Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK

“ ETIKA PROFESI DAN HUKUM ASURANSI KESEHATAN ”

Dosen Pengampu : Puguh Priyo W, AMd, S.Si, MMRS

Disusun Oleh : Kelompok 2B

1. Kania Putri Wijaya (P17430213051)


2. Evi Dwi Santoso (P17430213049)
3. Annisa' Nikmatul Nur Zahroh (P17430213041)
4. Elya Dwi Maryanti (P17430214066)
5. Devi Eka Widya Tari (P17430213045)
6. Dea Zahra Faridah (P17430213044)
7. Frisca Salvia Saminiyazmara (P17430214064)
8. Sinta Rahma Amalia (P17430214070)
9. Vinata Putri Kurniasari (P17430213060)
10. Dwianka Elian Nurdewanty (P17430213046)
11. Afifatul dhira syaifadila (P17430214079)
12. Firantika Firdha Suwadi (P17430213050)
13. Ratna Aprilia Susanti (P17430213055)
14. Muhammad Fitrah Syarif (P17430214065)
15. Aprillia Sandra Etika (P17430213042)
16. Amanda Nabilla (P17430214081)
17. Dhanu Chandra Bimantoro (P17430214071)
18. Ayu firnanda (P17430214076)
19. Yulandi Diilene Janitra (P17430213061)
20. Maudyna Malikha Sulaiman (P17430214072)
21. Narothul Nadifah (P17430213054)

PROGRAM STUDI D3 ASURANSI KESEHATAN


JURUSAN KESEHATAN TERAPAN
POLTEKKES KESEHATAN KEMENKES MALANG
Tahun 2022
Tugas 1
Melakukan identifikasi produk jenis asuransi

Jawaban :

No Jenis Asuransi Produk

1 Asuransi Umum Asuransi umum adalah perlindungan finansial yang


memberikan manfaat berupa penggantian kepada
tertanggung atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya
suatu peristiwa yang tidak pasti.

Adapun beberapa jenis Produk Asuransi Umum yang


terdapat di Allianz :

a. Asuransi Kendaraan
Asuransi kendaraan menanggung risiko kerusakan
dan kehilangan kendaraan, baik roda empat maupun roda
dua. Jaminan perluasan produk ini memberikan
perlindungan terhadap pengendara berupa santunan
kecelakaan yang mengakibatkan cacat hingga kematian.

Contoh produk Asuransi Kendaraan :


- Allianz Mobilku
Allianz Mobilku ini merupakkan asuransi
kendaraan yang memberikan perlidungan secara
komprehensif.
Adapun manfaat dari Allianz Mobilku adalah sebagai
berikut :
Memberikan perlindungan menyeluruh untuk
kerusakan akibat
1. Kecelakaan.
2. Kehilangan dan kerugian total atau kerugian
sebagian.
3. Kerusuhan, pemogokan, dan huru-hara.
4. Terorisme dan sabotase.
5. Angin topan, badai, hujan es, banjir, dan tanah
longsor (termasuk water hammer).
6. Gempa bumi, letusan gunung api, tsunami.
7. Tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga.
8. Kecelakaan diri terhadap pengemudi dan
penumpang.
9. Biaya medis.

Dan keunggulan dari Allianz Mobilku adalah :


1. Pencurian kendaraan oleh supir pribadi
2. Bantuan darurat 24 jam
3. Perlindungan banjir hingga water hammer
4. Akomodasi taxi
5. Jaringan bengkel & AllianzCare 24/7 hari
6. Tanggung jawab Hukum pihak ketiga

b. Asuransi Bangunan
Asuransi bangunan adalah asuransi yang
memberikan perlindungan terhadap timbulnya kerugian
akibat terjadinya kebakaran, tindak pencurian, atau
kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana alam.

Contoh produk Asuransi Bangunan :

a. Allianz Rumahku Plus


Allianz rumahku pluss adalah jaminan
perlindungan untuk hunian yang komprehensif lebih
dari yang dibayangkan.

Adapun manfaat dari Allianz Rumahku Pluss :

1. Akomodasi Sementara: 10% dari Harga


Pertanggungan atau maksimal Rp25 juta per tahun
2. Tanggung Gugat Hukum: Rp10 juta setiap kejadian
3. Kerusakan Harta Benda
4. Ganti Rugi atas Kematian Tertanggung: maksimal
Rp10 juta setiap kejadian
5. Kebakaran
6. Teroris dan Sabotase
7. Perang, pemberontakan, huru hara, revolusi,
pengambilan kekuasaan.
8. Penyitaan, pengambilan, & kerusakan karena
berdasarkan perintah dari pemerintah yang sah.
9. Senjata nuklir, radiasi, & pencemaran radioaktif.
10. Mantel bulu, platinum, emas, dan perak,
perhiasan, lukisan, dan benda seni dengan nilai
tidak melebihi 5% dari jumlah pertanggungan isi
rumah maks. Rp 50.000.000 (yang mana yang
lebih kecil).

Adapun keunggulan Allianz Rumahku Plus adalah :

1. Akomodasi sementara
2. Tanggung gugat hukum pribadi
3. Kerusakan harta benda
4. Ganti rugi atas kematian tertanggung
5. Kebakaran
6. Terorisme dan sabotase
7. Pencurian
c. Asuransi Perjalanan
Asuransi perjalanan atau travel insurance merupakan
salah satu jenis asuransi kerugian yang menyediakan
perlindungan bagi seseorang selama berada dalam
perjalanan.

Contoh produk asuransi perjalanan :

a. Travel PRO
Travel PRO adalah asuransi kesehatan untuk
perjalananke luar negeri yang memberikan berbagai
macam perlindungan maksimal

Adapun manfaat dari asuransi Travel PRO adalah :

1. Pembatalan dan perubahan perjalanan


2. Biaya medir dan biaya terkait medis di luarnegeri
3. Pemulangan jenazah atau biata pemakaman di luar
negeri
4. Kepulangan lebih awal
5. Gangguan perjalanan dan kehilangan transportasi
lanjutan tanpa masa tunggu
6. Penundaan perjalanan
7. Jaminan bagasi
8. Jaminan kecelakaan diri
9. Tanggung jawab pribadi
10.Biaya resiko sendiri atas kendaraan yang disewa &
biaya pengembalian kendaraan yang disewa

d. Asuransi diri
Allianz personal care adalah program yang
dikeluarkan oleh Allianz untuk memberikan perlindungan
berdasarkan kalsifikasi pekerjaan untuk membiayai resiko
kematian dan cacat total tetap akibat kecelakaan.

Adapun manfaat dari Allianz Personal Care adalah :


1. Santuan kecelakaan diri & cacat tetap, biaya
pengobatan, santunan harian rawat inap Rumah Sakit,
biaya evakuasi medis dan pemulangan jenazah akibat
kecelakaan, santunan biaya pemakaman, tanggung
jawab hukum pihak ketiga dan perlindungan ATM.
2. Pilihan plan yang komprehensif dengan premi yang
terjangkau.
3. Perlindungan 24 jam sehari di seluruh dunia, di
manapun Anda dan keluarga berada.
4. No claim bonus, tambahan 5% dari nilai
pertanggungan santunan meninggal dunia di tahun
berikutnya, tanpa tambahan premi, apabila tidak ada
klaim. Penambahan maksimum adalah hingga 25%
atau maksimum 5 tahun tidak ada klaim.

2 Asuransi Jiwa Asuransi jiwa adalah produk asuransi yang


memberikan jaminan berupa santunan atau uang
pertanggungan kepada keluarga dari pihak nasabah yang
meninggal dunia, mengalami kecelakaan, cacat permanen,
maupun risiko lainnya yang tak disengaja. Karena perannya
tersebut, produk asuransi ini penting untuk dimiliki,
khususnya bagi mereka yang berperan sebagai tulang
punggung satu-satunya dalam keluarga.

