Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti tugas Kuliah Kerja Nyata
(KKN-TEMATIK)
Tahun 2022
Laporan Kuliah Kerja Nyata telah diakui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Universitas Ekasakti.
Disahkan Oleh:
Ketua KKN-TEMATIK 2022
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Sang Pemilik dunia danseisinya, tiada Tuhan
selain Allah dan hanya kepada-Nya lah kita patutmemohon dan berserah diri. Hanya karena
nikmat kesehatan dan kesempatandari Allah-lah penyusun dapat melaksanakan semua kegiatan
KKN-TEMATIK UNES Tahun 2022 serta menyelesaikan laporan KKN-TEMATIK UNES
Tahun 2022 ini. Shalawat selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW.Tidak terasa pelaksanaan KKN-TEMATIK UNES Tahun 2022 di Kelurahan Gunung Sarik
Kecamatan Kuranji Kota Padang telah selesai. Banyak hal yang bertambah selain pengalaman,
ilmu, namun juga menambah saudara. Sikap masyarakat yang sangat menghargai, membimbing
dan sangat membantu dalam kegiatan sangatlah memotivasi kami untuk melaksanakan setiap
program KKN-TEMATIK UNES Tahun 2022 dengan sebaik-baiknya. Sebagai hasilnya, semua
program KKN-TEMATIK UNES Tahun 2022 dapat berjalan denganlancar sesuai rencana.
Tak lupa pada kesempatan kali ini mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu menyelesaikan KKN-TEMATIK UNES Tahun 2022 ini. Ucapan terimakasih
saya sampaikan kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kehidupan, keselamatan dankesehatan baik jasmani
dan rohani.
2. Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menjadi panutan kami.
3. Ayah, Ibu serta adik-adikku tercinta, terima kasih atas doa dandukungannya selama KKN
ini.
4. Bapak Dr. Otong Rosadi, SH,. M.Hum, selaku Rektor Universiats Ekasakti Padang yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan program Kuliah Kerja
Nyata (KKN-TEMATIK) Universitas Ekasakti Padang tahun 2022.
5. Ibu Dian Wahyoni Dewi Fitri, ST, MT selaku Ketua Pelaksana kegiatan KKN-
TEMATIK UNES Tahun 2022
6. Bapak Adrian Fadli,S.Pd,MT selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah
memberikan waktu, pemikiran, bimbingan dan pengarahan bagi kami Mahasiswa KKN-
TEMATIK UNES Tahun 2022 dalam melaksanakan program kerja lapangan.
2
7. Kepada bapak H. Gusmizal, SH sebagai Ketua Kelurahan di kelurahan yang telah banyak
membantu penulis dalam pelaksaan program kerja KKN-TEMATIK UNES Tahun 2022
8. Seluruh masyarakat kelurahan Gunung Sarik yang telah menerima penulis dengan baik
dan ikut menyokong dalam pelaksaan program-program kerja KKN-TEMATIK UNES
Tahun 2022 sehingga penulis bisa melaksanakan semua program kerja yang telah di buat
dan bisa terlaksana dengan baik.
9. Seluruh rekan-rekan kelompok 41 di Kelurahan Gunung Sarik KKN-TEMATIK UNES
Tahun 2022 Zona Padang . Dengan semangat kebersamaan kita dapat berkarya
menjalankan program KKN-tematik UNES Tahun 2022 dengan baik.
