Anda di halaman 1dari 16

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN ASAHAN NO. 3 HYDROELECTRIC


POWER PLANT CONSTRUCTION PROJECT :
LOT IV – T/L 150 KV P/S ASAHAN 3 – GI SIMANGKUK
Dokumen Tender No : 001.DP/DAN.01.02/REN.DAN/2022
Tanggal : 18 Februari 2022

Secara garis besar uraian pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah sbb :

A. Design Tower 150 kV dan Approval


B. Design Pondasi Tower dan Approval
C. Pengadaan Material Transmisi.
D. Pekerjaan Pondasi Tower SF dan Bor Pile
E. Pemasangan Tower / Erection
F. Pengelasan Basic dan Bodi Tower
G. Pemasangan Insulator dan Accessories
H. Penarikan Kabel / Stringing
I. Komisioning Test.

A. DESIGN dan APPROVAL TOWER 150

Pabrik tower akan mengajukan design dan gambar tower Twin Zebra. Design yang diajukan
mengacu pada ketentuan yang tertuang pada spesifikasi teknik. Pengajuan design, gambar, test
uji tarik material tower dan pengujian lain yang dirasa perlu, membutuhkan waktu 14 hari
( 2 minggu ).

B. DESIGN DAN APPROVAL PONDASI TOWER

Berdasarkan referensi gambar pondasi tower yang diberikan, Kami mendesign kembali pondasi
tower secara typikal dan dibagi atas beberapa kelas pondasi. Jenis pondasi yang akan diajukan
adalah bor pile dan pondasi tapak ( SF ). Tanah yang daya dukungnya cukup baik, akan
menggunakan pondasi tapak ( SF ), khusus pada tanah lunak akan diusulkan pondasi bor pile.
Data hasil investigasi tanah akan menentukan jenis dan kelas pondasi pada setiap tapak tower.
Pada kesempatan ini Kami akan mengusulkan jenis dan kelas pondasi setiap tower ( schedule
pondasi ) untuk dapat disapprove/disetujui.
Waktu yang dibutuhkan untuk design dan approve pondasi tower adalah 14 hari ( 2 minggu ).

C. PENGADAAN MATERIAL TRANSMISI

Material yang akan diadakan terdiri dari 87 set Tower beserta stub tower, Kabel optik ( OPGW 60
mm2 ), Fitting dan Accessories serta warning neon dan bola marka. Keseluruhan material
tersebut akan Kami ajukan spesifikasinya terlebih dahulu kepada PT PLN ( Persero ) UIP SBU
untuk mendapat persetujuan / approval. Selanjutnya akan dilakukan tahap produksi atau
pembelian untuk material yang sudah tersedia di pasaran.

C.1. Tower

Berpedoman pada gambar dan spesifikasi teknis yang telah disetujui oleh PT PLN (persero) UIP
SBU, pabrikan melakukan pemesanan material / bahan baku, kemudian pabrikasikasi tower pada
pabrikan, dan kemudian proses galvanis dan paking. Sebelum tower dikirim, terlebih dahulu
dilakukan pengujian ( loading test, uji ketebalan lapisan galvanis dan trial erection jika
diperlukan ). Keseluruhan tahapan proses produksi tersebut membutuhkan waktu 12 minggu.
Pengangkutan / delivery tower dari pabrik ke site dilakukan / menggunakan transportasi darat
dan dilakukan secara parsial. Proses pengangkutan tower termasuk sortir sebanyak 87 set
tersebut membutuhkan waktu 30 hari = 4 minggu.

C.2. OPGW

Untuk material OPGW akan diajukan spesifikasi teknis dan gambarnya untuk disetujui PLN,
selanjutnya dilakukan pengujian sampel di Puslitbang PLN di Jakarta.
Jika sudah mendapat approval, maka dilakukan import dari China ke Jakarta. Proses approval,
pengujian dan import tersebut membutuhkan waktu selama 8 minggu.
Delivery dari Jakarta ke gudang Site dilakukan dengan transportasi darat dan membutuhkan
waktu 4 minggu ( termasuk pengurusan di pelabuhan ).

C.3. Fittings & Accessories

Material Fitting & Accessories ini diproduksi di Jakarta. Proses approval dan produksi
membutuhkan waktu 8 minggu. Delivery dari pabrik di Jakarta ke gudang di
site menggunakan transportasi darat selama 4 minggu.

D. PEKERJAAN PONDASI

Pekerjaan pondasi tower meliputi :


o Pekerjaan Jalan Kerja
o Pekerjaan Pembersihan Lokasi Tower
o Pekerjaan Langsiran Material
o Pondasi Concrete Pile (CP)
o Pondasi Concrete Pad dan Chimney (CPC)

D.1. Pembuatan Jalan Kerja

Pekerjaan ini meliputi pembuatan jalan kerja masuk ke lokasi tower yang gunanya untuk
mempermudahan mobilisasi dan langsir material, dengan terlebih dahulu minta izin kepada
pemilik tanah/lahan yang akan dilalui. Adakalanya jalan masuk akan melewati dan membutuhkan
jembatan masuk sementara selama konstruksi atau memperbaiki jembatan yang sudah ada.
D.2. Pekerjaan Pembersihan Lokasi Tower

