Anda di halaman 1dari 4

1.

Penggunaan material akustik siap pakai memberikan beberapa keuntungan yaitu:


1. Mempunyai penyerapan yang dapat diandalkan dan terjamin oleh pabrikan.
2. Pemasangan dan perawatannya relatif mudah dan murah.
3. Beberapa unit dapat dihias kembali tanpa mempengaruhi jumlah penyerapannya.
4. Bila dipasang dengan tepat, penyerapannya dapat bertambah.
5. Penggunaannya dalam sistem langit-langit dapat disatukan secara fungsional dan secara
visual dengan persyaratan penerangan, pemanasan, dan pengkondisian udara, mereka
membantu dalam reduksi bising dan mempunyai fleksibilitas dalam penyekatan.
Di lain pihak, pemakaian material akustik siap pakai dapat menyebabkan beberapa masalah
yaitu:
1. Sukar untuk menyembunyikan sambungan-sambungan antara unit yang berdampingan.
2. Umumnya mereka mempunyai struktur yang lembut, peka terhadap kerusakan mekanik
bila
dipasang pada tempat-tempat yang rendah di dinding.
3. Penyatuan keindahannya kedalam setiap proyek menuntut kerja berat.
4. Penggunaan cat untuk tujuan dekorasi ulang dapat mengubah penyerapan sebagian besar
unit
akustik siap pakai, dengan kata lain merusak kecuali dengan mengikuti petunjuk pabrik.
2. Penyelesaian atau finishing terhadap akustik dilakukan untuk:
1. Jika dipasang dengan benar dapat mengoptimalkan fungsi akustik dari suatu material atau
instalasi
2. Memasukkan/ menambahkan unsur estetika pada instalasi untuk mempercantik ruangan
3. Mengatasi malfungsi atau pemasangan yang salah pada instalasi akustik
3. Dalam memilih material akustik siap pakai terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu:
▪ Koefisien penyerapan bunyi pada frekuensi wakil jangkauan frekuensi audio.
▪ Penampilan (ukuran, tepi, sambungan, warna, dan jaringan).
▪ Daya tahan terhadap kebakaran dan hambatan terhadap penyebaran api.
▪ Biaya dan kemudahan instalasi serta perawatan.
▪ Durabilitas atau keawetan.
▪ Pemantulan cahaya.
▪ Perawatan, pembersihan dan pengaruh dekorasi kembali pada penyerapan bunyi. ▪ Kondisi
pekerjaan (temperatur, kelembaban selama instalasi, dan kesiapan lapisan penunjang
di belakangnya).
▪ Kesatuan elemen interior (pintu, jendela, lampu, kisi-kisi, dan sebagainya) terhadap lapisan
akustik.
▪ Ketebalan dan berat
▪ Kemungkinan penggantiannya.
▪ Ketahanan terhadap uap lembab dan kondensasi bila ruang digunakan.
▪ Kemungkinan adanya langit-langit gantung atau ruang-ruang yang diisi.
▪ Daya tarik terhadap kutu, kutu busuk, jamur, dan sebagainya.
▪ Nilai insulasi termis (pengurangan perpindahan energi kalor/panas).
▪ Kebutuhan serentak akan insulasi bunyi yang cukup (dalam hal langit-langit gantung dan
dinding-dinding luar).
4. Akustik ( dari bahasa Yunani akouein = mendengar) adalah ilmu terapan yang
dimaksudkan untuk
memanjakan indera pendengaran di suatu ruang tertutup terutama dalam ruangan yang relatif
besar.
Arsitek Romawi dari abad ke 1 Marcus Pollio sudah mulai melakukan pengamatan cermat
tentang
gema dan interferensi (getaran-getaran suara asli dan getaran pantulan yang saling
menghilangkan) dari
suatu ruangan. Namun, baru pada tahun 1856 akustik mulai dibangun sebagai suatu ilmu oleh
Joseph
Henry dan akhirnya benar-benar dikembangkan oleh Wallace Sabine di tahun 1900.
Keduanya adalah
fisikawan Amerika.
