Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL OBSERVASI

MANAJEMEN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA


Jl. Semaki No. 007, Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta

Sebagai persyaratan pemenuhan penugasan


Ujian Tengah Semester mata kuliah Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu: Prof. Zamroni, Ph.D

Disusun Oleh:
Wisnu Herlambang
NIM 21804244048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah "Manajemen Sekolah di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta".

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Manajemen Pendidikan yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini. Kami jauh dari sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya.

Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Yogyakarta, 25 Oktober 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen Pendidikan tentunya mempunyai peran yang sangat penting


dalam suatu instansi sekolah termasuk sekolah-sekolah yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Apabila manajemen Pendidikan di sekolah dapat berjalan
dengan baik maka suatu manajemen dalam sekolah dapat teratur dan terarah.
Menurut Sulistyorini, manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau
rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok
manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar lebih efektif dan efisien.
Manajemen

Berakar pada PP No. 18 tahun 1946 menyatakan Kota Yogyakarta sebagai


Ibu kota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Dalam perjalanansebagai ibu kota
propinsi Yogyakarta telah melakukan berbagai kebijakan yang sesuai dengan
implementasi ideologi.Yogyakarta dinyatakan sebagai kota besar pada tanggal 14
Agustus 1950 bersama dengan 10 kota lainnya di Jawa Barat, Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Sampai saat ini Yogyakarta berkembang dalam tata pemerintahan
yang terdiri empat pemerintah kabupaten dan satu pemerintah kota. Yogyakarta
sebagai kota pendidikan dititahkan oleh publik dan stakeholders melalui proses
panjang, bukan hadiah dari pemerintah pusat kepada daerah, tetapi fenomena ini
dibangun sejak jaman nenek moyang dan diperjuangkan serta dipertahankan antar
generasi,secara holistik public mengakui dan mempertahankan. Sumbangan
terbesar menjadikanYogyakarta sebagai kota pendidikan adalah kerajaaan/keraton
sebab auranya mampu menembus masyarakat jelata sebagai akar kesadaran
belajar bagi masyarakat.

Penulis memilih SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta berdiri sejak tanggal


2 Oktober 1950 di Jalan Kauman Nomor 44 (rumah Bapak H. Syarbini) dengan
dua, kelas satu, jurusan A (Sastra) dan B (Pasti) masuk Siang hari merupakan
wadah pelajar yang tidak dapat tertampung di SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta. SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta berdiri tahun 1950, perjalanan
yang penuh tantangan selalu dilalui dengan penuh kesabaran dan tawakal kepada,
Allah SWT, sehingga tetap eksis hingga, saat ini. Dalam menghadapi era
globalisasi SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta ikut berpartisipasi
mengembangkan IMTAQ, IPTEK dan menumbuhkan rasa cinta kepada, bangsa
dan negara, menjunjung tinggi cita-cita persyarikatan Muhammadiyah,. dan
meningkatkan mental mengabdi kepada, masyarakat Indonesia. Dan ditunjuk oleh
Direktorat Jendral Penddikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional sebagai sekolah bertaraf Internasional.

Pada kesempatan kali ini, penulis memilih SMA Muhammadiyah 2


Yogyakarta sebagai tempat observasi manajemen sekolah guna memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Pendidikan. Selanjutnya observasi berusaha menuangkan
hasil observasi tersebut dalam sebuah makalah laporan tertulis yang berjudul
“Laporan Observasi Manajemen Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta”.

A. Rumusan Masalah

a. Bagaimana manajemen kurikulum di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta?


b. Bagaimana manajemen sarana dan prasarana SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta?
c. Bagaimana manajemen personalia di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta?
d. Bagaimana manajemen peserta didik di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta?
e. Bagaimana manajemen KBM dan pengembangan peserta didik di SMA
Muhammadiyah 2 Yogyakarta?

