Pendahuluan :
Kalau biasanya berbicara tentang benih selalu Firman Tuhan, tetapi konteks malam hari ini yang saya
sampaikan, benih itu adalah diri kita sendiri.
Isi :
Kita yang masih hidup hari ini, kita memahami konsep tentang kehidupan dan kematian, bahwa ini
satu arah. Yaitu, dari hidup/kehidupan menuju kematian. ini saling mempengaruhi.
tidak bisa berjalan berlawanan arah terus menerus.
'gak heran juga ya, kalau kematian itu menjadi ketakutan bagi sebagian orang, ada juga orang-orang
yang memang sedang menunggu kematiannya namun tak kunjung2 datang.
Seperti biji gandum, hidup Tuhan Yesus harus mati dulu untuk menghasilkan buah-buah
keselamatan. Untuk itu, Tuhan Yesus mengosongkan dan merendahkan diriNya menjadi sama
dengan manusia, dan dalam ketaatanNya pada Bapa, Ia rela berkorban mati disalib untuk menebus
dosa-dosa manusia.
Suatu pengorbanan total!
Pertanyaan :
Apakah kita harus seperti Yesus? mati untuk orang lain?
Peralihan :
Teman-teman Impactful Generation,
kita ini benih, kita memiliki akar yang kuat, kita memiliki batang pohon yang kokoh, kita memiliki
dedaunan yang rindang untuk segala makluk berteduh, kita memiliki buah yang lebat dan manis.
Kalau kita menjadi benih yang bertumbuh.
"sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti
yang telah Kuperbuat kepadamu." Yoh 13:15
Pertanyaan :
Teladan seperti apa?
Apakah kita harus rela mati untuk menebus orang lain?
Peralihan :
Tidak bisa.
kita harus rela mati untuk diri kita sendiri. seperti biji gandum.
benih itu harus mau mati ditanam dulu, dikubur, bukan ditempat bebas. supaya ia bertumbuh
kita harus rela mati, menguburkan segala kenafsuan hidup, kedagingan kita harus rela dimatikan
supaya kita menjadi benih yang impactful, berguna, berdampak untuk kebun petani.
Yohanes 15:1-2
Bapa disurga itu pengusahanya
Gereja ini adalah kebunNya
Kita semua ini adalah benih2 anggur
Apakah Tuhan kurang dalam menyirami kita? merawat kita? memberkati kita?
Apakah Gereja kurang dalam memberi pupuk? membersihkan?
Kita semua memiliki potensi untuk bertumbuh, maka dari itu pesan FT malam hari ini, relakan jika
dirimu dikuburkan ditanam dahulu supaya engkau menjadi tumbuh.
Ketika kita semua bertumbuh, orang2 disekitar kita pun akan senang, keluarga kita akan senang.
Generasi yang berdampak akan selalu disukai banyak orang, akan selalu menjadi berkat dimanapun
berada.
Bahan Sharing:
tentang bertumbuh;
dahulunya kita seperti apa, karna kita bertumbuh dalam Tuhan sekarang berubah jadi seperti apa.