Disusun oleh
2019
1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Penggunaan Model Discovery Learning Dalam Menentukan Gradien Pada Materi
Persamaan Garis Lurus.
Penulis : Fresty Restu Pertiwi, S.Pd.
Jabatan : Guru Matematika
Penulis,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice ini. Karya tulis ini merupakan karya
inovasi tentang “Penggunaan Model Discovery Learning Dalam Menentukan Gradien Pada Materi
Persamaan Garis Lurus.”
Melalui penyusunan best practice ini, penulis mencoba mendeskripsikan pengalaman
pembelajaran matematika yang pernah dilakukan di sekolah. Dalam best practice ini disajikan bagaimana
langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran matematika yang aktif, menyenangkan, sesuai dengan
pembelajaran abad 21.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dalam
penulisan best practice ini. Masih terdapat kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran membangun dari pembaca demi
penyempurnaan karya tulis ini.
3
BIODATA PENULIS
Nama : Fresty Restu Pertiwi, S.Pd.
NUPTK : 5059769670130123
Pendidikan Terakhir : S1
Kota/Kabupaten : Karawang
E-mail : frestea.08@gmail.com
4
DAFTAR ISI
5
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar atau proses interaksi antara pendidik dan
peserta didik yang melibatkan pengembangan pola berpikir siswa dalam memahami konsep-konsep atau
prinsip-prinsip matematika dan memecahkan masalah yang ada sehingga peserta didik diharapkan mampu
untuk mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu cabang ilmu matematika adalah aljabar. Pembelajaran aljabar dimana peserta didik harus
menentukan nilai suatu variabel. Apabila peserta didik mampu menguasai konsep operasi bilangan bulat
maka mereka akan lebih mudah di pembelajaran Aljabar. Apabila peserta didik tidak menguasai operasi
bilangan bulat maka akan kesulitan dalam pembelajaran lebih lanjut, selain itu pun guru harus mampu
memilah model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik agar materi yang di
ajarkan lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
Persamaan Garis Lurus merupakan salah satu sub materi dari Aljabar. Pembelajaran sebelumnya
peserta didik mengalami kesulitan dalam menentukan gradien dan persamaan garisnya, apalagi ketika
peserta didik menyelesaikan soal-soal dengan tingkat HOTS (Higher Other Thinking Skills).
Untuk menghadapi abad 21, peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan
disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran penemuan (discovery
learning). Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) atau Penemuan diartikan pula sebagai cara
belajar memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada
suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat,terutama dalam penggunaan proses
mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Penggunaan model Discovery learning ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa secara
signifikan. Bahkan, penulis berkeyakinan pembelajaran yang dilakukan merupakan pembelajaran terbaik
dari segi proses dan hasil belajar. Oleh karena itu penulis melaporkan perbaikan pembelajaran tersebut
sebagai kegiatan best practice berjudul “Penggunaan Model Discovery Learning Dalam Menentukan
Gradien Pada Materi Persamaan Garis Lurus.”
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam best pracitice ini adalah kegiatan pembelajaran menentukan gradien
dengan menggunakan model Discovery learning di kelas VIII menjadi baik.
6
C. Manfaat Kegiatan
- Meningkatkan hasil belajar peserta didik
- Menambah inovasi dalam pembelajaran
7
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi persamaan garis lurus sub
materi gradien. Berikut adalah Kompetensi dasar dan IPK yang akan diajarkan :
No KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
DASAR
1
3.4 Menganalisis fungsi Indikator Pendukung
linear (sebagai
persamaan garis 3.4.1 Menggambar grafik persamaan garis lurus sebagai
lurus) dan fungsi linear
menginterpretasikan
grafiknya yang Indikator Kunci
dihubungkan dengan
masalah kontekstual 3.4.2 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis
lurus) untuk dapat menentukan gradien suatu
persamaan garis lurus jika diketahui dua titik yang
dilaluinya dari permasalahan kontekstual.
8
garis lurus sebagai persamaan garis lurus
Indikator Pendukung
Indikator Kunci
3.4.7 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) untuk dapat menentukan
gradien suatu persamaan garis lurus jika diketahui dua titik yang dilaluinya dari
permasalahan kontekstual.
3.4.8 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) untuk dapat menentukan
persamaan garis lurus jika diketahui gradien dan suatu titik pada garis tersebut.
3.4.9 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) untuk dapat menentukan
persamaan garis lurus jika diketahui dua titik pada garis tersebut.