B. Tujuan

a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen kurikulum di SMA Muhammadiyah


2 Yogyakarta.
b. Untuk mengetahui bagaimana manajemen sarana dan prasarana di SMA
Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
c. Untuk mengetahui bagaimana manajemen personalia di SMA Muhammadiyah
2 Yogyakarta.
d. Untuk mengetahui bagaimana manajemen peserta didik di SMA
Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
e. Untuk mengetahui bagaimana manajemen KBM dan pengembangan peserta
didik di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

C. Manfaat

a. Bagi Penulis
Mendapatkan nilai dari tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan serta
menambah pengetahuan terkait manajemen pendidikan yang dilaksanakan
salah satu SMA di Yogyakarta, yaitu SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
b. Bagi Dosen Pengampu
Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam mengobservasi mengenai
manajemen pendidikan di sekolah mulai dari manajemen kurikulum, sarpras,
personalia, peserta didik, serta KBM dan pembembangan peserta didik.
c. Bagi Pembaca
Sebagai referensi untuk menganalisis mengenai pengelolaan manajemen
sekolah dan menambah ilmu tentang manajemen sekolah.

D. Metode Observasi

Pada observasi di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta kami mengunakan 2


(dua) pendekatan metode yaitu metode wawancara dan metode observasi.

E. Waktu Observasi

Hari, tanggal : Rabu, 25 Oktober 2022


Waktu : 12.00 – 14.00 WIB
Tempat : SMA Muhammdiyah 2 Yogyakarta
Alamat : Jl. Kapas No 007, Semaki, Umbulharjo, DIY.
Narasumber : Retno Sumirat, S.Pd
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta


Alamat : Jl. Kapas No.7, Semaki, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55166.
Tanggal Berdiri : 2 Oktober 1950
Akreditasi :A

Peminatan : IPA & IPS

Jumlah Siswa : 865

Kepala Sekolah : Drs. H. Slamet Purwo

B. Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum merupakan sistem pengelolaan kurikulum yang dibuat


secara kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik sebagai salah satu cara
untuk mencapai tujuan dari kurikulum. Manajemen kurikulum merupakan bagian
integral dari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan Manajemen Berbasis
Sekolah. Lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi kurikulum.

Perencanaan kurikulum pendidikan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta


dilakukan Ketika. Berdasarkan rapat tersebut, maka diputuskan dan disepakati
kurikulum apa yang akan digunakan di tahun ajaran selanjutnya mempertimbangkan
kebutuhan sekolah. SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta pada implementasi
kurikulum pendidikan dalam proses pembelajaran menggunakan kurikulum 2013.

Terkait keefektifan dan efisiensi kegiatan pembelajaran berdasarkan


kurikulum yang saat ini digunakan dapat disimpulkan setelah rapat evaluasi akhir
semester. Namun ketika dilihat secara sekilas saat ini, untuk kurikulum 2013 dapat
dikatakan sudah efektif dan efisien karena telah digunakan dalam beberapa waktu
terakhir. Untuk kurikulum merdeka sendiri masih melihat perkembangannya namun
saat ini belum ada hambatan berarti.

Dalam pengembangan kurikulum, guru memiliki tanggung jawab dalam


melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Evaluasi pelaksanaan
kurikulum oleh guru dilaksanakan setiap akhir semester. Pada evaluasi akhir semester
ganjil, evaluasi memuat bagaimana kurikulum berjalan, hal apa saja yang perlu
ditingkatkan dan diperbaiki. Sedangkan pada evaluasi semester genap berisi bahasan
tambahan berupa perencanaan kurikulum pendidikan yang akan digunakan
selanjutnya. Apakah masih ingin menggunakan kurikulum yang sama, atau lanjut ke
kurikulum tahap berikutnya, atau bahkan mengubah model kurikulum.

C. Manajemeen Sarana dan Prasarana

Sekolah merupakan sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat


komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang dimaksud adalah Staf Tata
Laksana Administrasi, Staf Teknis Pendidikan didalamnya ada Kepala Sekolah dan
Guru, Komite sekolah sebagai badan independent yang membantu terlaksananya
operasional pendidikan, dan siswa sebagai peserta didik yang bisa ditempatkan
sebagai konsumen dengan tingkat pelayanan yang harus memadai. Hubungan
keempatnya harus sinergis, karena keberlangsungan operasioal sekolah terbentuknya
dari hubungan “simbiosis mutualis” keempat komponen tersebut karena kebutuhan
akan pendidikan demikian tinggi, tentulah harus dihadapi dengan kesiapan yang
optimal.

