Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2021/2022

Mata Uji: Tindak Pidana Khusus.

Soal:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan narkotika dan Tindak Pidana Narkotika.
2. Jelaskan ke khususan Tindak Pidana Narkotika Jika dibandingkan dengan Tindak
Pidana lainnya.
3. Jelaskan apayang dimaksud dengan penyalahgunaan Narkotika dan Jelaskan dasar
hukumnya.
4. Jelakan unsur unsur Tindak piana Narkotika.
5. Jelaskan minimal 5 lima perbuatan yang dilarang dalam Tindak pidana Narkotika.
6. Jelaskan jenis jenis Tindak pidana Khusus dan dasar pengaturannya.

==============================
Nama : Rizki Yuliandri
Nim : B10020256
Kelas ;F
Mata Kuliah : TINDAK PIDANA KHUSUS
Dosen : Aga Anum Prayudi,S.H.,M.Kn.

1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan,
Menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika membagi
narkotika menjadi tiga golongan, sesuai dengan pasal 6 ayat 1 .
1. Narkotika Golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
2. Narkotika Golongan II adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan
digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/ atau
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan.
3. Narkotika Golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan/ atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.

Tindak pidana narkotika adalah suatu perbuatan melanggar hukum dan


merupakan kejahatan yang terorganisir. Tindak pidana narkotika merupakan
suatu kejahatan transnasional yang merupakan suatu bentuk kejahatan lintas
batas negara.

Bentuk Tindak Pidana Narkotika Dalam Pasal-Pasal Yang Terdapat Dalam


UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
1. Tidak Sah Menanam, Mengolah, Memiliki, Menyimpan, Memiliki atau
Menyediakan
Narkotika
2. Memproduksi, Mengimpor, Mengekspor, atau Mendistribusikan Narkotika
secara
hukum (Pasal 113, 118, 123)
3. Secara Melawan Hukum Menawarkan untuk Membeli, Menjual, Menjadi
Perantara
dalam Pembelian atau Penjualan, Penerimaan, Pemberian, atau Perdagangan
Narkotika8
4.Membawa, Mengirim, Mengirimkan, atau Mengangkut Narkotika Secara
Tidak Sah9
Pasal 115:

2. Tindak pidana narkotika merupakan salah satu tindak pidana khusus karena
tidak menggunakan KUHP sebagai dasar pengaturannya melainkan diatur
dalam undang-undang khusus di luar KUHP yaitu UU No. 35 Tahun 2009.
Segala penyalahgunaan narkotika sesuai yang telah diatur di dalam UU No. 35
Tahun 2009 merupakan tindak pidana narkotika.
3. Menurut Pasal 1 butir 15 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2019 tentang
Nakotika Penyalah Guna adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa
hak atau melawan hukum. Mereka yang secara aktif menggunakan narkotika
tanpa hak atau melawan hukum, maka kepada mereka tepatnya disebut sebagai
'penyalahguna' (Pasal 1 ke 15 Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang
Narkotika),". Terhadap 'penyalahguna' dikenakan Pasal 127 Undang-Undang
Nomor 35 tahun 2009.
4. Unsur-unsur tindak pidana narkotika dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun
2009 tentang Narkotika, terdiridari:
o Unsur setiap orang
Adanya subyek hukum, yang dapat dijadikan subyek hukum hanyalah orang.
o Unsur tanpa hak atau melawan hukum

Adanya perbuatan yang dilarang, perbuatan yang dilakukan sesuai dengan


rumusan delik. Bersifat melawan hukum yaitu;
a. Melawan hukum formal artinya apabila perbuatan yang dilakukan
sebelumnya telah diatur dalamundang-undang.
b. Melawan hukum material artinya apabila perbuatan yang dilakukan
melanggar aturan atau nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat harus adanya
kesalahan, kesalahan yang dimaksud adalah pencelaan dari masyarakat
apabila melakukan hal tersebut sehingga adanya hubungan batin antara pelaku
dengan kejadian yang nantinya akan menimbulkan suatu akibat. Kesalahan itu
sendiri dapat dibagi 2 yaitu kesengajaan/dolus dan kealpaan.
o Unsur memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
Sesuai dengan ketentuan Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun
2009 tentang Narkotika menyebutkan bahwa ; “Setiap orang yang tanpa hak
atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
narkotika golongan I bukan tanaman.
o Unsur narkotika golongan I berbentuk tanaman, golongan I bukan tanaman,
golongan II dan golonganIII.
5. 1. Memproduksi, Mengimpor, Mengekspor, atau Mendistribusikan
Narkotika secara hukum (Pasal 113, 118, 123)
Tindak pidana ini juga berlaku bagi semua golongan narkotika dan dianggap
lebih berat daripada tindak pidana yang berkaitan dengan penanaman dan
budidaya. Yang dimaksud dengan memproduksi adalah:
Kegiatan atau proses penyiapan, pembuatan, pembuatan, dan produksi
narkotika secara langsung atau tidak langsung melalui ekstraksi atau cara non-
ekstraksi dari sumber alam atau bahan kimia sintetik atau kombinasi,
termasuk pengemasan dan/atau pengubahan bentuk narkotika.

