Agustiningsih S.pd.,M.pd
Oleh kelompok 6:
Kelas A
Universitas Jember
Daftar Is
2. Alat-alat Pernapasan............................................................... 4 - 9
3. Mekanisme Pernapasan.......................................................... 10 - 11
4. Volume Paru-paru................................................................... 11 - 12
5. Kapasitas Paru-paru................................................................ 12 - 13
Di dalam kehidupan,
setiap mahluk hidup
terutama manusia tidak
dapat terlepas dari
pernapasan dan respirasi.
Pernapasan dan respirasi
adalah dua hal yang saling
berhubungan. Namun,
respirasi memiliki makna yang lebih dalam daripada pernapasan.
Bernapas adalah cara mahluk hidup melakukan
pertukaran udara dengan lingkungannya, sedangkan
respirasi adalah proses menghasilkan energi. Oksigen
yang diperoleh dari bernapas akan digunakan dalam
proses respirasi untuk menghasilkan energi. Dalam
bernapas ada dua kegiatan, yaitu:
Inspirasi adalah mekanisme masuknya
udara dari lingkungan luar ke dalam paru-
paru.
Ekspirasi adalah mekanisme keluarnya
udara dari dalam paru-paru menuju
lingkungan luar.
b) Faring (Tenggorokan)
Faring atau tenggorokan adalah saluran pernapasan yang setelah hidung
yang memiliki pangkal pada laring. Fungsi faring, yaitu:
Sebagai tempat keluar masuknya makanan dan minuman. Agar
tidak mengalami kesalahan ketika menghela maupun mengeluarkan
udara tenggorokan ini akan menutup pintu masuk makan begitupun
sebaliknya. .
c) Laring (Pangkal tenggorokan)
Laring adalah saluran pernapasan yang menuju trakeadan dikelilingi
oleh tulang rawan yang membentuk jakun. Fungsi laring, yaitu:
Menghasilkan suara. Dalam laring terdapat pita suara yang
berperan utama dalam pembentukan suara manusia.
Melindungi aluran pernapasan dari masuknya benda asing yang
dapat membahayakan saluran pernapasan tersebut. Di bagian
pangkal laring terdapat epiglotis yang berfungsi sebagai katup
pangkal tenggorokan. Fungsi katup pangkal tenggorokan adalah
membuka dan menutup trakea.
Mengarahkan makanan masuk ke Esofagus. Sehingga saat manusia
ingin menelan makanan yang dimakan maka dengan seketika
epiglotis yang berada di laring akan menutup, jadi makanan yang
dimakan akan langsung masuk ke esofagus.
Menghubungkan faring dan trakea. Sehingga saat mulut menelan
makanan, epiglotis yang berada di laring akan menutup trakea
sehingga makanan yang dimakan tidak akan bisa masuk ke trakea
akan tetapi makan tersebut akan masuk ke dalam esofagus.
1) Volume tidal (Tidal Volume = TV) adalah banyaknya volume udara yang
dihirup dan dihembuskan pada saat bernapas secara normal. Pada umumnya
besarnya TV pada manusia dewasa sekitar 500 ml.
Proses inspirasi dan ekspirasi pada setiap individu dalam keadaan
normal berlangsung sebanyak 15 sampai 18 kali per menit. Namun, hal
ini dapar berubah dan berdeda-beda tiap individu dikarenakan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan pada
masing-masing individu, yaitu:
a) Faktor fisik, yang terdiri dari:
Jenis kelamin, pria pada umumnya memiliki frekuensi
pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita.
Karena volume paru-paru pria lebih besar dibandingkan wanita,
selain itu juga pria memiliki 15% lebih banyak hemoglobin
yang sangat berperan dalam proses pengangkutan oksigen
keseluruh tubuh.
Usia, frekuensi pernapasan pada anak-anak lebih cepat dan
banyak dari pada orang dewasa. Hal ini karena, pada anak-anak
volume paru-paru masihlah kecil bila dibandingkan dengan
volume paru-paru orang dewasa. Selain itu juga, tingginya
aktivitas sel pada anak-anak yang masih dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan membuatnya lebih banyak
membutuhkan oksigen dibandingkan orang dewasa yang
aktivitas sel-selnya telah menurun. Berikut, frekuensi normal
berdasarkan umur:
a. Bayi baru lahir, frekuensi pernapasannya sekitar 35-50 kali
per menit.
b. Anak usia 2 - 12 tahun, frekuensi pernapasannya sekitar 18-
26 kali per menit.
c. Orang dewasa, frekuensi pernapasannya sekitar 16-20 kali
per menit.
Posisi tubuh, ternyata posisi tubuh juga berpegaruh pada
frekuensi penapasan. Karena pada saat posisi-posisi tubuh
tertentu, otot akan lebih banyak berkontraksi sehingga
membutuhkan lebih banyak oksigen yang diperoleh dari
kegiatan respirasi. Contohnya yaitu berdiri.
Aktivitas tubuh, semakin banyak dan berat aktivitas tubuh
seseorang maka semakin tinggi pula frekuensi pernapasan orang
tersebut. Karena setiap aktivitas manusia membutuhkan energi
yang dapat dihasilkan melalui proses repirasi.
b) Faktor psikologi
Emosi, seseorang yang tengah mengalami emosi seperti marah
dan takut akan meningkatkan frekuensi pernapasan. Karena
pada saat emosi denyut jantung akan meningkat yang
menyebabkan meningkatkan kebutuhan tubuh akan energi.
Kejiwaan, hal ini berkaitan erat dengan sifat atau kepribadian
pada masing-masing individu. Seseorang yang memiliki
kepribadian yang ceria dan aktif memiliki frekuensi pernapasan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang memiliki
kepribadian yang tertutup dan pemalu.
2) Volume Cadangan Inspirasi (Inspiratory Reserve Volume = IRV) adalah
volume udara yang dapat ditampung paru-paru pada saat kita menarik napas
(inspirasi) sedalam-dalamnya. IRV juga dapat disebut volume komplementer.
Besarnya, sekitar 1.500 ml.
3) Volume Cadangan Ekspirasi (Expiratory Reserve Volume = ERV) adalah
volume udara yang dapat keluar dari paru-paru pada saat kita melakukan
ekspirasi sekuat-kuatnya. ERV dapat juga disebut volume suplementer, besar
volume sumplementer adalah sekitar 1.500 ml.
4) Volume Residu (Residual Volume = RV) adalah udara yang tersisa didalam
paru-paru sesudah melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya, volume udara ini
sangat bervariasi bergantung pada kemampuan setiap individu. Udara residu
akan selalu tetap berada di paru-paru. Besar volume udara residu yaitu sekitar
1.000 cc.
5. Kapasitas Paru-paru
Hb + O2 HbO2
2) Pengeluaran Karbon dioksida
Karbon dioksida yang merupakan sisa respirasi sel diangkut oleh darah
menuju jantung. Selanjutnya, karbon dioksida akan dibawa melalui arteri
pulmonalis menuju paru-paru untuk dikeluarkan ke udara luar.
Pengeluaran CO2 oleh darah dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
Kurang lebih 23% karbon dioksida dibawa oleh hemoglobin dalam
bentuk karbaminihemoglobin (HbCO2).
Sekitar 7% karbon dioksida dibawa oleh plasma darah dalam
bentuk karbon dioksida itu sendiri.
Sekitar 70% karbon dioksida diangkut oleh plasma darah dalam
bentuk ion bikarbonat (HCO-3). Perubahan karbon dioksida
menjadi ion bikarbonat dibantu oleh enzim karbonat anhidrase.
CO2 + H2O .
H2CO3 H+ + HCO-3
2. Bakhtiar, Suaha. 2011. Biologi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta:
PT. Sarana Panca Karya Nusa.
5. http://www.google.co.id/anp/dosenbiologi.com/manusia/alat-alat-
pernafasan -pada-manusia/anp#anpshare