Anda di halaman 1dari 85

KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

SMP MUHAMMADIYAH 1 SEYEGAN


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Alamat:

Grogol, Margodadi, Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Kode Pos : 55561


Telp. (0274) 2820137, e-mail : SMP_Muh_Seyegan@yahoo.com

DINAS PENDIDIKANKABUPATEN SLEMAN

i
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, KetuaYayasan dan


diketahui Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dengan ini Kurikulum SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan Tahun Pelajaran 2022/2023 ditetapkan/disahkan untuk
diberlakukan.

Sleman, 31 Agustus 2022

KetuaMajelis Ketua Komite Kepala


Dikdasmen PDM Kab. SMP Muhammadiyah 1 SMP Muhammadiyah 1
Sleman, Seyegan, Seyegan,

Dr. H. Suwadi, M. Ag., M.Pd Drs. Sukarto Rochmadi, S.Sos.I

NBM. 762.181 NBM. 00000 NBM. 1014 759

Mengetahui,
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman,
Kepala Bidang Pembinaan SMP,

Dwi Warni Yuliastuti, AP., M.Pd.


Pembina, IV/a
NIP. 19760705 199412 2 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kurikulum SMP Muhammadiyah
1 Seyegan Tahun Pelajaran 2022/2023 ini dapat terwujud. Penyusunan
kurikulum ini telah dilakukan melalui berbagai tahapan mulai dari analisis,
kegiatan penyusunan, penetapan, sampai dengan pengesahan.
Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Seyegan disusun oleh Tim
Pengembang Kurikulum Sekolah dengan melibatkan berbagai pihak, yaitu (1)
konselor/guru BK, (2) pengawas sekolah, (3) narasumber, (4) komite sekolah, (5)
peserta didik, (6) penyelenggara lembaga pendidikan (Dinas Pendidikan). Untuk
itu, kami sampaikan terima kasih kepada:
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman yang telah memberikan
fasilitas berupa Workshop Pengembangan KTSP secara daring dan
memberikan pengesahan Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Seyegan;
2. Pengawas Sekolah yang telah mendampingi, memberikan koreksi, dan
memberikan validasi terhadap Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Seyegan;
3. Narasumber Pengembangan KTSP yang telah memberikan ilmu dan
panduan dalam penyusunan KTSP;
4. Komite Sekolah yang selalu memberikan dukungan, masukan, dan saran
demi kesempurnaan kurikulum ini;
5. Majelis Dikdasmen PDM Sleman;
6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan kurikulum ini.
Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Seyegan ini diharapkan dapat
menjadi pedoman bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, bagi
peserta didik untuk pedoman belajar, bagi orang tua peserta didik dan
masyarakat untuk membantu terselenggaranya pendidikan di SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan.
Kami menyadari bahwa Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Seyegan
masih memiliki banyak celah kelemahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, segala kritik, saran, dan masukan yang ersifat memangun dari
berbagai pihak yang kompeten sangat kami harapkan.

Sleman, 31 Agustus 2022


Kepala Sekolah,

Rochmadi, S.Sos.I
NBM. 1014 759

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………....... ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
BAB 1 ………………………………………………………………………………....... 1
ANALISIS KARAKTERISTIK SMP MUHAMMADIYAH 1 SEYEGAN……............ 1
A. Analisis Karakteristik Peserta Didik …………………………………………... 2
B. Analisis Guru dan Tenaga Kependidikan …………………………………..... 4
C. Analisis Sarana dan Prasarana……………………………………………...... 7
D. Analisis Lingkungan Satuan Pendidikan …………………………………….. 8
E. Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan ……………………………………… 10
F. Analisis Pembiayaan Satuan Pendidikan …………………………………… 11
BAB II……………………………………………………………………………….. 15
VISI, MISI, DAN TUJUAN ………………………………………………………... 15
A. Visi SMP Muhammadiyah 1 Seyegan ……………………………………….. 15
B. Misi SMP Muhammadiyah 1 Seyegan ………………………………………. 15
C. Tujuan SMP Muhammadiyah 1 Seyegan …………………………………… 16
1. Tujuan Jangka Panjang ………………………………………………. 16
2. Tujuan Jangka Pendek ……………………………………………….. 17
BAB III……………………………………………………………………………… 18
PENGORGANISASIAN DAN RENCANA PEMBELAJARAN ………………... 18
A. Intrakurikuler …………………………………………………………………… 18
B. Kokurikuler: Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila ………………….. 30
C. Ekstrakurikuler ……………………………………………………………….… 32
1. Pembiasaan Sekolah ……………………………………………….… 36
2. Strategi Pelaksanaan Pembiasaan Pengembangan Karakter,
Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif ……………………………….. 39
BAB IV……………………………………………………………………………… 44
PERENCANAAN PEMBELAJARAN ……………………………………………. 44
A. Rencana Pembelajaran untuk Ruang Lingkup SMP Muhammadiyah 1
Seyegan ……………………………………………………………………...… 44
1. Sumber Capaian Pembelajaran ……………………………………... 44
2. Karakteristik Mata Pelajaran ……………………………………….... 45
3. Elemen dan Deskripsi Capaian Pembelajaran …………………….. 53
4. Peran atau Hubungan Antar Elemen ……………………………...... 54
B. Rencana Pembelajaran ……………………………………………………….. 55

iv
C. Asesmen …………………………………………………………………….….. 55
1. Penilaian Formatif ……………………………………………………... 57
2. Penilaian Sumatif …………………………………………………….… 58
D. Kriteria Kenaikan Kelas ……………………………………………………….. 58
E. Kriteria Kelulusan ………………………………………………………………. 59
BAB V………………………………………………………………………………. 61
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL ... 61
A. Pendampingan …………………………………………………………………. 61
B. Evaluasi Implementasi Kurikulum ……………………………………………. 63
C. Pengembangan Profesional ………………………………………………….. 64
BAB VI……………………………………………………………………………… 65
PENUTUP ………………………………………………………………………….. 65
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 66
LAMPIRAN ………………………………………………………………………… 68

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Capaian Pembelajaran ......................................................... 70

Lampiran 2: Alur Tujuan Pembelajaran .................................................... 72

Lampiran 3: Modul Ajar ............................................................................ 73

Lampiran 4: Modul Projek ........................................................................ 74

Lampiran 5: Format Evaluasi KOSP ........................................................ 77

vi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.2Data Keadaan Rombel .................................................................. 9

Tabel 1.2. Data Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan .......................... 6

Tabel 3.1Muatan Kurikulum ......................................................................... 19

Tabel 3.2Pengaturan Beban Belajar ............................................................ 20

Tabel 3.3Beban Belajar Semester Ganjil ..................................................... 21

Tabel 3.4Beban Belajar Semester Genap ................................................... 22

Tabel 3.5 Alokasi Waktu Pembelajaran ……………………………………….. 24

Tabel 3.6 Rincian Kalender Akademik Semester Gasal 2022/2023 ……….. 26

Tabel 3.7 Rincian Kalender Akademik Semester Genap 2022/2023 ………. 28

Tabel 3.8ProyekPenguatan Profil Pelajar Pancasila ................................... 31

Tabel 3.9Ekstrakurikuler Pilihan ................................................................... 35

Tabel 3.10Program Pendukung .................................................................... 35

Tabel 4.1 Karakteristik Mata Pelajaran ……………………………………….... 45

Tabel 5.1Matriks Pendampingan KOSP ....................................................... 61

Tabel 5.2Matriks Kegiatan Evaluasi ............................................................ 62

Tabel 5.3Matriks Kegiatan Pengembangan Profesional ............................... 64

vii
BAB I
ANALISIS KARAKTERISTIK SMP MUHAMMADIYAH 1 SEYEGAN

Sistem Pendidikan Nasional sebagai acuan pendidikan di Negara


Kesatuan Republik Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa pendidikan
dilaksanakan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan, perlu disusun seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu atau dapat juga disebut sebagai
kurikulum. Kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kondisi sekolah,
potensi/ karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan pelajar.
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan melaksanakan kurikulum dengan
berpedoman pada Kurikulum Nasional dan Kurikulum Pendidikan Dasar dan
Menengah PP Muhammadiyah. Dalam pelaksanaan kurikulum,SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan berasaskan Pancasila serta berakidah Islam,
bersumber pada Alquran dan Sunah.Selain hal tersebut, penyusunan kurikulum
memperhatikan karakteristik dan keunikan lingkungan sosial budaya masyarakat
sekitar, karakteristik dan keunikan pelajar, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi terbaru, perkembangan teori-teori pendidikan terbaru, serta kondisi
SMP Muhammadiyah 1 SeyeganTahun Pelajaran 2022/2023.
Pada tahun 2022/2023, SMP Muhammadiyah 1 Seyegan berfokus pada
hal-hal pokok dalam pengembangan dan penyusunan Kurikulum, yaitu sebagai
berikut:
1. Pengembangan pelajar berdasarkan potensi diri dan minat yang dimilikinya.
2. Integrasi dan implementasi pengembangan kecakapan abad 21 (karakter,
literasi, dan kompetensi) pelajar pada proses belajar mengajar.
3. Integrasi dan implementasi pendidikan karakter berdasar Profil Pelajar
Pancasila pada proses belajar mengajar.
4. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup untuk pelajar.
5. Integrasi dan penerapan teknologi pada proses belajar mengajar.
6. Penerapan prinsip-prinsip kebijakan merdeka belajar yang sudah ditetapkan 
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai kondisi dan
karakteristik SMP Muhammadiyah 1 Seyegan maka disampaikan hasil analisis
konteks SMP Muhammadiyah 1 Seyegan pada tahun pelajaran 2022/2023
sebagai berikut:

1
A. Analisis Karakteristik Peserta Didik
Suatu proses pembelajaran akan dapat berlangsung secara efektif
atau tidak sangat ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat pemahaman
pendidik tentang karakteristik yang dimiliki peserta didiknya. Pemahaman
karakteristik peserta didik sangat menentukan hasil belajar yang akan
dicapai, aktivitas yang perlu dilakukan, san assesmen yang tepat bagi
peserta didik. Karakterirstik peserta didik meliputi: etnik, kultural, status
sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar,
motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral
dan spiritual, dan perkembangan motorik. Data jumlah rombongan belajar
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data Keadaan Rombel Tahun Pelajaran 2022/2023

Intake peserta didik umumnya rendah dan berhubungan dengan


keadaan sosial dan ekonomi orang tua peserta didik, latar belakang
pendidikan orang tua rata-rata SMA serta kemampuan peserta didik SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan sangat berpengaruh pada proses kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
Sementara itu, dari input prestasi peserta didik yang menengah ke
bawah, dengan dilakukan pembelajaran yang intensif, prestasi peserta didik
dapat mencapai KKM dengan nilai sesuai dengan yang diharapkan. Dari
input kemampuan orang tua yang menengah kebawah, sekolah
mengantisipasinya dengan mengadakan kesepakatan dengan kemampuan
orang tua, dan sekolah mengusahakan beasiswa peserta didik.
Walaupun terlihat dari intake dan input peserta didik yang umumnya
rendah dan butuh usaha keras untuk mencapai KKM, harapan dari SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan adalah untuk bisa menghasilkan lulusan yang
dapat melaksanakan sholat minimal lima waktu dalam sehari dengan bacaan
yang tepat, dapat meningkat dalam kemampuan membaca Iqro’ (minimal
satu tingkat diatasnya), serta dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang
lebih tinggi.

2
Analisis kemampuan awal peserta didik merupakan kegiatan
identifikasi peserta didik dari segi kebutuhan dan karakteristik untuk
menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku atau tujuan dan
materi. Dua hal tersebut, karakteristik dan kemampuan awal menjadi modal
utama bagi guru untuk melaksanakan proses perencanaan pembelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan, administrasi
sekolah dan kegiatn belajar mengajar,berikut analisis karakteristik peserta
didik SMP Muhammadiyah 1 Seyegan:
1. Strenght (kekuatan)
a. Peserta didik memiliki motivasi cukup tinggi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dan memiliki respon yang baik setiap pembelajaran.
b. Peserta didik memiliki kesehatan secara fisik dan mental yang
mendukung pertumbuhan jasmani dan rohani serta memilik
lingkungan yang baik.
c. Peserta didik memiliki sikap yang cenderung baik untuk mematuhu
peraturan-peraturan.
d. Peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dengan warga
sekolah.
2. Weak (kelemahan)
a. Peserta didik memiliki rata-rata nilai ASPD 149,90 pada Sekolah
Dasar menjadi tolok ukur capaian pembelajaran siswa di jenjang
sebelumnya.
b. Peserta didik lemah dalam literasi baik media cetak maupun digital.
c. Peserta didik memiliki kecenderungan porsi bermain yang lebih
banyak daripada belajar. Salah satu indikasinya adalah dalam
pemanfaatan fasilitas gawai dari orang tua.
d. Peserta didik secara umum belum memiliki pengetahuan dasar
tentang pendidikan ke-islaman, kemuhammadiyahan, dan Bahasa
Arab yng menjadi ciri khusus sekolah muhammadiyah.
3. Opportunity (peluang)
a. Peserta didik mendapatkan kesempatan belajar dengan didampingu
guru profesional.
b. Peserta didik mendapatkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
lebih banyak dari sekolah pada umumnya.
c. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
minat dan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler,
d. Peserta didik mendapatkan pelayanan pendidikan standar nasional.

3
4. Threatment (ancaman)
a. Peserta didik memiliki pergaulan yang kurang memenuhi kriteria
norma dan etika akibat dari pergaulan gawai yang tidak
bertanggungjawab.
b. Peserta didik lemah dalam bersosialisasi secara langsung akibat dari
digitalisasi menyeluruh sebagai dampak dari revolusi industri 4.0.
c. Ancaman learning loss yaitu hilangnya pengetahuan dan
keterampilan, baik itu secara umum maupun khusus, atau terjadinya
kemunduran proses akademik karena faktor tertentu.
d. Peserta didik mengalami penurunan karakter baik.

B. Analisis Guru dan Tenaga Kependidikan


Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuana
pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tujuan yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pengakuan
kedudukan guru sebagai tenaga profesional itu dibuktikan dengan sertifikat
pendidik. Pengakuan yang sama juga berlaku untuk tenaga kependidikan
lain yang berpredikat profesional, meski keharusan memiliki sertifikat tidak
selalu identik dengan sertifikat pendidik yang diwajibkan kepada guru.
Selain itu, guru SMP Muhammadiyah 1 Seyegan juga aktif
mengikuti kegiatan MGMP Kabupaten.Guru dan karyawan serta komite
sekolah berkomitmen untuk menciptakan perserta didik yang berkarakter,
berakhlak mulia dan berprestasi. Selain itu, guru di SMP Muhammadiyah 1
Seyegan mempunyai peluang yang sama dalam partisipasi dan memiliki
kesempatan yang sama dalam meningkatkan mutu sekolah
Jumlah Guru dan tenaga kependidikan di SMP Muhammadiyah 1
Seyegan ada 28 orang, jumlah guru ada 20 orang dan jumlah tenaga
kependidikan ada 8 orang. Yang berstatus PNS ada 1 orang, yang berstatus
GTY ada 6 orang sedangkan yang berstatus GTT ada 13 orang. Guru yang
sudah bersertifikat pendidik ada 5 orang. Jumlah guru dengan tingkat
pendidikan S2 ada 6 orang, 1 orang berstatus PNS, 1 orang berstatus GTY
dan 4 orang berstatus GTT dengan rincian semuanya berjenis kelamin
perempuan. Jumlah guru dengan tingkat pendidikan S1 ada 14 orang, yang
berstatus GTY ada 5 orang dengan 4 orang berjenis kelamin laki-laki dan 1
orang berjenis kelamin perempuan. Sedangkan jumlah guru dengan tingkat
pendidikan S1 yang berstatus GTT ada 9 orang. Yang berjenis kelamin laki-
laki ada 4 orang dan 5 orang perempuan.