Sebelum memulai pekerjaan pembersihan terlebih dahulu disiapkan beberapa peralatan seperti
chainsaw (mesin potong), parang/kampak, cangkul/sekop dan lain-lain.
Setelah semua peralatan tersedia maka dimulailah pekerjaan pembersihan, adapun hal-hal yang
dilakukan antara lain :
a. Memotong tanaman keras yang ada di areal tapak tower dengan memakai alat chainsaw
(mesin potong) dan membersihkan tanaman-tanaman lunak dengan menggunakan
parang/kampak dan membersihkan areal/lokasi pekerjaan dari rumput/semak belukar dengan
cangkul/sekop.
b. Hasil dari penebangan disingkirkan dari areal tapak tower
c. Meratakan Tanah yang ada di areal tapak tower untuk tempat penimbunan material/bahan
dan peralatan yang dipergunakan seperti pasir, kerikil, kayu, besi, rig bore. molen, drum air
dan lain-lainnya.
d. Jumlah pondasi tower = 87 buah,

D.3. Pekerjaan Langsiran

Untuk pekerjaan langsiran tahap awal adalah peninjauan lokasi quarry, dan mengangkut
material yang telah mendapatkan persetujuan oleh Direksi pekerjaan,
dengan menggunakan truck ke lokasi yang terdekat dengan tapak tower, apabila truk material
tersebut tidak dapat menjangkau sampai ke titik tapak tower, maka dilakukan langsiran dengan
menggunakan pick up. Lokasi sulit yang tidak mampu dicapai dengan pick up, dipakai tenaga
manusia untuk melansir material tersebut dengan menggunakan karung atau kereta sorong
yang diisi material/bahan.

D.4. PONDASI CONCRETE PILE (CP)

D.4.1. Pekerjaan Pengeboran


Pelaksanaan pekerjaan pengeboran dilaksanakan dengan sistim kering. Sebelum memulai
pelaksanaan pengeboran dilakukan pengukuran dan bouwplank serta menentukan titik
concrete pile tepat berada pada posisi sesuai dengan gambar rencana, dengan menggunakan
peralatan theodolite, waterpass, lot, yalon, bak ukur, meteran, paku kayu, palu dan peralatan
lain yang dibutuhkan , kemudian menggali tanah dan mengangkatnya keluar sesuai dengan
elevasi pondasi tower yang telah ditentukan, dan kemudian penempatan mata bor pada titik as
concrete pile.

Pengeboran dilakukan dengan cara memutar mata bor dengan mesin sampai kedalam sirip
mata bor.
Kemudian mata bor diangkat untuk mengeluarkan tanah yang berada pada sirip mata bor
dengan manual.
Pekerjaan tersebut dilakukan berulang-ulang hingga mencapai kedalaman yang direncanakan.
Untuk menjaga/menghindari kelongsoran pada dinding tanah, maka diberi cassing yang terbuat
dari drum yang sesuai dengan kebutuhan. Selesai pengeboran tiap pile, langsung dilakukan
pengecoran beton ( concrete pile ).
Diameter pile yang direncanakan adalah 40 cm, kedalaman bor pile sesuai yang tercantum
pada BQ, rata-rata 10 meter. Jumlah pile tiap leg / kaki tower untuk pondasi Type Aa = 2 buah,
Type Bb = 3 buah, Type Cc = 4 buah, Type Dd dan DrD = 5 buah.

Volume pekerjaan pondasi bor pile yang akan dilaksanakan adalah;


Type Aa = 9 pondasi
Type Bb = 15 pondasi
Type Cc = 7 pondasi
Type Dd = 6 pondasi
Type Ee = 0 pondasi
Type DDr = 1 pondasi
Jumlah pondasi bor pile = 38 pondasi
Pelaksanaan pekerjaan pondasi Concrete Pile adalah sebagai berikut :
- Mobilisasi dan erection alat bor = 1 hari per tower
- Satu group mengerjakan Concrete pile = 6 orang
- Pengeboran Concrete pile dan pengecoran betonya = 1pile / hari
- Waktu pelaksanaan Pondasi bor pile ;
Type Aa = 9 x 4 leg x 2 pile x 1/2 pile per hari = 36 hari
Type Bb = 15 x 4 leg x 3 pile x 1/2 pile per hari = 60 hari
Type Cc = 7 x 4 leg x 4 pile x 1/2 pile per hari = 28 hari
Type Dd = 6 x 4 leg x 5 pile x 1/2 pile per hari = 24 hari
Type Ee = 0 x 4 leg x 5 pile x 1/2 pile per hari = 0 hari
Type Ddr = 1 x 4 leg x 5 pile x 1/2 pile per hari = 4 hari

Jumlah = 152 hari

Mobilisasi alat bor = 38 pondasi x 1hari = 38 hari


Total waktu pengeboran = 152 hari + 9 hari = 161 hari

Digunakan 3 grup pekerja Concrete Pile, maka waktu yang dibutuhkan adalah;
161 hari / 3 grup = 54 hari ~ 8 minggu.
Alat yang digunakan : 3 Set mesin bor tanah, 3 unit molen, 3 unit concrete vibrator, pompa
air, sekop, cangkul, drum air.
Pekerja yang digunakan : 3 grup X 8 orang = 24 orang.