2. Menanam, Mengolah, Memiliki, Menyimpan, Memiliki atau


Menyediakan Narkotika.
Pasal 111
1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara,
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I
dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
2) Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau
melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana dengan pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling
lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

3. Melawan Hukum Menawarkan untuk Membeli, Menjual, Menjadi


Perantara dalam Pembelian atau Penjualan, Penerimaan, Pemberian,
atau Perdagangan Narkotika
Pasal 114:
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk
dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menjadi perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima
Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dalam
bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima)
batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram,
pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau
pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditambah 1/3 (sepertiga).

4. Membawa, Mengirim, Mengirimkan, atau Mengangkut Narkotika


Secara Tidak Sah
Pasal 115:
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum membawa,
mengirim,mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua
belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan membawa, mengirim, mengangkut, atau
mentransito Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5
(lima) batang pohon beratnya melebihi (lima) gram, pelaku dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

5. Tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika terhadap


orang lain atau memberikan Narkotika untuk digunakan orang lain
Pasal 116
1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menggunakan
Narkotika Golongan
I terhadap orang lain atau memberikan Narkotika Golongan I untuk
digunakan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

6. 1. Tindak Pidana Korupsi


Korupsi merupakan tindakan melawan hukum dengan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau orang lain yang bisa merugikan perekonomian maupun
keuangan negara. Pemberantasan tindak pidana korupsi diatur di dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001. Sedangkan tindak pidana korupsi diatur
dalam Undang-Undang No. 31 Tahun 1999.

2. Tindak Pidana Pencucian Uang


Tindak pidana pencucian uang terbilang sebagai tindak pidana baru di sistem
hukum pidana Indonesia. Tindak pidana ini bukan hanya mengancam
integritas sistem keuangan dan stabilitas perekonomian, tapi juga
membahayakan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana pencucian uang diatur dalam Undang-Undang
No. 8 Tahun 2010. Unsur-unsur tindak pidana ini meliputi pelaku, perbuatan
melawan hukum serta unsur hasil pidana.

3. Tindak Pidana Terorisme


Terorisme merupakan aktivitas yang melibatkan unsur kekerasan maupun
aktivitas lainnya yang melanggar hukum pidana serta menimbulkan efek
bahaya bagi kehidupan manusia. Terorisme merupakan aktivitas yang
bertujuan mengintimidasi penduduk sipil dengan melakukan penculikan
maupun pembunuhan. Tindak pidana khusus ini diatur dalam Undang-
Undang No. 15 Tahun 2003.

4. Tindak Pidana Psikotropika


Psikotropika merupakan obat atau zat baik alamiah maupun sintesis bukan
narkotika yang bersifat psikoaktif. Obat-obatan ini mampu mempengaruhi
susunan syaraf pusat sehingga menyebabkan perubahan pada aktivitas
perilaku dan mental penggunanya. Undang-undang yang mengatur mengenai
tindak pidana penggunaan obat-obatan ini adalah Undang-Undang No. 5
Tahun 1997 (UU Psikotropika). Jenis psikotropika yang sering
disalahgunakan di masyarakat seperti ekstasi, shabu, amfetamin, obat
penenang dumolid, lexotan, mogadon, pil koplo, LSD dan Mushroom.

5. Tindak Pidana Narkotika


Penggunaan narkotika secara legal hanya bisa dilakukan untuk kepentingan
pengobatan maupun ilmu pengetahuan. Sedangkan penggunaannya secara
ilegal bisa membuat penggunanya terkena tindak pidana narkotika yang diatur
dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Contoh
narkotika yang sering disalahgunakan adalah kanabis, mariyuana, morfin,
heroin, petidin, kokain dan hashis.

6. Tindak Pidana Informasi dan Transaksi Elektronik


Tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (ITE) terbilang masih baru
di Indonesia. Tindak pidana ini diatur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun
2008 tentang ITE. Subjek hukum undang-undang ini bisa berupa korporasi
maupun perorangan. Transaksi elektronik yang dimaksud di sini adalah
perbuatan hukum yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan komputer,
komputer dan media elektronik lainnya.

7. Tindak Pidana Pornografi


Pornografi merupakan tindak kejahatan yang mampu merusak tatanan norma
kesusilaan masyarakat. Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 mengatur tindak
pidana pornografi ini. Subjek hukum dari tindak pidana pornografi bisa
berupa korporasi maupun orang.

Anda mungkin juga menyukai