Anda di halaman 1dari 18

Makalah

Sistem Pernapasan pada Manusia


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA yang diampu
oleh:

Agustiningsih S.pd.,M.pd

Oleh kelompok 6:

Indah Meriana 170210204003

Putri Meita Dewi 170210204011

Yeni Eriska 170210204025

Siti Aminatul Hasanah 170210204030

Delta Martha Ludivia 170210204043

Kelas A

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember
Daftar Is

i. Daftar isi ......................................................................... 2

ii. Isi .................................................................................... 3 - 16

1. Definisi Pernapasan dan Repirasi............................................ 3

2. Alat-alat Pernapasan............................................................... 4 - 9

3. Mekanisme Pernapasan.......................................................... 10 - 11

4. Volume Paru-paru................................................................... 11 - 12

5. Kapasitas Paru-paru................................................................ 12 - 13

6. Pertukaran Gas dalam Pernapasan......................................... 13 - 14

7. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan.................... 14 – 16

Daftar Pustaka .............................................................................. 17


1. Definisi Penapasan

Di dalam kehidupan,
setiap mahluk hidup
terutama manusia tidak
dapat terlepas dari
pernapasan dan respirasi.
Pernapasan dan respirasi
adalah dua hal yang saling
berhubungan. Namun,
respirasi memiliki makna yang lebih dalam daripada pernapasan.
Bernapas adalah cara mahluk hidup melakukan
pertukaran udara dengan lingkungannya, sedangkan
respirasi adalah proses menghasilkan energi. Oksigen
yang diperoleh dari bernapas akan digunakan dalam
proses respirasi untuk menghasilkan energi. Dalam
bernapas ada dua kegiatan, yaitu:
 Inspirasi adalah mekanisme masuknya
udara dari lingkungan luar ke dalam paru-
paru.
 Ekspirasi adalah mekanisme keluarnya
udara dari dalam paru-paru menuju
lingkungan luar.

Sedangkan respirasi dibedakan menjadi dua macam yaitu, respirasi


internal dan respirasi eksternal. Respirasi internal adalah pertukaran gas antara
sel-sel tubuh dan darah. Adapun respirasi eksternal adalah pertukaran gas
antara lingkungan luar atau atmosfer dengan darah.
2. Alat-alat Pernapasan
a) Hidung.
Hidung adalah organ tubuh pertama yang dilalui oleh oksigen. Bagian
hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung dan ujung rongga hidung.
Hidung normal
memiliki 2 lubang
sebagai tempat keluar
masuknya udara.
Sekilas lubang
hidung memiliki
volume yang sama
tetapi aslinya berbeda.
Ada saluran
bervolume besar dan saluran bervolume kecil. Di dalam hidung terdapat
rambut halus dan lendir yang berguna untuk menyaring semua udara yang
akan masuk karena udara yang masuk tidak semua bersih ada sebagian
kotoran yang melekas seperti debu,
polusi dan sebagainya. Hidung berfungsi
sebagai alat untuk menghirup udara,
penyaring udara yang akan masuk ke
paru-paru, dan sebagai indera
penciuman.

b) Faring (Tenggorokan)
Faring atau tenggorokan adalah saluran pernapasan yang setelah hidung
yang memiliki pangkal pada laring. Fungsi faring, yaitu:
 Sebagai tempat keluar masuknya makanan dan minuman. Agar
tidak mengalami kesalahan ketika menghela maupun mengeluarkan
udara tenggorokan ini akan menutup pintu masuk makan begitupun
sebaliknya. .
c) Laring (Pangkal tenggorokan)
Laring adalah saluran pernapasan yang menuju trakeadan dikelilingi
oleh tulang rawan yang membentuk jakun. Fungsi laring, yaitu:
 Menghasilkan suara. Dalam laring terdapat pita suara yang
berperan utama dalam pembentukan suara manusia.
 Melindungi aluran pernapasan dari masuknya benda asing yang
dapat membahayakan saluran pernapasan tersebut. Di bagian
pangkal laring terdapat epiglotis yang berfungsi sebagai katup
pangkal tenggorokan. Fungsi katup pangkal tenggorokan adalah
membuka dan menutup trakea.
 Mengarahkan makanan masuk ke Esofagus. Sehingga saat manusia
ingin menelan makanan yang dimakan maka dengan seketika
epiglotis yang berada di laring akan menutup, jadi makanan yang
dimakan akan langsung masuk ke esofagus.
 Menghubungkan faring dan trakea. Sehingga saat mulut menelan
makanan, epiglotis yang berada di laring akan menutup trakea
sehingga makanan yang dimakan tidak akan bisa masuk ke trakea
akan tetapi makan tersebut akan masuk ke dalam esofagus.

d) Trakea (batang tenggorokan)


Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10
cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding
tenggorokan terdiri
atas tiga lapisan
berikut :
 Lapisan terluar
terdiri atas
jaringan ikat.
 Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea
tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian
belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada
esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
 Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang
menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan
mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
Kemudian debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan
silia menuju bagian belakang mulut. Akibatnya debu dan mikroorganisme
tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring
benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.

e) Bronkus (cabang tenggorokan)


Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang,
yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru
kiri.Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada
yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih
mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan
trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus.
Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang
menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua
bronkiolus
f) Bronkiolus
Bronkiolus adalah saluran halus, kecil dan dindingnya tipis. Bronkiolus
rongganya ada silia dan tidak memiliki tulang rawan. Bronkiolus adalah
cabang dari Bronkus. Jumlah cabangnya sesuai gelambir paru-paru, bagi yang
menuju paru-paru kanan berjumlah 3 cabang sedangkan yang paru-paru kiri
ada 2 cabang. Ujung Bronkioulus terdapat gelembung-gelembung sangat kecil
dinamakan alveolus.
g) Paru paru (Pulmo)
Paru-paru manusia terdiri dari dua
bagian yaitu, paru-paru bagian kiri dan
kanan jantung. Paru-paru terletak di
dalam rongga dada yang dilindungi oleh
tulang rusuk yang berbentuk sangkar.
Pada bagian paru-paru kanan terdiri dari
tiga gelambir (lobus), sedangkan paru-
paru bagian kiri terdiri dari dua gelambir.
Pada bagian luar paru-paru terdapat dua selaput pelindung yag disebut
pleura. Selaput terdalam (pleura parietal) melekat pada paru-paru dan selaput
terluar (pleura visera) melekat pada bagian tulang-tulang rusuk. Diantara dua
selaput tersebut terdapat ruang atau rongga pleural yang di dalamnya terdapat
cairan yang berfungsi membantu paru-paru ketika bergerak di dalam rongga
dada selama bernapas.
Paru-paru merupakan
salah-satu organ vital dalam
sistem peapasan manusia.
Karena paru-paru adalah
tempat berlangsungnya
pertukaran gas pada proses
pernapasan. Pertukaran gas
tersebut terjadi di alveolus
(jamak: alveoli). Alveolus
merupakan gelembug-
gelembug halus dan
berdinding tipis sehingga
oksigen dan karbon dioksida
dapat berdifusi.
Oksigen yang terdapat
dalam udara pernapasn
berdifusi masuk melewati dinding alveolus, lalu melebur ke dalam kapiler
darah. Selanjutnya, oksigen akan dibawa oleh darah menuju jantung yang
kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui arteri. Sedangkan, sisa-sisa
pembakaran berupa karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) akan berdifusi
keluar dari kapiler menuju alveolus dan selanjutnya dikeluarkan ke atmosfer.

