambut Nuh yang sangat purba
memadukan bagian-bagian untuk
(Sumber: Ayat-Ayat Api Hal.66)
membentuk sesuatu yang baru, koheren, dan Penggalan puisi yang sesuai untuk
mengisi titik di atas adalah....
orisinal. Kemampuan berpikir kreatif,
A. hujan yang menjadikannya abu
inovatif semakin di uji dalam level B. aku ingin mencintaimu
C. adakah bedanya, Saudaraku?”
mengkresi. Pada soal nomor (2) siswa
D. kayu yang menjadikannya tiada
diminta untuk mencari dan memadukan
Pada soal nomor (4) tersebut termasuk
dengan puisi yang memiliki kesamaan.
ke dalam kategori HOTS level C-6
Untuk menjawab soal nomor (2) siswa harus
(mengkreasi) karena siswa dituntut dapat
memiliki jawaban yang padu.
memadukan bagian-bagian untuk
3. Bentuk karya sastra dari hasil ungkapan membentuk sesuatu yang baru, koheren, dan
dan perasaan penyair dengan bahasa
orisinal. Kemampuan berpikir kreatif,
yang terikat irama, matra, rima,
penyusun lirik dan bait, serta penuh inovatif semakin di uji dalam level
makna. Pernyataan tersebut merupakan
mengkresi. Pada soal nomor (4) siswa
pengertian dari....
A. prosa diminta untuk mencari dan memadukan
B. cerita pendek
dengan cara mengisi titik-titik yang kosong
C. karya sastra
D. puisi tersebut. Untuk menjawab soal nomor (4)
siswa harus memiliki jawaban yang padu.
Pada soal nomor (3) tersebut termasuk
ke dalam kategori C-5 (mengevaluasi)
5. Perhatikan puisi berikut!
karena pada level C-5 soal harus disusun 1) sehabis percakapan pendek
2) sia-sia menunggu
untuk merangsang siswa dalam mengambil
3) ke putih; tamasya yang di luar
keputusan berdasarkan kriteria-kriteria. Pada 4) warna-warna menyisih
(Sumber: Ayat-Ayat Api Hal.12)
level mengevaluasi terdiri atas keterampilan
mengecek dan mengkritisi. Soal tersebut Urutan bait puisi berjudul “Sehabis
Percakapan” yang sesuai adalah....
termasuk ke dalam level C-5 karena siswa
A. 1,2,3,4
diminta untuk menyimpulkan pengertian dari B. 1,3,4,2
C. 2,3,4,1
puisi berdasarkan pengetahuan sebelumnya.
D. 1,4,3,2

Pada soal nomor (5) tersebut termasuk


4. Perhatikan puisi berikut!
“suara angin di rumpun bambu ke dalam kategori HOTS level C-6

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 17


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol. 10, No 1, April 2022

(mengkreasi) karena siswa dituntut dapat Kesesuaian kategori


soal
memadukan bagian-bagian untuk
Sebagai alat evaluasi
membentuk sesuatu yang baru, koheren, dan yang praktis dan efisien
orisinal. Kemampuan berpikir kreatif, Kunci Jawaban
Keterlibatan peserta
inovatif semakin di uji dalam level didik
mengkresi. Pada soal nomor (5) siswa 2. Kualitas Isi Kelengkapan soal
sesuai materi
diminta untuk memadukan kalimat menjadi Keakuratan konsep
puisi yang padu dan koheren. Untuk Keakuratan gambar
Keakuratan istilah-
menjawab soal nomor (5) siswa harus istilah
memiliki jawaban yang padu. Komunikatif
Mendorong rasa ingin
tahu
4. Uji Produk
3. Konstruksi Soal sesuai dengan
Dalam penelitian ini diadakan uji coba. kemampuan peserta
didik
Ada dua kali uji yang dilakukan, yaitu uji
Urutan penyajian soal
ahli dan uji praktisi/guru Bahasa Indonesia. Memberikan motivasi
Uji ahli, peneliti meminta kepada Drs. Ali belajar
4. Penggunaan Keefektifan
Mustofa, M.Pd. sebagai validator dari dosen penggunaan
ahli dan memberikan penilaian terhadap Kepraktisan
penggunaan alat
instrumen soal sedangkan uji praktisi atau evaluasi
guru Bahasa Indonesia, peneliti meminta
Berdasarkan hasil uji validasi yang
kepada Nurfadilla, S.Pd. dan memberikan
dilakukan oleh dosen ahli dan praktisi atau
penilaian terhadap aspek pembelajaran.
guru Bahasa Indonesia di atas terdapat 19
Adapun aspek-aspek yang diberikan
butir indikator dan setiap penilaian memiliki
penilaian oleh dosen ahli dan praktisi, antara
nilai yang berbeda, yaitu menurut dosen ahli
lain sebagai berikut.
dengan nilai total 68 dengan rerata

