Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur kehadirat Allh SWT, atas selesainya Modul Ajar Mata
Pelajaran Matematika ini, Modul Ajar ini disusun sebagai modul utama peserta didik dalam proses
KBM di sekolah ataupun Daring. Modul Ajar ini disusun berdasarkan Hasil Analisis dan Blending
antara kurikulum SMK PK. Modul Ajar ini dibuat dengan menggunakan Bahasa yang mudah dicerna
oleh siswa tetapi tidak menghilangkan substansi dan ke ilmiahan dari sebuah Modul Ajar.

Mata Pelajaran Matematika merupakan rumpun mata pelajaran dari kelompok B. Modul Ajar
ini disusun untuk memenuhi kebutuhan Peserta didik SMKS NU Tasikmalaya akan media belajar
yang refresentatif dan sesuai dengan kurikulum di Industri.

Dalam modul ini disajikan materi pembelajaran matematika secara sederhana, efektif, dan
mudah dimengerti yang disertai contoh dalam kehidupan. Modul ini juga dilengkapi contoh soal dan
tugas-tugas. Sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran Matematika, diharapkan siswa dapat
memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan mengaplikasikannya untuk
memecahkan masalah.

Terima kasih tidak terhingga kepada orang-orang yang tidak dapat di sebutkan satu-satu, yang
paling utama adalah :
1. Kepada Alloh SWT, karena dengan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan bahan ajar ini
2. Kepada Kedua Orang tua, Mertua, suami, dan anak-anak yang selalu mendukung penulis
3. Kepala SMKS NU Tasikmalaya, Bapak Drs. Aceng Mubarok, M.Pd yang memberikan
kesempatan kepada guru-guru untuk menggunakan bahan ajar yang dibuatnya di SMKS NU
Tasikmalaya Kota Tasikmalaya.
4. Pengawas Pembina SMKS NU Tasikmalaya, H. Dedih Hermawan, S.Pd., M.Si, sebagai
pembimbing utama yang selalu memberikan pengetahuan dan pengalaman nya dalam
penyusunan bahan ajar.
5. Widiaswara PPPPTK BMTI bandung, Bapak Drs. Abigain Pakpahan, M.Pd, yang dengan
sigap sedia selalu menyempatkan datang ke Sekolah SMKS NU Tasikmalaya jika sedang
berada di Kota Tasikmalaya dan dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan
modul ajar ini
6. Guru-guru SMKS NU Tasikmalaya yang selalu kompak dalam proses pembuatan modul ajar.
7. Dan semua siswa SMKS NU Tasikmalaya yang akan menggunakan bahan ajar ini, terima
kasih semuanya

Akhirnya, tegur sapa, saran, dan kritik dari kalangan akademisi dan pengguna bahan ajar ini
sangat penulis harapkan demi kemajuan di bidang Pendidikan

Tasikmalaya, Juli 2021


Penulis

RAHMI APRIANI, S.Pd.

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


Tujuan dan Karakteristik Mata Pelajaran

Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1. Memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah matematis (pemahaman matematis).
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika (penalaran
dan pembuktian matematis).
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi yang diperoleh (pemecahan masalah
matematis).
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model matematis
(komunikasi dan representasi matematis).
5. Mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan
kehidupan (koneksi matematis).
6. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri,
tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah (disposisi matematis).

Karakteristik Mata Pelajaran Matematika diantaranya :


1. Mata Pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten yang terkait
dengan pandangan bahwa matematika sebagai materi pembelajaran (subjek matter) yang harus
dipahami peserta didik, meliputi :
a. Bilangan
b. Aljabar
c. Pengukuran
d. Geometri
e. Analisis Data dan Peluang
2. Selain elemen konten, matematika juga diorganisasikan dalam lingkup elemen kecakapan yang
terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan
merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa aktivitas mental yang membentuk alur
berpikir dan alur pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan-kecakapan berikut:

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


a. Pemahaman matematis; terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap materi
pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat
formal-universal, dengan cara mengingat, menjelaskan, dan menerapkannya secara rutin
dalam kasus sederhana.

b. Penalaran dan Pembuktian Matematis; Penalaran terkait erat dengan pembentukan alur
berpikir dalam mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa
fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi dengan cara menggunakan pola hubungan untuk
menganalisis situasi dan menyusun konjektur, sedangkan pembuktian matematis terkait erat
dengan pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta,
konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal dengan cara membuktikan
kebenaran suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu.

c. Pemecahan Masalah Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur berpikir dalam
mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika dan pembentukan alur
pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi,
dan relasi yang bersifat formal-universal, dengan cara menggunakan berbagai strategi yang
efektif untuk menerapkan materi pembelajaran matematika dalam menyelesaikan masalah
matematis atau masalah sehari-hari.

d. Komunikasi dan Representasi Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman
terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
yang bersifat formal-universal dengan cara mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,
diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu
situasi kedalam simbol atau model matematis.

e. Koneksi Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap materi
pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat
formal-universal dengan cara mengaitkan antarmateri pembelajaran matematika pada suatu
bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan.

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


Cara Menggunakan Modul Ajar

1. Modul ajar ini dirancang untuk membantu guru pengajar kelas 10 SMK (Fase E) yang berada di

sekolah pusat keunggulan untuk melaksanakan kegiatan di mata pelajaran Matematika

2. Di dalam modul ajar ini ada beberapa aktivitas yang saling berkaitan, dengan beberapa formatif

asesmen sebagai diagnostik asesmendan asesmen sumatif sebagai ujung dari proses pembelajaran.