Manajemen sekolah akan efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber
daya manusia yang profesional untuk mengoperasikan sekolah, kurikulum yang sesuai
dengan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa, kemampuan dan commitment
(tanggung jawab terhadap tugas) tenaga kependidikan yang handal, dan semuanya itu
didukung sarana-prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar-
mengajar, dana yang cukup untuk menggaji staf sesuai dengan fungsinya, serta
partisipasi masyarakat yang tinggi.
Pendistribusian fasilitas sarana prasarana perlu dilakukan secara merata dan
baik agar tidak ada ketimpangan antara tempat satu dengan tempat lainnya. Misal
suatu kelas memiliki fasilitas AC, maka di kelas lainnya juga harus memiliki fasilitas
AC. Begitu juga dengan adanya sound dan juga proyektor di masing-masing kelasnya.

Bagan 1. Sarana dan prasarana di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

NO. FASILITAS

1. Laboratorium IPS

2. Laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia)

3. Laboratorium Al-Islam

4. Laboratorium Bahasa

5. Laboratorium Komputer Tingkat Dasar dan


Tingkat Lanjut

6. Ruang Audio Visual

7. Sarana Olah Raga (Basket, Volley, Bulu


Tangkis, Panjat Dinding, dll)

8. Ruang Kesehatan / Poliklinik Umum dan Gigi

9. Perpustakaan

10. Gedung Serba Guna/Aula

11. Asrama Putri

12. Kantin dan Toko

13. Masjid

Pemanfaatan fasilitas sarpras sekolah dilakukan secara maksimal dan efektif.


Setiap warga sekolah menggunakan sarpras sesuai kebutuhan. Seluruh warga sekolah
juga memiliki tanggung jawab untuk memelihara fasilitas sekolah. Namun sekolah
juga memiliki staf yang bertugas dalam pemeliharaannya, seperti untuk bersih-bersih
dan mencatat kerusakan yang ada.

Apabila terjadi kerusakan, maka bisa langsung ditangani oleh staf


pemelihara. Jika tidak bisa dikerjakan sendiri, maka menggunakan pihak ketiga untuk
membantu memperbaiki kerusakan. Sekolah juga mengadakan pemeliharaan rutin
terhadap sarpras, misal pembersihan ruang kelas yang dilakukan setiap KBM telah
selesai dan pembersihan berrbagai sarpras yang ada di SMA Muhammdiyah 2
Yogyakarta.

Hambatan dalam pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan


yaitu masalah dana, keterbatasan jumlah dan keahlian yang dimiliki dalam
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, pelaksana tidak menindak tegas
terhadap pengguna yang tidak mematuhi tata tertib.

D. Manajemen Personalia Pendidik

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta melakukan proses rekruitmen terhadap


para guru itu dilakukan secara langsung oleh sekolah itu sendiri. SMA
Muhammadiyah 2 Yogyakarta mengrekrut guru dan tenaga pendidik berdasrkan
kriteria yang diinginkan oleh sekolah. Untuk Langkah-langkanya yaitu, calon guru
dan tenaga pendidik yang akan mendaftarkan diri di SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta diberikan semacam workshop terlebih dahulu untuk menyiapkan guru dan
tenaga pendidik berkembang di sekolah. Saat sedang membutuhkan pendidik seperti
kosongnya posisi guru salah satu mata pelajaran, sekolah akan mengusahakan guru
yang belum penuh jam mengajarnya untuk menggantikannya. Jika tidak bisa, maka
sekolah tersebut akan meminta bantuan dari guru luar sekolahan.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas dalam hal pembinaan dan


pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan maka guru diberikaan berupa
seminar dan juga pelatihan atau workshop. Untuk narasumber yang ada pada seminar
dan pelatihan itu bisa dari pihak sekolah langsung atau mengundang alumni SMA
Muhammadiyah 2 Yk yang sudah lebih berpengalaman. Guru tentu sudah tersetifikasi
mengikuti MGMP yang diadakan oleh sekolah pada minggu-minggu tertentu.
Pelaksanaan MGMP di SMA Muhammadiyah 2 Yk terjadi cukup efektif karena
disetiap harinya sekolah mengadakan MGMP untuk para guru berbeda-beda mata
pelajaran. Misalnya, untuk hari senin dilaksanakan MGMP khusus guru pengampu
mata pelajaran Bahasa Indonesia dan begitu terus hingga seterusnya. Maka dari itu
guru mampu diberikan tugas mengajar karena telah mengikuti MGMP.

Jenjang pangkat pendidik sendiri lebih kepada beban tugas tambahan. Namun
waktu mengajar bagi yang memiliki tugas tambahan seperti Wakil Kepala Sekolah
hanya 24 jam per minggu dari batas maksimal 48 jam per minggu. Pemilihannya
dilakukan secara terbuka. Siapa saja yang minat boleh mengajukan diri. Nanti akan
dipilih berdasarkan musyawarah dan kesepakatan bersama.

Dalam pemeliharaan pegawai/ guru, sekolah menjalin hubungan silaturahmi


kepada guru dan karyawan. Contohnya, menjenguk pegawai/guru yang sakit atau
terkena musibah. Setiap tahunnya juga diadakan halal bi halal dan beberapa kegiatan
yang melibatkan pegawai/guru.

E. Manajemen Peserta Didik

Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru dilakukan secara online dan juga
offline sesuai dengan PPDB yang ada di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Jadi
penerimaan peserta didik baru tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali saja tetapi
sesuai dengan gelombang yang udah di sepakati oleh SMA Muhammadiyah 2 Yk.
Tidak hanya gelombang 1,2,3 saja tetapi ada juga yang Namanya one day service
berbeda dengan sekolahan pada umumnya di SMA Muhammadiyah 2 Yk menerima
peserta didik baru hanya dalam waktu sehari saja yang dimana itu dilakukan secara
offline. Peserta didik baru melakukan berbagai macam test yang sudah disediakan
oleh sekolah misalnya, seperti test baca Al-Qur’an dan juga test kemampuan
akademik.

Masa orientasi siswa di SMA Muhammadiyah 2 Yk disebut MPLS (Masa


Pengenalan Lingkungan Sekolah). Untuk pelaksanaan MPLS terdiri dari 3 hari dan itu
diadakan secara langsung oleh sekolah terhadap peserta didik baru. Kegiatan yang
dilakukan selama MPLS berlangsung seeperti mengadakan talkshow, webinar, dan
melakukan observasi langsung di sekolah. Lalu ada yang Namanya FORTASI (forum
taaruf siswa) kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan para peserta didik baru yang
satu dengan peserta didik yang lainnya. Fortasi ini diadakan selama 2 hari dan
ditambah 1 hari untuk para peserta didik baru melakukan outbound, kegiatan fortasi
ini diampu oleh anggota Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM)
SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Berbagai kegiatan tersebut dilakukan agar para
peserta didik baru mampu beradaptasi yang tadinya masih jenjang SMP ke jenjang
SMA.

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta memiliki 9 kelas untuk setiap angkatannya


yang dibagi 2 bagian yaitu, kelas IPA dan kelas IPS. Untuk kelas IPA terdiri dari 5
kelas, ada IPA 1, IPA 2, IPA 3, IPA 4, IPA 5, dan untuk kelas IPS terdiri dari 4 kelas,
ada IPS 1, IPS 2, IPS 3, dan IPS 4. Di SMA Muhammadiyah 2 Yk sendiri tidak ada
yang Namanya kelas khusus. Hanya saja ada beberapa kelas yang di dalamnya terisi
peserta didik yang mampu menghafal Al-Qur’an. Untuk jumlah siswa saat ini terdapat
865. Pembagian kelas peserta didik dilakukan secara acak dan rata dengan jurusan
siswa. Tidak ada kelas yang hanya berisi siswa rangking teratas atau terbawah
sehingga tidak terjadi ketimpangan.