Indikator persentase 3.60 dan rerata persentase


No yang Aspek yang Dinilai 90,00%, sedangkan menurut praktisi dengan
Dinilai
1. Penyajian Keruntutan Konsep nilai total 71 dengan rerata nilai 3.72 dan

Kelengkapan identitas rerata persentase 93.00% kategori sangat


soal layak.
Penyajian soal sesuai
KD dan Indikator
Dapat digunakan secara
5. Revisi Produk
individual atau
kelompok

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 18


Pengembangan Instrumen Tes Pilihan Ganda Berbasis Hots Teks Puisi Kelas VIII
(Sari Agung Tamba, Siti Samhati, Iing Sunarti)

Adapun catatan yang diberikan oleh dalam pembelajaran teks puisi siswa sekolah
ahli materi, antara lain: Produk soal itu tidak menengah pertama kelas VIII diperoleh
sekadar sebagai bank soal, teteapi juga simpulan bahwa pengembangan tes
merupakan salah satu bagian dari perangkat berorientasi pada keterampilan tingkat tinggi
pembelajaran. Oleh sebab itu, di dalam (higher order thinking skills) dalam
produk soal tersebut perlu dikemukakan hal- pembelajaran teks prosedur menggunakan
hal sebagai berikut. lima tahapan menurut Borg & Gall yang
1. Kompetensi Dasar sudah peneliti modifikasi, yaitu
2. Indikator Pencapaian Kompetensi
pengumpulan informasi perancangan produk
3. Tujuan Pembelajaran
pengembangan produk, uji produk, revisi
Selain ketiga hal tersebut, di dalam
produk. Adapun hasil penelitian dari dosen
produk soal tersebut perlu dikemukakan
ahli, yaitu 3,60 dengan rerata persentase
tabel/matrik kisi-kisi soal. Dengan kisi-kisi
90.00% kategori sangat layak sedangkan
soal tersebut bias diketahui/dipetakan dengan
rata-rata yang diperoleh dari praktisi utau
cepat tentang validitas isi soal dan sebaran
guru Bahasa Indonesia, yaitu mendapatkan
level kognitif untuk HOTS soal. Secara
3.72 dengan rerata persentase 93,05%
umum produk soal ini bisa digunakan
dengan kategori sangat layak.
sebagai salah satu instrumen penilaian dalam
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembelajaran teks puisi siswa kelas VIII.
pembahasan yang telah dipaparkan, dapat
Catatan yang diberikan ahli materi tersebut
disarankan hal-hal sebagai berikut. (1) Bagi
sudah peneliti perbaiki sesuai dengan
peneliti selanjutnya dapat meneliti
catatannya.
pengembangan produk dengan menggunakan
6. Produk Akhir teks yang berbeda demi memperkaya
Produk akhir dalam penelitian ini khazanah penelitian pengembangan. (2) Bagi
berupa kumpulan soal-soal pilihan jamak guru di sekolah menengah atas, dapat
yang sudah diperbaiki menurut saran dan menggunakan hasil penelitian ini sebagai
masukan dari ahli materi dan praktisi atau tambahan informasi dalam membelajarkan
guru Bahasa Indonesia. peserta didik perihal teks prosedur yang
sederhana dan mudah dipahami.
IV. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian
pengembangan instrument tes pilihan ganda
berbasis higher order thinking skills (HOTS) DAFTAR PUSTAKA

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 19


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol. 10, No 1, April 2022

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran.


Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementerian Agama.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar


Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.

Asrul, Dkk. 2015. Evaluasi Pembelajaran.


Bandung: Ciptapustaka Media.

Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan.2017. Buku Teks Bahasa
Indonesia. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Universitas Lampung, 2017. Format


Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Bandarlampung: Universitas Lampung.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 20

Anda mungkin juga menyukai