Disarankan agar modul ajar ini dilakukan pada semester 1, sesuai dari urutan di alur tujuan

pembelajaran.

3. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan modul ajar ini adalah 3 kali tatap muka dengan

durasi kurang lebih 16 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru

mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi dan

refleksi peserta didik. Selain itu peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir, melakukan

aktivitas refleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas tersebut dengan baik.

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


1. Informasi Umum

Nama Penyusun : RAHMI APRIANI, S.Pd.


Institusi : SMKS NU TASIKMALAYA
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas : X (sepuluh)
Elemen : Bilangan
Alokasi Waktu : 16 JP

2. Tujuan Pembelajaran

Deskripsi Meliputi pemahaman peserta didik mengenai barisan


dan deret (aritmetika dan geometri)
Fase Capaian Siswa mampu menggunakan barisan dan deret
(aritmetika dan geometri)
Model Pembelajaran Discovery Learning
Moda Pembelajaran Daring dan Luring
Metode Pembelajaran Eksplorasi mandiri, Diskusi kelompok, presentasi,
Tugas individu
Bentuk Penilaian Asesmen non kognitif dan kognitif
Sumber Belajar Buku Matematika Kelas X
Kata Kunci - Barisan Aritmatika dan Geometri
- Deret Aritmetika dan Geometri
Pengetahuan dan/ atau Ilmu hitung dasar
keterampilan atau kompetensi apa
yang perlu dimiliki siswa sebelum
mempelajari topic ini

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


Alur Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran, Peserta didik mampu :
➢ Mengkategorikan suatu pola bilangan sebagai barisan
aritmetika atau barisan geometri
➢ Mengkontruksi rumus dari suatu bilangan aritmetika
➢ Mengkontruksi rumus dari suatu bilangan geometri
➢ Menyelesaikan permasalahan matematika yang berkaitan
dengan barisan aritmetika dan geometri
➢ Menuliskan permasalahan kehidupan nyata ke dalam pola
barisan aritmetika dan barisan geometri, serta menentukan
penyelesaiannya
➢ Menjelaskan deret aritmetika dengan mengaitkan
pemahamannya terhadap barisan aritmetika dan mampu
menjelaskan deret geometri dengan mengaitkan
pemahamannya terhadap barisan geometri
➢ Mengkonstruksi rumus deret aritmetika
➢ Mengkonstruksi rumus deret geometri
➢ Menyelesaikan persoalan matematika yang berkaitan
dengan deret aritmetika dan deret geometri
➢ Menuliskan permasalahan di kehidupan nyata ke dalam
bentuk deret aritmetika dan geometri, dan menentukan
penyelesaiannya

3. Profil Pelajar Pancasila

Kegiatan Profile Pelajar Pancasila Praktik Inti


Diskusi Mandiri Mengemukakan ide pada saat diskusi.
Bertanggung jawab selama proses belajar.
Diskusi Kreatif Membuat presentasi dari hasil diskusi yang
orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak
Diskusi Bernalar Kritis a. Mencari Informasi yang dapat diperoleh dari
internet
b. Dapat memilih referensi informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan dan dari sumber-
sumber informasi yang terpercaya.
c. Dapat secara bersama kelompok menganlisa
dan mengambil keputusan.
Diskusi Gotong Royong Siswa bersama kelompok secara sukarela
melakukan kegiatan penyelesaian tugas dapat
dikerjakan dan berjalan lancar, mudah dan ringan.
Masing-masing siswa dapat dengan mudah
berkolaborasi, saling peduli dan berbagi.

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


4. Sarana Prasarana

Sarana prasarana - Laptop


- Handphone
- GoogleMeet
- Google Classroom
Alat dan Bahan LCD, Internet
Bahan Pembelajaran Modul

Prakiraan Biaya Biaya yang dibutuhkan untuk menerapkan unit


pembelajaran ini dikelas, termasuk biaya yang perlu
dikeluarkan sebagai berikut :

Nama Alat dan bahan Jumlah Biaya


Kertas Karton 74 Exp 148.000
Pencil 6 Pack 120.000
Penghapus 3 Pack 75.000
HVS 74 Exp 74.000
Jumlah Biaya Total 417.000

Untuk pembiayaan Komputer dan Printer serta kamera dapat menggunakan fasilitas yang
dimiliki sekolah dan untuk gadget, dan alat lain dapat menggunakan alat yang dimiliki peserta didik.

