Anda di halaman 1dari 26

Kurikulum Merdeka

EKSPONEN

MODUL AJAR MATEMATIKA


SMK
ADAPTIF

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang
MATEMATIKA KELAS X SMK
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya Modul Ajar Matematika ini.
Modul ini disusun sebagai dasar dan acuan dalam proses kegiatan belajar mengajar bagi guru maupun
peserta didik. Modul ini dibuat dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah-mudahan dapat
dicerna dengan baik oleh peserta didik tetapi tidak menghilangkan substansi dari sebuah modul ajar.
Modul ajar ini juga disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik di SMK Negeri 2 Kabupaten
Tangerang akan media belajar yang representatif.

Dalam modul ajar ini disajikan materi pelajaran matematika kelas X secara sederhana, dan
mudah dipahami yang disertai dengan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari. Dalam modul ajar
ini juga dilengkapi contoh soal serta pembahasan dan berbagai Latihan soal yang terlampir dalam
lembar kerja siswa (LKS). Sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran Matematika, diharapkan peserta
didik dapat memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan
mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah.

Terima Kasih Tidak Terhingga Kepada Allah SWT, karena dengan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan bahan ajar ini serta kepada orang-orang yang tidak dapat di sebutkan satu per satu,
yang paling utama adalah,

1. Kepada Kedua Orang tua, Mertua, istri, dan anak-anak yang selalu mendukung penulis.
2. Kepala SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang, Bapak Drs. Mahpudin M. Ardi, M.Pd yang
memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk menggunakan bahan ajar yang dibuatnya.
3. Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang, Bapak
Sutarman, M.Pd atas waktu, kesempatan dan dukungan yang diberikan.
4. Guru-Guru SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang yang selalu kompak dan semangat dalam
menyambut kurikulum merdeka.
5. Dan semua siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang yang akan menggunakan bahan ajar
ini, terima kasih semuanya

Akhirnya, tegur sapa, saran, dan kritik dari kalangan akademisi dan pengguna bahan ajar ini
sangat penulis harapkan demi kemajuan di bidang Pendidikan

Taangerang, April 2023


Penulis

ADE FERDIANSYAH, S.ST., M.Pd

1
TUJUAN DAN KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN

Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1. Memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah matematis (pemahaman matematis).
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika (penalaran dan pembuktian matematis).
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi yang diperoleh (pemecahan
masalah matematis).
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model
matematis (komunikasi dan representasi matematis).
5. Mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan
kehidupan (koneksi matematis).
6. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri,
tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah (disposisi
matematis).
Karakteristik Mata Pelajaran Matematika diantaranya :
1. Mata Pelajaran Matematika pada fase E diorganisasikan dalam lingkup empat elemen konten
yang terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai materi pembelajaran (subjek
matter) yang harus dipahami peserta didik, meliputi :
a. Bilangan
b. Aljabar
c. Geometri
d. Analisis Data dan Peluang
2. Selain elemen konten, matematika juga diorganisasikan dalam lingkup elemen kecakapan
yang terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk
mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa aktivitas mental
yang membentuk alur berpikir dan alur pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan-
kecakapan berikut:
a. Pemahaman matematis; terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
yang bersifat formaluniversal, dengan cara mengingat, menjelaskan, dan
menerapkannya secara rutin dalam kasus sederhana.
b. Penalaran dan Pembuktian Matematis; Penalaran terkait erat dengan pembentukan
alur berpikir dalam mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran
matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi dengan cara
menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi dan menyusun konjektur,
sedangkan pembuktian matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman

2
terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan
relasi yang bersifat formal-universal dengan cara membuktikan kebenaran suatu
prinsip, rumus, atau teorema tertentu.
c. Pemecahan Masalah Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur berpikir dalam
mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika dan
pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa
fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal, dengan cara
menggunakan berbagai strategi yang efektif untuk menerapkan materi pembelajaran
matematika dalam menyelesaikan masalah matematis atau masalah sehari-hari.
d. Komunikasi dan Representasi Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur
pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal dengan cara mengomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan
atau masalah, serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model matematis.
e. Koneksi Matematis; terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
yang bersifat formal-universal dengan cara mengaitkan antarmateri pembelajaran
matematika pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan
dengan kehidupan.

3
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan
berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan
dan deret aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan
bunga majemuk.