Terkait pembinaan peserta didik, sekolah mengadakan penyuluhan, misal


penyuluhan reproduksi oleh puskesmas, penyuluhan lalu lintas oleh kepolisian, dan
sebagainya. Sekolah juga mengadakan musyawarah dengan orang tua peserta didik
saat tahun ajaran baru dimulai dan pengambilan raport guna mengetahui kondisi
peserta didik. Sekolah pun turut andil melakukan pembinaan prestasi peserta didik
dengan mengadakan pembinaan lomba, follow up dari pengadaan ekstrakurikuler.

Setiap wali kelas bertanggung jawab melakukan evaluasi siswanya. Evaluasi


akan dicantumkan pada raport sehingga orang tua peserta didik juga mengetahui
perkembangan anaknya. Peserta didik yang melakukan kesalahan akan dievaluasi
secara bertingkat. Misal peserta didik melakukan kenakalan kecil, maka cukup guru
saja menasehati. Jika kenakalan sudah melewati batas wajar, maka akan dilaporkan ke
tingkat kepala sekolah. BK tentu berperan penting. BK nantinya akan melakukan
pembinaan kepada peserta didik yang melakukan kenakalan tersebut.
Peserta didik dapat melakukan mutasi ke luar dan ke dalam sekolah. Prosedur mutasi
peserta didik ke luar sekolah sebagai berikut.

i. Orang tua datang ke sekolah menyampaikan perpindahan sekolah peserta


didik.
ii. Jika sudah mendapatkan sekolah tujuan, maka sekolah mengizinkan. Jika
belum, maka sekolah belum mengizinkan. Sekolah tidak mau jika peserta
didik luntang-lantung tanpa arah yang jelas.
iii. Jika sudah diizinkan dan disepakati, maka sekolah segera mengurus
administrasi peserta didik di Dapodik.

Untuk mutasi ke dalam sekolah sendiri, sekolah menerapkan batasan waktu dan
kuota siswa. Batasan waktu maksudnya peserta didik harus mendaftar pada jangka
waktu tertentu. Jika lebih dari batas waktu, maka tidak akan diterima. Kemudian
untuk batasan kuota siswa maksudnya jika masih tersedia kuota dari jumlah siswa,
maka sekolah berpeluang menerima peserta didik tambahan.

F. Manajemen KBM dan Pengembangan Peserta Didik

Dalam satu mata pelajaran durasi lama waktu yang dipakai selama (KBM) itu
45 menit per satu jam mata pelajaran. Untuk satu hari KBM di SMA Muhammadiyah
2 Yogyakarta 10 jam perhari dari hari senin hingga hari jum’at. Untuk istirahat
terdapat 2 kali istirahat.

Kegiatan wajib bagi peserta didik tentunya adalah mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Terdapat kriteria yang harus diperhatikan oleh peserta didik agar dapat
lulus dari mata pelajaran yaitu tentunya kehadiran, kehadiran tidak boleh melampaui
batas dari yang sudah ditentukan sekolah yaitu 10%. Lalu, untuk mata pelajaran yang
tidak mencapai KKM hanya diperbolehkan 3 mata pelajaran saja. Jika peserta didik
melampaui batas yang sudah ditentukan sekolah maka peserta didik tersebut tidak
dapat lulus.
Adapun kegiatan wajib yang dilakukan di luar pelajaran yaitu, peserta didik
diwajibkan untuk mengikuti upacara bendera setiap hari senin dan upacara-upacara
hari besar nasional. Tetapi, di SMA Muhammadiyah 2 Yk jika ada upacara hari besar
nasional hanya dilakukan oleh kelas 10 dan 11 saja. Lalu, ada ekstrakurikuler yang
wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas 10 adalah Tapak Suci. Tidak hanya tapak suci
aja di SMA Muhammadiyah 2 Yk terdapat 3 ekstrakurikuler wajib bagi peserta didik
yaitu, tapak suci, hizbul wathan, dan phabama. Tetapi yang diwajibkan sekali adalah
tapak suci. Pada saat peserta didik berada di kelas 12 peserta didik sudah tidak
diperbolehkan lagi untuk mengikuti ekstrakurikuler.

Di SMA Muhammadiyah 2 Yk terdapat kurang lebih 18 esktrakurikuler. Jenis


esktrakurikuler di SMA Muhammadiyah 2 Yk cukup beragam. Seperti, Hizbul
Wathon (HW), Pencak Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Pabhama, Bhaskara Hiking
Club (HBC), Bhaskara Music Club (BMC), Bhaskara English Club (BEC), Bhaskara
Mubaliq Hijrah (BMH), Futsal/Sepak Bola, Komputer, Tilawah, Jurnalistik, Bulu
tangkis, Fotografi, Palang Merah Remaja (PMR), Bhaskara Teater Muha (Bhastema),
Bola Basket, Bola voli, Dan lainnya

Untuk pengembangan minat dan bakat siswa sekolah sangat membantu setiap
siswa yang akan mengikuti perlombaan dan akan diberikan uang sangu. Jika, peserta
didik dapat meraih juara maka dari sekolah memberikan keringan SPP dan uang
pembinaan untuk peserta didik. Sekolah juga menyeleksi peserta didik yang akan
mengikuti perlombaan melalui test psikotes yang sudah dilaksanakan dari awal masuk
sekolah. Dari test tersebut sudah diketahui minat dan bakat peserta didik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen kurikulum SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta masih


menggunakan kurikulum k13. Untuk sarana dan prasarana yang ada di SMA
Muhammadiyah 2 Yk sudah sangat modern dan memadai bagi peserta didik. Dalam
manajemen personalia Pendidikan sekolah menjalin hubungan persaudaraan dengan
bai kantar guru/karyawan demi memelihara kebersamaan tenaga pendidik yang ada di
SMA Muhammadiyah 2 Yk. Dalam menerima peserta didik baru SMA
Muhammadiyah 2 yk melakukan test secara online (jarak jauh) dan juga secara offline
sesuai dengan PPDB yang berlaku di sekolah. Untuk manajemen KBM dan
pengembangan peserta didik sekolah sudah memberikan uoaya yang cukup maksimal
untuk kelancaran KBM dan pengembangan peserta didik.

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta mengimplementasikan menajemen


Pendidikan sebagai bagian untuk pembelaharan yang efektif dan efisien. Manajemen
Pendidikan sekolah memiliki peranan penting. Dalam manajemen Pendidikan terdapat
berbagai aspek. Yaitu, aspek manajemen kurikulum, aspek manajemen sarana dan
prasarana, manajemen personalia pendidik, manajemen peserta didik, dan manajemen
KBM dan pengembangan peserta didik. Dari semua aspek yang sudah disebutkan
pastinya memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing.

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa manajemen Pendidikan di


SMA Muhammadiyah 2 Yk sudah berjalan dengan baik dari segala segi aspek
manajemen.

B. Saran

Manajemen pendidikan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta sudah berjalan


baik. Secara garis besar telah terlaksana dengan efektif dan efisien. Namun dari sudut
pandang penulis, masih terdapat hal yang perlu diperbaiki. Kami merasa dari pihak
sekolah sendiri kurang kritis terhadap hal yang ada di sekolah. Misal untuk
pengembangan minat bakat siswa. Jawaban dari pihak sekolah kurang memuaskan
karena dirasa kurang kritis dalam memaparkan permasalahan dan hambatan yang ada.
Dengan demikian, harapan kami kepada pihak sekolah untuk lebih kritis terhadap hal-
hal yang ada di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
LAMPIRAN

Data observasi Manajemen Sekolah

Identitas : Wisnu Herlambang (21804244048)

Nama Sekolah : SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Alamat Sekolah : Jl. Kapas No.007, Semaki, Umbulharjo, DIY.