4
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan memiliki guru IPA 2 orang dengan
tingkat pendidikan S2 ada 1 guru, tingkat pendidikan S1 ada 1 guru dengan
jurusan sesuai bidangnya yaitu pendidikan IPA, semua berjenis kelamin
perempuan. Jumlah guru Matematika ada 2 orang, dengan tingkat
pendidikan S2 ada 1 orang dan tingkat pendidikan S1 ada 1 orang, semua
berjenis kelamin perempuan, dan keduanya berjurusan pendidikan
matematika.
Jumlah guru Bahasa Indonesia ada 2 orang dengan tingkat
pendidikan S1, keduanya lulusan dengan jurusan sesuai bidangnya Bahasa
Indonesia, 1 guru berjenis kelamin laki-laki dan 1 guru berjenis kelamin 1
guru. Guru Bahasa Inggris di SMP Muhammadiyah 1 Seyegan ada 2 orang
dengan latar belakang pendidikan S2 dengan jurusan sesuai bidangnya
Pendidikan Bahasa Inggris. Jumlah guru Pendidikan Agama Islam ada 3
orang, yang semuanya berlatar belakang pendidikan S1. Jumlah guru IPS
ada 2 orang berlatar belakang pendidikan S1 berjumlah 1 orang dan S2
berjumlah 1 orang dengan jurusan sesuai dengan bidangnya.
Jumlah guru Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan ada 1
orang dengan latar belakang pendidikan S2. Jumlah guru Seni Budaya ada 1
orang, dengan latar belakang pendidikan S1 yang sudah sesuai dengan
bidangnya. Jumlah guru PPKn ada 1 orang dengan latar belakang
pendidikan S1 yang sudah sesuai dengan bidangnya. Jumlah guru BK ada 2
orang berlatar belakang pendidikan S1 sesuai dengan bidangnya. Jumlah
guru Bahasa Jawa ada 1 orang berlatar belakang pendidikan S1 dan sudah
sesuai dengan bidangnya. Jumlah guru Prakarya ada 1 orang dengan latar
belakang pendidikan S1, tetapi belum sesuai dengan bidangnya.
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan memiliki tenaga kependidikan
berjumlah 8 orang. Jumlah tenaga pendukung tata usaha ada 2 orang,
berstatus PTY 1 orang berjenis kelamin laki-laki dan berstatus PTT 1 orang
laki-laki. Jumlah tenaga perpustakaan ada 1 orang yaitu 1 orang berjenis
kelamin laki-laki dengan berlatar belakang pendidikan S1 dan sudah
mengikuti diklat kepala perpustakaan. SMP Muhammadiyah 1 Seyegan
memiliki 2 orang tenaga administrasi, 1 orang sebagai bendahara sekolah
berlatar belakang pendidikan S1 berjenis kelamin perempuan dan 1 orang
kasir berlatar belakang pendidikan SMA.
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan memiliki tenaga pendukung
sebagai penjaga sekolah 1 orang laki-laki dan berstatus PTT, petugas
kebersihan ada 1 orang perempuan dan berstatus PTT, tenaga pesuruh ada
1 orang laki-laki bertatus PTT.
Dalam hal prestasi guru di SMP Muhammadiyah mempunyai
beberapa prestasi yang membanggakan antara lain : Juara 3 Guru

5
Berprestasi Tahun 2020 Tingkat Kabupaten, Juara 2 Karya Tulis Ilmiah
(KTI) Tahun 2019 Tingkat Kabupaten, Juara Harapan 1 Menulis Artikel
Museum Pendidikan Indonesia (MPI) Tahun 2019 Tingkat Propinsi, Finalis
Inovasi Pembelajaran (INOBEL) Tahun 2018 Tingkat Nasional, Juara 3
Project Bade Learning dan Juara 3 Inovasu Pembelajaran (INOBEL) Guru
Muhammadiyah Berprestasi Tahun 2022 oleh Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Sleman.
Dalam memberikan pelayanan pendidikan dan pembelajaran, SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan didukung oleh tenaga pendidik dan kependidikan
yang sesuai dalam bidangnya. Berikut ini adalah data keadaan guru dan
tenaga kependidikan di SMP Muhammadiyah 1 Seyegan:

Tabel 1.2. Daftar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan


No Ijazah
GTK Jumlah
. SMA/SMK D1/ D3/ D4 S1 S2
1 Guru 20 0 0 14 6
(70%) (30%)
2 Karyawan/ 8 3 0 5 0
TU (40%) (60%)
Total 28 2 0 19 6

1. Strenght (kekuatan)
a. Tenaga pendidik dan kependidikan SMP Muhammadiyah 1 Seyegan
telah diseleksi secara ketat oleh PDM Kabupaten Sleman sehingga
memiliki kualifikasi yang baik.
b. Guru SMP Muhammadiyah 1 Seyegan memiliki motivasi cukup tinggi
sehingga mampu mengembangkan metode pembelajaran yang efektif
dan disertai dengan penerapan iman dan takwa.
c. Hubungan yang baik antar guru dan guru maupun guru dengan siswa
sangan kondusif baik dalam kegiatan kestrakurikuler ataupun
pembelajran.
d. Tenaga pengajar yang usianya relatif muda sehingga memiliki kinerja
yang tinggi dan semangat untuk selalu berkembang.
2. Weak (kelemahan)
a. Secara kependidikannya, terdapat 70% guru dengan lulusan S1, dan
30% bergelar S2.
b. Pendidik masih dalam tahap penyesuaikan dengan perubahan
kurikulum.
c. Masih terdapat kekurangan pendidik yang sesuai dengan kualifikasi
pendididkannya yaitu, prakarya.
d. Rekrutmen guru dan staf yang terkadang tidak sesuai dengan
semangat berjuang Persyarikatan Muhammadiyah.

6
3. Opportunity (peluang)
a. Masyarakat mendapat peluang untuk mendapatkan pendampingan
putra-outrinya dari guru dan tenaga kependidikan profesional di SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan.
b. Guru mendapatkan kesempatan untuk semakin berkembang dari sisi
profesionalismenya.
c. Guru bisa melatih diri dengan mengikuti seminar-seminar atau
workshop serta bertukar pikiran dan pengalaman dengan sesama guru
supaya dapat lebih banyak ilmu.
d. Membantu menemukan minat dan bakat siswa.
4. Threatment (ancaman)
a. Belum adanya kerjasama dengan dunia usaha
b. Persaingan dalam pembagian beban belajar
c. Tntutan penghasilan di atas kemampuan keuangan sekolah
d. Kepuasan yang rendah terhadap pelayanan sekolah.

C. Analisis Sarana dan Prasarana


SMP Muhammadiyah 1 Seyegan memiliki sarana dan prasarana
yang lebih lengkap yang sudah dapat mencukupi dalam mendukung
kegiatan pembelajaran yang kreatif, dengan pemasangan LCD proyektor di
setiap kelas, papan tulis yang lebih baik, meja belajar yang lebih
memadai.Sekolah juga memiliki fasilitas sarana protokol kesehatan misalnya
sarana cuci tangan yang sesuai standar berjumlah 7 tempat.
Sementara itu, fasilitas komputer sudah standar, dilengkapi dengan
jaringan internet. Ruang Perpustakaan danLaboratorium IPA sudah standar
dan sudah memadai dengan inventaris yang sudah standar. Ruang kelas
yang standar, Ruang Guru dan Ruang kepala sekolah juga sudah standar.
Ruang BK dan UKS juga sudah standar. Ruang Tata Usaha dan ruang
Administrasi juga sudah tersedia. Ruang BUMS (Badan Usaha Milik
Sekolah) juga sudah tersedia. Halaman sekolah penuh tanaman hias yang
memenuhi syarat keindahan.
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan memiliki luas lahan yang memenuhi
ketentuan, lahan sekolah juga memenuhi seluruh ketentuan. Begitupun
dengan bangunannya sudah memenuhi persyaratan-persyaratan
keselamatan dan luasnya juga memenuhi. SMP Muhammadiyah 1 Seyegan
memiliki ruang kelas sebanyak 9 ruang, ruang keterampilan 1 ruang, ruang
kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang laboratorium IPA, ruang
laboratorium komputer, aula, ruang guru, ruang BK, ruang UKS, ruang tata
usaha, ruang kesiswaan dan ruang BUMS (Badan Usaha Milik Sekolah).

7
Seluruh ruangan dalam kondisi baik mengenai sarana dan prasarana sudah
terpenuhi sesuai dengan SNP.
1. Strenght (kekuatan)
a. SMP Muhammadiyah 1 Seyegan terakreditasi A.
b. Bangunan utama yang kokoh dan ruang belajar yang nyaman.
c. Sistem keamanan sekolah yang sudah cukup kuat dengan memiliki
fasilitas cctv dibeberapa titik sekolah untuk memantau setiap kegiatan
di lingkungan sekolah dan menjaga sarana dan prasarana sekolah.
d. Fasilitas ruang kelas, ruang UKS, Masjid, kamar kecil, perpustakaan,
dan ruang bimbingan konseling yang memadai dalam mendukung
kegiatan belajar mengajar.
2. Weak (kelemahan)
a. Belum memiliki kantin yang mampu memfasilitasi seluruh peserta
didik.
b. Belum memiliki tempat parkir sepeda yang memadai.
c. Belum bisa memfasilitasi sarana dan prasarana yang mendukung
untuk pembelajaran terutama di perpustakaan sehingga kurang
kondusif dalam kelengkapan buku.
d. Alat praktik belum memadai untuk dimanfaatkan siswa sebagai
penunjang pembelajaran yang efektif.
3. Opportunity (peluang)
a. Memiliki kesempatan menjadi sekolah dengan standar pelayanan
nasional dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.
b. Memiliki media promosi online berupa media sosial dan jaringan
alumni yang kuat.
c. Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan
prasarana sekolah dengan cara mengajukan proposal ke pemerintah
daerah dan pusat perlu dilakukan untuk melengkapi sarana dan
prasarana sekolah.
4. Threatment (ancaman)
a. Lingkungan sosial sekolah belum memiliki lapangan olahraga yang
memadai.
b. Terdapat 1 ruang kelas yang masih berada di luar lingkungan sekolah
yang rawan disalahgunakan oleh orang lain.

D. Analisis Lingkungan Sekolah


Lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif menjadi idaman bagi
masyarakat untuk menitipkan putra putrinya dalam menempuh jenjang
pendidikan pada satuan pendidikan. SMP Muhammadiyah 1 Seyegan selalu

8
berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, tidak terkecualii
pada lingkungan.
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan merupakan sekolah yang terletak di
desa Grogol Kelurahan Margodadi Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman.
Desa Grogol termasuk salah satu dari Desa Wisata yang ada di wilayah
Kabupaten Sleman. Desa ini termasuk daerah yang terjangkau dari sarana
transportasi umum. Pada kenyataannya, SMP Muhammadiyah 1 Seyegan
berada di pinggir jalan perkampungandi tengah-tengah pemukiman
masyarakat. Lokasinya berada di lingkungan yang tenang, nyaman sehingga
kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. Walaupun tidak ada yang naik
angkot, namun lokasi tersebut bisa dikatakan strategis karena terjangkau
oleh peserta didik, baik yang bersepeda, maupun yang diantar jemput
dengan kendaraan bermotor. Peserta didik dominan berasal dari SD negeri
dan swasta sekitar sekolah, dan beberapa sekolah negeri dan swasta dari
tetangga kecamatan.
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan adalah sekolah yang beridentitas
Islam dan bernaung pada Persyarikatan Muhammadiyah. SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan berdiri sejak tahun 1960 di Dusun Grogol
Kelurahan Margodadi Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak geografis strategis karena dekat dengan
Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.
1. Strenght (kekuatan)
a. Lokasi sekolah terletak di dalam desa yang sangat kondusif dalam
mendukung kegiatan pembelajaran.
b. Melaksanakan program fullday school sehingga berkesempatan untuk
melaksanakan struktur kurikulum 2013, kurikulum merdeka serta
kurikulum ismuba dari Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.
c. Tenaga pendidik dan kependidikan SMP Muhammadiyah 1 Seyegan
telah diseleksi secara ketat oleh PDM Kabupaten Sleman sehingga
memiliki kualifikasi yang baik.
2. Weak (kelemahan)
a. Lokasi satuan pendidikan yang cukup jauh dari tempat
produsen/industri yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana
pembelajaran secara langsung dengan akses yang mudah untuk
peningkatan kompetensi peserta didik.
b. Belum bisa memfasilitasi sarana dan prasarana secara digital yang
mendukung untuk pembelajaran terutama di perpustakaan sehingga
kurang kondusif dalam kelengkapan buku.
3. Opportunity (peluang)

9
a. Memiliki program unggulan dalam pengembangan diri peserta didik
untuk berprestasi, baik akademik maupun nonakademik.
b. Memiliki peluang besar menjadi sekolah unggul.
c. Sekolah islam berkualitas dan bermutu yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
d. Memiliki media promosi online berupa media sosial dan jaringan
alumni yang kuat.
4. Threatment (ancaman)
a. Sekolah lainnya memiliki kurikulum yang fleksibel.
b. Sulit bersaing dengan sekolah lain khususnya sekolah negeri.
c. Sekolah negeri membuka kelas baru sehingga berdampak pada
jumlah siswa yang mendaftar di SMP Muhammadiyah 1 Seyegan pada
saat PPDB.
d. Pemerintah dan pemangku kebijakan memberikan peraturan agar
kurikulum tidak bisa diganti sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
sekolah.

E. Analisis Kemitraan Sekolah


Satuan pendidikan dituntut untuk menyiapkan lulusan yang siap
menghadapi tuntutan kemajuan di masa depan. Satuan pendidikan tidak
boleh lupa dengan masyarakat/organisasi, instansipemerintah atau non
pemerintahan, profesi, dan akademisi. Berbagai asosiasi profesi, ilmu, dan
secara khusus juga masyarakat ekonomi, menjadi salah satu sarana satuan
pendidikan dalam berkolaborasi maupun komunikasi yang mempengaruhi
perkembangan di bidang masing-masing. Hal ini untuk membentuk
ekosistem kemitraan strategis antara satuan pendidikan dengan satuan
pendidikan lain, industri, pemerintah, masyarakat profesi/organisasi non
profit, lembaga keuangan, dan/atau elemen lainnya dalam merespon
tantangan lingkungan dan persingannya.
Setiap tahun SMP Muhammadiyah 1 Seyegan telah rutin menjalin
kerjasama dengan mitra-mitra sekolah, seperti puskesmas, polsek, kodim,
kecamatan, kelurahan, dan sebagainyasertalembaga-lembaga terkait
kompetensi guru dan peserta didik, seperti, UPT, PGRI, SMA/SMK dan
lainnya.
1. Strenght (kekuatan)
a. Kemitraan yang luas dengan satuan pendidikan, yayasan, lembaga,
maupun pemerintah desa, kapenewon maupun daerah.
b. Memiliki jaringan yang cukup baik di persyarikatan maupun
pemerintah, sehingga berpeluang untuk mendapatkan akses bantuan
dalam pengembangan sekolah.

10
c. Mendapatkan bimbingan dari persyarikatan dan pemerintah setempat
dalam melaksanakan pelayanan kepada warga masyarakat.
d. Kemitraan yang tertuang dalam Mou dengan satuan pendidikan lain,
perguruan tinggi maupun instansi pemerintah memberikan banyak
kemudahan untuk memajukan sekolah dalam bidang akademik dan
non akademik.
2. Weak (kelemahan)
a. Kemitraan belum terbangun secara luas, masih perlu membentuk
kemitraan dengan banyak pihak.
b. Relasi masih terbatas untuk menjangkau kemitraan yang lebih luas.
c. Kurangnya partisipasi komite sekolah peserta didik terhadap
keleluasaan jejaring kemitraan sekolah.
3. Opportunity (peluang)
a. Persyarikatan memberikan fasilitas satuan pendidikan untuk bermitra
dengan pihak luar satuan pendidikan dalam peningkatan 8 Standar
Nasional Pendidikan Satuan Pendidikan.
b. Satuan Pendidikan berpeluang menciptakan kadek persyarikatan dari
program kegiatan yang disusun dan dijalankan.
c. Memberi kesempatan kadel persyarikatan untuk mengembangkan diri
dan mengabdi melalui satuan pendidikan.
d. Memberikan kesempatan instansi, satuan pendidikan lain, dan
perguruan tinggi untuk melaksanakan program peningkatan
kompetensi di satuan pendidikan.
4. Threatment (ancaman)
a. Sekolah lain memiliki kekaring yang lebih luas.
b. Dana operasional dari pemerintah masih belum ada.
c. Persaingan lulusan sekolah.
d. Belum adanya kerja sama dengan dunia usaha.

F. Analisis Pembiayaan satuan Pendidikan


Dalam rencana kerja dan anggaran dalam 3 tahun terakhir sudah
dialokasikan dalam pengembangan sarana dan prasarana, pendidikan,
tenaga kependidikan dan modal kerja. SMP Muhammadiyah 1 Seyegan
merealisasikan 95% rencana anggaran belanja. Pengelolaan sekolah yang
transparan, terdata, tertata menjadikan kendali mutu lebih
mudah.Penyusunan RAPBS dan RKAS juga dilakukan secara bersama.
1. Strenght (kekuatan)
a. Memiliki dukungan pembiayaan dari pemerintah Daerah dan Pusat.
b. Dukungan pembiayaan operasional dari komite sekolah.

11
c. Pelaporan pembiayaan dengan bimbingan dari Dinas Pendidikan dan
PDM Sleman memudahkan Satuan Pendidikan memberikan
pelayanan yang tepat, akuntabel, dan transparan.
2. Weak (kelemahan)
a. Jumlah SDM yang kurang proporsional menjadi kurang efektifnya
pelayanan.
b. Sumber pembiayaan sekolah belum optimal sehingga menjadi
kendala sekolah dalam beberapa rencana kegiatan pengembangan
dengan kebutuhan dana besar.
c. Komite sekolah belum optimal dalam membantu pembiayaan sekolah.
d. Sumber pembiayaan bulanan dari orang tua/wali sering terlambat.
3. Opportunity (peluang)
a. Pelayanan terbaik untuk warga sekolah dan masyarakat.
b. Dgitalisasi pembiayaan.
4. Threatment (ancaman)
a. Kurangnya SDM berakibat pada pelayanan yang kurang optimal
sehingga berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap satuan
pendidikan.
b. Berkurangnya kepercayaan masyarakat karena dampak dari kurang
baiknya menajamen pembiayaan.
c. Satuan pendidikan dengan model pembiayaan yang lebih baik
berdampak pada perolehan PPB.

Hal inilah yang menjadi dasar penyusunan kurikulum satuan pendidikan


di SMP Muhammadiyah 1 Seyegan, dengan memperhatikan dukungan dari
sarana dan prasarana serta seluruh stakeholder. Kebijakan penyelenggaraan
pendidikan di SMP Muhammadiyah 1 Seyegan mengacu pada persyarikatan
Muhammadiyah baik di Pusat, Wilayah maupun di Daerah, Kebijakan Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman dan Pemerintah Pusat yang dipengaruhi pula
oleh perkembangan politik daerah dan pusat. Meskipun demikian melalui
Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Seyegan ini, sekolah memiliki kewenangan
dalam menentukan kurikulum yang akan dipakai disesuaikan dengan beberapa
aspek-aspek yang relevan dan daya dukung yang tersedia baik dari peserta
didik, pendidik, kondisi sekolah, lingkungan masyarakat serta pendukung lainnya.
Dasar dalam memberikan pelayananan pendidikan adalah delapan SNP
yang tergambarkan pada EDS tahun pelajaran 2022/2023. Dari EDS diperoleh
informasi dari setiap standar yang akan dijadikan acuan pengembangan
kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Seyegan tahun pelajararan 2022/2023. Dari
setiap standar dipilih nilai capaian yang paling rendah kemudian dalam
melaksanakan pemecahannya, ditentukan prioritas dari delapan SNP.

12
Dari standar SKL diperoleh data bahwa dimensi sikap, dimensi
keterampilan, dan dimensi pengetahuan masih menunjukkan capaian belum
maksimal. Untuk meningkatkan capaian tersebut, sekolah perlu menyusun
program-program, baik untuk guru, peserta didik, maupun sekolah. Program
tersebut dirancang untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Dari standar isi diperoleh data yang memiliki capaian rendah pada
subindikator perangkat pembelajaran. Data ini memuat karakteristik kompetensi
keterampilan. Sekolah mengatur beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman
materi. Untuk meningkatkan capaian tersebut, sekolah perlu mengadakan
pengembangan kompetensi pedagogik guru, baik melalui workshop maupun
memberi kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan di luar sekolah.
Dari standar proses diperoleh data yang memiliki capaian rendah pada
subindikator pengawasan dan penilaian otentik. Keduanya dilakukan dalam
proses pembelajaran. Selanjutnya, guru memanfaatkan hasil penilaian otentik.
Untuk meningkatkan capaian tersebut, sekolah perlu mengadakan peningkatan
kompetensi guru dalam memanfaatkan hasil penilaian otentik melalui workshop
serta memberi kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan di luar
sekolah.
Dari standar penilaian diperoleh data yang memiliki capaian rendah pada
subindikator guru menggunakan jenis teknik penilaian yang objektif dan
akuntabel. Guru menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan. Untuk meningkatkan capaian tersebut, sekolah perlu
mengadakan peningkatan kompetensi guru dalam hal penilaian pembelajaran.
Dari standar pendidik dan tenaga kependidikan diperoleh data yang
memiliki capaian rendah pada subindikator tentang guru yang bersertifikat
pendidik dan tenaga administrasi yang bersertifikat. Untuk meningkatkan capaian
tersebut, sekolah memberi kesempatan kepada guru dan tenaga administrasi
untuk selalu meningkatkan kompetensinya serta menyampaikan infromasi dan
sosialisasi program-program penyelenggaraan sertifikasi, baik untuk guru
maupun tenaga administrasi. Selain hal-hal tersebut, sekolah menyelenggarakan
workshop peningkatan kompetensi untuk guru maupun tenaga administrasi.
Dari standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan telah
menunjukkan capaian yang baik sehingga perlu peningkatan guna menunjang
tercapainya standar yang lain. Berikut data peserta didik, tenaga pendidik, dan
tenaga kependidikan SMP Muhammadiyah 1 Seyegan Tahun Pelajaran
2022/2023.
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan menjalin kemitraan dengan sesama
sekolah, baik yang setingkat melalui pokja maupun dengan satuan pendidikan
tingak sekolah dasar, sekolah menengah atas/kejuruan serta perguruan tinggi,
kemitraan dengan bidang kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, BPJS, dan

13
asuransi kesehatan. Selain itu juga menjalin kerjasama dengan kepolisian dan
TNI dalam bidang keamanan dan pendidikan karakter.
Kurikulum Operasional SMP Muhammadiyah 1 Seyegan dikembangkan
dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dan
Majelis Dikdasmen PDM Sleman, serta memperhatikan pertimbangan komite
sekolah. kurikulum Operasional SMP Muhammadiyah 1 Seyegan dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan, perkembangan dan
tahapan belajar serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila
selalu menjadi rujukan pada semua tahapan penyusunan Kurikulum
Operasional SMP Muhammadiyah 1 Seyegan.
2. Kontekstual
Kurikulum menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan, konteks sosial budaya, lingkungan, dunia kerja,
dan industri.
3. Esesnsial
Unsur atau informasi penting atau utama yang dibutuhkan oleh pemegang
kepentingan tentang kurikulum yang digunakan berada pada dokumen
kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Seyegan dengan bahasa yang lugas dan
mudah dipahami serta tidak mengulang naskah atau memuat naskah yang
sudah ada.
4. Akuntabel
Kurikulum dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
sesuai dengan keadaan SMP Muhammadiyah 1 Seyegan.
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Kurikulum dikembangkan dengan melibatkan komite sekolah dan berbagau
pemangku kepentingan seperti orang tua, organisasi, civitas akademi, di
bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Sleman dan Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Kabupaten Sleman.

14
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

1. Visi SMP Muhammadiyah 1 Seyegan

Visi SMP Muhammadiyah 1 Seyeganadalah terwujudnya warga sekolah


yang “Islami, Berintegritas, dan Berprestasi”.

Indikator Islami

a. Memahami aqidah yang lurus dan kuat.


b. Memahami tata cara beribadah dengan baik dan menjalankannya
dengan sebaik baiknya.
c. Menerapkan akhlak yang baik dan menghindari akhlak yang buruk
dalam kehidupan sehari hari.
d. Mampu membaca Al Qur’an, menghafal, memahami dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari.
e. Memberikan manfaat bagi keluarga, lingkungan sekitar dan masyarakat
luas lainnya.
f. Wawasan yang berkemajuan dengan menguasai iptek dan imtak yang
seimbang.

Indikator Integritas:

a. Memiliki karakter tanggung jawab, baik terhadap diri sendiri, keluarga


ataupun lingkungan sekitar.
b. Jujur dalam perkataan dan perbuatan serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari
c. Menerapkan nilai disiplin dalam kehidupan sehari-hari
d. Sopan dan santun dalam tutur kata dan perbuatan
e. Peduli terhadap lingkungan sekitar

Indikator Berprestasi:

a. Prestasi Akademik
1) Mendapatkan kejuaraan lomba sains/IPA, matematika, dll
2) Menjuarai berbagai Lomba keagamaan (MTQ, Olympicad, dll)
b. Prestasi non Akademik
1) Mendapatkan kejuaraan dari cabang lomba keolahragaan (O2SN,
YKTC, POPDA, dll)
2) Mendapatkan kejuaraan dari cabang lomba seni dan budaya

2. Misi SMP Muhammadiyah 1 Seyegan


Mengacu pada rumusan indikator visi sekolah maka misi SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan berdasar pencapaian Tahun Pelajaran 2022/2023
adalah:

15
1. Menanamkan nilai nilai akidah yang lurus dan kuat dalam kehidupan
sehari hari.
2. Melakukan pembelajaran yang menekankan praktek bagaimana cara
beribadah yang baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari
hari.
3. Membiasakan akhlak yang baik dan menghindari akhlak yang buruk
dalam kehidupan sehari hari.
4. Membiasakan berbuat baik kepada sesama yang pada akhirnya akan
memberikan manfaat bagi keluarga, lingkungan sekitar dan masyarakat
luas lainnya.
5. Membekali siswa dengan wawasan yang berkemajuan, menguasai iptek
dan imtak yang seimbang.
6. Menanamkan nilai tanggung jawab, baik terhadap diri sendiri, keluarga
ataupun lingkungan sekitar.
7. Menanamkan nilai jujur dalam perkataan dan perbuatan serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
8. Menanamkan nilai disiplin dalam kehidupan sehari-hari
9. Membiasakan sikap sopan dan santun dalam tutur kata dan perbuatan
dalam kehidupan sehari hari.
10. Membiasakan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar dengan
membiasakan menjaga kebersihan diri, kelas dan lingkungan sekolah.
11. Melatih siswa untuk mengikuti berbagai lomba yang bisa memotivasi
siswa untuk selalu berprestasi.

3. Tujuan SMP Muhammadiyah 1 Seyegan

Tujuan Pendidikan SMP Muhammadiyah 1 Seyegan disusun bersama


dengan melibatkan semua warga sekolah yaitu kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, guru, komite sekolah, tenaga pendidikan lainnya dan peserta didik.

Sejalan dengan tujuan pendidikan menengah sebagimana yang


dirumuskan dalam Sistem pendidikan Nasional yaitu meletakan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut; dan mengacu pada visi
dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, maka pendidikan di
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan diarahkan untuk :

1. Membentuk lulusan yang memiliki aqidah yang lurus, memahami tata


cara beribadah yang baik dan mengamalkannya, membiasakan akhlak
yang baik, mampu membaca dan memahami Al Qur’an dan
mengamalkannya, bermanfaat bagi sesama dan memiliki pemahaman
ingin selalu maju, berkembang dan menguasai iptek.

16
2. Membentuk lulusan yang memiliki karakter tanggung jawab, selalu jujur,
disiplin, sopan
3. Membentuk lulusan yang berkompeten dalam prestasi akademik dan
non akademik
4. Sekolah mampu menyusun dokumen kurikulum yang sesuai BSNP.
5. Guru mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik
6. Sekolah mampu meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru.
7. Sekolah mampu memenuhi minimal standar sarana prasarana.
8. Sekolah mampu menyusun dan mendokumentaikan rencana/
pelaksanaan kerja sekolah.
9. Sekolah mampu meningkatkan sumber keuangan, pengelolaan yang
transparan dan pelaporan yang akuntabel.
10. Sekolah mampu melaksanakan penilaian berdasarkan standar yang
berlaku dan sudah ditetapkan.
11. Sekolah mampu menyelesaikan kewajiban kepada persyarikatan.

Sedangkan tujuan SMP Muhammadiyah 1 Seyegan untuk satu tahun


mendatang adalah :

1. Siswa lulusan dari SMP Muhammadiyah 1 Seyegan dapat melaksanakan


sholat minimal lima waktu dalam sehari dengan bacaan yang tepat.
2. Siswa lulusan SMP Muhammadiyah 1 Seyegan dapat meningkat dalam
kemampuan membaca Iqro’ ( minimal satu tingkat diatasnya ).
3. Siswa lulusan dari SMP Muhammadiyah 1 Seyegan dapat melanjutkan
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
4. Rata-rata nilai ASPD sebesar 50.
5. Semua siswa dapat mengaktifkan akun belajar untuk proses pembelajaran
6. Semua pendidik dapat memanfaatkan secara maksimal akun belajar untuk
pembelajaran.
7. SMP MUhammadiyah 1 Seyegan memiliki sarana pembelajaran yang lebih
lengkap, dengan pemasangan LCD proyektor di tiap kelas, papan tulis
yang lebih baik, meja belajar yang lebih memadai.
8. Sekolah dapat memenuhi sarana protokol kesehatan misalnya sarana cuci
tangan yang sesuai standar berjumlah 7 tempat.
9. Penyusunan RAPBS dan RKAS dilakukan secara bersama
10. Mengupayakan 100% guru dan karyawan memiliki SK GTP.
11. Mengupayakan 100% guru memiliki NUPTK.

17
BAB III
PENGORGANISASIAN DAN RENCANA PEMBELAJARAN

Pengorganisasian pembelajaran adalah salah asatu cara satuan


pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu.
A. Intrakurikuler
Kurikulum di SMP Muhammadiyah 1 Seyegan dikembangkan dengan
memperhatikan empat ranah yaitu sosial-emosional, intelektual, ketrampilan, dan
perilaku dengan kompetensi spiritual melalui kurikulum Ismuba sebagai
payungnya. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 5 hari masuk
sekolah. Pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Model 6 dilaksanakan dalam
dua macam bentuk kegiatan, yaitu pembelajaran regular dan blok. Pembelajaran
regular adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan dikelas secara rutin
sedangkan sistem blok dilaksanakan sesuai event tertentu.
Muatan kurikulum dalam Satuan Pendidikan memuat beberapa
komponenantara lain muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler.
Intrakurikuler adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang ditempuh peserta didik. Adapun mata pelajaran yang
diselenggarakan oleh SMP Muhammadiyah 1 Seyegan adalah Pendidikan
ISMUBA, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),
Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK),
Informatika, Mapel Pilihan (Seni Budaya dan Prakarya) serta Mata Pelajaran
muatan lokal (Bahasa Jawa).
Muatan lokal merupakan kegiatan intrakurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk
keunggulan daerah. Muatan lokal menjadi mata pelajaran tersendiri karena tidak
sesuai apabila menjadi bagian dari mata pelajaran lain. Materinya pun terlalu
banyak. SMP Muhammadiyah 1 Seyegan terletak di wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta yang sehari-harinya berbahasa Jawa. Karena itulah, muatan lokal
yang dipilih sebagai muatan lokal wajib adalah Bahasa Jawa yang disusun
berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar bahasa, sastra, dan
budaya Jawa dari Dinas Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pembelajaran pada SMP Muhammadiyah 1 Seyegan menekankan pada
pembelajaran berbasis literasi dengan mengangkat nilai luhur budaya lokal dan
mengacu pada tema-tema yang sudah ditentukan dalam capaian pembelajaran.
Dalam pembelajaran berbasis literasi ini peserta didik diharapkan mampu untuk
mengkreasikan ide/gagasan untuk memperoleh sebuah karya dalam bentuk

18
tulisan. Pada akhirnya karya ini akan didokumentasikan dalam berbagai bentuk
contohnya buku, artikel, atau publikasi digital.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis literasi ini tetap harus
mengimplementasikan model dan syntak pembelajaran yang sudah ada
diantaranya Problem Based Learning, Project Based Learning, Discovery
Learning, Inquiry Based Learning, dan model pembelajaran lain yang relevan.
Adapun muatan kurikulum pada kegiatan intrakurikuler di SMP Muhammadiyah 1
Seyegan ada pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Muatan Kurikulum

Kurikulum Merdeka
Alokasi/
Alokasi Total JP
Mata Pelajaran Tahun
Projek/tahun Per Tahun
(Pekan)
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-qur’an dan Hadits 72 (2) - 72
b. Pendidikan Al-Islam 144 (4) 180
- Akidah 36 (1) 36
- Akhlak 36 (1) 36 (1) 36
- Fikih 36 (1) 36
- Tarikh 36 (1) 36
c. Bahasa Arab 36 (1) - 36
d. Kemuhammadiyahan 36 (1) - 36
2. PPKn 72 (2) 36 (1) 108
3. Bahasa Indonesia 180 (5) 36 (1) 216
4. Matematika 144 (4) 36 (1) 180
5. IPA 144 (4) 36 (1) 180
6. IPS 108 (3) 36 (1) 144
7. Bahasa Inggris 108 (3) 36 (1) 144
8. PJOK 72 (2) 36 (1) 108
9. Informatika 72 (2) 36 (1) 108
10. Mulok (Bahasa Jawa) 36 (1) 36 (1) 72
Pilihan:
72 (2) 36 (1)
a) Seni Rupa 108
72 (2) 36 (1)
b) Prakarya
TOTAL 1476 432 1692

Kegiatan praktik dilaksanakan dalam bentuk:


1. Ibadah
Kegiatan praktik dalam bentuk kegiatan pembiasaan salat Dhuha, salat
fardhu berjamaah dan salat jenazah.
2. Al Qur’an
Kegiatan praktik dalam bentuk kegiatan tahsin dan tahfiz.
3. Ilmu Pengatahuan alam
Kegiatan praktikum yang dilaksanakan di Laboratorium IPA maupun
penugasan di rumah.

19
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan
program pendidikan yang berlaku di sekolah, yaitu menggunakan sistem paket.
Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan dengan
mewajibkan peserta didik mengikuti seluruh program pembelajaran dan
mempelajari materi yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan
struktur kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Seyegan. Beban belajar setiap mata
pelajaran dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Pengaturan beban belajar dan muatan pembelajaran di SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan diatur dalam tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Pengaturan Beban Belajar dan Muatan Pembelajaran

MuatanPembelaj Beban
No Pengaturan
aran Belajar
a. Beban belajar ini memuat semua mata
pelajaran yang bersifat nasional.
Wajib b. Materi pembelajaran setiap mata
pelajaran mengacu pada Capaian
Pembelajaran.
1. Intrakurikuler
c. Diatur dalam kegiatan regular.
a. Memuat mata pelajaran Bahasa
Tambahan Daerah (Bahasa Jawa) yang sesuai
karakterisrik Provinsi D.I Yogyakarta.
b. Diatur dalam kegiatan reguler.
Proyek
a. Muatan pembelajaran mengacu pada
Penguatan
2. 6 tema projek Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Wajib
b. Diatur dalam kegiatan projek.
Pancasila
a. Memiliki muatan yang menjadi
kebutuhan, karakteristik dan
peningkatan soft skills SMP
3 Ekstrakurikuler Tambahan
Muhammadiyah 1 Seyegan.
b. Diatur dalam kegiatan diluar kegiatan
regular dan proyek PPP
Kegiatan layanan BK yang bersifat
klasikal setara dengan 1 jpl. Pelayanan
Program
4. Wajib BK di luar kelas berupa layanan atau
Pendukung
kegiatan pendukung BK 1 sesi layanan/
kegiatan ekuivalen dengan 2 jpl.

Kegiatan tatap muka (TM) adalah kegiatan pembelajaran yang berupa


proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan
tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 40 menit. Alokasi waktu
untuk pembelajaran berbasis proyek adalah antara 20% dari waktu kegiatan
tatap muka pada mata pelajaran yang bersangkutan dalam satu tahun. Adapun
beban jam untuk pelaksanaan proyek Profil Pelajar Pancasila seperti dalam tabel
3.6 berikut:

20
Tabel 3.3 Beban Belajar Semester Gasal

21
Tabel 3.4 Beban Belajar Semester Genap

22
4. Program Inklusif
Program Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan
dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti
pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-
sama dengan peserta didik pada umumnya.
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan berusaha mewadahi keadilan dalam
pendidikan dimana SMP Muhammadiyah 1 Seyegan menerima peserta didik
dengan berbagai latar belakang kemampuan diri. Dalam memfasilitasi
program tersebut SMP Muhammadiyah 1 Seyegan merencanakan program
inklusif dengan cara pembimbingan individu pada peserta didik yang
berkebutuhan khusus, baik akademik maupun non-akademik dengan
melibatkan berbagai pihak. Pihak tersebut diantaranya orangtua dan psikolog.
Diharapkan peserta didik yang berkebutuhan khusus mampu
mengembangkan kemampuan yang mereka miliki. Evaluasi dari kegiatan ini
direncanakan tiap semester oleh dewan guru dan pihak-pihak yang
berkompeten.
Pemulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Pekan efektif belajar adalah jumlah pekan kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif
adalah jumlah jam pembelajaran setiap pekan untuk seluruh mata pelajaran,
termasuk muatan lokal. Waktu libur adalah waktu adalah waktu yang
ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajatan. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum, dan hari libur khusus.

5. Kriteria Ketuntasan
Pencapaian kompetensi Capaian Pembelajaran diterjemahkan dalam
kriteria yang terdiri dari empat level, yaitu:
a. Mulai Mencoba
b. Sedang Berkembang
c. Mahir
d. Sangat Mahir
Kriteria pada keempat level tersebut disesuaikan dengan Capaian
Pembelajaran masing-masing mata pelajaran.

6. Kenaikan Kelas

Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila:

a) Memiliki nilai pada semua mata pelajaran.

23
b) Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi ketrampilan di bawah
KKM atau belum tuntas pada semeter genap.

c) Nilai terendah untuk masing-masing mapel sebagai syarat kenaikan


kelas adalah 75.

d) Kehadiran minimal 90% dari hari efektif semester ganjil dan genap.
Kehadiran adalah partisipasi secara fisik siswa terhadap kegiatan
sekolah yang dibuktikan dengan daftar kehadiran peserta didik baik
yang dilaksanakan secara tatap muka pada kondisi normal, maupun
yang dilaksanakan secara online pada kondisi darurat masa pandemi.

e) memperoleh nilai sikap sosial dan spiritual minimal baik dengan


indikator sikap sosial diantaranya santun, peduli, percaya diri, jujur,
disiplin serta bertanggung jawab. Indikator sikap spiritual diantaranya
bersyukur, berdoa, toleransi dan taat beribadah

f) Memiliki nilai ekstrakurikuler wajib meliputi Tapak Suci dan Hisbul


Wathan minimal baik dan ekstrakurikuler pilihan minimal baik

7. Kalender Pendidikan
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Pekan efektif belajar adalah jumlah pekan kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif
adalah jumlah jam pembelajaran setiap pekan untuk seluruh mata pelajaran,
termasuk muatan lokal. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran. Waktu libur terjadwal pada satuan
pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum, dan hari libur khusus. Berikut ini alokasi waktu
pada kalender pendidikan SMP Muhammadiyah 1 Seyegan tahun pelajaran
2022/2023 disajikan pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Alokasi Waktu Pembelajaran

No Kegiatan Waktu Keterangan

1 Pekan efektif 36-40 sesuai kaldik


belajar pekan
(Kelas VII)
2 PTS 2 pekan Gasal: 12-16 September 2022
Genap: 13-17 Maret 2023
3 ANBK 1 Pekan 19-22 September 2022
4 PAS 2 pekan 1-10 Desember 2022

24
No Kegiatan Waktu Keterangan

5 PAT 2 pekan 2-10 Juni 2023


6 Pembagian Gasal: 23 Desember 2022
Rapor Genap: 23 Juni 2023
7 Libur akhir 2 pekan 24 - 31Desember 2023
semester
8 Libur akhir 2 pekan 26 Juni – 7 Juli 2023
tahun pelajaran
9 Hari libur 2 pekan  30 Juli 2022: Libur Nasional Tahun Baru
keagamaan 1444 Hijriah
 8 Oktober 2022: Libur Nasional Hari
Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw
 25 Desember 2020: Libur Hari Raya
Natal
 22 Januari 2023: Libur Nasional Hari
Tahun Baru Imlek
 18 Februari 2023: Libur Nasional Hari
Peringatan Isra Mi’raj
 22 Maret 2023: Libur Nasional Hari
Nyepi
 20-23Maret 2023: Libur awal Ramadan
 7 April 2023: Libur Nasional Hari
Peringatan Wafat Isa Almasih
 6 Mei 2023: Libur Nasional Hari Waisak
 21April 2023: Libur Nasional Hari Raya
Idul Fitri 1444 H.
 18 Mei 2023: Libur Nasional Hari
Peringatan Kenaikan Isa Almasih
10 Hari libur 1 pekan  17 Agustus 2022: Libur Nasional Hari
umum/ nasional Proklamasi Kemerdekaan RI
 01 Januari 2023: Libur Nasional Hari
Tahun Baru Masehi
 01 Mei 2023: Libur Nasional Hari Buruh
Nasional
 01 Juni 2023: Libur Nasional Peringatan
Hari Lahir Pancasila
11 Hari libur 2 pekan  9 Juli 2022: Libur Puasa Arafah
khusus  10 – 12 Juli 2022: Libur hari Tasyrik
 Pengaturan libur khusus lainnya
ditetapkan oleh Gubernur atau Bupati
atau PWM atau pejabat yang ditunjuk.
12 Kegiatan 1 pekan Digunakan untuk kegiatan sekolah yang
khusus sekolah diprogramkan secara khusus oleh sekolah
tanpa mengurangi jumlah pekan efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif.

25
Tabel 3.6 Rincian Kalender Akademik Semester Gasal 2022/2023

RINCIAN KALENDER AKADEMIK SEMESTER GASAL 2022/2023


NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
Milad Muhammadiyah ke-
1 7 Juli 2022
113
2 8 Juli 2022 Puasa Arafah 1442 H Libur Khusus
3 9 Juli 2022 Idul adha 1442 H Libur Umum
4 10 s/d 12 Juli 2022 Hari Tasyrik 1442 H Libur Khusus
Hari Pertama Masuk FORTASI dan
5 13 s/d 15 Juli 2022
Sekolah pembinaan
13 Juli s/d 22 Desember Kegiatan Pembelajaran
6
2022 Semester Gasal
30 Juli 2022 / 01
7 Tahun Baru Hijriyah 1443 H Libur Umum
Muharram 1444 H
1 s/d 4 dan 8 s/d 11
8 Simulasi ANBK Kelas 8
Agustus 2022
Hari Proklamasi
9 17 Agustus 2022 Libur Umum
Kemerdekaan RI
Penilaian Tengah Semester
10 5 s/d 9 September 2022
Gasal
11 12 s/d 15 September 2022 Gladi bersih ANBK Kelas 8
12 19 s/d 22 September 2022 Pelaksanaan ANBK Kelas 8
13 8 Oktober 2022 Maulid Nabi Muhammad saw Libur Umum
14 25 November 2022 Hari Guru Nasional
Penilaian Akhir Semester
15 1 s/d 9 Desember 2022
(PAS) Gasal
Penyerahan Hasil Belajar
16 23 Desember 2022
Sem. Gasal
17 24 s/d 31 Desember 2022 Libur Semester Gasal
18 25 Desember 2022 Hari Natal Libur Umum
19 1 Januari 2023 Tahun Baru Miladiyah Libur Umum

26
KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SMP MUHAMMADIYAH 1 SEYEGAN SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

27
Tabel 3.7 Rincian Kalender Akademik Semester Genap 2022/2023

RINCIAN KALENDER AKADEMIK SEMESTER GENAP 2022/2023


No Waktu Kegiatan Keterangan
1 2 Januari - 23 Juni 2023 Kegiatan Semester Genap  
2 22 Januari 2023 Tahun Baru Imlek Libur Umum
3 18 Februari 2023 Isra' Mi'raj Nabi Muhammad saw Pengajian
4 6 - 10 Maret 2023 Penilaian Tengah Semester Genap
5 22 Maret 2023 Hari Raya Nyepi Libur Umum
6 20 - 23 Maret 2023 Libur awal ramadhan 1444 H  
7 7 April 2023 Wafat Isa Al Masih Libur Umum
Tiga Hari di Bulan
8 Pesantren Ramadhan 1444 H
Ramadhan  
9 14 - 20 April 2023 Libur Akhir Ramadhan 1444 H Libur Umum
10 21 April 2023 Hari Raya Idul Fitri 1444 H Libur Umum
11 22 - 29 April 2023 Libur Idul Fitri 1444 H Libur Umum
12 28 April s.d 12 Mei 2023 Ujian Sekolah Kelas IX
13 1 Mei 2023 Hari Buruh Libur Umum
14 2 Mei 2023 Hari Pendidikan Nasional  
15 6 Mei 2023 Hari Raya Waisak Libur Umum
16 15 - 19 Mei 2023 ASPD SMP Kelas IX
17 22 - 23 Mei 2023 ASPD Susulan Kelas IX
18 15 Mei 2023 Hari Jadi Kabupaten Sleman  
19 18 Mei 2023 Kenaikan Isa Al Masih Libur Umum
20 31 Mei - 9 Juni 2023 PAT Kelas VII dan VIII
21 1 Juni 2023 Hari Lahir Pancasila Libur Umum
22 30 Juli 2023 Rapat pleno kelulusan  
23 15 Juni 2023 Pengumuman Kelulusan dan Wisuda Kelas IX
24 21 Juni 2023 Rapat pleno kenaikan kelas  
Pembagian Hasil Belajar Sem. Genap
25 23 Juni 2023
(Kenaikan kelas)  
26 22 - 30 Juni 2023 Libur Akhir tahun pelajaran 2022/2023  
27 24 - 27 Juni 2023 PPDB  
28 29 Juni 2023 Pengumuman PPDB
29 27 Juni 2023 Milad Muhammadiyah ke-114  
30 28 Juni 2023 Puasa Arafah 1444 H  
31 29 Juni 2023 Idhul Adha 1444 H Libur Umum
32 30 Juni - 2 Juli 2023 Hari Tasyrik 1444 H Libur Khusus

28
KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SMP MUHAMMADIYAH 1 SEYEGAN SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

29
Berikut ini adalah penetapan Kalender Pendidikan SMP Muhammadiyah 1
Seyegan tahun pelajaran 2022/2023:
a. Permulaan tahun pelajaran adalah 13 Juli 2022 dan berakhir pada 23 Juni
2023.
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, Menteri Agama, serta Majelis Dikdasmen PWM DIY.
c. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
d. Jam pembelajaran efektif adalah jam belajar yang digunakan untuk
proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan.
e. Alokasi waktu 40 menit per jam pembelajaran. Jumlah pekan efektif
selama satu tahun adalah 35 pekan dengan rincian 19 pekan di semester
gasal dan 16 pekan di semester genap.

B. Kokurikuler: Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Kegiatan proyek penguatan merupakan kegiatan yang dilaksanakan
diluar jam pelajaran kegitan ini dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan
menghayati materi pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler
didalam kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individual maupun
kelompok. Ada beberapa bentuk kegiatan penguatan di SMP Muhammadiyah 1
Seyegan.
Pelaksanaan kegiatan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan dilaksanakan pada akhir semester. Peserta didik
harus menyelesaikan minimal 2 tema di tiap semester dengan alokasi waktu 4
minggu. Tema yang diambil mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan
penentuan pemilihan tema ditentukan oleh guru pengampu. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah dalam penilaian. Pelaksanaan proyek
tersebut adalah kolaborasi antara beberapa mata pelajaran namun dengan
penilaian dan jenis proyek yang berbeda tiap mata pelajaran.
Alur/tahapan pelaksanaan proyek yang tiapa mata pelajaran adalah
sebagai berikut:
1) Penentuan tema proyek Profil Pelajar Pancasila tiap mata pelajaran
dilaksankan pada saat pembelajaran dikelas;
2) Tiap kelas menentukan tema yang akan dipilih dengan didampingi guru
mata pelajaran masing-masing kelas;
3) Guru mata pelajaran saling berkoordinasi untuk menetukan kolaborator
yang sesuai;
4) Kelompok mata pelajaran kemudian mendesain proyek yang sesuai
dengan tema yang dipilih;

30
5) Guru mata pelajaran kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian
proyek beserta Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
Kegiatan proyek profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan mengacu
pada model pembelajaran berbasis proyek (PJBL). Langkah Kegiatan
pembelajaran berbasis proyek ini antara lain.
1) Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dengan menentukan
pertanyaan mendasar untuk memulai proyek;
2) Mendesain pelaksanaan proyek ;
3) Menyusun jadwal proyek;
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek;
5) Menguji Hasil;
6) Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik.
Pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh guru mata pelajaran, Pembina
dan wali kelas dengan tetap melibatkan orang tua baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pihak sekolah mengadakan pemantauan terkait
kegiatan proyek tersebut.
Berikut adalah contoh Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
yang dirancang SMP Muhammadiyah 1 Seyegan pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Bentuk Sasaran Mapel Waktu


No Tema
Kegiatan NilaiPPP Terintegrasi
Mendaur Gotong IPA, Bahasa Oktober
ulang Royong Inggris, Seni 2022
Gaya sampah Bernalar Budaya,
Hidup anorganik kritis Prakarya
1
Berkelan- yang ada kreatif
jutan disekitar
lingkungan
sekitar
Wisata Mandiri, kritis Bahasa November
Edukasi ke dan kreatif Jawa, 2022
tempat- Bahasa
Kearifan
2 tempat yang Indonesia,
lokal
menjadi Tarikh,
kekhasan Kemuham-
daerah madiyahan
Beriman, IPS, Januari
bertakwa Matematika,Pr 2022
kepada akarya,
Tuhan YME, Aqidah
Kewirausa- Market Days
3 berakhlak Akhlak, BK
haan Festival
mulia
Bernalar
kritis,
Kreatif
Sehat Berkebineka PJOK, Februari
Bangunlah
Bersemangat an global, PPKn, Seni 2022
4 Jiwa dan
kreatif Budaya,
Raganya
Fikih

31
C. Ekstrakurikuler
Direktorat Pendidikan Dasar menegaskan bahwa ruang lingkup dari
kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler ini harus berpangkal pada kegiatan
yang bisa menunjang serta mendukung program intrakurikuler yakni
mengembangkan pengetahuan juga kemempuan penalaran siswa,
keterampilan dengan melalui hobi dan minatnya dan juga mengembangkan
sikap yang terdapat ada program intrakurikuler serta program kurikuler.
Kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler dimaksudkan untuk dapat
mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh
sekelompok siswa, misalnya seperti olahraga, kesenian, serta kepramukaan
yang dilaksanakan diluar jam sekolah dan di luar jam pelajaran.
Pelaksankaan kegiatan atau aktivitas ekstrakurikuler antara sekolah yang
satu dengan sekolah yang lain dapat berbeda. Variasinya itu juga sangat
ditentukan oleh kemampuan dari guru, siswa serta kemmapuan dari sekolah
itu sendiri.
Kegiatan ekstrakurikuler ada dua macam yaitu ekstrakurikuler wajib
danpilihan. Ekstrakurikuler wajib yaitu kegiatan pengembangan diri yag wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik kelas VII dan VIII. Sedangkan
ekstrakurikuler pilihan dikembangkan dan diselenggarakan sesuai bakat dan
minat peserta didik. Ekstrakurikuler wajid diikuti oleh peserta didik dengan
alokasi waktu 2 jam pelajaran untuk Hizbul Wathan dan Tapak Suci setiap
pekalan. Sementara itu, ekstrakurikuler pilihan diikuti oleh peserta didik kelas
VII, dan VIII dengan alokasi waktunya setara dengan 2 jam pelajaran dan
dilaksanakan pada sore hari setelah pembelajaran selesai. Kegiatan
ekstrakurikuler bersifat dinamis sesuai dengan input dan bakat minat peserta
didik, sehingga mampu menggali potensi peserta didik. Berdasarkan analisis
karakteristik sekolah, maka kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan sebagai berikut:

a. Ekstrakurikuler Wajib
Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler Wajib) terdiri dari
dua macam untuk kelas VII dan VIII yaitu Hizbul Wathan dan Tapak Suci.
Alokasi waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan dan Tapak
Suci adalah 2 jam pelajaran perminggu.
1) Hizbul Wathan
a) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
b) Melatih siswa untuk trampil, mandiri, dan bersahaja
c) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
d) Memiliki jiwa sosial, peduli kepada lingkungan dan orang lain
e) Memiliki sikap kerjasama kelompok
f) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat

32
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Jum’at setelah Kegiatan Belajar
Mengajar dengan pembina sebanyak 3 orang untuk kelas VII dan VIII.
Pelaksanaan kegiatan direncanakan dengan pembuatan program dan
laporan pelaksanaan yang diketahui oleh kepala sekolah. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan alasan bahwa Hizbul Wathan merupakan
kegiatan yang dapat melatih kedisplinan dan menanamkan lifeskill
kepada siswa.

2) Tapak Suci
a) Menggali bakat siswa dalam pertahanan diri
b) Menanamkan nasionalisme dan kedisiplinan peserta didik
c) Menyiapkan kelompok yang siap dikirimkan saat perlombaan

Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Rabu untuk kelas VII dan VIII
setelah Kegiatan Belajar Mengajar dengan pelatih sebanyak 4 orang.
Di semester 1 dilakukan pelatiahan untuk semua siswa, sedang di
semester 2 dilakukan seleksi untuk mempersiapkan mengikuti
perlombaan. Pelaksanaan kegiatan direncanakan dengan pembuatan
program dan laporan pelaksanaan yang diketahui oleh kepala sekolah.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan alasan bahwa pada beberapa
kegiatan dibutuhkan keterampilan dalam hal pertahanan diri yang
sebagian belum terlatihkan pada siswa.

b. Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler Pilihan) terdiri dari
beberapa macam pilihan dari Sepak bola, kerawitan, tari, PBMA, seni
musik, dan drumband.Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler
Pilihan) tersebut dilaksanakan berdasarkan minat dan bakat serta
kemampuan peserta didik. Waktu pelaksanaan sore hari selama 2 jam
pelajaran perminggu.
1) Program Bimbingan Membaca Al-Qur’an
a) Melatih siswa membaca dan menulis Al-Qur’an
b) Pengembangan seni baca Al-Qur’an
c) Menanamkan kecintaan terhadap Kitab Suci Al Qur’an
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Selasa setelah Kegiatan
Belajar. Pelaksanaan kegiatan direncanakan dengan pembuatan
program dan laporan pelaksanaan yang diketahui oleh kepala
sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan dengan alasan bahwa beberapa
siswa yang beragama Islam masih perlu pembinaan dalam hal
membaca Al Qur’an.
2) Seni musik dan drumband
a) Melatihkan siswa dalam kemampuan bermain alat musik

33
b) Menanamkan keterampilan dalam menggunakan alat musik yang
dimilikinya
c) Menumbuhkan kreativitas
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Selasa setelah Kegiatan
Belajar Mengajar dengan pembimbing sebanyak 1 orang untuk
ekstrakurikuler musik untuk kelas VII dan VIII bagi siswa yang
berminat, dan pembimbing sebanyak 2 orang untuk ekstrakurikuler
drumband untukkelas VII dan VIII bagi siswa yang berminat. Peserta
ekstrakurikuler musik dan drumband diarahkan dan dibimbing agar
dapat menghasilkan minimal bermain alat musik tersebut.
Pelaksanaan kegiatan direncanakan dengan pembuatan program
dan laporan pelaksanaan yang diketahui oleh kepala sekolah.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan alasan bahwa ada beberapa siswa
memiliki minat dan bakat di bidang seni musik dan drumband
sehingga perlu untuk mewadahi bakat dan minat siswa dakam
keterampilan bermain alat musik dan juga menyiapkan para siswa
yang siap dikirim jika ada lomba.
3) Seni Budaya (Karawitan dan Tari)
a) Melatih siswa untuk berkreasi dibidang seni karawitan dan tari
b) Melatih siswa untuk terampil memainkan/mengoperasikan
gamelan
c) Memiliki sikap mencintai budaya jawa
d) Melatih siswa untuk melestarikan budaya jawa
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Selasa setelah Kegiatan
Belajar Mengajar dengan pembimbing sebanyak 1 orang untuk
ekstra Karawitan dan 1 orang untuk ekstra Tari bagi kelas VII dan
VIII yang berminat. Pelaksanaan kegiatan direncanakan dengan
pembuatan program dan laporan pelaksanaan yang diketahui oleh
kepala sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan dengan alasan bahwa
ada beberapa siswa memiliki minat dan bakat di bidang seni
karawitan dan tari.
4) Kegiatan Olahraga (sepak bola)
a) Menggali bakat siswa di bidang Olah Raga
b) Pengembangan Olahraga Prestasi
c) Menumbuhkan jiwa sportifitas
b) Untuk kesehatan dalam masa pertumbuhan
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Selasa dengan
pembimbing sebanyak 1 orang untuk kelas VII dan VIII bagi siswa
yang berminat. Pelaksanaan kegiatan direncanakan dengan
pembuatan program dan laporan pelaksanaan yang diketahui oleh

34
kepala sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan dengan alasan ada
beberapa siswa memiliki minat dan bakat di bidang olahraga tertentu
dan membentuk kelompok yang siap untuk diikutsertaan dalam
perlombaan.

Ekstrakurikuler di SMP Muhammadiyah Seyegan terdapat dalam Tabel


3.9 berikut ini:
Tabel 3.9 Ekstrakurikuler

Bidang Cabang

Olahraga ● Sepakbola
● Tapak Suci

Kesenian ● Seni Musik


● Drumband
● Tari

Keterampilan Hizbul Wathan

D. Program Pendukung
Untuk mencapai tujuannya, SMP Muhammadiyah 1 Seyegan memiliki
program tambahan yaitu program pengembangan diri dan program
tambahan yang terdapat pada Tabel 3.10 berikut ini:
Tabel 3.10 Program Pendukung

No Program Pelakasanaan
1 Pengembangan
Diri
a. Bimbingan 1) Pelaksanaan terdapat di jadwal pelajaran
Konseling dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran atau
40 menit. Selain itu, pelayanan diluar jam
pelajaran juga tetap dilakukan dengan cara
individual dan klasikal, guru BK memasuki
kelas dengan menggunakan jam kosong
atau memakai jam pelajaran lain jika
keadaan mendesak, atau siswa secara
mandiri datang menemui guru BK untuk
berkonsultasi.
2) Setiap peserta didik memiliki kartu kendali
Bimbingan Konseling
2 Program Tambahan
a. Program Pendalaman materi dilaksanakan untuk
tambahan persiapan Asesmen Nasional
akademik

35
No Program Pelakasanaan
b. Program
tambahan
nonakademik
1) Pembiasaan a) Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan
Mars Muhammadiyah setiap pagi sebelum
jam pelajaran di mulai.
b) Upacara setiap hari Senin dan hari-hari
besar nasional.
c) Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.
d) Salat berjamaah, baik fardu maupun sunat.
e) Membuang sampah di tempat sampah.
f) Berpakaian rapi dan menutup aurat.
g) Datang tepat waktu.
h) Gerakan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan
dan santun)
2) Gerakan 2. Tadarus15 menit sebelum jam pertama
Literasi setiap hari Selasa, Kamis dan Jumat
Sekolah (GLS) 3. Membaca buku bacaan 15 menit sebelum
jam pertama setiap hari Rabu
4. Menerapkan GLS di dalam pembelajaran
dengan perencanaan yang baik di dalam
RPP

SMP Muhammadiyah 1 Seyegan melaksanakan beberapa program


untuk melakasanakan GLS yang terdiri atas literasi baca-tulis, literasi
numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya
dan kewarganegaraan.

E. Pembiasaan Sekolah
Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan
membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif
menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-
ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal
tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan
karakter melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak
terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembiasaan di SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan dapat dirinci sebagai berikut:

36
1. Jenis, Strategi, dan Pelaksanaan Program Pembiasaan dan Budaya
Sekolah tentang Sikap Spiritual
a. Integrasi pengembangan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dalam kegiatan pembelajaran
Semua pendidik mengintegrasikan sikap beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam proses pembelajaran, baik
melalui sikap perilaku, tutur kata, maupun berkaitan dengan substansi/
isi materi pembelajarannya.
b. Berdoa setiap memulai dan mengakhiri kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik
berdoa sebelum memulia segala aktivitas. Kegiatan ini dilaksanakan
secara terpusat dipandu dari ruang informasi oleh petugas.
c. Melaksanakan kegiatan ibadah
Warga sekolah yang beragama Islam dibiasakan untuk melaksanakan
sholat dhuha, sholat dhuhur, dan sholat jumat di masjid sekolah.
Sholat sunah dhuha dilakukan secara mandiri, sedangkan sholat
Dhuhur dan sholat Jumat dilakukan secara berjamaah dengan petugas
pendidik dan peserta didik yang sudah terjadwal.
d. Mensyukuri setiap nikmat yang diperoleh
Warga sekolah dibiasakan untuk mensyukuri setiap nikmat yang
diperoleh. Pembiasaan ini antara lain dilakukan secara bersama-sama
pada waktu upacara bendera setiap hari Senin pembina upacara
menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Kegiatan kerohanian
Kegiatan kerohanian berupa tadarus Al Quran dan kajian Kitab Suci
AlQuran setiap hari Jumat pagi sebelum pembelajaran. Selain itu juga
diadakan kegiatan pengajian dan kerohanian rutin setiap bulan satu
kali dengan menghadirkan pembicara dari luar sekolah untuk Guru dan
Karyawan.
2. Jenis, Strategi, dan Pelaksanaan Program Pembiasaan dan Budaya
Sekolah tentang Sikap Sosial
a. Santun dalam berbicara dan berperilaku
Pembiasaan ini antara lain diwujudkan dalam kegiatan Senyum,
Salam, Sapa, Sopan, dan Santun atau lebih dikenal dengan 5 S.
Pelaksanaan kegiatan 5 S adalah setiap hari diawali pukul 06.30 s.d.
pukul 06.50 pendidik dan karyawan secara terjadwal berdiri di dekat
pintu gerbang untuk berjabat tangan dengan peserta didik dan warga
sekolah yang memasuki halaman sekolah. Implikasi dari kegiatan
tersebut adalah melaksanakan kegiatan 5 S setiap saat di lingkungan
sekolah.

37
b. Berpakaian sopan sesuai dengan aturan sekolah
Setiap peserta didik diwajibkan tertib berpakaian sesuai dengan
aturan/ tata tertib sekolah. Aturan penggunaan pakaian di SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan adalah sebagai berikut.
1) Hari Seninmengenakan seragam OSIS lengkap dan bertopi biru.
Peserta didik putri muslim berjilbab. Petugas upacara hari Senin
memakai jas almamater dan topi seragam sekolah pada saat
bertugas.
2) Hari Selasa mengenakan seragam batik IPM.
3) Hari Rabu mengenakanbatik Muhammadiyah.
4) Hari Kamis mengenakan batik bebas.
5) Hari Jumat mengenakan seragam Hizbul Wathon.
c. Mengucapkan salam saat memasuki kelas
Semua warga sekolah dibiasakan mengucapkan salam ketika
memasuki kelas yang di dalamnya ada warga sekolah yang sedang
berkegiatan apa pun.
d. Menumbuhkan sikap saling menolong/ berempati
Pembiasaan ini tercermin dalam kegiatan sosial antara lain semua
warga sekolah berinfak secara sukarela setiap hari Jumat untuk
keperluan kegiatan sosial sekolah. Selain itu, infak dari warga sekolah
juga dikumpulkan untuk membantu warga sekolah yang sedang
mengalami musibah sakit, atau ada anggota keluarga yang meninggal
dunia.
e. Menghormati perbedaan
Pembiasaan ini antara lain adalah adanya program atau kegiatan
sekolah yang dilaksanakan dengan tidak membeda-bedakan warga
sekolah berdasarkan suku, ras, maupun keadaan sosial ekonominya,
baik kegiatan akademik, maupun nonakademik.
f. Antre
Pembiasaan antre ini antara lain dilakukan pada waktu bergantian
menggunakan fasilitas sekolah. Selain itu, budaya antre dibiasakan
ketika peserta didik bersalaman pada kegiatan 5S di pagi hari. Dalam
beribadah, budaya antre dibiasakan ketika peserta didik mengambil air
wudlu, ketika meminjam maupun mengembalikan buku di
perpustakaan, belanja dikantin sekolah .
g. Cinta Lingkungan
Pembiasaan karakter cinta lingkungan diwujudkan dengan piket harian
dan kerja bakti masal pada hari-hari khusus, misalnya Hari
Kemerdekaan dan Milad Satuan Pendidikan semua warga sekolah
membersihkan kelas dan lingkungan sekolah.

38
3. Strategi Pelaksanaan Pembiasaan Pengembangan Karakter,
Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif
Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia
secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman
dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan
kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan
kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan
kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
(konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas
pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum
dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat
merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan
kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai
aspek, diantaranya:
a. Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh Mata Pelajaran
Pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses
pembelajaran diartikan penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke
dalam pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan
pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta
didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di
dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada
dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta
didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang
dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal,
menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan
menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara
mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran di
seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah. Langkah pengintegrasian
ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan materi, melalui metode
pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai
yang dapat ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai
kewirausahaan tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang
sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman nilai tersebut
menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai
kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih
sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai
lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan pada

39
semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran
memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling
dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan.
Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua
mata pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam) nilai pokok yaitu:
mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada
tindakan dan kerja keras.Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam
mata pelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran.
Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan
maupun kegiatan pembelajarannya memfasilitasi untuk
mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara menyusun silabus
yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan
mengadaptasi silabus yang telah ada dengan menambahkan satu
kolom dalam silabus untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang
akan diintegrasikan. Sedangkan cara menyususn RPP yang
terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan cara
mengadaptasi RPP yang sudah ada dengan menambahkan pana
materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai
kewirausahaan.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan
pendidikan kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik
mengenal dan menerima nilai-nilai kewirausahaan sebagai milik
mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya
melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan
pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan
keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses
berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan
kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dalam silabus dan
RPP dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
1) Mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai
kewirausahaan sudah tercakup didalamnya.
2) Mencantumkan nilai-nilai kewirausahaan yang sudah tercantum di
dalam SKdan KD kedalam silabus.
3) Mengembangkan langkah pembelajaran peserta didik aktif yang
memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan
integrasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku.

40
4) Memasukan langkah pembelajaran aktif yang terintegrasi nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam RPP.
b. Pendidikan Kewirausahaan yang Terpadu dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat
mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh
pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolah/madrasah. Visi kegiatan ekstrakurikuler
adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta
tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna
untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi ekstrakurikuler adalah
a) menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta
didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka;
b) menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta
didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri
dan atau kelompok.
c. Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah.
Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter
termasuk karakter wirausaha dan kepribadian peserta didik yang
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan
masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan
pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan
pengembangan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-
hari peserta didik. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,
kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan
kondisi sekolah/madrasah.
Pengembangan diri secara khusus bertujuan menunjang
pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: bakat, minat,
kreativitas, kompetensi, dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan
kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar,
wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah,
dan kemandirian. Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan
tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus

41
dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung
oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang
diikuti oleh semua peserta didik. Dalam program pengembangan diri,
perencanaan dan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat
dilakukan melalui pengintegrasian kedalam kegiatan sehari-hari
sekolah misalnya kegiatan ‘business day’ (bazar, karya siswa, dll)
d. Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan dari Teori ke
Praktik
Dengan cara ini, pembelajaran kewirausahaan diarahkan pada
pencapaian tiga kompetansi yang meliputi penanaman karakter
wirausaha, pemahaman konsep dan skill, dengan bobot yang lebih
besar pada pencapaian kompetensi jiwa dan skill dibandingkan
dengan pemahaman konsep. Dalam struktur kurikulum SMA, pada
mata pelajaran ekonomi ada beberapa Kompetensi Dasar yang terkait
langsung dengan pengembangan pendidikan kewirausahaan. Mata
pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung
(eksplisit) mengenalkan nilai-nilai kewirausahaan, dan sampai taraf
tertentu menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai-
nilai tersebut. Salah satu contoh model pembelajaran kewirausahaan
yang mampu menumbuhkan karakter dan perilaku wirausaha dapat
dilakukan dengan cara mendirikan kantin kejujuran, dan sebagainya.
e. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan ke dalam Bahan/Buku
Ajar
Bahan/buku ajar merupakan komponen pembelajaran yang
paling berpengaruh terhadap apa yang sesungguhnya terjadi pada
proses pembelajaran. Banyak guru yang mengajar dengan semata-
mata mengikuti urutan penyajian dan kegiatan-kegiatan pembelajaran
(task) yang telah dirancang oleh penulis buku ajar, tanpa melakukan
adaptasi yang berarti. Penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan
dapat dilakukan ke dalam bahan ajar baik dalam pemaparan materi,
tugas maupun evaluasi.
f. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Kultur Sekolah
Budaya/kultur sekolah adalah suasana kehidupan sekolah
dimana peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan
guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan
sesamanya, dan antar anggota kelompok masyarakat
sekolah.Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan kewirausahaan
dalam budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan
kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi ketika

42
berkomunikasi dengan peserta didik dan mengunakan fasilitas
sekolah, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, komitmen dan
budaya berwirausaha di lingkungan sekolah (seluruh warga sekolah
melakukan aktivitas berwirausaha di lingkungan sekolah).
g. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Muatan Lokal
Mata pelajaran ini memberikan peluang kepada peserta didik
untuk mengembangkan kemampuannya yang dianggap perlu oleh
daerah yang bersangkutan. Oleh karena itu mata pelajaran muatan
lokal harus memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai-nilai
luhur budaya setempat dan mengangkat permasalahan sosial dan
lingkungan yang pada akhirnya mampu membekali peserta didik
dengan keterampilan dasar (life skill) sebagai bekal dalam kehidupan
sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Contoh anak yang
berada di ingkungan sekitar pantai, harus bisa menangkap potensi
lokal sebagai peluang untuk mengelola menjadi produk yang memiliki
nilai tambah, yang kemudian diharapkan anak mampu menjual dalam
rangka untuk memperoleh pendapatan.
Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mulok, hampir
sama dengan integrasi pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam
mata pelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran.
Pada tahap perencanaan ini, RPP dirancang agar muatan maupun
kegiatan pembelajarannya MULOK memfasilitasi untuk
mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara menyusun RPP
MULOK yang terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan dilakukan
dengan cara mengadaptasi RPP MULOK yang sudah ada dengan
menambahkan pada materi, langkah-langkah pembelajaran atau
penilaian dengan nilai-nilai kewirausahaan. Prinsip pembelajaran yang
digunakan dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan
mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai
kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai
pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai
sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini peserta didik belajar
melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini
dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.

43
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Rencana pembelajaran di ruang lingkup SMP Muhammadiyah 1 Seyegan


1. Sumber Capaian Pembelajaran

Capaian pembelajaran dikenal juga dengan istilah learning


achievement, achievement standard atau learning outcomes. Secara
sederhana, capaian pembelajaran bisa didefinisikan sebagai kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap
perkembangan peserta didik untuk setiap mata pelajaran pada satuan
pendidikan dasar dan menengah. Capaian pembelajaran memuat
sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi. Model alternatif ini berfokus pada apa
yang diharapkan dari siswa yang harus dilakukan di akhir modul atau
program. Oleh karena itu, pendekatan ini biasa disebut sebagai pendekatan
berbasis hasil. Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir masing-masing
fase Capaian Pembelajaran dan waktu tempuhnya. Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk
mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, Satuan
Pendidikan perlu mengetahui titik awal keberangkatan para peserta didik

Capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka bersumber pada


Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
008/H/KR/2022 yang terdiri dari 6 fase (A-F) atau tahapan yang meliputi
seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, SMA),
sedangkan untuk SLB capaian pembelajaran didasarkan pada usía mental
yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen. Struktur kurikulum SMP terdiri
atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII dan
Kelas IX. Proporsi beban belajar terbagi menjadi 2 (dua), yaitu pembelajaran
intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan
sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun. Beban belajar dapat
dilaksanakan dalam Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester (SKS).
Sistem Paket merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang peserta
didiknya mengikuti beban belajar dan mata pelajaran sesuai dengan yang
tercantum dalam struktur kurikulum. SKS merupakan bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang dirancang untuk melayani peserta didik
sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan/atau kecepatan belajar dalam
menyelesaikan kurikulum pada satuan Pendidikan. Dalam hal satuan
pendidikan menyelenggarakan SKS, maka satuan pendidikan mengacu

44
kepada ketentuan pada peraturan tentang penyelenggaraan SKS yang
berlaku. Pemberlakuan Kurikulum Merdeka di SMP Muhammadiyah 1
Seyegan baru dilaksanakan pada awal tahun pertama yaitu yaitu Tahun
Pelajaran 2022/2023 untuk jenjang kelas 7 dan akan diterapkan secara
berkesinambungan untuk jenjang berikutnya pada tahun pelajaran yang
akan datang. Sementara untuk kelas 8 dan 9 pada Tahun Pelajaran
2022/2023 masih melaksanakan kurikulum 2013.

2. Karakteristik Mata Pelajaran

Karakteristik Mata Pelajaran untuk lingkup SMP Muhammadiyah 1 Seyegan


untuk capaian pembelajaran adalah sebagai berikut:

4.1 Tabel Karakteristik Mata Pelajaran

No Mata Pelajaran Karakteristik


1 Pendidikan Agama Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup
Islam elemen keilmuan yang meliputi
1. Al-Qur’an-Hadis,
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
menekankan kemampuan baca dan tulis Al-
Qur’an dan hadis dengan baik dan benar. Ia juga
mengantar peserta didik dalam memahami makna
secara tekstual dan kontekstual serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti juga menekankan cinta dan penghargaan
tinggi kepada Al-Qur’an dan Hadis Nabi sebagai
pedoman hidup utama seorang muslim.
2. Akidah,
Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan
mengantarkan peserta didik dalam mengenal
Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi
dan Rasul, serta memahami konsep tentang hari
akhir serta qadā’ dan qadr. Keimanan inilah yang
kemudian menjadi landasan dalam melakukan
amal saleh, berakhlak mulia dan taat hukum.
3. Akhlak
Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu
dan keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota
yang mewarnai keseluruhan elemen dalam
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Ilmu
akhlak mengantarkan peserta didik dalam
memahamipentingnya akhlak mulia pribadi dan
akhlak sosial, dan dalam membedakan antara
perilaku baik (maḥmūdah) dan tercela
(mażmūmah). Dengan memahami perbedaan ini,
peserta didik bisa menyadari pentingnya
menjauhkan diri dari perilaku tercela dan
mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam

45
kehidupan sehari-hari baik dalam konteks pribadi
maupun sosialnya. Peserta didik juga akan
memahami pentingnya melatih (riyāḍah), disiplin
(tahżīb) dan upaya sungguhsungguh dalam
mengendalikan diri (mujāhadah). Dengan akhlak,
peserta didik menyadari bahwa landasan dari
perilakunya, baik untuk Tuhan, dirinya sendiri,
sesama manusia dan alam sekitarnya adalah
cinta (maḥabbah). Pendidikan Akhlak juga
mengarahkan mereka untuk menghormati dan
menghargai sesama manusia sehingga tidak ada
kebencian atau prasangka buruk atas perbedaan
agama atau ras yang ada. Elemen akhlak ini
harus menjadi mahkota yang masuk pada semua
topik bahasan pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti, akhlak harus
menghiasai keseluruhan konten dan menjadi buah
dari pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
4. Fikih
Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih
merupakan aturan hukun yang berkaitan dengan
perbuatan manusia dewasa (mukallaf) yang
mencakup ritual atau hubungan dengan Allah Swt.
(‘ubudiyyah) dan kegiatan yang berhubungan
dengan sesama manusia (mu‘āmalah). Fikih
mengulas berbagai pemahaman mengenai tata
cara pelaksanaan dan ketentuan hukum dalam
Islam serta implementasinya dalam ibadah dan
mu‘āmalah.
5. Sejarah Peradaban Islam.
Menguraikan catatan perkembangan perjalanan
hidup manusia dalam membangun peradaban dari
masa ke masa. Pembelajaran Sejarah Peradaban
Islam (SPI) menekankan pada kemampuan
mengambil hikmah dari sejarah masa lalu,
menganalisa pelbagai macam peristiwa dan
menyerap berbagai kebijaksanaan yang telah
dipaparkan oleh para generasi terdahulu. Dengan
refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut, peserta
didik mempunyai pijakan historis dalam
menghadapi permasalahan dan menghindari dari
terulangnya kesalahan untuk masa sekarang
maupun masa depan. Aspek ini akan menjadi
keteladanaan (‘ibrah) dan menjadi inspirasi
generasi penerus bangsa dalam menyikap dan
menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka
membangun peradaban di zamannya.
2 Pendidikan 1. Wahana pengembangan pendidikan Pancasila dan
Pancasila pendidikan kewarganegaraan dengan untuk
mewujudkan warga negara yang demokratis dan

46
bertanggung jawab dalam rangka membangun
peradaban bangsa Indonesia; 2. Wahana edukatif
dalam pengembangan peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila,
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan
komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong
royong, kekeluargaan, dan keadilan sosial yang
dijiwai nilai-nilai Pancasila guna terwujudnya
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
Bhinneka Tunggal Ika;
3. Berorientasi pada penumbuhkembangan karakter
peserta didik untuk menjadi warga negara yang
cerdas dan baik serta memiliki wawasan
kebangsaan yang menekankan harmonisasi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan;
4. Berorientasi pada pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik untuk menjadi
pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa
depan yang amanah, jujur, cerdas, dan
bertanggung jawab.
3 Bahasa Indonesia Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal
dasar untuk belajar dan bekerja karena berfokus pada
kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir).
Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan dan
perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran
Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan
kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator,
pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara
Indonesia yang menguasai literasi digital dan
informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia
membina dan mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan literasi dalam semua peristiwa
komunikasi yang mendukung keberhasilan dalam
pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk
keterampilan berbahasa reseptif (menyimak,
membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa
produktif (berbicara dan mempresentasikan, serta
menulis). Kompetensi berbahasa ini berdasar pada
tiga hal yang saling berhubungan dan saling
mendukung untuk mengembangkan kompetensi
peserta didik, yaitu bahasa (mengembangkan
kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan
memahami, mengapresiasi, menanggapi,
menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir
(kritis, kreatif, dan imajinatif). Pengembangan
kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir
diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki

47
kemampuan literasi tinggi dan berkarakter Pancasila.
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup
kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan
memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara
dan mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan
pendekatan berbasis genre melalui pemanfaatan
beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis,
visual, audio, audiovisual). Model pembelajaran
menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan
untuk membangun konteks (explaining, building
the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan
pemandirian (independent construction); serta
kegiatan yang mendorong peserta didik untuk
berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses
pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan
untuk meningkatkan:
a. kecakapan hidup peserta didik dalam
mengelola diri dan lingkungan;
b. b. kesadaran dan kepedulian peserta didik
terhadap lingkungan alam, sosial, dan
budaya.
4 Matematika 1. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika
terkait dengan pandangan bahwa matematika
sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang
harus dipahami peserta didik.
Pemahamanmatematis terkait erat dengan
pembentukan alur pemahaman terhadap materi
pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-
universal.
2. Elemen proses dalam mata pelajaran Matematika
terkait dengan pandangan bahwa matematika
sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan
merekonstruksi materi pembelajaran matematika
berupa aktivitas mental yang membentuk alur
berpikir dan alur pemahaman yang dapat
mengembangkan kecakapan- kecakapan.
5 IPA Ilmu pengetahuan (sains) merupakan sebuah sistem
pengetahuan tentang dunia fisik serta fenomena
terkait yang memerlukan observasi tanpa bias serta
eksperimentasi yang sistematis (Gregersen, 2020).
Ilmu pengetahuan berkembang seiring dengan
perkembangan zaman. Apa yang diketahui sebagai
sebuah kebenaran ilmiah pada masa lampau mungkin
mengalami pergeseran pada masa kini ataupun masa
depan. Jadi, ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan
perlu terus dikembangkan untuk mengungkap
kebenaran dan memanfaatkannya untuk kehidupan.

48
Pendidikan IPA secara terpadu berfokus pada
kompetensi penerapan kaidah penelitian ilmiah dalam
proses belajar. Dengan demikian, diharapkan setelah
menguasai IPA, peserta didik memiliki landasan
berpikir dan bertindak yang kokoh yang didasarkan
atas pemahaman kaidah penelitian ilmiah.
Dalam pengajaran sains, terdapat dua pendekatan
pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif
(Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam
pendekatan deduktif adalah menyajikan suatu konsep
dengan logika terkait dan memberikan contoh
penerapannya. Peserta didik diposisikan sebagai
pembelajar pasif, yaitu hanya menerima materi.
Sebaliknya, pendekatan proses inkuiri (yang
merupakan pendekatan induktif), peserta didik
diberikan kesempatan yang luas untuk melakukan
observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh
guru untuk membangun konsep berdasarkan
pengetahuan yang dimilikinya (Rocard, et.al., 2007).
Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni
pemahaman IPA dan keterampilan proses (inkuiri)
untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap elemen berlaku untuk empat cakupan konten
yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan
perubahannya, serta bumi dan antariksa.
1. Pendidikan IPA secara terpadu berfokus pada
kompetensi penerapan kaidah penelitian ilmiah
dalam proses belajar. Dengan demikian,
diharapkan setelah menguasai IPA, peserta didik
memiliki landasan berpikir dan bertindak yang
kokoh yang didasarkan atas pemahaman kaidah
penelitian ilmiah
2. Dalam pengajaran sains, terdapat dua pendekatan
pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif
(Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam
pendekatan deduktif adalah menyajikan suatu
konsep dengan logika terkait dan memberikan
contoh penerapannya. Peserta didik diposisikan
sebagai pembelajar pasif, yaitu hanya menerima
materi. Sebaliknya, pendekatan proses inkuiri (yang
merupakan pendekatan induktif), peserta didik
diberikan kesempatan yang luas untuk melakukan
observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing
oleh guru untuk membangun konsep berdasarkan
pengetahuan yg dimilikinya (Rocard, et.al., 2007).
6 IPS 1. Karakteristik IPS adalah perilaku sosial, ekonomi,
dan budaya manusia di masyarakat dalam konteks
ruang dan waktu yang mengalami perubahan. Oleh
karena itu, masyarakat menjadi sumber utama IPS.
Perlu ditekankan bahwa materi-materi
pembelajaran hanya kendaraan menuju capaian

49
pembelajaran. Artinya proses pembelajaran tidak
berfokus utama pada penyelesaian materi, tapi
lebih kepada ketercapaian kompetensi.
Penyelenggara pendidikan mempunyai peluang
untuk mengembangkan materi secara mandiri
2. Pembahasan materi pembelajaran tidak
disampaikan secara terpisah antara Geografi,
Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, namun harus
terintegrasi sehingga pelajar mendapatkan
pemahaman dan keterampilan yang utuh yang
sesuai dg karakteristik pembelajaran abad ke-21
7 Bahasa Inggris 1. Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris
umum beragam, misalnya narasi, deskripsi,
eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi, teks
khusus (pesan singkat, iklan), dan teks otentik.
Beragam teks ini disajikan bukan hanya dalam
bentuk teks tulisan saja, tetapi juga teks lisan
(monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan
teks multimodal (teks yang mengandung aspek
verbal, visual dan audio), baik otentik maupun teks
yang dibuat untuk tujuan pengajaran, baik tunggal
maupun teks ganda, yang diproduksi dalam kertas
maupun layar. Hal ini diupayakan untuk
memfasilitasi peserta didik agar terampil
menggunakan teknologi (literasi teknologi),
sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka
dalam menavigasi informasi digital.
1. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin
diajarkan sesuai dengan kondisi di kelas.
Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang
memuat topik yang sudah dikenal oleh peserta didik
untuk membantu mereka memahami isi teks yang
dibacanya dan kemudian mampu menghasilkan
teks jenis tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan.
Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan peserta
didik dengan jenis teks yang baru diketahui oleh
peserta didik. Guru dapat membantu mereka
membangun pemahaman terhadap jenis teks baru
tersebut, sehingga peserta didik mampu
menghasilkan karya dalam jenis teks tersebut, baik
lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga
dapat disesuaikan dengan kondisi yang sering
dialami oleh peserta didik baik di dalam konteks
sekolah, maupun konteks di rumah agar peserta
didik memiliki kesempatan untuk mempelajari dan
mempraktikkan teks tersebut dalam kehidupan
nyata.
2. Proses belajar berfokus pada peserta didik (learner-
centred) (Tyler, 1949, 1990), yakni bahwa proses
belajar harus difokuskan pada upaya mengubah
perilaku peserta didik (yang asalnya dari tidak
mampu menjadi mampu), dalam menggunakan

50
bahasa Inggris pada enam keterampilan berbahasa
dalam berbagai jenis teks.
3. Pembelajaran bahasa Inggris umum difokuskan
pada kemampuan berbahasa peserta didik sesuai
dengan tahapan perkembangan kemampuan
berbahasa. Pembelajaran bahasa Inggris
umummencakup elemen keterampilan reseptif
(menyimak, membaca, dan memirsa), serta
keterampilan produktif (berbicara, menulis, dan
mempresentasikan).
8 Seni Budaya 1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik; dimana
mereka memiliki ruang kreativitas untuk
menemukan gagasan dan caranya sendiri dalam
berkarya, sesuai dengan kemampuan, minat, bakat
dan kecepatan belajarnya masing-masing.
2. Pembelajaran melalui pengalaman mengamati,
mencipta, menikmati, mengetahui, memahami,
bersimpati, berempati, peduli dan toleransi terhadap
beragam nilai, budaya, proses dan karya.
3. Pembelajaran yang menyenangkan, bermakna,
relevan, dan mengembangkan keterampilan bekerja
dan berpikir artistik bagi kehidupan sehari-hari.
4. Pembelajaran seni rupa merayakan keunikan
individu dan bersifat khas/kontekstual sesuai
potensi yang dimiliki peserta didik, satuan
pendidikan dan daerahnya.
5. Pembelajaran seni rupa terhubung erat dengan
aspek seni maupun bidang ilmu lainnya dan
mendorong kolaborasi interdisipliner.
6. Pembelajaran seni rupa memiliki dampak bagi diri
peserta didik dan lingkungannya. Kesadaran akan
dampak sebuah karya akan mendorong
terbentuknya sikap bertanggung jawab.
9 Informatika Mata pelajaran Informatika mengintegrasikan
kemampuan berpikir komputasi nal, keterampilan
menerapkan pengetahuan Informatika, serta
pemanfaatan teknologi (khususnya TIK) secara tepat
dan bijak sebagai objek kajian dan alat bantu untuk
menghasilkan solusi efisien dan optimal dari persoalan
yang dihadapi masyarakat dengan menerapkan
rekayasa dan prinsip keilmuan Informatika. Elemen
mata pelajaran Informatika saling terkait satu sama
lain membentuk keseluruhan mata pelajaran
Informatika sebagaimana diilustrasikan pada gambar
bangunan Informatika di bawah ini.
Berpikir komputasional (BK)
Mengasah keterampilan problem solving yang efektif,
efisien, dan optimal sebagai landasan untuk
menghasilkan solusi dengan menerapkan penalaran
kritis, kreatif dan mandiri.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

51
Menjadi perkakas dalam berkarya dan sekaligus objek
kajian yang memberikan inspirasi agar suatu hari
peserta didik menjadi pencipta karya-karya
berteknologi yang berlandaskan Informatika.
Sistem komputer (SK)
Pengetahuan tentang bagaimana perangkat keras dan
perangkat lunak berfungsi dan saling mendukung
dalam mewujudkan suatu layanan bagi pengguna baik
di luar maupun di dalam jaringan komputer/internet.
Jaringan Komputer dan Internet (JKI)
Memfasilitasi pengguna untuk menghubungkan sistem
komputer dengan jaringan lokal maupun internet.
Analisis data (AD)
Memberikan kemampuan untuk menginput,
memproses, memvisualisasi data dalam berbagai
tampilan, menganalisis, menginterpretasi, dan
memprediksi, serta mengambil kesimpulan serta
keputusan berdasarkan penalaran.
Algoritma dan Pemrograman (AP)
Mengarahkan peserta didik menuliskan langkah
penyelesaian solusi secara runtut dan menerjemahkan
solusi menjadi program yang dapat dijalankan oleh
mesin (komputer).
Dampak Sosial Informatika (DSI)
Menyadarkan peserta didik akan dampak Informatika
dalam:
(a) kehidupan bermasyarakat dan dirinya, khususnya
dengan kehadiran dan pemanfaatan TIK, dan
(b) bergabungnya manusia dalam jaringan komputer
dan internet untuk membentuk masyarakat digital.
Praktik Lintas Bidang (PLB)
Melatih peserta didik bergotong royong untuk untuk
menghasilkan artefak komputasional secara kreatif
daninovatif dengan mengintegrasikan semua
pengetahuan Informatika maupun pengetahuan dari
mata pelajaran lain, menerapkan proses rekayasa
atau pengembangan (designing, implementing,
debugging, testing, refining), serta
mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil
karyanya
10 PJOK 1. Diorientasikan pada pembentukan peserta didik
yang terliterasi secara jasmani dan mampu
menerapkannya dalam kehidupan nyata sepanjang
hayat.
2. Melibatkan peserta didik dalam pengalaman
langsung, riil, dan otentik untuk meningkatkan
kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, dan
keterampilan berkomunikasi, serta berfikir ke tingkat

52
yang lebih tinggi melalui aktivitas jasmani.
3. Mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
tugas gerak (movement task), dan dukungan
lingkungan yang berprinsip developmentally
appropriate practices (DAP).
4. Penyelenggaraan di sekolah didasari nilai-nilai luhur
bangsa untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila.
5. Memuat elemen-elemen keterampilan gerak,
pengetahuan gerak, pemanfaatan gerak, serta
pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai
gerak.
11 Bahasa Jawa Arah pembelajaran bahasa Jawa adalah untuk
menyelaraskan keberadaan bahasa, sastra, dan
aksara Jawa sebagai unsur kebudayaan Jawa untuk
mewujudkan keadaan masyarakat yang lebih
berbudaya dan menggali nilai-nilai yang terkandung
dalam bahasa, sastra, dan aksara Jawa, sebagai
bahan masukan untuk pengembangan karakter
Pancasila. Adapun secara spesifik karakteristik mata
pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa adalah sebagai
berikut :
1. Mata pelajaran Bahasa Jawa mencakup
kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan
memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan
mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Jawa menggunakan
pendekatan dengan metode utama berbasis genre
melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks
multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual).
Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre,
yaitu: penjelasan (explaining, building the context),
pemodelan (modelling), pembimbingan (joint
construction), dan pemandirian (independent
construction); serta kegiatan yang mendorong pelajar
untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses
pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Jawa dibelajarkan untuk
meningkatkan pendayagunaan bahasa, sastra, dan
aksara Jawa sebagai wahana untuk pembangunan
karakter dan budi pekerti.

1. Elemen dan Diskripsi Capaian Pembelajaran

Setiap Capaian Pembelajaran suatu mata pelajaran memiliki beberapa


elemen atau kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua
fase pada mata pelajaran tersebut. Masing-masing elemen tersebut memiliki
capaian per fasenya sendiri yang saling menunjang untuk mencapai
pemahaman yang dituju. Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama
atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya.

53
2. Peran atau Hubungan antarelemen
Enam Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk
mengkonfirmasi pemahaman siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan
tidak hirarkis/bukan merupakan siklus. 6 Aspek/Facet Pemahaman ini
merupakan modal untuk menentukan Tujuan Pembelajaran (TP), menyusun
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan asesmen, dan instruksi yang
tepat. 6 aspek pemahaman meliputi:
a. Penjelasan
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun
hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan
alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya
b. Interpretasi
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti
memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil karya dari satu
media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model.
Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan
dirinya.
c. Aplikasi
Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai
suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari atau
sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
d. Perspektif
Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat
menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar,
melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
e. Empati
Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh
pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
Menemukan nilai (value) dari sesuatu
f. Pengenalan diri
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu
dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara
internal.
Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet
pemahaman ini (mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/
mengaplikasikan, berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki
pengenalan diri), berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat
pemahaman.

54
B. Rencana Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Muhammadiyah 1 Seyegan
dilaksanakan dalam dua macam bentuk kegiatan, yaitu pembelajaran regular dan
blok. Pembelajaran regular adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan
dikelas secara rutin sedangkan sistem blok dilaksanakan sesuai karena
kebutuhan tertentu untuk memudahkan efektifitas pembelajaran. SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan melaksanakan Program Fullday School dengan 5
hari sekolah.
Rencana pembelajaran disusun untuk merencanakan proses pembelajaran
dengan terperinci. Rencana pembelajaran disusun oleh guru sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Rencana pembelajaran disusun
supaya proses pembelajaran lebih tertata sesuai dengan alur pembelajaran yang
sudah direncanakan. Rencana pembelajaran SMP Muhammadiyah 1 Seyegan
terdiri dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar (MA) yang disusun
sesuai ketentuan serta mudah dipahami.
ATP SMP Muhammadiyah 1 Seyegan disusun dalam bentuk tabel yang
memuat identitas, Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar,
Profil Pelajar Pancasila, dan Alokasi waktu.
1. Identitas berisi mata pelajaran, kelas, dan satuan pendidikan.
2. Capaian pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai siswa
ditulis dalam bentuk paragraf.
3. Materi ajar merupakan materi pokok yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
4. Tujuan pembelajaran berisi kompetensi yang akan dicapai siswa melalui
suatu aktfitas pembelajaran tertentu yang disusun secara kronologis.
5. Profil Pembelajar Pancasila diambil yang sesuai dengan tujuan dan
kegiatan pembelajaran yang disusun.
6. Alokasi waktu memuat bera jumlah jam pembelajaran untuk mencapai
kompetensi.
Modul ajar SMP Muhammadiyah 1 Seyegan disusun sesuaidengan aturan
terbaru yang sudah ditetapkan oleh pusat. Ada tiga komponen utama utama
yangtermuat dalam modul ajaryaitu: (1) Informasi Umum; (2) Komponen Inti; dan
(3) Lampiran. Penilaian tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan
capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan keberhasilannya.
Langkah kegiatan pembelajaran menggambarkan keseluruhan aktivitas yang
akan dilaksanakan dalamkegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran
pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila,
Penilaian merupakan proses mengukur ketercapaian selama proses
pembelajaran. Penilaian ini mencakup aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan.

55
C. Assesmen
Assesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta diidk. Prinsip
assesn sebagai berikut:
1. Assesmen merpakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan
balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya.
2. Assesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi assesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan assesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
3. Assesmen dirancang secara adil, proposional, valid, dan dapat
dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan
keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak
lanjut, dan
5. Hasil assesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Dalam kurikulum merdeka, terdapat dua bentuk penilaian/assemsn,
yaitu penilaian formatif, dan penilaian sumatif. Kedua bentuk penilaian pada
kurikulum merdeka tersebut memiliki perbedaan yang cukup mendasar,
meskipun sama-sama berfungsi sebagai assesmen di dalam pembelajaran.
Assemen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Di dalam
kurikulum merdeka, satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan
untuk menentukan jenis, teknik, bantuk instrumen, dan waktu peleksanaan
assesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran. Satuan
pendidikan dan pendidik juga memiliki keleluasaan untuk menentukan
strategi pengolahan hasil assesmen sesuai kebutuhan. Satuan pendidikan
dan pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Prinsip Penilaian pada Kurikulum Merdeka:
1. Assesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan
balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

56
2. Assesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan assesmen tersebut,
dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan
assesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
3. Assesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan
tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang
karakter dan kompetensi yang dicapai, serta stratefi tindak lanjut.
5. Hasil assesmen dihunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Merujuk pada Permendikbudristek Nomor 21 tahun 2022 tentang
Standar Penilaian, disebutkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik
dapat berbentuk penilaian formatif dan sumatif. Penjelasan penilaian formatif
dan sumatif sebagai berikut ini:

1. Penilaian Formatif
Penilaian formatif bertujuan untuk memeantau dan memperbaiki
proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan
pembelajaran. Penilaian formatif dilakukan dengan mengumpulkan
informasi mengenai peserta didik yang mengalami hambatan atau
kesulitan belajar dan erkembangan belajar peserta didik. Penilaian
formatif merupakan bagian dari langkah-langkah pembelajaran, dilakukan
selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang merupakan bagian dari
praktik keseharian pendidik dan peserta didik di dalam proses belajar
mengajar di kelas. Penialaian formatif dilaksanakan untuk merefleksi
proses belajar dan tidak menentukan nilai akhir peserta didik. Oleh karena
itu, assesmen formatif melibatkan aktivitas guru dan peserta didik yang
bertujuan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar
berlangsung.
Tujuan assesmen formatif adalah untuk memperbaiki roses
pembelajaran, tidak hanya untuk menentukan tingkat kemampuan peserta
didik. Selain itu, assesmen formatif bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang telah dilakukan.
Pendidik dapat menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki,
mengubah atau memodifikasi pembelajaran agar lebih efektif dan dapat
meningkatkan kompetensi peserta didik.

57
2. Penilaian Sumatif
Penialain sumaatif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai
dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan.
Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik itu sendiri dilakukan
dengan membandingkan pencapaian hasil belajat peserta didik dengan
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil assesmen sumatif
digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik,
mengukur konsep dan pemahaman peserta didik, serta mendorong untuk
melakukan aksi dalam mencapai kompetensi yang dituju. Di dalam
assesmen sumatif mencakup lebih dari satu pokok bahasan yang
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat
memahami dari satu unit pembelajaran ke unit pembelajaran berikutnya.
Assesmen sumatif dapat juga diartikan sebagai penggunaan tes
pada akhir suatu periode engajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau
semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan
setelah selesai pembahasan suatu bidang studi. Assesmen sumatif
dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai diberikan.
Kegiatan assesmen sumatif dilakukan jika satuan pengalaman belajar
atau seluruh materi pelajaran telah selesai. Assemen sumatif
menghasilkan nilai atau angka yang kemudian digunakan sebagai
keputusan pada kinerja peserta didik.
Assemen sumatif digunakan untuk menentukan klasifikasi
penghargaan pada akhir kursus atau program. Penilaian sumatif
dirancang untuk merekam pencapaian keseluruhan siswa secara
sistematis. Assesmen sumatif berkaitan dengan menyimpulkan prestasi
peserta didik dan diarahkan pada pelaporan di akhir suatu program studi.
Fungsi assesmen sumatif yaitu mengukur kemampuan dan pemahaman
peserta didik dan sebagai sarana memberikan umpan balik kepada
peserta didik. Assesmen sumatif juga berfungsi untuk memberikan umpan
balik kepala staf akademik sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran,
akuntabilitas dan standar pemantauan staf akademik, serta sebagai
sarana untuk memotivasi peserta didik.
Indikator dalam Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
(KKTP) di SMP Muhammadiyah 1 Seyegan dengan interval nilai 0 - 25

D. Kriteria Kenaikan Kelas

Kriteria kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan hasil belajar pada


setiap mata pelajaran baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan.
Ketuntasan belajar pada kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam kurun

58
waktu 1 (satu) tahun. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam (dua) semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
b) Predikat sikap spiritual dan sosial minimal baik yaitu memenuhi
indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
c) Predikat kegiatan ekstra kurikuler wajib minimal baik sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh sekolah.
d) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-
masing capaian pengetahuan dan keterampilan di bawah KKM, dengan
nilai terendah di bawah KKM adalah 75. Apabila ada mata pelajaran
yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan semester genap,
maka ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai setiap
aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.
e) Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimun 8 % dari
10
hari efektif selama satu tahun pelajaran atau 8 / 100 x 174 hari =
100
14 hari
f) Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan berdasarkan
hasil rapat plenodewan guru dengan mempertimbangkan kebijakan
satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, tata tertib,dan peraturan
lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.

E. Kriteria Kelulusan
Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan dilakukan dengan
mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan
pencapaikan peserta didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler
serta prestasi lain. Memperhatikan Permendikbudristek Nomor 21 Tahun
2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah,
memperhatikan Keputusan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor: 119/KEP/I.4/F/2022 tentang
Penerapan Kurikulum Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab
(ISMUBA) Holistik Interatif Berpola Kurikulum Merdeka Belajar,
memperhatikan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1
Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta
Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Corno Virus
Desease (Covid-19) serta hasil rapat dinas awal tahun pelajaran 2022/2023
tanggal 6 Juli 2022 satuan pendidikan maka kriteria kelulusan SMP

59
Muhammadiyah 1 Seyegan tahun pelajaran 2022/2023 bahwa peserta didik
dinyatakan lulus dari SMP Muhammadiyah 1 Seyegan setelah:

a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


b) memperoleh nilai minimal baik untuk sikap spiritual dan sosial. Sikap
spiritual yaitu menghargai dan menghayati agama yang dianutnya. Sikap
sosial dengan menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, santun, percaya diri dalam berinteraksi di
lingkungan sosialnya.
c) Memperoleh nilai minimal KKM untuk nilai pengetahuan dan ketrampilan
untuk semua mata pelajaran. Nilai pengetahuan diperoleh dari nilai ujian
sekolah tertulis. Sedangkan nilai ketrampilan diperoleh dari ujian sekolah
praktik.
d) lulus ujian sekolah dengan nilai pengetahuan dan ketrampilan rata-
rata minimal 65
e) Apabila ada nilai ujian sekolah yang mata ujiannya ada ujian praktik maka
nilai ujian sekolah diperoleh dari 50% ujian tulis 50% ujian praktik
f) Mengikuti ASPD seluruh mata pelajaran
g) Ketidakhadiran tanpa keterangan maksimal 8% dari jumlah jam tatap
muka.
h) Kelulusan ditentukan melalui rapat pleno sekolah.

BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

60
A. Pendampingan
Program pendampingan ini dilakukan sebagai penguatan dalam
memahami konsep kurikulum merdeka berikut perebahannya di lapangan
serta untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat
implementasi kurikulum tersebut di sekolah.

Tabel 5.1 Matriks Pendampingan Kurikulum Operasional

Tahapan Waktu Penanggung


Uraian Kegiatan
Kegiatan Pelaksanaan jawab
Persiapan 1. Membentuk Tim Awal tahun Kepala
Pendampingan pelajaran Sekolah
2. Menyusun rencana dan dan Wakil
jadwal kegiatan Bidang
3. Menyusun dan menyiapkan Kurikulum
perangkat Pendampingan
Pelaksanaan 1. Melakukan Awal tahun Pengawas
pendampingan terkait pelajaran dan
dengan Penyusunan dan Awal semester Kepala
Dokumen Kurikulum s.d. tengah Sekolah
Opersional di SMP semester Wakil dan
Muhammadiyah 1 Tengah staf
Seyegan Semester dan kepala
2. Melakukan Akhir sekolah
pendampingan kepada semester bidang
guru dalam penyusunan kurikulum
perencanan Wakil dan
pembelajaran, pelaksana staf
pembelajaran dan kepala
Penilaian (dilakukan sekolah
berbarengan dengan bidang
supervisi kelas/Klinis) kurikulum
3. Melakukan
pendampingan kepada
guru dalam penyusunan
perencanan proyek profil
pelajar Pancasila
4. Melakukan
pendampingan kepada
guru dalam pengolahan
hasil belajar peserta didik

61
Tindak 1. Memberikan laporan hasil Tengah Wakil
lanjut pendampingan kepada semester kepala
atasan dan mensosialisasi- dan Akhir sekolah
kan kepada warga sekolah. Semester bidang
2. Memberi rekomendasi hasil kurikulum
pendampingan kepada yang
bertanggung jawab pada
objek pendampingan.
3. Menindaklanjuti
rekomendasi hasil
pendampingan dengan
membuat rencana lanjutan
untuk periode berikutnya.

B. Evaluasi implementasi kurikulum


Evaluasidibutuhkanuntukmelihatsejauhmanaketercapaian,kesesuaiantuju
an,dankeselarasandidalampelaksanaanpembelajarandengankondisiyangberke
mbang. SMP Muhammadiyah 1
Seyeganmenempuhkegiatanyangtertuangdalamtabelberikut:

Tabel 5.2Matriks Kegiatan Evaluasi

Tahapan Waktu Penanggung


Uraian Kegiatan
Kegiatan Pelaksanaan jawab
Persiapan 1. Membentuk Tim Evaluasi Awal tahun Kepala
2. Menyusun rencana dan pelajaran sekolah dan
jadwal kegiatan evaluasi Wakil bidang
3. Menyusun dan kurikulum
menyiapkan perangkat
evalluasi (terlampir)
Pelaksanaan 1. Melakukan evaluasi Awal tahun Pengawas dan
terkait dengan pelajaran kepala sekolah
penyusunan kurikulum
operasional
2. Melakukan evaluasi
terkait dengan
pelaksanaan kurikulum
operasional
3. Melakukan evaluasi
terkait dengan dokumen
kurikulum operasional

62
Tahapan Waktu Penanggung
Uraian Kegiatan
Kegiatan Pelaksanaan jawab
4. Melakukan evaluasi dalam: Awal semester Wakil dan staf
a. Penyusunan s.d akhir kepala sekolah
perencanaan semester
pembelajaran
b. Pelaksanaan
pembelajaran
c. Penilaian pembelajaran
(dilakukan evaluasi
rutin secara periodik
dan melalui supervisi
kelas/klinis)
5. Melakukan evaluasi Tengah Wakil kepala
dalam pengolahan hasil semester dan sekolah bidang
belajar peserta didik. akhir semester kurikulum
Tindak lanjut 1. Memberikan laporan hasil Tengah Wakil kepala
evaluasi kepada atasan semester dan sekolah bidang
dan mensosialisasikan akhir semester kurikulum
kepada warga sekolah.
2. Memberi rekomendasi
hasil evaluasi kepada
yang bertanggung jawab
pada objek evaluasi.
3. Menindaklanjuti
rekomendasi hasil
evaluasi dengan membuat
rencana lanjutan untuk
periode berikutnya.

C. Pengembangan Profesional
Ada banyak tantangan untuk menjalankan sesi pengembangan
profesional guru yang efektif seperti waktu, uang, keterlibatan, keefektifan,
dan banyak lagi. Walaupun tantangan yang dihadapi begitu banyak, hal
tersebut tidak seharusnya menghentikan kesempatan bagi pendidik untuk
memperdalam pemahaman dan kemampuan mereka. Mengambangkan
keahlian mengajar dan mengakomodasi keragaman peserta didik adalah
elemen kunci dalam meningkatkan hasil untuk semua siswa. Berikut ini
adalah tabel matriks kegiatan pengembangan profesional bagi pendidik di
SMP Muhammadiyah 1 Seyegan:

63
Tabel 5.3 Matriks Kegiatan Pengembangan Profesional
Waktu
No Uraian Kegiatan Koordinator Narasumber
Pelaksanaan
Sosialisasi Juni 2022 Wakasek Pengawas
penyusunan Kurikulum Managerial
1
Kurikulum
Operasional
Pelatihan penyusunan Juli 2022 Wakasek Pengawas
2
bahan ajar Kurikulum Managerial
Pelatihan Juli 2022 Wakasek Pengawas
pembelajaran dan Kurikulum Managerial
3
penilaian berbasis
HOTS
Pelatihan penyusunan Juli 2022 Wakasek Pengawas
4
proyek Kesiswaan Managerial
Pelatihan Januari 2023 Wakasek Pengawas
5 pengorganisasian Kesiswaan Managerial
pembelajaran
Pelatihan penialaian Januari 2023 Wakasek Pengawas
6
terstandar Kesiswaan Managerial
Pengembangan Januari 2023 Wakases Dinas
7
profesi Sarpras Pendidikan

BAB VI

64
PENUTUP

Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Seyegan ini telah disahkan dan


dinyatakan diberlakukan pada SMP Muhammadiyah 1 Seyegan melalui Surat
Keputusan/ Pernyataan Kepala SMP Muhammadiyah 1 Seyegan, Nomor
208/III.4.AU/F.2022 Tanggal 05 September2022.

Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Seyegan ini merupakan pedoman bagi


sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan Kabupaten Sleman selama satu tahun pelajaran
2022/2023.

Dalam hal terdapat perkembangan dan/ atau perubahan regulasi yang


dilakukan oleh pemerintah maka Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Seyegan ini
akan di-review pada bagian-bagian yang sesuai dengan perkembangan dan/
atau perubahan regulasi dimaksud dengan dibuatkan berita acara dan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Kurikulum SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan yang telah diberlakukan.

Apabila dalam perkembangannya, penyusunan Kurikulum SMP


Muhammadiyah 1 Seyegan ini masih ada hal-hal yang belum tercatum dan
masih ada kesalahan maka akan dilakukan penambahan dan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Seyegan, 31 Agustus 2022


Kepala Sekolah,

Rochmadi, S.Sos. I
NBM 1014 759

DAFTAR PUSTAKA

65
Penyusunan kurikulum satuan pendidikan SMP Muhammadiyah 1
Seyegan ini berlandaskan pada:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang SItem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013
3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidkan
4. Permendikbudristek Nomor 5 tahun 2022 tentang Standar Kompetensi
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah
5. Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
6. Permendikbudristek Nomor 21 Tahun 2022 tentang Sandar Penilaian
Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah
7. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor262/M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana
11. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan
12. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi
13. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Proses
14. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian
15. Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru
pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun
Pelajaram 2022/2023

66
16. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran
17. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 64/kep/2013
tentang Mata Pelajaran Bahasa Jawa sebagai Muatan Lokal Wajib di
Sekolah Madrasah
18. Keputusan Kepala BSKAP No. 008/H/KR/2022 tahun 2022 tentang Capaian
Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usis Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka
19. Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang Dimensi,
Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
20. Peraturan Bupati Sleman Nomor 43.1 Tahun 2020 tentang Implementasi
Pendidikan Karakter Antikorupsi
21. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Nomor 07 Tahun
2022 tentang Pedoman PEnyusunan Kalender Pendidikan bagi Satuan
Pendidikan di Lingkungan Dinas Pendidikan Kebupaten Sleman Tahun
Pelajaran 2022/2023
22. Keputusan Mejelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Nomor: 119/KEP/I.4/2022 tentang Penerapan Kurikulum Al-
Islam, Kemuhammdiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA) Holistik Integratif
Berpola Kurikulum Merdeka Belajar
23. Surat Keputusan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan
Wilayah Muhammdiyah D.I Yogyakarta Nomor: 49/KEP/II.4/F/2022 tentang
Pedoman Kalender Pendidikan dan Alokasi Waktu bagi Satuan Pendidikan
Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Pelajaran 2022/2023
24. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 66 Tahun 2013
tentang Kurikulum Pendidikan Berbasis Budaya.

67
LAMPIRAN-LAMPIRAN

68
Lampiran 1
Contoh Capaian Pembelajaran, selengkapnya di
https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/referensi-penerapan/capaian-pembelajaran/sd-sma/
matematika/fase-d/
Pada akhir fase D, peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual peserta didik
dengan menggunakan konsep-konsep dan keterampilan matematika yang dipelajari pada fase
ini. Mereka mampu mengoperasikan secara efisien bilangan bulat, bilangan rasional dan
irasional, bilangan desimal, bilangan berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah;
melakukan pemfaktoran bilangan prima, menggunakan faktor skala, proporsi dan laju
perubahan. Mereka dapat menyajikan dan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan
linier satu variabel dan sistem persamaan linier dengan dua variabel dengan beberapa cara,
memahami dan menyajikan relasi dan fungsi. Mereka dapat menentukan luas permukaan dan
volume bangun ruang (prisma, tabung, bola, limas dan kerucut) untuk menyelesaikan masalah
yang terkait, menjelaskan pengaruh perubahan secara proporsional dari bangun datar dan
bangun ruang terhadap ukuran panjang, luas, dan/atau volume. Mereka dapat membuat
jaring-jaring bangun ruang (prisma, tabung, limas dan kerucut) dan membuat bangun ruang
tersebut dari jaring-jaringnya. Mereka dapat menggunakan sifat-sifat hubungan sudut terkait
dengan garis transversal, sifat kongruen dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat.
Mereka dapat menunjukkan kebenaran teorema Pythagoras dan menggunakannya. Mereka
dapat melakukan transformasi geometri tunggal di bidang koordinat Kartesius. Mereka dapat
membuat dan menginterpretasi diagram batang dan diagram lingkaran. Mereka dapat
mengambil sampel yang mewakili suatu populasi, menggunakan mean, median, modus, range
untuk menyelesaikan masalah; dan menginvestigasi dampak perubahan data terhadap
pengukuran pusat. Mereka dapat menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang,
frekuensi relatif dan frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan sederhana.
Fase D Berdasarkan Elemen:
Elemen Capaian Pembelajaran (CP)
Bilangan Di akhir fase D, peserta didik dapat membaca, menulis, dan membandingkan
bilangan bulat, bilangan rasional dan irasional, bilangan desimal, bilangan
berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah. Mereka dapat
menerapkan operasi aritmetika pada bilangan real, dan memberikan
estimasi/perkiraan dalam menyelesaikan masalah (termasuk berkaitan
dengan literasi finansial). Peserta didik dapat menggunakan faktorisasi prima
dan pengertian rasio (skala, proporsi, dan laju perubahan) dalam
penyelesaian masalah.
Aljabar Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali, memprediksi dan
menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan benda dan bilangan. Mereka
dapat menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar. Mereka dapat
menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif) untuk
menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen. Peserta didik dapat memahami
relasi dan fungsi (domain, kodomain, range) dan menyajikannya dalam
bentuk diagram panah, tabel, himpunan pasangan berurutan, dan grafik.

69
Mereka dapat membedakan beberapa fungsi nonlinear dari fungsi linear
secara grafik. Mereka dapat menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan
linear satu variabel. Mereka dapat menyajikan, menganalisis, dan
menyelesaikan masalah dengan menggunakan relasi, fungsi dan persamaan
linear. Mereka dapat menyelesaikan sistem persaman linear dua variabel
melalui beberapa cara untuk penyelesaian masalah.
Pengukuran Di akhir fase D peserta didik dapat menjelaskan cara untuk menentukan luas
lingkaran dan menyelesaikan masalah yang terkait. Mereka dapat
menjelaskan cara untuk menentukan luas permukaan dan volume bangun
ruang (prisma, tabung, bola, limas dan kerucut) dan menyelesaikan masalah
yang terkait. Mereka dapat menjelaskan pengaruh perubahan secara
proporsional dari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuran panjang,
besar sudut, luas, dan/atau volume.
Geometri Di akhir fase D peserta didik dapat membuat jaring-jaring bangun ruang
(prisma, tabung, limas dan kerucut) dan membuat bangun ruang tersebut dari
jaring-jaringnya. Peserta didik dapat menggunakan hubungan antar sudut
yang terbentuk oleh dua garis yang berpotongan, dan oleh dua garis sejajar
yang dipotong sebuah garis transversal untuk menyelesaikan masalah
(termasuk menentukan jumlah besar sudut dalam sebuah segitiga,
menentukan besar sudut yang belum diketahui pada sebuah segitiga).
Mereka dapat menjelaskan sifat-sifat kekongruenan dan kesebangunan pada
segitiga dan segiempat, dan menggunakannya untuk menyelesaikan
masalah. Mereka dapat menunjukkan kebenaran teorema Pythagoras dan
menggunakannya dalam menyelesaikan masalah (termasuk jarak antara dua
titik pada bidang koordinat Kartesius). Peserta didik dapat melakukan
transformasi tunggal (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) titik, garis, dan
bangun datar pada bidang koordinat Kartesius dan menggunakannya untuk
menyelesaikan masalah.
Analisis Di akhir fase D, peserta didik dapat merumuskan pertanyaan,
Data dan mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data untuk menjawab
Peluang pertanyaan. Mereka dapat menggunakan diagram batang dan diagram
lingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi data. Mereka dapat
mengambil sampel yang mewakili suatu populasi untuk mendapatkan data
yang terkait dengan mereka dan lingkungan mereka. Mereka dapat
menentukan dan menafsirkan rerata (mean), median, modus, dan jangkauan
(range) dari data tersebut untuk menyelesaikan masalah (termasuk
membandingkan suatu data terhadap kelompoknya, membandingkan dua
kelompok data, memprediksi, membuat keputusan). Mereka dapat
menginvestigasi kemungkinan adanya perubahan pengukuran pusat tersebut
akibat perubahan data. Peserta didik dapat menjelaskan dan menggunakan
pengertian peluang dan frekuensi relatif untuk menentukan frekuensi harapan
satu kejadian pada suatu percobaan sederhana (semua hasil percobaan
dapat muncul secara merata).

70
Lampiran 2
Contoh Alur Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
SMP MUHAMMADIYAH 1 SEYEGAN

Gamping, 14 Juli 2022


Kepala Sekolah SMP Muh 1 Seyegan Guru Bidang Studi,

Rochmadi, S.Sos.I Tina Listiyani, S.Pd.


NBM. 1014 759 NBM.

71
Lampiran 3
Contoh Modul Ajar

72
Lampiran 4

73
74
75
Lampiran 5
Evaluasi Kurikulum

Evaluasi kurikulum yang dimaksud terkait dengan dokumen perencanaan


kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan keberhasilan kurikulum. Evaluasi
kurikulum dilaksanakan setiap tahun berjalan, sesuai kebutuhan evaluasinya.
1. Evaluasi untuk perencanaan kurikulum dilakukan telaah dokumen kurkulum
yang telah disusun berdasarkan kebutuhan dan kesesuaian dengan
komponen kurikulum. Berikut ini daftar checklist dalam evaluasi
perencanaan kurikulum:
Kesesuaian
Ketersediaan Alasan jika
dengan tidak sesuai
No Uraian Dokumen
Komponen atau
Ya Tidak Ya Tidak tersedia
1 Analisis konteks karakteristik
satuan pendidikan
2 Mengembangkan visi
3 Menterjemahkan misi
4 Menyusun tujuan
5 Membuat profil pelajar
6 Membuat struktur kurikulum
sekolah
7 Menyusun rencana
pembelajaran
8 Evaluasi kurikulum

2. Evaluasi untuk pelaksanaan kurikulum menyangkut pelaksanaan kurikulum


secara keseluruhan berdasarkan kurikulum operasional di SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan. Berikut ini daftar checklist evaluasi pelaksanaan
kurikulum:
Deskripsi Dokumen
No Uraian
Keterlaksanan Pendukung
1 Analisis konteks karakteristik satuan
pendidikan
2 Mengembangkan visi
3 Menterjemahkan misi
4 Menyusun tujuan
5 Membuat profil pelajar
6 Membuat struktur kurikulum sekolah
7 Menyusun rencana pembelajaran
8 Evaluasi kurikulum

76
3. Evaluasi untuk keberhasilan kurikulum menyangkut keberhasilan kurikulum
secara keseluruhan berdasarkan tujuan kurikulum operasional di SMP
Muhammadiyah 1 Seyegan. Berikut ini daftar checklist evaluasi keberhasilan
kurikulum:
Deskripsi Dokumen
No Uraian
Keberhasilan Pendukung
1 Tercapainya hasl belajar peserta didik
mencapai ketentusan belajar
2 Tercapaian kelulusan peserta didik 100%
dan untuk semua pelajaran
3 Tercapainya peserta didik mengikuti
lomba
4 Terlaksananya kegiatan membuka ruang
kelas (open class)
5 Tercapainya kegiatan MGMP sekolah
untuk forum diskusi dalam
merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, dan
penilaian untuk semua mata pelajaran.
6 Terdapat 70% guru yang mengikuti
pendidikan dan atau pelatihan yang
relevan dengan mata pelajaran yang
diampu
7 Seluruh peserta didik mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler minimal dengan nilai baik
8 Terlaksananya sosialisasi kepada
komunitas orang tua terkait dengan
pola/strategi pendampingan belajar
online (belajar dari rumah) pada masa
pandemi untuk putra putrinya
9 Terlaksananya proyek profil pelajar
Pancasila untuk seluruh peserta didik 3
kali dalam setahun
10 Terlaksananya pengintegrasian nilai profil
pelajar pancasila dalam perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian
11 Terlaksananya pengintegrasian nilai profil
pelajar pancasila dalam kegiatan
pembiasaan rutin sekolah dan budaya
sekolah
12 Tersedia fasilitas pembelajaran bagi
peserta didik berkebutuhan khusus
13 Tersedia fasilitas pembelajaran dengan
mengedepankan persamaan hak
14 Terlaksana kegiatan saling bantu dan
dibantu antar peserta didik
15 Terlaksananya kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan model yang
beragam untuk semua mata pelajaran
16 Terlaksananya pembiasaan bagi peserta
didik untuk melaksanankan tugas dalam
bentuk proyek

77
17 terlaksananya kegiatan belajar mengajar
mengembangkan sikap kritis, kreatif,
kolaboratif, dan komunikatif
18 Terlaksananya kegiatan belajar mengajar
dengan mengintegrasikan literasi dan
numerasi
19 Terlaksananya kegiatan belajar mengajar
dengan menumbuhkan pendidikan
karakter

78

Anda mungkin juga menyukai