ALOKASI WAKTU
Eksponen dan Logaritma
16 Jam (semester 1)

NO SUB ELEMEN ALOKASI WAKTU

1.1 Bilangan berpangkat bulat 2 JP


1.2 Sifat-sifat operasi hitung bilangan berpangkat bulat 2 JP
1.3 Pangkat pecahan dan bentuk akar 4 JP
1.4 Merasionalkan penyebut bentuk akar 4 JP
1.5 Logaritma 4 JP
JUMLAH JAM PELAJARAN 16 JP

TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN


X.Eksponen dan Logaritma ✔ Mampu menjelaskan pengertian
Melalui kegiatan diskusi dan pangkat bulat positif, pangkat negatif
pembelajaran kelompok diharapkan dan nol, dan pangkat pecahan secara
peserta didik dapat: tepat, sistematis, dan menggunakan
• Mendeskripsikan sikap eksponen simbol yang benar.
dengan bahasa sendiri. ✔ Mampu menjelaskan sifat - sifat
• Menggunakan sifat eksponen pangkat bulat positif dan pangkat
untuk menyederhanakan pecahan dengan secara tepat,
eksponen atau menentukan nilai sistematis, dan menggunakan simbol
eksponen. yang benar
• Mendeskripsikan kaitan antara ✔ Mampu menerapkan konsep
bentuk akar dengan eksponen pemecahan masalah yang relevan
menggunakan bahasa sendiri. yang berkaitan dengan bilangan
• Melakukan prosedur operasi bentuk akar dan logaritma.
penjumlahan, pengurangan, ✔ Mampu menerapkan konsep bilangan
perkalian dan merasionalkan berpangkat, bentuk akar dan logaritma
bentuk akar. dalam dalam bidang kejuruan seperti
• Mendeskripsikan kaitan antara bidang TKJ, TBSM, TPM dan
logaritma dengan dengan sebagainya.
menggunakan bahasa sendiri. ✔ Mampu menyelesaikan masalah yang
• Menggunakan sifat logaritma berkaitan dengan eksponen dan
untuk menentukan nilai suatu logaritma.
logaritma.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


4
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

• Menyelesaikan masalah yang


berkaitan dengan eksponen,
bentuk akar, dan logaritma
berdasarkan analisis atas suatu
permasalahan yang diberikan
yang berkaitan dengan kejuruan
sesuai dengan jurusannya masing-
masing.

PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
✔ Mengenal berbagai macam simbol
✔ Sifat-sifat bilangan berpangkat bulat operasi matematika
✔ Pangkat pecahan ✔ Mengenal dan memahami berbagai
✔ Bentuk akar operasi penjumlahan, pengurangan,
✔ Sifat-sifat logaritma perkalian dan pembagian
✔ Mengenal, memahami dan
menjalankan berbagai macam
operasi hitung pada alat
hitung/kalkulator sebagai
perbandingan.

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Kreatif, Mandiri dan bernalar kritis dalam menyelesaikan persoalan dan penerapan
eksponen dan logaritma dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang
kejuruan sesuai jurusannya masing-masing.
✔ Memperoleh dan memproses informasi yang berkaitan dengan penerapan
eksponen dan logaritma.
✔ Menganalisis dan mengevaluasi penalaran mengenai penerapan tersebut.

KATA KUNCI, TOPIK / KONTEN INTI


Eksponen, Logaritma, bilangan berpangkat bulat, bilangan berpangkat pecahan,
bentuk akar, sifat-sifat logaritma, penerapan eksponen dan logaritma.

PERTANYAAN INTI / ASESMEN DIAGNOSTIK


1. Apa pengalamanmu dalam mengkaji dan menganalisis penerapan eksponen
dan logaritma dalam bidang kejuruanmu ?
2. Bagaimana pendapatmu tentang operasi perhitungan pada bilangan berpangkat
bulat?
3. Bagaimana caranya merasionalkan penyebut bentuk akar ?
4. Bagaimana caranya menerapkan sifat-sifat logaritma dalam menyelesaikan
persoalan logaritma ?

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


5
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

SARANA DAN PRASARANA

Komputer/ Laptop/ Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/ LCD, Papan tulis,


Spidol, Gambar.

TARGET PESERTA DIDIK

Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:


● Peserta didik reguler/tipikal
● Peserta didik cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

Jumlah peserta didik dalam pembelajaran untuk maksimal 44 peserta didik


KETERSEDIAAN MATERI MODEL PEMBELAJARAN
Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau Problem Based Learning Moda :
yang berpencapaian tinggi - tatap muka
Ya/ Tidak Project Based Learning Moda
Alternatif penjelasan, metode atau - tatap muka
aktivitas untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep:
Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN


Individu Perfoma dalam presentasi hasil
Kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA

Pengaturan Peserta didik


⮚ Berkelompok (4-5 orang)
Metode
⮚ Brainstorming
⮚ Diskusi
⮚ Presentasi

MATERI, ALAT, DAN BAHAN

⮚ Materi ajar
1. Fakta : fenomena perkembangan isu bidang biologi, ekonomi, social dan
juga bidang-bidang kejuruan (Teknik bisnis sepeda motor, Teknik
komputer dan jaringan, Teknik pemesinan)
2. Konsep : sifat-sifat operasi bilangan berpangkat bulat dan logaritma
3. Prinsip : peningkatan pemahaman operasi hitung pada bilangan

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


6
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

berpangkat bulat dan logaritma serta penerapannya dalam bidang


kejuruan/jurusan.
4. Prosedur : menyelesaikan permasalahan operasi hitung pada bilangan
berpangkat dan logaritma.
5. Metognitif : merencanakan, menyusun tujuan, mengevaluasi, merefleksi dan
menyusun strategi pembelajaran yang efektif pada materi
bilangan berpangkat, bentuk akar dan logaritma.
⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)
⮚ Anggaran Biaya : Kertas Folio bergaris /HVS 1 rim : Rp 50.000,00 (asumsi
perangkat tulis sudah tersedia oleh peserta didik)

PERSIAPAN PEMBELAJARAN

X.Eksponen Menggeneralisasi sifat-sifat bilangan berpangkat


(termasuk bilangan pangkat pecahan).

LK 1 Mampu mengidentifkasi sifat-sifat bilangan berpangkat bulat.

LK 2 Mampu mengidentifikasi sifat-sifat bentuk akar.

LK 3 Mampu mengidentifikasi sifat-sifat logaritma.

LK 4 Mampu menyelesaikan permasalahan mengenai ekponen dan logaritma dengan


baik serta penerapannya.

Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:


✔ Membaca materi pembelajaran
✔ Menyiapkan lembar kerja peserta didik
✔ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


80 menit
Pembukaan (20 menit)
1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar.
2. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.
5. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi,
tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan
dilaksanakan yang ditayangkan.
6. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa materi yang akan dipelajari

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


7
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

yaitu tentang eksponen dan logaritma serta penerapannya dalam kehidupan


sehari-hari dan dalam bidang kejuruan (sesuai dengan jurusannya masing-
masing)
7. Guru mengaitkan masalah eksponen dan logaritma dengan kehidupan nyata.

Kegiatan Inti (50 menit)


Langkah 1. Klarifikasi Masalah
1. Guru dapat membagi peserta didik menjadi sepuluh kelompok yang maksimal
terdiri 4 - 5 orang menyesuaikan jumlah peserta didik.
2. Peserta didik dalam kelompok mengamati tayangan audiovisual yang disajikan
oleh guru atau tautan pada LK atau mengerjakan latihan soal (pada Lembar
Kerja/ Modul ada petunjuk kelompok atau individu)
3. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan guru
yang terkait dengan materi secara umum.
4. Guru membagikan LK dan peserta didik membaca petunjuk, mengamati LK.
5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk menuliskan
dan menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang
disajikan dalam LK serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok
lain atau secara individual untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru
memberikan bantuan komentar secara klasikal.
Langkah 2. Brainstorming
6. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing atau individual
dengan guru berdasarkan petunjuk yang ada dalam LK (misalkan: dalam LK
berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta meminta peserta
didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
berkaitan dengan pembahasan).
7. Peserta didik dalam kelompok atau individual melakukan brainstorming dengan
cara berbagi information, dan klarifikasi informasi tentang permasalahan yang
dibahas dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bidang jurusan (TBSM, TKJ dan
TPM).
Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data
8. Peserta didik masing-masing kelompok atau individual juga membahas dan
berdiskusi tentang permasalahan berdasarkan petunjuk LK untuk :
a) Menemukan materi pembahasan melalui penyelidikan dan diskusi
b) Menemukan informasi relevan berkaitan dengan penerapan eksponen dan
logaritma dalam kehidupan sehari-hari.
c) Mengaplikasikan perkembangan teknologi di bidang social, ekonomi, biologi
dan bidang-bidang kejuruan dalam menyelesaikan permasalahan.
9. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 8, dimana mereka juga
diharapkan mengaitkan dengan kehidupan nyata.
10. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok atau individual
untuk masalah-masalah yang dianggap sulit oleh peserta didik.
11. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok atau individual untuk
menyelesaikan permasahan dengan cermat dan teliti.
Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi
Penyelesaian Masalah
12. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang
diberikan.
13. Peserta didik dalam kelompok masing-masing atau individual dengan bimbingan

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


8
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

guru untuk dapat mengaitkan, merumuskan, dan menyimpulkan tentang materi


serta memberikan bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang
telah diperoleh.
14. Peserta didik dalam kelompok atau individual menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan terkait materi
Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah
15. Beberapa perwakilan kelompok atau secara individual menyajikan secara tertulis
dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas
atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami berkaitan dengan
permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan.
16. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
Langkah 6. Refleksi
17. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
terkait materi
18. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik.

