Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan beragam budaya yang spesifik tiap
pulaunya. Keberagaman yang ditandai dengan jumlah suku bangsa, ras, bahasa, dan budaya
yang banyak menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ciri masyarakat yang majemuk.
Masyarakat majemuk sering dianggap mudah mengalami konflik dan disintegrasi. Indonesia
dalam sepanjang sejarahnya telah mengalami berbagai konflik dengan negara lain maupun
dalam negerinya sendiri. Konflik yang berada dalam negeri (antar suku misalnya) tentunya
menyebabkan peluang disintegrasi.
Apa itu disentegrasi?
Disintegrasi, secara harfiah adalah perpecahan suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang
terpisah (Webster’s New Encyclopedic Dictionary 1996). Disintegrasi ini dapat berbentuk
aksi demonstrasi, pergolakan daerah bagi kelompok atau individu yang merasakan adanya
diskriminasi, aksi kriminalitas yang tidak terkendali, perilaku menyimpang dan konflik-
konflik yang melibatkan isu agama, suku, ras serta antar golongan (SARA).
Salah satu contoh kasus disintegrasi di Indonesia adalah kasus Timor Timur yang sebelumnya
telah diwarnai konflik antara warga yang pro Indonesia, pro kemerdekaan maupun pro
Portugal. Berikut kronologi pisahnya Timor Timur dan NKRI:
19 Desember 1998 Perdana Menteri Australia, John Howard, mengirim surat kepada
Presiden B.J. Habibie. Howard mengusulkan agar pemerintah RI meninjau ulang
pelaksanaan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Timor Timur.
25 Januari 1999 Digelar rapat untuk membahas surat Howard. “Tolong dipelajari.
Apakah setelah 22 tahun bergabung dengan Indonesia, masyarakat Timtim masih
merasa belum cukup bersatu dengan kita. Bagaimana kalau kita pisah baik-baik saja
melalui Sidang Umum MPR?” kata Presiden Habibie waktu itu.
5 Mei 1999 Menlu RI Ali Alatas dan Menlu Portugal Jaime Gama, bersama Sekjen
PBB Kofi Annan menandatangani kesepakatan pelaksanaan penentuan pendapat
rakyat Timor Timur di Markas PBB New York. Dua hari kemudian, Sidang Umum
PBB menerima dengan bulat hasil kesepakatan itu.
30 Oktober 1999 Bendera Merah Putih diturunkan dari Timor Timur dalam upacara
yang sangat sederhana. Media dilarang meliput acara ini, kecuali RTP Portugal.
20 Mei 2002 Timor Timur resmi menjadi negara merdeka bernama Timor Leste.
Daftar Pustaka
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132306803/penelitian/konflik-dan-disintegrasi-di-indonesia-
mozaik.pdf
https://staff.ui.ac.id/system/files/users/gumilar.r09/publication/artikel-
disintegrasibangsapointers.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/disintegrasi-adalah/#:~:text=Disintegrasi%20berbentuk
%20aksi%20demonstrasi%2C%20pergolakan,serta%20antar%20golongan%20(SARA).
https://tirto.id/sejarah-kronologi-timor-timur-lepas-dari-ri-yang-diungkit-prabowo-dcJi