Secara umum, asuransi jiwa terbagi menjadi empat


macam, yaitu asuransi jiwa berjangka, seumur hidup,
dwiguna, dan unit link.
1. Asuransi Jiwa Berjangka Asuransi jiwa berjangka atau
term life insurance adalah asuransi yang memberi
perlindungan kepada tertanggung dalam jangka waktu
tertentu. Umumnya, jenis asuransi ini memberikan kontrak
untuk 5, 10, hingga 20 tahun dengan premi tetap dan relatif
murah.

2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup Seperti namanya, asuransi


jiwa ini memberikan perlindungan seumur hidup, walaupun
umumnya perusahaan asuransi membatasi manfaat
perlindungan hanya sampai 100 tahun saja.

3. Asuransi Jiwa Dwiguna Asuransi jiwa dwiguna adalah


asuransi yang mempunyai dua manfaat, yaitu asuransi jiwa
berjangka dan tabungan. Artinya, pemegang polis yang
memegang asuransi ini bisa mendapatkan nilai tunai dari
premi yang telah dibayarkan berupa uang pertanggungan saat
tertanggung meninggal dalam periode tertentu. Tak hanya
itu, tertanggung juga bisa menarik polis asuransi dalam
waktu tertentu sebelum kontrak berakhir.

4. Asuransi Jiwa Unit Link Asuransi jiwa ini yaitu asuransi


yang menggabungkan manfaat asuransi dengan investasi.
Jadi, jika Anda tertarik investasi namun tidak memahami
tentang investasi dan ingin tetap memastikan mendapat
manfaat perlindungan, maka Anda bisa memilih contoh
asuransi jiwa ini.

Adapun beberapa jenis Produk Asuransi Jiwa yang terdapat


di Allianz :

- Allianz PASTI

Manfaat Perlindungan untuk berbagai Risiko


Kehidupan. Tentunya Anda memiliki rencana
keuangan untuk kepastian finansial di masa
depan. Namun apakah ada jaminan akan terhindar
dari ketidakpastian finansial akibat risiko
kehidupan?. Allianz PASTI memberikan solusi
Perlindungan ASuransi kemaTIan dan penyakit
kriTIs agar kondisi finansial Anda dan keluarga di
masa depan senantiasa terjamin.

- SmartLink Flexi Account Plus

Asuransi jiwa dari Allianz dengan solusi


perlindungan maksimal disertai potensi nilai
investasi yang membantu mewujudkan prioritas
mimpi di saat Anda berada di samping keluarga
tercinta maupun ketika sudah meninggalkan
mereka. Manfaat Perlindungan Untuk Berbagai
Risiko Kehidupan Asuransi jiwa SmartLink Flexi
Account Plus memiliki manfaat dasar sebagai
berikut: 100% Santunan Jiwa* + potensi Nilai
investasi** apabila meninggal dunia sebagai
warisan bagi keluarga tercinta. Maksimum
perlindungan hingga usia 100 tahun dan Potensi
Nilai Investasi tidak dijamin.

- SmartLink New Flexi Account

Program asuransi jiwa unit link dari Allianz


dengan solusi perlindungan optimal disertai
potensi nilai investasi yang membantu
mewujudkan prioritas mimpi di saat berada di
samping keluarga tercinta maupun ketika sudah
meninggalkan mereka. Manfaat Perlindungan
Untuk Berbagai Risiko Kehidupan yaitu 100%
Santunan Jiwa* + potensi Nilai Investasi**
apabila meninggal dunia sebagai warisan bagi
keluarga tercinta. Maksimum perlindungan
hingga usia 100 tahun dan Potensi Nilai Investasi
tidak dijamin.

Produk asuransi jiwa Allianz macam-macam produk dan


manfaat yangg ditawarkan yaitu
1. Asuransi Jiwa manfaat yang diberikan yaitu
santunan meninggal dunia akibat kecelakaan atau
penyakit.
2. Asuransi Unit Link memberikan kesempatan
kepada nasabahnya untuk mendapatkan manfaat
perlindungan asuransi sekaligus berinvestasi. Produk
ini juga membolehkan nasabah untuk menyesuaikan
sendiri apakah manfaat asuransi atau investasi yang
akan dijadikan sebagai prioritas pengalokasian
premi. Manfaat yang diberikan santunan meninggal
dunia + dana investasi, termasuk kecelakaan saat
menunaikan ibadah Haji atau Umroh (syariah).
a. Asuransi Mikro adalah asuransi untuk
masyarakat yang memiliki penghasilan
rendah. Fitur dan proses administrasi produk
asuransi ini sederhana sehingga mudah
didapatkan dengan harga ekonomis. Juga bisa
memberikan penyelesaian pemberian
santunan secepat mungkin. Manfaat yang
diberikan santunan meninggal dunia akibat
kecelakaan atau penyakit dengan premi
terjangkau + asuransi kredit.

b.Asuransi Jiwa Kumpulan adalah program


perlindungan aset perusahaan yang fleksibel
guna memenuhi kebutuhan rasa aman bagi
karyawan dari peristiwa yang tak terduga.
Dengan jenis asuransi ini, bisa memastikan
bahwa bisnis yang sedang dijalankan
memiliki jaminan keuangan serta kontinuitas
terlepas dari kejadian tak terduga yang bisa
saja terjadi sewaktu-waktu. Manfaat yang
diberikan santunan meninggal dunia akibat
kecelakaan atau penyakit untuk karyawan
perusahaan atau kumpulan.

3 Pialang Asuransi Perusahaan Pialang Asuransi adalah perusahaan yang


memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi
dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi, dengan
bertindak untuk kepentingan tertanggung. Perusahaan
Pialang Asuransi memberikan usaha jasa konsultansi dan
keperantaraan dalam penutupan asuransi atau kepesertaan
asuransi syariah serta penanganan penyelesaian klaimnya
dengan bertindak untuk dan atas nama pemegang
polis/tertanggung/peserta.
Pengertian pialang asuransi menurut POJK Nomor
70/POJK.05/2016, bahkan telah menggambarkan kegiatan
usahanya, yaitu: merekomendasikan asuransi yang tepat,,
membantu serta mewakili nasabah untuk melakukan
penutupan polis, dan membantu penyelesaian klaim manfaat.

Contoh salah satu produk nya yaitu : PT AA Pialang


Asuransi

Manfaat :
 Melakukan pengkajian dan analisa terhadap
kebutuhan Pemegang Polis (Tertanggunng) untuk
menempatkan risiko secara tepat kepada Perusahaan
Asuransi (Penanggung) kompeten.

 Sesuai dengan kebutuhan Tertanggung, Pialang


Asuransi harus mempersiapkan dan membuat desain
kontrak Asuransi yang paling cocok dan kompetitif.

 Melakukan seleksi terhadap Perusahaan Asuransi


yang aman sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan
oleh Tertanggung.

 Melakukan negosiasi tingkat premi Asuransi dengan


Tertanggung.

 Selama Polis berjalan, Pialang Asuransi bertanggung


jawab untuk menjalankan dan menerapkan risk
inspection serta administrasi program.

Adapun berikut ini adalah beberapa contoh daftar


perusahaan pialang asuransi di Indonesia lainnya yaitu PT
AA Pialang Asuransi, PT Adonai Pialang Asuransi, PT
Antara Intermediary Indonesia, PT Artha Bina Bhayangkara,
PT Asyki Sarana Sejahtera, PT Bastama Mitra Persada, PT
Bina Kridatama Nusantara, PT Cakrabuana Insurance
Brokers, PT Erbe Broker Asuransi Indonesia, PT Fistlight
Indonesia Insurance Brokers.