10. Semua pihak yang telah ikut membantu kesuksesan kegiatan KKN-TEMATIK UNES
Tahun 2022 yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.Semoga segala amal kebaikan
dan kerelaannya membantu dalam proses belajar dimasyarakat serta berbagai macam
kegiatan selama pelaksanaan program kegiatan KKN-TEMATIK UNES Tahun 2022
mendapat Ridho dan balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.Olehkarena itu segala kritik
dan saran dari pembaca dan masyarakat yang sifatnya membangun, diterima dengan senang hati,
demi kesempurnaan dan kemajuan bersama.Penulis berharap semoga laporan ini berguna bagi
pembaca padaumumya dan masyarakat khususnya. Amin
Cindy Aulia
Bp. 1910003600268
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
Di Universitas Ekasakti Padang terdapat dua macam bentuk KKN yaitu KKN
Terpadu dan KKN Tematik. KKN Terpadu adalah kegiatan kuliah pengabdian kepada
masyarakat yang pelaksanaannya berlangsung secara terus menerus mahasiswa di lokasi
selama 45 hari efektif. KKN Terpadu ini juga merupakan program pemerintah yang
menggabungkan antara kampus-kampus yang ada di Sumatera Barat. Sedangkan KKN
Tematik merupakan kegiatan akademik yang mempunyai kepastian tema dan program
pada suatu kondisi mitra kegiatan yang diselaraskan pelaksanaan program penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dengan sumber pendanaan internal maupun eksternal
kampus.KKN Tematik ini di jalankan selama 1 bulan penuh dari tanggal 01 Agustus
2022 sampai dengan 01 September 2022. Dan saat ini kami kelompok 57 menjalankan
KKN-Tematik dengan Tema ”Meningkatkan peran peserta mahasiswa sebagai agent of
change dalam program membangun desa dalam masyarakat “
Kegiatan kuliah kerja nyata mulai dilaksanakan sejak tahun akademik 1971/1972,
disebut dengan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dan sebagai proyek
perintis.Pada awalnya kegiatan tersebut dilakukan oleh Universitas Gajah Mada,
Universitas Hasanudin dan Universitas Andalas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
ini lebih ditingkatkan setelah presiden Republik Indonesia pada bulan Februari 1972
menganjurkan dan mendorong setiap mahasiswa untuk bekerja di desa dalam jangka
waktu tertentu, tinggal dan membantu masyarakat pedesaan memecahkan permasalahan
pembangunan sebagai bagian dari kurikulumnya.
Di Universitas Warmadewa pelaksanaan kuliah kerja nyata dimulai tahun
1988/1989 dengan status intra kurikuler wajib dengan bobot SKS 3-4 SKS. Kuliah kerja
nyata yang lahir dalam proses pembangunan, pada hakekatnya adalah pelaksanaan dari
falsafah pendidikan yang berdasarkan Undang Undang Dasar 1945 dan Undang-undang
No: 22 tahun 1961, dalam pengamalan Tridharma Perguruan tinggi.
5
Sasaran KKN adalah desa. Desa menjadi sasaran KKN disebabkan oleh permasalahan
yang dihadapi, seperti: kekurangan tenaga kerja terampil, pemimpin yang kurang
inovatif, masyarakat masih menganut prinsip-prinsip budaya tradisional sehingga banyak
menghambat program- program pemerintah yang telah dicanangkan. Fenomena ini
terlihat dari sumber kehidupan hanya mengandalkan dari sektor pertanian tradisional dan
masyarakat banyak pengangguran, sehingga banyak yang berpindah ke kota-kota besar.
Ini akan menghambat kelancaran pembangunan di Indonesia. Oleh karena itu, perguruan
tinggi dipandang perlu turut berperan melibatkan mahasiswa dalam pembangunan
melalui kuliah kerja nyata.Pandangan ini muncul dari kesadaran bahwa mahasiswa
sebagai calon sarjana dapat bekerja untuk pembangunan dengan memanfaatkan sebagian
waktu belajarnya dengan keluar dari ruang kuliah dan perpustakaan untuk bekerja
dilapangan.
Terdapat tiga unsur yang dikandung dalam kegiatan kuliah kerja nyata yaitu,
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yaitu:
a. Sebagai kegiatan pendidikan, melalui kuliah kerja nyata mahasiswa diperkenalkan
secara langsung dengan masyarakat dan permasalahanya serta dengan cara kerja
antar sektor atau interdisipliner.
b. Dalam kaitannya dengan penelitian, kegiatan kuliah kerja nyata merupakan usaha
mengikutsertakan mahasiswa untuk menelaah dan merumuskan permasalahan yang
komplek, menelaah potensi-potensi dan kelemahan-kelemahan dalam masyarakat
serta menemukan alternatif pemecahannya.
c. Sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, melalui kegiatan kuliah kerja
nyata mahasiswa mengamalkan ilmu, teknologi dan seni untuk memecahkan
masalah yang dihadapi masyarakat dan menanggulanginya secara fragmatis.
6
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Pribadi / Mandiri merupakan suatu bentuk
pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, berupa pembelajaran yang di dapatkan dari
Universitas Ekasakti sesuai dengan jurusan yang dipelajari oleh mahasiswa.
Penulis merupakan mahasiswa dari jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum di Universitas
Ekasakti. Dengan jurusan Ilmu Hukum di kampus penulis mengangkat tema untuk
laporan pribadi yaitu “ Sosialisasi Penyuluhan Tentang Bagaimana Etika dan Moral
yang Baik Bagi Pelajar.”
Kata “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno, ethos. Dalam bentuk tunggal kata
ethos memiliki beberapa makna: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang;
kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Sedang bentuk jamak dari
ethos, yaitu ta etha, berarti adat kebiasaan. Dalam arti terakhir inilah terbentuknya istilah
“etika” yang oleh Aristoteles, seorang filsuf besar Yunani kuno (381-322 SM), dipakai
untuk menunjukkan filsafat moral. Karena itu, dalam arti yang terbatas etika kemudian
berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens,
2002: 4). Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2008) kata etika diartikan dengan: (1) ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak serta kewajiban moral; (2)
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; dan (3) asas perilaku yang
menjadi pedoman (Pusat Bahasa Depdiknas, 2008:402). Dari tiga definisi ini bisa
dipahami bahwa etika merupakan ilmu atau pemahaman dan asas atau dasar terkait
dengan sikap dan perilaku baik atau buruk.
Adapun kata “moral” berasal dari bahasa Latin, mores, jamak dari mos yang
berarti kebiasaan, adat (Bertens, 2002: 4). Dalam Kamus Bahasa Indonesia moral
diartikan sebagai: (1) (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai 4
perbuatan, sikap, kewajiban, dsb; akhlak; budi pekerti; susila; dan (2) kondisi mental
yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, bersedia
berkorban, menderita, menghadapi bahaya, dsb; isi hati atau keadaan perasaan
sebagaimana terungkap dalam perbuatan (Pusat Bahasa Depdiknas, 2008: 1041). Secara
umum makna moral ini hampir sama dengan etika, namun jika dicermati ternyata makna
moral lebih tertuju pada ajaran-ajaran dan kondisi mental seseorang yang membuatnya
7
untuk bersikap dan berperilaku baik atau buruk. Jadi, makna moral lebih aplikatif jika
dibandingkan dengan makna etika yang lebih normatif.
Etika dan moral merupakan dua istilah yang sejak dulu kala hingga sekarang terus
diperbincangkan oleh para ahli, terutama di dunia filsafat dan pendidikan. Kedua istilah
ini cukup menarik untuk dikaji mengingat keduanya berbicara tentang baik dan buruk,
benar dan salah, atau yang seharusnya dilakukan dan yang seharusnya ditinggalkan. Etika
dan moral selalu menghiasi kehidupan manusia dalam segala aspek kehidupannya.
Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka
memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku
yang dalam istilah lain untuk menjadikan manusia beretika dan bermoral. Dalam
Undang-Undang No. 20 Th. 2003 ditegaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 angka 1). Karena itu,
pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan manusia beragama, berilmu, dan
beretika, bermoral, atau manusia berkarakter. Tentu yang dimaksudkan di sini adalah
etika, moral, atau karakter yang bernilai positif (baik dan benar), bukan sebaliknya, yakni
yang bernilai negatif (buruk dan salah). Pendidikan bisa juga dikatakan sebagai proses
pemanusiaan manusia. Dalam keseluruhan proses yang dilakukan manusia terjadi proses
pendidikan yang akan menghasilkan sikap dan perilaku yang akhirnya menjadi watak,
kepribadian, atau karakternya. Untuk meraih derajat manusia seutuhnya sangatlah tidak
mungkin tanpa melalui proses pendidikan.
8
yang harus dipenuhi dalam melakukan proses pendidikan dan pembelajaran. Delapan
standar pendidikan dimaksud adalah (1) Standar Isi, (2) Standar Kompetensi Lulusan, (3)
Standar Pendidikan dan Tenaga Pendidikan, (4) Standar Penilaian, (5) Standar Sarana
dan Prasarana, (6) Standar Proses, (7) Standar Pengelolaan, dan (8) Standar Pembiayaan.
Proses pembelajaran di kelas atau di luar kelas terkait dengan semua standar pendidikan
di atas. Dalam tulisan ini proses pembelajaran akan dikaji terutama terkait dengan etika
dan moral yang harus dipenuhi oleh pendidik dan peserta didik. Dalam standar pendidik
dan tenaga kependidikan sebagian dari etika dan moral dalam pembelajaran sudah
dijelaskan terutama yang etika dan moral pendidik dan tenaga kependidikan. Sedangkan
etika dan moral peserta didik belum dijelaskan dalam aturan perundangan tersebut.
Sebagai observasi yang penulis lakukan untuk kegiatan pribadi ditemui permasalahan
pada kurangnya tingkat percaya diri oleh siswa-siswi di SMP Negeri 41 Padang.
a. Terdapat banyak permasalahan pada kurangnya tingkat pemahaman siswa tentang
pentingnya etika dan moral yang baik dalam pempelajaran sehingga masih banyak
siswa siswi yang belum saling menghargai satu sama lain bahkan menghargai
guru sekalipun.
9
I.5. Tujuan dan Manfaat Kegiatan
10
b. Memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan ipteks bagi
pelaksanaan pembangunan.
c. Memperdalam pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan,
d. Mendewasakan daya nalar dalam melakukan penelaahan, perumusan dan
pemecahan permasalahan secara komprehensif.
e. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarksan ipteks
secara multidisipliner
11
b. Memperoleh umpan balik bagi pengembangan kurikulum materi kuliah dan
disiplin ilmu yang dikembangkan.
12
BAB II
Adapun jarak Kelurahan Gunung Sarikke kecamatan dan ibu kota provinsi dengan
melalui jalan utama atau jalan negara antaralain:
Luas Kelurahan Gunung Sarik adalah 11,08Km Persegi dengan rata– rata suhu dan
kelembaban udara 30,20 derajat celcius.
Kelurahan Gunung Sarik merupakan kelurahan yang memiliki potensi dibidang pertanian
dan peternakan. Karenanya Kelurahan Gunung Sarik tergolong cukup memiliki fasilitas-
fasilitas yang dapat menunjang perekonomian masyarakatnya. Oleh karena itu,
penyebaran penduduk diwilayah Kelurahan GunungSarik cukup merata.
13
Saat ini jumlah penduduk Kelurahan Gunung Sarik adalah sebanyak 17.657 jiwa dengan
8.958 jiwa berjenis kelamin laki – laki dan 8.699 jiwa berjenis kelamin perempuan. Dan
adapun mayoritas mata pencarian penduduk kelurahan Gunung Sarik petani dan peternak.
Hal ini disebabkan karena cukup tersedianya tempat lahan dan disebabkan rendahnya
tingkat pendidikan, menyebabkan masyarakat tidak
memilikikeahlianlainyangmumpuni,selain bekerjasebagaipetani danberternak.
Adapun dilihat dari tingkat pendidikan di Kelurahan Gunung Sarik kesadaran masyarakat
tentang pentingnya pendidikan pendidikan terutama pendidikan 9 tahun cukup tinggi. Hal
ini terlihat dengan jumlah lulusan SMP dan SMA mendominasi setiap tahunnya.
Kelurahan Gunung Sarik memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan sebagai
komoditi perekonomian yang terbagi kedalam beberapa jenis potensi seperti petani dan
beternak. Karena di Kelurahan Gunung Sarik memiliki lahan yang cukup luas yang
digunakan untukbertanidan beternak.
II.5. PenggunaanTanah
Penggunaan tanah di Kelurahan Gunung Sarik pada umumnya dipergunakan untuk para
petani dan para peternak. diketahui juga bahwa Kelurahan Gunung Sarik merupakan
daerah yang berbatasan langsung dengan Bukit.
14
BAB III
15
III.2. Rincian Kegiatan
III.4. Hambatan
16
b. Masih banyak siswa siswi yang belum bisa menghargai satu sama lain
dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai etika dan moral yang baik.
17
III.6. Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Individu
18
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
IV.2. Saran
19
b. Saran kepada SMP Negeri 41 Padang
Hendaknya sosialisasi ini dapat diterapkan kepada seluruh siswa-siswi di SMP
Negeri 41 padang , sehingga dapat bermanfaat bagi mereka para siswa-siswi yang
masih belum paham mengenai etika dan moral yang baik dalam pembelajaran.
c. Saran Kepada Peserta KKN
Peserta KKN hendaknya tetap menjaga kekompakan dan keharmonisan
Peserta KKN hendaknya mampu menunjukkan peran dan manfaatnya
sebagai insan intelektual di masyarakat
Peserta KKN hendaknya tidak menjadi orang asing di daerahnya sendiri.
20