5. Target Siswa & Jumlah Siswa

Semua siswa dalam kelas, tanpa perbedaan kemampuan akademis dan tanpa perbedaan
tipikal siswa.
Sebanyak 74 siswa kelas X PPL dan GIM

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


Kegiatan Pembelajaran ke-1 dan ke-2

Kegiatan Waktu Kegiatan yang dilaksanakan (Sintak Model Pembelajaran)

Kegiatan 15 Menit 1. Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa bersama


Pendahuluan 2. Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa
3. Guru melakukan presensi siswa
4. Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran
5. Guru dan siswa berdiskusi melalui pertanyaan pemantik :
a. Apakah kalian sudah menguasai ilmu hitung dasar?
b. Apakah kalian pernah berfikir apa sih manfaat
mempelajari barisan dan deret aritmatika?
Kegiatan Inti 50 Menit 1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan
diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh
siswa
3. Secara berkelompok siswa mengamati penjelasan mengenai
Barisan aritmatika dan geometri pada modul
4. Siswa berdiskusi menggali informasi dari sumber belajar
untuk mengetahui barisan aritmatika dan geometri
5. Siswa berdiskusi untuk menyelesaikan soal barisan
aritmatika dan geometri pada Aktivitas siswa dan LKPD 1
Kegiatan penutup 25 Menit 1. Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini
2. Guru memberikan asesemen untuk mengetahui pemahaman
siswa dalam mempelajari materi pelajaran
3. Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi
kepada siswa dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban
siswa, diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup

Assesment 1. Diagnostik non kognitif: berupa pertanyaan secara lisan


seperti menanyakan kondisi kesehatan siswa, menanyakan
kesiapan siswa menerima pelajaran, memberi pertanyaan
pemantik sebagai kompetensi awal pembelajaran
2. Tes formatif pada Aktivitas Siswa dan LKPD
3. Observasi : Penilaian sikap (pada saat diskusi kelompok)
untuk menilai kemandirian dan gotong royong

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


A. Pertanyaan Pemantik

Apakah kalian sudah menguasai ilmu hitung dasar??


Apa kalian pernah berpikir apa sih manfaat mempelajari
barisan aritmatika dan geometri??
Sudah pasti ada manfaat nya untuk pekerjaan kamu di masa depan.
Penasaran? Yukk baca penjelasan dibawah ini !

B. Materi Utama

BARISAN ARITMETIKA DAN BARISAN GEOMETRI


Barisan Aritmetika adalah baris yang nilai setiap
sukunya didapatkan dari suku sebelumnya
melalui penjumlahan atau pengurangan dengan
suatu bilangan. Selisih atau beda antara nilai
suku-suku yang berdekatan selalu sama
dilambangkan dengan b. Nilai suku pertama
dilambangkan dengan a.

Untuk mengetahui nilai suku ke-n dari suatu barisan aritmetika dapat dihitung
dengan rumus berikut :

𝑼𝒏 = 𝒂 + ሺ𝒏 − 𝟏ሻ𝒃

Keterangan : 𝑈𝑛 = suku ke-n


a = suku pertama
b = beda
n = banyaknya suku

Contoh-contoh barisan aritmetika :

Nah, kita bisa lihat dalam bentuk barisan di atas, selisih antara suku ke-1 dan suku ke-2
dan seterusnya sama (baris ke-1 bedanya = 3, dan baris ke-2 bedanya = –4, maka bisa
disebut barisan aritmetika ya!
SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.
Oh iya, untuk cara menghitung beda dari barisan dan deret aritmatika bisa kita gunakan
rumus ini yaa : 𝒃 = 𝑼𝟐 − 𝑼𝟏

Sekarang kita lihat contoh soalnya !


Misalnya terdapat bilangan 1, 3, 5, 7, 9, 11, ……
Kita diminta untuk mencari suku ke-7 atau 𝑈7 dengan menggunakan rumus diatas, hal
pertama yang harus kita tentukan adalah kita harus menentukan 𝒂 = suku pertama dan
b = beda atau selisih suku pertama dengan suku ke dua, suku ke dua dengan suku
ke tiga, dan seterusnya. Oke langsung kita kerjakan aja yaa!
Diketahui : 𝑎 = 1 dan b = 3 – 1 = 2
Ditanyakan : 𝑈7 ???
Penyelesaian : *kita masukan ke rumus langsung ya !
Langkah 1 (kita tulis terlebih dahulu rumus nya) ⇔ 𝑼𝒏 = 𝒂 + ሺ𝒏 − 𝟏ሻ𝒃
Langkah 2 (kita substitusikan nilai a, b dan n) ⇔ 𝑼𝟕 = 𝟏 + ሺ𝟕 − 𝟏ሻ𝟐

Langkah 3 (kita operasikan) ⇔ 𝑼𝟕 = 𝟏 + ሺ𝟔ሻ𝟐

Langkah 4 (operasikan) ⇔ 𝑼𝟕 = 𝟏 + 𝟏𝟐
⇔ 𝑼𝟕 = 𝟏𝟑

∴ Nilai suku ke-7 atau u7 = 13

Kita coba buktikan tanpa menggunakan rumus :


u1 u2 u3 u4 u5 u6 u7 dst
1 3 5 7 9 11 13 …

+2 +2 +2 +2 +2 +2

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


CONTOH SOAL 1 :
1. Dari barisan aritmatika 7, 5, 3, 1, ….. , berikut tentukan suku ke-40 !
Penyelesaian :
Diketahui : a = 7
b=5–7=–2
Ditanyakan : suku ke-40 atau 𝑈40
Jawab :
↔ 𝑈𝑛 = 𝑎 + ሺ𝑛 − 1ሻ𝑏
↔ 𝑈40 = 7 + ሺ40 − 1ሻ − 2

↔ 𝑈40 = 7 + ሺ39ሻ − 2
hasil dari perkalian
↔ 𝑈40 = 7 + ሺ−78ሻ
↔ 𝑈40 = −71
∴ Suku ke-40 (u40) dari barisan aritmatika tersebut adalah – 71.

