Anda di halaman 1dari 5

LK-2

Nama : HERU PIYANTO


Instansi : SMK NEGERI 2 JIWAN MADIUN
Kelompok : V (LIMA)

Lembar Kerja
Mengisi SPT PPh Pasal 21

Diskusikan dalam kelompok berkaitan dengan topik Penghitungan dan Pengisian Bukti
Pemotongan PPh Pasal 21 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan untuk membuat contoh kasus
perhitungan PPh pasal 21 berikut pengisian bukti pemotongannya :
Kelompok Kasus yang dibuat
1 Penghitungan PPh pasal 21 atas:
a. Penghasilan Teratur yang diterima oleh Pegawai Tetap;
b. Penghasilan Tidak Teratur yang diterima oleh Pegawai Tetap
Masing-masing dibuat bukti pemotongannya (form 1721-A1)
2 Penghitungan PPh pasal 21 atas:
a. Upah yang Diterima oleh Tenaga Harian Lepas di atas Rp.
450.000/hari tetapi tidak lebih dari Rp. 4.500.000/bulan;
b. Upah yang Diterima oleh Tenaga Harian Lepas tidak lebih dari Rp.
450.000/hari namun lebih dari Rp. 4.500.000/bulan
Masing-masing dibuatkan bukti pemotongannya
3 Penghitungan PPh pasal 21 atas:
a. Honorarium yang diterima PNS golongan II yang dananya
bersumber dari APBN/ APBD, dan non APBN/ APBD
b. Honorarium yang diterima PNS golongan III yang dananya
bersumber dari APBN/ APBD, dan non APBN/ APBD
c. Honorarium yang diterima PNS golongan IV yang dananya
bersumber dari APBN/ APBD, dan non APBN/ APBD
Masing-masing dibuatkan bukti pemotongannya
4 Penghitungan PPh pasal 21 atas:
a. Uang Pensiun Bulanan yang diterima pensiunan;
b. Penarikan dana pada Dana Pensiun oleh Pensiunan
Masing-masing dibuatkan bukti pemotongannya
5 Penghitungan PPh pasal 21 atas :
a. Honorarium dan Pembayaran Lain yang diterima oleh Tenaga Ahli
(Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris, Penilai,
dan Aktuaris) sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan,
jasa dan kegiatan:
b. Honorarium yang diterima oleh Pegawai Tidak Tetap, Pemagang,
Calon Pegawai;
c. Honorarium dan pembayaran lain yang diterima oleh Tenaga
Lepas (Seniman, Olahragawan, Penceramah, Pemberi Jasa,
Pengelola Proyek, Peserta Perlombaan, PDL Asuransi, dll)
Masing-masing dibuatkan bukti pemotongannya

3. Dalam ilustrasi kasus harap disertakan tanggal pemotongan dan identitas


pemotong dan yang dipotong PPh pasal 21 minimal meliputi nama, NPWP,
dan alamat
4. Masing-masing kelompok mengisi SPT PPh Pasal 21 masa berdasarkan bukti
pemotongannya yang telah dibuat
5. Setelah selesai dikerjakan setiap peserta mengunggah hasil pekerjaannya
dengan format LK2-nama (contoh:LK2-Nanang) pada tautan berikut ……..
5. Penghitungan PPh Pasal 21 atas :
a. Perhitungan pemotongan PPh Pasal 21 atas Honorarium yang diterima tenaga ahli
Ir. Harun seorang arsitek, pada bulan Juni 2021 menerima honorarium sebesar
Rp.100.000.000 dari PT.Elsa Konstruksi sebagai imbalan jasa teknik yang dilakukannya.
Perhitungan atas honorarium sebagai berikut :
PPh Pasal 21 yang terutang : 15% x (50% x Rp 100.000.000) = Rp. 7.500.000
b. Perhitungan pemotongan PPh Pasal 21 atas Honorarium yang diterima Pegawai
Tidak Tetap, Pemagang, Calon Pegawai.
Pandu adalah seorang komisaris di PT Citra Didaktika, yang bukan sebagai pegawai
tetap. Dalam tahun 2015, yaitu Januari 2015 menerima honorarium sebesar Rp
60.000.000. bulan Februari 2015 menerima kembali honorarium Rp 50.000.000
Jawaan :
PPh Pasal 21 Terutang Januari 15% x Rp 60.000.000 = Rp 2.500.000
PPh 21 yang harus dipotong Rp 4.000.000
PPh Pasal 21 Terutang Februari 15% x Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000

CATATAN :
untuk pegawai tidak tetap dgn gaji kurang dr PTKP berarti pajak tidak ada PPh
dipotong (nihil), tidak perlu dibuat bukti potong PPh pasal 21.
c. Perhitungan pemotongan PPh Pasal 21 atas Honorarium yang diterima Tenaga
Lepas.
Pak Agus adalah seorang penceramah yang memberikan ceramah pada lokakarya sehari
yang diseleggarakan oleh yayasan, honorarium yang dibayarkan Rp. 2.500.000.
Perhitungan sebagai berikut :
PPh pasal 21 yang terutang : 5% x Rp. 2.500.000 = Rp. 125.000

Anda mungkin juga menyukai