Kepala Sekolah : Drs. H. Slamet Purwo

No. Manajemen Fungsi Manajemen Hasil Observasi


1. Manajemen Perencanaan Manajemen kurikulum
Kurikulum Kurikulum merupakan sistem pengelolaan
Pendidikan kurikulum yang dibuat secara
kooperatif, komprehensif,
sistemik, dan sistematik sebagai
salah satu cara untuk mencapai
tujuan dari kurikulum.
Pedoman dari skl ki kd nya
permennya 24 mengembangkan
sendiri kedalam silabus bersama
dalam kesatuan guru mapel tidak
timpang tindih satu sama lain
serta ipk sendiri Hambatannnya
plagiasasi dan duplikasi dari
internet cara mengatasinya
dengan pengaadaan workshop
dan seminar untuk guru dapat
memberikan solusi bagi para
guru untuk mengembangkan
kurikulum Terkait keefektifan
dan efisiensi kegiatan
pembelajaran berdasarkan
kurikulum yang saat ini
digunakan dapat disimpulkan
setelah rapat evaluasi akhir
semester.

2. Manajemen Perencanaan Manajemen sarana dan


Sarana dan kebutuhan fasillitas prasarana (Rohiat, 2006) adalah
Prasarana kegiatan yang mengatur untuk
mempersiapkan segala
peralatan/material bagi
terselenggaranya proses
pendidikan di sekolah.
Manajemen sarana dan
prasarana dibutuhkan untuk
membantu kelancaran proses
belajar mengajar.
Pendistribusian fasilitas sarana
prasarana perlu dilakukan
secara merata dan baik agar
tidak ada ketimpangan antara
tempat satu dengan tempat
lainnya. Misal suatu kelas
memiliki fasilitas AC, maka di
kelas lainnya juga harus
memiliki fasilitas AC.
Pemanfaatan fasilitas sarpras
sekolah dilakukan secara
maksimal dan efektif. Setiap
warga sekolah menggunakan
sarpras sesuai kebutuhan.
Seluruh warga sekolah juga
memiliki tanggung jawab untuk
memelihara fasilitas sekolah.
Namun sekolah juga memiliki
staf yang bertugas dalam
pemeliharaannya, seperti untuk
bersih-bersih dan mencatat
kerusakan yang ada.
Fasilitas sekolah yang rusak dan
tidak dapat digunakan akan
dipilih jika masih layak
digunakan akan dihibahkan
kepada sesame sekolah
Muhammadiyah yang
membutuhkan supaya tidak
terbuang/ mubazir.

3. Manajemen Penerimaan Peserta Masa orientasi peserta didik


Peserta Didik Didik bernama MPLS (Masa
Pengenalan Lingkungan
Sekolah) merupakan masa
pengenalan lingkungan dan
budaya sekolah kepada siswa
baru.

Masa orientasi dilaksanakan


selama seminggu yang dibantu
oleh Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS) SMA 2
Muhammadiyah Yogyakarta.

Siswa yang belum sama sekali


bisa membaca al qur’an akan
dipanggilkan guru mengaji dari
pesantren, beda dengan
siswa/siswa yang sudah bisa
mengaji akan dibimbing oleh
guru SMA 2 Muhammadiyah
tersebut.

4. Manajemen Durasi Waktu Durasi satu jam


KBM dan Belajar per mata kegiatan belajar mengajar
Pengembangan pelajaran (KBM) mata pelajaran di
Peserta Didik SMA 2 Muhammadiyah
adalah 45 menit. Dalam
satu hari terdapat 10 jam
KBM mata pelajaran pada
hari Senin s.d. Kamis dan
7 jam mata pelajaran di
hari Jumat dengan
masing- masing terdapat
dua kali istirahat.
Kegiatan wajib bagi
peserta didik tentu saja
mengikuti pembelajaran.
Peserta didik dinyatakan
lulus jika jumlah
ketidakhadiran tidak lebih
dari batas maksimal 10%
serta maksimal hanya 3
nilai mata pelajaran yang
tidak memenuhi Kriteria
Ketuntasan
Minimal(KKM).
Sekolah
memfasilitiasi sarana dan
prasarana serta pembinaan
untuk para siswa yang
akan, sedang dan telah
mengikuti lomba.
Penyediaan fasilitas untuk
setiap minat dan bakat
para siswa dilakukan
secara semaksimal
mungkin dengan tidak
memprioritaskan kuantitas
siswa melainkan kualitas
output dari minat-bakat.
Karena ini kita hanya bisa
menojolkan dengan
prestasi yang kita raih.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai