Anda di halaman 1dari 2

A.

Yang tercakup dalam manajemen modal kerja, yakni:

1. Konsep-konsep Modal kerja

Terdapat dua konsep utama dalam modal kerja yaitu modal kerja neto dan modal kerja bruto.
Ketika akuntan menggunakan istilah modal kerja, secara umum akuntan merujuk pada modal kerja neto
(net working capital), yang merupakan perbedaan nilai uang antara aset lancar dan liabilitas jangka
pendek. Ini adalah salah satu pengukuran untuk melihat sejauh mana perusahaan terlindung dari
sebuah likuiditas. Akan tetapi, dari sudut pandang pihak manajemen tidaklah logis untuk berbicara
mengenai usaha untuk secara aktif mengelola perbedaan neto antara aset lancar dan liabilitas jangka
pendek, terutama jika perbedaan tersebut terus berubah-ubah.

Dipihak lain, para analis keuangan berbicara tentang aset lancar ketika mereka berbicara mengenai
modal kerja. Oleh karenanya, fokus mereka adalah modal kerja bruto (gross working capital). Karena
manajer keuangan perlu dilibatkan untuk menentukan jumlah aset lancar yang tepat bagi perusahaan,
maka konsep modal kerja bruto lah yang digunakan.

2. Peran Penting Manajemen Modal Kerja

Ada beberapa alasan mengapa manajemen modal kerja yang dibahas dalam bab ini serta dalam
tiga bab selanjutnya sangat penting. Pertama, komposisi aset lancar perusahaan manufaktur bisa lebih
dari separuh total asetnya. Bagi perusahaan distribusi, jumlahnya bahkan lebih besar lagi. Tingkat aset
lancar yang berlebih dapat dengan mudah membuat perusahaan merealisasikan imbal hasil atas
investasi yang rendah. Akan tetapi, perusahaan dengan jumlah aset lancar yang terlalu sedikit dapat
mengalami kekurangan dan kesulitan dalam mempertahankan operasi yang lancar.

Bagi perusahaan kecil, liabilitas jangka pendek adalah sumber utama dari pendanaan eksternal.
Perusahaan yang bertumbuh cepat tetapi lebih besar juga menggunakan pendanaan liabilitas jangka
pendek. Alasan itulah yang menyebabkan para manajer dan staf keuangan mendedikasikan sebagian
besar waktunya untuk berbagai masalah modal kerja. Pendanaan jangka pendek juga merupakan
tanggungjawab langsung manajer keuangan dan itu membutuhkan pengawasan dari hari ke hari dan
terus-menerus. Jadi, manajemen modal kerja adalah hal yang paling penting jika tidak ada hal lainnya
dalam proporsi waktu manajer keuangan yang harus didedikasikan untuk hal tersebut. Akan tetapi, yang
paling penting adalah pengaruh keputusan modal kerja atas risiko, pengembalian dan harga saham
perusahaan.

3. Profitabilitas dan Risikk

Manajemen modal kerja yang baik didasarkan pada dua isu keputusan mendasar bagi perusahaan.
Kedua isu tersebut adalah penentuan:

1. Tingkat investasi aset lancar optimal

2. Bauran yang tepat atas pendanaan jangka pendek dan jangka panjang yang digunakan untuk
mendukung investasi dalam aset lancar ini.
Sebaliknya, keputusan-keputusan ini dipengaruhi oleh penilaian keuntungan dan kerugian yang
harus dibuat antara profitabilitas dan risiko. Menurunkan tingkat investasi dalam aset lancar dengan
tetap mendukung penjualan akan mengarah pada peningkatan pengembalian atas total aset
perusahaan. Dalam hal biaya pendanaan jangka pendek yang nyata lebih sedikit daripada pendanaan
jangka menengah dan jangka panjang, semakin besar proporsi utang jangka pendek jika dibandingkan
dengan total utangnya maka semakin tinggi profitabilitas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai