Manajerial
Bahan Bacaan 1 & 2
Pengertian
Prinsip-prinsip
c. Metode Delphi
Metode Delphi dapat digunakan oleh pengawas dalam membantu pihak
madrasah merumuskan visi, misi, dan tujuan madrasah. Sesuai dengan
konsep MBS, dalam merumuskan Rencana Kerja Madrasah (RKM)
madrasah harus memiliki rumusan visi, misi, dan tujuan yang jelas dan
realistis yang digali dari kondisi madrasah, peserta didik, potensi daerah,
serta pandangan seluruh stakeholder
Metode Delphi dapat disampaikan oleh pengawas kepada kepala madrasah
ketika hendak mengambil keputusan yang melibatkan banyak pihak.
Langkah- langkahnya menurut Gordon (1976: 26-27) adalah sebagai
berikut:
(1) Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami
persoalan dan hendak dimintai pendapatnya mengenai pengembangan
madrasah; masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya
secara tertulis tanpa disertai nama/identitas
(2) Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar urutannya
sesuai dengan jumlah orang yang berpendapat sama;
(3) Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak
tersebut untuk diberikan urutan prioritasnya;
(4) Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan
menyampaikan hasil akhir prioritas keputusan dari seluruh peserta yang
dimintai pendapatnya
d. Workshop
Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang dapat
ditempuh pengawas dalam melakukan supervisi manajerial. Metode ini
tentunya bersifat kelompok dan dapat melibatkan beberapa kepala
madrasah, wakil kepala madrasah dan/atau perwakilan komite madrasah.
Penyelenggaraan workshop ini tentu disesuaikan dengan tujuan atau
urgensinya, dan dapat diselenggarakan bersama dengan Kerja Kepala
Madrasah (KKM),Kelompok Kerja Pengawas Madrasah (Pokjawas) atau
organisasi sejenis lainnya. Sebagai contoh, pengawas dapat mengambil
inisiatif untuk mengadakan workshop tentang pengembangan KTSP, sistem
administrasi, peran serta masyarakat, sistem penilaian dan sebagainya.
Agar pelaksanaan workshop berjalan efektif, perlu dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut.
1) Menentukan materi atau substansi yang akan dibahas dalam workshop.
Materi workshop biasanya terkait dengan sesuatu yang bersifat praktis,
walaupun tidak terlepas dari kajian teori yang diperlukan sebagai
acuannya.
2) Menentukan peserta. Peserta workshop hendaknya mereka yang terkait
dengan materi yang dibahas.
3) Menentukan penyaji yang membawakan kertas kerja. Kriteria penyaji
workshop antara lain:
● Seorang praktisi yang benar-benar melakukan hal yang dibahas.
● Memiliki pemahaman dan teori yang memadai.
● memiliki kemampuan menulis kertas kerja, disertai contoh-contoh
praktisnya.
● memiliki kemampuan presentasi yang baik
● memiliki kemampuan untuk memfasilitasi/membimbing peserta
● mengalokasikan waktu yang cukup
● mempersiapkan sarana dan fasilitas yang memadai
Langkah-langkah Supervisi
Manajerial:
Perencanaan Supervisi Manajerial
SMARTER:
(a) Specific and motivated, artinya pokok masalah yang dijadikan program
dalam penyusunan program kerja bersifat spesifik, jelas, dan terfokus pada
pencapaian tujuan. Program kerja yang disusun mampu memotivasi pihak
yang terlibat untuk melaksanakannya.
(b) Measureable, artinya program dan kegiatan yang dipilih dapat diukur
pencapaiannya. Indikator pencapaian atau keberhasilan sebaiknya bersifat
kuantitatif dan/atau dapat diamati.
(c) Achieveable, artinya program dan kegiatan dapat dicapai sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi di madrasah.
(d) Realistics, artinya program dan kegiatan yang dipilih sesuai dengan realistis,
tidak mengada-ada, dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi madrasah
dalam pencapaian hasilnya.
(e) Time bound, artinya target waktu pencapaian jelas dalam setiap langkah.
(f) Evaluated, artinya program dan kegiatan yang dipilih dapat dinilai secara
objektif.
(g) Reviewed, artinya program dan kegiatan yang dipilih dapat ditinjau ulang
dan disesuaikan dengan kebutuhan berbagai kondisi di madrasah.
a. Menyusun Program Pengawasan Tahunan
Dalam penyusunan program pengawasan tahunan harus memperhatikan enam
aspek, yaitu: identitas, pendahuluan, evaluasi hasil pelaksanaan program
kegiatan pengawasan tahun sebelumnya, program tahunan pengawasan
madrasah, program semester pengawasan madrasah, rencana pengawasan
akademik (RPA) dan rencana pengawasan manajerial (RPM), penutup, dan
lampiran.
Lampiran memuat
a. Program semester Januari-Juni
b. Program semester Juli-Desember
c. Rencana Pengawasan Akademik
d. Rencana Pengawasan Manajerial
e. Surat Perintah Melaksanakan Tugas Pengawasan
f. Instrumen yang digunakan
Petunjuk Penyusunan Program Pengawasan Tahunan
a) Menyusun halaman judul program pengawasan
Nomor untuk halaman awal, sebelum Bab I, digunakan angka romawi kecil (i, ii,
iii, dan seterusnya), sedangkan dari halaman pertama Bab I sampai dengan
halaman terakhir digunakan angka arab (1, 2, 3, dan seterusnya).
Dalam Bab II ini diuraikan tentang: (1) identifikasi hasil pengawasan tahun
sebelumnya dan (2) evaluasi dan tindak lanjut hasil pengawasan tahun
sebelumnya.
(1) Identifikasi Hasil Pengawasan Tahun Sebelumnya Sub juduI ini dapat
ditulis dengan menyebutkan tahunnya,
Alternatif
No
Program Kegiatan Target Hasil Kesenjangan Pemecahan Keterangan
.
Masalah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pembinaan Penyusunan 100% 0% 30% Guru Penguatan MTs ....
Guru RPP belum keterampilan
memenuhi dalam
target menyusun
RPP
2 Pembinaan dst
Kepala
Madrasah
3 Pemantauan
Pelaksanaan
SNP
4 Penilaian
Kinerja Guru
5 Penilaian
Kinerja
Kepala
Madrasah
Keterangan:
Kolom (1) : diisi dengan nomor urut.
Kolom (2) : diisi dengan pembinaan, pemantauan, penilaian, serta
pembimbingan dan pelatihan profesional guru/kepala madrasah.
Kolom (3) : diisi dengan jenis kegiatan pembinaan, pemantauan, penilaian
kinerja, atau pembimbingan.
Kolom (4) : diisi dengan persentase kuantitas serta kualitas guru dan kepala
madrasah yang dibina, dipantau, serta dinilai kinerjanya.
Kolom (5) : diisi dengan hasil yang dicapai berupa persentase tingkat
keberhasilan.
Kolom (6) : diisi dengan persentase tingkat kesenjangan jumlah guru dan kepala
madrasah yang dibina, dipantau, atau dinilai kinerjanya.
Kolom (7) : diisi dengan tindak lanjut hasil evaluasi pembinaan, pemantauan,
atau penilaian kinerja guru dan kepala madrasah yang ditulis
dengan tepat. Misalnya, melalui konsultasi, diskusi, pemberian
contoh, diklat, dan lainnya.
Kolom (8) : diisi dengan nama madrasah yang dibina, dipantau, atau dinilai
kinerjanya.
Format 2.2 Model Analisis dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Tahun Sebelumnya
Keterangan:
Kolom (1) : diisi dengan nomor urut.
Kolom (2) : diisi dengan aspek/materi pembinaan, pemantauan, atau penilaian
kinerja sebagaimana tertera pada Bab II.
Kolom (3) : diisi dengan kegiatan pembinaan, pemantauan, atau penilaian
kinerja.
Kolom (4) : diisi dengan jumlah guru dan/atau kepala madrasah yang dibina,
dipantau, atau dinilai.
Kolom (5) : diisi dengan persentase guru dan/atau kepala madrasah yang dibina,
dipantau, dan dinilai.
Kolom (6) : diisi dengan beragam cara yang sesuai dengan jenis kegiatan
pembinaan, pemantauan, atau penilaian.
Kolom (7) : diisi dengan kendala yang ditemui di lapangan selama melakukan
pembinaan, pemantauan, atau penilaian.
Kolom (8) : diisi dengan persentase tingkat keberhasilan jumlah guru/kepala
madrasah yang dibina, dipantau, dan dinilai.
Kolom (9) : diisi dengan hasil evaluasi pelaksanaan pembinaan, pemantauan,
atau penilaian guru dan/atau kepala madrasah yang meningkat.
Kolom 10 : diisi dengan tindak lanjut hasil evaluasi pembinaan, pemantauan,
atau penilaian kinerja guru/kepala madrasah secara tepat, misalnya
melalui konsultasi, diskusi, pemberian contoh, diklat, dll
Program tahunan pengawasan dapat berbentuk tabel yang berisi uraian program
supervisi, uraian kegiatan, target, dan keterangan nama madrasah binaan untuk
setiap program pengawasan.
Supervisi Manajerial
Keterangan :
Kolom (1) : diisi dengan nomor urut.
Kolom (2) : diisi dengan program pengawasan pembinaan, pemantauan, atau
penilaian guru dan/atau kepala madrasah.
Kolom (3) : diisi dengan uraian kegiatan untuk setiap program.
Kolom (4) : diisi dengan target yang diharapkan.
Kolom (5) : diisi dengan nama madrasah binaan.
Keterangan:
Kolom identitas madrasah perlu ditambahkan nama guru dan mata pelajaran
untuk pengawas mata pelajaran.
Kolom (1) : diisi dengan nomor urut.
Kolom (2) : diisi dengan aspek/materi pengawasan.
Kolom (3) : diisi dengan uraian tujuan.
Kolom (4) : diisi dengan sasaran.
Kolom (5) : diisi dengan target keberhasilan.
Kolom (6) : diisi dengan indikator keberhasilan.
Kolom (7) : diisi dengan metode kerja.
Kolom (8) : diisi dengan waktu kegiatan.
Kolom (9) : diisi dengan tempat kegiatan.
e. Sumber Daya:
1. KI dan KD mata pelajaran
2. Permendikbud tentang standar proses
3. Lembar kerja guru
4. LCD
5. Komputer
6. Perangkat lain yang dibutuhkan
f. Penilaian dan Instrumen:
1. Penilaian : Produk guru berupa perencanaan pembelajaran
2. Instrumen : Format evaluasi penyusunan perencanaan
pembelajaran (sesuai dengan standar proses)
g. Rencana Tindak Lanjut: Pengawas madrasah melakukan monitoring dan
evaluasi hasil kerja guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran.
........................., 20......
Mengetahui, Pengawas Madrasah,
Koordinator Pengawas Madrasah,
..................................... ....................................
a. Aspek/Masalah :
b. Tujuan :
c. Indikator :
d. Waktu :
e. Tempat :
f. Strategi/metode kerja /teknik supervisi:
g. Skenario Kegiatan :
1. Pertemuan Awal (20 menit)
a) Pengawas madrasah menyampaikan tujuan penyusunan program
madrasah.
b) Pengawas madrasah mengingatkan tim pengembang program
madrasah agar dalam menyusun program madrasah mengacu pada
hasil EDM dengan memprioritaskan kelemahan kelemahannya.
2. Pertemuan Inti (150 menit)
a) Pengawas madrasah mengelompokkan tim sesuai dengan SK
pembagian tugas penanggung jawab 8 SNP.
b) Pengawas madrasah memberikan lembar kerja untuk diisi kekurangan
dan kelebihan pada setiap standar.
c) Pengawas madrasah meminta penanggung jawab setiap standar
untuk menentukan skala prioritas.
d) Pengawas madrasah melakukan pembimbingan kepada setiap
kelompok kerja secara merata.
e) Setiap kelompok kerja mempresentasikan hasil kerjanya.
f) Pengawas madrasah dan kelompok lain menanggapi presentasi.
g) Setiap kelompok kerja merevisi sesuai dengan masukan dan
tanggapan dari pengawas dan kelompok lain.
h) Ketua diminta menyusun hasil kerja setiap kelompok menjadi program
kerja madrasah secara utuh.
3. Pertemuan Akhir
a) Pengawas madrasah memberikan penguatan pelaksanaan program
kerja madrasah.
b) Pengawas madrasah melaksanakan refleksi pelaksanaan pembinaan.
h. Sumber Daya:
1. EDS
2. LCD
3. komputer; dan
4. perangkat lain yang diperlukan
i. Penilaian dan Instrumen:
1. Penilaian
2. Dokumen program madrasah
j. Instrumen
Format observasi dokumen program madrasah
k. Rencana Tindak Lanjut
Pemantauan implementasi dan tindak lanjut program
...…………………20……..
Mengetahui:
Koordinator Pengawas Madrasah, Pengawas Madrasah
BAB VI PENUTUP
Pada bagian penutup dijelaskan program pengawasan yang disusun sudah
mengikuti rambu-rambu dan sistematika, serta disajikan pemaknaan penyusunan
program pengawasan secara terpadu terhadap semua program pengawasan.
LAMPIRAN
Lampiran berisikan instrumen sebagai alat pengumpul data pembinaan guru dan
kepala madrasah, instrumen pemantauan pelaksanaan SNP, instrumen penilaian
kinerja guru dan kepala madrasah, blangko daftar hadir, serta blangko surat
keterangan telah melaksanakan pembinaan, pemantauan, dan penilaian kinerja.
JumlahTotal Skor
Nilai= X 100 %
Skor Maksimun
Berdasarkan perhitungan menurut rumus di atas maka akan kita hasilkan
nilai pemenuhan Standar Pembiayaan sebesar 61.36 %
27
Nilai= X 100 %
44
Nilai=61.36 %
d. Penyusunan Kesimpulan
Secara umum kesimpulan merupakan pernyataan argumentatif yang beriri data
dan fakta yang relevan, analisa dan pengolahan data yang akurat, serta
pendapat dan alasan pendukung berdasarkan teori atau peraturan yang
relevan. Kesimpulan juga merupakan pernyataan kalimat yang diambil dari
beberapa ide pemikiran mengacu pada cara dan aturan membuat kesimpulan
yang berlaku. Dengan demikian, kesimpulan hasil pemantauan SNP
merupakan pernyataan berisi fakta hasil pemantauan SNP yang dilengkapi
dengan pendapat dan alasan pendukung berdasarkan hasil pemantauan SNP
tersebut. Dengan kata lain kesimpulan pemantauan harus berisi data dan
bagaimana membunyikan data tersebut.
3) Standar Pengelolaan
Sebagian kecil madrasah binaan memiliki rencana kerja tahunan dan
rencana kerja jangka menengah tetapi belum disosialisasikan kepada warga
madrasah, dan madrasah baru memiliki 5 pedoman yang mengatur berbagai
aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dipahami oleh pihak-pihak
terkait.
4) Standar Pembiayaan.
Tiga dari sepuluh madrasah binaan telah menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran Madrasah/Madrasah (RKAM),tetapi baru melibatkan dua unsur
stakeholders dalam penyusunannya (Kepala Madrasah dan Bendahara), dan
hanya memiliki catatan tahunan berupa dokumen investasi sarana dan
prasarana secara menyeluruh selama 2 tahun terakhir.
e. Penyusunan Rekomendasi
Selain kesimpulan, rekomendasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan pemantauan. Tanpa rekomendasi suatu laporan tidak bisa melahirkan
tindak lanjut yang jelas dan pasti. Rekomendasi juga menjadi bagian penting
yang dinantikan untuk dibaca oleh pemangku kepentingan. Oleh kerena itu
rekomendasi hasil pemantauan harus disusun dengan teliti dan akurat.
Membuat rekomendasi dapat dilakukan seperti cara berikut ini.
1) Rekomendasi disusun berdasarkan hasil analisis data-data hasil
pemantauan yang dilihat dari berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu.
2) Rekomendasi disusun berdasarkan pada kesimpulan yang telah ditetapkan.
3) Rekomendasi harus mampu menjelaskan dan menunjukkan
prioritas tindakan yang harus diambil.
4) Rekomendasi harus memberikan kontribusi
5) konstruktif dalam penyelesaian masalah pemenuhan SNP.
6) Rekomendasi seyogyanya membentuk suatu landasan untuk evaluasi dan
tindak lanjut berkala.
Agar Kepala Madrasah binaan memiliki kepemimpinan yang dapat memandu dan
mengarahkan warga madrasah terhadap pencapaian visi dan misi madrasah
menuju madrasah yang bermutu, maka diperlukan pembinaan dan pendampingan
pengawas madrasah efektif sebagai penjaminan mutu madrasah. Beberapa
kegiatan yang dapat dilaksanakan Pengawas Madrasah, agar dapat berperan
efektif dalam meningkatkan mutu madrasah-madrasah binaannya. Di bawah ini
dibahas beberapa pelaksanaan kegiatan pengawasan madrasah binaan.
b) Perencanaan
Perencanaan (action plans) sebagai alat yang berguna untuk merespon
kebutuhan yang telah teridentifikasi, mengimplementasikan tahap-tahap
khusus untuk memenuhi kebutuhan, dan mengidentifikasi pihak yang
bertanggungjawab terhadap setiap tahap, serta mengatur jadwal dalam
program tahunan dan semesteran serta pengimplementasiannya.
Dengan demikian, sejak awal telah dirancang efisiensi dan keefektifan
program dan rencana pengukuran akuntabilitasnya. Program bimbingan
dan konseling direncanakan sebagai program tahunan dan program
semesteran.
c) Pelaksanaan
Pelaksanaan bimbingan dan konseling harus memperhatikan aspek
penggunaan data dan penggunaan waktu yang tersebar ke dalam
kalender akademik.
d) Evaluasi
Evaluasi dalam bimbingan dan konseling merupakan proses pembuatan
pertimbangan secara sistematis mengenai keefektivan dalam mencapai
tujuan program bimbingan dan konseling berdasar pada ukuran (standar)
tertentu. Dengan demikian evaluasi merupakan proses sistematis dalam
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang efisiensi,
keefektivan, dan dampak dari program dan layanan bimbingan dan
konseling terhadap perkembangan pribadi, sosial belajar, dan karir
peserra didik/konseli. Evaluasi berkaitan dengan akuntabilitas yaitu
sebagai ukuran seberapa besar tujuan bimbingan dan konseling telah
dicapai.
e) Pelaporan
Pelaporan proses dan hasil dari pelaksanaan program dimaksudkan
untuk menjawab pertanyaan bagaimana peserta didik berkembang
sebagai hasil dari layanan bimbingan dan konseling. Laporan akan
digunakan sebagai pendukung program lanjutan untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan program selanjutnya. Laporan jangka pendek
akan memfasilitasi evaluasi aktivitas program jangka pendek. Laporan
jangka menengah dan jangka panjang akan merefleksikan kemajuan ke
arah perubahan dalam diri semua peserta didik. Isi dan format laporan
sejalan dengan kebutuhan untuk menyampaikan informasi secara efektif
kepada seluruh pemangku kepentingan. Laporan juga akan menjadi
informasi penting bagi pengembangan profesionalitas yang diperlukan
bagi konselor atau guru bimbingan dan konseling.
f) Tindak lanjut
Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan bimbingan dan
konseling akan menjadi alat penting dalam tindak lanjut untuk
mendukung program sejalan dengan yang direncanakan, mendukung
setiap peserta didik yang dilayani, mendukung digunakannya materi
yang tepat, mendokumentasi proses, persepsi, dan hasil program secara
rinci, mendokumentasi dampak jangka pendek, menengah dan jangka
panjang, atas analisis keefektifan program digunakan untuk mengambil
keputusan apakah program dilanjutkan, direvisi, atau dihentikan,
meningkatkan program, seta dihgunakan untuk mendukung perubahan-
perubahan dalam sistem madrasah.
Langkah pengawas madrasah GURU BK/ dalam membina atau membimbing guru
WALI KELAS KONSELOR GURU
dalam membantu mengatasi permasalahan siswa/peserta didik dalam
pelaksanaan BK harus menekankan kemampuan guru dalam melakukan:
1) diagonis dengan cermat untuk mengetahui masalah pada diri peserta
TAS implementasi
didik di masa lampau, mengetahui faktor penyebab masalah, melakukan
Pengorganisasian
kajian secara teroritis dan empiris, mengelompokkan masalah menjadi
Kepala sosial, masalah belajar serta masalah karir, 2)
masalah pribadi, masalah
Madrasah
prognosis untuk mengetahui rekam jejak masalah sebagai tindak lanjut dari
hasil diagnosis danKepala
kemungkinan pemberian bantuan, dan 3) treatment
untuk memberikan bantuan
Madrasah penyelesaian masalah.
adalah
Dalam mengatasi permasalahan peserta didik dalam pelaksanaan BK di
penanggung
madrasah dilaksanakan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling
jawab
dengan latar belakang S1seluruh
di bidang bimbingan konseling dan telah lulus
kegiatan
pendidikan profesi guru bimbingan dan konseling/konselor. Setiap konselor
pendidikan
atau guru BK menangani konseli di
sebanyak 150 - 400 orang.
madrasah yang
c. Pembinaan Guru dipimpinnya
dan Kepala Madrasah dalam merefleksikan
termasuk
pelaksanaan tugas pokok
Pembinaan guru, kepala madrasah,
bimbingan danmerupakan salah satu kompetensi yang
harus dikuasai pengawas madrasah. Kompetensi tersebut termasuk dalam
konseling,
dimensi kompetensi evaluasi pendidikan. pembinaan kepala madrasah dapat
memiliki tugas
diukur dari tiga aspek yaitu (1): perilaku dalam melaksanakan tugas yakni
dan peran
perilaku kepala madrasah pada saat melaksanakan fungsi-fungsi manajerial,
dalam:
(2) cara melaksanakan tugas dalam mencapai hasil kerja yang tercermin
Penentuan
dalam komitmen diri-nya sebagai staf
refleksi dari kompetensi kepribadian dan
personel
kompetensi sosial yang dimilikinya, dan (3) dari hasil pekerjaannya yang
bimbingan
tercermin dalam perubahan kinerjadan
madrasah yang dipimpinnya. Adapun Guru
merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya di madrasah.
konseling
Semua komponen lain, mulai dari kurikulum, sarana-prasarana, bia-ya, dan
Penyusunan
sebagainya tidak akan banyak berarti apabila esensi pembelajaran yaitu
program
bimbingan dan
konseling
penetapan
program
bimbingan dan
konseling
interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Semua komponen lain,
kepada
terutama kurikulum akan “hidup”sivitas
apabila dilaksanakan oleh guru.
madrasah.
Penyediaan
Dengan latar belakang di atas, maka pembinaan guru dan kepala madrasah
merupakan suatu hal kelengkapan
yang perlu mendapat perhatian serius khususnya oleh
pengawas. Pembinaan guru dan
sarana dan kepala madrasah, merupakan salah satu
bagian kompetensi yang harus dikuasai pengawas madrasah/madrasah.
prasarana
Kompetensi tersebut termasuk dalam dimensi kompetensi evaluasi
yang
pendidikan.
diperlukan
dalam kegiatan
Dalam melakukan pembinaan guru dan kepala madrasah, seorang pengawas
bimbingan
seyogyanya memiliki kemampuan danuntuk: (1) memahami ruang lingkup
konseling.
kompetensi profesional guru, dan kepala madrasah (2) memahami tugas
pokok guru dan kepala madrasah sebagai bahan untuk menyusun program
Pemantuan
pembinaan, (3) menyusun instrumen pembinaan guru dan instrumen
dan supervisi
pembinaan kepala madrasah, dan (4) membuat judgement atau kesimpulan
terhadap
akhir hasil dari pembinaan. berdasarkan pokok pikiran diatas maka seorang
pelaksanaan
Pengawas Madrasah dipandang perlu untuk terampil menyusun program
bimbingan dan
pembinaan guru dan kepala madrasah agar guru dan kepala madrasah
mampu melaksanakan konseling
tugas pokoknya dengan baik Berdasarkan rubrik
instrumen Penilaian Pengembanga
Kinerja Pengawas, Penyusunan Program Pembinaan
guru dan kepala madrasah harus memenuhi delapan aspek yang dituangkan
n kerjasama
kedalam bentuk tabel,dengan
seperti dibawah ini
instansi atau
profesi lain
yang berkaitan
dengan
pelaksanaan
BK
Pengembanga
n program BK
yaitu
pembinaan dan
Progam Pembinaan Guru dan Kepala Madrasah
pelatihan
personel BK
Format 1. Program Pembinaan Guru dan Kepala Madrasah
Wakil Kepala
Madrasah
Pelaksana
kebijakan
pimpinan
madrasah
terutama
berkenaan
dengan
layanan BK
Penyediaan
berkaitan
dengan
aktivitas yang
diperlukan
untuk
mendukung
program BK
Sosialisasi
program BK
kepada seluruh
personel dan
komponen
madrasah
sesuai dengan
Untuk mengisi tabel bidang dan
matrik penyusunan program pembinaan Guru dan
kepala madrasah, dijelaskan sebagai berikut:
kewenanganny
1. Materi pembinaan aguru dan kepala madrasah pada kolom 1, harus
berdasarkan hasil identifikasi dan analisis pengawasan tahun sebelumnya.
Komponen-komponen Dukungan
mana saja dan
yang harus mendapatkan skala prioritas
pemantuan
pembinaan terlebih dahulu, yaitu:
pelaksanaan
a. Pembinaan Komptensi
layananGuru
BK dan Kepala Madrasah. Materi pembinaan
Guru meliputi Kompetensi Guru yaitu Kompetensi Pedagogik,
Wali Kelas
Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi
Menyediakan
Sosial. Sedangkan Kompetensi Kepala madrasah meliputi Komptensi
Kepribadian daninformasi
Sosial, Kepemimpinan Pembelajaran, Pengembangan
tentang
Madrasah, Pengembangan Sumber Daya, Kewirausahaan, dan
Supervisi Pembelajaran.
karakteristik
dan kebutuhan
b. Pembinaan Tugas Pokok Guru dan Kepala madrasah. Tugas pokok guru
peserta didik
meliputi: (1) merencanakan pembelajaran, (2) melaksanakan
Mensosialisasi
pembelajaran, dan (3) menilai hasil pembelajaran. Sedangkah tugas
kan
pokok kepala madrasah dalam pengelolaan madrasah meliputi: (1)
Menyusun Program Kerja Madrasah, (2) Melaksanakan Program Kerja,
keberadaan
(3) Melaksanakan Pengawasan dan Evaluasi, (4) Kepemimpinan, dan (5)
layanan
Sistem Informasibimbingan
Manajemen dan
(SIM).
konseling di skala prioritas pembinaan dalam
c. Yang perlu mendapatkan
kelas
mensukseskan implementasi Kurikulum Merdeka, adalah:
1) KepemimpinanMemantau
Kepala madrasah. Keberhasilan Kurikulum Merdeka,
menuntut Kepala Madrasah yang mandiri, demokratis, dan
perkembangan
profesional, sehingga mampu menumbuhkan budaya madrasah yang
dan kemajuan
demokratis, yang akandidik
mendorong terciptanya iklim yang kondusif
peserta
bagi terciptanya kualitas pendidikan dan pembelajaran secara optimal
dikelasnya
untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik Kepala
madrasah yang Mengidentifika
mandiri, demokratis, dan profesional harus
menanamkan,si memajukan,
peserta didikdan meningkatkan sedikitnya empat
yangpembinaan mental, moral, fisik, dan artistik.
macam nilai, yakni
membutuhkan
layanan BK
Melakukan
rumah dan
konfrensi
kasus
Guru mata
2) Pembinaan Kreativitas Guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran pelajaran
abad 21. Guru merupakan faktor penting yang besar
pengaruhnya, Mensosialisasi
bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta
didik dalam belajar. Kurikulum Merdeka atau akan sulit dilaksanakan
kan layanan
ketika para BKgurunya
kepada belum siap dengan masalah kreativitas
mengajaranya.peserta didik
3) Aktivitas Menyediakan
Peserta didik. Dalam rangka mendorong dan
mengembangkan informasi
aktivitas peserta didik, guru harus mampu
mendisiplinkanmengenai
peserta didik terutama disiplin diri( Self- discipline),
sehingga peserta didik
sikap dandapat menguasai berbgai kompetensi sesuai
dengan tujuan. Sosialisasi
kebiasaan Kurikulum Merdeka. Sosialisasi dalam
didik
implementasi kurikulum sangat penting dilakukan, agar semua pihak
dalam
yang terlibat dalam implementasinya dilapangan paham dengan
mengikuti
perubahan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan
proses
fungsinya masing- masing, sehingga mereka memberikan dukungan
pembelajari
terhadap perubahan kurikulum yang dilakukan.
Mengidentivika
4) Fasilitas dan Sumber Belajar. Kunci sukses yang menentukan
si peserta didik
keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka adalah fasilitas dan
yang
sumber belajar yang memadai.
memerlukan
5) Lingkungan yanglayanan BK Akademik. Lingkungan yang kondusif
kondusif
akademik adalahyanglingkungan madrasah yang aman, nyaman, dan
berkenaan
tertib, optimisme dan harapan tinggi dari seluruh warga madrasah,
kesehatan madrasah, serta kegiatan-kegiatan yang berpusat pada
denganmata
peserta didik pelajaran
merupakanyang
iklim yang dapat membangkitkan nafsu,
gairah dan semangat belajar. Semakin menyenangkan tatanan
diampunya
lingkungan fisik, akan memberikan dampak positif bagi proses
belajar. Para Memantau
pakar psikologis aliran ekolologik telah mendapatkan
temuan-temuan perkembangan
penelitian bahwa tata warna secara langsung
mempengaruhidansuasana
kemajuan jiwa, warna-warna cerah cenderung
para peserta
menyiratkan keceriaan dan suasana jiwa yang optimistik, sedangkan
didik terutama
penggunaan warna- warna suram akan memberikan pengaruh yang
sebaliknya. yang telah
memperoleh
Partisipasi warga madrasah. Partisipasi warga madrasah sangat
layanan
menentukan kunci BK
sukses keberhasilan kurikulum merdeka.
Melakukandi madrasah sangat ditentukan oleh
Keberhasilan pendidikan
upaya
keberhasilan kepala layanandalam memberdayakan seluruh warga
madrasah
madrasah, khususnya tenaga kependidikan yang tersedia.
bimbingan
belajar/pengua
saan konten
terutama
2. Pemantauan Standar Nasional Pendidikan
program
Standar nasional pendidikan merupakan standar minimal tentang sistem
perbaikan
pendidikan di seluruh wilayah hukumdan
Republik Indonesia. Dengan diberikannya
pengayaan
Ikut serta
dalam
kasusu jika
diperlukan
3) Supervisi Tendik
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20
tahun 2003 psl 1, BAB 1 Ketentuan umum)
Model format yang dapat digunakan dalam merancang bimbingan dan pelatihan
kepala madrasah, sebagai berikut.
2. ......
3. dst
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Masalah Pengawasan
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
D. Tugas Pokok/Ruang Lingkup Pengawasan
BAB II KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH
BAB III PENDEKATAN DAN METODE
BAB IV HASIL PENGAWASAN PADA MADRASAH BINAAN
A. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Guru
B. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Kepala Madrasah
C. Pembahasan Hasil Pengawasan
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
LAMPIRAN
1. Surat tugas pengawasan dari kepala dinas pendidikan atau korwas
kabupaten/kota
2. Surat keterangan pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala madrasah
dari kepala madrasah binaan
3. Jadwal pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala madrasah
4. Daftar hadir guru dan/atau kepala madrasah pada saat pembinaan
5. Instrumen pembinaan yang telah diisi
LAMPIRAN
1. Surat tugas pengawasan dari kepala dinas pendidikan atau korwas
kabupaten/kota
2. Surat keterangan pelaksanaan pemantauan pelaksanaan Delapan SNP
dari kepala madrasah binaan
3. Jadwal pelaksanaan pemantauan pelaksanaan Delapan SNP dilaksanakan
sesuai dengan rencana
4. Daftar hadir yang berisi daftar madrasah binaan yang dipantau dalam
pelaksanaan Delapan SNP dan ditandatangani kepala madrasah
5. Instrumen pemantauan yang telah diisi
6. Hasil pengolahan pemantauan yang berisi rekapitulasi nilai tiap SNP
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
C. Fokus Masalah Pengawasan
D. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
BAB II KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH
BAB III PENDEKATAN DAN METODE
BAB IV HASIL PENGAWASAN PADA MADRASAH BINAAN
A. Hasil Pelaksanaan Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru
B. Hasil Pelaksanaan Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Kepala
Madrasah
C. Pembahasan Hasil Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru
dan/atau Kepala Madrasah
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
LAMPIRAN
1. Surat tugas pengawasan dari kepala dinas pendidikan atau korwas
kabupaten/kota
2. Surat keterangan pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan guru dan/atau
kepala madrasah dari kepala madrasah binaan
(
1
) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Keterangan :
Kolom (1) : diisi dengan nomor urut.
Kolom (2) : diisi dengan materi pembinaan guru dan/atau kepala madrasah.
Kolom (3) : diisi dengan uraian kegiatan pembinaan guru dan/atau kepala
madrasah.
Kolom (4) : diisi dengan jumlah guru dan/atau kepala madrasah yang dibina.
Kolom (5) : diisi dengan persentase jumlah guru dan/atau kepala madrasah
yang dibina.
Kolom (6) : diisi dengan beragam cara yang sesuai dengan jenis kegiatan
pembinaan.
Kolom (7) : diisi dengan kendala yang ditemui di lapangan selama melakukan
pembinaan.
Kolom (8) : diisi dengan persentase tingkat keberhasilan jumlah guru dan
kepala madrasah yang dibina.
Kolom (9) : diisi dengan hasil evaluasi pelaksanaan pembinaan guru dan
kepala madrasah yang meningkat.
Kolom (10) : diisi dengan tindak lanjut hasil evaluasi pembinaan guru dan
kepala madrasah yang ditulis dengan tepat. Misalnya, melalui
konsultasi, diskusi, pemberian contoh, diklat, dan PKB lainnya
Keterangan:
Kolom 1 : diisi dengan nomor urut
Kolom 2 : diisi dengan SNP
Kolom 3 : diisi dengan materi pemantauan SNP, seperti standar isi,
kesesuaian dan relevansi kurikulum
Kolom 4 : diisi dengan uraian kegiatan pemantauan SNP
Kolom 5 : diisi jumlah guru dan/atau tenaga kepala madrasah yang dibina
Kolom 6 : diisi dengan persentase jumlah guru dan/atau tenaga kepala
madrasah yang dibina
Kolom 7 : diisi dengan metode/cara yang sesuai dengan jenis kegiatan
Pembinaan
Kolom 8 : diisi dengan kendala yang ditemui di lapangan selama
Melakukan pembinaan
Kolom 9 : diisi dengan persentase tingkat keberhasilan jumlah guru dan
kepala Madrasah yang dibina
Kolom 10 : diisi dengan hasil evaluasi pelaksanaan pembinaan guru dan
kepala madrasah yang meningkat
Kolom 11 : diisi dengan program kegiatan sesuai kesimpulan
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Masalah Pengawasan
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
D. Tugas Pokok/Ruang Lingkup Pengawasan
BAB II KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH BAB III PENDEKATAN
DAN METODE
BAB IV HASIL PENGAWASAN PADA TINGKAT KABUPATEN/KOTA/
PROVINSI
A. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Guru dan Kepala Madrasah
B. Hasil Pemantauan Pelaksanaan SNP
C. Hasil Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Madrasah
D. Pembimbingan Profesionalisme Guru dan Kepala Madrasah
E. Pembimbingan Kepala Madrasah dalam Pengelolaan Madrasah
F. Pembimbingan Pengawas Madrasah Muda dan Pengawas
Madrasah Madya dalam Pelaksanaan Tugas Pokok
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
LAMPIRAN
1. Data hasil pembinaan guru dan/atau kepala madrasah
2. Hasil analisis pembinaan guru dan/atau kepala madrasah
3. Data hasil pemantauan SNP
4. Hasil analisis pemantauan SNP
5. Data hasil penilaian kinerja guru dan/atau kepala madrasah
6. Hasil analisis penilaian kinerja guru dan/atau kepala madrasah
Keterangan
Kolom 1 : diisi nomor urut
Kolom 2 : diisi dengan jenis pembimbingan dan pelatihan yang mencakup
pengembangan profesional guru dan kepala madrasah,
menyusun program madrasah, melaksanakan rencana kerja,
pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan madrasah, SIM,
pembimbingan Pengawas Madrasah Muda/ Pengawas
Madrasah Madya dalam melaksanakan tugas pokok,
membimbing penelitian tindakan, dan akreditasi madrasah
Kolom 3 : diisi dengan uraian dari setiap jenis program yang telah
ditentukan
Kolom 4 : diisi dengan jumlah pembimbingan dan pelatihan yang
direncanakan serta jumlah guru dan kepala madrasah binaan
dalam satu semester atau satu tahun.
Kolom 5 : diisi dengan persentase jumlah kegiatan pembimbingan dan
pelatihan jumlah jenis progam atau materi kegiatan
pembimbingan yang telah dilakukan
Kolom 6 : diisi dengan selisih presentase antara target pencapaian dan
hasil yang dicapai
Kolom 7 : diisi dengan Langkah-langkah nyata yang dilakukan untuk
mengatasi kesenjangan
Kolom 8 : diisi dengan pernyataan evaluasi hasil pelaksanaan program
pembimbingan dan pelatihan yang dirumuskan secara tepat.
Kolom 9 : diisi dengan menyebutkan Tindakan nyata yang operasional dan
rasional berdasarkan hambatan yang muncul, misalnya melalui
konsultasi, diskusi, pemberian contoh atau lanjutan workshop,
dan diklat.
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Masalah
LAMPIRAN
1. Surat tugas pengawasan dari kepala kemenag atau kapokjawas
kabupaten/kota
2. Surat keterangan pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan guru dan/atau
kepala madrasah dari kepala madrasah binaan
3. Jadwal pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesional guru
dan/atau kepala madrasah
4. Daftar hadir guru dan/atau kepala madrasah pada saat pembimbingan
5. Instrumen pembimbingan yang telah diisi
Materi kewirausahaan disusun dengan fokus pada aspek pengembangan bagi para
pengawas untuk mendukung pengembangan program kewirausahaan madrasah
yang baru/ pengembangan yang sudah ada, pengembangan start up melalui
penemuan/kreasi peluang, pengembangan ide/gagasan, penciptaan nilai, upaya
meraih/ membina dan melayani pelanggan, orientasi pelanggan dan
pengembangan pasar, kelayakan analisis, menyiapkan pemasaran & penjualan,
pemodelan kewirausahaan, maupun perencanaan & analisis kewirausahaan.
1. Kondisi Madrasah
Kondisi madrasah dalam hal ini terkait dengan analisis capaian Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Analisis ini dapat dilihat di rapor mutu atau Evaluasi Diri
Madrasah. Tujuan analisis ini untuk mengetahui seberapa besar capaian SNP
2. Potensi Madrasah
Potensi madrasah meliputi potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung
pengelolaan kewirausahaan madrasah. Potensi ini antara lain:
a. Potensi pendidik dan tenaga kependidikan
Pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) adalah individu yang mempunyai
bakat, minat, dan kemampuan. Bakat, minat, kemampuan PTK perlu
dipetakan untuk mendukung pengelolaan kewirausahaan khususnya dalam
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
b. Potensi peserta didik
Setiap peserta didik mempunyai bakat, minat, dan kemampuan yang berbeda.
Bakat, minat, dan kemampuan peserta didik perlu dipetakan agar dapat
dikembangkan secara optimal sehingga dapat meraih prestasi akademik dan
non akademik yang tinggi.
c. Potensi orang tua peserta didik
Pengembangan kewirausahaan tidak terlepas dari partisipasi orang tua
peserta didik. Partisipasi orang tua dapat berupa finansial dan non finansial.
Dukungan finansial adalah dukungan dana yang dipungut dari orang tua
peserta didik atas persetujuan dari komite. Dana ini akan digunakan untuk
mengembangkan program-program kewirausahaan peserta didik. Dukungan
non finansial adalah dukungan selain uang, seperti bantuan teknis, konsultasi,
dan lain-lain
d. Potensi lingkungan lokal
Potensi lingkungan meliputi lingkungan alam, sosial, ekonomi, dan budaya
yang ada di lokasi dimana madrasah berada. Lingkungan lokal akan
berpengaruh terhadap pengembangan kewirausahaan
Potensi kerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta
Lembaga/instansi/perusahaan yang ada di sekitar madrasah dapat
mendukung pengembangan kewirausahaan madrasah sehingga perlu
dipetakan. Dukungan tersebut dapat berupa dukungan finansial dan non
finansial, seperti halnya dukungan orang tua peserta didik.
d. Pemetaan pengembangan kewirausahaan madrasah adalah diskripsi tentang
kegiatan-kegiatan kewirausahaan yang telah, sedang, dan akan dilakukan
madrasah
Nama
Jumlah
Kegiat Pengha
Peserta Pembin Status
an mbat/ Sumber
No. Didik a/ (Aktif/ti
Ekstra Penduku Pendanaan
yang Pelatih dak)
ku ng
Terlibat
rikuler
4. Potensi Loka/Wilayah
Tabel 5. Potensi Lokal/Wilayah
No Potensi Sosial
Potensi Alam Potensi Budaya
. Ekonomi
jumlah ya
nilai= x 100
jumlah indikator
Kriteria:
Sangat baik jika nilai yang dicapai 91 – 100
Baik jika nilai yang dicapai 81 – 90,99
Cukup baikjika nilai yang dicapai 71 – 80,99
Kurang jika nilai yang dicapai < 70,99
Kelengkapan
No. Komponen/Indikator Catatan
Ya Tida
1 Kepala madrasah merencanakan
pengembangan kewirausahaan
1) Dokumen program
pengembangan
kewirausahaan
2) Dokumen program
pengembangan
kewirausahaan memuat
program pengembangan jiwa
kewirausahaan
3) Dokumen program
pengembangan
kewirausahaan program
pengembangan unit produksi
kewirausahaan
2 Pelaksanaan Pengembangan
Kewirausahan
Kepala madrasah memfasilitasi
siswa untuk menumbuhkan
keterampilan berpikir dan
bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan
komunikasi melalui pengalaman
pembelajaran
1) RPP yang memuat rencana
pembelajaran untuk
menumbuhkan keterampilan
berpikir dan bertindak kreatif,
produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikasi
melalui pengalaman
pembelajaran
2) Hasil kerja dan karya siswa
3) Foto-foto aktivitas siswa
Kepala madrasah meningkatkan
karya/ide yang berguna bagi
pengembangan madrasah
1) Hasil karya guru
2) Hasil karya siswa
3) Hasil karya tenaga
kependidikan
Kepala madrasah
memberdayakan peran serta
masyarakat dan membangun
kemitraan dengan
Lembaga/instansi lain
1) MoU dengan
instansi/Lembaga lain
2) Sister school
3) Kemitraan dengan madrasah
lain
Kepala madrasah melakukan
pengembangan unit produksi
kewirausahaan dan/atau
pemagangan
1) Dokumen laporan yang
memuat pelaksanaan dan
hasil program pengembangan
unit produksi kewirausahaan
3 Melaksanakan evaluasi program
pengembangan kewirausahaan
Kepala madrasah Menyusun
laporan evaluasi program
pengembangan kewirausahaan
1) Dokumen program
pengembangan
kewirausahaan
2) Dokumen program
pengembangan
kewirausahaan memuat
program pengembangan jiwa
kewirausahaan
3) Dokumen program
pengembangan
kewirausahaan program
pengembangan unit produksi
kewirausahaan
Jumlah Indikator 16
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Evaluasi Diri Madrasah, Apa, Mengapa dan
Bagaimana. Modul dan materi Pelatihan Penguatan Pengawas/Kepala Madrasah.
Ditendik-Dirjen PMPTK. Jakarta.
Fandi Tjiptono & Anastasia Diana. 2001. Total Quality Management. Penerbit Andi.
Yogyakarta:
Jaruzelski, Loehr & Holman. 2012. Making Ideas Work – The Global Innovation 1000.
DLWO: Entrepreneurship
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor
21 Tahun 2010 Jabatan Fungsional Pengawas Madrasah dan Angka
Kreditnya.Kemeneg PAN dan RB. Jakarta
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143 Tahun 2014 Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Madrasah dan Angka Kreditnya.
Kemendikbud. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016. Standar Kompetensi
Lulusan. Kemendikbud. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016. Standar Isi.
Kemendikbud. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016. Standar Proses.
Kemendikbud. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016. Standar Penilaian
Pendidikan. Kemendikbud. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007. Standar Saranda dan
Prasarana. Kemdiknas. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008. Standar Tenaga Administrasi
Madrasah/Madrasah. Kemdiknas. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan. 16 Mei 2005
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41. Jakarta.
PeraturanMenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 21 tahun 2010tentang JabatanFungsional Pengawas
Madrasah dan Angka Kreditnya. Jakarta: KemenPAN dan RB.
Surat Edaran KEMENDIKBUD dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 01/Tahun
2016 dan Nomor 01/SE/2016 Tentang Penjelasan Permenegpan dan RB No.14
Tahun 2016 yang merupakan Revisi Permenegpan dan RB No.21 Tahun 2010
Jakarta: Kemdikbud.