6. Gema (echo)
Gema adalah pengulangan bunyi asli yang jelas dan sangat tidak disukai, dan merupakan
cacat akustik
yang paling berat. Gema terjadi jika selang minimum sebesar 1/25 detik (untuk pembicaraan)
sampai
1/10 detik (untuk musik), terjadi antara penerimaan bunyi langsung dan bunyi pantul yang
berasal dari
sumber yang sama.
Gaung
Gaung terdiri dari gema-gema kecil yang berurutan dengan cepat dan dapat dicatat serta
diamati bila
ledakan bunyi singkat (seperti tepukan tangan atau tembakan), dilakukan di antara permukaan
permukaan pemantul yang sejajar, walaupun kedua pasangan dinding lain yang tidak sejajar,
menyerap
atau merupakan permukaan-permukaan difus. Eliminasi permukaan-permukaan pemantul
yang
berhadapan dan saling sejajar adalah salah satu cara untuk menghindarkan gaung.
Pemantulan Yang Berkepanjangan (Long Delayed)
Cacat akustik yang sejenis dengan gema, tetapi penundaan waktu antara penerimaan bunyi
langsung
dan bunyi pantul agak lebih singkat.
Dengung
Suara yang berkepanjangan sebagai akibat pemantulan yang berturut-turut dalam ruang
tertutup setelah
sumber bunyi dihentikan, disebut dengung. Interval waktu terjadinya dengung disebut waktu
dengung
(reverberation time). Waktu dengung (reverberation time) merupakan indikator umum baik
buruknya
kualitas akustik sebuah ruangan. W.C Sabine (1898) memperkenalkan konsep waktu dengung
sebagai
waktu yang diperlukan oleh energi suara untuk meluruh sehingga sepersejuta dari energi
awalnya
meluruh sebesar 60 dB.
7. Keuntungan:
▪ Menghemat ukuran ruangan sehingga tidak terlalu memanjang ke belakang
▪ Memberikan arah pandang yang optimal baik dari stage maupun dari arah tempat duduk
Kerugian:
▪ Penyaluran suara ke bagian atas ruangan akan lebih sulit kecuali sumber suara / pengeras
suara
letaknya sedikit ditinggikan
▪ Audiens yang duduk di area atas akan cukup kesulitan melihat stage.
1. Penggunaan material akustik siap pakai memberikan beberapa keuntungan yaitu:
1. Mempunyai penyerapan yang dapat diandalkan dan terjamin oleh pabrikan.
2. Pemasangan dan perawatannya relatif mudah dan murah.
3. Beberapa unit dapat dihias kembali tanpa mempengaruhi jumlah penyerapannya.
4. Bila dipasang dengan tepat, penyerapannya dapat bertambah.
5. Penggunaannya dalam sistem langit-langit dapat disatukan secara fungsional dan secara
visual
dengan persyaratan penerangan, pemanasan, dan pengkondisian udara, mereka membantu
dalam reduksi bising dan mempunyai fleksibilitas dalam penyekatan.
Di lain pihak, pemakaian material akustik siap pakai dapat menyebabkan beberapa masalah
yaitu:
1. Sukar untuk menyembunyikan sambungan-sambungan antara unit yang berdampingan.
2. Umumnya mereka mempunyai struktur yang lembut, peka terhadap kerusakan mekanik
bila
dipasang pada tempat-tempat yang rendah di dinding.
3. Penyatuan keindahannya kedalam setiap proyek menuntut kerja berat.
4. Penggunaan cat untuk tujuan dekorasi ulang dapat mengubah penyerapan sebagian besar
unit
akustik siap pakai, dengan kata lain merusak kecuali dengan mengikuti petunjuk pabrik.
2. Penyelesaian atau finishing terhadap akustik dilakukan untuk:
1. Jika dipasang dengan benar dapat mengoptimalkan fungsi akustik dari suatu material atau
instalasi
2. Memasukkan/ menambahkan unsur estetika pada instalasi untuk mempercantik ruangan
3. Mengatasi malfungsi atau pemasangan yang salah pada instalasi akustik
3. Dalam memilih material akustik siap pakai terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu:
▪ Koefisien penyerapan bunyi pada frekuensi wakil jangkauan frekuensi audio.
▪ Penampilan (ukuran, tepi, sambungan, warna, dan jaringan).
▪ Daya tahan terhadap kebakaran dan hambatan terhadap penyebaran api.
▪ Biaya dan kemudahan instalasi serta perawatan.
▪ Durabilitas atau keawetan.
▪ Pemantulan cahaya.
▪ Perawatan, pembersihan dan pengaruh dekorasi kembali pada penyerapan bunyi. ▪ Kondisi
pekerjaan (temperatur, kelembaban selama instalasi, dan kesiapan lapisan penunjang
di belakangnya).
▪ Kesatuan elemen interior (pintu, jendela, lampu, kisi-kisi, dan sebagainya) terhadap lapisan
akustik.
▪ Ketebalan dan berat
▪ Kemungkinan penggantiannya.
▪ Ketahanan terhadap uap lembab dan kondensasi bila ruang digunakan.
▪ Kemungkinan adanya langit-langit gantung atau ruang-ruang yang diisi.
▪ Daya tarik terhadap kutu, kutu busuk, jamur, dan sebagainya.
▪ Nilai insulasi termis (pengurangan perpindahan energi kalor/panas).
▪ Kebutuhan serentak akan insulasi bunyi yang cukup (dalam hal langit-langit gantung dan
dinding-dinding luar).
4. Akustik ( dari bahasa Yunani akouein = mendengar) adalah ilmu terapan yang
dimaksudkan untuk
memanjakan indera pendengaran di suatu ruang tertutup terutama dalam ruangan yang relatif
besar.
Arsitek Romawi dari abad ke 1 Marcus Pollio sudah mulai melakukan pengamatan cermat
tentang
gema dan interferensi (getaran-getaran suara asli dan getaran pantulan yang saling
menghilangkan) dari
suatu ruangan. Namun, baru pada tahun 1856 akustik mulai dibangun sebagai suatu ilmu oleh
Joseph
Henry dan akhirnya benar-benar dikembangkan oleh Wallace Sabine di tahun 1900.
Keduanya adalah
fisikawan Amerika.
6. Gema (echo)
Gema adalah pengulangan bunyi asli yang jelas dan sangat tidak disukai, dan merupakan
cacat akustik
yang paling berat. Gema terjadi jika selang minimum sebesar 1/25 detik (untuk pembicaraan)
sampai
1/10 detik (untuk musik), terjadi antara penerimaan bunyi langsung dan bunyi pantul yang
berasal dari
sumber yang sama.
Gaung
Gaung terdiri dari gema-gema kecil yang berurutan dengan cepat dan dapat dicatat serta
diamati bila
ledakan bunyi singkat (seperti tepukan tangan atau tembakan), dilakukan di antara permukaan
permukaan pemantul yang sejajar, walaupun kedua pasangan dinding lain yang tidak sejajar,
menyerap
atau merupakan permukaan-permukaan difus. Eliminasi permukaan-permukaan pemantul
yang
berhadapan dan saling sejajar adalah salah satu cara untuk menghindarkan gaung.
Pemantulan Yang Berkepanjangan (Long Delayed)
Cacat akustik yang sejenis dengan gema, tetapi penundaan waktu antara penerimaan bunyi
langsung
dan bunyi pantul agak lebih singkat.
Dengung
Suara yang berkepanjangan sebagai akibat pemantulan yang berturut-turut dalam ruang
tertutup setelah
sumber bunyi dihentikan, disebut dengung. Interval waktu terjadinya dengung disebut waktu
dengung
(reverberation time). Waktu dengung (reverberation time) merupakan indikator umum baik
buruknya
kualitas akustik sebuah ruangan. W.C Sabine (1898) memperkenalkan konsep waktu dengung
sebagai
waktu yang diperlukan oleh energi suara untuk meluruh sehingga sepersejuta dari energi
awalnya
meluruh sebesar 60 dB.
7. Keuntungan:
▪ Menghemat ukuran ruangan sehingga tidak terlalu memanjang ke belakang
▪ Memberikan arah pandang yang optimal baik dari stage maupun dari arah tempat duduk
Kerugian:
▪ Penyaluran suara ke bagian atas ruangan akan lebih sulit kecuali sumber suara / pengeras
suara
letaknya sedikit ditinggikan
▪ Audiens yang duduk di area atas akan cukup kesulitan melihat stage.

Anda mungkin juga menyukai