Penutup (10 menit)


1. Guru menggunakan metode tanya jawab, peserta didik bersama guru
menyebutkan kembali intisari materi pembelajaran hari ini.
2. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
3. Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku
di perpustakaan atau mencari di internet.
4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik:


✔ Peserta didik mampu mengidentifkasi berbagai isu kaitannya dengan penerapan
eksponen dan logaritma.
✔ Peserta didik mampu memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan berpangkat
bulat dan logaritma.
✔ Peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
eksponen dan logaritma.
✔ Peserta didik mampu menerapkan eksponen dan logaritma dalam kehidupan
sehari-hari dan bidang-bidang kejuruan masing-masing.

STRATEGI ASESMEN

⮚ Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


9
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

⮚ Penilaian hasil presentasi hasil diskusi


⮚ Penilaian hasil lembar kerja peserta didik
⮚ Asesmen Tertulis

REFLEKSI

GURU PESERTA DIDIK


⮚ Apakah dalam membuka pelajaran ⮚ Apakah kamu memahami intruksi
dan memberikan penjelasan teknis yang dilakukan untuk pembelajaran?
atau intruksi yang disampaikan untuk ⮚ Apakah media pembelajaran, alat
pembelajaran yang akan dilakukan dan bahan mempermudah kamu
dapat dipahami oleh peserta didik? dalam pembelajaran?
⮚ Bagian manakah pada rencana ⮚ Apakah materi yang disampaikan,
pembelajaran yang perlu diperbaiki? didiskusikan, dan dipresentasikan
⮚ Bagaimana tanggapan peserta didik dalam pembelajaran dapat kamu
terhadap materi atau bahan ajar, pahami?
pengelolaan kelas, latihan dan ⮚ Manfaat apa yang kamu peroleh dari
penilaian yang telah dilakukan dalam materi pembelajaran?
pembelajaran? ⮚ Sikap positif apa yang kamu peroleh
⮚ Apakah dalam berjalannya proses selama mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai dengan yang pembelajaran?
diharapkan? ⮚ Kesulitan apa yang kamu alami dalam
⮚ Apakah arahan dan penguatan materi pembelajaran?
yang telah dipelajari dapat dipahami ⮚ Apa saja yang kamu lakukan untuk
oleh peserta didik? belajar yang lebih baik?

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


10
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

A. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan apabila siswa sudah berhasil mencapai tujuan yang
diketahui dari perolehan skor pada assessmen nya sudah diatas KKM. Apabila
siswa yang bertanya dan berminat mengembangkan ketrampilan yang sudah
diajarkan, guru dapat memberikan bimbingan ataupun mengarahkan dan
memberikan konsep/ materi yang layak untuk dikembangkan. Berikut materi yang
dapat disampaikan untuk pengayaan:

B. REMEDIAL
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum
tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari
instrumen penilaian/ assessmen masih dibawah KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal). Remedial teaching dapat dilakukan oleh guru atau tutor teman sebaya
(peer learning), dapat dilakukan per kelompok atau individu. Dan remedial test
dapat dilakukan dengan instrumen yang sama dalam asesmen atau
menggunakan instrumen baru yang lebih sederhana untuk dapat mengetahui
peningkatan capaian belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Perdirjen Dikdasmen Kemdikbud No.07/D.55/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK.
Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional(A),Muatan
Kewilayahan(B),Dasar Bidang Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian(C3).
Kasmina, Toali. 2018. Matematika Untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Bornok Sinaga, dkk. 2017. Matematika SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang dan Kemendikbud.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


11
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

MATERI – BAHAN AJAR

EKSPONEN

A. Pengertian Eksponen

Eksponen atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan pangkat
adalah nilai yang menunjukkan derajat kepangkatan atau sebanyak berapa kali
sebuah bilangan dikalikan dengan bilangan tersebut. Jika terdapat dua bilangan
a dan b, maka notasi dari eksponen matematika adalah ab yang kemudian dibaca
a pangkat b. Bilangan a kemudian disebut sebagai bilangan basis (pokok) dan b
disebut eksponennya. Jika b merupakan bilangan bulat positif, maka eksponen
dapat dinyatakan : ab = a x a x a x … x a (a sejumlah b faktor).

B. Sifat-sifat Eksponen

1. a0= 1 (Eksponen Nol)


2. a-p = 1/ap (Eksponen Negatif)
3. ap/q=q√ap (Eksponen Pecahan)
4. ap x aq = ap+q
5. ap/aq=ap-q
6. (ap)q=apq
7. (am.bn)p = amp. bnp
8. (am/an)p = amp/anp

C. Bentuk Akar

Bentuk akar matematika merupakan akar dari suatu bilangan-bilangan


yang hasilnya bukan termasuk ke dalam bilangan rasional (bilangan yang meliputi
bilangan cacah, bilangan prima, serta bilangan-bilangan lain yang terkait) atau
bilangan irasional (yakni bilangan yang hasil baginya tidak pernah berhenti).
Bentuk akar adalah bentuk lain untuk menyebutkan suatu bilangan yang
berpangkat. Bentuk akar termasuk ke dalam bilangan irasional di mana bilangan
irasional tidak bisa disebutkan dengan menggunakan bilangan pecahan a/b, a
serta b bilangan bulat a dan b ≠ 0.

Bilangan dari bentuk akar merupakan suatu bilangan yang ada di dalam
tanda √ yang disebut sebagai tanda akar. Beberapa contoh bilangan irasional di
dalam bentuk akar yakni √2, √6, √7, √11 dan lain sebagainya. Sementara untuk
√25 bukanlah bentuk akar, sebab √25 = 5 (5 merupakan bilangan rasional) sama
saja angka 25 bentuk akarnya yaitu √5. Simbol akar “√” pertama kali
diperkenalkan oleh seorang matematikawan asal Jerman yang bernama Christoff
Rudoff.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


12
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

D. Operasi Aljabar Pada Bentuk Akar

1. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar

Bagi masing-masing a, b dan c yang merupakan bilangan rasional


positif, maka akan berlaku rumus atau persamaan seperti berikut ini:
a√c + b√c = (a + b) √c
a√c – b√c = (a – b) √c

2. Operasi Perkalian Bentuk Akar

Untuk masing-masing a, b dan c yang merupakan bilangan rasional


positif, maka akan berlaku rumus atau persamaan seperti berikut ini:

√a x √b = √a x b

3. Sifat Operasi Bentuk Akar

Adapun beberapa sifat operasi bentuk akar seperti di bawah ini:

1. √a2=a, dengan a adalah bilangan real positif.


2. √a x √b = √ab, di mana a dan b merupakan bilangan real positif.
3. √a/ √b = √a/b, dengan a ≥ 0 dan b > 0.
4. a√c + b√c = (a + b)√c dengan a, b, c merupakan bilagan real, serta c ≥ 0.
5. a√c – b√c = (a – b)√c dengan a, b, c merupakan bilagan real, serta c ≥ 0.
6. a√c x b√d = (ab) √cd, dengan a,b, c, d, merupakan bilangan real, serta a, b ≥ 0.
7. c√a/ d√b = c/d√a/b dengan a, b, c merupakan bilangan real, serta a, b ≥ 0.

4. Bentuk Akar di Dalam Akar

𝑛 𝑚𝑚.𝑛
Dengan menggunakan sifat bentuk akar √ √𝑎 = √𝑎, kita dapat
menyederhanakan bentuk akar di dalam akar dengan mengalikan antar indeks
akar tersebut, yaitu m x n.

5. Menarik Akar Dalam Akar Suku Dua

Jika a, b, c ≥ 0, maka:

(1). √(𝑎 + 𝑏) + 2√𝑎𝑏 = √𝑎 + √𝑏

(2). √(𝑎 + 𝑏) − 2√𝑎𝑏 = √𝑎 − √𝑏

𝑎+𝑛 𝑎−𝑛
(3). √𝑎 + 𝑏√𝑐 = √ 2 + √ 2 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 = √𝑎2 − (𝑏√𝑐)²

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


13
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

𝑎+𝑛 𝑎−𝑛
(4). √𝑎 − 𝑏√𝑐 = √ −√
2 2

6. Merasionalkan Bentuk Akar

Untuk memudahkan pemakaian bentuk akar dalam operasi aljabar,


maka penulisan dari bentuk akar dituliskan dalam bentuk yang paling rasional
(sederhana).

Cara untuk merasionalkan bentuk akar harus memenuhi beberapa


syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut ialah sebagai berikut:

1. Tidak memuat faktor yang pangkatnya lebih dari satu.


Sebagai contoh:
√x, x > 0 → bentuk sederhana
√x5 dan √x3 → bukan bentuk sederhana
2. Tidak ada bentuk akar pada penyebut.
Sebagai contoh:
√x/ x → bentuk sederhana
1/ √x → bukan bentuk sederhana
3. Tidak mengandung pecahan
Sebagai contoh:
√10/ 2 → bentuk sederhana
√5/√2 → bukan bentuk sederhana
Kemudian, bagaimana caranya untuk merasionalkan penyebut pecahan
dalam bilangan bentuk akar?
Merasionalkan penyebut pecahan dalam bilangan bentuk akar itu berarti,
mengubah penyebut dari pecahan yang berbentuk akar menjadi bentuk
rasional (sederhana).
Cara atau metode untuk merasionalkan penyebut pecahan yakni dengan cara
mengalikan pembilang dan juga penyebut pecahan tersebut dengan bentuk
akar yang sekawan dari penyebut tersebut.
Terdapat tiga cara merasionalkan penyebut bentuk pecahan bentuk akar,
diantaranya yaitu:
1. Pecahan bentuk a/ √b
Diselesaikan dengan cara mengalikan √b/√b
Sehingga a/ √b = a/ √b x √b/√b = a√b /b
2. Pecahan bentuk a/ b+√c
Diselesaikan dengan cara mengalikan b – √c/ b – √c
Sehingga, a/ b + √c = a/ b + √c x b – √c/ b – √c = a(b – √c)/ b2 – c
3. Pecahan bentuk a/ √b + √c
Diselesaikan dengan cara mengalikan √b – √c/ √b – √c
Sehingga, a/ √b + √c = a/ √b + √c x √b – √c/ √b – √c = a(√b – √c)/ b-c

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


14
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

E. Penerapan Sistem Bilangan


Komputer menggunakan beberapa jenis bilangan. Contoh penggunaan
sistem bilangan pada komputer adalah :
1. Bilangan Biner. Bilangan ini adalah bilangan dasar yang digunakan computer.

2. Bilangan Desimal. Bilangan ini dapat kita jumpai pada pengalamatan IP dalam
jaringan computer.

3. Bilangan Heksadesimal. Bilangan ini dapat kita jumpai pada MAC Address
setiap device.

a. Jenis-jenis Bilangan

1. Bilangan Biner. Bilangan ini hanya mengenal dua jenis angka numerik, yaitu 0
dan 1. Nilai 1 mewakili keadaan dengan arus listrik, sementara nilai 0 mewakili
keadaan sebaliknya. Penulisan bilangan biner menggunakan format N 2.

2. Bilangan Oktal adalah bilangan yang menggunakan 8 jenis angka numerik,


yaitu 0,1,2,3,4,5,6, dan 7.

3. Bilangan Heksadesimal terdiri dari 10 angka numerik, yaitu 0 hingga 9, dan 6


karakter, yaitu A, B, C, D, E, F. nilai A mewakili nilai 10, B mewakili nilai 11, dan
seterusnya.

b. Konversi Bilangan

Konversi adalah teknik mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lainnya,


tetapi tetap memiliki arti yang sama. Sebagai contoh, konversi bilangan desimal
menjadi bilangan biner sangatlah penting ketika menghitung banyaknya
network yang terbentuk dari subnetting IP Address. Terdapat beberapa teknik
konversi bilangan, yaitu menjumlahkan suku bilangan yang dikonversi, atau
melakukan pembagian bilangan secara berulang.

F. Pengertian Logaritma

Mengetahui sifat dari logaritma, di dalam suatu ilmu matematika,


logaritma adalah kebalikan atau invers dari eksponen atau pemangkatan. Secara
sederhananya saja, logaritma bisa diartikan sebagai suatu invers atau kebalikan
dari pemangkatan yang digunakan dalam menentukan besaran pangkat pada
sebuah bilangan pokok. Sehingga intinya bahwa dengan Anda mempelajari ilmu
logaritma, maka Anda akan bisa mencari besaran pangkat dari suatu bilangan
yang telah diketahui hasil pangkatnya. Berikut merupakan pembahasan terkait
rumus logaritma, diantaranya: Bentuk dari logaritma yang telah dinyatakan ke
dalam bentuk a log b = c.
dimana simbol a menyatakan suatu bilangan pokok logaritma maupun basis, b
dengan menentukan range atau hasil dari logaritma, dan c adalah domain
logaritma.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


15
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

G. Sifat Logaritma

Di samping ini adalah beberapa


sifat dari logaritma yang anda harus
pahami.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


16
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA


EKSPONEN

Hari/tanggal :
Kelas :
Nama :

Tujuan :
Melalui kegiatan literasi, numerasi dan diskusi siswa dapat mengidentifikasi isu-isu
dalam bidang ekonomi, biologi, social dan sebagainya berkaitan dengan penerapan
eksponen dan logaritma.

Langkah Kerja :
1. Pelajari ilustrasi atau kasus yang disampaikan oleh guru
2. Diskusikan secara mandiri dengan anggota kelompok yang lain
3. Buatlah paparan singkat tentang isu-isu saat ini yang berkaitan dengan
penerapan eksponen dan logaritma.
4. Presentasi kelompok berdasarkan pembagian kelompok
5. Forum tanya jawab antara penyaji dan kelompok lain
6. Guru memberi klarifikasi tentang hasil diskusi
7. Guru dan Siswa menarik kesimpulan

Hasil diskusi dan Presentasi :


Unggah paparan secara langsung atau melalui tugas kelas GCR dan salin link
hasil diskusi.

CATATAN KEGIATAN

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


17
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

PENILAIAN
PENILAIAN INDIVIDU

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Pengetahuan Pre Test Jumlah benar
Post Test Jumlah benar

Aspek Metode Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Indikator
Penilaian asesmen 4 3 2 1
Keterampilan Praktik Pencapaian
elemen

Rubrik Penilaian :
Pedoman Observasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap Pengetahuan, Keterampilan dan
Sikap peserta didik.

Berilah tanda cek ( ) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Sangat Baik , apabila menjawab soal dengan benar 80 – 100
3 = Baik, apabila menjawab soal dengan benar 70 – 79
2 = Cukup, apabila menjawab soal dengan benar 60 – 69
1 = Kurang, apabila menjawab soal dengan benar 45 – 59

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20,
maka skor akhir:
14
𝑥 4 = 2,8
20

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


18
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

PENILAIAN PROYEK

Nama Peserta didik :


Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Teknik
No Elemen Materi Indikator
Penilian
1 Siswa mampu Proyek
1. Merencanakan……
2. Merancang………
3. Menyusun dan
mengatur……
4. Menyusun laporan

Rubrik Penilaian Penskoran Proyek


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK


No Aspek yang dinilai Skor
4 3 2 1
1 Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunuikasi)
3 Pembagian tugas
4 Sistemitisasi Pelaksanaan
5

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


19
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

LEMBAR KERJA SISWA 1

Test Formatif
1. Jika a = –2 dan b = 3, maka hitunglah nilai x = ( a b ) x (3ab)
2 3 3
!
2ab2

2. Sederhanakan dan nyatakan bentuk berikut dalam bentuk pangkat bulat positif!

a -2b-2 c -4
a. ab-4 c 2

3
 m3n-2 
b.  -5 3 
m n 

3. Konversikan 17910 ke biner ? (penerapan dalam system computer)

4. Konversikan 1011012 ke desimal ? (penerapan dalam system computer)

KET: Tabel Konversi

5. Tentukan besarnya modul pada ulir cacing jika diketahui jarak giginormalnya 6,28
mm ? (penerapan bidang Teknik pemesinan bubut)

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


20
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

6. Sebuah generator dengan rangkaian bintang bekerja dengan tegangan 15,6 volt
dan menghasilkan arus sebesar 25 ampere. Berapa besar:
a. tegangan fase-fase U
b. daya fase Pp
c. Daya total generator P.
KET:
Generator rangkaian bintang
pada putaran rendah dapat
menghasilkan tegangan yang
tinggi, sedangkan pada generator rangkaian segitiga dapat menghasilkan arus yang
besar. (penerapan bidang pemeliharaan kelistrikan sepeda motor)

7. Sebuah benda kerja terbuat dari baja karbon berdiameter 90 mm, akan dibubut
halus menjadi 40 mm pada diameternya. Berapa putaran mesin yang dibutuhkan
bila pahat yang digunakan terbuat dari HSS ? (penerapan pada kecepatan putar
mesin / Teknik pemesinan bubut)

LEMBAR KERJA SISWA 2

Test Formatif

1. Nyatakan bentuk berikut dalam bentuk a + b atau a - b!

a. 12 + 2 27

b. 9- 80

c. 4+ 12

d. 3+ 5

2. Nyatakan bilangan-bilangan berikut ke dalam bentuk n


am !
1
a. 23

2
-
b.  1 3
 
2

3
-
c. 2a 5

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


21
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

3
-
1 
d.  - 
2

 16 

3. Jika diketahui suatu banda kerja mempunyai dimensi ukuran dengan diameter 25
mm, berapakah kualitas toleransinya menurut IT 8 ? (penerapan bidang teknik
permesinan bubut)

4. Sebuah mesin perkakas NC digunakan untuk memotong suatu alur yang


ditempatkan antara titik (0, 0) dan titik (175, 175) pada bidang XY. Kecepatan
pemakanan yang direkomendasikan sepanjang alur adalah 150 mm/min.
Tentukanlah lamanya pemotongan dan kecepatan aksial? (penerapan bidang
Teknik pemesinan CNC)

LEMBAR KERJA SISWA 3

Test Formatif

1 1 1
1. Tentukan nilai dari 2
log
243
. 5 log
125
. 3 log
16
!

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


22
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

2. Tentukan nilai dari ²log 16 + ²log 32 + ²log 1/16 !

3. Tentukan nilai dari ²log 1/2 + ²log 1/4 + ²log 1/8 !

4. Tentukan nilai dari log 100 + log 0,1 + log 0,01 !

5. Tentukan nilai dari ²log 3 / ²log 27 !

6. Posisi aksial yang diperlukan disimpan dalam sistem


CNC pada counter perangkat lunak yang terdapat
dalam program kontrol. Jika posisi yang diizinkan
maksimum di dalam sistem adalah 250 mm dan SPD = 0.01 mm, berapa banyakkah
counter bit yang diperlukan? (penerapan bidang Teknik pemesinan CNC)

Ket:

Bit  SPD.

Jadi, suatu kata 16 bit dapat misalnya, menggambarkan hingga 216 = 65,536 posisi
sumbu yang berbeda (termasuk nol). Apabila resolusi sistem adalah misalny SPD
= 0.01 mm, maka angka ini menunjukkan gerakan hingga 655.35 mm.

LEMBAR KERJA SISWA 4

Test Formatif

a. Soal Penerapan Bidang Kesehatan

Ada banyak penyakit yang disebabkan oleh virus. Tidak seperti bakteri yang berkembang biak
dengan membelah diri, virus membutuhkan sel inang untuk memperbanyak diri. Virus ini akan
menginfeksi sel hidup, menjadikannya tempat berkembang biak, dan mengeluarkan lebih
banyak virus baru untuk menginfeksi sel sehat yang lain. Itu mengapa perkembangbiakan virus
umumnya jauh lebih cepat disbanding bakteri. Misalnya suatu jenis virus jumlahnya menjadi 2
kali lipat setiap jam pada tubuh manusia. Jika seseorang tertular pada pukul 20:00 WIB dengan
40 virus, berapa banyak virus pada tubuh orang tersebut pada saat bangun pagi pada pukul 05:00
WIB ?

b. Soal Penerapan Bidang Kelistrikan (Dasar-dasar Kelistrikan Sepeda Motor)

1. Dalam sirkuit berikut ini diasumsikan bahwa tahanan adalah 4 Ω. Besarnya tegangan yang
diperlukan agar arus sebesar 3 A dapat mengalir melalui Tahanan adalah ?

Ket:

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


23
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

Hukum Ohm dapat digunakan untuk menentukan suatu


tegangan (V), arus (I) atau tahanan (R) pada sirkuit
kelistrikan.

2. Penurunan tegangan setelah melewati R1 dan R2 pada


sirkuit di samping ini adalah ?

Ket:

Bila arus mengalir pada sirkuit, penurunan tegangan V1 dan


V2 setelah melewati R1 dan R2 dapat dihitung dengan
Hukum Ohm (Besar arus adalah sama pada R1 dan R2
karena dirangkaikan secara seri).

V1 = R1 . I

V2 = R2 . I

Penjumlahan penurunan tegangan seteleh melewati tahanan akan sama dengan tegangan
sumbernya (VT). VT = V1 + V2

3. Jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh 12 V dengan arus


sebesar 6 A selama 20 detik adalah ?

KET:

Besarnya energi yang diserap dihitung dengan satuan Joule


(disingkat J), dimana 1 Joule = Wattdetik, artinya: 1 Joule
adalah jumlah energi listrik yang di hasilkan oleh arus listrik
sebesar 1 amper yang mengalir pada tahanan (resistor) 1 Ohm selama 1 detik. Atau dapat
juga dikatakan bahwa daya listrik dengan kapasitas sebesar 1 Watt akan menghasilkan 1
Joule bila bekerja selama 1 detik.

b. Soal AKM

Satuan Panjang

Sebelum ditemukan alat ukur, pada zaman dahulu orang-orang menggunakan


anggota tubuh untuk mengukur. Muncullah satuan-satuan seperti jengkal, depa,
Langkah, dan genggam. Namun kini, alat ukur dengan menggunakan tubuh ini
ditinggalkan karena dianggap tidak relevan. Ukuran anggota badan tiap orang

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


24
Modul Ajar Matematika – X Ganjil
Eksponen (X/1)

berbeda-beda. Dengan demikian, saat anggota badan digunakan sebagai acuan, akan
memicu kerancuan pengukuran.
Dalam hal pengukuran Panjang, satuan yang umum digunakan adalah sentimeter
(cm), meter (m) dan kilometer (km). Namun tahukah anda bahwa ternyata di negara
lain bukan satuan itu yang jamak digunakan. Di Amerika satuan Panjang yang umum
digunakan adalah mil, yard (yd), kaki (ft) dan inch (in). Bagaimana konversi antar
satuan ini? Beberapa konversi antarsatuan di atas adalah sebagai berikut:
1 yard = 3 ft
1 ft = 30,48 cm
1 m = 100 cm
1 m = 0,001 km

Panjang sebidang tanah X adalah 50 yard. Manakah di antara pernyataan berikut yang benar?
Berilah tanda centang pada pilihan jawaban yang tersedia. (jawaban benar lebih dari satu)
Jika ada sebidang tanah lain, misalkan tanah Y panjangnya 40 m, Panjang
tanah X lebih Panjang dari tanah Y

Panjang tanah X adalah 45,57 m

Panjang tanah X tak sampai 0,1 km.

Ade Ferdiansyah, S.ST., M.Pd


25

Anda mungkin juga menyukai