(Makalah)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran
Matematika (SPM)
Oleh:
2225180053
3B
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga berhasil menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran Matematika” sebagai tugas individu
dosen Ibu Dr. Hepsi Nindiasari, S.Pd., M.Pd. mata kuliah Strategi Pembelajaran
Matematika.
Makalah ini berisikan tentang model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
yang diterapkan pada pembelajaran matematika. Diharapkan makalah ini dapat
memperkaya referensi tentang model pembelajaran. Saya menyadari bahwa
makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam proses penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mereka sulit sehingga peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran di
kelas. Guru sebagai pendidik juga biasanya dalam pembelajaran matematika
hanya menjelaskan dan memberi soal latihan sehingga suasana kelas terasa
membosankan dan kurang adanya interaksi antar peserta didik yang
akhirnya membuat peserta didik tidak bersemangat untuk belajar.
2
4) Untuk mengetahui contoh skenario pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dalam pembelajaran matematika
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Jadi, model pembelajaran kooperatif adalah suatu bentuk kegiatan
pembelajaran yang dalam pelaksanaannya siswa dibentuk menjadi beberapa
kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang di mana siswa
bekerja dan belajar bersama dalam kelompok tersebut dan saling
ketergantungan antara yang satu dengan yang lain sehingga tercapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
5
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar sekaligus memotivasi siswa dalam proses
pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang memerhatikan keheterogenan siswa dan setiap
siswa saling bekerja sama, saling ketergantungan positif, dan bertanggung
jawab atas dirinya sendiri dan kelompok.
6
dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain
(Amargawati, 2017). Sehingga siswa yang satu dengan yang lainnya saling
ketergantungan dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari
dan memahami materi yang ditugaskan.
Tujuan dari tipe jigsaw adalah untuk mengembangkan kerja sama antar
siswa dalam kelompok, keterampilan belajar kooperatif, dan menguasai
materi secara mendalam yang mungkin tidak dapat diperoleh apabila
mencoba mempelajari materi sendiri.
7
mempersiapkan atau dicapai dan memotivasi peserta
memotivasi peserta didik didik serta memastikan bahwa
peserta didik siap belajar
2. Present information Mempresentasikan informasi
Menyajikan informasi kepada peserta didik secara verbal
3. Organize students to Memberikan penjelasan kepada
learning teams peserta didik mengenai tata cara
Mengorganisasikan peserta pembentukan kelompok belajar dan
didik ke dalam kelompok membantu setiap kelompok agar
belajar melakukan transisi yang efisien
4. Assist team work and study Membimbing kelompok-kelompok
Membimbing kelompok belajar selama peserta didik
belajar dan belajar mengerjakan tugasnya
5 Test on the materials Mengevaluasi hasil belajar peserta
Mengevaluasi didik mengenai materi yang telah
dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya
6. Provide recognition Mempersiapkan cara untuk
Memberikan penghargaan menghargai usaha dan prestasi
individu maupun kelompok
8
4) Dalam kelompok ahli, peserta didik berdiskusi dan mengkaji sub materi
yang menjadi tanggung jawabnya.
5) Para ahli kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan sub materi
yang sudah didiskusikan bersama kelompok ahli kepada anggota
kelompok asal.
6) Peserta didik dievaluasi secara individual mengenai semua materi yang
sudah dipelajari.
7) Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor
penghargaan.
9
juga berperan sebagai penyemangat peserta didik agar peserta didik aktif
dan berpartisipasi dalam diskusi.
4) Evaluator
Guru memiliki peran dalam menilai kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung. Selain penilaian hasil, penilaian pada proses pembelajaran
lebih ditekankan.
10
belajar jika dibandingkan dengan hasil siklus 1. Nilai rata-rata siklus 2
yaitu 78,45 sekitar 30 siswa tuntas belajar atau 95%.
2) Artikel yang berjudul “Jigsaw Type of Cooperative Learning as a Means
of Improving High School-Student’s Mathematical Communication
Ability” oleh Ahmad dan Akhmad Jazuli pada tahun 2009 membahas
tentang model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis siswa SMA. Dari hasil
penelitiannya, Ahmad dan Akhmad menyimpulkan bahwa dengan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan kemampuan
komunikasi matematis siswa lebih baik daripada menggunakan model
pembelajaran konvensional. 60% siswa mengatakan bahwa mereka
senang diajar matematika menggunakan teknik jigsaw karena membuat
pembelajaran menjadi lebih dinamis, efektif, efisien, dan dapat
meningkatkan rasa percaya diri serta rasa solidaritas siswa.
3) Artikel yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri
Pucangan” oleh Eti Riana, Suhartono, dan Joharman pada tahun 2014
membahas tentang penelitian yang di lakukan pasa siswa kelas IV di
SDN Pucangan mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw. Pada penelitiannya, Eti, Suhartono, dan Joharman
menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dari hasil
penelitiannya, mereka menyimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SD Negeri Pucangan kecamatan Ambal kabupaten
Kebumen tahun ajaran 2013/2014. Hal itu terbukti dengan meningkatnya
hasil hasil belajar siswa setelah penelitian dilaksanakan. Sebelum
penelitian dilaksanakan, hasil belajar siswa tergolong rendah, dengan
rincian siswa dengan hasil belajar ≥ KKM (60) hanya sebanyak 51,61%
dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV, dengan rata-rata hasil belajar
siswa kelas IV sebesar 57,09. Setelah penelitian dilaksanakan, terjadi
peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh meningkatnya
rata-rata hasil belajar siswa kelas IV hingga mencapai 71,09 dan siswa
11
dengan hasil belajar siswa ≥ KKM mencapai 81,25% dari jumlah
keseluruhan siswa kelas IV.
4) Artikel yang berjudul “Effect of Cooperative Learning on Secondary
School Students’ Mathematics Achievement” oleh Effandi Zakaria, Titi
Solfitri, Yusoff Daud, Zulkarnain Zainal Abidin pada tahun 2013
membahas tentang akibat dari pembelajaran kooperatif pada prestasi
matematika siswa SMP di Pekanbaru. Dari penelitiannya, mereka
menyimpulkan bahwa belajar kooperatif dapat meningkatkan prestasi
matematika dan meningkatkan rasa percaya diri.
12
1) Siswa yang aktif cenderung lebih mendominasi diskusi dan cenderung
lebih mengontrol jalannya diskusi
2) Ada beberapa siswa yang mungkin segan untuk menyampaikan
pendapatnya
3) Sulit membentuk kelompok yang dapat bekerja sama dan harmonis
4) Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah
cenderung akan kesulitan
5) Terlalu mengandalkan kemampuan dialektika
6) Penugasan anggota kelompok untuk menjadi tim ahli terkadang tidak
sesuai antara kemampuan dengan kondisi yang harus dipelajari
7) Membutuhkan waktu yang lebih lama terlebih lagi apabila penataan
ruang kelas belum terkondisi dengan baik
13
akan dipelajari dan
model pembelajaran
yang akan digunakan
Kegiatan Inti 70 menit
3. Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok belajar
Guru membagi siswa Siswa membentuk 5 menit
menjadi 8 kelompok kelompok asal sesuai
asal yang terdiri atas 4 arahan guru
siswa yang heterogen
Guru mengarahkan Siswa berbagi tugas 2 menit
siswa untuk berbagi menjadi anggota
tugas menjadi anggota kelompok ahli di
kelompok ahli dalam kelompoknya masing-
setiap kelompok asal masing
Guru mengarahkan Siswa kelompok asal 5 menit
siswa untuk berkumpul dengan
membentuk kelompok kelompok ahli sesuai
ahli yang terdiri dari dengan materi yang
anggota kelompok asal menjadi tanggung
yang berbeda jawabnya
4. Membimbing dalam
diskusi kelompok
Guru membagi Siswa dalam kelompok 3 menit
14
berdiskusi mengenai LKS yang diberikan di
materi dan LKS yang dalam kelompok ahli
diberikan
Guru memantau kerja Siswa mengerjakan LKS 5 menit
setiap kelompok dan dan bertanya apabila ada
memberi kesempatan yang tidak mengerti
siswa untuk bertanya
jika mengalami
kesulitan
Guru meminta para Para anggota kelompok 20 menit
anggota kelompok ahli ahli kembali ke
untuk kembali ke kelompok asal dan
kelompok asal dan menyampaikan materi
menyampaikan materi yang sudah didiskusikan
yang sudah dalam kelompok ahli
didiskusikan dalam
kelompok ahli
5. Evaluasi
Guru memberikan Siswa mengerjakan 10 menit
soal-soal latihan yang soal- soal latihan yang
dikerjakan secara diberikan oleh guru
individu secara individu
Kegiatan Penutup 10 menit
6. Memberikan
penghargaan
Guru memberikan skor Kelompok terbaik 5 menit
kelompok berdasarkan mendapatkan reward
hasil rata-rata kuis
anggota kelompok dan
pemberian reward
kepada kelompok yang
memiliki rata-rata
15
tertinggi
Guru membimbing Siswa bersama dengan 2 menit
siswa untuk guru menyimpulkan
menyimpulkan pelajaran
pelajaran
Guru meminta siswa Siswa mengemukakan 2 menit
mengemukakan pendapat dari
pendapat dari pengalaman belajarnya
pengalaman belajarnya (refleksi)
(refleksi)
Guru meminta siswa Siswa memperhatikan 1 menit
untuk mempelajari arahan guru dan
materi berikutnya dan menjawab salam guru
menutup kelas dengan
mengucapkan salam
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan dalam pembahasan, berikut adalah
kesimpulan dari makalah ini.