3.4.10 Menginterpretasikan grafik fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) dari
permasalahan kontekstual untuk menemukan penyelesaiannya
4.4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear sebagai
persamaan garis lurus.
4.4.4 Menyelesaikan permasalahan kontekstual yang bertipe soal HOTS yang berkaitan dengan
fungsi linear sebagai persamaan garis lurus
9
4. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah discovery learning
5. Pengembangan Desain Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang
dilakukan sesuai dengan sintak discovery learning.
6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 5 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi
RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian.
10
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran DL
berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk
mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang
sesuai sintak DL mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran DL meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge setelah membaca, meringkas, dan
mendiskusikan LKPD.
3. Pemahaman peserta didik tentang menganalisis kemiringan suatu objek sudah tepat
4. Penerapan model pembelajaran DL meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Hal ini
dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas
dalam pembelajaran.
5. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas
cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan
tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang
disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang
selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi
yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
6. Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan
menerapkan DL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang menganalisis gradien
benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan
siswa untuk berpikir kritis.
7. Penerapan model pembelajaran DL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah (problem solving). DL yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan tayangan gambar
berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan penemuan dalam
pembelajaran.
8. Sebelum menerapkan DL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku
siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan
11
kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya
pada teks tulis dari buku teks.
9. Dengan menerapkan DL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari tayangan gambar
serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah belum terbiasanya siswa belajar degan modell DL. Dengan
tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah, siswa
pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru
melalui ceramah.
12
Bab IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran persamaan garis lurus dalam menganalisis gradien dengan modell pembelajaran DL
layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan
masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat,
pembelajaran tematik dengan model pembelajaran DL yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran discovery
learning (DL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru serta
jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran yang
kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan
membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak
terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai
materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan
prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka
menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
13
LAMPIRAN
Lampiran 2 : RPP
Lampiran 4 : LKPD
14
Lampiran 1: Foto-foto Kegiatan
15
Lampiran 2. RPP
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
1
3.5 Menganalisis fungsi Indikator Pendukung
linear (sebagai
3.4.11 Menggambar grafik persamaan garis lurus sebagai fungsi
persamaan garis lurus)
linear
dan
menginterpretasikan Indikator Kunci
grafiknya yang
3.4.12 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus)
dihubungkan dengan untuk dapat menentukan gradien suatu persamaan garis
lurus jika diketahui dua titik yang dilaluinya dari
16
masalah kontekstual permasalahan kontekstual.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui metode Discovery Learning dengan kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif peserta didik dapat :
1. Menganalisis koordinat kartesius dari dua titik yang dilalui garis dengan benar.
2. Menganalisis gradien/ kemiringan garis dengan benar.
3. Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan kemiringan garis dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Definisi gradien/ kemiringan garis melalui gambar garis pada koordinat kartesius
2. Menentukan gradien/ kemiringan garis melalui gambar garis pada koordinat kartesius
3. Arah kemiringan garis untuk menentukan nilai positif dan negatif suatu gradien.
E. Metode Pembelajaran
1) Model : Discovery Learning
2) Pendekatan : Scientific Learning
3) Metode : Diskusi dan penugasan
F. Media Pembelajaran
1) Media LCD projector
2) Laptop
3) Bahan Tayang
4) LKPD
G. Sumber Belajar
1. Rahman As’ari, Abdur dkk. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Edisi Revisi 2017. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (Hlm 256)
2. Rahman As’ari, Abdur dkk. Buku Guru Mata Pelajaran Matematika. Edisi Revisi 2017. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Adinawan, M.Cholik. Matematika Untuk SMP/MTS Kelas VIII Semester 2 Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta:
Erlangga.
4. http://www.atsunday.com/2013/06/cara- mudah-mengukur-kemiringan-atap.html
17
5. Bahan ajar.
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan Pendahuluan :
(persiapan/orientasi)
Orientasi
Motivasi Motivasi
18
power point berupa atap rumah yang memiliki kemiringan.
- Peserta didik mengamati dan mendiskusikan permasalahan
kemiringan atap rumah
Permasalahan:
19
- Peserta didik mendapat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
1 yang akan diselesaikan secara berkolaboratif.
Fase II Problem statement (identifikasi masalah)
20
Penutup - Peserta didik mengerjakan tes formatif mengenai gradien
(kemiringan garis lurus).
- Guru bersama peserta didik mengoreksi hasil penyelesaian tes
formatif.
- Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dicapai
peserta didik.
- Mengagendakan tugas terstruktur di buku paket halaman 161
- Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.
- Guru menginformasikan ruang lingkup materi untuk
pertemuaan berikutnya yaitu persamaan garis lurus.
- Guru menutup pembelajaran dan memberi salam.
21
2) Kemiringan garis terdapat dalam kehidupan sehari-hari adalah kemiringan ata rumah
3) Gradien disimbolkan dengan
b. Konsep
1) Gradien adalah nilai kemiringan atau kecondongan suatu garis lurus
2) Garis yang condong dari kiri ke kanan memiliki nilai positif
3) Garis yang condong dari kanan ke kiri memiliki nilai negatif
c. Prinsip
Gradien adalah perbandingan antara jarak tegak dan jarak mendatar, misalkan terdapat garis AB dapat
dicari sebagai berikut :
d. Prosedur
1) Untuk menentukan jarak mendatar antara titik dan titik adalah .
2) Untuk menentukan jarak tegak antara titik dan titik adalah .
3) Untuk menentukan gradien garis yang diketahui oleh dua buah titik adalah:
Lampiran 4. LKPD
22
Kelompok : .......................................
Anggota : .......................................
.......................................
Kelas/Semester : VIII/1
Materi
Pokok Garis Lurus
Gradien
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus)
dan menginterpretasikan grafiknya yang dihubungkan dengan
masalah kontekstual.
Tujuan
Dengan menjawab pertanyaan di LKPD, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menganalisis koordinat kartesius dari dua titik yang dilalui garis dengan benar.
2. Menganalisis gradien/ kemiringan garis dengan benar.
3. Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan keiringan garis dengan benar.
Petunjuk
Jawablah semua pertanyaan berikut pada Lembar Jawab Kegiatan Peserta Didik
23
(LKPD) dengan cara berdiskusi, kerjakanlah dengan jujur dan bertanggung jawab.
(Alokasi Waktu: 15 menit)
KEGIATAN
1. Tentukan 2 titik sebarang pada bidang koordinat, beri nama kedua titik tersebut, misal
titik A dan titik B.
2. Hubungkanlah 2 titik tersebut, sehingga diperoleh suatu garis, namakan garis g.
24
3. Selisih absis dari dua titik tersebut adalah ...... - ..... = .....
6. Tentukan 2 titik yang lain pada g, namakan titik C dan D.
Selisih absis dari dua titik tersebut adalah ...... - ..... = .....
Selisih ordinat dari dua titik tersebut adalah ......-....... = .......
Tulislah selisih ordinat dibagi selisih absis dari dua titik tersebut,
8. Berdasarkan hasil pada langkah 5, 6, dan 7, apa yang dapat kalian simpulkan?
............................................................................................................................
Nilai hasil perbandingan ini merupakan ukuran kemiringan dari garis tersebut
9. Jika hasil langkah 5,6, dan 7 dinamakan gradien, coba jelaskan apa yang dimaksud
dengan gradien?
.............................................................................................................................
10. Berdasarkan kegiatan di atas, jelaskan bagaimana cara mencari gradien dari
garis lurus yang melalui dua titik P dan Q
SIMPULAN
1. Gradien adalah .............................................................................
.............................................................................................
2. Gradien dari garis lurus yang melalui dua titik P dan Q
25
Lampiran 5 Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan
Jumlah soal :2
1 2 3 4 5 6 7 8
masalah untuk
kontekstual. menentukan
kedudukan dua
garis tersebut.
26
27
Lampiran 6. Soal, Kunci dan pedoman penskoran
Nama : ……………………
Kelas : ……………………
1. Lintasan mobil mainan Andi dari titik A untuk sampai ke titik C diarahkan seperti gambar dibawah ini,
berapakah kemiringan garis yang tegak lurus dengan lintasan mobilan Andi yang tercepat….
B C
B.
C.
D.
28
2. Perhatikanlah gambar dibawah ini!
Dari gambar disamping terdapat titik A, B, C dan titik D. Jika dari empat
titik tersebut dibuat garis yang saling tegak lurus, dapatkah kalian menghubungkan
pasangan garis tersebut dengan menganalisis gradiennya?
kunci jawaban
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1 • Lintasan mobilan Andi yang tercepat dari titik asal A, adalah lintasan garis g. 1
• Menentukan gradien garis g dengan menganalisis posisi garis g
29
2
• Karena jika nilai gradien garis g gradien garis h = -1, maka garis g tegak lurus
dengan garis h. 1
30
Lembar
Kegiata
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.
n
A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:
Peserta
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!
Didik
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta sesuai rubrik berikut!
B. Kegiatan Praktik
80 nilai 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai
31