MASIH
PANJANG
Daftar Sub Judul
Bicara tanggung jawab akan selalu berulang kita mengatakan Kompetensi Diri (malu dong kalo nggak naik kelas!)
jujur terhadap fungsi dan kewajiban yang lurus. Secara berulang-
ulang pula seolah kita diingatkan kepada tugas dan tanggung jawab Sedikit kita mencoba untuk menelaah keterkaitan ataupun
kita atas setiap peranan yang tengah kita mainkan, tak peduli apapun hubungan antara kompetensi diri dengan hasil yang akan didapatkan.
pekerjaan, status sosial, keyakinan beragama dan lain hal sebagainya. Sepintas terkesan merupakan bentuk implikasi, bisa jadi ya jika hanya
Menarik kesimpulan dari padanya bahwa seorang yang bertanggung- dilihat berdasarkan logika saja namun kenyataannya tidak serta merta
jawab akan senantiasa menjadi seseorang yang dapat dipercaya. begitu saja untuk seorang dengan kompetensi diri yang baik akan
Namun pastinya tidak cukup dengan hanya tanggung-jawab untuk mendapatkan hasil yang baik pula. Bukan untuk mematahkan
menjadi seorang yang dapat dipercaya, yaitu dengan menunjukan semangat dan terlalu terlena dengan kepasrahan, tujuannya adalah
kompetensi diri. Setiap hal yang kita kerjakan tidak semata-mata agar kita tidak terlalu berorientasi pada hasil dan tetap jadilah yang
hanya mampu untuk dipertanggung jawabkan, akan tetapi juga terbaik atas diri kita masing-masing. Mengetahui bahwa setiap
memberikan kepastian terhadap kualitas yang baik dan murni. Tidak individu memiliki keterbatasan dan tingkat pemahaman yang
perlu menjadi seorang yang perfectionis, cukup lakukan berdasarkan berbeda terhadap suatu masalah, keadaan khusus (kasus tertentu).
kemampuan dan kesungguhan kita yang sepenuhnya. Maka, dalam proses pembentukan suatu karakter untuk dapat
memiliki kompetensi yang unggul dan juga memiliki daya saing baik
Resiko kegagalan ataupun memikul benda yang titik
perlulah perjuangan atas dasar kesadaran serta mawas diri.
bebannya jauh dari titik kuasa sebanding dengan mempertanggung-
jawabkan kesalahan sebuah sistem yang saling terhubung Semuanya berawal dari mimpi, namun bukanlah mimpi yang
berdasarkan proses dan sistematika yang ada memang sangatlah berasal dari tidur panjang, kehidupan kita hanya akan diluangkan
berat. Ilustrasi yang cukup untuk menyadarkan kita betapa sedikit saja dalam menghiasi tidur dengan bunga-bunga taman yang
berpengaruh dan pentingnya suatu fungsi terhadap fungsi yang lain. indah. Semua itu hanya akan menjadikan kita enggan terbangun,
Untuk dapat memikul tanggung-jawab yang besar dibutuhkan
Ketika mengatakan aku mencintaimu berarti kita telah Hidup Untuk Mencari (jangan jadi orang bego!)
mencintai diri kita sendiri. Ketika kita mencintai seseorang,
katakanlah orang tersebut adalah orang tua kita sendiri. Kita akan Setiap orang tentunya mengalami masa-masa gamang
senantiasa berupaya, bergelora dan berapi-api untuk memberikan pencariannya, layaknya cahaya kelabu dalam redupnya kehidupan.
yang terbaik. Terbaik itu bukan menjadi pemenang tapi terbaik atas Menelusuri setapak jalan untuk menemukan setitik terang warna
diri kita masing-masing. Anak mana yang tidak ingin membahagiakan putih kebiruan, mencari arti yang sesungguhnya mengenai kebenaran
kedua orang tuanya, mungkin kata-kata tersebut seringlah kita untuk tidak lagi menjadi abu atau kecoklatan. Sangat tidak mudah dan
dengar. Dan rata-rata orang-orang yang berhasil mencapai
Perlu keyakinan untuk dapat memastikan langkah, tapi ingat Hidup Adalah Perjalanan (berenang! jangan nunggu
bukan berarti terlalu memaksakan. Untuk siapa saja dengan jiwa
anyut!)
mudanya jelas bara semangat masih sangat berkobar, namun jangan
sampai tak terkendalikan sehingga terbakarlah habis kaidah Selain halnya jalanan yang selalu ada persimpangan, jalan
kehormatan, terjualah sirna harga diri dan kearifan, terjebak dalam berliku ataupun buntu dalam kita memaknai perjalanan hidup.
langkah yang tidak diridhoi Tuhan. Beranjaklah dari kekerdilan sebuah Namun lebih mendalam lagi jika seraya kita mengkehendaki untuk
kelakar, perlu kematangan berpikir dan kedewasaan mental dalam menapaki langkah perjuangan demi tergapainya kesejatian hidup
melangkah. Jika kita hanya menginginkan gemerlapnya dunia tanpa yang penuh kedamaian, itu bagaikan menyusuri sungai dari hulu
memikirkan pertanggung-jawabannya di akhirat kelak, tentunya kita hingga menuju muara. Sesampainya kita di muara sudah tentunya
akan menjadi seorang yang sangat merugi. Bertahanlah dalam jalan
Menyadari akan ada saatnya kita ditinggalkan oleh siapapun Terjerembabnya diri kaula muda pada keraguan dan ketidak-
yang selama ini berada di lingkaran penyokong kehidupan kita. Dari pastian, menjalani percintaannya tanpa ikrar dan kehati-hatian.
hal emosional, kekeluargaan mapun material, sosial dan pekerjaan. Seolah-olah semuanya akan selamanya begitu saja dalam sebuah
Jelas bahwasannya, maka kita tidak boleh menggantungkan diri kesenangan tanpa dimintai pertangung-jawaban. Hanya
penuh dari ke setiapnya. Ketika sesuatu itu kita sadari, maka membayangkan yang indah-indah saja saat menjalaninya, tanpa
hendaklah kita persiapkan. Dan sebaik-baiknya ketika beberapa hal mampu diri saling menggenggam seketika dalam kesulitan. Dengan