D.4.2 Pekerjaan Concrete Cap & Chimney

Pekerjaan Concrete cap & chimney dilaksanakan oleh grup pekerja tersendiri. Setelah
Concrete pile selesai dikerjakan di setiap tower, pekerjaan concrete cap langsung menyusul
berurutan waktu.
Galian, pembongkaran beton pile yg kotor dan pembersihan lokasi dapat diselesaikan : 2 hari
per pondasi untuk type Aa dan Bb,
4 hari per pondasi untuk type Cc, Dd dan Drd.
Pemasangan mal / cetakan dan pembesian untuk setiap pondasi dpt dikerjakan :
2 hari per pondasi untuk Type Aa
2 hari per pondasi untuk Type Bb
3 hari per pondasi untuk Type Cc
3 hari per pondasi untuk Type Dd dan DrD
Volume beton ( cap dan chimney ) tiap pondasi adalah;
Type Aa = 8,03 M3
Type Bb = 14,26 M3
Type Cc = 26,00 M3
Type Dd / DrD = 26,36 M3

Produktivitas pengecoran concrete cap menggunakan molen kapasitas 0,35 M3 adalah 7,5 M3
per hari. Pengecoran concrete cap dapat diselesaikan :

Type Aa = 8,03 M3 : 7,5 m3 / 1 hari = 2 hari


Type Bb = 14,26 M3 : 7,5 M3 / 1hari = 2 hari
Type Cc = 26 M3 : 7,5 M3 / hari = 4 hari
Type Dd / DrD = 26, 36 M3 : 7,5 M3 / hari = 4 hari

Waktu pelaksanaan pekerjaan concrete cap tiap pondasi adalah:


Type Aa = 2 hari galian + 2 hari mal & pembesian + 2 hari pengecoran = 6 hari.
Type Bb = 2 hari galian + 2 hari mal & pembesian + 2 hari pengecoran = 6 hari.
Type Cc = 4 hari galian + 3 hari mal & pembesian + 4 hari pengecoran = 11 hari.
Type Dd = 4 hari galian + 3 hari mal & pembesian + 4 hari pengecoran = 11 hari.
Type Ee = 4 hari galian + 3 hari mal & pembesian + 4 hari pengecoran = 11 hari.
Type Drd = 4 hari galian +3 hari mal & pembesian + 4 hari pengecoran = 11 hari.

Total waktu penyelesaian concrete cap adalah:


Type Aa = 9 pondasi x 6 hari = 54 hari
Type Bb = 19 pondasi x 6 hari = 114 hari
Type Cc = 14 pondasi x 11 hari = 154 hari
Type Dd = 4 pondasi x 11 hari = 44 hari
Type Ee = 2 pondasi x 11 hari = 22 hari
Type Ddr = 1 pondasi x 11 hari = 11 hari
Total = 399 hari

Dengan demikian, waktu yang menentukan adalah pekerjaan pengeboran.


Untuk menyesuaikan dengan waktu pekerjaan bor pile, maka digunakan 3 grup pekerja
concrete cap dengan waktu pelaksanaan 399 hari : 3 grup = 133 hari
= 19 minggu.
Alat yang digunakan; 3 unit molen, 3 unit concrete vibrator, 9 sekop, 9 cangkul, 15 kereta
sorong, 15 drum air, 5 pompa air dll.
Tenaga kerja yang digunakan : 13 orang x 3 grup = 39 orang.

Kesimpulan :

Concrete pile dilaksanakan oleh 3 grup dengan waktu 8 Minggu


Conctere cap dilaksanakan oleh 3 grup dengan waktu 19 Minggu
Total grup pondasi bor pile adalah 4 grup ( 24 org + 39 org = 63 orang ).
Waktu pelaksanaan Concrete pile & cap adalah 27 minggu
D.4.3. Pembesian

Besi beton yang dipergunakan adalah mutu U-24 dengan tegangan karakteristik 2400 kg/cm2,
jenis diameter disesuaikan dengan design gambar rencana.
Pekerjaan pembesian dilaksanakan/pabrikasi di lokasi kerja sesuai dengan type pondasi tower
dengan pedoman gambar rencana/design.
Besi yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang concrete pile dengan bantuan katrol,
diturunkan secara perlahan sampai kedalaman bor. Menghindari karat besi tulangan, rangkaian
besi dinaikan sekitar 10 cm, sehingga ujung bawahnya tidak menyentuh dasar tanah.

D.4.4. Pengecoran

Mendapatkan komposisi campuran beton sesuai rencana, yaitu K175 dan K250, terlebih dahulu
dilakukan pembuatan job mix design di laboratorium beton independent.
Sampel material pasir, kerikil, semen dan air untuk diuji, diambil dari lokasi pekerjaan.
Komposisi campuran material beton dibuat dalam satuan volume. Selanjutnya, pelaksanaan
pencampuran beton akan menggunakan formula hasil mix design tersebut.
Pencampuran beton K.175 dan K.250, dipakai concrete mixer (molen ) dengan komposisi sesuai
mix design yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Pengisian beton ke dalam lubang concrete
pile, dilakukan dengan mengunakan Tryme yang terbuat dari pipa PVC diameter 8 inchi. Tryme
dimasukan ke dalam lubang bor hingga dasar, saat pengisian beton, tryme diangkat secara
berangsur hingga beton memenuhi lubang pile. Pengecoran dan pencampuran beton
dilaksanakan secara teliti sesuai spesifikasi teknis dan PBI.

D.5 PONDASI CONCRETE PAD & CHIMNEY ( SF )

D.5.1. Pekerjaan galian pondasi


Galian dilakukan bertahap, yakni 2 leg yang bersilangan ( leg 1 dan leg 3 ) terlebih dahulu.
Setelah selesai pengecoran leg 1 dan leg 3, galian dilanjutkan pada leg 2 dan leg 4. Cara ini
bertujuan untuk menghindari agar dinding tanah tidak runtuh dan tanah galian yang menumpuk
tidak menghalangi space yang terbatas.
Sebelum dilaksanakan penggalian, terlebih dahulu ditentukan titik tapak pondasi masing-masing
Leg sesuai dengan type tower dan klas pondasi.

1 2 2
B D

3 4

Penggalian dapat dilaksanakan setelah selesai pekerjaan pengukuran dan bouwplank. Ukuran
lubang galian mengacu pada gambar pelaksanaan, baik lebar maupun kedalamannya.
Jika kondisi tanah labil maka perlu dibuatkan turap untuk menahan longsoran.
Pada kondisi letak tapak pondasi di lereng atau punggung bukit, maka terlebih dahulu dilakukan
cutting, sehingga didapat permukaan tanah yang datar. Hasil galian dibuang kepinggir atau sisi
galian dengan memperhitungkan posisi patok span skur pengunci stub dan jalan masuk molen
(concrete mixer).
D.5.2. Pekerjaan Dewatering
Peralatan untuk dewatering terdiri dari pompa air atau submersible pump (pompa celup).
Posisi selang penghisap mesin air ditempatkan di sisi samping dari galian dan dibuatkan galian
yg sedikit lebih dalam dari dasar pondasi. Air buangan diusahakan sejauh mungkin untuk
menghindari masuknya kembali air kedalam galian.
Kebutuhan pompa air disesuaikan dengan kondisi lapangan dan curah hujan.

D.5.3. Pekerjaan Besi Beton


Pelaksanaan pembesian :
Pabrikasi besi beton akan dilaksanakan di gudang kerja untuk lebih memudahkan monitoring
dan menghindari kehilangan. Pelaksanaan sesuai dengan tipe pondasi tower yang akan
dikerjakan.
Setelah galian dan lantai kerja dicor, besi beton yang telah dipabrikasi menurut type pondasi
tower, dibawa/disiapkan ke lokasi pekerjaan.

Kebutuhan tenaga kerja untuk 1 group

Mandor = 1 orang
Pekerja memotong besi beton = 2 orang
Pekerja membengkokan besi beton = 4 orang
Pekerja mengikat besi beton = 4 orang
Menyusun / angkut = 4 orang
Total ………………… =15 orang

Tenaga kerja 1 grup pembesian dapat melayani 6 grup pondasi SF. Jika digunakan 12 grup
pondasi, maka tenaga pembesian = 2 grup.

Alat yang digunakan : Mesin pemotong listrik = 2 set


Pemotong manual = 2 set
Gergaji besi = 6 buah
Pembengkok besi = 8 buah
Gunting besi = 4 buah
Palu = 4 buah
Kakak tua = 10 buah

D.5.4 Pekerjaan Stub Setting & Grounding

Pekerjaan stub setting dilaksanakan oleh surveyor beserta ass. Surveyor dan pekerja dengan
urutan pelaksanaan sebagai berikut :

a. Melakukan penyetelan pesawat theodolit di as tower /(Center Point) tower.


b. Mendirikan stub di pondasi tower sesuai dengan jarak yang diukur dengan
menggunakan acuan as tower yang sudah di ukur/di marking.
c. Mengukur level top stub
d. Dari Top Stub digantung lot
e. Untuk hitungan 0,5 m kebawah mengikat lot dilakukan kearah stub (horizontal)
f. Posisi stub dapat diperbaiki dengan memutar span skur
g. Jika jarak dari As ke stub, maupun posisi top level stub telah sesuai setting, maka
bagian bawah stub dikunci dengan beton untuk menghindari pergeseran.

D.5.5. Pekerjaan Pemasangan Grounding

Besi Siku Galvanis ditanam ke tanah disamping pad atau berjarak 0,5 meter dari stub (sketsa)

BC kabel dihubungkan dari besi siku galvanis ke stub dikunci dengan baut.
Untuk BC kabel dipress dengan cable skun.
Hasil pengukuran pentahanan / grounding harus sesuai persyaratan, yaitu maximum
10 ohm. Jika hasilnya melebihi, maka dipasang counterpoice grounding system dari
galvanized iron wire 7/3.35 mm dengan panjang standar 30 cm dan disesuaikan
kebutuhan lapangan. Pelaksanaan pemasangan sistem pentanahan/grounding untuk
ke empat kaki ( leg ).
Pengukuran dilakukan bersama antara kontraktor dan direksi pekerjaan dan hasil
pengukuran dibuatkan berita acara /BAP hasil pengukuran yang ditandatangani
bersama.

D.5.6. Pekerjaan Beton Bertulang

Mendapatkan komposisi campuran beton sesuai rencana, yaitu K175 dan K250, terlebih dahulu
dilakukan mix design di laboratorium beton independent.
Sampel material pasir, kerikil, semen dan air untuk diuji, diambil dari lokasi pekerjaan. Komposisi
campuran material beton dibuat dalam satuan volume. Selanjutnya, pelaksanaan pencampuran
beton akan menggunakan formula hasil mix design tersebut.

Pengecoran dilakukan dengan mempergunakan beton mixer kapasitas 0,35 m3. Urutan
material/bahan yang dimasukan terdiri dari :
a. Air
b. Kerikil
c. Semen
d. Pasir
Lama pengadukan minimal 2 menit.
Kekentalan adukan diukur slumpnya dengan pengambilan sampel beton yang dimasukkan ke
tabung kerucut, lalu ditusuk-tusuk dengan besi yang berdiameter 1” sebanyak = 20 kali. Setelah
kerucut ditarik ke atas, diukurlah tinggi tumpukan campuran yang tidak runtuh. Selisih tinggi
kerucut dan tinggi tumpukan adukan, adalah tinggi slump test.

Pengambilan benda uji dilaksanakan pada saat pengecoran sebanyak 2 set setiap kali
pengecoran. Setiap set, berisi 3 buah benda uji untuk pengetesan pada umur beton 7, 14, dan 28
hari. Benda uji ditest dilaboratorium.

Jika beton molen ditempatkan di sisi galian maka pengangkutan tidak perlu, langsung dituang ke
talang yang diarahkan ke tempat pengecoran.
Pengangkutan adukan dengan kereta sorong/lori jika tidak memungkinkan mengunakan talang.
Pemadatan beton dilaksanakan dengan vibrator, agar tidak terjadi rongga.

Persiapan pengecoran :
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum pengecoran antara lain :
- Persiapan untuk mengatasi hujan pada saat pengecoran, sebelumnya dipersiapkan tenda-
tenda plastik.
- Pemeriksaan persiapan pengecoran beton, meliputi pemeriksaan pembesian, pada
pemeriksaan pembesian besi beton harus bersih dari kotoran, jarak besi jumlah batang yang
dipakai dan pengikat pembesian.
- Pemeriksaan pada bekisting dilakukan pada sambungan-sambungan dan pada kedudukan
tidak ada yang bocor dan berada posisinya (sesuai data stub setting).
- Program quality control untuk masing-masing material seperti bahan pasir yang dipakai di
site sesuai dengan material yang digunakan pada waktu mix design, begitu juga untuk bahan
pasir, kerikil dan semen.
- Menganalisa hasil test kubus beton.
- Pada waktu pelaksanaan pengecoran pondasi tower, diambil sample beton dari molen
untuk diisi pada cetakan dari plat besi berukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm. Sampel ini diuji di
laboratorium beton pada umur 7, 14 dan 28 hari sebagai qualiti kontrol. Sample kubus beton
tersebut terlebih dahulu direndam dalam bak air sampai umur pengetesan.
Setelah seluruh tahapan pekerjaan dimulai dari pekerjaan persiapan hingga Pekerjaan Pondasi
maka pekerjaan berikutnya adalah Final Check yang dilaksanakan secara bersama antara
Kontraktor dan Direksi Pekerjaan.

Perhitungan waktu pelaksanaan Concrete pad & chimney.


Jumlah pondasi SF Type Aa = 9
Type Bb = 19
Type Cc = 14
Type Dd = 4
Type DDr = 1
Type Ee = 2
Jumlah Total = 49 pondasi
1. Galian dilakukan secara manual dengan cangkul dan sekup. Kondisi lapangan yang berair
dan permukaan tanah lunak / gambut tidak memungkinkan penggunaan alat Excavator.
Penggalian dilakukan per 2 leg. Setiap leg digali oleh 4 tukang gali dan 4 pembantu tukang.
Produktifitas penggalian sampai kedalaman 4 m untuk setiap tukang gali adalah 0,75 m3
per jam.

Produktivitas per hari adalah : = 0,75 m3 / jam X 7 jam X 4 tukang X 2 grup


= 42 m3
Durasi galian Pondasi
Type Aa = 164,73 m3 : 42 m3 per hari = 4 hari
Type Bb = 244,51 m3 : 42 m3 per hari = 6 hari
Type Cc = 561,33 m3 : 42 m3 per hari = 14 hari
Type Dd = 648 m3 : 42 m3 per hari = 16 hari
Type Ddr = 648 m3 : 42 m3 per hari = 16 hari

Waktu galian total = 134 hari.