3. Mekanisme Pernapasan Pada Manusia


Mekanisme pernapasan dimulai dari hidung, udara yang dihirup kemudian
masuk ke tenggorokan kemudian kedalam paru-paru. Udara mengalir sampai
ke alveoli (ujung dari saluran) kemudian bertukar dengan karbon dioksida yang
terkandung dalam darah melalui
proses difusi. Didalam darah,
oksigen diikat oleh hemogoblin.
Selanjutnya darah yang
mengandung oksigen mengalir
keseluruh tubuh. Secara tahapan
umum mekanisme pernapasan
adalah;
 udara masuk melalui hidung—tenggorokan—bronkus—bronkeolusparu—
paru-paru—alveolus
 pertukaran gas O2 dan CO2 berlangsung di alveolus
 jumlah perbandingan udara yang masuk dan keluar adalah sama.
Proses perapasan ada dua macam yaitu;
1. Pernapasan dada (pernapasan yang menggunakan otot antar tulang rusuk)
 Saat udara masuk(inspirasi) rongga dada membesar karena tulang
rusuk terangkat, sehingga volume paru-paru penuh dan tekanan
dalam paru-paru
mengecil.
 Saat udara
keluar(ekspirasi) rongga
dada mengecil karena
tulang rusuk kembali
keposisi semula, sehingga volume paru-paru mengecil dan tekanan
paru-paru membesar.
2. Pernapasan perut (pernapasan yang menggunakan pernapasan otot
diafragma)
 Saat udara masuk (inspirasi) rongga dada membesar karena
diafragma berkerja sehingga volume paru-paru membesar dan
tekanan dalam paru-paru mengecil.
 Saat udara keluar (ekspirasi) rongga dada mengecil karena
diafragma kembali keposisi semula sehingga volume paru-paru
mengecil dan tekanan di paru-paru membesar.
4. Volume Paru-paru

Paru-paru manusia memiliki daya tampung udara yang berbeda-beda.


Namun, pada manusia dewasa rata-rata dapat menampung 4.500-6.000 cc.
Volume paru-paru akan berubah-ubah sesuai dengan jenis pernapasan
berlangsung. Berikut macam-macam volume parau-paru, yaitu:

1) Volume tidal (Tidal Volume = TV) adalah banyaknya volume udara yang
dihirup dan dihembuskan pada saat bernapas secara normal. Pada umumnya
besarnya TV pada manusia dewasa sekitar 500 ml.
Proses inspirasi dan ekspirasi pada setiap individu dalam keadaan
normal berlangsung sebanyak 15 sampai 18 kali per menit. Namun, hal
ini dapar berubah dan berdeda-beda tiap individu dikarenakan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan pada
masing-masing individu, yaitu:
a) Faktor fisik, yang terdiri dari:
 Jenis kelamin, pria pada umumnya memiliki frekuensi
pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita.
Karena volume paru-paru pria lebih besar dibandingkan wanita,
selain itu juga pria memiliki 15% lebih banyak hemoglobin
yang sangat berperan dalam proses pengangkutan oksigen
keseluruh tubuh.
 Usia, frekuensi pernapasan pada anak-anak lebih cepat dan
banyak dari pada orang dewasa. Hal ini karena, pada anak-anak
volume paru-paru masihlah kecil bila dibandingkan dengan
volume paru-paru orang dewasa. Selain itu juga, tingginya
aktivitas sel pada anak-anak yang masih dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan membuatnya lebih banyak
membutuhkan oksigen dibandingkan orang dewasa yang
aktivitas sel-selnya telah menurun. Berikut, frekuensi normal
berdasarkan umur:
a. Bayi baru lahir, frekuensi pernapasannya sekitar 35-50 kali
per menit.
b. Anak usia 2 - 12 tahun, frekuensi pernapasannya sekitar 18-
26 kali per menit.
c. Orang dewasa, frekuensi pernapasannya sekitar 16-20 kali
per menit.
 Posisi tubuh, ternyata posisi tubuh juga berpegaruh pada
frekuensi penapasan. Karena pada saat posisi-posisi tubuh
tertentu, otot akan lebih banyak berkontraksi sehingga
membutuhkan lebih banyak oksigen yang diperoleh dari
kegiatan respirasi. Contohnya yaitu berdiri.
 Aktivitas tubuh, semakin banyak dan berat aktivitas tubuh
seseorang maka semakin tinggi pula frekuensi pernapasan orang
tersebut. Karena setiap aktivitas manusia membutuhkan energi
yang dapat dihasilkan melalui proses repirasi.
b) Faktor psikologi
 Emosi, seseorang yang tengah mengalami emosi seperti marah
dan takut akan meningkatkan frekuensi pernapasan. Karena
pada saat emosi denyut jantung akan meningkat yang
menyebabkan meningkatkan kebutuhan tubuh akan energi.
 Kejiwaan, hal ini berkaitan erat dengan sifat atau kepribadian
pada masing-masing individu. Seseorang yang memiliki
kepribadian yang ceria dan aktif memiliki frekuensi pernapasan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang memiliki
kepribadian yang tertutup dan pemalu.
2) Volume Cadangan Inspirasi (Inspiratory Reserve Volume = IRV) adalah
volume udara yang dapat ditampung paru-paru pada saat kita menarik napas
(inspirasi) sedalam-dalamnya. IRV juga dapat disebut volume komplementer.
Besarnya, sekitar 1.500 ml.
3) Volume Cadangan Ekspirasi (Expiratory Reserve Volume = ERV) adalah
volume udara yang dapat keluar dari paru-paru pada saat kita melakukan
ekspirasi sekuat-kuatnya. ERV dapat juga disebut volume suplementer, besar
volume sumplementer adalah sekitar 1.500 ml.
4) Volume Residu (Residual Volume = RV) adalah udara yang tersisa didalam
paru-paru sesudah melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya, volume udara ini
sangat bervariasi bergantung pada kemampuan setiap individu. Udara residu
akan selalu tetap berada di paru-paru. Besar volume udara residu yaitu sekitar
1.000 cc.
5. Kapasitas Paru-paru

Kapasitas paru-paru menurut Syaifuddin (1996), adalah kemampuan paru-paru


dalam menampung udara di dalamnya. Kapasitas paru-paru dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
a) Kapasitas total, adalah jumlah udara maksimal yang dapat mengisi paru-paru
pada saat melakukan inspirasi sedalam-dalamnya. Pada orang dewasa,
umumnya kapasitas total paru-paru yaitu sekitar 4.500-6.000 cc.
b) Kapasitas vital, adalah udara yang masuk dan keluar pada saat kita menarik
dan menghembuskan nafas sekuat-kuatnya. Kapasitas vital paru-paru sekitar
3,5 liter.
Dengan demikian, banyaknya udara dalam proses pernapasan berkisar
antara 0,5 sampai 3,5 liter. Namun, hanya sekitar 0,35 liter udara yang dapat
mencapai alveolus karena sebagian harus mengisi saluran-saluran pernapasan,
seperti trakea, bronkus dan bronkiolus.
6. Pertukaran Gas dalam Pernapasan
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia pasti membutuhkan energi. Energi
dapat dihasilkan melalui sebuah proses reaksi biokimiawi yang memerlukan oksigen
untuk mengoksidasi atau membakar zat-zat makanan dengan hasil samping berupa
karbon dioksida yang disebut proses
respirasi.
Oksigen dapat berperan dalam proses
repirasi apabila telah sampai ke dalam sel-
sel tubuh. Untuk mencapai sel-sel tubuh
oksigen mengalami pertukaran gas, yang
terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1) Pengikatan Oksigen
Udara pernapasan yang
mengandung oksigen di dalam paru-paru
larut ke dalam lapiran air yang ada di permukaan dinding alveolus. Dinding alveolus
tersusun atas epitel pipih (skuamosa) dengan ketebalan hanya 10 µm. Kemudian,
oksigen yang yang telat larut tersebut berdifusi melewati sel-sel epitel dan sel-sel
endotelium kapiler untuk masuk ke dalam plasma darah. Di dalam plasma darah,
oksigen berdifusi masuk ke dalam sel-sel darah merah dan berikatan dengan
hemoglobin (Hb) membentuk oksihemoglobin (HbO2). Satu molekul hemoglobin
dapat mengikat empat molekul oksigen. Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil oksigen
larut di dalam plasma darah.

Hb + O2 HbO2
2) Pengeluaran Karbon dioksida
Karbon dioksida yang merupakan sisa respirasi sel diangkut oleh darah
menuju jantung. Selanjutnya, karbon dioksida akan dibawa melalui arteri
pulmonalis menuju paru-paru untuk dikeluarkan ke udara luar.
Pengeluaran CO2 oleh darah dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
 Kurang lebih 23% karbon dioksida dibawa oleh hemoglobin dalam
bentuk karbaminihemoglobin (HbCO2).
 Sekitar 7% karbon dioksida dibawa oleh plasma darah dalam
bentuk karbon dioksida itu sendiri.
 Sekitar 70% karbon dioksida diangkut oleh plasma darah dalam
bentuk ion bikarbonat (HCO-3). Perubahan karbon dioksida
menjadi ion bikarbonat dibantu oleh enzim karbonat anhidrase.

CO2 + H2O .
H2CO3 H+ + HCO-3

Keterangan: : Karbon anhidrase


: Asam karbonat

7. Kelainan atau Penyakit pada Sistem


Pernapasan
 Faringitis
Faringitis merupakan radang
pada faring yang disebabkan oleh
infeksi dan menimtimbul rasa nyeri
pada saat menelan makanan. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri
(Streptococcus pharyngitis)
 Asma
Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang menimbulkan
serangan sesak nafas. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru yang
disebabkan oleh menyemitnya saluran paru-paru sehingga terjadi serangan
sesak napas.
 Influenza (Flu)
Virus Influenza menyebabkan penyakit influenza.
 Emfisema
Emfisema merupakan penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan
pembengkakan paru-paru akibat pembuluh darah yang termasuki oleh udara.
Penyakit emfisema ditandai dengan pernafasan yang pendek dan kesulitan
untuk menghembuskan seluruh udara
keluar dari paru-paru karena tekanan udara
yang berlebihan dari kantung udara di
dalam paru-paru (alveoli). Penderita
Emfisema biasanya mengalami batuk
kronis dan sesak nafas.
 Bronkitis
Bronkitis adalah suatu peradangan
pada cabang tenggorok (bronchus). Penyakit brinkitis ini biasanya bersifat
ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Namun pada penderita
yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit
paru-paru) dan berada pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
 Asbestosis
Penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat penghirupan serat-
serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang
berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut dan juga menyebabkan penebalan pluera.
 Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga
hidung atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi
bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan
rokok, dan infeksi pada gigi.
 Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC) ialah
penyakit yang disebabkan oleh
infeksi kuman Mycobacterium
tuberkulosis yang bersifat sistemik,
yang dapat bermanifestasi pada
hampir semua organ tubuh dengan
lokasi terbanyak di paru yang
biasanya merupakan lokasi infeksi primer. Bakteri ini menyerang paru-paru
sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini
menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-
bintik kecil pada dinding alveolus.
 Pneumonia (Radang Paru-Paru)
Pneumonia atau juga di sebut dengan Radang paru-paru merupakan
suatu penyakit pada paru-paru dimana pulmonary aveolus yang bertangggung
jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan.
Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab termasuk oleh
infeksi bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasit). Dapat juga disebabkan
oleh kelebihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai
akibat dari penyakit lainnya.Seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum
alkohol.
 Dipteri
Infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada
umumnya, disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut,
penderitanya dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh,
bahkan meninggal dunia.
 Renitis
Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung yang
menyebabkan hidung menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir.
Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita renitis antara lain
bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus encer).
Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor lain.

 Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)


Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang
menyerang sistem pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring
(tekak), dan tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai pada masa peralihan
cuaca. Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu
karena kekebalan tubuh yang menurun. Sedangkan bakteri yang dapat
menyebabkan ISPA berasal dari jenis Stafilokokus, Streptokokus, dan
Pneumokokus. ISPA terbagi dalam tiga tingkat, yaitu ringan, sedang, dan
berat.
Daftar Pustaka
1. Pujianto, Sri .2012. Biologi untuk Kelas XI SMA dan MA 2. Jakarta:
Platinum.

2. Bakhtiar, Suaha. 2011. Biologi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta:
PT. Sarana Panca Karya Nusa.

3. Ferdinand, Fictor dkk. 2009. Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI


SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan.

4. Indrawati, Dewi dkk. 2016. Penunjang Pembelajaran Ilmu


Pengetahuan Biologi Untuk SMP/MTs. CV. Graha Printama Selaras.

5. http://www.google.co.id/anp/dosenbiologi.com/manusia/alat-alat-
pernafasan -pada-manusia/anp#anpshare

Anda mungkin juga menyukai