2. Diketahui suku ke-2 dan suku ke-10 dari barisan aritmatika berturut-turut adalah 5
dan –51. Tentukan suku pertama (a), beda (b), dan suku ke-15 (U15) dari barisan
tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : U2 = 5 dan U10 = –51
Ditanyakan : Suku pertama (a), beda (b), dan suku ke-15 (U15) !
Jawab :
Un = a + (n – 1) b
5 = a + (2 – 1) b kita ubah U2 = 5 dan n = 2

5 = a + 1b … (i)

–51 = a + (10 – 1) b kita ubah U10 = –51 dan n = 10

–51 = a + 9b … (ii)

Kita eliminasi a dari persamaan ke (i) dan ke (ii)


5 = a + 1b
–51 = a + 9b _
56 = –8b
56
b= −8
b = –7
kita substitusikan beda (b) = –7 ke persamaan ke (i)
5 = a + 1b
5 = a + 1(–7)
5 = a + (–7)

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


a=5+7
a = 12 .

Kita substitusikan a = 12 dan b = –7 ke suku ke-15 (U15) :


Un = a + (n – 1) b
U15 = 12 + (15 – 1) (–7)
= 12 + 14 . (–7)
= 12 + (–98)
U15 = –86

Jadi, nilai suku pertama (a) = 12 , beda (b) = –7, dan suku ke-15 (U15) = –86 .

Selain barisan aritmatika, disini kita juga akan mempelajari barisan geometri.

Barisan Geometri adalah baris yang nilai setiap sukunya didapatkan dari suku
sebelumnya melalui perkalian dengan suatu bilangan.

Perbandingan atau rasio antara nilai suku-suku yang berdekatan selalu sama, yaitu r.
Nilai suku pertama dilambangkan dengan a.

Perhatikan contoh barisan geometri berikut !

Dari barisan di atas, dapat kita lihat untuk suku pertama (u1 / a) = 2, sedangkan rasio
(r) = 3

Dari barisan di samping, dapat kita lihat


untuk suku pertama (u1 / a) = 81,
1
sedangkan rasio (r) = 3

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


Untuk mengetahui nilai suku ke-n dari suatu barisan geometri dapat dihitung dengan rumus
berikut ini :
𝑼𝒏 = 𝒂𝒓𝒏−𝟏

Keterangan : U1 = suku ke-n Berbeda dengan barisan aritmatika,


a = suku pertama selisih antar suku barisan disebut
r = rasio rasio
n = banyaknya suku

𝑐 𝑏
Misalnya barisan geometri tersebut adalah a, b, dan c, maka = = konstan. Kemudian
𝑏 𝑎
dari situ kita akan mendapatkan hasil bagi suku yang berdekatan dan itu
disebut rasio barisan geometri, bisa dilambangkan dengan “r”.
Cara untuk mencari Rasio dalam barisan geometri adalah dengan menggunakan rumus berikut ini
𝑼𝟐
𝒓=
𝑼𝟏

Kita dapat mencari suku tengah untuk sebuah barisan geometri yang memilliki n suku
ganjil (banyaknya suku harus ganjil) dimana diketahui suku pertama dan rasio, maka
digunakan rumus berikut : 𝑼𝒕 = √𝒂. 𝒓𝒏
Dengan ketentuan : Ut = adalah suku tengah
a = suku pertama
r = rasio
n = banyaknya suku
Supaya tidak bingung menggunakan rumus, langsung saja kita pahami ke contoh soal berikut
yaaa!!!
CONTOH SOAL!
1. Berikut ini adalah barisan bilangan geometri : 2, 8, 32, …
Tentukan : a. suku pertama dan rasionya,
b. rumus suku ke-n, dan
c. U5
Penyelesaian :
32 8
a. Suku pertama (a) = 2 dan rasio (r) = 8
atau 2
=4

b. Rumus suku ke-n :


Un = a . r n – 1
Un = 2 . 4 n – 1
Un = 2 . (22)n – 1
Un = 21 . 22n – 2
Un = 21 + 2n – 2
Un = 22n –1

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


c. Suku ke-5 (U5) = 22(5) – 1 dari rumus yang kita dapat diatas Un = 22n – 1
= 210 – 1
= 29
U5 = 512
Jadi, nilai suku ke-5 dari barisan geometri di atas adalah 512
2. Diketahui suku ke-5 dari barisan geometri adalah 243, hasil bagi suku ke-9 dengan
suku ke-6 adalah 27. Suku ke-2 dari barisan tersebut adalah …
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑼𝟓 = 𝟐𝟒𝟑
𝑈9
= 27
𝑈6

Ditanyakan : 𝑼𝟐 ?
Jawab :
➢ Sebelum kita mencari nilai 𝑈2 , kita akan mencari nilai a dan r terlebih dahulu yaa!
Kita mengingat kembali rumus dari barisan geometri yaitu :
𝑼𝒏 = 𝒂𝒓𝒏−𝟏 maka ;
𝑎.𝑟 𝟖
𝑎.𝑟 𝟓
= 27

r8-5 = 27
r3 = 27
3
r = √27
r =3

➢ Substitusikan nilai r ke persamaan 𝑼𝟓 = 243


𝑈5 = 243

𝑎 . 𝑟 𝑛−1 = 243
𝑎 . 35−1 = 243
𝑎 . 34 = 243
𝑎 . 81 = 243
243
𝑎 = 81

𝒂 =𝟑

➢ Sehingga 𝑼𝟐
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
𝑼𝟐 = 𝟑. 𝟑𝟐−𝟏 kita substitusikan a = 3; r = 3; dan n = 2

𝑼𝟐 = 𝟑. 𝟑𝟏
𝑼𝟐 = 𝟗
Jadi, suku ke-2 barisan tersebut adalah 9

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


AKTIVITAS SISWA 1
1. Apa perbedaan barisan aritmatika dan barisan geometri ?
2. Tentukan suku pertama (U1/ a) , beda (untuk barisan aritmatika)/ rasio (untuk barisan
geometri), dan suku ke-10 dari barisan arimatika dan geometri berikut :
a. Barisan aritmatika : 2, 5, 8, 11, …
2 2 2
b. Barisan geometri : 2, 3 , 9 , 27 , …

3. Diketahui suku pertama (a) barisan aritmatika sama dengan 40 dan bedanya adalah
–5, maka suku ke-10 barisan tersebut adalah ….
4. Suku pertama dan kelima barisan geometri berturut-turut 5 dan 80. Suku ke-9 barisan
tersebut adalah ….

Contoh soal :
1. Dalam suatu gedung pertunjukkan disusun kursi dengan baris paling depan terdiri
dari 12 kursi, baris kedua berisi 14 kursi, baris ketiga berisi 16 kursi, dan seterusnya.
Banyaknya kursi pada baris ke-20 adalah …
Penyelesaian :
Diketahui : a = 12
b = 14 – 12 = 12
Ditanyakan : suku ke-20 atau 𝑈20
Jawab :
↔ 𝑈𝑛 = 𝑎 + ሺ𝑛 − 1ሻ𝑏

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


↔ 𝑈20 = 12 + ሺ20 − 1ሻ2

↔ 𝑈20 = 12 + ሺ19ሻ2

↔ 𝑈20 = 12 + 38
↔ 𝑼𝟐𝟎 = 𝟓𝟎
∴ Suku ke-40 dari barisan aritmatika tersebut adalah 50.

2. Selembar kertas dipotong menjadi dua bagian. Setiap bagian dipotong menjadi dua
dan seterusnya. Jumlah potongan kertas setelah potongan kelima sama dengan …
Penyelesaian :
Diketahui : a = 1 dan r = 2
Ditanyakan : suku ke-5 atau 𝑼𝟓
Jawab :
❖ Kita gunakan rumus barisan geometri yaaa !
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
Kita substitusikan nilai yang sudah ada yaa
» 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
» 𝑈5 = 1.25−1
» 𝑈5 = 1.24
» 𝑈5 = 1.16
» 𝑼𝟓 = 𝟏𝟔
∴ Jadi, jumlah potongan kertas setelah potongan kelima adalah 16

Kita coba kerjain


LKPD 1 yu?!

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


Lembar Kerja Peserta Didik 1 (LKPD)

PERTEMUAN 1 – 2
Petunjuk kerja
✓ Berdoalah terlebih dahulu sebelum beraktivitas.
✓ Gunakan sumber bacaan seperti buku, modul atau tulisan website blog untuk mendukung
pengamatan anda.
✓ Diskusikan hasil pengamatan dan pendapat anda dengan teman

Berilah tanda (✓) untuk jawaban yang benar !


1. Suku ke-15 dari barisan aritmatika 2, 5, 8, 11, 14, ….. adalah ….
a. 41
b. 44
c. 45
d. 47
e. 49
2. Suku ke-50 dari barisan aritmatika 20, 17, 14, 11, 8, ….. adalah ….
a. – 167
b. – 127
c. 127
d. 167
e. 150
3. Diketahui sebuah barisan geometri 3, 6, 12, ....... maka suku ke tujuh dari barisan geometri
tersebut adalah ......
a. 192
b. 190
c. 128
d. 64
e. 49

Untuk soal nomor 4 dan 5 isi soal dengan caranya (liat di contoh soal sebelumnya!)
4. Dalam gedung pertunjukkan disusun kursi dengan baris paling depan terdiri 14 buah, baris
kedua berisi 16 buah, baris ketiga 18 buah dan seterusnya selalu bertambah 2. Banyaknya
kursi pada baris ke-20 adalah ...
5. Pertumbuhan bakteri mengikuti pola barisan geometri. Setiap satu detik bakteri berkembang
biak menjadi 2 kali lipat dari jumlah bakteri sebelumnya. Jika pada saat permulaan terdapat 5
bakteri, maka jumlah bakteri berkembang menjadi 320 bakteri setelah ....

Nilai Nama & Paraf Peserta Didik Paraf Guru

(…………………………….) Rahmi Apriani, S.Pd.


Tulis nama dan paraf

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


Kegiatan Pembelajaran ke-3 dan ke-4

Kegiatan Waktu Kegiatan yang dilaksanakan (sintak Model Pembelajaran)

Kegiatan 20 menit 1. Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama


Pendahuluan 2. Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa
3. Guru melakukan presensi siswa
4. Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran
5. Guru dan siswa berdiskusi melalui pertanyaan pemantik :
a. Apakah kalian sudah memahami barisan aritmatika dan
geometri?
b. Apa bedanya barisan dan deret ?
Kegiatan Inti 180 menit 1. Guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok yang
terdiri dari 4 atau 5 orang
2. Secara berkelompok siswa mengamati masalah yang
diberikan pada modul
3. Siswa berdiskusi menggali informasi mengenai penyelesaian
masalah dari sumber belajar
4. Siswa berdiskusi mengidentifikasi deret aritmatika dan
geometri untuk menyelesaikan masalah pada LKPD 2

Kegiatan penutup 40 menit 1. Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini
2. Guru memberikan asesemen untuk mengetahui pemahaman
siswa dalam mempelajari materi pelajaran
3. Guru memberikan kesempatan siswa untuk mengisi refleksi
4. Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi
kepada siswa dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban
siswa, diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup
Assesment 1. Diagnostik non kognitif: berupa pertanyaan secara lisan
seperti menanyakan kondisi kesehatan siswa, menanyakan
kesiapan siswa menerima pelajaran, memberi pertanyaan
pemantik sebagai kompetensi awal pembelajaran
2. Tes Formatif pada Aktivitas Siswa dan LKPD 2
3. Observasi : Penilaian sikap (pada saat diskusi kelompok)
untuk menilai kemandirian dan gotong royong

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


A. Pertanyaan Pemantik

APAKAH KALIAN SUDAH MEMAHAMI BARISAN ARITMATIKA


DAN GEOMETRI ?
APA BEDANYA BARISAN DENGAN DERET ?

B. Materi Utama
DERET ARITMATIKA DAN DERET GEOMETRI

Penjumlahan dari suku-suku pertama sampai suku ke-n dari barisan aritmatika dapat
dihitung dengan rumus dibawah ini yaa :
𝒏
𝑺𝒏 = ሺ𝟐𝒂 + ሺ𝒏 − 𝟏ሻ𝒃ሻ
𝟐
Keterangan : Sn = jumlah n suku pertama
a = suku pertama
b = beda
n = banyaknya suku

CONTOH SOAL 1:

1. Tentukan jumlah 20 suku pertama dari deret aritmetika berikut ini adalah …..
a. 1 + 3 + 5 + 7 + ……
b. 36 + 34 + 32 + 30 + …..
Penyelesaian :
a. Diketahui : 𝒂 = 1 dan b = 3 – 1 = 2
Ditanyakan : jumlah 20 suku pertama atau 𝑺𝟐𝟎

Jawab :
𝑛
↔ 𝑆𝑛 = 2 ሺ2𝑎 + ሺ𝑛 − 1ሻ𝑏ሻ

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


20
↔ 𝑆20 = 2
ሺ2.1 + ሺ20 − 1ሻ2ሻ

↔ 𝑆20 = 10ሺ2 + ሺ19ሻ2ሻ


↔ 𝑆20 = 10ሺ2 + 38ሻ
↔ 𝑆20 = 10ሺ40ሻ
↔ 𝑺𝟐𝟎 = 𝟒𝟎𝟎
∴ Jumlah 20 suku pertama dari deret aritmatika adalah 400.

b. Diketahui : 𝑎 = 36 dan b = 34 – 36 = – 2
Ditanyakan : jumlah 20 suku pertama atau 𝑺𝟐𝟎
Jawab :
𝑛
↔ 𝑆𝑛 = 2 ሺ2𝑎 + ሺ𝑛 − 1ሻ𝑏ሻ
20
↔ 𝑆20 = ሺ2.36 + ሺ20 − 1ሻ. ሺ−2ሻሻ
2

↔ 𝑆20 = 10 . ሺ72 + ሺ19ሻ. ሺ−2ሻሻ

↔ 𝑆20 = 10 . (72 + ሺ−38ሻ)

↔ 𝑆20 = 10 . ሺ34ሻ
↔ 𝑺𝟐𝟎 = 𝟑𝟒𝟎
∴ Jumlah 20 suku pertama dari deret aritmatika adalah 340.

Setelah memahami deret aritmatika, sekarang kita sama-sama cari tahu tentang
deret geometri oke ;) ?!

Sama halnya dengan deret


aritmatika, deret geometri
juga adalah jumlah suku-
suku dari barisan geometri !

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


Jika 𝑎, 𝑎𝑟, 𝑎𝑟 2 , … … … . . , 𝑎𝑟 𝑛−1 adalah barisan geometri, maka 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛−1
disebut deret geometri.
Penjumlahan dari suku-suku pertama sampai suku ke-n barisan geometri dapat dihitung dengan
rumus berikut :

𝒂ሺ𝒓𝒏 −𝟏ሻ
𝑺𝒏 = 𝒓−𝟏
(Rumus ini biasa digunakan bila r lebih
besar dari 1 atau 𝒓 > 𝟏)

Atau
𝒂ሺ𝟏−𝒓𝒏 ሻ
𝑺𝒏 = 𝟏−𝒓
(Rumus ini biasa digunakan bila r lebih
kecil dari 1 atau 𝒓 < 𝟏)

CONTOH SOAL 2:

1. Carilah jumlah tujuh suku pertama dari deret geometri berikut 4 + 12 + 36 + 108 +
.........
Penyelesaian :

𝑈 12
Diketahui : a = 4 dan rasio (r) = 𝑈2 = 4
=3
1

Ditanyakan : jumlah tujuh suku pertama atau 𝑺𝟕


Jawab :

❖ Kita lihat terlebih dahulu nilai r nya atau rasio nya, apabila nilai r > 1 maka kita
gunakan rumus yang pertama dari deret geometri
𝑎ሺ𝑟 𝑛 −1ሻ
𝑆𝑛 = 𝑟−1

4ሺ37 −1ሻ
» 𝑆7 = 3−1
4ሺ2.187−1ሻ
» 𝑆7 = 3−1
4ሺ2.186ሻ
» 𝑆7 = 2
8744
» 𝑆7 = 2
» 𝑆7 = 4.372
∴ Jumlah tujuh suku pertama dari deret geometri berikut adalah 4.372

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


CONTOH SOAL 3 :

1. Kamu ingin pergi ke sebuah pabrik sepeda motor. Pabrik sepeda motor selisih
kenaikan produksi yang pabrik keluarkan setiap bulannya tetap. Untuk bulan pertama
pabrik memproduksi sebanyak 100.000 unit motor kemudian bulan ke dua 110.000,
bulan ke tiga 120.000 dan begitu seterusnya. Lalu kamu ingin tahu, berapa banyak
motor yang diproduksi selama 2 tahun?

Penyelesaian :

Diketahui : a = 100.000
b = 10.000
Ditanyakan : banyaknya motor yang diproduksi selama 2 tahun

1 tahun = 12 bulan
2 tahun = 24 bulan
Jadi yang ditanyakan nya adalah 𝑺𝟐𝟒
Jawab :
𝑛
↔ 𝑆𝑛 = ሺ2𝑎 + ሺ𝑛 − 1ሻ𝑏ሻ
2
24
↔ 𝑆24 = 2
ሺ2 × 100.000 + ሺ24 − 1ሻ10.000ሻ

↔ 𝑆24 = 12ሺ200.000 + ሺ23ሻ10.000ሻ


↔ 𝑆24 = 12ሺ200.000 + 230.000ሻ
↔ 𝑆24 = 12ሺ430.000ሻ
↔ 𝑆24 = 5.160.000
∴ Banyak motor yang diproduksi selama 2 tahun adalah sebanyak 5.160.000 buah

2. Hasil produksi kerajinan seorang pengusaha setiap bulannya meningkat mengikuti


aturan barisan geometri. Produksi pada bulan pertama sebanyak 150 unit kerajinan
dan pada bulan keempat sebanyak 4.050 kerajinan. Hasil produksi selama 5 bulan
adalah ⋯ unit kerajinan.

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


Penyelesaian :
Diketahui : a = 150 dan 𝑈4 = 4.050
Ditanyakan : jumlah hasil produksi selama 5 bulan
Jawab :
❖ Kita cari terlebih dahulu nilai r dengan melakukan perbandingan antarsuku
sebagai berikut ;
𝑈4 4.050
=
𝑈1 150

𝑎.𝑟 4−1
𝑎
= 27
3
𝑟 = 27
3
𝑟 = √27
𝑟 =3
❖ Ternyata setelah dicari nilai r = 3 (lebih besar dari 1), maka kita substitusikan
nilai r ke dalam rumus deret geometri yang pertama :
𝒂ሺ𝒓𝒏 −𝟏ሻ
𝑺𝒏 = 𝒓−𝟏
150(35 −1)
» 𝑆5 = 3−1
150ሺ243−1ሻ
» 𝑆5 =
2
150 .242
» 𝑆5 =
2
36300
» 𝑆5 = 2

» 𝑆5 = 18.150
∴ Hasil produksi selama 5 bulan adalah 18.150 unit kerajinan.

AKTIVITAS SISWA 2

Selesaikan soal di bawah ini sesuai contoh di atas !

1. Diketahui deret aritmatika 1 + 6 + 11 + 16 + ….. tentukan jumlah 20 suku pertama


dari deret aritmatika berikut …

2. Hasil produksi baju seragam praktik yang dibuat oleh SMK NU Tasikmalaya pada
bulan pertama meghasilkan 80 setel. Setiap bulan berikutnya, hasil produksi
meningkat sebanyak 10 setel sehingga membentuk deret aritmatika. Banyak hasil
produksi selama 6 bulan pertama adalah …… setel

3. Jumlah deret geometri dari 2+ 6 + 18 + … + 4.374 adalah …

4. Seutas tali dibagi menjadi 5 bagian yang panjangnya membentuk barisan


geometri.
Jika tali yang paling pendek adalah 10 cm dan tali yang paling panjang adalah 160
cm, tentukan panjang tali semula !

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


Setelah memahami cara penyelesaian
deret geometri dari contoh soal, coba
kerjakan LKPD 2 dengan berkelompok !

Lembar Kerja Peserta Didik 2 (LKPD)

PERTEMUAN 3 – 4
Petunjuk kerja
✓ Berdoalah terlebih dahulu sebelum beraktivitas.
✓ Gunakan sumber bacaan seperti buku, modul atau tulisan website blog untuk
mendukung pengamatan anda.
✓ Diskusikan hasil pengamatan dan pendapat anda dengan teman

Berilah tanda (✓) untuk jawaban yang benar !

1. Diketahui deret aritmatika 17, 20, 23, 26, … Jumlah 30 suku pertama dari deret
tersebut adalah ……
a. 1.815
b. 2.520
c. 2.310
d. 2.550
e. 1.997

2. Jumlah 9 suku dari deret geometri 1 + 2 + 4 + 8 + 16 + ..... adalah .....


a. 255
b. 511
c. 512
d. 256
e. 510

3. Seorang pegawai kecil menerima gaji tahun pertama sebesar Rp3.000.000,00.


Setiap tahun gaji tersebut naik Rp500.000,00. Jumlah uang yang diterima pegawai
tersebut selama sepuluh tahun adalah ...

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


a. Rp. 7.500.000,00
b. Rp. 8.000.000,00
c. Rp. 52.500.000,00
d. Rp. 55.000.000,00
e. Rp. 2.500.000,00

Untuk soal nomor 4 dan 5 isi soal dengan caranya (liat di contoh soal
sebelumnya!)

4. Dalam ruang sidang terdapat 15 baris kursi, baris paling depan terdapat 23 kursi,
baris berikutnya 2 kursi lebih banyak dari baris di depannya. Jumlah kursi dalam
ruangan sidang tersebut adalah …..

5. Sebuah tali dipotong menjadi 6 bagian sehingga membentuk deret geometri. Jika
panjang potongan tali terpendek = 3 cm dan potongan tali terpanjang 96 cm,
panjang tali semula adalah.....

Nilai Nama & Paraf Peserta Didik Paraf Guru

(…………………………….) Rahmi Apriani, S.Pd.


Tulis nama dan paraf

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


REMEDIAL

Apabila ada siswa yang belum kompeten pada materi ini, maka siswa diminta
membuat sendiri 5 nomor soal kemudian diisi sesuai dengan contoh soal
yang ada pada materi di atas.

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


LAMPIRAN

Refleksi
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk penilaian
tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan mengekspresikan kesan konstruktif, pesan, harapan dan
kritik terhadap pembelajaran yang diterima.

Setelah mempelajari modul ini, bagaimana pemahaman kalian terhadap materi? Isilah penilaian diri ini
dengan sejujur-jujurnya dan sebenar- benarnya sesuai dengan perasaan kalian ketika mengerjakan
suplemen bahan materi ini! Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat
mewakili perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

1. Apa yang sudah kalian pelajari ?

2. Apa ada kendala pada kegiatan pembelajaran? Kalau ada, apa saja kendalanya?

3. Apa yang kalian kuasai dari materi ini ?

4. Apa yang belum kalian kuasasi dari materi ini ?

5. Apa upaya kalian menguasai materi yang belum kalian kuasai ?

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


ASSESMENT

1. Teknik dan Bentuk Penilaian

No Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian


1 Sikap Observasi Lembar Pengamatan
2 Pengetahuan Penugasan Aktivitas siswa dan LKPD 1 & 3
3 Keterampilan Penugasan Aktivitas siswa dan LKPD 2 & 4

2. Kriteria Penilaian
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan setelah diskusi berlangsung dan dinilai oleh teman sejawat.
Aspek pada penilaian sikap diambil dari Profil Pelajar Pancasila.
Aspek Penilaian

sesuai contoh atau hasil


Menjawab pertanyaan

sendiri (Berfikir kritis)


Kerjasama kelompok
Mengemukakan ide/

mempelajari materi
gagasan (mandiri)

(gotong royong)
Ketelitian dalam

(kreatif)
No Nama Peserta Didik Nilai
Akhir

Kelompok : ……..
1
2
3
4
5

Petunjuk penskoran :

3 : sering
2 : kadang-kadang
1 : tidak pernah

b. Nilai Pengetahuan
- Penugasan mandiri pada aktivitas siswa
- Penugasan Kelompok pada LKPD 1 & 3

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


c. Nilai Keterampilan
- Penugasan mandiri pada aktivitas siswa
- Penugasan Kelompok pada LKPD 2 & 4

ASSESMENT AKHIR

Nama Siswa :

Program Keahlian :

Kelas :

Capaian Pembelajaran :

Nilai
No Kegiatan Penialain Deskpripsi Kompetensi
Angka

1 Penilaian Sikap

2 Aktivitas Siswa 1

3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1

4 Aktivitas Siswa 2

5 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 2

Nilai Akhir

Tasikmalaya, __ , _____________, 20__

Peserta Didik Guru Mata Pelajaran

_________________________ RAHMI APRIANI, S.Pd.

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


GLOSARIUM

Barisan aritmatika merupakan barisan bilangan yang memiliki selisih


antara tiap suku berurutan selalu tetap (konstan)

Barisan geometri adalah barisan bilangan yang memiliki pola tetap,


yaitu pola perkalian atau pembagian

Deret aritmatika adalah barisan bilangan yang dibentuk dengan pola


menambah menggunakan bilangan tetap pada suku sebelumnya. Contoh
: 9+16+23+30+.....

Begitu juga deret geometri, sama dengan deret aritmatika, tapi


menggunakan barisan geometri. Contoh : 1 + 2 + 4 + 8 + …

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.


DAFTAR PUSTAKA

Kasmina., dan To’ali. 2008. “Matematika Program Keahlian Teknologi, Kesehatan, dan
Pertanian untuk SMK dan MAK Kelas XI”. Jakarta : Erlangga.

Kasmina., dan Kusna, Asmaatul. 2010. “Matematika SMK dan MAK Kelompok Teknologi,
Kesehatan, dan Pertanian”. Jakarta : Erlangga.

https://www.ajarhitung.com/2016/11/contoh-soal-dan-pembahasan-tentang_26.html

SMKS NU TASIKMALAYA Rahmi Apriani, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai