Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU : ANALISIS ISU INSTANSI

OLEH :
NAMA : IHSANUL ARIFIN A.Md. Ftr
NIP : 19970104 202203 1 004

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS
TAHUN ANGGARAN 2022
A. IDENTIFIKASI ISU
Isu dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan masalah-masalah sumber daya
yang memerlukan pemecahan disertai dengan adanya kesadaran publik akan isu tersebut. Isu
merupakan adanya atau disadarinya suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau
dianggap menarik perhatian orang banyak, sehingga layak untuk didiskusikan. Selama
pelaksanaan tugas.
Terdapat beberapa isu yang ditemukan di Unit Fisioterapi Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis antara lain sebagai berikut :
1. Kurang optimalnya pemberian edukasi fisioterapis terhadap pasien hal ini dapat dilihat
tidak adanya latihan atau edukasi yang dilakukan pasien dirumah.
2. Kurangnya kesadaran petugas di Unit Fisioterapi Rumah Sakit Umum Daerah
Bengkalis untuk datang tepat waktu, hal ini terlihat dari petugas yang sering terlambat
sedangkan pasien sudah datang.
3. Kurangnya orientasi fisioterapi terhadap pasien dan masyarakat terlihat minimnya
pemahaman masyarakat tentang peran fisioterapi dan kondisi yang ditanganinya.
4. Masih minimnya pengembangan diri dan kemampuan fisioterapi hal ini terlihat dari
minimnya keikutsertaan untuk mengikuti seminar fisioterapi.
5. Belum optimalnya intervensi fisioterapi yang tersedia untuk pasien hal ini dapat dilihat
kurangnya fasilitas latihan yang ada seperti tidak ada pararelbar di Unit Fisioterapi
Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis.
B. TEKNIK ANALISIS
Pada tugas analisis isu instansi ini saya menggunakan pendekatan teknik APKK
dalam proses penetapan kriteria kualitas isu. Dalam pembelajaran isu aktual sesuai tema ini,
tidak semua isu dapat dikategorikan sebagai isu aktual. Isu aktual yang dibahas adalah isu
yang memenuhi kriteria berdasarkan metode APKK (Aktual, Problematika, Kekhalayakan,
Kelayakan), yaitu isu yang mengandung kriteria sebagai berikut:
1. Aktual : Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
2. Problematik : Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif.
3. Kekhalayakan : Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Kelayakan : Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
IDENTIFIKASI ISU PEMILIHAN ISU
NO KETERANGAN
A P K K
1. Kurang optimalnya pemberian
√ √ √ √ Tidak Memenuhi Syarat
edukasi fisioterapis terhadap pasien
2. Kurangnya kesadaran petugas
√ √ X √ Memenuhi Syarat
untuk datang tepat waktu.
3. Kurangnya orientasi fisioterapi
√ √ √ √ Memenuhi Syarat
terhadap pasien dan masyarakat
4. Masih minimnya pengembangan
√ √ X √ Tidak Memenuhi Syarat
diri dan kemampuan fisioterapi
5. Belum optimalnya intervensi
fisioterapi yang tersedia untuk √ √ √ √ Memenuhi Syarat
pasien

Dari kelima isu yang berhasil diidentifikasi, terdapat 3 isu yang memenuhi syarat. Ke tiga
isu yang memenuhi syarat ini kemudian di analisis menggunakan metode USG. Analisis USG
sendiri terdiri dari Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G), kriteria USG dijelaskan sebagai
berikut :
Urgency : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditinjaklanjuti
Seriousness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
akan ditimbulkan
Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.
NO ISU U S G JUMLAH PERINGKAT
Kurang optimalnya pemberian edukasi
1 5 5 5 15 I
fisioterapis terhadap pasien
Kurangnya orientasi fisioterapi terhadap
2 3 3 4 11 III
pasien dan masyarakat
Belum optimalnya intervensi fisioterapi
3 5 5 4 14 II
yang tersedia untuk pasien

Keterangan :
Angka 1 : sangat tidak mendesak/gawat
Angka 2 : tidak mendesak/gawat
Angka 3 : cukup mendesak/gawat
Angka 4 : mendesak/gawat
Angka 5 : sangat mendesak/gawat
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode USG terlihat bahwa “ Kurang
optimalnya pemberian edukasi fisioterapis terhadap pasien ” merupakan isu yang paling aktual
dan dibutuhkan penyelesaiannya.

C. ANALISIS PENYEBAB ISU


Isu yang diangkat adalah “ Kurang optimalnya pemberian edukasi fisioterapis terhadap
pasien ” Untuk melihat apa saja penyebab dari isu, dilakukan dengan analisis Fishbone Diagram

Penyebab Akibat

Belum adanya SOP Kurangnya kompetensi


pedoman edukasi petugas fisioterapi
fisioterapi terhadap pasien
Kurang
optimalnya
pemberian
edukasi
fisioterapis
terhadap
pasien
Kurangnya pengawasan
kinerja petugas fisioterapi

D. DAMPAK YANG TERJADI JIKA ISU TIDAK DISELESAIKAN


1. Pasien akan merasakan ketidak puasan pelayanan sehingga kepuasan pasien terhadap
unit fisioterapi di RSUD Bengkalis menurun.
2. Tingkat kesembuhan pasien tidak maximal dikarenakan kurang nya Efektivitas
Intervensi terapi terhadap pasien.
3. Kurangnya pengetahuan umum pasien mengenai hal- hal yang dapat mempengaruhi
kehidupan sehari – hari yang berdampak pada Aktivitas Fungsional.
E. REKOMENDASIKAN PENYELESAIAN ISU
Berdasarkan hasil analisis isu dengan metode APKK dan USG telah diperoleh isu
“ Kurang optimalnya pemberian edukasi fisioterapis terhadap pasien ”, serta telah ditentukan
penyebab munculnya isu diatas dengan menggunakan metode Fishbone diagram. Penulis
dapat memberikan beberapa rekomendasi berdasarkan gagasan kreatif diantaranya :
1. Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan untuk mensosialisasikan betapa
pentingnya edukasi Fisioterapi terhadap pasien.
2. Membantu kepala ruangan dalam segi pembuatan SPO pedoman edukasi terhadap
pasien di unit Fisioterpi.
3. Meningkatkan pengawasan kinerja petugas unit Fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai