EKSPONEN
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya Modul Ajar Matematika ini.
Modul ini disusun sebagai dasar dan acuan dalam proses kegiatan belajar mengajar bagi guru maupun
peserta didik. Modul ini dibuat dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah-mudahan dapat
dicerna dengan baik oleh peserta didik tetapi tidak menghilangkan substansi dari sebuah modul ajar.
Modul ajar ini juga disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik di SMK Negeri 2 Kabupaten
Tangerang akan media belajar yang representatif.
Dalam modul ajar ini disajikan materi pelajaran matematika kelas X secara sederhana, dan
mudah dipahami yang disertai dengan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari. Dalam modul ajar
ini juga dilengkapi contoh soal serta pembahasan dan berbagai Latihan soal yang terlampir dalam
lembar kerja siswa (LKS). Sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran Matematika, diharapkan peserta
didik dapat memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan
mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah.
Terima Kasih Tidak Terhingga Kepada Allah SWT, karena dengan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan bahan ajar ini serta kepada orang-orang yang tidak dapat di sebutkan satu per satu,
yang paling utama adalah,
1. Kepada Kedua Orang tua, Mertua, istri, dan anak-anak yang selalu mendukung penulis.
2. Kepala SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang, Bapak Drs. Mahpudin M. Ardi, M.Pd yang
memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk menggunakan bahan ajar yang dibuatnya.
3. Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang, Bapak
Sutarman, M.Pd atas waktu, kesempatan dan dukungan yang diberikan.
4. Guru-Guru SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang yang selalu kompak dan semangat dalam
menyambut kurikulum merdeka.
5. Dan semua siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang yang akan menggunakan bahan ajar
ini, terima kasih semuanya
Akhirnya, tegur sapa, saran, dan kritik dari kalangan akademisi dan pengguna bahan ajar ini
sangat penulis harapkan demi kemajuan di bidang Pendidikan
1
TUJUAN DAN KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN
Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1. Memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah matematis (pemahaman matematis).
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika (penalaran dan pembuktian matematis).
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi yang diperoleh (pemecahan
masalah matematis).
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model
matematis (komunikasi dan representasi matematis).
5. Mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan
kehidupan (koneksi matematis).
6. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri,
tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah (disposisi
matematis).
Karakteristik Mata Pelajaran Matematika diantaranya :
1. Mata Pelajaran Matematika pada fase E diorganisasikan dalam lingkup empat elemen konten
yang terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai materi pembelajaran (subjek
matter) yang harus dipahami peserta didik, meliputi :
a. Bilangan
b. Aljabar
c. Geometri
d. Analisis Data dan Peluang
2. Selain elemen konten, matematika juga diorganisasikan dalam lingkup elemen kecakapan
yang terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk
mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa aktivitas mental
yang membentuk alur berpikir dan alur pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan-
kecakapan berikut:
a. Pemahaman matematis; terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
yang bersifat formaluniversal, dengan cara mengingat, menjelaskan, dan
menerapkannya secara rutin dalam kasus sederhana.
b. Penalaran dan Pembuktian Matematis; Penalaran terkait erat dengan pembentukan
alur berpikir dalam mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran
matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi dengan cara
menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi dan menyusun konjektur,
sedangkan pembuktian matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman
2
terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan
relasi yang bersifat formal-universal dengan cara membuktikan kebenaran suatu
prinsip, rumus, atau teorema tertentu.
c. Pemecahan Masalah Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur berpikir dalam
mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika dan
pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa
fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal, dengan cara
menggunakan berbagai strategi yang efektif untuk menerapkan materi pembelajaran
matematika dalam menyelesaikan masalah matematis atau masalah sehari-hari.
d. Komunikasi dan Representasi Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur
pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal dengan cara mengomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan
atau masalah, serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model matematis.
e. Koneksi Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
yang bersifat formal-universal dengan cara mengaitkan antarmateri pembelajaran
matematika pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan
dengan kehidupan.
3
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan
berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan
dan deret aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan
bunga majemuk.
ALOKASI WAKTU
Eksponen dan Logaritma
16 Jam (semester 1)
PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
✔ Mengenal berbagai macam simbol
✔ Sifat-sifat bilangan berpangkat bulat operasi matematika
✔ Pangkat pecahan ✔ Mengenal dan memahami berbagai
✔ Bentuk akar operasi penjumlahan, pengurangan,
✔ Sifat-sifat logaritma perkalian dan pembagian
✔ Mengenal, memahami dan
menjalankan berbagai macam
operasi hitung pada alat
hitung/kalkulator sebagai
perbandingan.
⮚ Materi ajar
1. Fakta : fenomena perkembangan isu bidang biologi, ekonomi, social dan
juga bidang-bidang kejuruan (Teknik bisnis sepeda motor, Teknik
komputer dan jaringan, Teknik pemesinan)
2. Konsep : sifat-sifat operasi bilangan berpangkat bulat dan logaritma
3. Prinsip : peningkatan pemahaman operasi hitung pada bilangan
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
STRATEGI ASESMEN
REFLEKSI
A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi yang
dapat disampaikan untuk pengayaan:
B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya
(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).
Kasmina, Toali. 2018. Matematika Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Bornok Sinaga, dkk. 2017. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang dan Kemendikbud.
EKSPONEN
A. Pengertian Eksponen
Eksponen atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan pangkat
adalah nilai yang menunjukkan derajat kepangkatan atau sebanyak berapa kali
sebuah bilangan dikalikan dengan bilangan tersebut. Jika terdapat dua bilangan
a dan b, maka notasi dari eksponen matematika adalah ab yang kemudian dibaca
a pangkat b. Bilangan a kemudian disebut sebagai bilangan basis (pokok) dan b
disebut eksponennya. Jika b merupakan bilangan bulat positif, maka eksponen
dapat dinyatakan : ab = a x a x a x … x a (a sejumlah b faktor).
B. Sifat-sifat Eksponen
C. Bentuk Akar
Bilangan dari bentuk akar merupakan suatu bilangan yang ada di dalam
tanda √ yang disebut sebagai tanda akar. Beberapa contoh bilangan irasional di
dalam bentuk akar yakni √2, √6, √7, √11 dan lain sebagainya. Sementara untuk
√25 bukanlah bentuk akar, sebab √25 = 5 (5 merupakan bilangan rasional) sama
saja angka 25 bentuk akarnya yaitu √5. Simbol akar “√” pertama kali
diperkenalkan oleh seorang matematikawan asal Jerman yang bernama Christoff
Rudoff.
√a x √b = √a x b
𝑛 𝑚𝑚.𝑛
Dengan menggunakan sifat bentuk akar √ √𝑎 = √𝑎, kita dapat
menyederhanakan bentuk akar di dalam akar dengan mengalikan antar indeks
akar tersebut, yaitu m x n.
Jika a, b, c ≥ 0, maka:
𝑎+𝑛 𝑎−𝑛
(3). √𝑎 + 𝑏√𝑐 = √ 2 + √ 2 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 = √𝑎2 − (𝑏√𝑐)²
𝑎+𝑛 𝑎−𝑛
(4). √𝑎 − 𝑏√𝑐 = √ −√
2 2
2. Bilangan Desimal. Bilangan ini dapat kita jumpai pada pengalamatan IP dalam
jaringan computer.
3. Bilangan Heksadesimal. Bilangan ini dapat kita jumpai pada MAC Address
setiap device.
a. Jenis-jenis Bilangan
1. Bilangan Biner. Bilangan ini hanya mengenal dua jenis angka numerik, yaitu 0
dan 1. Nilai 1 mewakili keadaan dengan arus listrik, sementara nilai 0 mewakili
keadaan sebaliknya. Penulisan bilangan biner menggunakan format N 2.
b. Konversi Bilangan
F. Pengertian Logaritma
G. Sifat Logaritma
Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :
Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, numerasi dan diskusi siswa dapat mengidentifikasi isu-isu
dalam bidang ekonomi, biologi, social dan sebagainya berkaitan dengan penerapan
eksponen dan logaritma.
Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara mandiri dengan anggota kelompok yang lain
3. Buatlah paparan singkat tentang isu-isu saat ini yang berkaitan dengan
penerapan eksponen dan logaritma.
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan
CATATAN KEGIATAN
PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU
Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.
Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59
Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
PENILAIAN PROYEK
Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan
Test Formatif
1. Jika a = –2 dan b = 3, maka hitunglah nilai x = ( a b ) x (3ab)
2 3 3
!
2ab2
2. Sederhanakan dan nyatakan bentuk berikut dalam bentuk pangkat bulat positif!
a -2b-2 c -4
a. ab-4 c 2
3
m3n-2
b. -5 3
m n
5. Tentukan besarnya modul pada ulir cacing jika diketahui jarak giginormalnya 6,28
mm ? (penerapan bidang Teknik pemesinan bubut)
6. Sebuah generator dengan rangkaian bintang bekerja dengan tegangan 15,6 volt
dan menghasilkan arus sebesar 25 ampere. Berapa besar:
a. tegangan fase-fase U
b. daya fase Pp
c. Daya total generator P.
KET:
Generator rangkaian bintang
pada putaran rendah dapat
menghasilkan tegangan yang
tinggi, sedangkan pada generator rangkaian segitiga dapat menghasilkan arus yang
besar. (penerapan bidang pemeliharaan kelistrikan sepeda motor)
7. Sebuah benda kerja terbuat dari baja karbon berdiameter 90 mm, akan dibubut
halus menjadi 40 mm pada diameternya. Berapa putaran mesin yang dibutuhkan
bila pahat yang digunakan terbuat dari HSS ? (penerapan pada kecepatan putar
mesin / Teknik pemesinan bubut)
Test Formatif
a. 12 + 2 27
b. 9- 80
c. 4+ 12
d. 3+ 5
2
-
b. 1 3
2
3
-
c. 2a 5
3
-
1
d. -
2
16
3. Jika diketahui suatu banda kerja mempunyai dimensi ukuran dengan diameter 25
mm, berapakah kualitas toleransinya menurut IT 8 ? (penerapan bidang teknik
permesinan bubut)
Test Formatif
1 1 1
1. Tentukan nilai dari 2
log
243
. 5 log
125
. 3 log
16
!
Ket:
Bit SPD.
Jadi, suatu kata 16 bit dapat misalnya, menggambarkan hingga 216 = 65,536 posisi
sumbu yang berbeda (termasuk nol). Apabila resolusi sistem adalah misalny SPD
= 0.01 mm, maka angka ini menunjukkan gerakan hingga 655.35 mm.
Test Formatif
Ada banyak penyakit yang disebabkan oleh virus. Tidak seperti bakteri yang berkembang biak
dengan membelah diri, virus membutuhkan sel inang untuk memperbanyak diri. Virus ini akan
menginfeksi sel hidup, menjadikannya tempat berkembang biak, dan mengeluarkan lebih
banyak virus baru untuk menginfeksi sel sehat yang lain. Itu mengapa perkembangbiakan virus
umumnya jauh lebih cepat disbanding bakteri. Misalnya suatu jenis virus jumlahnya menjadi 2
kali lipat setiap jam pada tubuh manusia. Jika seseorang tertular pada pukul 20:00 WIB dengan
40 virus, berapa banyak virus pada tubuh orang tersebut pada saat bangun pagi pada pukul 05:00
WIB ?
1. Dalam sirkuit berikut ini diasumsikan bahwa tahanan adalah 4 Ω. Besarnya tegangan yang
diperlukan agar arus sebesar 3 A dapat mengalir melalui Tahanan adalah ?
Ket:
Ket:
V1 = R1 . I
V2 = R2 . I
Penjumlahan penurunan tegangan seteleh melewati tahanan akan sama dengan tegangan
sumbernya (VT). VT = V1 + V2
KET:
b. Soal AKM
Satuan Panjang
berbeda-beda. Dengan demikian, saat anggota badan digunakan sebagai acuan, akan
memicu kerancuan pengukuran.
Dalam hal pengukuran Panjang, satuan yang umum digunakan adalah sentimeter
(cm), meter (m) dan kilometer (km). Namun tahukah anda bahwa ternyata di negara
lain bukan satuan itu yang jamak digunakan. Di Amerika satuan Panjang yang umum
digunakan adalah mil, yard (yd), kaki (ft) dan inch (in). Bagaimana konversi antar
satuan ini? Beberapa konversi antarsatuan di atas adalah sebagai berikut:
1 yard = 3 ft
1 ft = 30,48 cm
1 m = 100 cm
1 m = 0,001 km
Panjang sebidang tanah X adalah 50 yard. Manakah di antara pernyataan berikut yang benar?
Berilah tanda centang pada pilihan jawaban yang tersedia. (jawaban benar lebih dari satu)
Jika ada sebidang tanah lain, misalkan tanah Y panjangnya 40 m, Panjang
tanah X lebih Panjang dari tanah Y