Disusun Oleh:
2. Mardiana DM 2010071P
Jl. Pinus I depan kuburan, Kacang Pedang, Gerunggang, Kota Pangkal Pinang,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Komparatif Variabel Numerik Dua Kelompok. Tujuan dibuat Makalah ini untuk memberi
pengetahuan bagi pembaca mengenai analisa data dan adapun keaslian dalam penulisan
Harapan saya kedepan semoga dengan terselesaikan makalah ini dapat bermanfaat bagi
Demikianlah kata pengantar ini dibuat, sudah tentu banyak kekurangan-kekurangan yang
terdapat dilaporan ini. Karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan................................................................................................ 1
BAB II Pembahasan................................................................................................ 2
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 22
3.3 Saran.............................................................................................................. 22
Daftar Pustaka......................................................................................................... 23
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kata statistik secara etimologis berasal dari kata status (bahasa latin) yang
mempunyai kesamaan arti dengan state (bahasa Inggris) atau kata stat (bahasa Belanda)
serta. Pada mulanya statistik diartin sebagai kumpulan bahan keterangan data, baik
dalam bentuk angka maupun tidak berbentuk angka, yang mempunyai arti penting dan
kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun pada perkembangannya hanya dibatasi
pada kumpulan bahan keterangan ang berwujud angka dan tidak berwujud angka.
Pada hakekatnya statistik adalah kerangka teori dan metode yang telah dkembangkan
untuk melakukan pengumpulan, analisis, dan pelukis data sampel yang memperoleh
1
BAB II
PEMBAHASAN
KASUS: Anda ingin mengetahui bagaimana pengaruh kehadiran suami pada saat istri
dalam proses melahirkann terhadap skor ansietas istri. Anda merumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut: “Aakah terdapat perbedaan rerata skor ansietas antara
kelompok ibu-ibu yang proses kelahirannya didampingi suami dan ibu-ibu yang proses
Langkah-langkah menentukan uji hipotesis yang sesuai dengan panduan tabel uji
No Langkah Jawaban
berpasangan
Kesimpulan:
Uji yang digunakan adalah uji t tidak berpasangan (uji parametrik) jika memenuhi
syarat. Jika tidak memenuhi syarat, maka digunakan uji alternatifnya, yaitu uji Mann
2
Langkah-langkah melakukan uji t tidak berpasangan
4. Jika variabel baru hasil transformasi normal, maka dipakai uji t tidak berpasangan
5. Jika variabel baru hasil transformasi tidak normal, maka dipiih uji Mann Whitney
b. Lakukan uji normalitas untuk data skor ansietas kelomok ibu yang proses
melahirkan ditemani suami dan data skor ibu melahirkan yang tidak ditemani
suami.
3
Setelah diproses, output SPSS
Test of Normality
Kolmogorov- Smimov
Statistic df Sig.
Interpretasi
1.) Bagian pertama adalah statistik deskriptif untuk variabel skor ansietas
Shapiro-Wik untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak. Apakah
suami p=0,200. Karena nilai p > 0,05, dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi
4
skor ansietas ibu yang didampingi suami maupun yang tidak didampingi suami
berdistribusi normal.
Karena syarat distribusi data normal terpenuhi, maka uji hipotesis yang
Lakukan prosedur
5
g. Prosedur telah selesai, klik Continue, Klik OK.
Output SPSS
Interpretasi output
Pada kotak Levenes test (nama uji hipotesis untuk menguji varians), nilai
sig = 0,000. Karena nilai p < 0,05 maka varians data kedua kelompok tidak
2.) Karena varians tidak sama, maka untuk melihat hasil uji t memakai hasil
3.) Angka significancy pada baris kedua adalah 0,000 dengan perbedaan rerata
6
5.) Karena nilai p<0,05 maka diambil kesimpulan “terdapat erbedaan rerata
suami tidak berbeda dengan yang tidak didampingi suami, mmaka faktor
Kita percaya sebesar 95% bahwa jika pengukuran dilakukan pada populasi,
maka perbedaan skor ansietas antara kelompok ibi-ibu yang didampingi suami
dengan ibu-ibu yang tidak didampingi suami adalah antara 52,96 sampai -
47,29.
