2. Usia psikologis
Menunjuk pada kemampuan seseorang untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian pada situasi yang
dihadapinya
3. Usia sosial
Usia yang menunjuk pada peran-peran yang diharapkan / diberikan masyarakat kepada seseorang sehubungan
dengan usianya.
b. Teori “Error”
Salah satu hipotesis yang yang berhubungan dengan mutasi sel somatik adalah hipotesis “Error Castastrophe”
(Darmojo dan Martono, 1999). Menurut teori tersebut menua diakibatkan oleh menumpuknya berbagai macam
kesalahan sepanjang kehidupan manusia. Akibat kesalahan tersebut akan berakibat kesalahan metabolisme
yang dapat mengakibatkan kerusakan sel dan fungsi sel secara perlahan.
c. Teori “Autoimun”
Proses menua dapat terjadi akibat perubahan protein pasca tranlasi yang dapat mengakibatkan berkurangnya
kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri (Self recognition). Jika mutasi somatik menyebabkan
terjadinya kelainan pada permukaan sel, maka hal ini akan mengakibatkan sistem imun tubuh menganggap sel
yang mengalami perubahan tersebut sebagai sel asing dan menghancurkannya Goldstein(1989) dikutip dari
Azis (1994). Hal ini dibuktikan dengan makin bertambahnya prevalensi auto antibodi pada lansia
(Brocklehurst,1987 dikutif dari Darmojo dan Martono, 1999). Dipihak lain sistem imun tubuh sendiri daya
pertahanannya mengalami penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap antigen menjadi
menurun, sehingga sel-sel patologis meningkat sesuai dengan menigkatnya umur (Suhana,1994 dikutif dari
Nuryati, 1994)
f. Teori kolagen
Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan menyebabkan kecepatan kerusakan jaringan dan melambatnya
perbaikan sel jaringan.
2. TEORI SOSIOLOGI
a. Activity theory
Ketuaan akan menyebabkan penurunan jumlah kegiatan secara langsung.
b. Teori kontinuitas
Adanya suatu kepribadian berlanjut yang menyebabkan adanya suatu pola prilaku yang meningkatkan
stress.
c. Disengagement Theory
Putusnya hubungan dengan dunia luar seperti hubungan dengan masyarakat, hubungan dengan individu
lain.
d. Teori Stratifikasi usia
Karena orang yang digolongkan dalam usia tua akan mempercepat proses penuaan.
3. TEORI PSIKOLOGIS
a. Teori kebutuhan manusia dari Maslow
Orang yang bisa mencapai aktualisasi menurut penelitian 5% dan tidak semua orang bisa mencapai
kebutuhan yang sempurna.
b. Teori Jung
Terdapat tingkatan-tingkatan hidup yang mempunyai tugas dalam perkembangan kehidupan.
c. Course of Human Life Theory
Seseorang dalam hubungan dengan lingkungan ada tingkat maksimumnya.
d. Development Task Theory
Tiap tingkat kehidupan mempunyai tugas perkembangan sesuai dengan usianya.
2. PERUBAHAN MAKRO
a. Mengecilnya mandibula
b. Menipisnya discus intervertebralis
c. Erosi permukaan sendi-sendi
d. Osteoporosis
e. Atropi otot (otot semakin mengecil, bila besar berarti ditutupi oleh lemak tetapi kemampuannya menurun)
f. Emphysema Pulmonum
g. Presbyopi
h. Arterosklerosis
i. Manopause pada wanita
j. Demintia senilis
k. Kulit tidak elastic
l. Rambut memutih
2) KEGIATAN SEKSUAL
Sexualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang berhubungan
dengan alat reproduksi. Setiap orang mempunyai kebutuhan sexual, disini kita bisa membedakan
dalam tiga sisi : 1) fisik, Secara jasmani sikap sexual akan berfungsi secara biologis melalui organ
kelamin yang berhubungan dengan proses reproduksi, 2) rohani, Secara rohani Ù tertuju pada
orang lain sebagai manusia, dengan tujuan utama bukan untuk kebutuhan kepuasan sexualitas
melalui pola pola yang baku seperti binatang dan 3) sosial, Secara sosial Ù kedekatan dengan
suatu keadaan intim dengan orang lain yang merupakan suatu alat yang apling diharapkan
dalammenjalani sexualitas.
Sexualitas pada lansia sebenarnya tergantung dari caranya, yaitu dengan cara yang lain dari
sebelumnya, membuat pihak lain mengetahui bahwa ia sangat berarti untuk anda. Juga sebagai
pihak yang lebih tua tampa harus berhubungan badan, msih banyak cara lain unutk dapat
bermesraan dengan pasangan anda. Pernyataan pernyataan lain yang menyatakan rasa tertarik
dan cinta lebih banyak mengambil alih fungsi hubungan sexualitas dalam pengalaman sex.
K. PERUBAHAN MENTAL/PSIKOLOGIS
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :
a. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa.
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan (herediter)
e. Lingkungan
f. Gangguan saraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian
g. Gangguan konsep diri akibat kehilangan jabatan
h. Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan family
i. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri dan
perubahan konsep diri
j. Perubahan kepribadian yang drastis keadaan ini jarang terjadi lebih sering berupa ungkapan
yang tulus dari perasaan seseorang, kekakuan mungkin oleh karena faktor lain seperti penyakit-
penyakit.
k. Kenangan (memory) ada dua; 1) kenangan jangka panjang, berjam-jam sampai berhari-hari
yang lalu, mencakup beberapa perubahan, 2) Kenangan jangka pendek atau seketika (0-10
menit), kenangan buruk.
l. Intelegentia Quation; 1) tidakberubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal, 2)
berkurangnya penampilan,persepsi dan keterampilan psikomotorterjadi perubahan pada daya
membayangkan, karena tekanan-tekanan dari faktro waktu.
L. PERUBAHAN SPRITUAL
Agama atau kepercayaan makin terintegarsi dalam kehidupannya (Maslow,1970). Lansia makin matur
dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam berpikir dan bertindak dalam sehari-hari. (Murray
dan Zentner,1970)
YANG BERUBAH DI USIA SENJA
a. PENURUNAN DAYA INGAT
Mereka yang lanjut usia biasanya mengalami gangguan ingatan. Dari penelitian yang
dilakukan oleh Timothy Salthouse PhD dari University of Virginia, setiap manusia pasti akan
mengalami perubahan ingatan. Penurunan ini mulai dialami pada usia 20 tahun, namun
belum signifikan. "Perubahan signhfikan terjadi ketika menginjak usia 40 tahun," ungkapnya.
Menurut penelitian dari Black Dog Institute, penurunan daya ingat merupakan gejala umum
demensia. Dan pikun itu sendiri juga menjadi indikasi dari demensia. Demensia merupakan
istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang disebabkan oleh
kelainan yang terjadi pada otak. Oleh sebab itu mereka lambat laun kehilangan kemampuan
untuk menyelesaikan permasalahan dan perlahan menjadi emosional, sering hal tersebut
menjadi tidak terkendali.
b. AGORAFOBIA
Para orang tua kerap merasakan kecemasan, panik, dan gelisah di sebuah lingkungan, itulah
agorafobia. Manula biasanya merasa ketakutan jika ditinggal sendirian di dalam rumah.
d. KEINGINANMUDAH BERUBAH
Mereka yang lanjut usia terkadang memiliki banyak kemauan. Mereka terkadang ingin
berpergian, namun juga seketika itu tak ingin ke mana-mana. Jika keinginan tak terpenuhi,
mereka bisa merasa sedih atau marah.
2) Psikologis-sosial
a. Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak mampu.
b. Isolasi sosial berhubungan dengan perasan curiga.
c. Depresi berhubungan dengan isolasi sosial.
d. Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak.
e. Koping yang tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan menghilangkan perasaan
secara tepat.
f. Cemas berhubungan dengan sumber keuangan yang terbatas.
3) Spiritual
a. Reaksi berkabung / berduka berhubungan dengan ditinggal pasangan.
b. Penolakan terhadap proses penuaan berhubungan dengan tak siap dengan kematian.
c. Marah terhadap Tuhan berhubungan dengan kegagalan yang dialami.
d. Perasaan tidak tenang berhubungan dengan ketidak mampuan ibadah secara tepat.
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan asupan kalori dan protein
Tujuan : Klien akan memperlihatkan kemampuan terhindar dari tanda-tanda infeksi
Kriteria Hasil : tanda-tanda peradangan tidak ditemukan : panas, bengkak, nyeri, merah,gangguan fungsi
Intervensi :
a. Kaji tanda-tanda radang umum secara teratur
R/ Mendeteksi dini untuk mencegah terjadinya radang
b. Ajarkan tentang perlunya menjaga kebersihan diri dan lingkungan
R/ Mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dan kebersihan diri yang kurang sehat
c. Tingkatkan kemampuan asupan nutris TKTP
R/ meningkatkan kadar protein dalam dalam tubuh sehingga meningkatkan kemampuan kekbalan dalam
tubuh
d. Perhatikan penggunaan obat-obat jangka panjang yang dapat menyebabkan imunosupresi
R/ Menurunkan resiko terjadinya infeksi
INTERVENSI RASIONALISASI
o Tetapkan hubungan saling percaya perawat o Dengan adanya saling percaya klien akan
klien dengan cara: mau mengungkapkan perasaan yang
· Dorong individu meng-ungkapkan perasaan. terpendam yang beresiko menimbulkan
Dorong individu bertanya tentang masalah dan stress sehingga dengan proses katarsis
penanganan serta akibat jika masalah stress beban hidup klien akan berkurang sehingga
tidak diatasi harga diri klien akan menjadi semakin baik.
o Berikan informasi yang terpercaya dan perkuat o Untuk meningkatkan intensitas hubungan
informasi yang telah diberikan sehingga semakin banyak proses katarsis
yang dapat dilakukan dengan klien.
o Perjelas mengenai konsep harga diri, perawatan o Sebagai koping yang dapat meningkatkan
dan pemberi pelayanan perawatan. konsep diri klien.
o Hindari kritik negative o Agar klien dapat menjalani hidup secara
o Berikan privasi atau lingkungan aman. rasional sesuai dengan kondisinya saat ini.
Capernito Lynda juall ( 1998), Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6 , Alih Bahasa Yasmin Asih EGC jakarta
C. Long barbara ( 1996) Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses) Unit IV, V, VI Alih bahasa Yayasan
Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran Bandung, IAPK Bandung
Donges Marilyn E (2000), Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3, Alih bahasa I Made Kariasa, EGC Jakarta
Gunawan S, Nardho, Dr, MPH, 1995, Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Dep Kes R.I
Lueckennotte, Annette G, 1996, Gerontologic Nursing, St. Louis : Mosby Year Incorporation