Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3

-BAROKAH -RISVI APRILIA _INDRIANY MOLDY


-SHERLY INDRIANI -DWI SEPTIANI

menurut Fatmawati (2010) lanjut usia di bagi 4 kelompok ;

1.Middle age (45 - 59 tahun) 4.Very old (< 90 tahun)

2.Elderly (60 -74 tahun) ;3. Old (70 – 90 tahun)


Wahyudi Nugroho (2008) mengatakan bahwa
menua adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur
dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan dari jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang di derita.
Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori biologi,
teori psikologis, teori sosial dan teori konsekuensi personal :
1. Teori Biologi
a. Teori Jam Genetik
b. Wear and Tear Theory
c. Teori Stres
d. Show Immunology Theory
e. Teori Radikal Bebas

- Teori Psikologis
Pada usia lanjut, proses penuaan terjadi secara ilmiah seiring dengan
penambahan usia. Perubahan psikologis yang terjadi dapat dihubungkan pula
dengan keakuratan mental dan keadaan fungsional yang efektif termasuk
pemenuhan kebutuhan dasar dan tugas perkembangan. Teori yang merupakan
psikososial adalah sebagi berikut :
a. Teori Integritasi Ego
b. Teori Integritasi Personal
-Teori sosial
-teori konsekuensi personal

A. Perubahan Pada Sistem Integument


1) Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
2) Permukaan kulit kasar dan bersisik (karena kehilangan proses
keratinasi serta perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis).
3) Menurunnya respon terhadap trauma.
4) Mekanisme proteksi kulit menurun :
-Produksi serum menurun.
-Penurunan produksi VTD.

Faktor instrinsik pada lansia dapat disebabkan


karena adanya perubahan pada fungsi dan struktur
sistem integumen. Hal ini terjadi karena adanya
penurunan melanin pada lapisan epidermis,
sehingga terjadi penurunan respons perlindungan
kulit terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, lansia
berisiko tinggi untuk mengalami kerusakan kulit
akibat terpajan sinar matahari yang berlebihan.
1)Dinding dada
2)Otot-otot pernafasan
3)Saluran nafas
4)Struktur jaringan parenkim paru

Perubahan anatomi tersebut menyebabkan


gangguan fisiologi pernapasan sebagai berikut:
1) Gerak pernafasan
2) Distribusi gas
3) Volume dan kapasitas paru menurun
4) Gangguan transport gas
5) Gangguan perubahan ventilasi paru
TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN TEMAN TEMAN
KAMI UCAPKAN

Anda mungkin juga menyukai