Melaporkan hasil
Suatu tabel yang lengkap terdiri atas jumlah subjek tiap elompok, rerata tiap
interval kepercyaan (IK) dari perbedaan rerata, dan nilai p. Variasi lain yaitu
7
Uji t tidak berpasangan secara lengkap
Rerata IK 95%
n Rerata s.b p
KASUS: Anda ingin mengetahui bagaimana pengaruh terapi sulih testosteron terhadap
perubahan body masssa index (BMI). Pertanyaan And “Apakah terdapat perbedaan
Uji hipotesis
Langkah-langkah untuk menentukan uji hipotesis yang sesuai dengan panduan tabel uji
No Langkah Jawaban
8
Menentuan jenis hipotesis Komparatif
berpasangan
Kesimpulan:
Uji yang digunakan adalah uji t tidak berpasangan (uji parametrik) jika memenuhi
syarat. Jika tidak memenuhi syarat, maka digunakan uji alternatifnya, yaitu uji
4. Jika variabel baru transformasi berdistribusi normal, maka dipakai uji t berpasangan.
5. Jika variabel baru hasi transformas tidak berdistribusi normal, maka dipilih uji
Wilcoxon.
b. Lakukan uji normalitas untuk skor BMI sebelum dan setelah satu bulan
penyuntikan testosteron.
9
Tesis of Normality
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Interpretasi hasil
data.
10
2. Langkah-langkah uji t berpasangan
Hasil Output
suntik
BMI setelah
suntik
23.994 50 .890 .126
Paired Diferences
sebelum dan
setelah suntik
testosteron
11
Interpetasi hasil
variabel.
(p< 0,05), artinya “terdapat perbedaan rerataa bmi yang bermakna sebelum dan
setelah satu bulan penyuntikan testosteron”. Nilai IK 95% antar -5,913 sampai -
5,295.
Jika BMI sebelum penyuntikan testosteron tidak berbeda dengan BMI satu bulan
sesudah penyuntikan, maka faktor peluang saja dapat menerangkan 0,00% untuk
Kita percaya sebesar 95% pengukuran dilakukan pada popuasi, selisih BMI
sebelum dan sesudah penyuntikan testosteron dengan BMI satu bulan setelah
Melaporkan hasil
IMT sebelum suntik 50 18,39< > 0,77 5,60< >1,09 5,29-5,91 <0,001
12
Hasil uji t berpasangan dengan melaporkan nilai IK tanpa simpang baku perbedaan
rerata
2.3.............................................................................................................................Uji
Mann-Whitney
KASUS: Anda ingin mengetahui apakah terdapat perrbedaan rerata body massa index
(BMI) antara kelompok ekonomi rendah dengan kelompok ekonomi tinggi. Anda
No Langkah Jawaban
berpasangan
Kesimpulan:
Uji yang digunakan adalah uji t tidak berpasangan (uji parametrik) jika memenuhi
syarat. Jika tidak memenuhi syarat, maka digunakan uji alternatifnya, yaitu uji Mann-
13
1. Memeriksa syarat uji t tidak berpasangan
4. Jika variabel baru hasil transformasi normal, maka dipakai uji t tidak berpasangan
5. Jika variabel baru hasil transformasi tidak normal, maka dipiih uji Mann Whitney
1. Uji Normalitas
b. Lakukan uji normalits untuk data bmi kelompok ekonomi rendah dengan bmi
Cases
Tingkat
Valid Missing Total
ekonomi
N Percent N Percent N Percent
14
Tesis of Normality
Interpretasi Hasil
b. Hasil uji shapiro-Wilk dipakai untuk uji normalitas Bmi kelompok ekonomi
Untuk jumlah sampel kecil, uji normalitas yang dipakai adalah uji Shapiro-
Wilk, sedangkan jumlah sampel yang besar, uji normalitas yang dipakai
15
Karena nilai p < 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi data kedua
3. Transformasi data
Proses transformasi data untuk usaha agar distribusi data menjadi normal tidak
berhasi. Syarat data harus memiliki distribusi normal tidak terpenuhi, maka uj
hipotesis yang dipakai yaitu uji alternati t test tidak berpasangan, yaitu uji Mann-
Whitney.
5. Uji Mann-Whitney
16
h. Proses selesai, Klik continue, Klik OK
Output SPSS
BMI
Mann-Whitney U 973.000
Wilcoxon 1963.000
Z -1907
Interpretasi hasil
Dengan uji Mann-Whitney, diperoleh angka Sig. 0.071. Karena nilai p > 0,05, dapt
disimpulkan bahwa “tidak ada perbedaan bermakna antara BMI kelmpok ekonomi
Jika BMI kelompok ekonomi rendah tidak berbeda dengan BMI kelompok ekonmi
tinggi, maka faktor peluang saja dapat menerangkan 7,1% untuk memperoleh hasil
yang diperoleh. Karena peluang untuk menerangkan hasil yang diperoleh > 5%,
Melaporkan hasil
n Median (min-max) p
17
IMT kelompok ekonomi rendah 56 24,0 (22,8-25,0)
Hasil analisis uji Mann-Whitney dengan penambahan informasi rerata dan simpang
baku
IMT kelompok ekonomi tinggi 44 23,7 (22,0-26,0) 23,76 < > 1,06 0.071
IMT kelompok ekonomi rendah 56 24,0 (22,8-25,0) 24,06 < > 0,57
2.4.............................................................................................................................Uji
Wilcoxon
KASUS: Anda ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh penyuluhan terhadap skor
pengetahuan ibu. Anda merumuskan pernyatan “Apakah terdapat perbedaan rerata skor
No Langkah Jawaban
(kategorik)
berpasangan
Kesimpulan:
18
Uji yang digunakan adalah uji t tidak berpasangan (uji parametrik) jika memenuhi
syarat. Jika tidak memenuhi syarat, maka digunakan uji alternatifnya, yaitu uji
4. Jika variabel baru transformasi berdistribusi normal, maka dipakai uji t berpasangan.
5. Jika variabel baru hasi transformas tidak berdistribusi normal, maka dipilih uji
Wilcoxon.
b. Lakukan uji normalitas untuk data pengetahuan sebeum dan sesudah dilakuan
19
Output SPSS
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Interpretasi hasil
Smirnov (p= 0,000 untu kedua kelompok). Dengan demikian dapat diambi
2. Transformasi data
Proses transformasi data untuk upaya distribusi data menjadi normal tidak berhasil.
Maka data tidak terpenuhi, uji hipotesis yang dipakai adalah uji alternatif t
Output SPSS
Ranks
Test Statisticb
Z -3.377a
21
Asymp. Sig. (2 tailed) .001
Interpretasi hasil
b. Bagian test statistic menunjukkan hasil uji Wilcoxon. Diperoleh nilai sig. 0,001
Melaporkan hasil
N Median (min-max) p
Hasil analisis uji Wilcxn dengan tambahan informasi rerata dan simppang baku
BAB III
PENUTUP
22
3.1. Kesimpulan
Uji t tidak berpasangan berkaitan dengan uji Mann Whitney dimana uji yang
digunakan adalah uji t tidak berpasangan (uji parametrik) jika memenuhi syarat, jika
tidak memenuhi syarat maka uji alternatifnya yaitu uji Mann Whitney.
Uji t berpasangan berkaitan dengan uji Wilcoxon, dimana uji t berpasangan (uji
parametrik) jika memenuhi syarat, jika tidak memenuhi syarat maka uji alternatifnya
Untuk jumlah smpel kecil, uji normalitas yang dipakai adalah uji Shapiro Wilk.
Untuk jumlah sampel besar, uji normalitas yang dipakai adalah uji Kolmogorov –
Smirnov.
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini, saya banyak meminta saran atas kekurang maksimal
dalam pembuatan makalah. Saya harap makalah saya dapat menjadi tolok ukur bagi
makalah lain.
DAFTAR PUSTAKA
23
Sopiyudin, M. Dahlan. 2013. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika
24