2. Pengecoran lantai kerja Type Aa, Bb, Cc dan Dd adalah 1 hari

3. Pemasangan cetakan / mal Type Aa dan Bb = 1 hari, Cc dan Dd = 2 hari.

4. Pembesian = Type Aa dan Bb adalah 2 hari.


= Type Cc Dd dan Ddr adalah 4 hari

5. Setting Stub = 1 hari untuk tiap pondasi

6. Pengecoran beton pad, produktivitas molen 7,5 m3 per hari.


Pondasi type Aa = 21,53 m3 : 7,5 m3 per hari = 3 hari
Pondasi type Bb = 40,12 m3 : 7,5 m3 per hari = 6 hari
Pondasi type Cc = 65,01 m3 : 7,5 m3 per hari = 9 hari
Pondasi Type Dd = 86,04 m3 : 7,5 m3 per hari = 12 hari
Pondasi Type Ddr = 86,04 m3 : 7,5 m3 per hari = 12 hari

7. Pengecoran beton chimney = 2 hari untuk tiap pondasi

8. Pengurugan kembali ( manual ), produktivitas 15,75 m3 per orang per hari.


Type Aa = 110 m3 : 15,75 m3 per hari x 4 pekerja = 2 hari
Type Bb = 190 m3 : 15,75 m3 per hari x 4 pekerja = 3 hari
Type Cc = 241 m3 : 15,75 m3 per hari x 4 pekerja = 4 hari
Type Dd = 347 m3 : 15,75 m3 per hari x 4 pekerja = 6 hari.
Type Ddr = 347 m3 : 15,75 m3 per hari x 4 pekerja = 6 hari

Pengurugan kembali tidak berpengaruh pada waktu pelaksanaan pekerjaan lain, sehingga
tidak dihitung ke dalam total waktu.

Waktu pelaksanaan tiap pondasi pad & chimney ( galian, lantai kerja, mal, pembesian, setting
stub tower, pengecoran pad, pengecoran chimney ).

Type Aa = 4 hari + 1 hari + 1 hari + 2 hari + 1 hari + 3 hari + 2 hari = 14 hari


Type Bb = 6 hari + 1 hari + 1 hari + 2 hari + 1 hari + 6 hari + 2 hari = 19 hari
Type Cc = 14 hari + 1 hari + 2 hari + 4 hari + 1 hari + 9 hari + 2 hari = 33 hari
Type Dd = 16 hari + 1 hari + 2 hari + 4 hari + 1 hari +12 hari + 2 hari = 38 hari
Type Ddr = 16 hari + 1 hari + 2 hari + 4 hari + 1 hari +12 hari + 2 hari = 38 hari

Total waktu yang dibutuhkan untuk 5 pondasi SF adalah : 142 Hari


Type Aa : 10 pondasi x 14 hari = 140 hari
Type Aa : 4 pondasi x 19 hari = 76 hari
Type Cc : 3 pondasi x 33 hari = 99 hari
Type Dd : 1 pondasi x 38 hari = 38 hari
Type Dd : 1 pondasi x 38 hari = 38 hari
Jumlah = 381 hari
= 95 minggu

Digunakan 5 Grup pondasi SF, waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian pekerjaan pondasi
SF adalah 381 hari : 5 grup = 76 hari ~11 minggu
Total Pekerja = 5 x 15 orang = 75 orang.

D.6. PEKERJAAN SLOPE PROTEKSI

Slope proteksi dilakukan untuk melindungi pondasi dari tergerusnya tanah oleh air. Posisi
pondasi tower di punggung atau lereng bukit dengan luasan kecil, umumnya dibutuhkan
proteksi. Konstruksi proteksi dibuat dari pasangan batu kali yang diperkuat dengan kolom dan
balok beton bertulang. Design slope proteksi akan diusulkan terlebih dahulu pada direksi
pekerjaan untuk selanjutkan dikerjakan jika memang dibutuhkan. Pekerjaan slope proteksi
merupakan pekerjaan yang dicadangkan apabila diperlukan.

E. PEKERJAAN PEMASANGAN TOWER (ERECTION)

Dalam melaksanakan pekerjaan pemasangan / Erection Tower, terlebih dahulu dilakukan


tahapan sebagai berikut;

1. Pengukuran ulang pondasi ( final chek ) bersama direksi pekerjaan yang meliputi jarak back
to back, diagonal dan kemiringan / sloof tower serta elevasi atas/top stub di keempat leg
pondasi. Apabila pengukuran tersebut dinyatakan benar dan masuk toleransi, maka
pekerjaan pemasangan / erection tower dapat dilaksanakan.

2. Material tower disortir di gudang dan di susun menurut type tower, yang meliputi member,
plat dan baut sesuai material list tower yang akan di pasang.

3. Transportasi material tower dari gudang ke lapangan digunakan truck dan dilansir dengan
tenaga manusia, apabila truck tidak dapat mencapai ke titik lokasi tower. Proses
transportasi / lansir material tower dan peralatan erection memakan waktu 2 hari untuk
type AA dan BB, serta 3 hari untuk type CC, DD dan DrD ( jarak lansir 300 m sampai 500 m ).
Tenaga lansir dan bongkar muat yang dibutuhkan adalah 8 orang tiap tower per hari.

4. Pemasangan Tower :
Peralatan yang digunakan per grup untuk pemasangan / erection tower adalah :
a. Box Erection 12 meter kapasitas 2,5 ton ( 1 set ).
b. Hand wine kapasitas 2.5 ton ( 1 set )
c. Tali baja / sling Diameter 12 mm, panjang 150 meter.
d. Roll / katrol ( 3 bh )
e. Schakle / segel ( 5 bh )
f. Tali / tambang polyrope PP diameter 18 mm ( 5 rol @ 220 meter ).
g. Kunci ring pass 19 mm, 24 mm dan 30 mm ( @ 12 bh )
h. Drip / Lanji ( 3 bh )
i. Safety belt ( 4 bh )
j. Helm ( 10 bh )
k. Gergaji besi ( 1 set )
l. Palu 5 Kg dan 3 Kg ( @ 1 bh )
m. Patok angkur (12 bh )
n. Jumlah tenaga kerja setiap grup kerja adalah 10 orang ( 1 mandor/kepala regu ),

Proses pemasangan / erection tower dilakukan dengan cara sbb :

a. Penyetelan box erection/steeling dengan skor empat sisi.


b. Pasang box di tengah tower sementara pekerja lain merakit kaki basis,horizontal
member berikut member diagonal.
c. Diujung steling digantung katrol untuk menarik material.
d. Pasang kaki basis ke 4 sisi yang terdiri 2 kaki terpasang step bolt.
e. Horizontal serta diagonal di rangkai bersama dan di pasang yang
menghubungkan leg AB,BC,CD dan DA,yang selanjutnya pasang bagian
dalam basis untuk memperkuat kondisi tower
f. Kembali ke bagian atas dari basis, pasang body extention tower
g. Dengan cara yang sama common body s/d earthing wayer, cross arm pekerjaan
erection dapat di selesaikan.

Perhitungan waktu pelaksanaan untuk pekerjaan erection :

Total tower 150 kV yang akan dierection adalah 87 set


Waktu yang di butuhkan untuk erection dan lansir material per set tower adalah :
Type Aa = 5 hari
Type Bb = 7 hari
Type Cc = 9 hari
Type Dd = 12 hari
Type Ddr = 15 hari
Type Ee = 15 hari

Erection tower type Aa adalah 18 set x 5 hari = 90 hari


Erection tower type Bb adalah 34 set x 7 hari = 238 hari
Erection tower type Cc adalah 21 set x 9 hari = 189 hari
Erection tower type Dd adalah 10 set x 12 hari = 120 hari
Erection tower type Ddr adalah 2 set x 15 hari = 30 hari
Erection tower type Ee adalah 2 set x 15 hari = 30 hari

Total waktu yang dibutuhkan utk erection = 697 hari


Digunakan 6 grup erection, waktu pelaksanaan = 697 / 6
= 116 hari, = 17 minggu
F. PEMASANGAN MATERIAL PELENGKAP TOWER

Material pelengkap tower terdiri dari , Danger plate dan Number and phase plate. Pekerjaan
ini dilakukan menyusul pekerjaan pemasangan / erection tower, yaitu setelah tower di final
chek dan dinyatakan komplit. Anti climbing dipasang bersamaan dengan tower. Pelaksanaan
nya dibutuhkan waktu 5 tower per hari.
Volume pekerjaan 87 tower, dapat diselesaikan selama 18 hari = 3 minggu

G. PENGELASAN BASIC DAN BODY TOWER

Setiap baut pada basic dan body tower akan dilas hingga ketinggian 20 meter. Pengelasan
baut dimaksudkan untuk menghindari dari pencurian material tower.

Alat yang digunakan adalah :


1. Mesin las = 1 set
2. Kabel = 50 meter
3. Cat galvanis
4. Palu, kuas, kaca mata pelindung
5. Safety belt.
6. Kunci / tolls = 1 set

Pengelasan dan mobilisasi peralatan las, dapat dikerjakan 1 tower per 1 hari.
Waktu pengelasan = 87 tower x 1 hari per twr = 87 hari
= 4 minggu
Tenaga kerja per grup : 1 Tukang las dan 2 pekerja.

H. PEKERJAAN PENARIKAN KAWAT ( STRINGING )

Dalam melaksanakan pekerjaan penarikan kawat ( stringing ), terlebih dahulu dilakukan


tahapan sebagai berikut ;

1. ROW / jalur tanaman di bawah kawat sudah ditebang bersih ( bush clearing )
2. Tower sudah di test tahanan pentanahan ( test grounding )
3. Kondisi tower telah di final chek dengan direksi pekerjaan dan di nyatakan siap untuk
stringing
4. Tempat engine dan tensioner di usahakan dekat dengan akses jalan, terutama posisi
penempatan tensioner.
5. Semua crossing jalan raya, bangunan, T/L 20 kV dipasang palung / stegger dari bambu
yang di rakit sebagai pengaman.
6. Tower awal dan akhir pada tiap section penarikan diberi skor. Kawat sling baja diikatkan
pada ujung crossarm dan angkur batang kelapa di tanam sedalam 1,5 meter.
Peralatan dalam pekerjaan penarikan kawat ( stringging ) adalah :

1. Engine / Puler : 2 set


2. Tension : 2 set
3. Rell Winder : 6 set
4. Roll for rell winder : 6 set
5. Hydroulic machine press : 2 set
6. Mountage Roll ACSR/GSW : 250 set
7. Cutter : 4 set
8. Drum stand : 6 set
9. Tum buckle : 2 set
10. Come along conductor : 6 set
11. Come along GSW : 6 set
12. Steel fully : 2 set
13. Jack for cable : 2 set
14. Swivel 9 ton : 3 set
15. Swivel 6 ton : 3 set
16. Hydroulic cutter : 4 set
17. Counter weight : 3 set
18. Compas for sagging : 2 set
19. Shackle : 50 bh
20. Tali / tambang diameter 14 mm : 16 roll ( @ 500 meter )
21. Lever block 1,5 ton : 8 bh
22. Lever block 3 ton : 8 bh
23. Truck colt diesel : 2 bh
24. Truck crain : 1 bh
25. Kaki tiga : 4 bh
26. Tirfort 1,5 ton dan 3 ton : ( @ 6 bh )
27. Chain block 3 ton dan 6 ton : ( @ 6 bh )
28. Radio / Handy talk : 10 bh
29. BV : 3 bh
30. Chain saw : 2 bh
31. Safety belt : 40 bh
32. Roll / katrol : 20 bh
33. Pilot wire dia 14 mm : 16 roll ( @ 500 meter )
34. Pilot wire dia 10 mm : 6 roll
35. Connector : 6 bh
36. Stick ground : 6 bh

Jumlah tenaga kerja dalam 1 team penarikan / stringging adalah 30 orang ( 1 orang
mandor/kepala regu, 6 orang tenaga ahli, 23 pekerja )

Proses penarikan kawat / stringging untuk 87 tower ( Double Conductor ) dibagi 4 section,
tiap section sekitar 21 sampai 22 span. Awal dan ujung tiap section berada pada tower
tension.
Tahapan penarikan dilakukan sbb :

1. Pemasangan insulator dan acessories serta roll GSW/ACSR di setiap tower


a. ( suspension dan tension ) dalam 1 section penarikan.
2. Tahap selanjutnya melaksanakan eret – eret, tali/sling sebagai pancingan didudukan
Pada rol disetiap rower hingga tali terhubung dari tensioner sampai engine. Engine
menarik tali/sling pancingan yang ujungnya telah dikaitkan kawat sling ( pilot wire )
Sampai mencapai engine. Pilot wire sudah membentang dan terhubung dari tensioner
hingga engine.
3. Demikian juga proses selanjutnya, ujung pilot wire di posisi tensioner terlebih dahulu
diikatkan dengan GSW, ACSR dan pilot wire lain ( untuk pancingan tahap selanjutnya ),
menggunakan counterwite. Engine menarik pilot wire, hingga GSW, ACSR dan pilot wire
lain tadi terhubung dari tensioner dan engine. Proses yang sama dilakukan untuk
menarik OPGW dan ACSR selanjutnya. Penarikan dimulai dari Conduktor yang posisinya
di atas dan berurut ke bawah.
4. Setiap tower tension di jaga 1 orang untuk mengamati apabila GSW/ACSR terjadi selip di
roll pengggerak
5. Setelah kawat pancingan sampai di engine, GSW/ACSR di potong dan di clamp di ujung
crossarm
6. Penarikan line 1 dan 2 selanjutnya dilakukan dengan metode kerja yang sama juga.
line 1 dan 2 sudah selesai di tarik, conduktor siap untuk di sagging sesuai dengan
schedule stringing.
7. Sagging dilakukan dari tower tension ke tension. selanjutnya pekerjaan clamping di
tower suspension berikut pemasangan accessories seperti armour rood, vib
damper ,clamping GSW dll
8. Untuk sagging dan clamping selanjutnya menggunakan metode yang sama
9. Dalam 1 section penarikan selesai sagging dan clamping, proses selanjutnya pemasangan
jumper conductor di setiap tower tension berikut accessoriesnya
10. Setelah proses penarikan selesai secara keseluruhan, dilakukan komisioning test untuk
memastikan jalur terhubung sempurna. Komisioning test dilakukan persection sesuai
arahan direksi pekerjaan. Komisioning test ini dilakukan di bawah pengawasan direksi
pekerjaan dan pengguna transmisi ( UPT ).

Perhitungan waktu pelaksanaan penarikan / stringing per section.

Pekerjaan persiapan, pembersihan jalur, pembuatan stagger, pembuatan back stay dan sagging
schedule, pemasangan insulator dan rol per section penarikan (21 tower) adalah 7 hari. Pekerjaan
untuk 4 section dibutuhkan waktu 28 hari.

Eret – eret, penarikan kabel pancingan, Penarikan ACSR, OPGW dan GSW , sagging dan
clamping per tahap, dikerjakan selama : 24 hari = 4 minggu.

Waktu penarikan untuk 4 section adalah : 4 x 4 minggu = 16 minggu

Alat yang digunakan adalah = 2 set Peralatan stringing


Tenaga kerja yang digunakan :
Kepala regu = 1 orang
Operator engine puller = 1 orang
Operator tensioner = 1 orang
Tenaga ahli = 7 orang
Pekerja = 20 orang

Jumlah = 30 orang

I. KOMISSIONING TEST

Komissioning test dikerjakan dalam waktu 28 hari, yang terdiri dari pekerjaan cek jalur & finishing
13 hari, test merger 5 hari, pembebanan 20 kV 5 hari, dan pembebanan 150 kV 5 hari.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini disampaikan, sebagai kelangkapan syarat untuk
mengikuti kegiatan Tender Pekerjaan Asahan No. 3 Hydroelectric Power Plant Construction
Project : LOT IV – T/L 150 kV P/S Asahan 3 – GI Simangkuk Dokumen Tender No.
001.DP/DAN.01.02/REN.DAN/2022, TANGGAl : 18 Februari 2022 pada PT. PLN (Persero) UIP
SUMBAGUT, Jln. Dr. Cipto No. 12 Medan.

Anda mungkin juga menyukai