1) Model pembelajaran kooperatif adalah suatu bentuk kegiatan
pembelajaran yang dalam pelaksanaannya siswa dibentuk menjadi
beberapa kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang di
mana siswa bekerja dan belajar bersama dalam kelompok tersebut dan
saling ketergantungan antara yang satu dengan yang lain sehingga
tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
2) Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang memerhatikan keheterogenan siswa dan
setiap siswa saling bekerja sama, saling ketergantungan positif, dan
bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan kelompok.
3) Dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat istilah
“kelompok asal” dan “kelompok ahli”. Dan tujuan dari tipe jigsaw
adalah untuk mengembangkan kerja sama antar siswa dalam kelompok,
keterampilan belajar kooperatif, dan menguasai materi secara mendalam
yang mungkin tidak dapat diperoleh apabila mencoba mempelajari
materi sendiri. Peran guru dalam tipe jigsaw adalah sebagai fasilitator,
mediator, director-mediator, evaluator.
4) Dari hasil penelitian terdahulu mengenai penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran matematika, disimpulkan
bahwa dengan adanya pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika.
17
3.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran dari penulis mengenai model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.
1) Guru atau peneliti yang hendak menerapkan metode ini seharusnya
dipersiapkan secara matang mengenai materi yang akan disampaikan
dan juga harus mampu mengkondisikan kelas sedemikian rupa agar
didapat hasil yang maksimal.
2) Hendaknya metode ini dapat diterapkan pada setiap pembelajaran yang
sesuai, karena selain dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar,
peserta didik juga akan mendapat variasi pembelajaran sehingga
mengurangi kejenuhan dan dapat meningkatkan motivasi serta semangat
peserta didik dalam belajar.
3) Guru harus memberikan ruang kepada peserta didik untuk
mengungkapkan pendapatnya, namun guru juga diharapkan tidak pasif
ketika dalam pembelajaran.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A., & Jazuli, A. (2009). Jigsaw Type of Cooperative Learning as a Means
of Improving High School-Students’ Mathematical Communication
Ability. EDUCARE, 1(2).
Amargawati, D. A. (2017). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS VII SMPN 1 KARANGPLOSO. CENDEKIA: Journal of
Education and Teaching, 11(1), 13-30.
Batubara, E. (2018). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika Kelas V
SD Negeri 104204 Sambirejo Timur. Elementary School Journal, 8(1).
Haryati, S. (2017). Belajar & Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning.
Malang: Graha Cendekia.
Mbacho, N. W. (2013). Effects of jigsaw cooperative learning strategy on
students’ achievement in secondary school mathematics in Laikipia East
District, Kenya (Doctoral dissertation, Egerton University).
Riana, E. (2014). PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS
IV SD NEGERI PUCANGAN. KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN,
6(4).
Rosyidah, U. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6
Metro. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 1(2).
Rusmartini, R. (2015). PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 2
NAMBAHREJO. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan
Matematika, 4(2).
Sari, C. P. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I pada
Pokok Bahasan Persegi Panjang dan Persegi di Kelas VII-B SMP
19
BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Syarifuddin, A. (2011). Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw
dalam Pembelajaran. Ta’dib: Journal of Islamic Education (Jurnal
Pendidikan Islam), 16(02), 209-226.
Zakaria, E., Solfitri, T., Daud, Y., & Abidin, Z. Z. (2013). Effect of cooperative
learning on secondary school students’ mathematics achievement.
Creative Education, 4(02), 98.
20