Anda di halaman 1dari 13

PERCEPATAN

PENURUNAN STUNTING DAN


PENGHAPUSAN KEMISKINAN EKSTREM
DI KABUPATEN MANOKWARI

Disampakan oleh :
BUPATI MANOKWARI
Dalam rangka Road Show Menteri Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
di Provinsi Papua Barat
Status Stunting 36.60
Naik
30.00 9,7 Poin
26.20 26.90
24.40
21.60

Tahun 2021 Tahun 2022

Indonesia Papua Barat Manokwari


 Pada tahun 2022, Kabupaten Manokwari mengalami peningkatan
angka stunting hingga mencapai 36,60%, atau meningkat 9,7 poin dari
tahun sebelumnya
 Dengan melihat angka tersebut, implementasi program-program
penurunan Stunting belum berjalan optimal dalam mendukung target
capaian Nasional.

38,000 22.21 22.5


37,500
Status Kemiskinan 22
37,000 21.5
21.06
36,500
20.56 21
36,000
20.14 19.9 20.5
35,500
35,000
20

37,720

36,670

35,920

35,630

34,960
34,500 19.5
34,000 19
33,500 18.5
2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah Penduduk Miskin % Penduduk Miskin


Database kemiskinan belum sepenuhnya digunakan dalam
penanggulangan kemiskinan, hanya mengacu pada data DTKS dinas Sosial
karena data BNBA-Kemiskinan Ekstrem belum tersedia. Data tersebut
baru diperoleh pada bulan maret 2023 Mengakibatkan kegiatan intervensi
penanggulangan kemisikinan belum efektif dilakukan.
PERMASALAHAN DAERAH
Perencanaan
 Sudah tergambarkan secara menyeluruh dalam perencanaan OPD, tetapi data sasaran masih global
karena keterbatasan data BNBA-SSGI dan Kemiskinan ekstrem;

 Komitmen stakeholder masih kurang terkait percepatan penurunan stunting maupun penghapusan
kemiskinan ekstrem.

Implementasi
 Keterbatasan anggaran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan, peningkatan kapasitas tenaga
pendamping serta pelaksanaan koordinasi yang belum terpadu antara para pihak yang mendukung
intervensi stunting dan juga kemiskinan ekstrem di daerah;
 Belum maksimalnya advokasi peran serta mitra kerja swasta dalam percepatan penurunan stunting
maupun penghapusan kemiskinan ekstrem.

Monev
Pelaksanaan Monitoring belum optimal sehingga terkendala dalam penyampaian laporan hasil yang akurat.
ISU PERMASALAHAN
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
Intervensi Spesifik Intervensi Sensitif
1. Masih kurangnya tenaga kesehatan dan kader 1. Kemampuan annggaran yang tidak mencukupi dalam
posyandu yang terlatih dalam melakukan pemantauan pembiayaan secara keseluruhan;
dan perkembangan balita;
2. Kurangnya Akses masyarakat terhadap air bersih serta
2. Kelengkapan peralatan antropometri dan USG belum prasarana sanitasi yang kurang layak;
memenuhi standar SNI;
3. Belum semua Dilakukannya pemeriksaan kesehatan
3. Masih ditemukan remaja putri dan ibu hamil yang dan bimbingan perkawinan catin;
tidak mengkonsumsi TTD secara rutin;
4. Adanya identitas penduduk yang tidak lengkap (belum
4. Rendahnya partisipasi masyarakat untuk memiliki NIK/ganda).
memeriksakan diri sedini mungkin saat hamil dan
memantau pertumbuhan dan perkembangan balita;

5. Pengetahuan masyarakat masih rendah terkait


masalah stunting dengan makanan bergizi, pentingnya
ASI Eksklusif dan MP-ASI, serta PMT;

6. Intervensi stunting masih menggunakan data BNBA-


EPPGBM karena tidak ada data BNBA-SSGI.
ISU PERMASALAHAN
PENGHAPUSAN KEMISKINAN EKSTREM

1. Masih banyak masyarakat yang belum memiliki


identitas (NIK) serta data ganda sehingga
menghambat penyaluran bantuan;

2. Biaya Pendidikan yang sulit terpenuhi, mengakibatkan


partisipasi sekolah masih rendah serta adanya siswa
putus sekolah;

3. Terbatasnya lapangan kerja mengakibatkan serapan


tenaga kerja masih sangat rendah;

4. Akses terhadap layanan dasar (Rumah layak huni, air


bersih dan sanitasi).
DUKUNGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
PENURUNAN STUNTING
• Peningkatan Pelayanan Kesehatan ibu hamil, bayi
dan balita melalui Pemberian Imunisasi, Pemberian
makanan tambahan dan vitamin untuk ibu hamil,
bayi dan balita yang mengalami permalahan gizi
4.276 Ibu hamil 5.428 Baduta 18.434 Balita
261 Sasaran 823 Sasaran 1.621 Sasaran
• Pembangunan Rumah Gizi

• Aktifasi posyandu

• Penyuluhan pola asuh anak, PHBS, GERMAS


312 26 15
Bidan Ahli Gizi Sanitarian
• Pengembangan pangan lokal dan Keamanan pangan
segar

• Penyuluhan Pasangan Usia Subur, Bina Keluarga


Balita dan Kampung KB 10 17 42
Dokter Gigi Dokter Dokter Umum
Spesialis Puskesmas
• Program Keluarga Harapan (PKH)

• Pembangunan sarana prasarana dasar masyarakat


(Pembangunan sarana air bersih, Pembangunan MCK,
Pembangunan Sanitasi, Pembangunan darinase 15 56 257
permukiman Puskesmas Pustu Posyandu
KEBIJAKAN ANGGARAN STUNTING

Naik
73,61%

30,024,355,

52,125,294,
096
463
Tahun 2022 Tahun 2023

Tingginya kasus stunting ditahun 2022 mengharuskan pemerintah kabupaten Manokwari pada tahun 2023 meningkatkan
anggaran sebesar 73,61% dengan harapan bisa menurunkan sebesar 14 persen kasus diakhir tahun 2023 dan pada tahun
2024 harus menurunkan 11% kasus sehingga mencapai target nasional.

Prioritas Pemerintah daerah dilaksanakan melalui :


- Penyedian BPJS Kesehatan Rp.9.232.120.800,00,-
- Pemberian Makanan Tambahan bagi balita dan bumil Rp.6.757.206.100,-
- Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal Rp.1.000.000.000,-
- Penyediaan sarana air bersih Rp.7.712.457.398,-
- Alokasi Dana Desa Rp.15.217.611.976,-
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STUNTING
DUKUNGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
PENGHAPUSAN KEMISKINAN EKTREM

>> Menurunkan Beban Pengeluaran <<

• Bantuan sosial • Bantuan Pendidikan melalui Penyediaan :


• Jaminan sosial (15.200 BPJS Ketenagakerjaan) * 3.243 Kartu Pintar Manokwari SD
• BPJS Kesehatan 20.303 Peserta * 1.755 Kartu Pintar Manokwari SMP
* 30.240 Tabungan Pelajar SD dan SMP

• Mengkonsolidasikan dan menyederhanakan program


• Meningkatkan cakupan dan manfaat
• Menyempurnakan ketepatan sasaran

>> Meningkatkan Pendapatan <<


• Pemberdayaan 300 UMKM dan Akses permodalan untuk 250 orang
• Pengembangan ekonomi local untuk 99 Kelompok

• Mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif


• Menciptakan nilai tambah dan pendapatan
• Meningkatkan pertumbuhan UMK

>> Meningkatkan akses terhadap layanan dasar <<


• Penyediaan infrastruktur dasar (Rumah layak huni, air bersih dan sanitasi)

• Mendorong konvergensi anggaran


• Mendorong konsolidasi program
• Meningkatkan peran daerah dan pemangku kepentingan
KEBIJAKAN ANGGARAN KEMISKINAN

214,676,376

183,045,524

47,378,544,
29,661,717,
,202

,900
043

359
Tahun 2022 Tahun 2023
Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Menurunkan Beban Pengeluaran

Dalam upaya menekan angka kemiskinan di Kabupaten Manokwari, Pemerintah Daerah lebih menfokuskan pada
menurunkan beban pengeluaran masyarakat miskin sebesar 59,73% dari tahun sebelumnya.

Prioritas Pemerintah daerah dilaksanakan melalui :


- Bantuan Pendidikan berupa :
* Kartu Pintar Manokwari dan Tabungan Pelajar SD dan SMP Rp.5.750.904.800,-
* Pakaian Seragam Siswa SD dan SMP Rp.4.244.000.000,-
- Pembangunan Perumahan Rp.6.404.500.000,-
- Pengelolaan Perikanan Budidaya dan Tangkap Rp.8.267.374.000,-
- Pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha Kecil, Dan Usaha Mikro (UMKM) Rp.5.657.685.000,-
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGHAPUSAN KEMISKINAN
HARAPAN KEPADA PEMERINTAH PUSAT
1 Stunting
 Dukungan alokasi DAK berkelanjutan untuk intervensi spesifik (advokasi kesehatan) dan sensitif (air minum
dan sanitasi, serta penguatan Kawasan Rumah Pangan Lestari) dengan memberikan menu program intervensi
spesifik dan sensitif yang dapat langsung mendongkrak penurunan stunting;

 Penambahan alokasi penerima bantuan PKH dan BPNT khusus untuk keluarga Berisiko Stunting;

 Penguatan tentang posyandu sebagai LKD (Lembaga Kemasyarakatan Desa) dari Kementerian Terkait;

 Pembinaan TPPS oleh Provinsi secara rutin ke Kabupaten Manokwari;

 Pendamping Teknis Kabupaten/Kota terkati pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) akibat dari
adanya perbedaan hasil dengan EPPGBM.

2 Kemiskinan Ekstrem
 Dukungan alokasi anggaran berkelanjutan terhadap program-program pembangunan infrastruktur dasar dan
wilayah (Air Minum, Sanitasi, Jalan, Jembatan dan perumahan rakyat)
MANOKWARI UNTUK SEMUA DAN SEMUA
UNTUK MANOKWARI

MEMBANGUN DENGAN HATI, MEMPER-


SATUKAN DENGAN KASIH

TERIMA KASIH
BUPATI MANOKWARI,

HERMUS INDOU, S.IP, MH

Anda mungkin juga menyukai