Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PELAKSANAAN TEKNIS SURVEILANS GIZI

(INDIKATOR STATUS GIZI BALITA STUNTING TAHUN 2022)

Laporan ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Surveilans Gizi

DISUSUN OLEH:
Nama: Nuramalia Fitri Utami
NIM: P20631121019
KELAS: DIII GIZI 2A

DOSEN PENGAMPU:
Irma Nuraeni, MPH

PRODI DIII GIZI TASIKMALAYA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
TAHUN 2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Surveilans gizi adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan dan diseminasi
informasi hasil pengolahan data secara terus menerus dan teratur tentang indikator
yang terkait dengan kinerja pembinaan gizi masyarakat. (Hartono et al., 2017). Proses
pengumpulan serta pengolahan surveilans gizi ini umumnya dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara cepat, tepat, dan akurat, untuk menetapkan kebijakan
gizi. Suatu kebijakan gizi ini tidak terlepas dari peran kegiatan pelaksanaan surveilans
gizi. Pelaksanaan surveilans gizi ini akan memberikan indikasi perubahan pencapaian
indikator kegiatan pembinaan gizi masyarakat.
Pelaksanaan surveilans gizi ini tidak terlepas dari dampak adanya penyebab
masalah gizi, seperti dari asupan gizi, penyakit infeksi, dan lain sebagainya. Dalam
melakukan pemantauan dari akibat dampak penyebab masalah gizi ini, kita perlu
indikator untuk mengetahui suatu keadaan , baik pada individu maupun masyarakat,
khususnya yang behubungan dengan surveilans gizi. Indikator ini terdiri dari beberapa
bagian salah satunya indikator outcome diantaranya prevalensi gizi kurang, prevalensi
balita pendek, prevalensi balita kurus, prevalensi anemia pada ibu hamil, prevalensi
KVA yang bisa kita dapatkan di posyandu ataupun puskesmas setempat. Dimana
salah satu pemantauan yang dilakukan adalah prevalensi berdasarkan indkes TB/U
seperti stunting. Dalam praktikum pelaksanaan teknik surveilans gizi kali ini,
indikator yang dipilih adalah stunting
Stunting(balita pendek) merupakan masalah gizi yang bersifat kronis yang
disebabkan oleh banyak faktor baik dari masalah kesehatan maupun di luar kesehatan
yang berlangsung lama.(Kemenkes RI, 2019). Setelah diketahui data apa yang akan
digunakan, kali ini akan melakukan pengkajian data, lalu dilaksanakan proses
pengolahan dan analisis data. Pengolahan data ini merupakan serangkaian tindakan
atau langkah yang dilakukan pada data untuk melakukan verifikasi, mengatur,
mengubah, dan mengelompokkan data dalam bentuk keluaran yang sesuai untuk
penggunaan selanjutnya. Pengolahan data ini nantinya akan menghasilkan data yang
bisa disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, tabel silang, grafik batang,
lingkaran, gambar, peta, dan sebagainya. Lalu setelah di ketahui grafik maka
selanjutnya akan dikelompokkan kedalam jenis analalisis. Untuk mengetahui tahapan-
tahapan serta hasil praktik lapangan mengenai pelaporan data program gizi dari
posyandu/puskesmas, maka laporan ini akan membahas mengenai hal tersebut.

B. Tujuan
1. Mengetahui proses pelaksanaan teknis surveilans gizi
2. Mengetahui tata cara pengumpulan dan pengolahan data yang dipilih
3. Mengetahui perbandingan indikator laporan yang dipilih
4. Mengetahui jenis penyajian dan analisis data yang dipilih

C. Waktu dan Tempat


Waktu dan tempat pelaksanaan kunjungan yang dilakukan dalam
pengumpulan data dan bahan laporan ialah:
Hari : Jumat
Tanggal: 21 Oktober 2022
Pukul : 09.50 WIB s.d selesai.
Tempat : rumah ibu ketua kader posyandu, KP. Cigalontang,RT. 06 RW.02,
Desa Jayapura. Kec. Cigalontang, Kab. Tasikmalaya, 46463

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan surveilans gizi ini meliputi kegiatan pengumpulan
data dari laporan rutin di posyandu Desa Jayapura. Pada kegiatan ini, jenis data yang
dikumpulkan berupa data balita stunting berdasarkan indeks TB/U.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pelaksanaan teknis surveilans gizi ini diawali dengan pengumpulan data
yang diminta kepada ibu ketua kader posyandu, kegiatan ini dilakukan secara bertahap
dikarenakan buku laporan data berada di kader lain serta harus meminta kepada bidan desa.
Untuk kasus/indikator balita stunting di posyandu Desa Jayapura ini, data dikumpulkan dari
bulan Februari dan Agustus Tahun 2022, posyandu Cendrawasih yang ada di desa jayapura
ini terdiri dari 3 tempat dikelompokkan sesuai dusunnya, terdiri dari cendrawasih 1,2, dan 3.
Berikut merupakan dokumentasi hasil pengumpulan data mentah dari posyandu tersebut:
Tabel 1.1

Laporan Status Gizi Desa Jayapura 2021-2022

Tabel 1.2

Jumlah Balita Stunting berdasarkan indeks TB/U di Desa Jayapura

stunting
No Posyandu
Feb-22 agsts 2022

1 CENDRAWASIH 1 9 25

2 CENDRAWASIH 2 26 36

3 CENDRAWASIH 3 11 26
JUMLAH 46 87

Tabel 1.3
Persentase balita stunting berdasarkan indeks TB/U di Desa Jayapura
stunting
No Posyandu agsts
Feb-22 % 2022 %
1 CENDRAWASIH 1 9 19,57 25 28,7
2 CENDRAWASIH 2 26 56,52 36 41,4
3 CENDRAWASIH 3 11 23,91 26 29,9
JUMLAH 46 100 87 100

Laporan jumlah balita stunting di Desa Jayapura ini termasuk data sekunder dimana
pengolahan data mentah dari Bidan Desa sudah dilakukan secara komputerisasi. Dengan
mengikuti langkah-langkah pengolahan data yang pertama yaitu tahap pemeriksaan, penulis
sudah melakukan pengecekan data yang kurang lengkap, seperti terdapat data penimbangan
yang belum di isi di bulan-bulan sebelumnya, yang membuat peneliti tidak menggunakan
data tersebut. Setelah melakukan penyusunan data, yaitu tahap pengolahan data, dalam tahap
pengolahan ini data yang sudah dientri, selanjutnya dilakukan penyajian data dalam bentuk
grafik, alasan menggunakan penyajian data grafik karena data yang dihasilkan merupakan
data kualitatif dimana data ini dibandingkan dalam waktu yang berbeda di tempat yang sama.
Adapun gambaran grafik tersebut adalah sebagai berikut:

PERKEMBANGAN JUMLAH BALITA STUNTING BERDASARKAN


INDEKS BB/TB PADA TAHUN 2022 DI POSYANDU DESA
JAYAPURA

40 36
35
JUMLAH BALITA

30 25 26 26
25
20
15 9 11
10
5
0
CENDRAWASIH 1 CENDRAWASIH 2 CENDRAWASIH 3
POSYANDU DESA JAYAPURA

stunting Feb-22 stunting agsts 2022

Grafik 1.1
Perkembangan Jumlah Balita stunting Di Posyandu Desa Jayapura Tahun 2022
PERBANDINGAN PERSENTASE BALITA STUNTING BERDASARKAN
INDEKS BB/TB PADA TAHUN 2022 DI POSYANDU DESA JAYAPURA
60 56.52

50
41.4
40
PERSENTASE

28.7 29.9
30
23.91
19.57
20

10

0
CENDRAWASIH 1 CENDRAWASIH 2 CENDRAWASIH 3
Posyandu/Dusun Desa Jayapura

stunting Feb-22 stunting agsts 2022

Grafik 1.2
Perbandingan Persentase Balita Stunting Di Posyandu Desa Jayapura Tahun 2022

Dari data grafik diatas, dapat dikatakan bahwa data tersebut dapat dianalisis
menggunakan analisis trend. Jika dilihat dari data grafik diatas apabila dibandingkan dengan
target indikator di tahun 2022 yaitu 18,4% maka prevalensi stunting di Desa Jayapura ini
belum mencukupi atau baik. Selanjutnya jika dibandingkan antar dusun selama bulan februari
prevalensi terjadi naik turun, dusun yang paling naik signifikan adalah Posyandu
Cendrawasih 2 yaitu 56,52 % dengan jumlah balita stunting sebanyak 26 orang. Sementara
pada bulan agustus dari ketiga posyandu tersebut mengalami naik turun angka stunting,
namun posyandu cendrawasih 2 masih yang paling banyak mengalami angka stunting yaitu
sebanyak 36 orang dengan persentase 41,4 %. Pada posyandu cendrawasih 1 dan cendrawasih
2 pun pada bulan Agustus mengalami penambahan anak/ balita yang mengalami stunting.
Maka dari itu, untuk melandaikan persentase ini perlu pencegahan agar tidak semakin
banyak anak-anak yang mengalami stunting dan tidak memberatkan para pengambil
keputusan dalam membantu pecegahan ini, selain itu juga kita harus segera memberitahukan
hal ini kepada pihak terkait agar cepat agar hal ini cepat tertangani.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan laporan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pengolahan dan penyajian
data dari pelaksanaan teknis surveilans gizi di Posyandu Desa Jayapura yang terbagi menjadi
3 posyandu yaitu Posyandu Cendrawasih 1, Posyandu Cendrawasih 2, dan Posyandu
Cendrawasih 3 pada Bulan Februari dan Agustus ini secara keseluruhan belum memenuhi
target pada tahun 2022, hal ini menandakan bahwa tahap pencegahan balita stunting harus se
segara mungkin dilaksanakan agar grafik atau data anak yang mengalami stunting tidak terus
bertambah dan mengkhawatirkan.

DOKUMENTASI
SUMBER REFERENSI
Hartono, A. S., Zulfianto, N. A., & Rachmat, M. (2017). Bahan Ajar Gizi : Surveilans Gizi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1–116.
Kemenkes RI. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2019 Tentang Pelaksanaan Teknis Surveillans Gizi. Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, Nomor 16(879), 2004–2006.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/138608/permenkes-no-14-tahun-2019

Anda mungkin juga menyukai