4 Reasuransi Perusahaan Reasuransi adalah perusahaan yang


memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko
yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian atau
Perusahaan Asuransi Jiwa. Perusahaan Reasuransi wajib
memperoleh izin usaha dari OJK. Perusahaan Reasuransi
memberikan usaha jasa pertanggungan ulang terhadap risiko
yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi atau perusahaan
reasuransi lainnya. Perusahaan Reasuransi membantu
Perusahaan Asuransi dalam hal :
a. Memperbesar kapasitas penerimaan risiko-risiko
tertentu oleh perusahaan Asuransi
b. Penyebaran risiko yang ditanggungnya
c. Stabilisasi keuntungan perusahaan

Contoh produk :

Contoh produk dari perusahaan reasuransi adalah PT


Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk yang merupakan
perusahaan reasuransi pertama di Indonesia. PT Maskapai
Reasuransi Indonesia Tbk. (Marein) didirikan pada 4
Juni 1953 dan terdaftar sebagai perusahan reasuransi terbuka
pertama dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada 1989.

Sejak awal berdirinya, PT Maskapai Reasuransi Indonesia


Tbk menghadirkan tiga jenis produki, yaitu jiwa, umum, dan
unit usaha syariah. Unit usaha syariah Marein sendiri sudah
mendapatkan izin usaha per tanggal 25 Agustus 2006.

Cakupan Reasuransi di PT Maskapai Reasuransi Indonesia


Tbk:

A. Reasuransi Umum:

1. Harta Benda adalah produk asuransi yang memberikan


proteksi terhadap risiko kebakaran, petir, ledakan,
kejatuhan pesawat terbang, dan asap.
2. Kendaraan Bermotor adalah produk asuransi yang
memberikan perlindungan bagi perusahaan asuransi agar
dapat memberikan proteksi sesuai dengan Polis Standar
Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI).
3. Pengangkutan dan Rangka Kapal adalah produk asuransi
yang memberikan manfaat pengangkutan barang, baik
melalui darat, laut, dan udara.
4. Penerbangan adalah produk asuransi yang memberikan
proteksi bagi para pekerja di bidang industri
penerbangan.
5. Asuransi Rekayasa adalah produk asuransi yang
memberikan manfaat meliputi jaminan Construction All
Risk (CAR), Erection All Risk (EAR) dan juga proteksi
atas pekerjaan teknik sipil yang sudah selesai
dibangun.Kesehatan
6. Energi, Minyak dan Gas adalah produk asuransi yang
memberikan manfaat perlindungan terhadap risiko yang
muncul pada pengeboran offshore atau onshore.
7. Tanggung Gugatadalah produk asuransi yang
memberikan proteksi reasuransi terhadap biaya tanggung
jawab pihak ketiga.
8. Kecelakaan Diri adalah produk asuransi yang
memberikan proteksi reasuransi terhadap risiko
kecelakaan diri.
9. Suretyship adalah roduk asuransi yang memberikan
manfaat meliputi jaminan penawaran, jaminan
pelaksanaan, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan,
custom bond dan kontra bank garansi.
B. Reasuransi Jiwa:

1. Asuransi Jiwa Berjangka adalah produk asuransi yang


memberikan manfaat jiwa secara berjangka sesuai dengan
harapan tertanggung.

2. Asuransi Kecelakaan Diri adalah produk asuransi yang


dapat membantu mengurangi dampak keuangan yang terkait
dengan klaim kecelakaan.

3. Asuransi Penyakit Kritis adalah produk asuransi yang


memberikan manfaat jika tertanggung mengalami
penyakit kritis.

4. Asuransi Jiwa Berjangaka Menurun/Kredit adalah


produk asuransi yang memberikan proteksi dari kerugian
keuangan yang timbul jika debitur meninggal dunia atau
mengalami cacat total maupun sebagian.
5. Asuransi Kesehatan adalah produk asuransi yang
memberikan manfaat meliputi biaya pembedahan,
penyakit kritis, pelayanan rawat inap, dan rawat jalan.

Tugas 2
Deskrpsikan peraturan berusaha dalam pendirian perusahaan asuransi umum sesuai
dengan peraturan OJK

Jawaban :

PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia atau Perseroan) senantiasa


berkomitmen untuk tetap membangun dan menyempurnakan strukturnya sebagai bagian dari
penerapan prinsip Tata Kelola Yang Baik bagi Perseroan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagai bagian dari Grup
Prudential yang menerapkan ketentuan GCG (Good Corporate Governance) yang ketat atas
seluruh unit bisnisnya secara global, Prudential Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam
penerapan GCG secara konsisten, mengikuti prinsip-prinsip utama GCG yaitu perinsi
Keterbukaan, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian serta Kesetaraan dan
Kewajaran serta Profesionalitas. Prudential Indonesia yakin bahwa pelaksanaan GCG yang
konsisten akan membawa nilai tambah bagi Perseroan, pemegang saham, nasabah dan para
pemangku kepentingan lainnya untuk menjadikan Prudential Indonesia sebagai penyedia jasa
keuangan terdepan dalam pelaksanaan bisnis yang bertanggung jawab.

Prudential Indonesia telah menerapkan GCG dan menyempurnakan strukturnya secara


berkelanjutan sebagaimana tercermin dalam Laporan Penilaian Sendiri (Self-Assesment) atas
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dan Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik konvensional dan Syariah Tahun per 31 Desember 2021 yang telah disampaikan
kepada OJK pada 27 Mei 2022. Untuk mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan
melalui praktik bisnis yang taat dan sejalan dengan Peraturan OJK NO. 73/POJK.5/2016
perihal Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Asuransi juncto Peraturan OJK
No.43/POJK.05/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan OJK NO.73/POJK.05/2016 tentang
Penerapan Tata Kelola yang Baik Bagi Perusahaan Asuransi, berikut pengembangan yang
terjadi sejalan dengan ketentuan GCG.

Prudential Indonesia menganut prinsip “tiga lini model” untuk mengatur dan
mengendalikan resiko dan berperan dalam fungsi pengendalian sebagai berikut :
1. Lini pertama adalah Unit Bisnis atau Unit Fungsional
Unit bisnis sebagai lini yang terlibat dalam operasional harian dan bertindak sebagai
kontak pertama dengan berbagai pihak
2. Lini kedua adalah fungsi kepatuhan dan fungsi manajemen resiko
Fungsi-fungsi ini berperan dalam menentukan kebijakan dan standar serta melakukan
proses monitroin dan penonjauan yang diperlukan
3. Lini ketiga adalah audit internal
Fungsi ini berperan untuk memberikan penilaian resiko secara independen dan
kecukupan pengendalian internal perusahaan kepada seluruh pihak yang terkait
termasuk manajemen dan komite audit.
Menurut POJK Nomor 67/ POJK.05/2016 Pasal 10 ayat 2, pengajuan permohonan izin
usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus melampirkan dokumen
1. Fotokopi akta pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh instansi yang
berwenang.
2. Fotokopi akta perubahan anggaran dasar(jika ada) disertai dengan fotokopi bukti
persetujuan dan/ bukti surat penerimaan pemberitahuan dari instansi yang berwenang
3. Susunan organisasi yang dileengkapi dengan uraian tugas, wewenang, tanggung jawab,
dan prosedur kerja
4. Fotokopi bukti pelunasan Modal Disetor dalam bentuk setoran tunai
5. Fotokopi bukti penempatan Modal Disetor minimum dalam bentuk deposito berjangka
dan/atau rekening giro pada salah satu bank umum di Indonesia
6. Laporan awal Dana Jaminan beserta bukti penempatan Dana Jaminan
7. Daftar kepemilikan, berupa:
 daftar pemegang saham berikut rincian besarnya masing-masing kepemilikan
saham dan seluruh struktur kelompok usaha yang terkait Perusahaan Asuransi
atau Perusahaan Reasuransi
 daftar anggota berikut jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib, bagi
Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Reasuransi
8. Data pemegang saham atau anggota selain PSP:
Orang perseorangan, dilampiri dengan:
 fotokopi tanda pengenal berupa kartu tanda penduduk (KTP) atau paspor yang
masih berlaku
 fotokopi nomor pokok wajib pajak (NPWP)
 fotokopi surat pemberitahuan (SPT) pajak 2 (dua) tahun terakhir dan dokumen
lain yang menunjukkan kemampuan keuangan
 daftar riwayat hidup dengan dilengkapi pas foto berwarna yang terbaru
berukuran 4 x 6 cm
 surat pernyataan dari yang bersangkutan

Badan Hukum, dilampiri dengan:


 fotokopi akta pendirian badan hukum termasuk anggaran dasar berikut
perubahannya (jika ada), disertai dengan fotokopi bukti pengesahan, fotokopi
bukti persetujuan, dan/atau fotokopi bukti surat penerimaan pemberitahuan
dari instansi berwenang.
 laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang dilengkapi
laporan keuangan non-konsolidasi dan laporan keuangan bulan terakhir
 dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f angka 1 huruf a), huruf
b), dan huruf d), bagi direksi atau yang setara dengan direksi dari badan hukum
yang bersangkutan
 surat pernyataan direksi atau yang setara dengan direksi dari badan hukum
yang bersangkutan

Negara Republik Indonesia, dilampiri dengan fotokopi peraturan pemerintah mengenai


penyertaan modal negara Republik Indonesia untuk pendirian Perusahaan Asuransi
Pemerintah daerah, dilampiri dengan fotokopi peraturan daerah mengenai penyertaan
modal daerah untuk pendirian Perusahaan Asuransi
9. Daftar Pengendali beserta keterangan mengenai bentuk pengendaliannya
10. Bukti mempekerjakan Tenaga Ahli
11. Rencana kerja untuk 3 (tiga) tahun pertama
12. Fotokopi pedoman manajemen risiko Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Reasuransi
13. Spesifikasi produk asuransi yang akan dipasarkan, yang dilengkapi dengan proyeksi
pendapatan premi dan pengeluaran yang dikaitkan dengan pemasaran produk asuransi
baru untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan contoh polis yang akan digunakan bagi
Perusahaan Asuransi
14. Fotokopi perikatan dengan pihak lain (jika ada) dan kebijakan pengalihan sebagian
fungsi dalam penyelenggaraan usaha
15. sistem administrasi dan infrastruktur pengelolaan data yang mendukung penyiapan dan
penyampaian laporan kepada OJK
16. Konfirmasi dari otoritas pengawas di negara asal Pihak asing, dalam hal terdapat
penyertaan langsung dari Pihak asing
17. Bukti pelunasan biaya perizinan
18. dokumen lain dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha yang sehat, meliputi:
 fotokopi laporan posisi keuangan awal/pembukaan Perusahaan Asuransi atau
Perusahaan Reasuransi
 bukti kesiapan operasional
 bukti mempekerjakan aktuaris dan auditor internal
 rencana bidang kepegawaian termasuk rencana pengembangan sumber daya
manusia paling singkat untuk 3 (tiga) tahun pertama
 fotokopi pedoman pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan
pendanaan terorisme
 fotokopi pedoman tata kelola Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi
yang baik
 pedoman tata kelola investasi
 fotokopi perjanjian kerjasama antara pemegang saham yang berbentuk badan
hukum asing dengan pemegang saham Indonesia

Peraturan OJK tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi,


Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah
merupakan peraturan pelaksanaan yang merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2014 tentang Perasuransian.

Peraturan OJK ini merupakan penyempurnaan terhadap Keputusan Menteri Keuangan


Republik Indonesia Nomor 426/KMK.06/2003 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Sebagai upaya penyempurnaan, Peraturan
OJK ini mengadopsi amanat dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang
Perasuransian yang harus diatur dalam Peraturan OJK yaitu:

1. persyaratan dan tata cara perizinan usaha;


2. bentuk dan tata cara pelaporan setiap pembukaan kantor di luar kantor pusat;
3. kriteria Pengendali;
4. syarat dan tata cara memperoleh persetujuan berhenti sebagai Pengendali;
5. PSP;
6. jenis, jumlah, dan persyaratan Tenaga Ahli dan aktuaris;
7. Dana Jaminan;
8. tata cara dan persyaratan perubahan Kepemilikan Perusahaan Perasuransian;
9. Penggabungan atau Peleburan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,
Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah;
10. penugasan atau pendelegasian wewenang tertentu kepada Asosiasi Usaha
Perasuransian dalam rangka pengaturan dan/atau pengawasan Usaha Perasuransian;
11. tata cara penyesuaian PSP dan sanksi bagi Perusahaan Perasuransian yang tidak
melakukan penyesuaian PSP;
12. Pemisahan Unit Syariah dan sanksi bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
Reasuransi yang tidak melakukan Pemisahan Unit Syariah; dan
13. tata cara penyesuaian kepemilikan.

Selain dari materi tersebut, dilakukan juga upaya penyempurnaan dalam materi dalam
peraturan yang berlaku sebelumnya, seperti perizinan, pelaporan, pembukaan kantor,
penggabungan, peleburan, pemisahan hingga penerapan sanksi. Hal tersebut merupakan upaya
dalam memenuhi kebutuhan hukum dari industri perasuransian. Menurut Pasal 25 Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 67/POJK.05/2016 Tentang Perizinan Usaha Dan
Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi,
Dan Perusahaan Reasuransi Syariah, berikut tahapan pengajuan izin usaha perasuransian,
yakni:
1. Direksi mengajukan permohonan izin usaha bersamaan dengan permohonan penilaian
kemampuan dan kepatutan bagi calon pihak utama perusahaan asuransi.
2. Ketentuan mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan bagi pihak utama
Perusahaan Asuransi dan format permohonan penilaian kemampuan dan kepatutan
diatur dalam peraturan OJK mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan bagi pihak
utama lembaga jasa keuangan.
3. OJK memberikan persetujuan, permintaan kelengkapan dokumen, atau penolakan atas
permohonan izin usaha dalam jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak
permohonan izin usaha diterima.
4. Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan OJK melakukan:
a. penelitian atas kelengkapan dokumen;
b. verifikasi setoran modal;
c. analisis kelayakan atas rencana kerja;
d. penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap calon pihak utama; dan
e. analisis pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
perasuransian.
5. OJK dapat melakukan peninjauan ke kantor perusahaan untuk memastikan kesiapan
operasional Perusahaan.
6. Apabila OJK memberikan permintaan kelengkapan dokumen maka Direksi Perusahaan
harus menyampaikan paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal surat
permintaan kelengkapan dokumen.
7. Setelah dinyatakan lengkap maka OJK akan memberikan persetujuan atau penolakan.
8. Apabila dalam waktu 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal surat permintaan
kelengkapan dokumen, OJK belum menerima tanggapan atas permintaan kelengkapan
dokumen dimaksud, Perusahaan dianggap membatalkan permohonan izin usaha.
9. Dalam hal permohonan izin usaha disetujui, OJK menetapkan keputusan pemberian
izin usaha kepada Perusahaan.
10. Perusahaan asuransi yang telah mendapat izin usaha dari OJK wajib melakukan
kegiatan usaha paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal izin usaha ditetapkan
oleh OJK.
11. Dalam hal OJK menolak permohonan izin usaha, penolakan dilakukan secara tertulis
dengan disertai alasannya.
12. Perusahaan yang permohonan izin usahanya ditolak, OJK akan menerbitkan surat
persetujuan pencairan Dana Jaminan.

Anda mungkin juga menyukai